Anda di halaman 1dari 17

MINIRISET

DASAR DASAR EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN FISIKA


“Instrumen Penilaian Kognitif Berdasarkan Soal Essay Pada Siswa Kelas Xi
Ipa 3 SMA Negeri 11 Medan”

Dosen Pengampu :
Prof . Dr.Mara Bangun Harahap, M.S

OLEH :

Bella Khairannisyah Siregar (4163121002)


Fikri Ramadhan Barus (4163321009)
M. Rizki Afif Batubara (4161121016)
Rohmatullah (4162121004)
Yeremia Tambunan (4163121021)
Zahwa Hasanah (4161121027)
Zahra Putri Amelia (4163321033)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, 2019

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat
kesehatan serta kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Miniriset yang berjudul “Instrumen Penilaian Kognitif Berdasarkan Soal Essay
Pada Siswa Kelas Xi Ipa 3 Sma Negeri 11 Medan” dengan baik untuk memenuhi
tugas mata kuliah Dasar Dasar Evaluasi Program Pembelajaran Fisika
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Proses
dan Hasil Belajar Fisika yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis
mohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini serta mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita bersama.

Medan, Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ................................................................................... 2

1.3. Manfaat Penelitian ................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 3

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 4

3.1 Desain Penelitian ................................................................................... 4

3.2 Subjek Penelitian ................................................................................... 5

3.3 Waktu dan Tempat ................................................................................. 5

3.4 Instrumen Penelitian .............................................................................. 5

3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 5

3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................. 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 6

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 6

4.2 Pembahasan ........................................................................................... 10

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 13

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 13

5.2 Saran ...................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun


2003, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Salah satu tugas guru dalam proses belajar adalah melakukan penilaian
terhadap setiap kegiatan yang terselenggara dalam proses pembelajaran. Hal ini
berpangkal dari suatu fakta yang bersifat kondrati tentang keingintahuan dari setiap
manusia mengenai wujud dari hasil aktivitas yang telah diselenggarakannya, baik
yang berdimensi kuantitas maupun yang mengarah pada aspek kualitas.
Aktivitas penilaian memiliki signifikansi dengan proses pendidikan,
khususnya yang berkenaan dengan kegiatan pembelajaran. Tanpa ada komitmen
dan kemampuan yang relevan dengan proses penilaian itu, maka pendidikan yang
diharapkan untuk memanusiakan manusia memungkinkan dapat beralih fungsi
menjadi sebuah prosedur yang menafikan aspirasi dan kreatifitas peserta didik.
Salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran adalah evaluasi, sesuai dengan pendapat Ralph Tyler. Ahli ini
mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan bagaimana tujuan pendidikan sudah
tercapai.
Menurut Suharsimi Arikunto, mengatakan bahwa istilah tes diambil dari
kata testum. Suatu pengertian dalam bahasa Prancis kuno yang berarti piring untuk
menyisihkan logam-logam mulia. Ada pula yang mengartikan sebagai sebuah
piring yang dibuat dari tanah. Dalam pembuatan soal juga perlu diperhatikan
indikator soal tersebut dimana seorang guru harus menyesuaikan dengan buku yang
menjadi panduan dalam proses belajar mengajar. Indikator merupakan penanda
pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti akan meneliti lebih lanjut
mengenai instrumen tes hasil belajar kognitif mata pelajaran fisika pada pokok
bahasan “Usaha dan Energi” SMA Negeri 11 Medan kelas XI IPA 3, dimana
penelitian ini akan mengembangkan instrumen tes hasil belajar ke dalam

1
beberapa bentuk jenis instrumen tes hasil belajar berdasarkan kompetensi dasar dan
indikator pencapaian pembelajaran.
1.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui


langkah-langkah pengembangan instrumen tes hasil belajar kognitif mata pelajaran
fisika pada pokok bahasan usaha dan energi SMA Negeri 11 Medan kelas XI dan
untuk mengetahui kualitas instrumen tes hasil belajar kognitif mata pelajaran fisika
pada pokok bahasan usaha dan energi.

