Anda di halaman 1dari 176

Agar Konsumen Jatuh Cinta

Agar Konsumen Jatuh Cinta


Penulis:
Rusdin S. Rauf
Penyunting:
Muaza Fihriya
Ilustrasi isi:
freepik.com
Penata Letak dan Pendesain sampul:
Malik dan @anang_musa
Diterbitkan pertama kali oleh:
Insight First Asia Publishing
Cetakan keempat, 2021
www.insightfirst.asia

Katalog dalam Terbitan (KDT)


Rauf, Rusdin S.; Agar Konsumen Jatuh Cinta;
Penyunting, Muaza Fihriya;
Cet. 1 – Jakarta;
Insight First Asia Publishing, 2021
xiv + 162 hlm; 14 x 20 cm

1. Bisnis I. Judul
II. Rusdin S. Rauf III. Muaza Fihriya
658

Hak cipta dilindungi undang-undang

www.insightfirst.asia
iv
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Ungkapan
Terima Kasih
2018 silam, saya termenung. Pikiran saya melompat
ke masa silam ketika bergelut di multi-national
company, perusahaan internasional. Terlahir dari
keluarga biasa-biasa saja dan terbiasa berlari-larian
di dalam hutan pegunungan, bermandikan pasir dan
garam laut, di ujung timur Sulawesi, tak menyurutkan
saya untuk terus berpikir bagaimana memberikan
hal terbaik ke lebih banyak orang.

Perenungan itu usai saat tiba-tiba istri saya menepuk


pundak saya, “Ngapain lama-lama di perusahaan
luar negeri. Sudah sepantasnya kita pun turut andil
terhadap perusahaan lokal.”

Saya kaget. Seperti terbangun dari mimpi. Semenjak


keluar dari PNS dengan mengganti sejumlah uang

www.insightfirst.asia
v
Agar Konsumen Jatuh Cinta

ke negara, lalu mulai dari nol melamar pekerjaan


di Jakarta, hingga akhirnya berada di posisi puncak
sebuah perusahaan internasional, sungguh sangat
saya syukuri. Tapi, tetap saja ada yang mengganjal
dalam benak dan relung hati saya, “Kata-kata istri
saya terus terngiang: bantu lebih banyak orang lagi,
bantu pengusaha lokal.”

Akhirnya, dengan mengucapkan bismillah, saya


memutuskan untuk mengundurkan diri dari
perusahaan Global Internasional Management dan
Research Consulting, saat karier saya sedang berada
di puncak.

Saya bersama istri kemudian membuka usaha


sendiri, Insight First Asia Consulting. Alhamdulillah,
atas berkah dan rahmat Allah, sampai saat ini kami
dipercaya oleh klien luar negeri maupun dalam
negeri. Selain itu, kami pun memiliki beberapa
bidang usaha lainnya.

Namun, awal tahun 2020, saya kembali merenung


tentang perkembangan usaha lokal, terutama UKM
dan UMKM. Saya tergelitik, kalau saja UKM-UKM

www.insightfirst.asia
vi
Agar Konsumen Jatuh Cinta

mengaplikasikan strategi corporate, tentu akan lebih


dahsyat akselerasinya. Saat itu, saya benar-benar
tidak bisa tidur. Terpikir terus gagasan UKM dan
UMKM itu.

Kepala saya seperti tak berhenti mencari ide-ide.


Sampai datang satu ide cemerlang yang membuat
saya terperanjat: Bagaimana kalau UKM dan
UMKM ini mulai melakukan penguatan di BRAND.
Membangun kekuatan brand melalui metode brand
story.

Saya pun ajukan gagasan ini kepada manajemen.


Awalnya ditolak. UKM dan UMKM belum siap
melakukan metode tersebut. Coba saja ngobrol
dengan mereka.

Dengan semangat 45, saya coba bertemu dengan


beberapa UKM dan UMKM. Memang benar,
rupanya sebagian UKM dan UMKM yang saya temui
beranggapan bahwa membangun kekuatan brand
hanya untuk perusahaan berduit. Kalau UKM, cukup
jualan. Membangun kekuatan brand bukan prioritas
mereka.

www.insightfirst.asia
vii
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Saya sungguh kaget. Anggapan itu kerap mereka


dapatkan, entah dari siapa dan dari mana asalnya:
bahwa UKM dan UMKM fokus saja jualan! Seolah-olah
membangun brand dan jualan adalah dua hal terpisah.

Hati saya menggugat. Saya geleng-geleng kepala.


Tega banget masih ada pihak yang “mengedukasi”
demikian, bahwa UKM tugasnya hanya jualan. Saya
semakin tergerak untuk memberikan pemahaman
baru bahwa jualan dan membangun kekuatan
brand adalah hal yang saling berkolaborasi. Bahkan,
untuk Anda yang baru memulai usaha, membangun
kekuatan brand adalah hal wajib yang dilakukan jika
usaha Anda ingin terus bertumbuh.

Alhamdulillah, pada pertengahan tahun 2020, saya


direstui oleh manajemen Insight First Asia untuk
mulai tampil ke publik. Untuk lebih banyak sharing
terkait membangun percepatan bisnis di era ini dan
terus NGOTOT mengajak lebih banyak pemilik brand
supaya melakukan penguatan brand melalui Story
Brand Roadmap 7 Elements Brand Story (melalui
e-course, training, e-book, kerjasama bisnis, konten-

www.insightfirst.asia
viii
Agar Konsumen Jatuh Cinta

konten di sosial media). Doakan kami agar terus


istiqamah dan diberikan kekuatan.

Saya juga sangat berterima kasih kepada Anda yang


telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan-
tulisan saya, mengikuti video-video saya. Tanpa
Anda, saya bukan siapa-siapa. Niat kami semoga
lebih banyak lagi pengusaha lokal yang produknya
semakin populer dan mendunia.

Salam Growth,

Rusdin S. Rauf

Managing Director Insight First Asia


P.S. Ecourse 7 Elements Brand Story
https://insightfirst.asia
Instagram: rusdin_rauf
Fanpage: fprusdinrauf

www.insightfirst.asia
ix
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Daftar Isi

Ungkapan Terima Kasih..............................................v


Daftar Isi.....................................................................xi

Mindset Baru: Menarik Lebih Banyak Konsumen.....1


Awalnya Dikejar, Setelahnya Mengejar!..................10
Agar Konsumen Mengejar-ngejar Produk Anda......12
Ingin Bisnis Anda Terus Bertumbuh, Gunakan
Konsep Brand Story..................................................15
Mengubah Konsumen Tidak Loyal (Skeptis)
menjadi Loyalis..........................................................19
Milikilah High Value Content....................................23

Mengapa Harus Membangun Kekuatan Brand?.....29


Memutus Mata Rantai Mulai Saat Ini......................31
Membangun Kekuatan Brand itu Mudah!..............36

www.insightfirst.asia
xi
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Mengapa Anda Butuh Pola Baru


untuk Membangun Kekuatan Brand?.......................41
Berpikir Seperti Seorang Billionaire........................48
Apakah Cukup Hanya Berpikir Seperti
Billionaire?.................................................................52

4 Hal Sederhana yang Wajib Anda Pelajari..............55

3 Hal Fatal yang Wajib Dihindari Pemilik Produk....63

Posisikan Diri Anda Di “Sepatu” Konsumen............71


Cara Powerful dan Murah Memahami Konsumen
Anda dengan HALO Strategy...................................79
Pahami Problem Konsumen Agar Posisi Anda
Pas di “Sepatu” Mereka...........................................83

Cara Terbaik Menciptakan Supertrust....................89


Problem desire + edukasi/inspirasi/empati +
offer = Supertrust + Offer = Profitable....................94
Meningkatkan Total Value Produk Anda.................97
Bagaimana Memaksimalkan
Value Produk Anda?................................................101

www.insightfirst.asia
xii
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Intermezzo dulu ya, biar makin semangat!............103

Brand Anda Membantu Konsumen Mencapai


Kebahagiaan............................................................107
Konsekuensi Negatif...............................................110
Ciptakan “One-Liner” yang Dekat dengan
Konsumen Anda.......................................................121
Cara Menggunakan “One-liner”.............................133

Studi Kasus Miliaran Rupiah dengan Story


Brand Framework....................................................137
Headline yang Mengandung Brand Story..............153

Tentang Penulis........................................................161

www.insightfirst.asia
xiii
Mindset Baru:
Menarik
Lebih Banyak
Konsumen
Agar Konsumen Jatuh Cinta

S aya kerap ngobrol santai dengan teman-teman


saya, yang sebagian besarnya adalah klien saya.
Bagi kami, klien adalah teman. Kebanyakan dari
mereka sudah bergelut di bisnis. Bidang bisnisnya
pun beragam. Pengalaman jatuh-bangun sudah
biasa bagi mereka.

Sebagian dari mereka sudah paham bagaimana


mengubah pola untuk menarik lebih banyak
konsumen. Tapi, kebanyakan masih terkungkung
dengan pola lama.

Wajar saja, semua punya “key success” masing-


masing. Ada yang harus banting tulang, bahkan
sampai saat ini. Di antara mereka, masih mengerahkan
segenap tenaga untuk mengejar-ngejar konsumen,
padahal usahanya sudah berjalan lebih dari 10 tahun.

Ada pula yang sejak awal menjalankan usaha, sudah


memiliki pola baru untuk membesarkan produknya.

www.insightfirst.asia
3
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Sehingga, dia tak perlu setiap hari memikirkan target


penjualan. Konsumenlah yang justru berduyun-
duyun antre.

Lalu, mengapa bisa terjadi dua kondisi seperti di atas?


Yang pertama, sudah puluhan tahun berbisnis tapi
masih dipusingkan dengan target penjualan setiap
hari. Yang kedua, baru menjalankan usaha satu
tahun, tapi sudah punya banyak pelanggan yang rela
antre, dan bisnisnya terus bertumbuh cepat.

Tenang..tenang.. Mari tarik napas dulu

Kalau saya bertanya, mana yang Anda akan pilih?

Mudah untuk menebaknya. Tentu Anda penginnya


nggak setiap hari pusing memikirkan target
penjualan. Anda ingin setiap hari konsumen rela
mengantre untuk membeli produk/jasa/brand Anda.
Mari ucapkan Aamiin!

Sama halnya dengan saya. Saya juga pastinya akan


memilih yang ke-2. Lebih enak. Lebih legit. Lebih
menguntungkan!

www.insightfirst.asia
4
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Lalu, bagaimana caranya?

Caranya sederhana, tapi janji ya, Anda akan


mempraktikkannya setelah membaca paparan saya.
Tidak, saya cuma bercanda. Anda bisa praktik, bisa
juga tidak. Nggak apa-apa. Toh, semua kembali ke
laptop, eh, maksudnya kembali ke diri kita masing-
masing.

Sebelum saya jelaskan teknisnya, saya minta Anda


pahami dulu hal fundamentalnya: pikiran dan
keyakinan Anda. Begini maksudnya…

Ini sangat basic, dan saya yakin Anda sudah tahu,


bahkan sangat tahu. Tapi, izinkan saya untuk
mengingatkannya kembali. Pikiran dan keyakinan
Anda harus benar-benar masuk ke alam bawah sadar
bahwa di titik tertentu, konsumen akan rela antre
untuk membeli produk Anda. Produk Anda menjadi
sangat dikenal konsumen, dan mereka sangat loyal,
bahkan merekomendasikan produk Anda kepada
orang lain secara sukarela.

www.insightfirst.asia
5
Pikiran dan keyakinan

Anda harus benar-benar

masuk ke alam bawah

sadar bahwa di titik


tertentu, konsumen akan

rela antre untuk membeli

produk Anda.
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Keyakinan itulah yang HARUS kita tanamkan sekuat


mungkin, sedalam mungkin di alam bawah sadar
kita. Setiap kita melihat produk kita, fokusnya adalah
keyakinan bahwa produk kita akan laris manis dan
konsumen berduyun-duyun antre untuk membeli
produk kita.

Keyakinan itu harus benar-benar hidup dan


mendarah daging dalam keseharian Anda, sebelum
Anda masuk ke teknis dan strateginya. Kalau Anda
belum atau tidak yakin, saya sarankan Anda berhenti
membaca buku ini. Tutup buku ini sekarang. Sebab,

www.insightfirst.asia
7
Agar Konsumen Jatuh Cinta

hal-hal teknis akan terasa lebih mudah, bahkan


sangat mudah, apabila keyakinan Anda hidup di
benak dan keseharian Anda.

Syukurlah, kalau Anda mau melanjutkan membaca


buku ini. Artinya, Anda telah punya keyakinan yang
sama dengan saya. Bahwa, tidak ada yang mustahil.
Semua bisa terjadi dengan cepat, bahkan sangat
cepat dengan izin Allah.

Kita sudah saksikan betapa banyak produk yang


sukses. Produk-produk itu benar-benar diingat oleh
konsumen, bahkan konsumen rela mengantre untuk
membeli produk-produk tersebut. Kalau brand lain
bisa melakukannya, artinya kita juga bisa. Tidak ada
yang mustahil. Hal itu bisa dan sangat bisa dilakukan:
membuat konsumen tergila-gila dengan produk/jasa
Anda.

www.insightfirst.asia
8
Hal-hal teknis akan

terasa lebih mudah,

apabila keyakinan Anda

hidup di benak dan

keseharian Anda.
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Awalnya Dikejar,
Setelahnya Mengejar!
Sebelum konsumen tergila-gila dengan produk
Anda, tentunya Anda perlu mengenalkan produk
Anda kepada konsumen. Dengan kata lain, Anda
harus mengejar konsumen.

Produk Anda harus terlihat di mata konsumen. Tapi,


kita nggak perlu terus-menerus mengejar konsumen.
Kita juga harus berupaya bagaimana membuat
konsumen berbalik “mengejar” produk kita.

Oleh sebab itu, Anda perlu cara jitu untuk mengejar


konsumen. Bagaimana saat konsumen melirik
produk Anda, mereka langsung jatuh cinta.

Mereka langsung merasakan “getaran” yang


tidak biasa ketika melihat produk Anda. Seru dan
mengasyikan bukan?

Setelah saya pelajari dengan marketing, branding,


dan analytic, serta mempelajari banyak case study,
terutama dari buku-buku luar negeri, ternyata sejak
dahulu melakukan branding dengan kekuatan story

www.insightfirst.asia
10
Agar Konsumen Jatuh Cinta

mampu membuat konsumen loyal dan cinta mati


pada sebuah produk. Hal ini bukan menjadi rahasia
lagi. Mungkin Anda pun sudah mengetahuinya.

Oleh karena itu, tidak boleh lagi kita hanya terpaku


pada menjual produk. Tidak. Akan lebih baik
keduanya berjalan beriringan. Berjualan sekaligus
membangun kekuatan brand melalui “story brand
framework”.

Kalau Anda tidak memulai berkomunikasi dengan


pendekatan brand story, Anda hanya akan menjuaal
dan terus menjual, tanpa memerhatikan brand

www.insightfirst.asia
11
Agar Konsumen Jatuh Cinta

story. Dampaknya adalah setiap hari Anda harus


memikirkan target penjualan. Sampai kapan Anda
mau seperti ini? Puluhan tahun? Seumur hidup?

Pasalnya, untuk menerapkan brand story, sebagian


dari kita belum terlalu paham. Kebanyakan kita
berpikir bahwa brand story adalah story telling,
content writing, harus jago nulis, dan asumsi-asumsi
lainnya.

