Anda di halaman 1dari 9

OLEH FALAHARIQ V.

Mau belajar? bisa hubungi CP (Falahariq): Line: falahariq13 WA: 085714823488

MODUL MATERI DASAR


Bagian 1 Dasar Investasi
Penggunaan uang dapat dibagi dua, yaitu sebagai konsumsi dan sebagai investasi. Dimana
uang yang digunakan untuk konsumsi selalu dipastikan akan menurun harga jualnya, sedangkan
investasi tidak.
Contoh konsumsi:
- Beli barang branded (kecuali tidak dipakai, harga akan turun)
- Beli iphone 11 (mudah kuno)
- Beli laptop gaming (mudah kuno)
Contoh investasi:
- Beli tanah (harga selalu naik
- Beli forex dan emas
- Menabung di rumah
- Investasi Saham!

Manfaat dari investasi adalah selain meningkatkan isi tabungan, juga melindungi nominal tabungan
dari bahaya inflasi.
Investasi terbagi menjadi investasi tradisional dan modern, investasi tradisional seperti jual beli
tanah, rumah, kontrakan, logam mulia, dll. Sedangkan investasi modern seperti deposito, obligasi,
dan saham.

-Deposito pertumbuhan pertahun sekitar 7%, 1 juta menjadi 4 juta setelah 20 tahun (resiko nihil)
-Obligasi pertumbuhan pertahun sekitar 11%, 1 juta menjadi 8 juta setelah 20 tahun (resiko rendah)
-Saham pertumbuhan pertahun sekitar 20%, 1 juta menjadi 38 juta setelah 20 tahun (resiko besar
terkontrol)

Bubble investasi: dimana pada saatnya akan pecah, dan menganjlokan harga barang investasi.
Contoh harga kuping gajah yang tidak masuk akal, harga saham internet tidak masuk akal pada
tahun 2000, dll.
Krisis ekonomi: karena resiko tinggi, harga rata-rata saham anjlok sehingga terjadi rugi besar.
Contoh krisis ekonomi 1998 dan 2008.

Aspek psikologis sangat mempengaruhi kualitas dan retur yang akan didapat
dari investasi.

~1~
OLEH FALAHARIQ V.
Mau belajar? bisa hubungi CP (Falahariq): Line: falahariq13 WA: 085714823488

Bagian 2 Investasi vs Spekulasi


Investasi yang merupakan “bermain saham” dinamakan spekulasi. Dimana sifatnya sudah
termasuk berjudi bahkan haram di agama islam.

“Investasi sendiri yang benar adalah kegiatan yang berdasarkan analisis menyeluruh serta
menawarkan Keamanan dana dan Probabilitas untung yang besar serta wajar. Diluar itu adalah
spekulasi.”
– Benjamin Graham

Jika kita membeli saham tanpa memiliki rekam jejak penjual, tidak mengetahui bisnis dan barang
yang ditawarkan, serta tawaran imbalan retur yang diberikan fantastis dan tak masuk akal maka itu
adalah spekulasi.

Holding period adalah jangka waktu memegang saham tersebut, ada jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka Panjang. Investor sejati akan lebih focus pada investasi jangka panjang.

Investasi saham memiliki dua jenis pemain, yaitu investor dan trader. Investor tidak peduli pada
harga yang tidak beraturan pada jangka waktu pendek dan menggunakan metode fundamental.
Sedangkan trader sangat memanfaatkan naik turunnya harga untuk mendapatkan untung dan lebih
ke metode analitikal.

Bagian 3 Saham dan BEI


Memiliki saham berarti kita menjadi pemilik perusahaan, dan dapat mengikuti Rapat Umum
Pemegang Saham dan dapat mengendalikan operasional perusahaan.