1.3. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat sebagai berikut :


a. Kegunaan Ilmiah
Untuk Menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan bagi penulis
khususnya dan bagi para pendidik umumnya mengenai tes.

b. Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini dapat bermanfaat :
a. Bagi guru : Meningkatkan profesionalisme guru dan sebagai bahan masukan
bagi guru agar pembelajaran IPA khususnya Fisika yang akan datang,
perangkat tes ini dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi sekolah : Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
bagi sekolah dalam mengembangkan tes sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
c. Bagi peneliti: Memberikan wawasan dan pengalaman pada peneliti sebagai
calon pendidik mengenai perangkat tes yang dapat diterapkan nantinya ketika
menjadi guru.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Instrumen merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat


ketercapaian kompetensi. Selain itu, instrumen juga diartikan sebagai alat bantu
yang dipilih dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran mengumpulkan agar
kegiatan pembelajaran tersebut, menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Berdasarkan defenisi tersebut suatu instrumen berfungsi untuk menjaring hasil
pembelajaran. Instrumen juga diartikan sebagai alat bantu, merupakan saran yang
dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket (questionnaire), daftar cocok
(check list), pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule), soal tes
(test), inventori (inventory), dan skala (scale).
Ada keterkaitan antara metode dan instrumen penilaian, dimana instrumen
penilaian merupakan alat bantu bagi guru dalam menggunakan metode evaluasi
(penilaian) proses dan produk pembelajaran. Pemilihan satu jenis metode kadang-
kadang dapat memerlukan lebih dari satu jenis instrumen dapat digunakan untuk
berbagai jenis metode. Misalnya apabila penilaian menggunakan tes tertulis uraian,
tes unjuk kerja dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

3
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Model Pengembangan instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini
mengacu pada model 4-D. Prosedur pengembangan instrumen tes hasil belajar
kognitif menggunakan model 4-D yang terdiri dari pendefinisian (define),
perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate)
sebagaimana dikemukan oleh Thiagarajan.
1. Tahap define (tahapan analisis kebutuhan, need assessment) dilakukan untuk
menyusun rancangan awal dan dilakukan melalui studi pustaka dan analisis
standar isi mata pelajaran fisika. Dan tahap ini dilaksanakan peneliti saat peneliti
melakukan magang 2 di SMA N 11 Medan. Tahap pendefinisian terdiri dari 4
langkah, yaitu :
a. Analisis Ujung Depan (Front-End-Analysis)
Analisis ujung depan atau analisis awal bertujuan untuk memunculkan dan
menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran fisika. Dengan
analisis ini akan didapatkan gambaran fakta, harapan, dan alternatif penyelesaian
masalah dasar yang memudahkan dalam pemilihan bahan pembelajaran yang
dikembangkan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
b. Analisis peserta didik (Learner Analysis)
Analisis peserta didik dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik
peserta didik, antara lain meliputi tingkat perkembangan dan kemampuan kognitif
peserta didik.
c. Analisis tugas (Task Analysis)
Pada tahap ini menentukan isi pembelajaran yang mengacu pada Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan Kurikulum
2013. Adapun materi yang dikembangan dalam instrumen adalah usaha dan energi.
d. Analisis tugas (Task Analysis)
Pada tahap ini menentukan isi pembelajaran yang mengacu pada Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan Kurikulum
2013. Adapun materi yang dikembangan dalam perangkat pembelajaran berbasis
Pictorial Riddle adalah usaha dan energi.
2. Tahap pengembangan
Adalah tahap untuk menghasilkan instrumen yang dilakukan melalui
validasi ahli yang dilakukan oleh dosen pengampu matakuliah Evaluasi Proses dan
Hasil Belajar Fisika sehingga diperoleh hasil validasi serta komentar dan saran
untuk perbaikan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran dan instrumen
pengumpulan data yang sudah melalui tahap validasi diperbaiki berdasarkan saran
dan validator kemudian dihasilkan revisian.

3. Tahap Penyebaran

4
Pada tahap ini produk penelitian berupa angket soal disebarkan dalam
jumlah terbatas yaitu kepada siswa-siswi SMAN 11 Medan.

3.2. Subjek Penelitian


Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA 3 yang
berjumlah 25 orang.
3.3. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Sekolah yang digunakan
adalah SMA Negeri 11 Medan.
3.4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa angket soal yang
terdiri dari 10 soal Essay dengan materi Usaha dan Energi
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen yang telah dibuat dan telah divalidasi oleh dosen pengampu mata
kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Fisika, disebarkan ke kelas XI IPA 3
SMAN 11 Medan.
3.6. Teknik Analisis Data
Validitas hasil tes peserta didik dianalisis untuk mengetahui daya beda dan
tingkat kesukarannya menggunakan teori klasik dan aplikasi ANBUSO.
Perhitungan teori klasik diperoleh dengan cara sebagai berikut :
1. Taraf kesukaran butir soal (Index Difficulty)
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui sukar atau
mudahnya suatu soal. Taraf kesukaran suatu butir soal ialah perbandingan
jumlah jawaban yang benar untuk suatu item dengan jumlah siswa (Arikunto,
2001:207). Taraf kesukaran dihitung dengan rumus :
𝐵
𝑃 = 𝐽𝑠
Keterangan :
P : Taraf Kesukaran
B : banyak siswa menjawab benar
Js : Jumlah seluruh siswa Tes
Indeks kesukaran diklasifikasikan seperti tabel berikut :

