Anda di halaman 1dari 134

..sebelum guratan kata..

Gue nulis CLIENT untuk menjawab rasa penasaran


teman-teman tentang konsultasi dengan financial
planner.

Seperti yang selalu gue bilang berulang kali bahwa


setiap konsultan memiliki pendekatan yang
berbeda, begitu pula dengan teknik yang gue pakai
sangat mungkin berbeda dengan orang lain. Itulah
kenapa, tidak semua orang cocok dengan metode
gue. Apakah hal tersebut salah? Ya enggak juga!

CLIENT gue kasih unsur dari instagram di bagian


yang memberi inspirasi yaitu #Monspirasi dan
bagian kehatian-hatian dalam berutang pada bab
Utang 1 Miliar. Sementara lainnya gue develop dari
pengembangan budget plan yang merupakan roh
financial plan yang gue anut. Bahkan sebelum
kamu baca ebook ini, eloknya buka dulu deh excel
yang uda gue kasih biar kebayang mau diapain sih
duitmu.

Gue enggak akan pernah larang orang belanja


kalau mampu…
Gue enggak akan pernah suruh orang untuk
investasi jika belum paham…

Perkara mindset dan habit jauh lebih penting,


bertujuan agar klien paham apa yang mereka
lakukan dan siap dengan segala konsekuensinya.
Tidak seperti cinta, urusan duit bisa menggunakan
logika bukan?

Setiap kali manusia melangkah akan selalu ada


masalah yang datang, karena memang makna
hidup kan seperti itu. Selama masih ada nafas
berhembus, kita harus berani hidup, berani
bermesraaan dengan masalah.

Perencanaan keuangan yang baik berfungsi agar


ketika menemui masalah, api semangat kamu tidak
paham. Api semangat untuk hidup…

Semoga keuangan kalian semakin membaik…

Semoga asmara kalian semakin mesra…

Semoga kehidupan kalian semakin berani…

Thank you,

Andhika Diskartes
…Isi buku…

BAGIAN 1 INSPIRASI

BAB I #Monspirasi (halaman 3)

BAGIAN 2 BUDGET PLAN

BAB II Items (24)

BAB III Time Frame & Punishment (40)

BAB IV Tiga Dana (55)

BAGIAN 3 REFLEKSI

BAB V Utang 1 Miliar (80)

BAB VI Business Plan (107)


Terima kasih kepada…

Kalian yang berangkat pagi ke kantor dan pulang


menuju rumah bersama keluarga

Kalian yang menjadi pengusaha dan menghidupi


banyak kepala

Kalian yang mulai membaca, mulai belajar, dan


mulai berusaha

Kalian yang telah menjadi klien, serta mengajarkan


banyak cerita kepada para pembaca CLIENT.
BAGIAN 1
INSPIRASI


2
BAB I #Monspirasi

CLIENT akan dibuka dengan sharing teman-teman


instagram yang bisnisnya unik-unik. Untuk
membakar semangat kalian, bahwa rezeki itu luas
banget. Jadi ceritanya di pertengahan 2019, gue
berkunjung ke teman lama di kampung halaman.
Doi tuh teman SMA, seorang lulusan akuntansi
yang “murtad” menjadi desainer logo kemudian
sekarang masuk ke dunia font.
Cuannya? Gila, gede loh!
Sebagian dari kita yang tidak pernah bersentuhan
dengan bidang kerjanya sangat mungkin berpikir,
“Ah, paling kerjaan gituan dapat berapa sih?”
Gue pastikan pikiran-pikiran seperti itu salah. Terus
beberapa tahun sebelumnya, gue main ke rekan
lainnya. Sebut saja namanya Aris, saat itu dia bikin
gudang dan kerjanya menampung barang-barang
yang dibawa pemulung masukin rongsokan.
Profitnya? Ngeselin banyaknya!
Ada lagi nih cerita, ibu-ibu penjual soto di dekat
kawasan kantor Jakarta. Pake gerobak dan dulu


3
gue sering makan di sana. Berapa pemasukannya?
Gue jamin para manager di kantor sekeliling itu juga
kalah.
Poinnya begini, banyak kerjaan yang sering
diremehkan orang. Misal kalau kerja harus kantoran
atau kalau dagang wajib buka toko, jual baju, lebih
kerennya lagi semua harus bikin startup apps.
Apakah memang harus demikian? Itu kan template
yang tersebar dalam masyarakat saja, tidak lebih.
Padahal ya, kalau semua orang berpikir sama maka
persaingan yang muncul justru makin menebal.
Sementera namanya peluang dan kesempatan
selalu ada loh. Kebayang nggak sama kalian, ada
orang yang bisnisnya jual daun buat bungkus nasi.
Tapi jangan tanya omzetnya karena supply ke area
luas.
Inovasi manusia sudah semakin liar, saat ini gue
lihat di sekeliling muncul service yang enggak biasa
seperti jasa caption, jasa curhat, jasa menaklukan
pasangan dan seterusnya. Makanya salah satu
event yang gue adakan di story akun instagram
@andhika.diskartes adalah untuk meng-capture
apa sajakah pekerjaan yang dinilai absurd oleh
orang kebanyakan tapi hasilnya ya emang oke.