NILAI UTANG PERUSAHAAN+NILAI SAHAM PERUSAHAAN = NILAI ASET PERUSAHAAN

-Perusahaan ada dua jenis, public dan tertutup. Pulik > 300 investor, terturtup < 300 investor.
-Perusahaan baru public melakukan IPO, harga sahamnya BIASANYA murah dan akan naik. (IPO
terjadi pada pasar primer, sedangkan trading saham biasa pada pasar sekunder.)
Mekanisme pasar BEI menggunakan prinsip supply and demand.
-IHSG: Rata-rata nilai seluruh saham yang ada pada bei/nilai saham seluruh saham BEI pada saat BEI
buka (100)

Bagian 4 Cara Membeli Saham


Dengan membuka rekening sekuritas pada broker yang ada di Indonesia.
Rekomendasi: Mirae Asset, Stockbit, Indopremier, bank masing2.
Setiap broker memiliki UI dan UX jual beli saham yang berbeda-beda.

~2~
OLEH FALAHARIQ V.
Mau belajar? bisa hubungi CP (Falahariq): Line: falahariq13 WA: 085714823488

Bagian 5 Rugi Untung Saham


Retur atau imbal hasil saham berasal dari dua sumber: Dividen dan Harga Saham.
Dividen diberikan sebagai surplus keuntungan perusahaan per periode, sedangkan harga saham naik
sesuai supply and demand pasar sekunder.

Rumus Hitung Cepat Retur

[(P1 – P0)/P0] + [D1/P0]


P1: Harga pada titik waktu 1
P0: Harga pada titik waktu 0
D1: Dividen pada satu periode

Imbal hasil bias dihitung dengan periode selama 3 atau 5 tahun terakhir.

Bagian 6 Cara Mengukur Resiko

Risiko utama yang dihadapi adalah turunnya harga saham.


Risiko lainnya yaitu:
- likuiditas perusahaan,
- suspense saham,
- kejahatan keuangan,
- manipulasi harga,
- broker gajelas,
- penipuan

Risiko akibat fluktuasi (naik turun) harga saham bisa dihitung dengan deviasi standar.
(Beberapa sekuritas memiliki fitur ini)

Deviasi standar harian= * √365


Deviasi standar mingguan= * √53
Deviasi standar bulanan= * √12

Selain itu bisa juga rumus beta untuk pemilik saham banyak, bisa dilihat di web reuters.com.
Dan terakhir ada rumus Security Market Line, yaitu:

RI=RF+(MRP*BETA)
RI: Imbal hasil saham
RF:Imbal hasil bebas resiko (missal bunga BI)
MRP: Market risk premium (premium reur investasi beresiko)
BETA: Ukuran resiko saham

~3~
OLEH FALAHARIQ V.
Mau belajar? bisa hubungi CP (Falahariq): Line: falahariq13 WA: 085714823488

Bagian 7 Mengelola Resiko

Gunakan free cash flow untuk investasi, jangan gunakan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
Kenali diri untuk memulai investasi, apakah kita egois? Gampang emosi? Keras kepala? Optimis?
Objektif? Karena investasi saham butuh berfikir jernih.

Tipe investor ada beberapa, yaitu:


- Friend Investor (melihat teman)
- Economist Investor (melihat ramalan ekonomi)
- Technical Investor (melihat analisis harga saham)
- Scuttlebutt Investor (saham berdasarkan rumor)
- Value Investor (membeli saham dengan perkiraan harga)
- Growth Investor (membeli saham dengan laba baik)

Tipe investor berdasarkan jangka waktu, yaitu:


- Investor Jangka Panjang (savers) > 1 tahun (resiko paling kecil)
- Investor jangka pendek < 1 tahun
- Daily Trader (transaksi bisa sampai tiap menit maupun detik, resiko
paling besar)

Faktor penentu harga saham, yaitu:


- Kondisi makro / dunia usaha
- Kondisi industry perusahaan yang bersangkutan
- Kondisi perusahaan
- Rumor pasar
- Aksi korporasi
- Penipuan (saham gorengan)