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk
memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa

5
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di
luar jangkauannya.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Dari 25 angket yang telah peneliti sebar ke kelas XI IPA 3 SMAN 11
Medan, yang peneliti terima kembali hanya sebanyak 15 angket. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh adalah :
1. Soal Pertama
“Apakah yang dimaksud usaha dalam fisika? Lalu apa hubungan usaha
dengan energy ?”. Taraf kognitif yang ingin dicapai adalah C1. Dengan indikator
soal menjelaskan konsep usaha, energi, dan daya. Hasil yang diperoleh, sebanyak
15 orang menjawab soal nomor 1 dengan benar.
2. Soal Kedua
“Dua buah gaya masing-masing F1 = 10 N dan F2 = 5 N bekerja pada sebuah
benda yang terletak pada suatu permukaan lantai. Jika benda berpindah ke kanan
sejauh 5 meter, tentukan usaha yang dilakukan pada benda oleh kedua gaya tersebut
!”. Taraf kognitif yang ingin dicapai adalah C4. Dengan indikator soal
mengaplikasikan persamaan usaha, energi dan daya dalam contoh penyelesaian
masalah. Hasil yang diperoleh, sebanyak 13 orang menjawab soal nomor 2 dengan
benar.
3. Soal Ketiga
“Sebuah balok di tahan dipuncak bidang miring seperti gambar !

Ketika dilepas balok meluncur tanpa gesekan sepanjang bidang miring. Tentukan
kecepatan balok ketika mencapai dasar!”. Taraf kognitif yang ingin dicapai adalah
C5. Dengan indikator soal mengaplikasikan persamaan usaha, energi dan daya
dalam contoh penyelesaian masalah. Hasil yang diperoleh, sebanyak 11 orang
menjawab dengan benar.
4. Soal Keempat
“Seekor kuda mempunyai keluaran daya 746 watt. Bila kuda menarik kereta
dengan gaya 300 N, hitung kecepatan kereta tersebut !”. Taraf kognitif yang ingin
dicapai adalah C3. Dengan indikator soal mengaplikasikan persamaan usaha, energi
dan daya dalam contoh penyelesaian masalah. Hasil yang diperoleh, sebanyak 14
orang menjawab soal dengan benar.

7
5. Soal Kelima
“Perhatikan gambar dibawah!

Sebuah benda dengan massa 4 kg berada pada bidang datar. Benda tersebut ditarik
oleh gaya 50 N yang membentuk sudut 60˚ terhadap bidang horizontal (perhatikan
gambar). Jika benda berpindah sejauh 4 m maka hitunglah usaha yang dilakukan
oleh gaya tersebut!”. Taraf kognitif yang ingin dicapai adalah C6. Dengan indikator
soal konsep yang di pakai mengenai usaha pada balok, jika diberi simpangan dan
mengaplikasikan usaha dalam bentuk penalaran dan pengerjaan soal. Hasil yang
diperoleh sebanyak 5 orang yang menjawab dengan benar.
6. Soal Keenam
“Perhatikan gambar dibawah ini!

Sebuah balok dengan massa M berada pada bidang datar, balok tersebut ditarik oleh
gaya sebesar 30 N ke kanan. Jika balok berpindah sejauh 50 cm maka hitunglah
usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut!”. Taraf kognitif yang ingin dicapai adalah
C2. Dengan indikator soal penalaran sederhana yang dituangkan dalam soal. Hasil
yang diperoleh sebanyak 15 orang yang menjawab dengan benar.
7. Soal Ketujuh
“Perhatikan gambar berikut!