4
Gue buka story dengan memancing cerita-cerita
dari kawan-kawan akun instagram seperti ini,
Unik-unik ya pekerjaan orang...
Pernah liat pekerjaan absurd tapi sangat oke
rupiahnya?
Lemme hear your story.
Kalau belum, bisa jadi kalian terlalu sibuk
mengeluhkan nasib sendiri.
Let’s start!
Kisah 1
Temanku berbagai macam profesi, mulai dari
pengepul rongsokan yang duitnya memang banyak,
kemudian ada teman yang kerjanya membuat
desain CV resume, terus kalau yang enggak terlalu
absurd seperti jastip. Sementara aku sendiri baru
belajar menjual barang bekas dan mengambil di
“...sensor…”. Hasilnya lumayanlah menurut aku.
Komen gue:
Misal ada pembicaraan antara Anto dan Calon
Mertua (Camer)
Camer : kerjaan kamu apa?


5
Anto : pengepul rongsokan, tante.
Camer : apaaaa???
Para camer perlu baca story ini deh
Kisah 2
Aku berjualan tiket pesawat dengan penghasilan
mencapai sekitar Rp80 - 200 juta setiap bulan.
Namun karena gengsi orang tua masih tinggi, jadi
tetap melakukan kerja kantoran. Bagaimanapun
juga, yang utama kan restu dari orang tua kakanda.
Khu khu khu...
Komen gue:
Anak baik,,
Kejar cita-citamu setinggi langit, pake pesawat yang
tiketnya ada di kamu. Well, gue sangat apresiasi loh
dengan teman-teman yang masih kerja demi bikin
happy orang tua dan tetap mengejar bisnis juga
yang sudah dirintis sendiri. Salut, kalau demikian,
kerjakan keduanya dengan cemerlang!
Kisah 3
Aku kakanda, mau sharing.
Sekarang kerja di 3rd party-nya Google dan sudah
berjalan empat tahun. Pekerjaanku ini semacam
independent contractor. So far pernah mengerjakan

6
project di dua perusahaan sejenis. Nemu kerja
seperti ini di internet dengan keyword “remote jobs”,
“work from home”, dan semacamnya.
Project yang ada bermacam-macam. Ada yang
mengevaluasi search engine, linguistic, dan
selanjutnya. Sesuaikan saja dengan profil kamu
ketika apply. Modalnya cuma bahasa Inggris dan
bukan masalah jika belum lancar, lakukan saja
yang terbaik. Kemudian berani mencoba untuk
mengikuti tesnya.
Komen gue:
Pekerjaan seperti ini sangat cocok untuk stay at
home mom, bisa menjadi salah satu alternatif.
Tugasnya memang harus lebih kreatif mencari
sumber pemasukan dan saat searching pekerjaan.
Enggak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin.
Kisah 4
Kakanda aku produksi tepung kasar semacam
shihl*n, hotst*r, dan semacamnya. Skala saat ini
masih kecil memang dibanding pemain besar,
dengan net profit Rp50-60 juta. Hubungi saya kalau
mau jadi reseller *tetep jualan*


7
Komen gue:
Buat teman-teman, ide di kisah 4 bisa dicoba.
Tetapi, yang mau jadi reseller DILARANG hubungi
gue. Seabrek yang nanya ga akan dibalas, jadi
kalian searching aja di google atau manapun.
Ciptain model usaha yang baru juga bagus.
Kisah 5
Saya bantu orang tua menjaga toko sembako
sambil berjualan kuota online dan sudah berjalan
sekitar empat tahun. Saat ini tabungan sudah
mencapai lebih dari Rp500 juta. Dari jualan kuota
mendapat sekitar Rp15-25jt perbulan. Tiga tahun
terakhir sudah tidak minta uang maupun dikasih
orang tua.
Komen gue:
Banyak yang berpikir bahwa bisnis jualan kuota
sudah mulai ditinggalkan, tapi kamu membuktikan
masih bisa survive. Kamu hebat!
Kisah 6
Pagi kakanda!
Pekerjaanku jualan “Tahi Ayam”. Langkah awalnya,
nego sama partner kotoran ayamnya yaitu
peternak. Biasanya sudah booking order dua bulan

8
sebelum panen, bahkan ada yang kontrak juga
dengan peternak untuk pengambilan kotoran
ayamnya selama 1 - 2 tahun. Modal untuk bisnis ini
yaitu Rp4.500,- sampai Rp6.000,- untuk setiap
karungnya dengan kapasitas 50 kg.
Biasanya untuk setiap periode panen bisa
terkumpul 10.000-15.000 karung kotoran ayam,
tergantung kapasitas kandang dan jumlah ayam
ternak di dalamnya. Terus kotoran ayam tadi dijual
ke petani sawit untuk dijadikan pupuk organik.
Harga jualnya sekitar Rp11.000,- sampai
Rp12.500,- per karung tergantung lokasi kebun si
petani sawit, dan biasanya mereka sudah pesan
dua bulan sebelumnya.
Komen gue:
Salah satu yang terunik nih, menjual TAHI AYAM.
Bahkan dari kotoran pun orang menjadi kreatif,
karena paham manfaat yang bisa digunakan
menjadi pupuk. Ini seperti membandingkan
“Bau duit VS Bau kotoran”.
Well, peluang ada di depan mata kalian loh. Sangat
menginspirasi!