Brand story yang dimaksud adalah landasan awal


agar produk Anda bertumbuh untuk jangka panjang.
Di bab-bab selanjutnya, Anda akan semakin yakin
bahwa brand story itu mudah untuk diterapkan.

Agar Konsumen
Mengejar-ngejar Produk Anda
Sangat wajar apabila konsumen tidak langsung jatuh
cinta pada pandangan pertama dengan produk Anda.
Mereka belum langsung membeli saat itu. Konsumen
mungkin akan skeptis dan negatif terhadap produk
Anda, karena baru pertama kali melihatnya.

www.insightfirst.asia
12
Brand story adalah
landasan awal

agar produk Anda

bertumbuh untuk

jangka panjang.
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Tapi, adakah produk yang begitu konsumen


melihatnya langsung jatuh cinta? Jawabnya bisa
ya, bisa juga tidak. Oleh sebab itu, agar Anda
mendapatkan jawaban “ya, ada”, maka Anda perlu
mengubah persepsi konsumen terhadap produk
Anda. Cobalah untuk mempelajari cara efektif
berkomunikasi dengan konsumen.

www.insightfirst.asia
14
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Berbicaralah dengan konsumen. Itu yang paling


efektif. Masalahnya, bisakah produk kita berbicara
dengan konsumen? Kalau bisa, bahasa apa yang
sebaiknya dipakai agar sampai ke benak konsumen?
Dan, pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Salah satu cara berbicara dengan konsumen, selain


dengan berbagai media, seperti sosial media, poster,
atau x-banner, yaitu dengan komunikasi brand
story. Itulah yang membuat konsumen terpicu dan
termotivasi untuk mengingat produk Anda.

Ingin Bisnis Anda Terus


Bertumbuh, Gunakan Konsep
Brand Story
Begini penjelasannya. Di saat konsumen telah
mengenal produk Anda, melalui pendekatan Brand
Story (7 elements brand story, saya yakin Anda sudah
membaca bukunya atau sudah ikut e-course-nya)
maka mudah bagi Anda untuk mengonversi mereka
menjadi loyalis.

www.insightfirst.asia
15
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Begitu konsumen sudah cinta pada produk Anda,


alias mereka menjadi loyalis maka mau tak mau,
konsumen-konsumen ini akan bercerita kepada
orang lain terkait brand Anda. Wow, yang terjadi
adalah orang lain pun mulai mencoba produk Anda.
Mereka senang dengan cerita-cerita brand Anda,
lalu mereka ceritakan kepada orang lain lagi, begitu
seterusnya.

Apa yang terjadi? Bisnis Anda akan terus bertumbuh.


Terlebih, apabila Anda mengomunikasikan story
brand ini melalui jalur digital, seperti beriklan di media
social. Wow, saya tak dapat membayangkan hasilnya.
Gila! Benar-benar gila. Kami sudah membuktikannya
ke bisnis kami maupun ke bisnis klien-klien kami.

www.insightfirst.asia
16
Kunci sukses menarik lebih

banyak konsumen adalah story,

story, dan story. Anda cukup

menggunakan 7 elements

brand story dalam setiap

komunikasi Anda kepada

konsumen maka mereka akan

tertarik dan jatuh cinta pada

produk Anda.
Agar Konsumen Jatuh Cinta

INGAT. Kunci suksesnya Anda menarik lebih banyak


konsumen adalah story, story, dan story. Oleh
sebab itu, Anda cukup menggunakan 7 elements
brand story dalam setiap komunikasi Anda kepada
konsumen maka mereka benar-benar akan tertarik
dan jatuh cinta pada produk Anda.

Dengan komunikasi brand story, Anda akan


menciptakan yang kami sebut “SUPERLOYAL”
konsumen. Merekalah yang sangat rela untuk
menceritakan produk Anda kepada orang lain
(teman, rekan kerja, keluarga dan kerabat) tanpa

www.insightfirst.asia
18
Agar Konsumen Jatuh Cinta

harus Anda minta. Bahkan, tanpa sepengetahuan


Anda. Semuanya natural.

Mengubah Konsumen Tidak


Loyal (Skeptis) menjadi Loyalis
Di bagian-bagian selanjutnya, saya akan paparkan
lebih detail. Bagian ini saya jelaskan sedikit ide
berpikirnya terlebih dahulu agar Anda dapat
mengikuti dengan baik.

Tarik napas sebentar….

Sebagian manusia, ketika mendengar hal baru, yang


belum pernah ia tahu, belum pernah ia dengar, lalu
tiba-tiba Anda datang menawarkan produk kepada
mereka, kemungkinan besar mereka akan melakukan
penolakan (skeptis).

Tanpa dikenal sebelumnya, produk Anda langsung


menghampiri dan ditawarkan kepada konsumen.
Untuk membuat konsumen membeli produk Anda,
kemungkinannya kecil. Itu wajar.

www.insightfirst.asia
19
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Oleh karena itu, produk kita harus datang ke


konsumen dengan tahapan brand story yang terukur
dan terencana. Lihatlah ilustrasi di bawah ini.

Bayangkan posisi konsumen Anda dari kiri ke kanan.


Tujuan brand story adalah memandu perjalanan
konsumen dari skeptis (penolakan) menuju percaya
dengan produk Anda. Bahkan, jatuh cinta dan mau
merekomendasikan produk Anda kepada orang lain.

www.insightfirst.asia
20
Tujuan brand story adalah

memandu perjalanan

konsumen dari skeptis

(penolakan) menuju percaya

dengan produk Anda,


Bahkan, jatuh cinta dan mau

merekomendasikan produk

Anda kepada orang lain.


Agar Konsumen Jatuh Cinta

Untuk sampai ke titik “percaya” maka Anda perlu


membangun brand story komunikasi. Sesering
mungkin Anda harus “terlihat” dan ”terdengar” oleh
konsumen, sehingga mengubah persepsi mereka
terhadap produk Anda. Tapi, ingat Anda mendatangi
konsumen dengan brand story komunikasi. Kalau
tidak, akan sulit mengubah persepsi mereka. Jika
Anda tampil terus-menerus tapi tanpa brand story,
mereka akan muak dan merasa tidak nyaman.

Sebaliknya, apabila Anda mendatangi konsumen


dengan brand story komunikasi, mereka akan sangat
senang. Bahkan apabila Anda tidak menyapa mereka,
mereka merasa ada yang hilang. Mereka rindu
terhadap kedatangan Anda, dan selalu menantikan
pesan-pesan Anda. Menarik bukan?

Oleh sebab itu, penting sekal bagi Anda untuk belajar


dengan sungguh-sungguh bagaimana menerapkan
brand story roadmap melalui 7 elements brand story
ke dalam bisnis atau produk Anda. Tak ada alasan
untuk tidak belajar dan mempraktikkannya.

www.insightfirst.asia
22
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Milikilah High Value Content


Saya tanya kepada Anda, ada nggak sih konten-
konten di media sosial yang sering Anda baca? Ada
nggak sih Instagram yang sering Anda intip?

Saya yakin Anda tertarik kepada mereka, karena


mereka sering memberikan konten yang menarik
dan bermanfaat untuk Anda. Ini sangat masuk akal.

Nah, salah satu cara mengubah persepsi konsumen


dari skeptis menjadi loyalis adalah dengan konten-
konten yang memiliki nilai tinggi. Konten-konten
yang menerapkan 7 elements brand story akan
memberikan value tinggi kepada konsumen Anda.

Saya beri contoh sederhana berikut ini. Case ini sudah


menghasilkan ribuan bahkan jutaan konsumen
dalam penjualan kacamata.

www.insightfirst.asia
23
Salah satu cara

mengubah persepsi

konsumen dari

skeptis menjadi

loyalis adalah dengan

konten-konten yang

memiliki nilai tinggi.


Agar Konsumen Jatuh Cinta

Contoh kali ini adalah produk kacamata anak.


Kacamata tersebut memiliki fitur melindungi mata
anak dari pancaran sinar biru dari perangkat gawai.
Dengan menggunakan kacamata tersebut, mata
anak akan tetap sehat, mudah tidur, dan tidak sakit
kepala.

Nah, setelah kami melakukan 7 elements brand story,


kami dapati filosofi problem dari orangtua adalah
mereka ingin anaknya tetap kreatif, pintar, dan sukses
belajar. Untuk mendapati informasi tersebut maka
kita perlu memahami 7 elements brand story.

www.insightfirst.asia
25
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Kemudian, kami mulai membuat “core messaging


pillar”. Tentunya setelah memahami dan
mempraktikkan 7 elements brand story. Core
messaging pillar adalah konten-konten utama yang
akan kita sampaikan kepada konsumen setelah
melalui proses 7 elements brand story.

Kami pun berfokus pada dua core messaging pillar


yaitu:

1. Melindungi dan menjaga mata anak tetap sehat.


2. Membantu orangtua agar anaknya menjadi lebih
kreatif di era digital saat ini.

Langkah selanjutnya, 80%-90% konten yang kami


produksi dan kami posting di media sosial, e-flyer,
website, sales pages, dan lain-lain adalah konten-
konten yang membantu orangtua agar anaknya
menjadi lebih kreatif di era digital. Sedangkan
konten-konten yang sifatnya benefit, seperti
keunggulan kacamata dan fitur fisik lainnya hanya
kami komunikasikan sebanyak 10%-20%.

www.insightfirst.asia
26
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Contoh lain adalah klien kami yang kami bantu untuk


membangun brand dan dalam waktu bersamaan
melakukan sales. Produknya adalah suplemen pria.

Awalnya, klien kami ragu dan tidak begitu yakin


bahwa produk suplemen pria miliknya mampu
bersaing di pasar. Mengapa? Karena ia tahu bahwa
pemainnya sangat banyak, dan perang harga. Meski
ia juga tahu bahwa demand market-nya sangat besar.
Namun, masuk ke kategori produk ini, menurutnya
berdarah-darah dan berat.

Setelah kami terapkan 7 elements brand story,


akhirnya kami menemukan core messaging yang dapat
mengubah market-nya dari red ocean ke blue ocean.
Karena banyak pesaing yang mengomunikasikan
benefit dari suplemen pria: tahan lama, cepat besar,
dan lain-lain. Maka, kami berbeda dengan pesaing.

Core messaging atau inti komunikasi yang kami


sampaikan ke konsumen yaitu mencapai kebahagiaan
dan keharmonisan keluarga. Sehingga hampir 80%-
90% yang kami komunikasikan ke target market
adalah terkait dengan keharmonisan keluarga.

www.insightfirst.asia
27
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Hanya 10% yang kami komunikasikan terkait dengan


benefit eksternal produk ini.

Target market-nya pun harus jelas. Value


keharmonisan keluarga ini hanya kami targetkan
untuk para ayah yang sudah memiliki anak, dan
mereka sangat peduli terhadap keluarganya, peduli
terhadap istrinya, dan peduli terhadap anak-anaknya.
Kami menyebutnya fatherhood. Inilah pesan yang
terus-menerus dikomunikasikan..

Di bagian berikutnya, Anda akan belajar dan


berpraktik cara yang sangat mendasar untuk menarik
lebih banyak konsumen melalui brand story. Jangan
sampai kelewatan. Silakan tarik napas atau istrahat
sejenak sebelum melanjutkan membaca.

www.insightfirst.asia
28
Mengapa Harus
Membangun
Kekuatan Brand?
Agar Konsumen Jatuh Cinta

B aru-baru ini, pengunjung fanpage facebook saya


meninggalkan komentar di salah satu postingan
saya terkait dengan testimoni klien kami yang merasa
sangat terbantu dengan menerapkan konsep brand
story.

Begini komentar pengunjung dalam postingan saya


tersebut, “UKM itu kan sudah dipusingkan mikirin
jualan dan uang masuk tiap hari, kenapa mereka harus
mikirin membangun kekuatan brand?”

Pertanyaan atau komentar di atas memang sangat


relevan dengan kondisi UKM kita atau dengan Anda
yang baru memulai usaha: yang dipikirkan hanya
jualan dan pendapatan harian.

Hal di atas wajar dan normal. Tidak ada yang


salah. Sebagian dari kita mungkin memang belum
memahami pentingnya membangun kekuatan brand
untuk jangka panjang bisnis kita.

www.insightfirst.asia
30
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Saya mengerti betapa memulai usaha itu tidaklah


mudah. Mental Anda harus sekuat baja. Andalah
yang memikirkan produk. Memikirkan proses
produksi. Memikirkan cara menjualnya. Memikirkan
lokasinya, dan lain-lain.

Dengan banyaknya tenaga yang telah Anda


limpahkan itu maka sudah seharusnya tidak boleh
separuh hati. Anda harus benar-benar mencurahkan
segenap tenaga. Bukan hanya cara berjualan yang
Anda pikirkan, tapi juga cara membangun kekuatan
brand pun harus Anda pikirkan.

Memutus Mata Rantai


Mulai Saat Ini
Sampai kapan mindset kita bahwa UKM atau
yang baru memulai usaha hanya berfokus pada
penjualan dan perolehan uang harian? UKM tidak
perlu membangun kekuatan brand. UKM tidak perlu
menerapkan pola baru.

Sampai kapan Anda terus-menerus mengejar


konsumen Anda? Jangan sampai seumur usaha Anda,

www.insightfirst.asia
31
Jangan sampai seumur

usaha Anda, Anda

habiskan untuk mengejar

konsumen. Capek! Bisnis


akan sulit bertumbuh,

sulit autopilot, dan sulit

autoprofit.
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Anda habiskan untuk mengejar konsumen Anda.


Capek! Bisnis akan sulit bertumbuh, sulit autopilot,
dan sulit autoprofit.

Oleh sebab itu, kita butuh cara untuk memutus mata


rantai tersebut. Kita butuh keluar dari pola lama
dan masuk ke pola baru. Anda bisa berjualan sambil
membangun kekuatan brand. Kalau tidak, siap-siap,
pertumbuhan bisnis Anda akan terus merosot, dan
Anda pun semakin kehilangan tenaga.

Saya punya beberapa klien, termasuk peserta


e-course yang bercerita bahwa produk mereka di
tahun-tahun pertama sangat laris. Pertumbuhannya
luar biasa. Tapi di tahun ke 2, pertumbuhan produknya
“terjun bebas”.

Alasannya sederhana? Karena pesaing banting-


bantingan harga.

Peserta tersebut berbicara kepada saya dengan


persaan sedih. Ia tak mampu lagi menurukan harga
seperti pesaingnya. Tak sanggup!

www.insightfirst.asia
33
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Bahkan reseller-reseller-nya pelan tapi pasti mulai


berpindah ke lain hati. Alasan mereka pindah ke
pesaing karena produk peserta saya tersebut susah
dijual.

Akhirnya, semakin hari penjualan produknya terus


merosot tajam. Sebenarnya, saya pun sedih, karena
seharusnya di tahun pertama, si pemilik sudah
bisa memulai melakukan kekuatan brand sambil
berjualan.

Ia kemudian sadar kekeliruannya ketika memulai


bisnis hanya memikirkan cara berjualan, pemberian
diskon, memberikan bonus, dan program-program
potongan harga lainnya. Hal itu memang penting.
Diskon penting. Bonus penting. Semua itu penting.

