Penguatan Karakter Nasionalisme Generasi Alpha An-Nisa Apriani, Indah Perdana Sari
ISSN: 2085-0344 (Print)
ISSN: 2503-1864 (Online)
Journal homepage: www.ejournal.almaata.ac.id/literasi
Journal Email: literasi_stia@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan tentang cara menguatkan karakter nasionalisme
generasi alpha di era digital melalui Living Values Education Program (LVEP). Metode penelitian
yang digunakan yaitu penelitian studi kepustakaan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian
yaitu data sekunder yang berupa buku-buku ilmiah, jurnal ilmiah, laporan penelitian, dan
sumber lain yang relevan. Teknik analisis data dalam penelitian meliputi organize, synthesize,
dan identify. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai LVEP yang mencakup nilai
kerjasama, kebebasan, kebahagiaan, kejujuran, kerendahan hati, cinta, kedamaian, penghargaan,
tanggung jawab, kesederhanaan, toleransi,dan persatuan memiliki relevansi yang kuat dalam
penanaman karakter nasionalisme generasi alpha di era digital. Aktivitas nilai-nilai LVEP yang
meliputi kegiatan berimajinasi, berdialog, berkomunikasi, refleksi, berkreasi, menyatakan diri
lewat seni, membuat tulisan, dan bermain dengan nilai-nilai yang diajarkan dapat dijadikan
sebagai program inovatif dan kreatif dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk penguatan
karakter nasionalisme anak-anak generasi alpha di era digital darisajian informasi dan budaya
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Abstrak
This study attempts to discuss how to strengthen character nationalism generation alpha in
the digital era through living values education program (LVEP). Methods used in the research is
literature available study (library research) .Data in the research is secondary data in the form
of scientific books, scientific journals, and other relevant sources. Data analysis technique in
this research consist of three steps, organize, synthesize, and identify. The result of this research
indicates that LVEP values which includes the value of cooperation, freedom, happiness, honesty,
humility, love, peace, respect, responsibility, simplicity, tolerance, and the association of having
relevant in the planting of strong character nationalism generation alpha in the digital era .
The values activities of LVEP which includes activities of reflection, imaging, engaging in
dialogue, communicating, creating, making of script, proclaiming in self through art, and playing
with values that taught can be used as the innovative programs and creative in learning process
which is intended to strengthen the nationalism character on child especially Alpha generation
in the era of digital that provides information and culture which is not in accordance with the
values of pancasila (5 foundationals philosophhical.theory of Indonesian state).
yang padu dan utuh dengan cara mencari mengembangkan ranah afektif. Pendidikan
hubungan antar literatur. Ketiga, identify yaitu nkarakter penting untuk ditanamkan pada anak
mengidentifikasi isu-isu kontroversi dalam usia sekolah dasar karena bertujuan membentuk
literatur. Isu kontroversi adalah isu yang pribadi siswa yang memiliki nilai-nilai luhur
dianggap sangat penting untuk dianalisis dengan bangsa dan menjadi warga negara yang baik.
tujuan mendapatkan suatu tulisan yang menarik Kunci keberhasilan pelaksanaan
untuk dibaca. penguatan pendidikan karakter dalam kurikulum
2013 terletak pada Tri Pusat Pendidikan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan
Penguatan Pendidikan Karakter masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan
Definisi Penguatan Pendidikan Karakter basis pertama pendidikan karakter bagi anak.
Sekolah merupakan lembaga formal Lingkungan sekolah memiliki peran yang
pendidikan yang memiliki tugas untuk strategis dalam pembentukan manusia yang
menanamkan nilai karakter bagi generasi berkarakter. Di sekolah, guru adalah tokoh
penerus bangsa. Sekolah dapat melaksanakan utama yang diharapkan mampu mendidik
penguatan pendidikan karakter sesuai intruksi peserta didik menjadi manusia yang berbudaya
dari pemerintah melalui Gerakan Revolusi dan bermoral.19Guru memiliki peran penting
Mental. Upaya-upaya penguatan terhadap dalam mengembangkan pendidikan karakter
pendidikan karakter, juga sudah lama dilakukan karena guru adalah agen peradaban dan memiliki
pemerintah, diantaranya dengan melakukan peran utama dalam pembelajaran. Guru harus
Gerakan Nasional Pendidikan Karakter Bangsa berkomitmen untuk mengembangkan karakter
Tahun 2010 yang kemudian dilajutkan dengan siswa. Selanjutnya, hal yang paling penting
program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam penanaman karakter yaitu guru harus
pada tahun2016. Hal ini sesuai dengan salah berkarakter baik karena guru adalah teladan
satu butir Nawacita melalui Gerakan Revolusi utama bagi siswa.20 Lingkungan masyarakat
Mental yang dimaklumatkan presiden Joko juga memiliki peran penting dan sangat
Widodo.17 mempengaruhi watak dan karakter manusia.