9
Kisah 7
Aku kakanda seorang tukang ngefont dan satu
komunitas font dengan teman kakanda,
pernah melihat karyanya yang memang bagus-
bagus. Aku tidak sangka dunia font ini ngerubah
hidupku, tadinya sudah diingatkan orang tua kalau
tidak mampu membiayai kuliah.
Kemudian terus mulai menekuni sejak SMK dan
setelah setahun bekerja alhamdulillah mulai bisa
beli alat penunjang kerja yaitu iPad Pro pas kelas 3.
Waktu itu juga masih usia 18 tahun, buatku adalah
sebuah achievement.
WAW gitu, pokoknya enggak nyangka saja dan
waktu itu SMK juga jurusan DKV jadi seirama
dengan font ini ditambah lagi kebetulan sekali suka
sama desain gini. Alhamdulillah sekarang sudah
mandiri menghidupi biaya kuliah sendiri, tidak
bermaksud sombong juga. Alhamdulillah bisa beli
motor, macbook, dan seterusnya dengan cash no
credit, serta ngasih jatah ke ibu tiap bulan.
Sekarang mulai investasi serta belajar finansial dari
Kakanda, karena aku mempercayai hobi yang
sudah lebih dari 10 ribu jam tidak mungkin tidak ada
rezekinya. Selamat berjuang semuanya.

10
Komen gue:
Ini perjuangan yang enggak gampang dan kamu
bijak dalam memanfaatkan pemasukanmu. Good!
Buat teman-teman yang lain, cermati keyword ini:
“hobi yang sudah lebih dari 10 ribu jam tidak
mungkin tidak ada rejekinya”.
Kisah 8
Kakanda, mau cerita sedikit.
Aku cuma admin asisten di salah satu perusahaan
oil and gas, keseringan dipandang sebelah mata
ibarat “lo cuma admin” sama orang-orang kantor
yang notabene income gede-gede.
Well, padahal mereka enggak tahu kalau side job
ku jadi supplier, dimana profitnya bisa sekitar Rp50-
100 juta setiap bulannya. Sekarang memilih tetap
bekerja menjadi admin dengan gaji Rp9 juta cuma
biar ada daily activity aja sih.
Mau bilang aja jangan pernah menganggap remeh
orang, kepada siapapun, baik admin, manager,
karena mereka turut punya andil di kantor. Selain itu
juga enggak usah


11
belagu punya income gede, toh kalian tidak pernah
tahu dibalik posisi mereka ternyata mungkin saja
ada sumber pemasukan lain yang hasilnya lebih
gede dari kalian kan?
Komen gue:
Setuju jika kita harus memperlakukan semua
manusia secara setara, tidak hanya memandang
jabatan atau uang. Kelihatan klise memang, tapi
wajarnya demikian. Good luck buat kamu, itu side
job sebenernya main job.
Kisah 9
Aku kenal tukang nasi goreng gerobak di Bogor,
jualan sore sampai menjelang tengah malam.
Orangnya ramah, omsetnya ratusan juta sebulan.
Ditawarin teman yang suka makan di situ jadi chef
restaurantnya dengan gaji Rp30 juta tapi ditolak, dia
enggak mau donk.
Komen gue:
Tukang nasi goreng yang kalau sedang ngegoreng,
nasinya tumpah-tumpah di sekitar kompor. Seperti
yang gue bilang di awal, bukan jumlah yang sedikit
bukan pemasukannya?


12
Kisah 10
Kakanda, kerjaanku yang udah pernah kuceritakan
sebelumnya unik ga ya?
Aku ibu rumah tangga tapi menjadi penerjemah
dokumen untuk bahasa Inggris - Indonesia dan
sebaliknya. Penghasilan dibayar Rp225,- per kata,
jadi memang fluktuatif banget duit yang diterima
setiap bulannya.
Kalau sedang banyak proyek dengan dokumen
panjang-panjang ya gede duitnya, bisa sampai
Rp40 juta. Sementara saat kering job bisa hanya
Rp2 juta setiap bulannya. Dipandang sebelah mata
karena aku di rumah doank, enggak pernah keluar
rumah jadi dianggap tidak melakukan apapun.
Padahal mereka tidak tahu aja kalau aku sering
tidur bareng anak di siang hari karena mengerjakan
proyek pas malam.
Oiya kakanda, kalau perlu menerjemahkan
dokumen, boleh loh melempar ke aku. Terima
segala jenis dokumen.
Komen gue:
Sekarang penerjemah dokumen, lama-lama gue
jadi kayak penyalur kerja.


13
Semakin lama, semakin terbuka bukan ternyata ada
banyak kerjaan yang bisa digarap di rumah. Enggak
melulu harus jalan keluar untuk mengais rejeki,
terlebih semua bisa diselesaikan dengan internet.
Jadi tambahan rejeki buat ibu-ibu rumah tangga
yang rindu kerja tapi ga bisa ninggalin anak.
Kisah 11
Aku kakanda anak kampung yang merantau ke
Jakarta jualan tampah atau orang kenal dengan
anyaman bambu dan kendi-kendi semacam
gerabah tanah liat. Pas pulang reunian teman SMA,
semua tanya saya kerja apa di Jakarta. Kemudian
saya bilang jualan tampah, pada ga percaya
katanya “emang laku”? Alhamdulillah punya
langganan catering dan resto semenjak makanan
tradisional booming. Alhamdulillah omset sekarang
diatas Rp50 juta setiap bulannya.
Komen gue:
Betul kan fenomena yang terjadi, dari produk yang
diremehkan ternyata hasilnya tidak bisa dipandang
sebelah mata. Jual tampah plus kendi
menghasilkan Rp50 juta plus. Makanya apapun
pekerjaan kita, jangan pernah meremehkan
siapapun.