Namun, tanpa membangun kekuatan brand, risiko


untuk ditinggalkan pelanggan sangatlah besar.
Karena konsumen yang membeli produk Anda hanya
tertarik pada diskon, bonus, dan program potongan
harga lainnya. Mereka tidak benar-benar loyal
terhadap produk Anda.

www.insightfirst.asia
34
Tanpa kekuatan brand,

risiko untuk ditinggalkan

pelanggan sangatlah besar,

karena konsumen Anda


hanya tertarik pada diskon,

bonus, dan program

potongan harga lainnya.


Agar Konsumen Jatuh Cinta

Setelah saya jelaskan dengan lengkap, akhirnya


beliau secara sukarela mau memulai membangun
kekuatan brand. Ia baru tahu cara membangun
kekuatan brand melalui e-course brand story dan
membaca tulisan-tulisan saya. Alhamdulillah.

Saya yakin sekali, pemilik produk bukan tidak mau


membangun kekuatan brand, tapi sebagian di antara
mereka belum tahu manfaatnya bagi pertumbuhan
bisnis mereka jangka panjang.

Membangun Kekuatan
Brand itu Mudah!
Mungkin Anda sedikit tercengang ketika saya
katakan, “Membangun kekuatan brand itu tak
sesulit yang Anda bayangkan. Membangung brand
itu mudah dan tidak mahal kok!”

Mungkin, saat Anda mendengar kata-kata


“membangun kekuatan brand”, Anda langsung
berpikir harus mengeluarkan biaya mahal, pasang
iklan di mana-mana, membayar artis, dan lain-lain.
Tidak seperti itu.

www.insightfirst.asia
36
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Oleh karena itu, dalam buku ini saya pandu dan


berikan pemamahan pentingnya membangun
kekuatan brand. Anda dapat melakukannya dengan
tujuh langkah sederhana yang akan saya paparkan di
bab-bab selanjutnya.

Tidak mahal? Betul. Sekali lagi saya tulis ya, tidak


mahal. Di era digital saat ini, era media sosial saat
ini, siapa pun dapat melakukan kegiatan penguatan
brand ini dengan sangat murah, bahkan gratis.
Cukup buka akun media sosial Anda, lalu posting
brand Anda.

Mungkin sebagian Anda telah memanfaatkan media


sosial, tapi setiap postingan Anda hanya jualan,
jualan, dan jualan. Mungkin saja teman-teman
Anda atau follower Anda bosan, karena Anda tidak
membangun kekuatan brand di media sosial Anda.

Nah, kembali ke judul utama dari bab ini, “Mengapa


Harus Membangun Kekuatan Brand?”, pertanyaan
saya berikutnya, “Sampai kapan Anda ingin terus
pusing memikirkan penjualan dan pemasukan
harian?”

www.insightfirst.asia
37
Di era digital saat ini, siapa

pun dapat melakukan

kegiatan penguatan brand

dengan sangat murah,

bahkan gratis. Cukup buka

akun media sosial Anda,

lalu posting brand Anda.


Agar Konsumen Jatuh Cinta

Justru, dengan membangun kekuatan brand sembari


berjualan, di titik tertentu, Anda tak pusing lagi
dengan target jualan setiap hari. Anda tak lagi susah
payah mengejar-ngejar konsumen. Konsumenlah
yang dengan sukarela datang kepada Anda.
Konsumenlah yang mencari produk Anda. Itu semua
bisa terjadi jika sedini mungkin Anda membangun
kekuatan brand.

www.insightfirst.asia
39
Mengapa Anda
Butuh Pola Baru
untuk Membangun
Kekuatan Brand?
Agar Konsumen Jatuh Cinta

B uka halaman ini perlahan. Bagian ini sama


pentingnya dengan bagian lain. Tapi, agar
Anda benar-benar mengubah cara pikir dalam
menumbuhkan produk Anda maka wajib bagi Anda
menuntaskan bagian ini. Tapi, santai saja. Kalau
capek, ya istrahat saja dulu. Lanjutkan di hari lain,
agar fokus Anda tetap terjaga.

Sudah siap? Yuk, kita mulai perjalanan singkat bagian


ini!

Saya sudah melihat usaha orang tua di sekeliling


saya. Saya dan tim telah menangani produk-produk
yang pemiliknya adalah orang yang sudah berusia.
Mereka membangun bisnisnya bukan hanya satu
atau dua tahun, tapi puluhan tahun. Dan, saat ini
bisnis tersebut terus menurun performance-nya.
Zaman telah berubah kawan!

www.insightfirst.asia
43
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Saya juga menyaksikan bisnis dan produk yang baru


berjalan satu tahun. Di tahun ke-2, bisnisnya melejit
dan tumbuh luar biasa. Saya pun menyaksikan
banyak bisnis atau produk yang bertumbuh di tahun
pertama, lalu tiba-tiba turun drastis penjualannnya di
tahun ke-2.

Sebagian besar kita yang baru memulai usaha


atau sudah lama berusaha, kebanyakan waktu kita
habiskan untuk memikirkan jualan. Jualan dan terus
jualan.

Sehingga, pusing setiap harinya memikirkan


pemasukan harian. Apabila Anda baru saja mulai
atau usaha Anda baru berjalan satu tahun, hal ini
wajar-wajar saja. Tapi, apabila usaha Anda telah
berjalan lebih dari dua tahun, dan masih terus pusing
memikirkan penjualan setiap hari maka Anda perlu
evaluasi cara Anda membesarkan produk Anda.

Apalagi bila dari tahun ke tahun, produk kita tidak


menunjukkan pertumbuhan eksponensial, justru
waktu kita banyak tersedot untuk mengurusi jualan
produk kita.

www.insightfirst.asia
44
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Akibatnya, kita tidak punya banyak waktu dengan


keluarga. Kita tidak punya waktu untuk jalan-jalan.
Kita tidak punya waktu untuk liburan. Ibadah tidak
khusyuk. Pikiran tidak tenang.

Oleh sebab itu, kita perlu cara sederhana dan


terstruktur untuk membangun kekuatan brand
sedini mungkin. Tidak boleh lagi kita mengabaikan
membangun kekuatan brand. Bahkan, bagi Anda
yang baru membuat produk, sebaiknya Anda pun
sejak awal memikirkan bagaimana komunikasi
membangun kekuatan brand.

Saya juga banyak mendapati pertanyaan dari klien-


klien dan teman-teman saya, “Kita sudah repot
memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas
produk kita, kenapa mesti pusing mikirin membangun
kekuatan brand lagi?”

Pertanyaan menarik. Kalau saya amati, sebenarnya


produk-produk lokal tidak kalah bersaing kualitasnya
dengan produk impor yang sudah populer. Pasalnya,
produk yang berkualitas tinggi sekalipun, akan sulit

www.insightfirst.asia
45
Agar Konsumen Jatuh Cinta

bertumbuh secara eksponensial tanpa membangun


komunikasi kekuatan brand.

Sudah banyak kami saksikan produk bagus tapi


tidak membangun kekuatan brand, sehingga
pertumbuhannya lambat. Tapi, begitu produk
tersebut diakuisisi oleh orang lain, lalu dilakukan
komunikasi membangun kekuatan brand,
perkembangannya luar biasa. Ini sudah banyak kami
saksikan, bahkan di klien-klien kami.

Brand-brand impor seperti Starbuck, KFC, dan brand


populer lainnya, sejak awal tidak hanya memikirkan
cara mendatangkan pemasukan harian, tapi secara
bersamaan juga mengomunikasikan kekuatan brand-
nya.

Saya pernah mewawancarai seorang teman. Ia adalah


penikmat sekaligus pecinta kopi. Katanya, kopi yang
populer itu sebenarnya tidak lebih enak dari kopi-
kopi di kafe lokal. Bahkan menurutnya, kopi lokal
jauh lebih berkualitas dan lebih enak. Pertanyaannya,
mengapa kopi yang tidak seenak dan senikmat kopi
lokal bisa bertumbuh secara eksponensial?

www.insightfirst.asia
46
Brand-brand impor seperti

Starbuck, KFC, dan brand

populer lainnya, sejak awal

tidak hanya memikirkan

cara mendatangkan
pemasukan harian, tapi

juga mengomunikasikan

kekuatan brand-nya.
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Lagi-lagi, karena mereka tak hanya berpikir tentang


keuntungan, tapi mereka juga berpikir jangka
panjang, yaitu membangung aset. Brand adalah aset.

Berpikir Seperti
Seorang Billionaire
Untuk menumbuhkan brand yang tahan lama untuk
jangka panjang, ada dua hal yang perlu diperhatikan.
Pertama adalah Anda sebaiknya meng-install
software-nya, dan kedua adalah Anda memahami
langkah-langkah menumbuhkan brand yang sudah
teruji.

Yang pertama saya sebut, Anda harus memiliki


software berpikir selayaknya seorang billionaire.
Mungkin Anda saat ini belum menjadi seorang
billionaire. Tidak apa-apa, karena yang saya garis
bawahi di sini adalah kata “berpikir seperti”.
Jadi, kata “berpikir” inilah yang saya ingin Anda
implementasikan dalam menumbuhkan kekuatan
brand Anda agar bertumbuh jangka panjang.

www.insightfirst.asia
48
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Kalau Anda tidak punya software ini, saya percaya


Anda akan kesulitan mengimplementasikan hal-hal
teknis. Anda akan mudah menyerah dalam proses
menumbuhkan brand Anda. Anda mudah putus asa,
tak sabar, kurang bersyukur, dan hal-hal negatif
lainnya.

Nah, bagaimana kaitannya dengan membangun


kekuatan brand bagi pemilik produk dengan cara
berpikir seperti seorang billionaire?

Begini…

Seorang billionaire tidak semata-mata berpikir terkait


dengan revenue atau profit. Mereka berpikir jauh ke
depan. Mereka berpikir cara memiliki aset jangka
panjang. Oleh sebab itu, selain memikirkan profit,
seorang billionaire juga memikirkan bagaimana
memiliki aset sebanyaknya-banyaknya. Memiliki aset
di mana-mana.

Nah, bagi seorang pemilik produk maka salah satu


aset Anda adalah brand Anda.

www.insightfirst.asia
49
Brand adalah aset.

Ketika brand Anda telah

menjadi bagian hidup

dari konsumen maka di

situlah brand Anda telah

menjadi aset berharga.


Agar Konsumen Jatuh Cinta

Oleh sebab itu, Anda butuh membangun kekuatan


brand sehingga menjadi aset. Ketika brand Anda
telah menjadi bagian hidup dari konsumen maka
di situlah brand Anda telah menjadi aset berharga,
yang tentu saja nilainya mahal.

Saya beri contoh. Anda tahu dengan Aqua? Ya, Aqua


menjual air kemasan. Namun, karena nama Aqua
telah menjadi brand yang kuat di benak konsumen
dan menjadi bagian hidup konsumen maka apabila
perusahaan ingin menjual nama Aqua maka nilainya
tentu sangat mahal. Di sinilah brand Aqua telah
menjadi aset.

Kan Aqua perusahaan besar? Betul. Tapi, ingat


mereka juga memulainya dari nol. Mereka menjadi
besar karena paham sejak awal sambil jualan juga
mengomunikasikan membangun kekuatan brand
kepada konsumen.

Sekali lagi, buatlah brand Anda menjadi aset. Buatlah


brand Anda masuk ke kehidupan konsumen dan
menjadi bagian dari kehidupan mereka. Sehingga
di titik tertentu, Anda tidak perlu memikirkan

www.insightfirst.asia
51
Agar Konsumen Jatuh Cinta

pemasukan uang setiap harinya, karena konsumenlah


yang akan mencari dan rela membeli produk Anda.

Apakah Cukup Hanya Berpikir


Seperti Billionaire?
Tentu saja tidak. Anda membutuhkan kemampuan
teknis. Anda membutuhkan cara praktis, terukur,
dan teruji untuk membangun kekuatan brand Anda.

Anda sudah punya software-nya, tapi kalau tidak


tahu cara teknisnya, ya sama saja, Produk Anda tidak
akan bertumbuh secara eksponensial. Anda hanya
punya semangat tapi tidak tahu praktiknya.

Begitupun Anda telah mengetahui dengan baik


teknis untuk membesarkan brand Anda, tapi Anda
tidak punya software-nya. Ya, sama juga. Begitu
menjalankan hal-hal teknis yang penuh tantangan,
Anda akan mudah menyerah.

Oleh sebab itu, dua hal di atas harus selaras dan


berjalan secara bersamaan. Hal teknis dan non-teknis
harus Anda miliki.

www.insightfirst.asia
52
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Saya memberanikan diri mengajak Anda untuk


belajar hal-hal teknis juga. Belajar bagaimana caranya
membesarkan produk Anda melalui tujuh tahapan
membangun kekuatan brand melalui brand story
(cek https://insightfirst.asia). Saya juga paparkan hal
ini di bagian-bagian berikutnya dalam buku ini.

Semoga Anda telah memahami alasan kuat mengaa


kita membutuhkan pola baru dalam membesarkan
produk Anda: sambil berjualan juga membangun
kekuatan brand Anda.

Tak lain dan tak bukan jawabannya adalah agar


di titik tertentu, konsumen yang akan dengan
sukarela mencari produk Anda. Mereka akan loyal
dengan produk Anda. Pada akhirnya, Anda tak
perlu lagi pusing memikirkan target jualan setiap
hari. Bisnis Anda bertumbuh secara eksponensial.
Menyenangkan bukan? Yuk, mulai belajar cara
membangun kekuatan brand melalui Brand Story
Roadmap.

www.insightfirst.asia
53
4 Hal Sederhana
yang Wajib Anda
Pelajari
Agar Konsumen Jatuh Cinta

B eberapa tahun lalu, ketika saya bergulat di


perusahaan multinasional dengan target belasan
milliaran rupiah, dan hanya memiliki dua orang rekan
kerja, yang terpikirkan adalah bagaimana mencapai
target dengan sumberdaya terbatas.

Melakukan jualan ke klien internasional adalah


pekerjaan susah-susah gampang. Enaknya, dengan
terjun langsung ke lapangan, bertemu klien, dan
negosiasi, membuat saya semakin paham cara
melakukan closing penjualan secepat mungkin.

Dari pengalaman belasan tahun di perusahaan


internasional itu, setidaknya saya telah menjalakan
empat hal sederhana di bawah ini. Hasilnya,
alhamdulillah, setiap tahun saya mencapai target
penjualan, bahkan melampaui target.

Di titik inilah saya banyak belajar melakukan branding


sekaligus jualan pada waktu bersamaan. Dalam tipe

www.insightfirst.asia
57
Agar Konsumen Jatuh Cinta

bisnis apa pun, saya yakin empat hal sederhana inilah


yang bisa menumbuhkan bisnis Anda untuk jangka
panjang.

Keempat poin sederhana itu adalah:

1. Know you.
2. Like you.
3. Trust you.
4. Already want what you are selling, before you
ever even try to sell it.

Yuk, kita bahas satu-persatu empat hal di atas.

1. Know you.
Artinya, konsumen akan membeli produk atau
jasa Anda apabila mereka mengetahui dengan
baik produk Anda. Tak kenal maka tak sayang.
Kira-kira demikian ungkapan yang cocok.

Untuk konsumen mengerti produk Anda maka


Anda perlu mengomunikasikan produk Anda
kepada konsumen secara baik. Tanpa mengetahui
produk Anda, sungguh kemungkinan kecil
konsumen akan membeli produk Anda. Jika

www.insightfirst.asia
58
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Anda ingin punya banyak pembeli, ya, nggak


boleh hanya jualan di lingkungan terdekat Anda,
tapi harus menjangkau konsumen yang lebih
banyak.

