Anda di halaman 1dari 6

Mardigu Wowiek | telegram channel : t.

me/mardiguwp
TIPE ORANG YANG PASTI SAYA PECAT DARI PERUSAHAAN

Kalau misalnya anda di bisiki oleh malaikat. Bahwa di catatan “langit”


anda harus sudah mendapatkan kekayaan 1 Milyar saat ini.

Maka satu hal yang ada harus pastikan adalah apakah anda punya
infrastruktur turunnya uang 1 milyar tersebut?

Nggak mungkin kan. Ujug-ujug dari langit malaikat melempar sekarung


uang gepokan, gedebuk!!! Jatuh di depan orang tersebut, dan kalau hal
itu menimpa orang tersebut tepat di kepalanya malah dia bisa mati
sebelum menikmatinya.

Ini mungkin kalimat satir. Tapi bolehlah buat di renungkan.

Sebenernya ini bukan kalimat saya, ini kalimat dari salah satu mentor
saya dan mitra bisnis saya dimana saya beberapa tahun lalu saya
memutuskan ingin melakukan rasionalisasi karyawan. Itu bahasa
kerennya. Bahasa lugasnya adalah pengen mecat PHK karyawan.

Memecat, merasionalisasi, memangkas biaya SDM, merumahkan adalah


bagian dari bisnis.

Terlihat kejam? Iya begitu lah. Karena itu hukum alam. Di musim
kemarau. Pohon merontokan daunnya untuk batang, dan akarnya bisa
bertahan hidup. Kalau tetap mempertahankan daunnya terus menerus,
maka kebutuhan air yang sedikit tidak akan cukup untuk proses
fotosistesis yang akhirnya malah membuat pohonnya mati.

Demikian juga ketika anda sebagai pebisnis, menghadapi masa sulit


menjalankan perusahaan. Maka menjadi pribadi flexible itu pintu
pertamanya. Pebisnis merontokan daunnya baca : karyawan di lay off.

Mardigu Wowiek | telegram channel : t.me/mardiguwp


Anda sebagai pebisnis, anda akan berhadapan dengan 4 type manusia
dalam organsasi anda :

Type 1 : perilakunya baik, produktifitasnya baik


Type 2 : perilakunya buruk, produktifitasnya baik
Type 3 : perilakunya baik, produktifitasnya buruk
Type 4 : perilakunya buruk , produktifitasnya buruk.

Disinilah jika :
 Musim kemarau panjang terjadi
 Bisnis mengalami kontraksi panjang
 Bergerak trendnya turun terus

Maka strategi yang dijalankan pasti rasionalisasi karyawan. Dan bagi


karyawan yang di rasionalisasi mendadak, infrastruktur rezeki turun dari
langit yang sudah terbentuk mendadak menjadi hilang.

ATTITUDE

Jika anda dalam posisi sebagai pemimpin, maka apa yang anda lakukan
kepada type-type tersebut?

Dalam musim kemarau. Atau dalam musim panen. Tidak ada bedanya
perilaku anda terhadap type karyawan tersebut. Yang ada hanya type
pemimpin seperti apa anda-nya.

Sekali lagi. Tidak peduli kemarau atau panen, type karyawan tetap akan
sama. Yang beda hanya type pemimpin seperti apa andanya.

Maksudnya begini.

Mardigu Wowiek | telegram channel : t.me/mardiguwp


Ketika saya di hadapkan dengan persoalan keberadaaan 4 type karyawan
di atas, saya TANGAN BESI. Baca bossman sontoloyo asshole. Saya ini
bukan orang baik dalam manajemen. Tidak mungkin ada 4 type di
organisasi saya.

Bener! Dalam organisasi saya hanya ada 2 type. Yaitu type 1 (perilaku
baik, produktifitas baik) dan type 3 (perilaku baik, produktifitas rendah).

Type 2 (perilaku buruk, produktifitas baik) sudah pasti bertahan tidak


pernah lama. Paling lama 3 bulan setelah terindikasi perilaku buruk, dia
lewat. Pasti PHK.

Kalau type 4, perilaku buruk dan produktifitas buruk maka saya pasti
pecat 2 orang. Si type 4 tadi dan HRDnya. Pasti HRDnya nggak bisa kerja
atau ada main! Kok bisa orang perilaku buruk dan produktifnya buruk
bisa diterima jadi karyawan di kantor.