14
Kisah 12
Dulu jaman hidup di Kalcit, ada yang jual soto
lamongan langganan di tower C. Jadi ceritanya dia
menjual soto dengan membantu pamannya
menggunakan gerobak keliling, terus dia izin
membuka soto sendiri di Kalcit modal sewa ruko
dari tabungan. Karena aku dan dia sama berasal
dari Jawa, suka ngobrol dan tanya-tanya. Sebulan
omsetnya Rp70 juta aja gitu kakanda, margin
makanan kan bisa puluhan persen dia ya.
Pedagang soto tersebut emang ga pernah libur, tapi
karena cashflow-nya oke, 2 minggu sebelum puasa
dan 2 minggu setelah lebaran dia pulang kampung.
Katanya sekalian cek sawah. Aku yang kerja
kantoran tiap hari rapi malah can’t relate sama
pendapatan dan aset-aset dia sih.
Komen gue:
Tuh, soto.. Bagus kan income-nya? Tapi jangan
lupa juga, terkadang mereka ingin merasa kerja
kantoran. Jadi meski kamu can’t relate, tetap
bersyukur dengan apa yang sudah kamu miliki hari
ini. Banyak loh yang ingin jadi kamu!


15
Kisah 13
Benar kakanda, kadang orang lain suka
ngeremehin jualan orang. Aku dulu pekerja
kantoran di salah satu bank, pas punya anak
akhirnya saya resign dan uang yang kudapat dari
kantor dipake buat modal jualan pewangi pakaian.
Perlahan-lahan dari akhir 2016 sampai sekarang
2019 sudah bisa menjual sampai 5.000 botol per
bulan, keuntungan yang diambil hanya 3000-5000

16
per botol tapi lumayan kan kalo sebulan bisa
sampai 5.000 botol.
Pendapatan aku sudah melebihi gaji dulu waktu
kerja di bank, bahkan 4 kali lipat. Alhamdulillah
sekali bisa kerja sambil ngurus anak di rumah.
Komen gue:
Bisnis pewangi pakaian, hasilnya juga wangi. Buat
teman-teman yang sudah resign, nyonya di kisah ini
bisa menjadi inspirasi juga ya. Sambil ngurus anak,
uang tetap masuk ke dompet.
Kisah 14
Kakanda, aku masih berusia 21 tahun. Sekarang
sedang menunggu wisuda karena memang
kuliahnya program lulus 3 tahun. Memutuskan
untuk enggak kerja kantoran dan sedang mulai
ngecek peluang usaha yang bisa dilakukan. Aku
gabung sama airbnb experience dan menjadi salah
satu hostnya. Ternyata penghasilannya lumayan
banget, dihitung per orang dan per activity. Kalau
lagi masa liburan bisa tiap hari bawa tamu, bahkan
dari pagi sampai sore.
Selain itu ada juga ngejalanin hobi MUA dan
merangkai bunga sejak SMA. Cuma kalau ketemu


17
keluarga besar masih ditanya, enggak ngelamar
kerja? Haduh.
Komen gue:
Untuk teman-teman yang belum tau airBNB
experience, jadi kayak tourguide atau ngajarin
masak makanan lokal, dll. Jadi menjual experience
ke turis atau traveller. Gue ada solusi, kalau ditanya
uda lamar kerja atau belum, jawab gini “uda kerja di
airBnB. Kan bener?”
Kisah 15
Suamiku kakanda seorang karyawan biasa, tapi
side job-nya jualan ikan super mahal, arwana.
Selain itu juga menjual ulat hongkong, kelabang,
kecoa dubia, dll. Dia jualan dari rumah dan tidak
punya toko, tapi omsetnya bisa sampai tiga kali lipat
dari gaji. Passionnya memang sukanya sama
hewan. Menyenangkan.
Komen gue:
Duitnya menyenangkan buatmu, hewannya
menyenangkan buat dia. Kombinasi yang pas. By
the way, jangan minta gue main ke rumah kalian.
Gokil banget itu isinya pasti.


18
Kisah 16
Hai kakanda!
Semenjak jadi IRT aku jadi rajin masak dan sering
banget share menu makanan yang aku masak.
Slow but sure sekarang aku jadi recipe developer di
sebuah agency digital dan menangani beberapa
brand nasional untuk resep di website mereka. Kalo
lagi sepi project paling cuma Rp5 jutaan, tapi kalo
lagi penuh bisa sampai lebih dari Rp25 juta.
Tentu semua dikerjakan di rumah. Uang belanja
kadang aman karena biaya masak sudah
ditanggung biaya produksi di konten, hehe. Semua
bisa dikerjakan dari rumah. Kalau meeting juga
tidak terlalu sering dan bisa conference call sama
tim.
Komen gue:
Nah kalau side job fluktuatif banget macam recipe
developer ini, coba hitung berapa rata-rata
pendapatan setiap bulan. Standar terbawah berapa,
itu bisa digunakan sebagai patokan untuk strategi
investasi. Jadi kalau rata-rata Rp15 juta, kebutuhan
bulanan rata-rata Rp10 juta. Yaudah Rp5 juta
dipatok sebagai investasi kamu per bulan, kalau
kurang kan masih ada uang bulanan. Paham?