2. Like you.
Artinya, mereka cinta pada produk atau
brand Anda. Agar konsumen mencintai brand
Anda maka Anda butuh memahami problem
konsumen. Anda harus memahami keinginan-
keinginan mereka.

Agar konsumen cinta pada brand Anda maka


Anda butuh membangun koneksi yang kuat.
Anda harus banyak membicarakan kebutuhan
konsumen dan hindari banyak membicarakan
produk.

Bicarakan terlebih dahulu problem konsumen


dan keinginan mereka. Banyak-banyaklah
berempati sehingga mereka merasa Anda
dapat membantu memberikan solusi terhadap
problem dan keinginan mereka.

www.insightfirst.asia
59
Dalam tipe bisnis apa pun, 4

hal yang bisa menumbuhkan

bisnis Anda untuk jangka

panjang:

1. Know you;
2. Like you;
3. Trust you;
4. Already want what you are

selling, before you ever even

try to sell it.


Agar Konsumen Jatuh Cinta

3. Trust you.
Seperti halnya membangun relasi yang kuat
dengan pasangan Anda, tentu saja sebelum
mengikat tali pernikahan, pasangan Anda telah
“like you”, suka pada Anda. Tapi, suka belum
tentu percaya. Benar apa benar?

Agar konsumen percaya pada produk Anda


maka Anda harus membangun empati tingkat
tinggi (berempati dengan sungguh-sungguh
pada konsumen Anda). Untuk berempati kepada
konsumen maka Anda perlu memahami “core
problem” atau problem utama dari konsumen.

Apabila Anda gagal memahami problem


konsumen maka empati yang Anda bangun tidak
akan mengenai konsumen. Anda membangun
empati, tapi tidak relevan dan tidak sesuai
dengan problem dari konsumen.

Selain itu, Anda perlu menunjukkan “result”


atau hasil nyata bahwa Anda telah banyak
membantu konsumen lain untuk memberikan
solusi terhadap problem mereka. Dengan

www.insightfirst.asia
61
Agar Konsumen Jatuh Cinta

menunjukkan result kepada konsumen, selain


mereka “like you” mereka juga “trust you”.

4. Already want what you are selling, before you


ever even try to sell it.
Artinya konsumen menginginkan untuk
membeli produk Anda, bahkan sebelum Anda
menawarkan kepada mereka. Untuk mencapai
tahap ini maka senang atau tidak senang, Anda
harus melewati tahap 1, 2, dan 3 terlebih dahulu.

Untuk mencapai tahapan ke-4 di atas maka Anda


perlu membangun kekuatan brand di setiap
tahapnya. Apabila Anda lupa membangun kekuatan
brand dan hanya berfokus pada kegiatan jualan,
besar kemungkinan di tahapan 1 dan tahapan 2
Anda akan kehilangan arah. Anda akan kehilangan
konsumen yang “like you” dan “trust you”. Mengapa?
Karena Anda hanya jualan tanpa mengomunikasikan
kekuatan brand Anda.

www.insightfirst.asia
62
3 Hal Fatal yang
Wajib Dihindari
Pemilik Produk
Agar Konsumen Jatuh Cinta

S ejak lama, saya terus mengamati kebiasaan


yang sudah mandarah-daging dari para pemilik
produk, baik yang baru mulai maupun yang sudah
bertahun-tahun lamanya.

Mungkin kita menjalankan metode lama tersebut,


karena sebagian di antara kita belum tahu dengan
baik cara efektif dan efisien untuk menumbuhkan
produk Anda jangka panjang.

Berbeda dengan pemilik bisnis di luar negeri yang


sudah mendapatkan banyak pemahaman untuk
menumbuhkan bisnis mereka. Tapi, tidak apa-apa.
Belum terlambat, Anda masih memiliki waktu, kok.

Saya coba paparkan kebiasaan-kebiasaan apa


saja yang patut kita hindari agar bisnis kita terus
bertumbuh untuk jangka panjang.

1. Hanya fokus memikirkan produk dan lupa


mempelajari keinginan konsumen.

www.insightfirst.asia
65
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Kalau saya tanya, “Anda mau jualan produk


kepada siapa sih?”

Pertanyaan di atas tentu saja tidak perlu Anda


jawab, hehehe. Jawabannya ya pasti konsumen.
Produk bagus dan berkualitas itu wajib. Tapi,
kalau melupakan keinginan konsumen adalah
hal fatal.

Produk bagus tapi Anda tak mampu menjawab


keinginan konsumen, tetap saja produk Anda
tidak akan bertumbuh jangka panjang.

Karena, seharusnya konsumen adalah titik fokus


kita. Oleh sebab itu, produk kita harus mampu
menjawab keinginan mereka.

Selain fokus pada kualitas produk Anda, saran


saya, mulailah memahami keinginan konsumen.
Temuilah konsumen Anda. Berbicaralah dengan
mereka. Pelajari keseharian mereka terkait
dengan produk Anda.

Lihatlah status-status di media sosial mereka,


atau bila Anda memiliki budget lebih coba

www.insightfirst.asia
66
Agar Konsumen Jatuh Cinta

lakukan riset pasar kecil-kecilan terhadap calon


konsumen atau konsumen Anda.

Lalu bagaimana cara memahami keinginan


konsumen? Dalam buku ini, di bab-bab berikutnya
saya ulas cara sederhana yang dapat Anda
lakukan untuk memahami konsumen Anda. Jadi,
terus membaca ya!

2. Banyak belajar jualan, tapi lupa belajar


membangun loyalitas pelanggan.
Saya juga amati kebanyakan pemilik produk
hanya belajar cara jualan. Itu penting. Tapi,
apabila hanya berfokus pada jualan, seberapa
kuat Anda menghabiskan waktu untuk jualan
dan terus jualan?

Bahkan dengan terus berjualan, konsumen


lama-kelamaan akan merasa tidak nyaman.
Secara natural, manusia tidak suka dijualin.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk belajar
cara membangun loyalitas pelanggan. Loyalitas
pelanggan bisa berupa pelanggan balik lagi dan
melakukan pembelian produk Anda, pelanggan

www.insightfirst.asia
67
Agar Konsumen Jatuh Cinta

menceritakan produk Anda kepada orang lain,


atau pelanggan rela antre menunggu giliran
untuk mendapatkan produk Anda.

Sehingga begitu pentingnya kita mempelajari


cara meningkatkan dan mempertahankan
loyalitas pelanggan, sama pentingnya dengan
Anda belajar cara jualan. Bagian-bagian
berikutnya, dalam buku ini, saya paparkan cara
terbaik untuk membangun loyalitas pelanggan
Anda.

3. Hanya jualan, tapi lupa membangun kekuatan


brand.
Untuk menumbuhkan bisnis atau produk
Anda jangka panjang bertumbuh secara deret
eksponensial, sudah saatnya Anda tidak jualan
saja. Hal ini saya ulang-ulang dalam buku ini agar
masuk ke alam bawah sadar Anda. Kalau sudah
masuk ke alam bawah sadar Anda maka Anda
akan secara otomatis, sekuat tenaga belajar dan
berpraktik cara membangun kekuatan brand.

www.insightfirst.asia
68
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Sebaliknya, apabila Anda hanya fokus jualan, tanpa


membangun kekuatan brand maka sepanjang
usaha Anda, Anda akan terus disibukkan dengan
mencari pelanggan dan memikirkan pemasukan
rupiah setiap hari.

Akhirnya, Anda tak punya banyak waktu lagi


dengan keluarga Anda. Anda tak punya banyak
waktu untuk jalan-jalan atau liburan karena Anda
sibuk memikirkan jualan.

Baca terus dan tuntaskan buku ini. Anda akan


menemukan cara terbaik membangun kekuatan
brand sekaligus melakukan jualan kepada konsumen.
Pada saatnya, saya yakin brand Anda akan hidup di
benak konsumen dan menjadi bagian hidup mereka.
Kalau sudah seperti ini maka konsumen akan
mengejar-ngejar produk Anda. Aamiin.

www.insightfirst.asia
69
Posisikan Diri
Anda Di “Sepatu”
Konsumen
Agar Konsumen Jatuh Cinta

S ebelumnya, Anda telah memahami pola baru


dalam membesarkan produk/brand/bisnis Anda.
Pola baru tersebut harus terus “menyala” dan “aktif”
dalam benak Anda: 7 hari 24 jam. Masukkanlah pola
baru ini sebagai “dream” Anda, sebagai cita-cita
Anda, sebagai harapan Anda dalam membesarkan
produk Anda.

Bisa saya katakan, sampai saat ini, sangat sedikit


yang betul-betul mau mempraktikkan hal ini.
Maka, beruntunglah bagi Anda yang tahu dan mau
mempraktikkannya.

Kalau saya pikir, sebenarnya hal ini bukanlah hal


yang sangat baru. Sudah sejak lama ada. Sekali lagi
bukan hal yang baru. Tapi, kebanyakan marketer
yang canggih-canggih itu membahasakan istilah
branding cukup berat dan sukar dipraktikkan
oleh orang banyak, terutama pelaku bisnis/owner
bisnis yang tidak memiliki background marketing

www.insightfirst.asia
73
Agar Konsumen Jatuh Cinta

dan komunikasi. Oleh sebab itu, dengan buku ini,


sedikit dapat membantu para pemilik brand untuk
mempraktikkannya.

Untuk dicintai maka Anda perlu mencintai juga.


Untuk dicintai atau mencintai maka saya atau Anda
perlu memahami yang Anda cintai. Kalau tidak, saya
tidak begitu yakin cinta itu akan bertumbuh subur.

Begitu pun dalam proses membesarkan produk Anda.


Anda butuh pemahaman yang utuh dan mendalam
terhadap konsumen Anda. Kalau Anda tidak paham
akan hal ini, saya tidak yakin konsumen Anda akan
cinta pada produk atau jasa Anda. Sederhana bukan?

Namun, untuk mencintai atau dicintai Anda butuh


keihlasan: mempelajari apa yang Anda cintai. Inilah
yang saya sebut: posisikan diri Anda di “sepatu”
konsumen.

Sudut pandang Anda adalah sudut pandang


konsumen. Anda harus meletakkan pikiran Anda
layaknya seorang konsumen. Untuk bisa seperti ini
maka Anda perlu memahami konsumen. Anda perlu

www.insightfirst.asia
74
Sudut pandang Anda

adalah sudut pandang


konsumen. Anda harus

meletakkan pikiran

Anda layaknya seorang

konsumen.
Agar Konsumen Jatuh Cinta

memahami kebiasaan mereka, keinginan-keinginan


mereka, kemauan mereka, impian mereka, dan
problem-problem mereka.

Pengalaman saya menangani brand-brand


besar, pemahaman konsumen menjadi sebuah
keharusan. Setiap program marketing dan program
branding, semuanya harus ada pondasi kuat
terkait dengan pemahaman konsumen. Bahkan,
mereka rela menghabiskan miliaran rupiah hanya
untuk mempelajari kebiasaan konsumen. Mereka
melakukan marketing research, wawancara
konsumen, dan aktivitas riset lainnya.

Namun, bagi Anda yang bukan corporate besar,


sebenarnya dengan perkembangan dunia digital
saat ini, sudah sangat banyak informasi yang bisa
kita analisis dan gali terkait dengan target market
Anda. Atau, dengan cara paling sederhana yaitu
ketemu dan ngobrol dengan target market Anda. Itu
sudah cukup.

www.insightfirst.asia
76
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Intinya adalah Anda harus benar-benar memahami


konsumen agar Anda bisa memosisikan diri Anda
sebagai konsumen.

Ingat prinsip pertama dari 7 elements brand story


adalah YOUR CUSTOMERS IS HERO, NOT YOUR BRAND.
Arti bebasnya kira-kira seperti ini: pelanggan Anda
adalah raja, bukan produk Anda.

Untuk memahami konsumen Anda maka beberapa


hal berikut ini perlu Anda tanyakan kepada mereka:

• Siapa mereka; demografi seperti usia, status


perkawinan, pekerjaan, hobi, dan lain-lain.
• Apa yang mereka lakukan ketika membeli
kategori produk Anda? Melihat kualitas? Melihat
harga? Dan lain-lain.
• Seberapa sering mereka membeli produk
kategori Anda? Siapa yang melakukan pembelian?
Di mana mereka melakukan pembelian? Dan lain-
lain.
• Sebelum mereka melakukan pembelian produk,
apa yang mereka lakukan? Mencari informasi
terlebih dahulu? Atau hal lainnya?

www.insightfirst.asia
77
Agar Konsumen Jatuh Cinta

• Dari mana mereka mengetahui produk Anda?


Dari media sosial? FB/IG? Googling? Sahabat?
Rekan kerja? Dan lainnya.
• Alasan mereka mau membeli sebuah produk?
• Mengapa mereka mau membeli produk Anda?
Mengapa mereka tidak mau membeli produk
Anda?
• Mengapa mereka membeli produk pesaing
Anda? Apa alasannya?

Temuilah konsumen Anda dan tanyakanlah hal-hal di


atas. Gali lebih dalam informasi tersebut, sehingga
Anda dapat memahami konsumen Anda dengan
lebih baik. Dengan begitu, Anda dapat memosisikan
diri Anda di “sepatu” konsumen.

www.insightfirst.asia
78
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Cara Powerful dan Murah


Memahami Konsumen Anda
dengan HALO Strategy
Beberapa waktu lalu, saya berbincang-bincang santai
dengan klien saya. Ia baru saja meluncurkan produk
kategori skincare. Tapi yang ia bingung, sudah
menghabiskan banyak uang untuk iklan tapi tak juga
menghasilkan revenue. Sudah buat website, brosur,
dan macam-macam media promosi, tapi tetap juga
tak mendapatkan hasil maksimal.

Lalu saya tanya ke beliau,”Produk skincare untuk


siapa yang pakai? Siapa dream customer produk
skincare Anda ini?”

“Target saya ya, semua orang yang pengin ganteng


dan cantik?” Jawabnya penuh semangat.

Itulah yang membuat produk tersebut sulit untuk


diingat oleh konsumen. Karena menargetkan semua
orang. Dalam mengomunikasikan produk, ya, perlu
target market yang jelas. Karena hal ini adalah

www.insightfirst.asia
79
Halo Strategy: Anda perlu

membaca pikiran dari

calon konsumen Anda.

Anda perlu tahu mendalam

impian mereka, keinginan

mereka, kebutuhan mereka,

bahkan rasa takut mereka

terkait dengan kategori

produk Anda.
Agar Konsumen Jatuh Cinta

tahapan awal. Setelah target market-nya jelas,


kemudian pelajari kebiasaan-kebiasaan mereka.

“Anda perlu membaca pikiran dari calon konsumen


Anda. Anda perlu tahu mendalam impian mereka,
keinginan mereka, kebutuhan mereka, bahkan rasa
takut mereka terkait dengan kategori produk Anda.”

Inilah yang saya sebut HALO Strategy. Strategi untuk


mengenali lebih dalam calon konsumen Anda. Tapi,
ingat strategi ini hanya bisa dilakukan apabila Anda
telah menentukan spesifikasi target market Anda.

Anda tak perlu ketemu mereka. Anda cukup


menggunakan “HALO” secara online untuk
mempelajari konsumen Anda. Caranya mudah.