Tipe analisis saham yaitu:


- Analisis Fundamental, yaitu mempelajari hal2 yang berhubungan
dengan kondisi dasar perusahaan, seperti kondisi ekonomi, industry,
internal perusahaan, rencana perusahaan, pendapatan tahunan, dll.
(What to Buy)
- Analisis Teknikal, yaitu mempelajari pola pergerakan harga yang tidak
peduli dengan kondisi fundamental perusahaan. (When to Buy)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber materi keseluruhan dari buku

Atmaja LS, Thomdean. 2011. Who Wants to be a Smiling Investor. Jakarta(ID): Kepustakaan Populer
Gramedia.

~4~
OLEH FALAHARIQ V.
Mau belajar? bisa hubungi CP (Falahariq): Line: falahariq13 WA: 085714823488

MODUL RUMUS DAN METODE


Bagian 1 Cara Memilih Saham
Analisis Fundamental “kesehatan” kondisi makro perusahaan dan pasar modal, sedangkan analisis
Teknikal hanya melihat naik turunnya harga.

ANALISIS FUNDAMENTAL
Untuk meminimalisir resiko dan mengurangi stress terhadap investasi, baiknya kita untuk
mengetahui kondisi perusahaan yang akan kita beli. Kondisi nya secara dasar, perusahaan baik
kuantitatif maupun kualitatif. Serta prediksi nilai saham tersebut.

Pendekatan Fundamental TOP-DOWN:


1. Analisis kondisi ekonomi
2. Analisis industry perusahaan itu berbidang
3. Analisis kondisi perusahaan

Pentingnya analisis nilai wajar saham, hasil nilai wajar ini dibandingkan dengan harga pasar, hal ini
untuk menentukan pada dasar apakah harga saham tersebut bisa lebih tinggi/kurang dari nilai wajar.

PERHITUNGAN NILAI WAJAR


-mengestimasi arus kas, berasal dari laba bersih usaha. Data dapat didapat dari laporan keuangan
perusahaan (banyak sumber, seperti sekuritas). Data-data ini lalu diolah untuk mengukur EPS, PER,
PBV, ROE, DY, dan DER.

EPS (Pendapatan per Lembar)


Bisa dibilang laba bersih per lembar saham pada satu periode.
Contoh: EPS sebesar Rp.100 berarti setiap lembar saham menghasilkan laba bersih Rp.100.
(EPS menanjak berarti perusahaan bertumbuh, dan vice versa.)
Yang baik 10-20%an per tahun

PER (Harga per Rasio)


Merupakan variable yg menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan
modal yang dipakai untuk membeli saham tersebut.

PER=HARGA PASAR SAHAM/EPS


Contoh: Saham dengan harga Rp.100 dengan EPS Rp.20 berarti butuh 5 tahun agar balik
modal.

PER yang dihitung berdasarkan EPS tahun lalu disebut trailing PER, PER yang dihitung
berdasarkan EPS estimasi disebut forward PER

~5~
OLEH FALAHARIQ V.
Mau belajar? bisa hubungi CP (Falahariq): Line: falahariq13 WA: 085714823488
PBV(MRQ) (Harga per Nilai/price to book)
Adalah rasio nilai saham saat ini dibandingkan saat IPO/Pertama kalinya dijual kepada investor.

PBV=HARGA PASAR SAHAM/HARGA IPO


Contoh: PBV saham dengan nilai 2 berarti harga saham itu sudah tumbuh 2x lipat harga saat
saham itu pertama dijual.

Disarankan beli saham dengan PBV lebih rendah dari rata-rata PBV perusahaan lain dengan industry
yang sama. Karena ini adalah indicator saham yang murah.

ROE(TTM) (Return of Equity/Modal sendiri perusahaan terhadap laba bersih)

Contoh: ROE 10% berrti setiap Rp.100 modal yang ditanamkan oleh perusahaan dapat memberikan
laba bersih Rp.10. Indikator ini memperlihatkan efisiensi perusahaan.