19
Kisah 17
Kakanda!
Suamiku kerja sebagai programmer dan dulu
pernah kerja di perusahaan. Tahun 2011 resign
saat gajinya Rp7 juta.
Pasca resign, bikin portofolio terus dipublikasikan.
Selang beberapa bulan ada klien dari luar negeri
tertarik bekerja sama. Karena cocok harganya,
diambil kesempatan itu. Kerja dari rumah gaji Rp70
juta. Tinggal di Jogja. Pengeluaran Rp5-7 juta
sebulan.
Sambil kerja, suami merintis perusahaan dengan
mencari karyawan lulusan SMA. Dididik sendiri dan
digaji dengan standar gaji seperti perusahaan gede
yang lain. Kadang suami suka gemes sama
temennya yang ngeluh tinggal di Jakarta. Ya
macetnya lah, panasnya lah. Tapi enggak mau
ambil terobosan. Padahal peluang ada di depan
mata.
Komen gue:
Selamat ya untuk suami kamu karena berhasil
mendapat kesempatan bagus dan terus
mengembangkan. Pesanku hey, ngapain gemas


20
sama mereka? Toh kamu juga tidak bisa bantu
mereka bukan? Itu pekerjaan konsultan.
Ini adalah bab #Monspirasi, membuka kisah di buku
CLIENT dengan inspirasi dari teman-teman
instagram ya. Gue close obrolan #Monspirasi dan
pesan gue, kalau kamu gampang ngeremehin
kerjaan orang. Percayalah kerjaanmu juga bakal
diremehin, makanya biasa aja, hormati yang lain.
Mudah-mudahan kalian sedang mengerjakan hal
yang membahagiakan, untuk hati dan dompet.


21

22
BAGIAN 2
BUDGET PLAN


23
BAB II Items

Investory dan Investory “X” menitikberatkan pada


pembahasan instrumen investasi, kerangka berpikir
utang, serta konsep time value of money. Bisa
dibilang kalian sudah mendapatkan basic
allocations yang musti dimasuk-masukkan dalam
skenario perencanaan keuangan. Sementara buku
#Montalk membedah kasus keuangan yang terjadi
pada umat manusia Indonesia.
Pengetahuannya sudah terkumpul, sekarang
praktiknya bagaimana?
Sabar, kita akan mulai sekarang yang diawali
dengan “budget plan”.
Tujuan utama pembuatan CLIENT ada di excel
yang sudah kalian dapatkan, berisi tentang budget
plan sederhana namun efektif untuk digunakan.
Enggak muluk-muluk kok, hanya agar kalian
memiliki rem yang logis ketika ngelurain duit.
Sampai bosan kalian akan membaca budget plan
terulang-ulang di CLIENT. Bahkan ketika apply
konsultasi ke gue.


24
Betul sekali, perencanaan keuangan yang yahud
selalu diawali dengan budgeting. Sebenarnya ada
banyak sekali metode membuat siklus perencanaan
ini, misal sekian persen untuk investasi, sekian
persen untuk konsumsi, dan seterusnya. Uniknya
setiap konsultan keuangan memiliki cara berbeda
dalam menangani klien, begitu pula dengan gue.
Ada yang bertanya,
“Kakanda, sebetulnya yang paling pas itu berapa
persen memang? Kenapa tidak pernah ngasih
angka persentase penggunaan duitnya?”
Karena manusia itu unik dan semua klien gue
sampai sekarang adalah manusia. Artinya begini,
kalau kita gunakan pendekatan kebutuhan dasar
yang setiap orang mirip. Maka orang yang gajinya
besar akan bisa mengalokasikan lebih banyak dana
ke investasi, dibandingkan orang bergaji kecil. Oleh
sebab itu, perlu dilihat dulu secara lebih
komprehensif kemampuan keuangan kamu.
Kali ini gue akan sharing teknik yang digunakan
untuk meng-handle klien dalam perkara keuangan.


25
A. Pendapatan
Untuk membuat budget plan itu, seyogianya harus
dimulai dari dana yang bisa dikelola. Angka tersebut

26
baru bisa terlihat ketika sudah bisa menginput
income stream yang masuk ke dompet kalian.
Karyawan memiliki pendapatan dengan fluktuasi
yang tidak terlalu tinggi, angkanya cenderung sama
dari bulan pertama sampai bulan selanjutnya.
Tambahan lembur dan bonus juga bisa diestimasi
jauh-jauh hari, sehingga sangat mudah ketika bikin
proyeksi pemasukan.
Cerita menjadi lain bagi teman-teman yang
berbisnis, karena fluktuasi penjualan mereka. Bisa
saja hari ini bisa mendapat income bersih Rp100
juta, ternyata bulan depan Rp50 juta, kemudian
selanjutnya malah naik Rp120 juta. Berapa uang
yang harus diolah untuk keperluan sehari-hari dan
masuk ke budget plan?
Kalau kasusnya seperti ini, ada dua plan yang
tersusun. Pertama, adalah budget plan untuk usaha
atau dagang kamu, dimana tercatat profit bulanan
yang bervariasi. Kemudian setiap bulan kamu harus
mengeluarkan uang yang fix sebagai kompensasi
gajimu dan transfer ke rekening pribadi. Ingat,
rekening pribadi dipisah dari rekening bisnis!


27

28
Jadi dari contoh di atas, kamu bisa mengambil gaji
yang cukup untuk menutup kebutuhan, ditambah
sekian rupiah untuk dimasukan ke rekening
investasi pribadi. Berarti sudah terlihat kan berapa
pendapatan yang kamu terima dari bisnis.
Kemudian hasil investasi bagaimana?
Masukin juga dong! Seandainya kamu punya SBR,
saham, atau investasi yang dimasukkan ke teman
kalian serta mendapat bagi hasil setiap bulannya,
silakan dicantumkan ke dalam bagian pendapatan.
Begitu juga dengan warisan, hadiah, atau bahkan
hasil garage sale.
Konsepnya adalah, semua hal yang berhubungan
dengan pemasukan harus kalian ketahui. Jangan
sampai ketika gue tanya, berapa sebenarnya duit
yang ada di dompet kalian dan jawaban kalian
adalah,
“Saya tidak tahu, Kakanda.”
Siap-siap saja push up 200 kali.
Namun demikian, ada beberapa yang kebingungan
apakah aset yang dimiliki seperti rumah masuk ke
bagian pendapatan atau tidak. Jelas bukan!