Gerakan PPK menjadikan pendidikan Pendidikan dalam masyarakat memberikan
karakter sebagai inti pendidikan nasional dampak yang lebih luas. 21 Lingkungan
sehingga pendidikan karakter menjadi masyarakat berkontribusi dalam menanamkan
fokus dalam pelaksanaan pendidikan dasar dan memperkuat nilai-nilai karakter yang baik
dan menengah. Pendidikan karakter pada serta mencegah nilai-nilai buruk.
tingkat pendidikan dasar mendapatkan porsi Berdasarkan ulasan di atas, penguatan
yang lebih besar dibandingkan pendidikan pendidikan karakter adalah ruh utama dalam
yang mengajarkan pengetahuan (transfer of pendidikan nasional yang bertujuan memcetak
knowledge).18 Penguatan pendidikan karakter generasi muda yang cerdas dan berkarakter.
menempatkan karakter sebagai dimensi terdalam Keberhasilan penguatan pendidikan karakter
atau sebagai inti pendidikan nasional.Pendidikan
karakter merupakan aspek penting dalam
19
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter: Konsespsi
dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan(Jakarta:
17
Yetri Hasan dan Rijjal Firdaos. “Penguatan Prenada Media Grup, 2015).
Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat Pada Sekolah 20
Putri Rachmadyanti. “Penguatan Pendidikan
Menengah Pertama Negeri (SMPN) Di Kabupaten Tulang Karakter Bagi Siswa Sekolah Dasar melalui Kearifan
Bawang Provinsi Lampung.”Al-Tadzkiyyah: Jurnal Lokal.”Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 3(2), (2017):
Pendidikan Islam, 8(2), (2018): 268. 208-209.
18
Kemendikbud Republik Indonesia. “Kajian 21
Nasirudin. “Peran Keluarga, Sekolah, dan
dan Pedoman Penguatan PendidikanKarakter (PPK).” Masyarakat Dalam Pendidikan Karakter Generasi Muda
(Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bangsa.” Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas
Republik Indonesia, 2017). Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, no 1 (2017): 324.
ditentukan oleh tiga lingkungan yaitu keluarga, karakter sejak usia dini diharapkan anak-
sekolah, dan masyarakat. Ketiga lingkungan anak mampu membedakan baik buruk dan
pendidikan memiliki peran yang penting dan benar salah suatu tindakan/perilaku sehingga
pokok dalam penanaman dan pengembangan mereka mampu mengaplikasikan nilai tersebut
karakter anak sehingga harus terlibat kerja dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu nilai
sama yang mendukung agar tujuan penguatan dalam pendidikan moral yaitu Nasionalisme.
pendidikan karakter tercapai. Penanaman sikap nasionalisme penting sekali
diajarkan sejak usia sekolah dasar. Karakter
Lima Nilai Karakter Prioritas PPK nasionalisme merupakan penilaian sikap dan
Terdapat lima nilai karakter utama yang tingkah laku peserta didik yang merujuk pada
bersumber dari Pancasila, nilai nilai karakter loyalitas dan pengabdian terhadap bangsa dan
yang menjadi prioritas dalam gerakan PPK; negaranya.23
yaitu religius, nasionalisme, integritas, mandiri Nasionalisme bangsa Indonesia
dan gotongroyong. (1) Religius menunjukkan melahirkan ideologi negara, yaitu Pancasila.
keberimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Nasionalisme digunakan sebagai alat pemersatu
(2) Nasionalisme menempatkan kepentingan adalah nasionalisme berlandaskan nilai-nilai
bangsa dan negara di atas kepentingan diri Pancasila, yaitu perilaku yang mentauladani
dan kelompoknya, (3) Integritas menempatkan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
dirinya sebagai orang yang selalu dapat permusyawaratan, dan keadilan. 24 Karakter
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan nasionalisme berdasarkan nilai-nilai Pancasila
pekerjaan, (4) Mandiri mencerminkan pada akan mewujudkan nasionalisme yang baik,
perilaku tidak bergantung pada orang lain dan yaitu mencintai bangsa sendiri tetapi masih
menggunakan tenaga, pikiran, waktu untuk menghargai bangsa lain. Sikap nasionalisme
mencapai sebuah harapan, mimpi, dan cita- mencakup cinta tanah air, menghargai jasa
cita, dan (5) Gotong royong menunjukkan para pahlawan, rela berkorban demi negara,
pada perilaku semangat kerja sama dalam mengutamakan kepentingan umum, membina
menyelesaikan masalah bersama. Semua nila persatuan dan kesatuan, bangga pada budaya
karakter saling berinteraksi satu sama lain agar yang beragam (multikultural), bangga sebagai
nilai karakter berkembang secara dinamis dan warga negara Indonesia, sikap toleransi terhadap
membentuk keutuhan pribadi.22 keragaman, cinta terhadap lingkungan, dan
Kelima nilai karakter utama tersebut saling berkerja sama.25
melengkapi dan mendukung secara dinamis Berdasarkan ulasan tersebut, karakter
dalam membentuk pribadi yang berakhlak nasionalisme harus ditanamkan kepada anak
mulia baik vertikal maupun horisontal. Salah sebagai generasi muda sejak usia dini sehingga
satu karakter utama yang perlu ditingkatkan di nilai-nilai tersebut lebih mudah terinternalisasi
era globalisasi yang semakin mencekam dan dan menjadi kebiasaan positif dalam kehidupan
mengakibatkan berbagai kriminal sehingga sehari-hari anak. Nasionalisme yang sebaiknya
terjadi krisis moral generasi muda terhadap ditanamkan kepada generasi muda yaitu
bangsanya adalah karakter nasionalisme. 23
Aman, Model Evaluasi Pembelajaran
Sejarah(Yogyakarta: Ombak, 2011).
Karakter Nasionalisme 24
Miftahuddin. “Nasionalisme Indonesia:
Pendidikan karakter penting ditanamkan Nasionalisme Pancasila.”Mozaik: JurnalIlmu-ilmu Sosial
sejak usia dini. Dengan diberikan pendidikan dan Humaniora, 4, 120.(2008): 1.
25
An-Nisa Apriani dan Yusinta Dwi Ariyani.
22
Kemendikbud Republik Indonesia. “Kajian “Analisis Muatan Nilai-Nilai Nasionalisme Pada Buku
dan Pedoman Penguatan PendidikanKarakter (PPK).” Teks KTSP PKn Kelas 3 SD.”ELEMENTARY SCHOOL
(Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ke-SD-an), no 2
Republik Indonesia, 2017). (2017): 65.
Industri 4.0.”Oasis: Jurnal Ilmiah Kajian Islam, no 2 Anselmus JE Toenlioe. “Aplikasi Android Al-Amtsal
(2018): 96. (Kisah Teladan) Sebagai Media Pembelajaran Mengenal
27
An Ras Tri Astuti, dkk. “Tantangan Parenting Kisah Al-Quran Dengan Cerita Animasi Bagi Anak
dalam Mewujudkan Moderasi Islam Anak.” Jurnal Al- Generasi Alpha.”Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan,
Maiyyah, no 2. (2018): 309. no 1 (2018)
persatuan. 29 Kegiatan pembelajaran yang yang masih labil sehingga perlu ada program
dikemas dalam program pendidikan Living penguatan karakter dari lingkungan sekolah
Values, mencakup aktivitas-aktivitas nilai. sebagai lembaga pendidikan yang dipercaya
Aktivitas tersebut tidak hanya mengajak orang tua dan masyarakat. Tanggung jawab
anak mempelajari nilai tetapi mengalami dan penguatan karakter bagi siswa di lingkungan SD
menjadikan nilai-nilai tersebut bagian dalam dibebani pada guru kelas. Guru kelas memiliki
hidup mereka. Dengan demikian, mereka tidak peran yang besar dalam penguatan karakter
hanya membawa nilai-nilai ke dalam kehidupan siswa SD. Guru kelas memiliki waktu yang
pribadi melainkan ke dalam masyarakat luas. lebih banyak dengan siswa dari awal hingga
Aktivitas nilai dalam LVEP meliputi akhir pembelajaran.