ROE yang bagus dilihat dari trendnya yang naik, serta lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain yang
satu industri. Bagusnya diatas 10%.

DY(Dividen per saham)

Rasio antara dividen yang didapat dari saham dan harga pasar saham itu sendiri.

DY=DIVIDEN PERSAHAM/HARGA PASAR SAHAM


Contoh: Dividen per lembar saham X adalah Rp100, sedangkan harga sahamnya Rp1000
maka DY nya adalah 10%.

Semakin besar DY semakin stabil perusahaan. Cari DY perusahaan minimal 3%.


Tidak semua emiten membagikan dividen. Hanya 1/3.

Dividen tidak dibagikan dapat bertanda baik sebagai capital gain jika surplus, buruk jika deficit.

DER(Debt to Equity/Utang per Modal Sendiri)

DER=UTANG/MODAL SENDIRI
DER<1 Utang perusahaan lebih sedikit dari modal.
DER>1 Utang perusahaan lebih banyak dari modal.

Semakin kecil DER semakin bagus. DER yang tinggi memberikan resiko investasi yang besar
(sebaiknya dibawah 1.)

Selain unsur di atas, analisis kualitatif juga penting. Seperti keunggulan perusahaan, manajemen
perusahaan, cara menghasilkan profit, sistem perusahaan, kualitas produk, dll.

~6~
OLEH FALAHARIQ V.
Mau belajar? bisa hubungi CP (Falahariq): Line: falahariq13 WA: 085714823488

ANALISIS TEKNIKAL

Analisis teknikal digunakan dengan analisis asumsi pergerakan harga yang ditentukan supply and
demand. Para penganalisis teknis mengamati pola dari pergerakan harga untuk mengetahui posisi
jual atau beli perusahaan.

Analisis teknikal memiliki banyak sekali metode, bisa di cek di beberapa aplikasi dan sekuritas seperti
Stockbit, Reuters, RTI Bussiness, Investing, dll,

Dasarnya analisis teknikal yaitu:


- Saham naik = bullish
- Saham turun=bearish
- Saham lebih tinggi dari puncak/lembah sebelumnya= breakout +/-
- Support=Batas bawah lembah saham seiring waktu
- Resistance=Batas atas puncak saham seiring waktu

PERHATIAN: Investasi teknikal bersifat jangka pendek, beresiko besar, stress tinggi,
gangguan kehamilan, dan janin.

Investasi jangka Panjang lebih condong ke fundamental, sedangkan investasi jangka pendek condong
ke teknikal.

Bagian 2 Gaya Investasi


Metode-metode investasi lain selain metode utama teknikal dan fundamental:

1. VALUE INVESTING (Gaya Warren Buffett):


- PER < 10%
- DER < 1
- EPS > 7%
- ASET 2X LIPAT UTANG
- HARGA PASAR SAHAM < 2/3 NILAI WAJAR SAHAM
- DY MINIMAL 5%

2. GROWTH INVESTING (Berinvestasi pada saham dengan pertumbuhan laba cepat)


- Memiliki pertumbuhan laba cepat
- Perhitungan minimal 5 tahun terakhir
- Perusahaan kecil 12%, menengah 7%, besar 5% pertumbuhan
- Memiliki pertumbuhan laba lebih besar dari perusahaan lain di industry
yang sama.

~7~
OLEH FALAHARIQ V.
Mau belajar? bisa hubungi CP (Falahariq): Line: falahariq13 WA: 085714823488
3. G.A.R.P (Growth at Reasonable Price)
- Gabungan Value dan Growth Investing
- Mencari saham dengan pertumbuhan cepat tapi harga murah
- PEG=PER/PERSENTASE PERTUMBUHAN EPS

4. INCOME INVESTING (Investasi focus Dividen)


- Cari saham yang rajin bagi dividen pada 5-25 tahun terakhir.
- DY > 3%
- Biasanya untuk pensiunan yang hidup dari dividen

5. RANDOM WALK INVESTING (RANDOM BRAYYYY)


- Lupain semua yang dipelajari, beli aja saham kalo lagi naik terus jual kalo
lagi turun.

