Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENELITIAN EVALUATIF
Dosen Pengampu : yusinta, M.Pd.

Makalah ini disusun dan dipresentasikan guna untuk memenuhi tugas perkuliahan
Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan

Di susun oleh :
Siti Rohayati (161400001)
Nur relawati (161300003)
Tri wulandari (17130000)
Afriyanti (161130000)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi besar
yakni Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan makalah ini secara umumnya dan kepada Dosen Mata Kuliah
Metode Penelitian Pendidikan secara khususnya.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena
penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan
dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu penulis ucapkan terima
kasih.

Yogyakarta, 15 Oktober 2018


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4

A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 4

B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5

A. Pengertian.......................................................................................................................... 5

B. tujuan penelitian evaluatif ................................................................................................. 6

C. Ruang lingkup penelitian evaluatif ................................................................................... 6

D. Model-model evalusi......................................................................................................... 7

E. langkah-langkah penelitian evaluatif ................................................................................. 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 12

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang
digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis
mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis
untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat
penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian
untuk melakukan penelitian.
Ada banyak macam penelitian, diantaranya penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif
pada dasarnya digunakan untuk meneliti keberhasilan suatu program khususnya yang
berkaitan dengan dunia pendidikan. Begitu banyak program yang dikeluarkan oleh lembaga
yang berwenang sehingga dibutuhkan penelitian evaluatif tentang keberhasilan atau
terlaksananya program tersebut dalam implementasinya dilapangan.
Maka dari itu, dalam makalah ini akan membahas tentang penelitian evalutif dan
komponen-komponen yang tercakup didalamnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian penelitian evaluatif ?


2. Bagaimana tujuan dari penelitian evaluatif ?
3. Apa saja ruang lingkup dalam penelitian evaluatif
4. Apa saja model-model evaluasi ?
5. Bagaiman langkah-langkah penelitian evaluatif ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Dalam konteks pembelajaran terdapat istilah evaluasi dan penelitian evaluasi. Kata
evaluasi Menurut Borg and Gall (2003)1 merupakan proses membuat penilaian tentang
manfaat, nilai, atau keseimbangan program pendidikan.

Menurut Borg and Gall (2003) evaluasi pendidikan adalah proses membuat penilaian
tentang manfaat, nilai, atau keseimbangan program pendidikan. Mc Millan dan Schumacher
(2010) menjelaskan bahwa evaluasi merupakan salah satu penerapan dari penelitian yang
digunakan untuk menentukan berhasil atau tidaknya atau apakah ada manfaat/nilai dari suatu
program atau kebijakan dalam pendidikan. Penjelasan lainnya menurut Sukmadinata (2009)
bahwa evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang
tepat dalam mengambil keputusan. Fokus evaluasi pada bagian ini adadalah program untuk
berbagai fenomena, metode, material, organisasi, perorangan, dll.

Menurut Borg and Gall (2003) evaluasi pendidikan adalah proses membuat penilaian
tentang manfaat, nilai, atau keseimbangan program pendidikan. McMillan dan Schumacher
(2010) menjelaskan bahwa evaluasi merupakan salah satu penerapan dari penelitian yang
digunakan untuk menentukan berhasil atau tidaknya atau apakah ada manfaat/nilai dari suatu
program atau kebijakan dalam pendidikan. Penjelasan lainnya menurut Sukmadinata (2009)
bahwa evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang
tepat dalam mengambil keputusan. Fokus evaluasi pada bagian ini adadalah program untuk
berbagai fenomena, metode, material, organisasi, perorangan, dll.

Penelitian evaluatif adalah kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi suatu


kegiatan/program yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan/program dan
menentukan keberhasilan suatu program dan apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

1
Sri kantun,Penelitian Evaluatif Sebagai Salah Satu Model Penelitian Dalam Bidang
Pendidikan,portalgaruda.org,http://download.portalgaruda.org/article.php?article=478167&val=9768
&title=PENELITIAN, 12/10/2018
Penelitian ini juga diarahkan untuk menilai keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan
kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit/lembaga tertentu. Penelitian ini mengavu
pada prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur hasil program atau
proyek (efektifitas suatu program) sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak,
dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji pelaksaaan program yang
dilakukan secara objektif. Kemudian merumuskan dan menentukan kebijakan dengan
terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program.