• Tentukan 2 kata kunci yang paling sering target


market tanyakan ketika mereka ingin memakai
kategori produk Anda.
• Lakukan pencarian 2 kata kunci tersebut di
google, youtube, media sosial, blog, forum,
Amazon review, dan lain-lain.

www.insightfirst.asia
81
Agar Konsumen Jatuh Cinta

• Baca semua komentar-komentar mereka dan


pelajari kebiasaan mereka saat menggunakan
produk, dan seterusnya.
• Lalu, buat daftar dalam beberapa kelompok,
yaitu keinginan mereka, kebutuhan mereka,
ketakutan mereka, dan kosakata yang sering
mereka pakai.

Inilah yang saya sebut HALO strategy. Begitu


informasi di atas Anda peroleh, saatnya Anda untuk
merumuskan eksternal, internal, dan filosofi problem
terkait dengan kategori produk Anda. Lalu, buatlah
komunikasi yang relevan dan kuat. Ikuti 7 langkah
dari elements brand story yang sudah saya jelaskan
dalam buku ini.

www.insightfirst.asia
82
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Pahami Problem Konsumen Agar


Posisi Anda Pas di “Sepatu” Mereka
Problem. Yes, setiap orang punya problem dalam
hidupnya. Saya, Anda, dan segenap umat manusia
pasti punya masalah. Kalau Anda tidak paham
problem konsumen Anda, jangan harap mereka mau
melirik, apalagi membeli produk Anda.

Oleh sebab itu, penting sekali untuk memahami


problem konsumen Anda. Tidak boleh kita
mengabaikan hal ini.

Tapi, Anda bukan hanya memahami problem yang


biasa, problem yang terlihat dengan mata Anda.
Tapi, Anda harus pula melihat problem konsumen
yang “tidak terlihat” oleh mata. Dalam 7 elements
brand story, kami menyebutnya sebagai internal dan
filosofi problem dari konsumen.

Saya beri contoh sederhana. Misalnya, Anda jualan


obat dengkul yang membuat dengkul jadi sehat
kembali. Target market Anda adalah orang tua usia
50 tahun ke atas. Problem eksternal (problem yang

www.insightfirst.asia
83
Agar Konsumen Jatuh Cinta

terlihat dengan mata Anda) dari target market Anda


adalah dari sakit dengkul menjadi sehat kembali.

Nah, problem internal dan filosofi problem, yaitu


hal-hal apa saja yang bisa dilakukan oleh konsumen
setelah sembuh dari sakit dengkulnya. Pikirkan hal-
hal yang sangat mereka rindukan dan sangat mereka
impikan ketika dengkulnya kembali sehat.

Misalnya, mereka kembali dapat jalan-jalan dengan


keluarganya. Mereka dapat kembali menggendong
cucunya. Mereka lebih khusyuk saat menjalankan
ibadah. Dan, hal-hal lainnya yang mendorong
kebahagiaan batin mereka. Inilah yang saya sebut
produk Anda mampu memberikan solusi terhadap
filosofi atau problem internal dari konsumen.
Menarik bukan?

Pasalnya, banyak di antara pemilik bisnis terjebak


dalam problem eksternal dari konsumen. Sehingga,
yang terjadi adalah banting-banting harga, perang
harga. Ujung-ujungnya, produk Anda terjebak ke
“red ocean”, laut merah. Bila sudah demikian, sulit
bagi Anda mendapatkan consume yang loyal.

www.insightfirst.asia
84
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Jadi, sudah saatnya Anda menggali lebih dalam


lagi tiga level problem konsumen, yaitu problem
eksternal, internal problem, dan filosofi problem.

Nah, sebelum Anda melanjutkan ke bagian


selanjutnya, coba terapkan metode di atas. Sehingga
Anda benar-benar paham terkait dengan target
market Anda. Kalau tahapan ini belum Anda pahami
dengan jelas maka tahapan berikutnya akan terasa
lebih sulit. Yuk, tarik napas lagi sebelum lanjut ke
bagian berikutnya!

Intermezzo: Advertising is
science. Business is sciene.
Dalam branding, key message adalah sepenggal kata
yang dimaksudkan untuk mengorelasikan brand
dengan image-nya atau brand dengan benefit yang
ditawarkannya dalam hitungan detik. Ya, hitungan
detik.

Informasi yang masuk melalui panca indera akan


diproses oleh otak. Bila yang “kena” adalah otak
reptil maka proses iklan akan stop sampai di situ aja.

www.insightfirst.asia
85
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Tidak akan ada kelanjutan orang mau coba, apalagi


beli.

Sedikit tentang otak reptil. Otak reptil adalah bagian


otak yang fungsinya refleks, tidak pakai mikir, apalagi
logic thinking. Kalo tangan kita tidak sengaja kena
air panas maka secara refleks kita akan tarik tangan
kita menjauhi panas tersebut. Kalau kita liat singa di
depan kita maka kita akan refleks lari menjauh.

Pun kalo kita diserang sesuatu, secara refleks kita


akan menghindar atau bahkan membalas. Pakai
mikir nggak? Coba saja kalau tangan kita kena
kompor panas lalu mikir dulu harus apa. Pada
aspek parenting, ketika bertemu dengan anak yang
tantrum, marah, atau menangis, kalau kita beri
nasihat saat itu juga, ya nggak akan masuk. Malah
yang ada anaknya teriak. Ya kan, Mak? Hal itu terjadi
karena saat emosinal, yang bekerja adalah otak
reptil. Tidak bisa mikir logis.

Kembali lagi dengan iklan. Cara kerja otak ya sama.


Kalau liat iklan yang “merangsang” otak reptil
tapi nggak bikin otak reptil nyaman maka jangan

www.insightfirst.asia
86
Agar Konsumen Jatuh Cinta

harap informasi itu akan lanjut ke otak neo cortex


(bagiannya logic thinking). Atau, bahkan ke otak
mamal (bagiannya perasaan). Audience-nya sudah
reluctant untuk lanjut ke proses AISAS (Attention,
Interest, Search, Action, dan Share) atau AIDA
(Attention, Interest, Desire, dan Action) berikutnya.

So, beriklan juga kudu cerdas...

Advertising is science.

Business is science.

www.insightfirst.asia
87
Cara Terbaik
Menciptakan
Supertrust
Agar Konsumen Jatuh Cinta

P agi hari yang cukup cerah, seorang pelanggan


masuk ke dalam kafe. Ia tidak langsung
melakukan pemesanan, tapi hanya duduk-duduk.
Ia pun melambaikan tangan kepada pelayan kafe,
“Saya di sini tidak mau beli, hanya duduk-duduk.”

Si pelayan pun bersikap biasa saja, bahkan menyapa


dengan sangat ramah,”Silakan, Pak. Selamat
datang di kafe kami. Kalau butuh bantuan silakan
komunikasikan ke kami.”

Dan, kafe tersebut sampai saat ini terus berkembang


dan mendunia.

Sengaja saya awali dengan cerita di atas. Bagaimana


Anda memperlakukan pelanggan, bahkan meski
ia belum melakukan pembelian pun, Anda harus
memberlakukannya dengan sangat baik. Sehingga,
ketika ia siap melakukan pembelian, produk Andalah
yang ia cari.

www.insightfirst.asia
91
Bagaimana Anda

memperlakukan

pelanggan, bahkan meski

ia belum melakukan

pembelian pun, Anda

harus memperlakukannya

dengan sangat baik.


Agar Konsumen Jatuh Cinta

Lalu, apa hubungannya cerita di atas dengan


supertrust?

Sebelum saya jawab, baiknya kita satukan


pemikiran kita terkait dengan “trust” ini. Kalau
Anda bertemu orang baru, bukan orang yang Anda
kenal, lalu ia memahami problem-problem Anda,
ia berempati kepada Anda, tentu saja membuat
Anda sedikit tertarik bukan? Tapi, bukan sekadar
empati kamuflase, tapi empati yang didasari dari
pemahaman problem konsumen (eksternal, internal,
dan filosofi problem).

Kalau Anda paham dengan problem konsumen, lalu


Anda berempati maka inilah yang saya sebut dengan
“supertrust”. Konsumen akan cepat percaya dengan
produk Anda, sekali pun pertama kali bertemu
dengan Anda.

Jadi, langkah pertama yang Anda lakukan adalah


memahami seluk-beluk problem konsumen seperti
yang saya utarakan di bagian sebelumnya. Dengan
begitu, Anda akan menciptakan first impression

www.insightfirst.asia
93
Agar Konsumen Jatuh Cinta

(kesan pertama) yang kuat dengan konsumen.


Kesan pertama ini yang kerap kali kita lupakan.

Kebanyakan kita menciptakan kesan pertama


dengan diskom menarik, bonus, dan hal-hal yang
sifatnya bukan jangka panjang.

Diskon itu penting. Beli satu gratis satu itu pun


penting. Tapi, dalam waktu bersamaan Anda pun
harus memberikan kesan bahwa Anda paham
terhadap problem-problem mereka. Anda mampu
membantu mereka keluar dari problemnya.

Problem desire + edukasi/inspirasi/


empati + offer = Supertrust + Offer
= Profitable
Hal di atas adalah rumusan bagi produk yang ingin
mendapatkan supertrust dari konsumen dan menjadi
profitable. Saya coba jelaskan satu-persatu ya.

• Yang pertama harus Anda pahami adalah


problem konsumen, termasuk keinginan-
keinginan konsumen. Hal ini adalah kewajiban.
Perdalam pemahaman Anda tentang konsumen

www.insightfirst.asia
94
Agar Konsumen Jatuh Cinta

maka Anda akan dengan sendirinya menemukan


filosofi problem dan keinginan-keinginan
mereka.
• Setelah Anda memahami keinginan dan
kebutuhan konsumen maka tahapan berikutnya
adalah membangun keintiman dengan
konsumen. Anda harus membangun kedekatan:
sedekat mungkin. Kedekatan ini dibangun dengan
memberikan edukasi, hal-hal inspiratif, atau
hal-hal yang bersifat empati kepada konsumen
Anda. Sewaktu produk Anda berkomunikasi
dengan konsumen maka sebanyak mungkin
berikan edukasi, inspirasi, dan empati.
o Aspirasional: memberikan gambaran kepada
konsumen tentang kebahagiaan mereka di
masa mendatang atau kesuksesan mereka
menyelesaikan problem-problem mereka.
Konten-konten yang aspiratsonal inilah yang
membantu menjalin kedekatan dengan
konsumen dan menciptakan supertrust.
o Motivasional: memberikan alasan kepada
konsumen atau memotivasi konsumen untuk

www.insightfirst.asia
95
Agar Konsumen Jatuh Cinta

melakukan sesuatu yang dapat mengubah


hidup mereka menjadi lebih baik, tentunya
dengan menggunakan produk Anda.
o Inspirasional: memberikan konten-
konten kepada konsumen yang inspiratif,
menyemangati, dan memberikan kisah-kisah
sukses mereka yang telah menggunakan
produk Anda, sehingga mereka segera
melakukan tindakan yang Anda ingnkan.

• Offer. Ini adalah tahapan Anda memberikan


penawaran seperti diskon, bonus, dan promo
lainnya. Tak mengapa dalam waktu bersamaan
Anda memberikan inspirasi dan offer. Namun,
Anda harus memberikan empati atau edukasi
terlebih dahulu sebelum Anda benar-benar
menawarkan offer. Dengan begitu, bahkan
sebelum Anda memberikan offer, mereka sudah
ingin membeli produk Anda. Karena Anda telah
berhasil melakukan pendekatan melalui edukasi,
empati, inspirasi, dan motivasi.

www.insightfirst.asia
96
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Meningkatkan Total
Value Produk Anda
Apa yang Anda bayangkan jika Anda bertemu
dengan seorang eksekutif muda perempuan, cantik,
berkacamata, dan berpakaian profesional sedang
naik lift bersama Anda? Tentu, persepsi Anda bahwa
perempuan tersebut adalah seorang eksekutif
yang sukes. Pastilah dia punya jabatan penting di
kantornya.

Namun, di dalam lift, tiba-tiba Anda mendengar bunyi


dan bau yang kurang sedap. Ternyata, perempuan
itu mungkin tak sengaja kentut. Bagaimana persepsi
Anda terhadap perempuan tersebut? Tentu saja
langsung berubah kan?

Itulah persepsi!

Nah, kali ini saya ingin Anda menyuntikkan value pada


produk Anda. Dua value yang perlu Anda pahami
baik-baik. Tarik nafas dulu ya…

Sekali lagi dua value ini harus Anda perhatikan.


Apabila saat ini Anda kurang focus, baiknya minum

www.insightfirst.asia
97
Agar Konsumen Jatuh Cinta

air putih dahulu. Atau kalau Anda merasa lelah,


istrahat sejenak sebelum melanjutkan membaca
bagian ini. Karena, ini benar-benar konsep penting.

Inilah rumusannya:

PRATICAL VALUE + INTRINSIC VALUE = TOTAL PERCEIVED


VALUE

Oke, yuk, kita bahas satu demi satu!

PRACTICAL VALUE

Agar lebih mudah memahami practical value,


saya berikan contoh mobil. Kalau kita bicara
mobil, ya, practical value-nya adalah berpindah
dari titik A ke titik B, melindungi Anda dari
panas atau hujan, dan membuat perpindahan
jauh lebih cepat dibandingkan kalau Anda
berjalan kaki. Hal-hal itu adalah practical value.

Practical value adalah nilai-nilai yang fungsional.


Nilai-nilai yang terlihat oleh mata Anda. Oleh
sebab itu, semua mobil, merek apa pun, ya
practical value-nya hampir dibilang sama.

www.insightfirst.asia
98
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Namun, mobil yang fitur dan kualitasnya sama,


tapi memiliki harga yang berbeda. Di sinilah
kita akan bicarakan intrinsic value.

Contoh lain adalah jam tangan. Fungsinya


sama, yaitu melihat waktu. Itu adalah practical
value. Tapi, ada jam yang harganya selangit.
Padahal, mungkin saja biaya pembuatannya
sama, tapi begitu ke pasar, harganya menjadi
sangat berbeda. Sama-sama jam mewah, tapi
harganya jauh berbeda. Di sinilah letak intrinsic
value.

INTRINSIC VALUE
Intrinsic value adalah nilai yang dimiliki
oleh sebuah produk karena kemampuan
komunikasi produk tersebut ke target market-
nya untuk mengubah persepsi konsumen.
Produk yang biasa-biasa saja, tapi dikemas
dengan komunikasi brand story, maka persepsi
konsumen akan menjadi berbeda sesuai
dengan komunikasi yang diinginkan oleh
pemilik produk.

www.insightfirst.asia
99
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Agar lebih jelas, saya berikan contoh jam


tangan mewah Rolex. Memang sih, Rolex
terbuat dari material yang mewah, seperti
emas, perak, atau kristal sehingga terlihat
mewah. Tapi, Rolex juga mengomunikasikan
kepada target market-nya bahwa Rolex bukan
hanya berfungi sebagai penunjuk waktu, tapi
juga mengangkat martabat penggunanya:
menunjukkan status orang-orang sukses dan
berhasil.