Sebuah balok bermassa 50 gr bergerak sepanjang garis lurus pada permukaan


mendatar akibat pengaruh gaya yang berubah-ubah terhadap kedudukan seperti
ditunjukkan pada gambar. Hitunglah usaha yang dilakukan gaya tersebut untuk
memindahkan balok sejauh 14 m ?”. Taraf kognitif yang ingin dicapai adalah C3.
Dengan indikator soal konsep yang di pakai usaha yang di berikan seorang
pengamat dan penalaran yang sederhana yang di tuangkan dalam aplikasi yang
mudah. Hasil yang diperoleh sebanyak 8 orang yang menjawab dengan benar.
8. Soal Kedepalan
Perhatikan gambar berikut!

8
Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada
gambar. Hitunglah :
a. Energi kinetik dititik A
b. Energi kinetik benda saat berada dititik B (10 m diatas tanah)!”. Taraf kognitif
yang ingin dicapai adalah C5. Dengan indikator soal menjelaskan kosep energy
yang terdapat bola yang jatuh, menjabarannya melalui pemahaman. Hasil yang
diperoleh 3 orang menjawab dengan benar.

9. Soal Kesembilan
“Sebuah bola yang massanya 2 kg jatuh bebas dari posisi A seperti pada
gambar.

Ketika sampai di B, energi kinetik bola tersebut 2 kali energi potensialnya.


Hitunglah tinggi titik B dari permukaan tanah!”. Taraf kognitif yang ingin dicapai
adalah C6. Dengan indikator soal kosep yang di pakai usaha dn energy yang
digunakan pada saat logam terjatuh. Hasil yang diperoleh sebanyak 4 orang yang
menjawab dengan benar.
10. Soal Kesepuluh
“Sebuah benda dengan massa 1 kg digantung dengan benang (massa benang
diabaikan) dan diayunkan hingga ketinggian 20 cm dari posisi A (lihat gambar
dibawah). Bila g = 10 m/s², maka hitunglah kecepatan benda saat di posisi A!

9
Taraf kognitif yang ingin dicapai adalah C5. Dengan indikator soal konsep yang di
pakai usaha dan energy tetapi di aplikasikasikan dalam kecepatan. Hasil yang
diperoleh sebanyak 3 orang menjawab dengan benar.

4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil di atas, maka pembahasan yang diperoleh sebagai berikut.
1. Taraf kesukaran butir soal (Index Difficulty)
𝑩
𝑷 = 𝑱𝒔

a. Soal pertama
𝐵
𝑃 = 𝐽𝑠
15
= 15
𝑃=1
Maka soal tergolong mudah dan seluruh siswa yang menjawab soal
nomor 1 telah mengerti konsep usaha, energi dan daya.
b. Soal Kedua
𝐵
𝑃 = 𝐽𝑠
13
= 15
𝑃 = 0,86
Maka soal tergolong mudah dan siswa yang menjawab soal nomor 2
telah mampu mengaplikasikan persamaan usaha, energi dan daya dalam contoh
penyelesaian masalah sedangkan yang lainnya belum mampu dan ada yang
salah dalam tahap perhitungannya.
c. Soal Ketiga
𝐵
𝑃=
𝐽𝑠
11
= 15
𝑃 = 0,73
Maka soal tergolong mudah dan siswa yang menjawab soal nomor 3
telah mampu mengaplikasikan persamaan usaha, energi dan daya dalam contoh
penyelesaian masalah sedangkan yang lainnya belum mampu dan ada yang
salah dalam tahap perhitungannya.
d. Soal Keempat

10
𝐵
𝑃 = 𝐽𝑠
14
= 15
𝑃 = 0,93
Maka soal tergolong mudah dan siswa yang menjawab soal nomor 4
telah mampu mengaplikasikan persamaan usaha, energi dan daya dalam contoh
penyelesaian masalah sedangkan yang lainnya belum mampu dan ada yang
salah dalam tahap perhitungannya.
e. Soal Kelima
𝐵
𝑃 = 𝐽𝑠
5
= 25
𝑃 = 0,33
Maka soal tergolong sedang dan siswa yang menjawab soal nomor 5
telah mampu mengenai konsep yang di pakai mengenai usaha pada balok, jika
diberi simpangan dan mengaplikasikan usaha dalam bentuk penalaran dan
pengerjaan soal, sedangkan yang lainnya belum mampu dan ada yang salah
dalam perhitungannya.
f. Soal Keenam
𝐵
𝑃 = 𝐽𝑠
15
=
15
𝑃=1
Maka soal tergolong mudah dan seluruh siswa yang menjawab soal
nomor 6 telah mampu dengan penalaran sederhana yang dituangkan dalam soal.
g. Soal Ketujuh
𝐵
𝑃 = 𝐽𝑠
8
= 15
𝑃 = 0,53
Maka soal tergolong sedang dan siswa yang menjawab soal nomor 7
dengan benar telah mampu memahami konsep yang dipakai usaha yang
diberikan seorang pengamat serta enalaran yang sederhana yang di tuangkan
dalam aplikasi yang mudah. Sedangkan yang lainnya belum mampu dan ada
yang salah dalam perhitungannya
h. Soal Kedelapan
𝐵
𝑃 = 𝐽𝑠
3
= 15
𝑃 = 0,2