aktivitas komunikasi, refleksi, imajinasi, Guru kelas harus inovatif dan kreatif
relaksasi, ekspresi seni, pengembangan diri, dalam pemilihan dan penggunaan suatu strategi
ketermapilan sosial, dan kesadaran kognitif penguatan karakter yang bermakna baik dari
tentang keadilan sosial. Aktivitas pendidikan aspek moral knowing, moral feeling, dan moral
Living Values yang lain berupa kegiatan artistik, acting. Banyak pilihan strategi pembelajaran
lagu, tarian permainan dan diskusi dengan yang bisa digunakan guru kelas, tapi salah satu
tujuan memancing pikiran, menyenangkan, strategi pembelajaranyang mampu memperkuat
membantu siswa mengeksplorasi dampak karakter anak dalam pembelajaran tematik
dari berbagai sikap dan perilaku. 30 LVEP sesuai dengan kurikulum yang digunakan baik
memiliki tiga asumsi dasar yaitu (a) Nilai-nilai KTSP maupun kurikulum 2013 adalah LVEP.
universal mengajarkan prinsip penghargaan Strategi tersebut dirancang untuk mengajak
dan kehormatan untuk semua manusia. (b) anak-anak berefleksi, berimajinasi, berdialog,
Setiap Peserta didik memperhatikan nilai-nilai berkomunikasi, berkreasi, membuat tulisan, dan
dan belajar dengan positif. (c) Peserta didik bermain dengan nilai-nilai kehidupan.32Dengan
belajar berdasarkan nilai dalam lingkungan kata lain, proses penguatan karakter melalui
positif dengan sikap saling menghargai dan LVEP maka keterampilan anak akan berkembang
kasih sayang.31 seperti keterampilan komunikasi, berpikir
Berdasarkan uraian di atas, nilai- kritis, pribadi, sosial, dan emosional. LVEP
nilai universal dalam program pendidikan memiliki sejumlah tujuan yaitu (a) Membantu
Living Valuesmengajarkan penghargaan dan individu memikirkan dan merefleksikan
kehormatan untuk setiap orang dan semua orang. nilai-nilai yang beragam sehingga mampu
Sehingga mereka tidak sekedar mempelajari mengekspresikan nilai-nilai tersebut. (b)
nilai-nilai tersebut namun mengalami dan Memperdalam pemahaman, motivasi, dan
menghayati nilai-nilai kehidupan dalam tanggung jawab dalam menentukan pilihan
keseluruhan hidupnya sehingga dapat pribadi dan sosial. (c) Menginspirasi individu
meningkatkan keberadaan bagi individu sebagai dalam memilih nilai-nilai pribadi, sosial, dan
anggota masyarakat. spiritual serta menyadari metode-metode
dalam memperdalam nilai. (d) Mendorong para
Penguatan Karakter dengan Living Values pendidik untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
Education Program (LVEP) perkembangan.33
Karakter siswa SD bersifat dinamis, LVEP sebagai upaya perbaikan kualitas
kadang baik kadang buruk. Hal tersebut pendidikan nilai dalam pendidikan Indonesia,
dikarenakan siswa SD memiliki karakter panduan mendidik anak-anak, dan upaya
dalam pembentukan generasi muda yang
29
Diane Tillman, Living Values Activities For
Children Ages 8-14 (Jakarta: Gamedia, 2004).
30
Ibid., hlm. xiv-xv. Ibid., hlm. xiii.
32
31
Ibid., hlm. xiii-xiv. Ibid., hlm.x.