B. Tujuan Penelitian Evaluatif

tujuan penelitian evaluatif menurut Sukmadinata (2011)2 adalah sebagai berikut:

1) Membantu perencanaan pelaksanaan program,


2) Membantu dalam penentuan keputusan penyempurnaan atau perubahan program,
3) Membantu dalam penentuan keputusan keberlanjutan atau penghentian program,
4) Menemukan fakta-fakta dukungan atau penolakan terhdap program, dan
5) Memberikan sumbangan dalam pemahaman proses psikologis, sosial dan politik
dalam pelaksanaan program serta faktor yang mempengaruhi. Jadi tujuan utama
dari penelitian evaluatif adalah sebagai penyedia informasi berkaitan dengan
program-program pendidikan yang telah dilaksanakan.

C. Ruang Lingkup Penelitian Evaluatif


Penelitian evaluatif dalam pendidikan mencakup bidang yang cukup luas, yaitu
Kurikulum, Program Pendidikan, {embelajaran, Pendidik, Peserta Didik, Institusi dan
Manajemen. Masing-masing bidang memiliki kewenangan masing-masing.
1. Kurikulum, dalam bidang kurikulum, hal-hal yang perlu dievaluasi mencakup desain
kurikulum, implementasi dan evaluasi kurikulm. material kurikulum berupa buku teks,
modul, paket, perangkat keras, perangkat lunak, film, video, dll. Sumber belajar berupa
laboratorium, workshop dan perpustakaan. Semua bidang tersebut perlu dilalukan penelitian
evaluative agar kurikulum bias selalu mengikuti perkembang jaman sesuai dengan
kebutuhan.
2. Program pendidikan, evluasi terhadap program pendidikan perlu dilakukan secara terus
menerus. Program tersebut mencakup program untuk anak berbakat, anak yang lambat,

2
Sukmadinata Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendididkan (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2011)
Hal.121
pencegahan putus sekolah, remedial. Wujud programnya antara lain: program pada bidang
sains, social, matematika, dan ketrampilan.
3. Pembelajaran, dalam kegiatan pembelajaran perlu terus dilakukan evaluasi agar kegiatan
yang dilakukan tidak menjadi membosankan. Beberapa model pembelajaran yang ditawarkan
seperti : discovery learning, pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis
proyek.
4. Pendidik, dalam hal ini yang perlu divaluasi tidak hanya guru saja tetapi juga termasuk
konselor dan administrator
5. Peserta Didik, Peserta didik perlu dievaluasi dalam hal kepribadian, kecerdasan, sikap,
minat, motivasi, kebiasan belajar dan prilaku menyimpang.
6. Organisasi, semua lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah
menengah, pendidikan tinggi, pendidikan kejuruan, pendidikan khusus,dll
7. Manajemen, hal-hal yang perlu dievaluasi pada masalah manajemen mencakup: personil,
sarana dan prasarana, biaya, partisipasi masyarakat, dan kegiatan ekstrakurikuler

D. Model-Model Evalusi
Terdapat beberapa beberapa model evaluasi sebagai strategi atau pedoman kerja
pelaksanaan evaluasi program, yaitu:
a. Model Evaluasi CIPP

Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang tujuannya untuk mengambil
keputusan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan suatu program. Model
CIPP merupakan singkatan (akronim) dari contect evaluation, input evaluation, process
evaluation, dan product evaluation yang dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam dan kawan-
kawannya pada tahun 1968 di Ohio State University dan berorientasi pada pengambilan
keputusan.

b. Model Evaluasi UCLA

Alkin (1969) mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan keputusan,


memilih informasi yang tepat, mengumpulkan dan menganalisis informasi sehingga dapat
melaporkan ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan dan memilih beberapa
alternatif. Alkin mengemukakan lima macam evaluasi yaitu: .System assessment, yang
memberikan informasi tentang keadaan atau posisi sistem (Tayibnapis,1989). Sistem ini
berfungsi memberikan informasi mengenai keadaan atau profil program. Program plannin,
membantu pemilihan program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan
program (Tayibnapis,1989). Program implementation, yang menyiapkan informasi apakah
program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang
direncanakan? (Tayibnapis,1989). Program improvement, yang memberikan informasi
tentang bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja, atau berjalan? Apakah
menuju pencapaian tujuan, adakah hal-hal atau masalah-masalah baru yang muncul tak
terduga (Tayibnapis,1989). Program improvement, berfungsi memberikan informasi tentang
bagaimana program tersebut bermanfaat dan bagaimana program dapat dilaksanakan.
Program certification, yang memberi informasi tentang nilai guna program
(Tayibnapis,1989).

