Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN: PENTINGNYA PERANAN PENDIDIKAN PANCASILA DALAM

MEMBANGUN GENERASI YANG BERKARAKTER DI ERA GLOBALISASI

Nurul Islamiyah

E1C018082

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ABSTRAK

Pada artikel ini akan difokuskan mengenai pentingnya pendidikan pancasila sebagai
tameng dalam menghadapi persoalan degradasi moral bangsa Indonesia dan semakin jauhnya
karakter generasi muda saat ini dengan karakter dalam ideologi pancasila karena arus globalisasi
yang semakin meningkat. Pendidikan pancasila dalam hal ini memiliki peranan yang sangat
penting untung mengembalikan karakter bangsa Indonesia sehingga persoalan-persoalan yang
terjadi di kalangan pelajar dapat teratasi. Pembangunan karakter bangsa Indonesia menuju
bangsa yang bermoral dalam menghadapi era global tersebut berfokus pada penanaman nilai-
nilai pancasila terhadap generasi muda penerus bangsa.

Kata kunci : Pendidikan, pancasila, dan globalisasi

PENDAHULUAN

Seiring perkembangan zaman di era globalisasi saat ini turut memudarkan semangat
nasionalisme dan patriotisme generasi muda. Globalisasi yang membawa arus perubahan dalam
kondisi masyarakat Indonesia memunculkan kecenderungan permasalahan baru yang semakin
beragam. Teknologi informasi yang berkembang cepat, telah membawa dampak bagi kehidupan
manusia. Khususnya pengaruh globalisasi yang membawa perubahan pada karakter pemuda
Indonesia saat ini. Persoalan-persoalan yang terjadi seperti kekerasasan, tindak kriminal,
kejahatan seksual dan lain sebagainya menjadi sesuatu yang patut untuk diperbincangkan. Dalam
hal ini yang menjadi solusi untuk menyadarkan para pemuda akan degradasi moral yang terjadi

1
adalah dengan menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tentu dengan
adanya itu semua pendidikan pancila merupakan salah satu pemegang peranan penting dalam
mengubah kondisi bangsa saat ini. Diharapkan dengana adanya pendidikan pancasila, pemuda
Indonesia dapat berkarakter sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

PEMBAHASAN

Persoalan karakter para pemuda bangsa kini menjadi sorotan tajam dalam masyarakat.
Berbagai sorotan tersebut termuat dalam media cetak, televisi, radio dan beberapa media
elektronik. Ironisnya, persoalan yang muncul seperti meningkatnya tindak kriminal, kekerasan,
kejahatan seksual, pengrusakan, perkelahian massal, tawuran, kehidupan yang konsumtif, dan
lain-lain yang seringkali menjadi topik hangat dan tidak ada henti-hentinya untuk dibicarakan.
Padahal sudah lebih dari setengah abad bangsa Indonesia merdeka, tapi sampai saat ini justru
bangsa Indonesia semakin mengalami degradasi karakter kebangsaan.

Berbagai pengalaman ini menunjukkan bahwa bangsa ini merupakan bangsa yang unik.
Unik merujuk pada kondisi yang dialami bangsa sampai saat ini. Banyak orang yang bertanya
“Apa yang salah dengan bangsa ini?”

Sejenak kita melihat beberapa indikasi tentang “Apa yang salah dengan bangsa ini?”

1. Kondisi moral/akhlak generasi muda yang hancur. Hal ini ditandai dengan maraknya seks
bebas, peredaran narkoba, tawuran, peredaran foto dan video porno pada kalangan pelajar, dan
sebagainya.

2. Pengangguran terdidik yang mengkhawatirkan (Lulusan SMA, SMK, dan perguruan tinggi)

3. Rusaknya moral bangsa dan menjadi akut (korupsi, asusila, kejahatan, tindakan kriminalitas
pada semua sektor pembangunan, dll)

Selanjutnya kagan (2004) mengutip sejumlah angka statistik terkait kenakalan remaja
sebagai berikut:

1. 180.000 siswa membolos setiap hari karena takut pada kekerasan dan pemalakan

2
2. 83% siswa perempuan dan 60% siswa lelaki telah mengalami pelecehan seksual di sekolah
berupa disentuh, dicubit, dan digerayangi

3. 54% siswa sekolah menengah pertama dan 70% siswa sokolah menengah atas mengaku telah
berbuat curang pada saat ujian tahun sebelumnya

4. 47% siswa sekolah menengah atas mengaku mereka mencuri di toko swalayan selama 12
bulan terakhir

Generasi muda sebagai pilar bangsa memiliki peran yang sangat penting. Masa depan
bangsa tergantung dari para generasi muda dalam bersikap dan bertindak. Menjunjung nilai-nilai
moral yang baik berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari
sangat penting dilakukan. Rasa nasionalisme yang harus ditumbuhkan di kalangan generasi muda
bukan nasionalisme yang sempit, akan tetapi nasionalisme yang menjunjung tinggi bangsa dan
negara sendiri akan tetapi masih menghargai bangsa lain. Pendidikan pancasila diharapkan
mampu menghadirkan karakter generasi muda yang tidak hanya cerdas namun juga berkarakter.
Maksudnya adalah generasi muda yang tidak hanya berkompeten tatapi juga peduli terhadap
kemajuan Indonesia.