29
Harta yang saat ini sudah dimiliki seperti saham
atau SBR yang tadi gue sebut tidak masuk dalam
bagian pendapatan. Karena yang masuk hanyalah
bagi hasilnya atau keuntungannya saja. Untuk aset
seperti rumah, tanah, SBR, saham, dan lainnya
masuk ke neraca yang merupakan list kekayaan
kalian.
B. Kebutuhan
Perhatikan perbandingan ini dulu deh,
“Kebutuhan vs Keinginan vs Keinginan yang Dirasa
Butuh”
Terlihat simple, sederhana, tanpa masalah sama
sekali. Faktanya, banyak klien yang bermasalah
hanya karena menggampangkan spending duit.
Yang harusnya cuma “ingin”, menjadi “butuh”, ibarat
kata dibutuh-butuhkan.
Kita akan bicara dalam konteks ekonomi. Aktivitas
masuk kategori “butuh”, ketika mengganggu
survival kita jika tidak dipenuhi. Gampangnya, kita
bisa jadi gila, sakit, depresi atau bahkan meninggal
dunia apabila tidak dipenuhi. Itulah barang-barang
dalam kategori “butuh”.
Sementara semua yang bersifat “nice to have”
menjadi area keinginan kalian ya. Jangan karena

30
terbiasa naik mobil mewah, terus kena PHK,
dimana harus downgrade kendaraan, justru tidak
kalian lakukan. Alasannya, “Aku tu butuh mobil
mewah!”
Sekarang kita mulai deh mengklasifikasikan
kebutuhan.
1. Kebutuhan Dasar
Keunikan individu menghasilkan karakter dan
kebutuhan yang berbeda pula. Oleh sebab itu, kita
perlu mengetahui dulu kebutuhan dasar dari setiap
manusia. Tidak ada yang lebih tahu kebutuhanmu,
selain diri kalian sendiri. Makanya stop ngomong
sinis ke orang lain, seperti misalnya:
“Eh kamu kan sudah kerja nih, mending mulai nyicil
rumah deh.”
atau
“Duit tuh seharusnya ditabung aja 50% nya, jangan
boros-boros.”
Kamu tuh enggak pernah tahu apa yang terjadi
dibalik kehidupan orang lain. Jangan-jangan
anaknya masuk rumah sakit, orang tuanya sedang
butuh biaya, dan berbagai alasan lainnya. Makanya
tolong berhenti merisaukan hal yang tidak perlu


31
diucap, kadang kita kalau care kelewatan, bahkan
keterlaluan karena menabrak privasi orang lain.
Kelakuan seperti itu bukan di level care lagi, karena
perhatian berlebihan malah menjadi berasa kepo.
Maslow menggambarkan kebutuhan dasar sebagai
kebutuhan fisiologis, seperti makanan, minuman,
tempat tinggal, tidur dan oksigen (sandang, pangan,
papan). Dalam kata lain kebutuhan dasar itu harus
terpenuhi, jika tidak maka kehidupan kalian akan
terganggu.
Kita bisa menarik benang merah, mulai
mengklasifikasikan pengeluaran yang wajib untuk
kebutuhan dasar ini. Misalnya…
• Jika belum punya rumah, maka ada pos untuk
sewa atau kontrak
• Bayar listrik, air, PLN berapa duit?
• Pos untuk makan, groceries, konsumsi sehari-
hari sudah ada kan?
• Punya anak dan harus sama nanny karena
semua kerja. Alokasikan juga.
• dst.
Poin-poin tersebut kan termasuk kebutuhan yang
enggak mungkin tergantikan, maka menjadi
kebutuhan primer kalian. Coba deh kamu bikin


32
kotak, kemudian list kebutuhan apa yang tidak
mungkin tergantikan.

No Kebutuhan Primer yang harus dikeluarkan tiap


bulan

1 Sewa apartemen
2 Bayar utang
3 ...

2. Kebutuhan Penunjang
Manusia kan saling terkoneksi dan berusaha untuk
selalu melakukan improvisasi agar tetap survive.
Kebutuhan hidup juga seperti itu, berevolusi
mengikuti perkembangan jaman. Gue
mengkategorikan semua biaya yang berguna untuk
meningkatkan karir atau pengembangan diri,
sebagai bagian dari kebutuhan penunjang.
Kebutuhan primer manusia bisa sedikit kemiripan,
karena basic need orang kan sandang, pangan,
papan, kesehatan, dan bla-bla lain yang bisa kita
list. Sementara kebutuhan penunjang bisa sangat


33
berbeda, karena setiap individu memiliki jenis
pekerjaan dan tingkat risiko beraneka ragam.
Misalnya begini, dokter dan desainer memiliki
kebutuhan beda. Si dokter harus sering ikut seminar
di luar negeri atau sekolah-sekolah tambahan.
Sementara desainer memerlukan software atau alat
yang makin canggih, update software, dan
semacamnya.
Memperluas networking dengan cara treat kolega,
meningkatkan kemampuan, dan semacamnya
merupakan bentuk kebutuhan yang harus disiapkan
anggarannya. Jika tidak disiapkan, spending kamu
tidak akan terkontrol sehingga justru menjadi
bumerang bagi kondisi finansialmu.
So, tugas kamu sekarang, coba analisis kebutuhan
yang bisa mendatangkan cuan untukmu! Itulah
kebutuhan penunjang, paham?
3. Kebutuhan sebagai Reward
Ada yang hobi travelling?
Atau,
Kesukaannya koleksi barang-barang branded item?
Kebutuhan lain seperti makan di tempat fancy,
staycation, atau liburan keluarga bisa dianggap