33
dan masyarakat dalam menguatkan pendidikan. menyatakan diri lewat seni, dan bermain dengan
Penanaman karakter nasionalisme tersebut nilai-nilai yang diajarkan. Dalam prosesnya
dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran akan berkembang keterampilan pribadi, sosial,
maupun diluar kegiatan pembelajaran. dan emosional. Berikut uraian tentang aktivitas-
Pembelajaran yang kental dengan karakter aktivitas LVEP yang membantu guru dalam
nasionalisme dibutuhkan strategi pembelajaran proses menguatkan karakter nasionalisme
yang menanamkan nilai-nilai moral yang generasi alpha dalam pembelajaran.40
universal untuk semua orang tidak melihat
suku, agama, dan budaya. Salah satu strategi Butir-butir Refleksi
pembelajaran yang dapat digunakan adalah Butir-butir refleksi diletakkan di awal
LVEP. Strategi tersebut dapat diintegrasikan unit nilai dan dibaurkan dalam pembelajaran
dalam pembelajaran tematik. LVEP yang tematik. Butir-butir tersebut mendefinisikan
diintegrasikan dalam pembelajaran tematik nilai-nilai dan memberikan konsep abstrak
berpengaruh positif dalam menanamkan untuk direnungkan. Misal, butir refleksi dalam
subkarakter nasionalisme dalam pembelajaran unit toleransi adalah: tolerani berarti menerima
tematik: tanggung jawab, toleransi, kerja sama, keindahan perbedaan. Guru bisa menambahkan
persatuan, cinta, penghargaan, dan kedamaian.38 paribahasa sesuai budaya daerah setempat. Para
Penggunaan LVEP dalam pembelajaran siswa juga bisa membuat butir-butir refleksi
mampu memberikan pengalaman langsung sendiri sesuai kemampuan mereka.
sebagai dasar untuk memahami sub karakter
nasionalisme yang abstrak sehingga mereka Berimajinasi
mudah memahami tentang pentingnya Berimajinasi berarti membayangkan
karakter nasionalisme secara langsung dalam sebuah nilai untuk berbagi pengalaman
kehidupan sehari-hari. Penggunaan LVEP mereka dan membuat gambar sesuai unit
dalam pembelajaran tematik juga mampu nilai. Berimajinasi bermanfaat memancing
membantu siswa memahami konsep materi kreativitas semua siswa. Imajinasi membantu
dan sub karakter nasionalisme secara holistik. mereka mengalami sendiri nilai tersebit dan
Pembelajaran tematik dengan LVEP juga menghasilkan ide yang mereka miliki.
menjadikan pembelajaran lebih kreatif, variatif,
inovatif, dan menyenangkan dengan berbagai Refleksi
kegiatan dan siswa memahami sub karakter Refleksi berarti merenungkan sebuah nilai
nasionalisme secara mendalam dalam jangka dalam kondisi hening. Latihan ini dirancang
waktu lama.39 membnatu siswa menikmati “perasaan” dari
Aktivitas-aktivitas yang ada di LVEP nilai-nilai terseut. Latihan tersebut juga terbukti
dirancang untuk memotivasi siswa dan membantu siswa lebih puas diri dan lebih
mengajak mereka untuk memikirkan diri berkonsentrasi saat belajar.
sendiri, orang lain, dan dunia. Para siswa
diajak untuk berefleksi, berimajinasi, berdialog, Ekspresi Seni
berkomunikasi, berkreasi, membuat tulisan, Ekspresi seni mendorong anak berefleksi
tentang nilai dan mengalami nilai tersebut
38
Diane Tillman, Living Values Activities For
melalui kesenian. Misal, mereka membuat
Children Ages 8-14 (Jakarta: Gamedia, 2004). poster kedamaian, gambar pelangi yang
39
An-Nisa Apriani, Indah Perdana Sari, dan Intan mencerminkan bahwa toleransi itu indah dan
Kurniasari Suwandi. “Pengaruh Living Values Education damai, membuat pohon sikap, membuat kata-
Program (LVEP) Terhadap Penanaman Karakter kata damai dan menempelkan karya senin di
Nasionalisme Siswa SD Dalam Pembelajaran Tematik.”
Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, no 2
(2017): 102. 40 Ibid.,hlm. xiv-xvii.
dinding atau menarikan kerja sama, dan melukis dari persatuan dan bekerj sama dalam tugas
cinta dan kebahagiaan. bersama.