Bagi saya, attitude adalah segalanya. Produkfitas rendah orang yang


berperilaku baik mudah di angkatnya. Mudah di ubahnya.

Dan yang jadi pertanyaan attitude seperti apa sih yang baik atau buruk
itu?

Masih inget mungkin dengan tulisan tentang sekretaris di salah satu


bisnis saya? Dia orangnya pelupa. Suka becanda. Nggak pernah nyatet.
Berantakan filenya. Memiliki 4 anak dari 3 suami(cerai, bukan suaminya
3).

Kenapa sudah 8 tahun kerja nggak saya pecat? Dan ternyata bagi saya
dia type 1. Perilaku baik, produktivitas baik.

Mardigu Wowiek | telegram channel : t.me/mardiguwp


Bingung nggak anda?Apa kategori atitude bagi saya dalam hal ini? Dia
pelupa. Ngak pernah nyatet. File berantakan. Cuwawa'an di kantor. Bikin
gar ger kantor terus. Bikin kantor nggak pernah sepi. Ada music lah.
Suaranya cempreng. Tukang nyanyi. Buat joke tiap saat lah. Itu tingkah
dia. Nggak pernah serius.

Dan apakah itu kategori plus buat saya?


Nggak juga.

Begini. Attitude yang saya lihat positif, yaitu orang yang membuat
organisasi naik trendnya. Positif auranya. Riang dan ringan suasananya.
Bahkan jika ada dua orang tidak saling suka, saling sikut individu (tetapi
tidak menjatuhkan) tetapi TIDAK juga membuat kelompok yang saling
menjatuhkan, bahkan membuat makin naik organisasinya. Penuh
suasana kompetisi itu oke buat saya.

Kompetitif itu positif. saya masih anggap itu attitude positif. Saling
dukung itu lebih positif lagi.

Lah, yang negative perilaku seperti apa?

Maling. Nyolong. Cheating. Pasti saya tebas. Nakal menganggu. Buat


suasana kerja lesu. Ribut debat dan berfriksi. Saling menjatuhkan.
Suasana tegang. Pasti saya babat penyebabnya.

Negative bagi saya adalah membawa suasana trend turun dan tidak
saling dukung. Itu type kepemimpinan saya.

Ada type kepemimpinan lain yaitu pemimpin yang membuat suasana


adem. Kalem. Saling dukung tapi tidak kompetitif.

Mardigu Wowiek | telegram channel : t.me/mardiguwp


Pemimpin ini juga memegang type 1 dan type 3. Hanya suasana kantor
lebih terkendali. Tertib. Rapih. Dan saya bukan type ini. Saya bisa
chaoitic. Bisa berantakan. Selama kompetitif dan fun, itu yang saya
bangun. Bagi saya type adem itu membosankan. Tertib itu 'kering' buat
saya. Saya suka ketidak teraturan. Flexible dan bergerak dinamis. Sama
seperti karakter saya.

Sementara yang terakhir adalah pemimpin bergaya spiritual. Suasana


tidak di aturnya. Yang penting karyawan type 1 dan type 3 juga. Hanya di
masa kemarau panjang, pemimpin bergaya spiritual tidak akan mem-
PHK karyawan.

Di musim paceklik, dia akan terus pertahankan ratusan karyawannya.


Bahkan jika karyawannya type 3 semua pun akan dia pertahankan.
Selama attitudenya baik.

Karena prinsip pemimpin bergaya spiritual ini adalah, selama attitude


baik, maka semesta akan mendukung. Dan tak lama lagi pasti akan ada
solusi rezeki, organisasi jalan bagus lagi.

Organsiasi di bawah pemimpin bergaya spiritual ini sering sekali dapat


factor X. Nggak pernah di duga. Selalu beruntung. Cerita lengkapnya
pernah saya tulis dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya. Tentang
pemimpin ala spiritual ini.

Inti tulisan ini adalah : ternyata tidak ada tempat buat "bad attitude”.
Maaf ya. # Peace

Mardigu Wowiek | telegram channel : t.me/mardiguwp

Anda mungkin juga menyukai