c. Model evaluasi Brinkerhoff

Model ini dikembangkan oleh Brinkerhoff et all (1983) yang mencakup dua jenis
desain yaitu:

1) Fixed vs Emergant evaluation design. Desain fixed ditentukan dan direncanakan secara
sistematis dan desainnya dikembangkan dengan mengacu pada tujuan program. Rencana
analisis dibuat sebelumnya dimana si pemakai akan menerima informasi seperti yang telah
ditentukan dalam tujuan. Strategi pengumpulan informasi dalam desain ini menggunakan
tes, angket, lembar wawancara. Berbeda dengan desain fixed, desain emergent dibuat
dengan maksud menangkap fenomena yang sedang berlangsung yang berpengaruh terhadap
program seperti masukan-masukan baru. Pada prinsipnya desain ini terus berkembang
sesuai dengan kondisi dan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan.

2) Formatif vs Summative evaluation.Evaluasi formatif digunakan untuk memperoleh data


bagi keperluan revisi program, sedangkan evaluasi sumatif dibuat untuk menilai kegunaan
suatu program. Pada evaluasi sumatif fokus evaluasi ditujukan pada variabel-variabel yang
dipandang penting dan berkaitan dengan kebutuhan pengambilan keputusan. 3) Desain
eksperimental dan Quasi eksperimental vs Natural inquiry. Desain eksperimental, quasi
eksperimental dan natural inquiry desain merupakan hasil adopsi dari disiplin penelitian.
Desain eksperimental dan quasi eksperimental digunakan untuk menilai suatu program
yang baru diujicobakan. Sedangkan natural inquiry dilakukan dengan cara evaluator
terlibat langsung dengan sumber-sumber informasi serta program yang dilaksanakannya.

d. Model Evaluasi Stake

Model ini dikembangkan oleh Stake (1967), analisis proses evaluasi yang
dikemukakannya membawa dampak yang cukup besar dalam bidang ini dan meletakkan
dasar yang sederhana namun merupakan konsep yang cukup kuat untuk perkembangan yang
lebih jauh dalam bidang evaluasi. Stake menekankan adanya dua dasar kegiatan dalam
evaluasi ialah Descriptions dan judgement dan membedakan adanya tiga tahap dalam
program pendidikan yaitu: Antecedents (context), transaction (process), dan Outcomes
(output) (Tayibnapis. 1989).

E. Langkah-Langkah Penelitian Evaluatif

David Strahan, Jewell Cooper dan Martha Wood (2011) berdasarkan hasil
penelitiannya pada sekolah menengah dalam rangka penyusunan rencana penyempurnaan
sekolah, dengan fokus mengevaluasi efektivitas program dan struktur organisasi sekolah,
menyarankan langkah-langkah penelitian evaluatif sebagai berikut:

1. Klarifikasi alasan melakukan evaluasi


Menjelaskan alasan-alasan mengapa evaluasi program diadakan. Banyak alasan yang
menjadi latar belakang mengadakan evaluasi. Alasan tersebut bisa bersumber dari peneliti
sendiri atau bersumber dari pihak luar.
2. Memilih model evaluasi
Alasan melakukan evaluasi berhubungan erat dengan model evaluasi yang akan digukan.
Alasan karena adanya keunggulan, keberhasilan dan dampak positif dari suatu program,
akan menggunakan model atau pendekatan yang berbeda dengan alasan karena adanya
kelambanan, kegagalan ataupun dampak negatif. Pemilihan model atau pendekatan
penelitian didasarkan atas:
a) Tujuan evaluasi dan pertanyaan penelitian
b) Metode pengumpulan data, dan
c) Hubungan antara evaluator dengan administrator melihat evaluasi, individu-individu
dalam program dan organisai yang akan di evaluasi
3. Mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait
Identifikasi pihak-pihak yang terkait atau stakehoolders sangat penting untuk kelancaran
pelaksaan evaluasi. Siapa yang akan dilibatkan dalam perencanaa, dalam pelaksanaan,
siapa yang akan menjadi partner, narasumber, sumber data, partisipan, dll.
4. Penentuan komponen yang akan di evaluasi
Langkah selanjutnya yang cukup penting dalam evaluasi program adalah penentuan
komponen yang akan di evaluasi. Sebelum ditentukan komponen yang akan di evaluasi
terlebih dahulu perlu di identifikasi komponen-komponen yang ada dalam suatu program,
mana komponen utama dan mana komponen penunjang. Pemilihan komponen yang akan
dievaluasi didasarkan atas pertimbangan: kesesuaian dengan tujuan evaluasi, manfaat
hasil, keluasan dan kompleksitas komponen, keluasa target populasi, waktu serta biaya
yang tersedia. Komponen utama dari suatu program pendidikan meliputi: tujuan program,
sumber program, prosedur pelaksaan program, dan manajemen program.
5. Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan evaluasi
Lee Cronbach (1982) mengemukakan dua tahapan perumusan pertanyaan penelitian
evaluatif, yaitu tahap divergen dan konvergen.
a) Tahapan divergen, pertanyaan penelitian dirumuskan secara komprehensif.
Sebanyak mungkin pertanyaan, isu, informasi, kepedulian dan masalah berkenaan
dengan program yang akan dievaluasi di ajukan. Kedalam pertanyaan-pertanyaan
atau informasi-informasi tersebut termasuk kriteria ketercapaiannya.
b) Tapan konvergen, dalam tahap ini pertanyaan-pertanyaan, isu-isu atau informasi-
informasi yang diajukan pada tahap pertama diseleksi mana yang layak dan
penting diajukan dan mana yang tidak.
6. Menyusun desain evaluasi dan jadwal kegiatan
Desain evaluasi program pendidikan tidak jauh berbeda dengan desain penelitian, berisis
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan, sasaran evaluasi (aspek atau komponen
serta sampel evaluasi), teknik pengurukan atua pengumpulan data yang digunakan, serta
para evaluator baik evaluator internal (orang yang terlibat dalam program) maunpun
evaluator eksternal (peneliti, ahli dari luar). Pelaksaan kegiatan evaluasi disusun dalam
jadwal yang dirinci dan kronologis.
7. Pengumpulan dan analisis data
Sebelum pengumpulan data dilakukan kegiatan penting yang harus dilakukan adalah
penyusunan instrumen evaluasi. Instrumen evaluasi dapat berbentuk tes dan non tes.
Instrumen tes bersifat mengukur, menghasilkan data hasil pengukuran berbentuk angka
yang dapat dianalisis cara statistik. Instrumen tes membutuhkan validasi instrumen, yaitu
suatu proses untuk menguji validitas dan reabilitas instrumen.
Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disusun. Pengumpulan data
yang bersifat kuantitatif menggunakan instrumen-instrumen baku (baik instrumen tes
maupun non tes), sedang data yang bersifat kualitatif menggunakan multi metode seperti
wawancara, observasi, dokumen, dsb.
Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif maupun kualitatif. Analisis kuantitrtif
menggunakan statistik diskriptif maupun statistik inferensial, analisis kualitatif
menggunakan analisis naratif-kualitatif. Hasil analisis kuantitatif berbentuk tabel, grafik,
profil, bagan, peta (analisis deskriptif), atau berbentuk skor rata-rata, koefisien korelasi,
regresi, perbedaan, analisis jalur, dsb (analisis inferensial). Hasil analisis kualitatif berupa
deskripsi naratif-kualitatif tentang hal-hal yang esensial.
8. Laporan hasil evaluasi
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil-hasil analisis, maka disusunlah
laporan hasil evaluasi. Isi dari laporan penelitian evaluatif hampir sama dengan laporan
penelitian biasa memuat, rancangan penelitian, metodologi, temuan-temuan serta
kesimpulan dan rekomendasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian evaluatif adalah kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi suatu


kegiatan/program yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan/program dan
menentukan keberhasilan suatu program dan apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Penelitian evaluatif dalam pendidikan mencakup bidang yang cukup luas, yaitu
Kurikulum, Program Pendidikan, {embelajaran, Pendidik, Peserta Didik, Institusi dan
Manajemen.

Terdapat beberapa beberapa model evaluasi sebagai strategi atau pedoman kerja
pelaksanaan evaluasi program, yaitu: model evaluasi CIPP, model evaluasi UCLA, model
evaluasi brinkerhoff, dan model evaluasi stake.
langkah-langkah penelitian evaluatif sebagai berikut:

1. Klarifikasi alasan melakukan evaluasi

2. Memilih model evaluasi

3. Mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait

4. Penentuan komponen yang akan di evaluasi

5. Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan evaluasi

6. Menyusun desain evaluasi dan jadwal kegiatan

7. Pengumpulan dan analisis data

8. Laporan hasil evaluasi


DAFTAR PUSTAKA

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2011).Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pt. Remaja


Rosda Karya.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=478167&val=9768&title=PENELITIA
N

Anda mungkin juga menyukai