Berdasarkan ulasan tersebut, Living Values
Pengembangan Diri EducationProgram dapat diterapkan sebagai
Aktivitas pengembangan diri mengajak program unggulan dalam penguatan pendidikan
siswa untuk mengeksplorasi nilai dalam karakter bagi anak-anak generasi alpha dalam
kaitannya dengan diri mereka sendiri dan proses pembelajaran baik terintegrasi dalam
membangun keterampilan yang berkaitan bidang studi maupun tematik. LVEP mencakup
dengan nilai. Misal, siswa melihat sifat baik diri aktivitas-aktivitas nilai yang dirancang untuk
sendiri dan orang lain. Ajak anak merenungkan mengajak generasi alpha untuk memikirkan
perasaan mereka ketika mereka berlaku jujur. diri sendiri, orang lain dan dunia. Aktivitas-
Guru bisa membacakan sebuah kisah yang aktivitas tersebut mengajak anak-anak generasi
berkaitan dengan nilai dan ajak siswa untuk digital untuk mendalami, mengalami, dan
diskusi terkait dengan nilai tersebut. mengeksplorasitentang sikap nasionalisme
dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta
Keterampilan Sosial didik memperoleh pengalaman langsung
Guru mengajarkan dan mencontohkan yang bermakna. Pengalaman tersebut yang
keterampilan penyelesain konflik. Dalam unit membuat anak-anak generas alpha memperoleh
kedamaian, siswa ditugaskan menjadi pengawas beragam keterampilan sosia yang berguna
kedamaian di tempat bermain saat istirahat. dalam menghadapi era digital.
Dalam unit cinta, siswa mengeksplorasi cara-
cara menggunakan kata-kata untuk orang KESIMPULAN
lain. Dalam unit penghargaan, siswa-siswa Berdasarkan kajian pustaka di atas
memeriksa cara halus dan kurang halus yang bahwa generasi Alpha dalam kesehariannya
menunjukkan menghargai dan menghina. tidak lepas dari penggunaan gadget, sehingga
mempengaruhi mereka dalam aktifitas sehari-
Kesadaran kognitif tentang Keadilan Sosial hari seperti gaya belajar, hubungan social,
Para siswa didorong untuk melihat akibat dan karakter. Untuk itu lingkungan keluarga,
tindakan mereka pada orang lain dan bagaimana sekolah, dan masyarakat memiliki peranan
mereka bisa membuat perbedaan. Misal, dalam penting dalam mendidik generasi alpha.
unit nilai kejujuran: siswa membuat drama Prioritas utama dalam pendidikan bagi generasi
singkat tentang kejujuran kemudia mereka bisa alpha adalah penguatan karakter. Salah satu
melihat pengaruh ketidakjujuran pada hidup nilai karakter yang penting di tanamkan bagi
orang lain dan guru bisa mengajukan pertanyaan generasi alpha di era digital adalah penguatan
pada siswa tentang perasaan mereka. nilai nasionalisme.
Salah satu strategi pembelajaran yang
Mengembangkan keterampilan untuk dapat digunakan adalah Living Values Education
kerukunan sosial Program (LVEP). LVEP menawarkan berbagai
Unit toleransi, kesederhanaan, dan pengalaman aktivitas nilai agar generasi alpha
persatuan merupakan elemen tanggung jawab mampu menggali dan mengembangkan nilai-
sosial yang menarik dan menyenangkan. nilai kehidupan di era teknologi canggih, yakni:
Menggunakan warna pelangi sebagai analogi, kedamaian, penghargaan, cinta, toleransi,
anak bisa mengeksplorasi berbagai macam kebahagiaan, tanggung jawab, kerjasama,
suku dan budaya di Indonesia. Dalam kerendahan hati, kejujuran, kesederhanaan,
unit kesederhanaan, siswa diajak untuk kebebasan, dan persatuan. Melalui LVEP,
melestarikan dan menghargai bumi kita. Para mereka tertanam nilai-nilai positif dan mampu
siswa bisa mengeksplorasi hal-hal positif memilah baik buruknya sesuatu berdasarkan
konten-konten digital yang mereka dapatkan. Arafik, Muhammad. 2010. Living Values
Secara keseluruhan, bahwa LVEP yang Education Program dalam pembelajaran
mencakup aktivitas refleksi, berimajinasi, sastraanak untuk meningkatkan
berdialog, berkomunikasi, berkreasi, membuat nilai-nilaibudi pekerti siswa SD.