34
sebagai reward, atas setiap perolehan
achievement. Hubungan antara reward dan
achievement ini yang selalu gue atur, biar kalian
enggak ngawur. Jangan sampai standar yang kamu
buat itu rendah, tetapi hadiahnya besar, jadinya kan
enggak make sense.
Gue kasih contoh aja, kalian pebisnis dan ingin
liburan ke Eropa dengan perkiraan biaya seorang
Rp50 juta. Katakanlah yang berangkat kamu dan
pasanganmu sehingga totalnya Rp100 juta. Itu
adalah titik reward, sekarang masuk akal enggak
sih dengan asumsi pengeluaran segitu kalau
targetnya hanya dalam enam bulan bisa menabung
Rp120 juta? Jadinya kan dari tabungan tadi, sisa
“cuma” Rp20 juta, mayoritas habis buat jalan-
jalannya, jelas enggak elok.
Menabung dan investasi kan dengan tujuan jangka
panjang, jadi harus berpikir secara lebih
komprehensif. Masa sih jumlah reward lebih besar
daripada jumlah targetnya? Coba deh diantara
kalian ada yang seperti ini atau tidak?
Bahkan dari kasus tadi, jika targetnya Rp120 juta,
dihabiskan 50% untuk hadiah, apa enggak sayang?
Well, memang jadinya 50:50, terkesan adil. Tapi
bukankah keadilan itu tidak harus berjumlah sama?

35
Selain itu namanya target harus challenging, bukan
angka yang terlalu gampang didapat.
Seandainya ada diantara kalian yang menjadi klien
dan tanya ke gue,
“Kakanda, berapa sih target yang harus kubikin jika
ingin jalan-jalan bareng pasangan ke Eropa dengan
asumsi biaya Rp100 juta?”
Ga ada patokan baku tapi nih ya seminimal-
minimalnya, kalian bikin target empat kali lipatnya.
Meski tidak ada hukum bakunya, tapi gue rasa
cukup layak dijadikan pemompa semangat kerja
lebih keras.
Jadi kalau sudah achieve Rp400 juta, kumpulin lagi
Rp100 juta buat jalan-jalan masih masuk akal.
Ibaratnya, setiap Rp500 juta, maka Rp100 jutanya
untuk reward.
Itu minimal loh, tergantung dengan model bisnis,
target, kondisi keuangan seperti utang piutang dan
sebagainya. Semakin tinggi set targetnya, tentu
akan semakin baik untuk dompet kalian.
Apabila kamu masih memiliki sangkutan utang,
apalagi berbunga tinggi dan segera jatuh tempo,
jelas tidak berhak untuk mendapat hadiah. Beresin
dulu utangnya!

36
Kebutuhan sebagai reward ini bukan kebutuhan
bulanan, jadi bisa dipersiapkan dalam waktu yang
cukup. Tidak mungkin kan, kalian beli tas mewah
Rp100 juta setiap bulan, kecuali memang termasuk
1% orang kaya di dunia.

Lihat kisah berikut,


Jones punya target ingin beli jam tangan seharga
Rp200 juta, kemudian dia set target achievement 7

37
kalinya, jadi seandainya dia achieve Rp1,4 miliar,
maka Rp200 juta berikutnya digunakan untuk beli
jam tangan. Rp200 juta sisa tersebut, bisa
dikumpulkan per bulan tuh dari tabungan, misal
setiap bulan dialokasikan Rp40 juta selama lima
bulan berikutnya.
Masalah muncul karena manusia sendiri, biasanya
banyak inginnya. Duitnya cuma cukup untuk
travelling ke luar negeri, tapi kemauannya selain
travelling masih ada untuk belanja barang mewah,
ganti mobil, dan berbagai luxurious items lain. Kalau
sudah seperti ini, satu-satunya cara adalah
membuat tabel prioritas seperti contoh berikut ini.

Prioritas Item (hanya boleh satu barang/kegiatan)

1 Belt He**s

2 Travelling ke Scandinavia

3 Jam tangan AB

4 Mobil baru Bel

5 ... (kamu tulis deh lanjutannya) …


38
Syaratnya, setiap kolom item hanya boleh satu jenis
barang atau satu jenis kegiatan. Kemudian perlu
diingat, semakin kecil angka prioritas maka itu yang
diutamakan. Jadi dari contoh tersebut, beli belt
ternyata lebih diutamakan daripada travelling.

Goal:

Sudah bisa membedakan mana bagian kebutuhan


dan keinginan.
Mengetahui income yang diterima setiap bulan dari
berbagai sumber yang ada.
Mampu menentukan prioritas kebutuhan yang harus
dibiayai setiap bulannya.


39
BAB III Time Frame &
Punishment

Pernah melihat laporan keuangan perusahaan?


Kalau belum, baca kembali serial Investory deh.
Tentu kawan-kawan semua akan paham bahwa
laporan keuangan perusahaan memiliki periode
waktu, ada yang kuartalan dan tahunan. Laporan
tersebut dibuat untuk memenuhi kebutuhan pemilik
perusahaan yaitu pemegang saham, kemudian
untuk internal perusahaan, dan bagi otoritas yang
berwenang.
Laporan bukan hanya tinta hitam diatas kertas putih
doang, tapi ada tanggung jawab di dalamnya.
Ketika laporan keuangan disajikan dengan tidak
benar, maka akan ada konsekuensi berat bagi
perusahaan. Bisa jadi opini dari Kantor Akuntan
Publik akan berupa “Tidak Wajar”, kemudian market
menghukum dengan menjual saham yang berimbas
pada penurunan harga saham, belum lagi hukuman
dari otoritas berwenang, dan sebagainya. Oleh
karena itu, membuat laporan keuangan harus
disertai dengan analisis yang baik.