Jadi untuk meningkatkan intrinsic value, Anda


harus memainkan “story”, berkomunikasi
untuk menjawab filosofi problem konsumen,
sehingga mereka menjadi semakin percaya
dengan produk Anda. Dengan menjawab
filosofi problem, Rolex benar-benar memiliki
intrinsic value di benak konsumen.

www.insightfirst.asia
100
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Bagaimana Memaksimalkan
Value Produk Anda?
Jawabannya singkat: Tingkatkan practical value dan
intrinsic value. Dua value tersebut harus Anda pikirkan
matang-matang. Terutama, intrinsic value harus
Anda bangun dengan konsep “7 elements brand
story”. Tapi ingat, practical value pun harus memiliki
kualitas yang bagus. Dengan kata lain, produk Anda
memang kualitasnya tak diragukan lagi.

Nah, pasalnya, pengalaman saya menangani produk-


produk klien, kebanyakan produk mereka memiliki
kualitas yang baik, yang tak kalah bersaing dengan
produk-produk yang sudah ternama. Tapi, sebagian
besar pemilik produk tidak paham cara membangun
intrinsic value. Oleh sebab itu, buku ini dan konsep 7
elements brand story semoga bisa membantu Anda
untuk mulai memikirkan intrinsic value produk Anda.

Nah, Anda telah belajar bahwa membangun


supertrust itu membutuhkan pemahaman yang baik
terkait dengan problem konsumen Anda, keinginan

www.insightfirst.asia
101
Membangun supertrust

membutuhkan pemahaman

yang baik terkait problem

konsumen Anda, keinginan

mereka, lalu menambahkan

value pada produk Anda,

terutama intrinsic value.


Agar Konsumen Jatuh Cinta

mereka, lalu menambahkan value pada produk Anda,


terutama intrinsic value.

Yuk, kita lanjut ke bagian selanjutnya yang lebih


menarik lagi!

Intermezzo dulu ya,


biar makin semangat!
Pasar Indonesia bisa dibilang unik. Tipe pedagang,
pebisnis, dan pasarnya juga beragam. Tak bisa
dipungkiri, UKM berkontribusi 63% GDP Indonesia.
UKM jugalah yang menjadi “tameng” saat krisis
tahun 1998 dan 2008. Jualan apa pun kalau
memenuhi product fit, akan diserap oleh pasar.
Mulai dari makanan, fashion, skin care, sampai obat
kuat. Mulai dari talking doll, kasur mobil sampai batu
akik, bahkan tuyul.

Kemarin, kami baru meeting dengan pemilik sebuah


produk herbal pabrikan. Salah satu produknya adalah
obat kuat pria dalam bentuk minuman. Qadarullah,
minggu lalu kami pun baru saja dapet klien baru
dengan produk yang mirip, obat kuat pria tapi

www.insightfirst.asia
103
Agar Konsumen Jatuh Cinta

dalam bentuk oles. Jadi, tim riset kami menemukan


memang ada banyak format obat kuat pria berikut
pernak-perniknya yang pasarnya tertarget, tapi
expandable.

Uniknya, pasar di luar Indonesia pun antusias


dengan produk ini, salah satunya Rusia Dan,
mereka melakukan maklon di pabrik rekan kami
ini, tapi dalam bentuk pil. Maklon adalah kegiatan
manufaktur produk yang dilakukan seseorang atau
sebuah perusahaan untuk memenuhi permintaan
pihak lain. Sebagai sebuah bisnis, ini keren, lho! Lebih
keren lagi kalau jualannya dengan brand sendiri.

Siang tadi, kami berkesempatan ngobrol santai


dengan pemilik restoran ribs yang sudah cukup senior
malang-melintang di bisnis closed-market maupun
ritel. Bisnis closed market-nya tidak bercanda, mulai
dari pembangunan jembatan laut di wilayah timur
Indonesia, ekspor ikan dari Sorong ke Singapura,
sampai pengiriman batu ke Jepara.

www.insightfirst.asia
104
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Surprisingly, pengusaha sekelas beliau ini saja masih


mau jalanin bisnis warteg. Yup! Warung tegal, dalam
bentuk franchise. Tanpa sistem yang macam-macam,
cuma agreement di awal mengenai pembagian hasil
dari pemilik merek, serta sepasang suami-istri asal
Tegal dari pihak franchiser yang akan mengelola
wartegnya. Warteg buka 24 jam, dan si Bapak kaget
ketika di bulan pertama sudah terima profit bersih
jutaan rupiah. Katanya, ini benar-benar bisnis yang
bikin saya amazing. Biasanya, hitungan BEP itu
dalam XX tahun. Hehehe... Ya, Bapak, sih, mainannya
infrastruktur. Jelas berbeda dengan ritel, warteg
pulak .

Begitulah sekilas gambaran Indonesiaku. Mau main


di bisnis yang “abu-abu”, macam obat kuat pria,
atau bisnis yang real macam warteg, ya bisa-bisa
saja. Asalkan paham bisnisnya, paham targetnya,
dan produknya fit di pasar. Kalau bingung tentang
ini, ya nggak masalah. Tinggal hire saja ahlinya. Saya
misalnya. (iklan lagi). Toh, we cannot do everything
all at once yes? Cuma Superman yang bisa hehehe…

www.insightfirst.asia
105
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Btw, ribs-nya endes puol! Dengan value yang saya


dapat, harganya sangat terjangkau. Sebaki bisa
untuk empat orang.

Sebagai penutup, bapak pemilik restoran malah kasih


kita PR untuk membuat strategi pengembangan
restoran ribs-nya jadi tiga cabang dalam waktu 15
bulan. Alhamdulillah, sudah dapat ilmu bisnis, Ribs
steak gratis, dapat proyek pulak.

www.insightfirst.asia
106
Brand Anda
Membantu
Konsumen
Mencapai
Kebahagiaan
Agar Konsumen Jatuh Cinta

T erima kasih banyak, Anda telah sampai ke bagian


ini. Tarik nafas dulu sebelum lanjut…

Sebagian besar brand lupa membisikan kepada


konsumen mereka bahwa brand Anda mampu
membantu konsumen untuk mencapai kebahagiaan
mereka. Saya yakin hampir sebagian pemilik
produk sudah sangat mengerti pentingnya
mengomunikasikan kepada konsumen bahwa
produk mereka dapat membantu konsumen.

Pasalnya, untuk membangun komunikasi tersebut,


tidak semua pemilik produk mengerti caranya.

Kenapa? Karena kita tidak mengerti keinginan-


keinginan konsumen. Karena kita tidak mengerti
impian dan problem mereka.

Oleh sebab itu, bagian awal dari buku ini, saya


bicarakan cara memahami problem-problem

www.insightfirst.asia
109
Agar Konsumen Jatuh Cinta

konsumen, mulai dari eksternal problem sampai


filosofi problem.

Seawal mungkin, sedini mungkin, sebuah produk


harus memberitahukan kepada konsumen bahwa
untuk mencapai kebahagiaan mereka pastilah
menempuh jalan yang cukup panjang dan berliku.
Tapi dengan menggunakan produk Anda, konsumen
akan mencapai akhir (ending) yang menggembirakan.

Konsekuensi Negatif
Sebuah produk harus berani mengatakan kepada
konsumen konsekuensi negatif apa saja yang akan
mereka alami jika tidak menggunakan produk Anda.
Tapi, tentunya dengan cara yang in-direct, secara
tidak langsung.

Kenapa kita harus berani mengatakan konsekuensi


negatif kepada konsumen? Agar konsumen
memandang bahwa produk kita paham terhadap
problem-problem mereka, bahwa produk kita care
dengan mereka.

www.insightfirst.asia
110
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Pun, konsumen menjadi lebih termotivasi apabila


kita utarakan kegagalan yang mungkin mereka alami
jika tidak menggunakan produk kita. Tapi ingat ya,
komunikasi ini harus dengan cara in-direct, secara
halus dan tidak langsung.

Anda harus membuat konsumen Anda tahu bahwa


mereka retan terhadap ancaman. Tapi, sekali lagi
komunikasikan dengan cara tidak langsung.

Berikut ini contohnya.

Kasus: Anda menjual produk antirayap

Komunikasi in-direct: Hampir 30% rumah terbukti


memiliki rayap.

Nah, tahap awal Anda memberikan fakta bahwa


hampir 30 persen dari semua rumah di Indonesia
terbukti memiliki rayap. Informasi ini bisa Anda
dapatkan dari berbagai sumber, dari lembaga
atau publikasi tertentu, atau dari mana pun yang
sumbernya mudah ditemukan oleh Anda dan
konsumen Anda.

www.insightfirst.asia
111
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Begitu membaca fakta di atas, membuat konsumen


merasakan bahwa rumah mereka sangat rentan
dengan serangan rayap.

Lalu, langkah selanjutnya adalah kita memberikan


empati kepada konsumen. Seperti contoh di bawah
ini.

“Karena tidak ada satu pun yang menginginkan


rumahnya dihinggapi rayap, maka Anda harus
melakukan sesuatu untuk melindungi rumahmu.”

Nah, kalimat di atas diawali dengan empati dan


ditutup dengan kalimat ajakan untuk melakukan
sesuatu. Masuk akal. Tapi, ini baru tahapan Anda
mengajak konsumen melakukan “sesuatu”. Nah,
langkah selanjutnya Anda harus beri tahu kepada
konsumen langkah spesifik apa yang perlu dilakukan
konsumen.

Kita harus memberi tahu mereka tindakan yang


sebaiknya mereka lakukan sesegera mungkin agar
terhindari dari risiko.

www.insightfirst.asia
112
Agar Konsumen Jatuh Cinta

“Kami menawarkan perawatan rumah lengkap yang


akan memastikan rumah Anda bebas rayap.”

Lalu, setelah itu Anda utarakan penawaran Anda,


“perawatan rumah” dengan menjawab rasa
cemas mereka (bebas rayap), dan Anda lanjutkan
menjelaskan benefit dari produk Anda (practical
value dan intrinsic value).

Dan bagian paling akhir, yaitu ajakan kepada


konsumen untuk melakukan pembelian atau segera
menggunakan jasa Anda. Misalnya,“Hubungi kami
hari ini dan jadwalkan perawatan rumah Anda
bersama kami!”

Jadi, dari konsekuensi negatif tadi menjadi


kebahagiaan konsumen (bebas dari rayap). Tapi, lagi-
lagi, hal di atas hanya konsep atau cara berpikirnya.
Anda dapat mengembangkan pesannya sesuai
dengan kategori produk Anda.

www.insightfirst.asia
113
Never assume people

understand how your brand

can change their lives.


Tell them.
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Never assume people understand how your brand


can change their lives. Tell them.

Nah, ini hal penting! Tarik nafas dulu ya…

Bahasa Inggris di atas kerap kali saya ulang setiap


meeting dengan klien-klien saya. Bukan karena
mereka tidak mengerti. Bukan. Sengaja saya ulang,
agar pesan di atas benar-benar tertanam kuat di
dalam alam bawah sadar mereka.

Klien-klien saya memang kerap kali menjuluki saya


orang yang sangat serius ketika berusuran dengan
produk atau brand dan pertumbuhan bisnis. Saya
memang jarang ketawa-ketiwi hehehe… Benar-
benar serius kalau sudah ngobrol masalah produk,
nggak boleh main-main.

Kira-kira seperti ini arti bebasnya kalimat bahasa


Inggris di atas: jangan pernah berasumsi bahwa
konsumen mengerti bahwa produk Anda dapat
mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. Tapi, kita
harus mengatakan kepada mereka.

www.insightfirst.asia
115
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Katakan kepada konsumen bahwa produk Anda


mampu mengubah hidup mereka menjadi lebih
baik. Komunikasikan hal itu kepada mereka. Cara
sederhana untuk mengomunikasikan bahwa produk
Anda mengubah hidup konsumen menjadi lebih baik
yaitu dengan menggunakan tabel before vs after.

Tabel di atas sangat sederhana. Sebagian di antara


kita mungkin sudah tahu dan sudah paham, tapi
jarang sekali yang mau mengimplementasikannya ke
dalam produk.

Buatlah tabel di atas dan pikirkan terkait dengan


produk Anda. Hal apa saja yang dialami oleh

www.insightfirst.asia
116
Agar Konsumen Jatuh Cinta

konsumen ketika mereka belum menggunakan atau


memakai produk Anda, dan hal positif apa saja yang
konsumen rasakan setelah menggunakan produk
Anda.

Di bawah ini beberapa contoh yang mungkin dapat


Anda gunakan untuk mengomunikasikan produk
Anda kepada konsumen.

Misalnya, mengurangi rasa


stres mereka, seperti rumah
Reduce anxiety tetap aman walaupun
(mengurangi mereka bepergian jauh,
kecemasan) mata anak tetap sehat
meskipun sering mengakses
gawai, dan lain-lain.
Misalnya, dengan
Reduce workload menggunakan produk atau
(mengurangi jasa Anda, si konsumen
beban kerja) terbantu karena mengurangi
beban kerjanya.
Misalnya, dengan
menggunakan produk atau
jasa Anda, si konsumen
More time dapat menggunakan
(memiliki banyak waktunya untuk
waktu) keluarganya, untuk fokus
pada pengembangan bisnis
ketimbang berpikir teknis,
dan lain-lain.
www.insightfirst.asia
117
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Tiga hal di atas dapat Anda terapkan dengan


melakukan relevansi pada bisnis Anda masing-
masing. Intinya adalah Anda harus menemukan
kebahagiaan apa yang konsumen rasakan ketika
mereka menggunakan produk Anda. Dengan begitu,
konsumen merasakan brand Anda benar-benar
berbeda dengan yang lain.

Tarik nafas dulu…

Coba Anda pikirkan hal apa saja yang membuat


konsumen hidupnya berubah karena memakai
produk Anda.

Intermezzo: Consistency!
Film Terminator Dark Fate yang baru saja rilis,
membuat saya cukup kagum. Bukan karena teknik
animasi film atau adegan-adegan action-nya.
Pasalnya, Sarah Connor (diperankan Linda Hamilton)
di film tersebut, tampil sebagai pahlawan dengan
stamina dan power yang nggak terlalu berbeda
dengan Sarah Connor tiga dekade lalu, ketika film
Terminator pertama rilis di tahun 1984.

www.insightfirst.asia
118
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Dengan usianya yang 63 tahun, Sarah, mampu


melakukan manuver-manuver hebat dan masih saja
makan chips (bagian ini saya yakin sekali, brand Chips
melakukan co-branding dengan film Terminator
hehehe…).

Konon, Linda Hamilton melakukan diet karbo selama


setahun dan melatih ulang otot-otot fungsional
untuk bisa optimal memainkan peran Sarah. Tapi
dari kacamata saya, yang dia lakukan adalah wujud
konsistensinya dalam menjaga karakter Sarah
Connor, juga kredibilitas namanya sendiri.

Diet karbo ketat plus latihan otot selama saru tahun


buat saya sih beraaat. Biar si Dylan aja deh!

Tapi, untuk mereka yang menghargai profesi, sebuah


konsistensi akan dilakukan terus-menerus demi
suatu pencapaian. Dan saya yakin, Linda Hamilton
memang sudah rutin melakukan excercise sejak
lama. Kan, tidak mungkin usia 63 baru mulai diet dan
latihan terus bisa akting pegang bazoka?

www.insightfirst.asia
119
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Benang merahnya kalau dikaitkan dengan bisnis,


bahwa tidak ada yang lebih efektif daripada
consistency when it comes to making our company or
our performance stand out. In a sense, it underlines
the message we want to convey to the customers
regarding our ability to regularly achieve goals and
objectives.