Implementasi pancasila dalam pendidikan karakter harus sesuai dengan nilai-nilai


pancasila dari sila pertama hingga sila kelima.

Sila pertama “ketuhanan yang maha esa” implementasi nilai pancasila yang harus dimiliki oleh
generasa muda dalam arus globalisasi saat ini adalah nilai ketakwaan dan keimanan kepada
tuhan Yang Maha Esa, tidak mudah goyah terhadap berbagai godaan-godaan era modern yang
mengantarkan kepada penyimpangan-penyimpangan sosial dan selalu berusaha memfilter diri
mana kebudayaan yang dapat diterima dan mana yang harus ditolak jika bertentangan dengan
nilai-nilai atau ajaran agama yang dianut.

Sila kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab” dalam hal ini implementasi nilai pancasila
dalam kehidupan generasi muda saat ini adalah dengan senantiasa menumbuhkan rasa peka
terhadap sesama yang membutuhkan, rasa cinta damai dan rasa kesamaan hak karena setiap
orang memiliki haknya masing-masing yang harus dihormati dan dihargai. Dengan demikian

3
cinta kasih terhadap sesama dapat tewujud, tenggang rasa dan saling bersikap adil satu sama lain
sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial.

Sila ketiga “Persatuan Indonesia” nilai karakter yang bisa diambil dari sila ketiga ini adalah
bahwa sebagai generasi muda harus bisa mencintai perbedaan, perbedaan merupakan penyatu
bangsa Indonesia. Dengan adanya perbedaan kita dapat saling bertoleransi satu sama lain
sehingga berbagai persoalan-persoalan yang terjadi dapat diselesaikan dengan perdamaian
karena kita adalah Indonesia yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika “walaupun berbeda-
beda tetapi tetap satu jua”.

Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan”. Pada sila ini pendidikan karakter yang dapat kita amalkan adalah selalu
bermusyawarah dalam setiap permasalahan, tidak diselesaikan dengan kekarasan atau adu mulut
namun diselesaikan dengan kepala dingin dan kemudian mencari solusi terbaik dalam masalah
yang dihadapi, serta tidak memaksakan kehendak pada orang lain sehingga rasa saling
menghargai dan menghormati pendapat dapat tercapai.

Sila kelima “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” Implementasi nilai pancasila dalam
sila ini adalah bahwa sebagai generasi muda harus senantiasa saling menolong dan memiliki rasa
empati terhadap sesama yang membutuhkan, jika melihat suatu kesenjangan, jiwa kemanusian
harus ditumbuhkan jangan menambah beban orang lain dengan membuli atau mencemooh orang
yang memiliki kekurangan tersebut, namun kita harus merangkulnya agar kita dapat mencapai
kesuksesan bersama. Hal kecil ini sebenarnya memiliki dampak yang luar biasa pada perdamaian
dan kerukunan hidup bangsa Indonesia.

Selain yang telah dijabarkan diatas, dalam pengajaran pendidikan pancasila juga melekat
karakter positif bangsa yang seharusnya terus ditumbuh-kembangkan untuk menjadi bangsa yang
mandiri di era globalisasi ini. Karakter positif yang seharusnya dimiliki oleh bangsa Indonesia
tersebut antara lain adalah karakter pejuang yang juga telah diakui oleh masyarakat internasional
karena Indonesia mendapatkan kemerdekaannya melalui perjuangan tumpah darah bangsa
Indonesia. selain itu, bangsa Indonesia juga memiliki karakter pemberani dan sejumlah karakter
positif lainnya yang harus ditumbuh-kembangkan sebagai bekal untuk menjadikan bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan mandiri di era globalisasi. Seluruh karakter positif yang

4
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia tersebut harus dimaknai dalam konteks peningkatan daya
saing untuk menghadapi globalisasi.

Pendidikan karakter seperti pancasila diharapkan mampu meningkatkan mutu dan


kualitas pendidikan di masa yang akan datang. Maka dari itu peranan pendidikan pancasila
sangatlah penting. Dengan adanya pendidikan pancasila diharapkan bisa menjadi motor
”perbaikan” sekaligus ”pembentukan” karakter generasi pemuda yang tidak hanya unggul tetapi
juga berakhlak mulia.

PENUTUP

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan pancasila merupakan
aspek penting dalam membangun karakter generasi bangsa. Di zaman sekarang dimana arus
globalisasi yang semakin meningkat, masyarakat harus disadarkan dan dikembalikan kepada
karakter bangsa Indonesia yang berdasarkan ideologi yaitu ideologi pancasila. Pancasila sebagai
pembentuk karakter bangsa memiliki nilai-nilai dan ajaran yang sangat kompleks sehingga tidak
bisa diragukan lagi kebenarannya. Oleh sebab itu pendidikan pancasila sangat diharuskan sekali
karena memberikan peranan yang sangat penting baik itu untuk diri sendiri, orang lain ataupun
Negara.

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Haryansyah. 2007. Peranan Pancasila Dalam Menumbuhkan Karakter Bangsa Pada
Generasi Muda Di Era Global. Medan

Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia.

https://www.rapendik.com/single-post/2016/03/24/PENTINGNYA-PERANAN-PENDIDIKAN-
PANCASILA-UNTUK-MEMBANGUN-GENERASI-BANGSA-YANG-CERDAS-DAN-
BERKARAKTER

Anda mungkin juga menyukai