6. RIP VAN WINKLE INVESTING (MASUKAN DAN LUPAKAN)


- Investasi untuk jangka Panjang.
- Investasi yang kokoh dihadapi krisis moneter, karena seperti yoyo yang
dimainkan sambal naik tangga, tren harga akan selalu terus naik.
- Caranya yaitu:
- 1. Tentukan lama holding saham.
- 2. Pilih saham yang kompetitif dengan brand dan leadershi[ yang kuat
dengan produk yang masih digunakan puluhan tahun mendatang.
- 3. Selalu diversifikasi dengan berbagai macam saham.
- 4. Tinggalkan sampai waktu yang ditunggu datang.

7. DOLLAR COST AVERAGING (DIVERSIFIKASI MELALUI WAKTU)

- Investasi berkala dengan teratur menggunakan nominal uang yang


sama.
- Dengan metode ini, investor akan membeli banyak saham pada saat
harga turun, dan membeli saham sedikit saat harga naik, mengurangi
resiko.
- Contoh: setiap bulan membeli saham dengan uang sejuta, bulan
pertama dapat 5 lot karena sedang murah, bulan kedua mendapatkan 1
lot karena sedang mahal, bulan ketiga mendapat 4 lot karena sedang
murah. Jika dirata2 kan akan menjadi untung.

8. DIVERSIFIKASI AMONG STOCKS (DIVERSIFIKASI MELALUI SAHAM)


- Beli sekitar 10-20 saham berbeda.
- Semakin diverse portofolio, semakin kecil resiko investasi.
- Jangan terlalu banyak juga agar bisa focus.
- Beli diversifikasi harus konsisten tidak dipengaruhi bearish maupun
bullish.
- Diversifikasi tidak hanya di saham perusahaan, bisa juga emas, property,
forex, dll.

~8~
OLEH FALAHARIQ V.
Mau belajar? bisa hubungi CP (Falahariq): Line: falahariq13 WA: 085714823488

Bagian 3 Jangka Investasi


Semakin besar staying power seorang investor, semakin kecil peluang resikonya. Bagaikan
endurance di olahraga, staying power menguji seberapa kuat investor menahan sahamnya dan tidak
menjual rugi. Sangat penting terutama pada investasi fundamental.

Bagian 4 Ketidakrasionalan Pasar


- Investasi harus dengan pemikiran yang objektif dan rasional, jangan sampai termakan emosi.
- Investor di pasar modal tidak selalu rasional, terkadang perilaku tidak rasional.
- Harga saham dapat dipengaruhi aspek psikologis yang mempengaruhi naik turunnya harga.
- Sebagian investor malah percaya dengan takhayul
- Investasilah dengan analisis fundamental yang baik dan objektif, serta kepala dingin.
- Contoh bubble karena investasi irrasional: Tulip Mania abad 17, DOTCOM Bubble 2000an, OIL
Bubble 2008, Harga anthurium kuping gajah saat 2000an.
- Analisis sendiri jauh lebih baik daripada mendengar atau membayar untuk analisis orang lain.
Karena selain resikonya besar, analisis orang bisa jadi merugikan untuk keuntungan analis itu sendiri.
Seperti menyuruh membeli saham gorengan, dll.

PALING UTAMA:
KONTROL EMOSI, OBJEKTIF, OBJEKTIF, DAN OBJEKTIF!

DAFTAR PUSTAKA

Sumber materi keseluruhan dari buku

Atmaja LS, Thomdean. 2011. Who Wants to be a Smiling Investor. Jakarta(ID): Kepustakaan Populer
Gramedia.

~9~

Anda mungkin juga menyukai