“Success isn’t always about greatness. It’s about


consistency. Consistent hard work leads to success.
Greatness will come.” – Dwayne Johnson

www.insightfirst.asia
120
Ciptakan
“One-Liner”
yang Dekat
dengan
Konsumen
Anda
Agar Konsumen Jatuh Cinta

K alau saya bertemu dengan orang baru, biasanya


kesan pertama yang terlihat adalah kesan yang
tampak dengan mata. Hal ini manusiawi.

Pertama kali melihat, tentu yang jadi persepsi awal


adalah pakaiannya, raut wajahnya, dan caranya
berbicara.

Lalu, apa hubungannya dengan produk Anda?


Menciptakan kesan pertama adalah salah satu kunci
untuk menarik konsumen Anda. Kesan pertama
memberikan daya tarik kepada konsumen untuk
melirik produk Anda.

Kalau saya Tanya, Adakah yang selalu Anda ingat


dalam pikiran Anda terkait dengan ungkapan produk
tertentu? Yang sampai saat ini masih terus melekat
dalam benak Anda.

www.insightfirst.asia
123
Menciptakan kesan

pertama adalah salah satu

kunci untuk menarik


konsumen Anda.
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Ungkapan-ungkapn yang mudah Anda ingat, baik


produk makanan, minuman, atau pun jasa. Coba
Anda ingat-ingat.

Baiklah, kita tidak perlu belama-lama untuk


mengingat masa lalu. Masa lalu biarlah berlalu dan
menjadi kenangan. Sekarang, yuk, saya sharing
kepada Anda cara mudah membuat ungkapan yang
membuat brand Anda dekat dengan pelanggan,
bahkan sangat dekat.

Di bagian ini, saya akan berbagi cara menggunakan


rumusan brand story untuk menggugah konsumen
sehingga mereka merasakan bahwa brand Anda
memahami kehidupan mereka. Saya sebut one-liner
karena terdiri dari satu kalimat. Kalimat inilah yang
Anda ulang-ulang ketika mengomunikasikan produk
Anda kepada pelanggan atau konsumen.

Inilah rumusan untuk membuat satu kalimat


powerful untuk mengenalkan pesan-pesan produk
Anda kepada target market.

www.insightfirst.asia
125
Rumusan membuat satu

kalimat powerful (one-liner)

untuk mengenalkan pesan-

pesan produk Anda kepada

target market; character

hero, the problem, the plan,

the success.
Agar Konsumen Jatuh Cinta

1. Character hero
Di bagian awal buku ini, saya sudah utarakan
bahwa prinsip pertama untuk memulai brand
story adalah menempatkan konsumen sebagai
hero (raja atau pahlawan). Ingat, semua cerita
memiliki pahlawan. Tanpa pahlawan cerita
menjadi tidak asyik.

Oleh sebab itu, Anda harus benar-benar mengerti


karakter dari hero Anda; keinginan-keinginan,
problem, harapan, impian, dan kebiasaan
mereka terhadap kategori produk yang Anda
komunikasikan. Dengan kata lain, pahami
demografi, interest, dan psikologi mereka.

Contoh, hero Anda adalah seorang ibu yang


sibuk. Tidak punya banyak waktu untuk
berolahraga. Padahal, si ibu ingin tetap sehat
meskipun waktunya tersita untuk mengurusi
anak-anak di rumah. Mereka ingin merasakan
bahagia, full energi, dan tentunya menjadi lebih
sehat. Kemudian, Anda ingin mengomunikasikan
kepada ibu tersebut untuk mengikuti kelas
pilates.

www.insightfirst.asia
127
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Dalam kasus di atas, hero Anda adalah seorang


ibu muda yang memiliki anak dan sibuk sampai-
sampai tidak memiliki waktu untuk merawat
tubuhnya. “One-liner” yang mungkin dapat Anda
komunikasikan yaitu, “Kami membantu ibu muda
yang sibuk untuk tetap dapat melakukan workout
yang lebih bermakna setiap minggunya, sehingga
tetap sehat dan penuh energi.”

Jadi, hero Anda harus spesifik. Dalam kasus di


atas adalah ibu muda yang sibuk.

“One-liner” Anda harus dimulai dengan karakter


hero, sehingga ketika mereka membaca atau
mendengarkan kalimat “one-liner” Anda,
mereka pun seketika berujar, “That’s me!”, “Ini
benar-benar yang saya inginkan.”

2. The problem
Setiap orang punya problem. Saya dan Anda
punya problem. Begitu pun dengan film
dan novel, semuanya punya problem dalam
ceritanya. Oleh sebab itu, Anda tak boleh malu
atau takut menceritakan problem konsumen.

www.insightfirst.asia
128
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Carilah core problem konsumen dan ceritakanlah


problem tersebut sehingga secara tidak
langsung, dalam pikiran konsumen, “Betul,
Saya punya masalah tersebut. Apakah produk
atau brand Anda dapat membantu saya untuk
menyelesaikannya?”

Seorang ibu muda tadi yang sibuk mengurus


anak-anaknya, tidak punya waktu untuk
melakukan workout padahal mereka ingin
tetap sehat, bahagia, dan punya banyak energi.
Bicarakan problem itu dalam story brand Anda
sehingga konsumen dalam pikirannya terlintas,
“Nah, ini yang saya butuhkan”, “Ini yang saya
cari!”

Oleh sebab itu, mendefinisikan problem adalah


hal yang sangat vital. Mulailah dari problem hero
dan tutuplah dengan solusi yang membahagiakan
sang hero.

3. The plan
Anda pun sebaiknya mengomunikasikan plan
(rencana) yang dapat dilakukan oleh konsumen

www.insightfirst.asia
129
Agar Konsumen Jatuh Cinta

apabila mereka tertarik dengan produk Anda.


Dalam kasus ibu muda yang sibuk mengurusi
anak-anaknya maka plan-nya adalah latihan
mingguan yang produktif. Berikan rencana (plan)
yang sederhana dan relevan untuk menjawab
problem mereka.

4. The success
Tahapan ini penting sekali. Anda harus mampu
memberikan gambaran yang jelas hal apa saja
yang dialami oleh konsumen ketika mereka
menggunakan produk Anda. Untuk kasus si ibu
muda yang sibuk tadi maka kebahagiaannya
adalah menjadi lebih sehat, lebih fresh, dan
terlihat lebih awet muda.

Berikut ini beberapa detail dari “one-liner” yang


mungkin bisa jadi insprasi untuk Anda.

Industri pilates:

• The character: Ibu-ibu muda


• The problem: Sibuk mengurus anak
• The plan: Short, mingguan, latihan penuh makna

www.insightfirst.asia
130
Agar Konsumen Jatuh Cinta

• The success: Kesehatan dan mendapatkan energi


baru
• One-liner: “Kami membantu ibu-ibu muda yang
sibuk untuk tetap bisa melakukan workout yang
lebih bermakna setiap minggunya, agar tetap
sehat dan penuh energi.”

Industri lensa kacamata:

• The character: Ibu yang memiliki anak usia TK


atau SD
• The problem: Ingin anaknya kreatif di era digital,
tapi takut mata anak terganggu radiasi gawai
• The plan: Setiap hari belajar di era digital lebih
tenang
• The success: Anak menjadi lebih kreatif, mata
tetap sehat, tidur nyenyak, dan tidak sakit
kepala.
• One-liner: “Mendukung presetasi anak di era
digital saat ini tanpa perlu takut dengan screen
time. Ibu tenang dan anak senang!”

www.insightfirst.asia
131
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Evaluasi “One-liner” Anda Sampai Benar-Benar Enak


Didengar dan Sederhana

Terus lakukan evaluasi terhadap “one-liner” yang


telah Anda buat. Pelajari lebih dalam dan detail
problem-problem, keinginan, dan harapan-harapan
konsumen terkait kategori produk Anda.

Ingat, mungkin Anda butuh melakukan editing


berkali-kali sampai benar-benar menemukan “one-
liner” yang ideal. Cobalah Anda tanyakan kepada
pelanggan-pelanggan Anda pendapat mereka terkait
dengan “one liner” yang telah Anda buat. Tanyakan
pendapat mereka apakah “one-liner” tersebut telah
menjawab keinginan mereka, menjawab apa yang
mereka cari, dan seterusnya.

Kami pun melakukan beberapa kali editing dan


perbaikan terhadap “one-liner” klien-klien kami.
Tentu saja, kami terus mengidentifikasi problem-
problem konsumen. Bertanya kepada mereka dan
mengamati kebiasaan-kebiasaan mereka, sehingga
mendapatkan kalimat yang pas serta benar-benar
memberikan efek wow terhadap konsumen.

www.insightfirst.asia
132
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Cara Menggunakan “One-liner”


Setelah Anda membuat “one-liner”, kemudian
apa yang mesti Anda lakukan? Gunakan “one-
liner” tersebut di setiap saluran komunikasi yang
Anda pakai untuk bersentuhan dengan konsumen,
misalnya di media sosial, brosur, poster, x-banner,
dan lain sebagainya yang relevan dengan jenis bisnis
Anda.

Berikut ini yang dapat Anda gunakan dalam


mengomunikasikan “one-liner” produk Anda.

1. Hafalkan “one-liner” Anda dan ulamgi terus


menerus sampai benar-benar masuk ke alam
bawah sadar Anda. Setiap hari Anda harus
mengulang kalimat “one-liner” Anda sampai
benar-benar hafal.

2. Minta tim Anda juga menghafalkan dan


memahami “one-liner” tersebut. Semua rekan
kerja Anda harus mengerti dan hafal. Mereka
pun harus mengulang-ulang “one liner” Anda
sehingga menciptakan vibrasi positif yang kuat.

www.insightfirst.asia
133
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Dan, tentunya mengakar dalam ingatan mereka.


Dengan begitu, tim Anda pun mendapatkan
pemahaman yang sama terkait dengan “misi”
produk atau bisnis Anda.

3. Letakkan “one-liner” ini ke dalam website Anda.


Anda dapat meletakkan di halaman slider,
atau di body website. Karena Anda ingin setiap
pengunjung website terinspirasi melihat “one-
liner” Anda dan tergugah untuk membeli produk
Anda. Atau, apabila mereka belum siap membeli,
produk Anda sudah terngiang-ngiang dalam
benak mereka.

4. Letakkan “one-liner” Anda di setiap marketing


material yang Anda buat. Intinya, di semua
jalur komunikasi yang Anda gunakan untuk
bersentuhan dengan konsumen maka letakkan
“one-liner” produk Anda.

Di semua lini komunikasi produk Anda, letakkanlah


“one-liner” produk Anda. Misalnya, di kemasan
produk, kartu nama Anda, media sosial, email
marketing, x-banner, poster, e-poster, dan di

www.insightfirst.asia
134
Agar Konsumen Jatuh Cinta

semua channel tempat Anda bersentuhan dengan


konsumen.

www.insightfirst.asia
135
Studi Kasus
Miliaran Rupiah
dengan
Story Brand
Framework
Agar Konsumen Jatuh Cinta

A walnya memang terasa berat memulai edukasi


betapa dahsyatnya memperkenalkan konsep
story brand kepada pemilik bisnis. Berat. Berat
banget!

Banyak di antara pemilik bisnis memisahkan antara


jualan dengan kekuatan brand. Sebagian besar
di antara mereka berpikir bahwa untuk tahapan
UMKM atau UKM belum saatnya masuk ke ranah
membangun kekuatan brand.

Sebagian besar di antara mereka berujar bahwa


branding hanya dilakukan untuk perusahaan-
perusahaan besar. Mungkin terdapat marketer yang
membahasakan bahwa UKM tidak perlu melakukan
branding. Cukup jualan! Hal yang membuat saya
geleng-geleng kepala.

Betapa sedih mendengarnya. Kebanyakan mindset


pemilik produk menempatkan branding hanya untuk

www.insightfirst.asia
139
Agar Konsumen Jatuh Cinta

perusahaan berduit. Yang terjadi adalah pemilik


bisnis benar-benar memisahkan antara branding dan
penjualan. Padahal, kedua hal tersebut sejalan dan
saling men-support satu sama lain.

Seolah-olah, bisnis UMKM atau UKM tak perlu


membangun kekuatan brand. Padahal, brand yang
sekarang menjadi besar, karena sejak awal sudah
memikirkan kekuatan brand. Lalu, mengapa UMKM
atau UKM seolah-olah minder untuk membangun
brand. Hal ini tak boleh dibiarkan.

Saya kerap menemui klien UKM dan coba berdiskusi


terkait membangun kekuatan brand ini. Banyak
yang mengernyitkan dahi. Mereka pengin jualan
saja. Padahal, untuk menghasilkan penjualan jangka
panjang, mau tak mau, suka tak suka, kita harus
mulai implementasi membangun kekuatan brand.
Terlebih di era digital saat ini, tak butuh budget besar
untuk membangun kekuatan brand.

Semoga saja Anda yang membaca buku ini tergerak


hatinya dan tersadar untuk sesegera mungkin
memikirkan aset yang paling berharga, yaitu brand.

www.insightfirst.asia
140
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Ingat, kekuatan brand memiliki relasi yang kuat


dengan penjualan. Awal-awalnya mungkin perlu
kesabaran, konsistensi, terukur, dan terarah. Awal-
awalnya mungkin belum terlihat peningkatan sales
yang signifikan. Betul! Namun, pada era digital saat
ini, membangun kekuatan brand tidaklah selama
zaman dahulu.

Bagi mereka, pemilik bisnis yang tidak sabar, ya, tidak


apa-apa. Sah-sah saja. Namun, pertanyaannya adalah
apakah Anda akan terus-menerus jualan. Setiap hari
berpikir caranya mendatangkan pelanggan baru
untuk membeli produk Anda? Sampai kapan Anda
akan terus seperti itu? Kenapa tidak sejak awal Anda
sisihkan pendapatan penjualan Anda untuk memulai
membangun story brand Anda.

Mungkin Anda berpikir bahwa saya orang yang


sangat ngotot. Betul. Saya sangat amat ngotot dalam
hal-hal kebaikan. Karena saya sudah mempraktikkan
story brand kepada brand-brand kecil, dan hasilnya
usaha mereka terus bertumbuh dan membesar.

www.insightfirst.asia
141
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Kenapa Anda harus menunda? Oke, coba tarik nafas


lagi. Saya tidak mencoba mempengaruhi Anda untuk
memakai jasa saya untuk membangun brand Anda.
Silakan Anda putuskan sendiri setelah membaca
buku-buku saya, tulisan-tulisan saya, atau e-course
dan video-video saya. Silakan saja. Atau, Anda mau
menggunakan jasa brand di tempat lain, sah-sah saja.
Intinya adalah Anda mulai tersadar bahwa di era
saat ini, sebaiknya sesegera mungkin membangun
kekuatan brand Anda melalui story brand.

Di bagian ini, saya akan memberikan beberapa


contoh bisnis online yang menggunakan metode
story brand. Kenapa bisnis online? Karena sangat
cocok dan relevan saat ini. Anda yang fokus utamanya
bisnis offline, tetap bisa menggunakan rumusan ini.
Dengan kata lain, online atau pun offline tak jadi soal.
Metode ini dapat Anda implementasikan.

Dalam kasus bisnis online, pintu masuk konsumen,


yaitu melalui Instagram atau Facebook. Sehingga
story brand akan banyak dikomunikasikan melalui
dua platform tersebut. Kemudian, konsumen diajak

www.insightfirst.asia
142
Agar Konsumen Jatuh Cinta

untuk mengunjungi website atau landing page.