tulisan, menyatakan diri lewat seni, dan Tesis, tidakditerbitkan. Yogyakarta:
bermain dengan nilai-nilai yang diajarkan dapat ProgramPascasarjana Universitas
dijadikan metode inovatif dalam penguatan NegeriYogyakarta.
karakter nasionalisme generasi alpha di era Arifudin, Iman Syahid. “Peranan Guru Terhadap
digital. Pendidikan Karakter Siswa Di Kelas V
LVEP memiliki manfaat yang tak terbatas Sdn 1 Siluman.” Pedadidaktika: Jurnal
khususnya dalam penguatan pendidikan Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
karakter naisonalisme khusus generasi alpha no 2 (2015).
yang hidup di era digital. Oleh karena itu, Budhiman, Arie. “Gerakan Penguatan Pendidikan
guru perlu menerapkan metode LVEP dalam Karakter.”Diunduh pada tanggal 24
pembelajaran baik tematik maupun bidang Agustus 2019. Dari cerdasberkarakter.
studi untuk menguatkan karakter nasionalisme kemdikbud.go.id/ content/download/44.
generasi alpha. Selanjutnya, LVEP dapat Dhiah Intan Permataputri. “Penerapan Living
dijadikan salah satu kebijakan yang bisa Values Education Program (LVEP) Di
digunakan oleh kepala sekolah maupun pejabat Ra Tiara Chandra, Kecamatan Sewon,
pendidikan setempat guna membangun generasi Kabupaten Bantul, Yogyakarta.” Jurnal
emas Indonesia yang berkarakter nasionalisme Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 10
di era digital. Tahun ke-5 (2016). Di unduh pada tanggal
29 Agustus 2019. Darihttp://www.e-
DAFTAR PUSTAKA jurnal.com/2017/05/penerapan-living-
Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. values-education.html
Yogyakarta: Ombak, 2011. Gazali, Erfan. “Pesantren Di Antara Generasi
Anonim. “Nasionalisme di Era Digital.” Alpha Dan Tantangan Dunia Pendidikan
Diunduh pada tanggal 28 Agustus Era Revolusi Industri 4.0.”Oasis: Jurnal
2019. Dari http://www.tribunnews.com/ Ilmiah Kajian Islam, no 2 (2018).
nasional/2016/03/29/nasionalisme-era- Harahap, Nursapia. “Penelitian Kepustakaan.”
digital. Jurnal Iqra’, no 1 (2014).
An Ras Tri Astuti, dkk. “Tantangan Parenting Hasan, Yetri dan Firdaos,Rijjal. “Penguatan
dalam Mewujudkan Moderasi Islam Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat
Anak.” Jurnal Al-Maiyyah, no 2 (2018). Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri
Apriani, An-NisadanYusinta Dwi Ariyani. (SMPN) Di Kabupaten Tulang Bawang
“Analisis Muatan Nilai-Nilai Provinsi Lampung.”Al-Tadzkiyyah:
Nasionalisme Pada Buku Teks KTSP Jurnal Pendidikan Islam, no 2 (2018).
PKn Kelas 3 SDELEMENTARY SCHOOL Hendrastomo, Grendi. “Nasionalisme vs
(Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Globalisasi ‘Hilangnya’Semangat
Ke-SD-an), no 2 (2017). Kebangsaan dalam Peradaban Modern.”
Apriani, An-Nisa, Indah Perdana Sari, dan DIMENSIA, no.1 (2005).
Intan Kurniasari Suwandi. “Pengaruh Indrayana, Marissa, Aryanto, Hendro,dan
Living Values Education Program Christianna, Aniendya. “Perancangan
(LVEP) Terhadap Penanaman Karakter Buku Interaktif Pembelajaran
Nasionalisme Siswa SD Dalam Pengembangan Karakter Pada Generasi
Pembelajaran Tematik.” Taman Cendekia: Alpha”. Jurnal DKV Adiwarna, 1(12),
Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, no 2 (2017). 10. (2018).