11
Maka soal tergolong sukar dan siswa yang menjawab soal nomor 8
dengan baik, telah mampu menjelaskan kosep energy yang terdapat bola yang
jatuh, menjabarannya melalui pemahaman, sedangkan yang lainnya belum
mampu serta ada yang salah dalam perhitungannya.
i. Soal Kesembilan
𝐵
𝑃 = 𝐽𝑠
2
= 15
𝑃 = 0,13
Maka soal tergolong sukar dan siswa yang menjawab soal nomor 9
dengan baik telah mampu menganalisis kosep yang dipakai usaha dan energy
yang digunakan pada saat logam terjatuh. Sedangkan yang lainnya belum
mampu serta ada yang hanya menuliskan diketahui dan yang ditanya saja,
sedangkan pada tahap penyelesaian tidak dilanjutkan.
j. Soal Kesepuluh
𝐵
𝑃 = 𝐽𝑠
2
= 15
𝑃 = 0,13
Maka soal tergolong sukar dan siswa yang menjawab soal nomor 10
dengan baik telah mampu menganalisis konsep yang dipakai usaha dan energy
tetapi diaplikasikasikan dalam kecepatan. Sedangkan yang lainnya belum
mampu serta ada yang hanya menuliskan diketahui dan yang ditanya saja,
sedangkan pada tahap penyelesaian tidak dilanjutkan.

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
bervariasinya jumlah soal yang dapat dikerjakan oleh siswa dikarenakan adanya
tingkat kesukaran yang berbeda disetiap soal. Serta tingkat taraf kognitif siswa yang
telah tercapai berbeda. Tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi juga
berpengaruh pada hasil tes tersebut, sehingga banyak siswa yang tidak dapat
menjawab soal tes tersebut dengan benar. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa

12
faktor, salah satunya cara mengajar guru di kelas yang tidak menarik. Juga minat
serta daya tangkap siswa terhadap suatu materi yang kurang.

5.2. Saran
Setelah melakukan miniriset ini, peneliti mengaharapkan hasil miniriset ini
berguna kepada berbagai pihak terutama mahasiswa calon guru agar lebih
memahami bagaimana membuat instrumen tes dengan tingkat kesukaran yag
bervariasi. Serta dengan hasil yang telah peneliti dapatkan, peneliti berharap ini
menjadi pelajaran buat pihak-pihak terkait seperti guru, siswa dan mahasiswa calon
guru. Untuk guru agar lebih memperhatikan siswa dikelas dengan memperbaiki
cara mengajar menjadi lebih baik. Kepada siswa, jangan pernah bosan untuk belajar
dan selalu menyimak jika guru menerangkan. Serta kepada mahasiswa calon guru,
agar lebih mengedepankan pendidikan agar tidak terulang kembali hal seperti ini,
diharapkan kepada mahasiswa calon guru untuk menjadi pelurus dan penerus
pendidikan untuk menjadi lebih baik lagi serta menjadi guru yang profesional.
Terakhir, peneliti berharap agar makalah ini tidak menjadi satu-satunya referensi
dalam belajar.

13
DAFTAR PUSTAKA
Hadijah., Anggreini Santih. 2016. Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar
Kognitif Mata Pelajaran Fisika Pada Pokok Bahasan Momentum Dan
Impuls SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Fisika. Volume 4. Nomor 1

Nurfillaili, Ulfa.,dkk. 2016 Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif


Mata Pelajaran Fisika Pada Pokok Bahasan Usaha Dan Energi SMA
Negeri Khusus Jeneponto Kelas XI Semester I. Jurnal Pendidikan Fisika.
Volume 4. Nomor 2

Pramesti, Atika Ayu. 2017. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis
Pictorial Riddle Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Di Sekolah Menengah Atas Kelas X Pada Pokok Bahasan Usaha Dan
Energi. Skripsi. FMIPA, Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Yogyakarta

14

Anda mungkin juga menyukai