Lalu, apabila konsumen siap melakukan pembelian
maka mereka bisa berkomunikasi dengan customer
services.

Jadi, kurang lebih terdapat tiga terminal utama


sebelum konsumen melakukan pembelian. Pertama
adalah Instagram atau Facebook, kedua adalah
landing page atau website, dan ketiga adalah
customer services.

Nah, asumsi saya Anda telah memahami dengan


baik “7 Elements Brand Story” sehingga dapat kita
implementasikan ke dalam tiga terminal tersebut.
Oleh sebab itu, izinkan saya untuk sedikit saja
mengulangnya di sini. Perhatikan ilustrasi di bawah ini!

www.insightfirst.asia
143
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Komunikasi brand story yang akan kita kirimkan


kepada konsumen, yaitu mencakup tiga hal utama
di atas melalui 7 elements brand story. Namun,
semuanya harus kita mulai dengan memahami
problem dan keinginan-keinginan konsumen dahulu.

7 elements brand story (saya singkat 7EBS) menjadi


pondasi awal sebelum melakukan implementasi
brand story ke bisnis online.

Kembali ke tiga terminal utama yang sebelumnya


sudah saya jelaskan. Di semua terminal, 7EBS
harus diterapkan. Ketika Anda membuat konten-
konten di Facebook atau Instagram maka Anda
harus menerapkan 7EBS. Kemudian, konsumen
mengunjungi landing page atau website Anda. Anda
juga harus menerapkan 7EBS. Kemudian, konsumen
melakukan pemesanan dengan menghubungi CS
maka CS harus kita latih menggunakan 7EBS.

Konten-konten iklan di media sosial tujuannya untuk


menggugah konsumen akan problem-problem
mereka. Komunikasi story brand yang dibangun
di iklan Facebook atau Instagram adalah untuk

www.insightfirst.asia
144
Agar Konsumen Jatuh Cinta

menjawab keinginan-keinginan konsumen. Bukan


langsung jualan. Sekali lagi, tujuannya adalah untuk
membuat konsumen melakukan kunjungan ke
website atau landing page. Bukan untuk transaksi.
Ingat, Facebook atau Instagram bukan untuk media
transaksi, tapi untuk menarik perhatian konsumen.

Karena untuk menarik perhatian target market,


sekali lagi, saya tak bosan menyampaikan Anda
perlu membicarakan problem konsumen (eksternal
problem, internal problem, dan filosofi problem).
Jadi, konten iklan di Facebook atau Instagram
tujuannya untuk menarik perhatian target, bukan
langsung jualan.

Begitu konsumen tertarik dengan iklan Anda maka


arahkan mereka untuk mengklik atau berkunjung
ke website Anda. Di sinilah Anda harus menerapkan
story brand ke dalam struktur website atau landing
page Anda.

Ingat, pertama kali konsumen mengunjungi website


Anda, itulah kesempatan emas Anda untuk membuat

www.insightfirst.asia
145
Agar Konsumen Jatuh Cinta

konsumen terus terkoneksi dengan brand story


produk Anda.

Awalnya, klien-klien kami tidak yakin bahwa 7EBS


bisa diterapkan ke dalam website atau landing page.
Pengalaman kami terhadap klien-klien yang sudah
beriklan di media sosial, sudah mendapatkan banyak
traffic ke website mereka, tapi, “miskin” closing.
Tidak terjadi penjualan sama sekali. Atau, konsumen
pergi begitu saja tanpa meninggalkan “jejak” apa
pun.

Setelah kami terapkan 7EBS ke dalam webisite


mereka, alhamdulillah, semakin banyak terjadi
penjualan. Perlahan-lahan penjualan meningkat.
Grafik penjualan mulai menanjak. Dan, tentu saja
terus konsisten melakukan peningkatan terhadap
7EBS dalam website.

Lalu, bagaimana caranya menerapkan 7EBS ke dalam


website atau landing page? Nah, berikut ini sedikit
saya ulas stuktur landing page yang menerapkan
7EBS.

www.insightfirst.asia
146
Agar Konsumen Jatuh Cinta

1. Pertama, yang perlu kita tempatkan adalah


header atau hero section. Bagian ini adalah
prinsip pertama dan kedua dari 7EBS. Dalam
waktu 3 detik, Anda harus menjawab keinginan-
keinginan dan problem-problem konsumen.
Anda letakkan di bagian header dari landing page
Anda.

Bagian header atau hero section sangat penting.


Pertama kali pengunjung masuk ke landing page
maka bagian inilah yang pertama kali mereka
baca dan lihat. Oleh sebab itu, pemahaman
prinsip pertama dan prinsip kedua dari brand

www.insightfirst.asia
147
Agar Konsumen Jatuh Cinta

story sangat penting (lihat 7 elements brand


story).

Yang menariknya adalah kebiasaan pengunjung


di landing page banyak berubah. Gerakan mata
konsumen pun harus kita perhatikan. Apabila
pengunjung Anda menggunakan desktop/pc/
laptop/atau layar yang lebih luas maka gerakan
mata mereka berbentuk zigzag seperti huruf “Z”
dari kiri ke kanan. Oleh sebab itu, logo berada di
sebelah kiri dan tombol CTA di sebelah kanan.
Misalnya, pesan sekarang, download sekarang,
dan lain-lain.

2. Value section: Benefit yang Anda tawarkan


atau keunggulan yang Anda tawarkan
kepada konsumen. Di sinilah tempat Anda
mengomunikasikan positioning Anda di mata
konsumen, seperti lebih baik, lebih berkualitas,
dan keunggulan-keunggulan lain. Pilihlah 3
sampai 5 keunggulan Anda.

3. Authority market: Penilaian orang lain terhadap


produk Anda, dapat berupa testimoni dan

www.insightfirst.asia
148
Agar Konsumen Jatuh Cinta

piagam penghargaan (BPOM, ISO, dan lain-lain).


Testimoni dapat berupa video, gambar, screen
shoot yang relevan dengan target market Anda.
Detailnya, buka kembali e-book key summary 7
elements brand story.

4. Gunakan ikon atau gambar yang relevan dengan


target market Anda. Gunakan gambar-gambar
yang menunjukkan kebahagiaan konsumen Anda.
Gunakan pula ikon untuk mengomunikasikan
poin-poin penting dalam landing page Anda.

5. 3 step plans, yaitu berikan langkah sederhana


dan mudah apabila konsumen ingin membeli
produk Anda.

6. Call-to-cation buttons, yaitu ajakan yang Anda


inginkan untuk dilakukan oleh konsumen. Saya
membedakan menjadi dua, yaitu direct call
dan transition call. Silakan lihat key summary 7
elements brand story.

Setelah Anda mendesain website atau landing page


sesuai dengan prinsip-prinsip 7EBS, dalam studi kasus
ini adalah kami arahkan pembeli untuk melakukan

www.insightfirst.asia
149
Agar Konsumen Jatuh Cinta

percakapan via whatApps dengan Customer Service


kami. Dan kami bekali CS kami dengan 7EBS scrips
yang mengedepankan “super empathy” kepada
konsumen. Silakan lihat bagian sebelumnya dari
buku ini terkait dengan superempathy.

Kesimpulannya, tiga terminal (iklan Facebook atau


Instagram, website atau landing page, dan customer
services) harus disuntikkan 7 Elements Brand Story,
sehingga terjadi penjualan yang signifikan dan
enaknya adalah iklan menjadi lebih efektif.

www.insightfirst.asia
150
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Inilah salah satu contoh klien kami yang telah


menerapkan story brand, khususnya 7 Elements
Brand Story (7EBS) ke dalam bisnis online.

• Produk dengan harga 400 ribuan. Facebook dan


Instagram dikelola dengan menerapkan 7EBS,
iklan-iklannya pun mengandung 7EBS.
• Objektif iklan adalah engagement dan website
visitor.
• Landing page (1 halaman) mengandung 7 EBS
• Hasilnya, hanya dalam beberapa hari
menghasilkan 1.306 pemesanan. Untuk
mendatangkan satu orang calon konsumen,
hanya mengeluarkan biaya iklan sebesar 5 ribu
rupiah.
• Tingkat closing 70%. Maka, total penjualan adalah
914 dikali 400 ribu rupiah. Hasil omzetnya Rp.
365.000.000 dalam bwaktu eberapa hari saja.

Namun, untuk mencapai hasil seperti itu, butuh


belajar, kesabaran, dan berlatih growth mindset.
Awalnya, mereka ragu bahwa membangun kekuatan

www.insightfirst.asia
151
Agar Konsumen Jatuh Cinta

brand itu tak dapat mendatangkan penjualan. Brand


menjadi popular, tapi nihil penjualan.

Padahal, dengan brand Anda diingat oleh konsumen.


Maka, besar kemungkinan produk Anda mudah
terjual, mudah mendapatkan pelanggan baru, dan
mudah mempertahankan pelanggan lama.

Sayangnya, belum banyak yang mau membagi


hal-hal seperti ini. Bahkan, sebagian di antara kita
mengenalkan brand hanya untuk perusahaan yang
berduit. Padahal, story brand dapat Anda mulai,
bahkan ketika baru menciptakan sebuah produk.

Sudah saatnya Anda berpikir kembali untuk


membangun kekuatan brand Anda melalui story
brand roadmap, terutama metode 7 elements brand
story.

Facebook atau Instagram hanya sebagai media.


Hanya sebagai media pengantar pesan kita ke
konsumen. Menjalankan Facebook dan Instagram
ads secara teknis tidak begitu rumit. Namun, untuk
menghasilkan result, Anda butuh memikirkan

www.insightfirst.asia
152
Agar Konsumen Jatuh Cinta

kontennya. Memikirkan konten iklan Anda yang


mengandung brand story di dalamnya, agar
konsumen tergerak untuk berkunjung ke website
Anda.

Headline yang Mengandung


Brand Story
Apakah Anda pernah membaca berita menarik?
Berita gosip misalnya? Tentu, karena kita kerap
kepo dengan kehidupan orang lain. Begitu pun
bahasa iklan yang Anda letakkan di media sosial
Anda. Layaknya acara gossip. Bedanya adalah Anda
membeberkan problem-problem mereka, sehingga
mereka dengan antusias untuk mengklik iklan Anda.

Memang agak lebay, ya. Perhatikan contoh-contoh


di bawah ini.

• Anak Anda menjadi lebih kreatif di era digital


dengan kacamata ini! (filosofi problem).
• Ternyata telah ditemukan obat sakit mata tanpa
harus memakai kacamata (keinginan konsumen).

www.insightfirst.asia
153
Agar Konsumen Jatuh Cinta

• 3 cara yang harus Anda ketahui sebelum membeli


kacamata.
• Bahan kulit batu ini yang membuat ruangan
Anda sangat alami. serasa di alam bebas (filosofi
problem).
• Ilmuwan telah menemukan khasiat superfood
ini. Jarang orang yang tahu! (ekternal problem).
• Sudah mencoba berbagai macam ramuan,
ternyata nenek ini kembali mampu menggendong
cucunya setelah mengkonsumsi ramuan ini
(Filosofi problem).
• Ibu muda yang sangat sibuk mengurus anak,
ternyata bisa tetap bugar. Ini rahasianya!

Kesimpulannya adalah buatlah headline yang


menarik bagi pembaca dan sisipkan ekseternal dan
internal problem dalam headline Anda. Karena hal
tersebut yang menarik mereka untuk mengklik iklan
Anda dan terhubung ke landing page Anda.

Di body copy, ceritakanlah dengan kata-kata empati.


Letakkan diri kita pada posisi konsumen, sehingga

www.insightfirst.asia
154
Agar Konsumen Jatuh Cinta

kalimat-kalimat yang kita tuliskan adalah dari sudut


pandang konsumen.

Kata kunci yang sering kami pakai untuk berempati


kepada konsumen adalah sebagai berikut! (Ini hanya
contoh. Masih banyak kata kunci lainnya, silakan
Anda mengkreasikannya)

• Kami mengerti apa yang Anda rasakan…


(internal dan filosofi problem)
• Tidak seharusnya tiap orang mengalami…
(internal dan filosofi problem)
• Seperti Anda, kami juga frustasi dengan...
(internal dan filosofi problem)

Karena dengan berempati kepada konsumen, berarti


Anda menempatkan diri Anda sebagai mereka. Anda
merasakan apa yang mereka rasakan. Anda menjadi
bagian dari mereka.

Ingat ungkapan berikut, “People trust those who


understand them, and they trust brands that
understand them too.”

www.insightfirst.asia
155
People trust those who

understand them, and

they trust brands that

understand them too.


Agar Konsumen Jatuh Cinta

Konsumen akan percaya kepada produk yang


mengerti dengan problem mereka. Dan, dengan
berempati menunjukkan bahwa produk kita paham
terhadap problem-problem mereka.

Selamat berpraktik ya!

www.insightfirst.asia
157
YUK, BERGABUNG
DI E-COURSE 7 ELEMENTS
BRAND STORY!

7 langkah story brand ini akan membuat konsumen


Anda tergila-gila dengan jasa atau produk Anda,
bahkan mereka mau merekomendasikan brand
Anda tanpa harus Anda minta.
• 7 tahapan yang telah teruji kepada ribuan
klien untuk meningkatkan penjualan brand
produk atau jasa. Brand mudah diingat
konsumen, masuk ke alam bawah sadar
mereka. BANYAK CONTOH PRAKTIS, dari
berbagai macam jenis kategori produk atau jasa.
Agar Konsumen Jatuh Cinta

• Metode ini diterapkan oleh Insight First Asia


Consulting untuk meningkatkan brand value
dan penjualan produk klien-kliennya, baik lokal
maupun internasional, berskala besar maupun
UKM.
• Cara sederhana untuk membangun kekuatan
brand yang terarah dan terukur, sehingga brand
Anda mampu menarik banyak konsumen loyal.
• Dapat Anda terapkan di berbagai bidang
bisnis, dan dapat Anda terapkan untuk
komunikasi online maupun offline.
• Semua materi di kelas 7 Elements Brand
Story bisa Anda akses kapan saja, dimana saja
selama 24/7, serta update lainnya SEUMUR
HIDUP.

AKSES E-COURSE-NYA DI SINI:
https://insightfirst.asia/

www.insightfirst.asia
159
Tentang Penulis
Agar Konsumen Jatuh Cinta

Rusdin S. Rauf mengawali kariernya sebagai PNS


di Badan Pusat Statistik (BPS) dan pernah terlibat
di proyek World Bank. Lalu, ia memutuskan untuk
mengundurkan diri dari BPS dan berkarier di
sektor swasta. Kini, ia mendirikan usaha sendiri.

Belasan tahun berkecimpung di perusahaan


internasional di bidang marketing, management,
dan research consulting seperti Nielsen, Synovate,
IPSOS, Cimigo sampai IMS Health Consulting

Menghandle klien-klien internasional dan


lokal untuk membantu bisnis mereka bertumbuh
melalui pendekatan marketing dan research,
termasuk implementasi story brand ke dalam
bisnis mereka.

Saat ini, ia menjabat sebagai managing


director dari Insight First Asia Consulting yang
membantu klien-klien lokal dan internasional
untuk bertumbuh bisnisnya melalui pendekatan
marketing, bigdata analytic, dan digital.

www.insightfirst.asia
162

Anda mungkin juga menyukai