40
Bagaimana dengan individu atau keluarga?
Tentu saja lebih sederhana dibandingkan milik
korporasi. Selain itu seperti yang sudah diulas di
bab sebelumnya, kita akan kendalikan keuangan
dan evaluasi sekalian menggunakan budget plan,
perhatikan caranya!
A. Time Frame
Setiap ada kesempatan untuk sharing, gue selalu
mengingatkan ke kalian semua ketika membuat
proyeksi, bikinlah budget plan untuk tiga bulan ke
depan. Itu yang utama, bukan sebulan ke depan
atau setahun berikutnya. Kenapa demikian?
Begini loh, untuk ukuran individu atau keluarga,
memiliki proyeksi jangka panjang seperti setahun
atau lima tahun ke depan tentu bagus. Tapi tidak
mungkin memasukkan printilan yang biasa dihitung
tiap bulan sesuai dengan gaji. Bagian yang masuk
ke dalam proyeksi jangka panjang adalah goal
keuangan, bukan biaya kecil-kecil karena ribet
banget. Kecil kemungkinan memprediksi item
makan siang di luar rumah, lima tahun lagi bukan?
Sementara jika membuat proyeksi dalam sebulan
ke depan, maka akan kekurangan insight dengan
apa yang terjadi dalam beberapa bulan berikutnya.

41
Apakah harus tiga bulan?
Untuk klien gue, yes!
Namun demikian, jika kalian bukan klien gue, bikin
budget plan aja uda bagus. Do as you wish, yang
penting nyaman. Membuat perencanaan sesuai
keinginan kamu akan lebih baik daripada enggak
bikin apapun.
Gue akan perdalam lagi kenapa menggunakan
teknik tiga bulan untuk setiap klien gue.
Kita gunakan pengandaian sekarang berada di
bulan Januari ya.
Dengan menggunakan analisis per tiga bulan, maka
kalian dapat langsung melakukan perbandingan
dua hal.
Pertama, melakukan perbandingan antara masing-
masing proyeksi. Dari gambar terlihat kamu bisa
membandingkan alokasi bulan Maret yang diisi di
bulan Januari dibandingkan dengan plan bulan
Maret yang diisikan pada bulan Februari.


42

43
Kedua, perbandingan antara proyeksi satu bulan ke
depan dengan riil satu bulan ke depan. Dari gambar
nampak saat di bulan Januari, maka sebulan
kedepannya adalah Februari. Khusus untuk satu
bulan ke depan yaitu Februari, maka selain alokasi,
adapula riilnya.
Untuk apa ada perbandingan masing-masing
proyeksi?
Sebetulnya agar kamu bisa mengevaluasi dan
mengetahui pos mana saja yang paling sering
mengalami perubahan di waktu-waktu tertentu.
Dengan demikian, maka akan membantu kamu
untuk membuat budget plan di masa berikutnya.
Pada file excel yang disampaikan, sudah dibuat
dalam bentuk yang sesuai dan tinggal kalian isi.
Tapi disini kita tampilkan permisalan biar lebih
kebayang.
Mulyana, kepala keluarga klan “Om Mulyana” tuh
klien Diskartes nomor 1.792. Dia berkonsultasi pada
bulan ini, Oktober 2019 kemudian diharuskan
membuat budget plan.


44
Karena saat ini masih Oktober, maka dia membuat
budget plan untuk November 2019, Desember
2019, dan Januari 2020.
Ketiga bulan tersebut berisi proyeksi, kecuali bulan
November 2019 yang ditambahkan angka riil.
Mulyana membuat sistem cut off mulai dari awal
bulan tanggal 1 sampai akhir bulan, sehingga
angka riil bulan November 2019 baru bisa diisi pada
akhir periode bulan tersebut.
Keluarga “Om Mulyana”
Dibuat pada : Oktober 2019
Periode : November 2019 - Januari 2020
(dalam ribuan)
No Item Nov 2019 Des 2019 Jan 2020

Alokasi Riil Alokasi Alokasi

1 Pemasukan

2 Gaji kantor 10.000 … 10.000 10.000

3 Bisnis kue 5.000 … 0 6.000

….. …

4 Pengeluaran


45
5 Bayar Utang 2.000 … 2.000 2.000

6 SPP anak 1.000 … 1.000 1.000

7 Biaya 5.000 … 4.000 5.000


Weekend

8 Investasi 4.000 … 4.000 4.000


Saham

9 Liburan 0 … 3.000 0
akhir tahun

10 Tabungan 1.000 … 1.000 1.000

11 … … … … …

12 Sisa/Kurang 2.000 … -5.000 3.000

Keterangan untuk Ambil dari Masuk


tambah tabungan tabungan
dana
liburan

Sekarang perhatikan, ini adalah budget plan yang


menunjukkan proyeksi cashflow keuangan kalian.
Baris atas diisi oleh sumber pemasukan yang
berada di nomor 1-3, kemudian baris selanjutnya

46
mulai nomor 4-11 itu isinya pengeluaran kalian.
Susahnya untuk teman yang berprofesi menjadi
pebisnis atau pengusaha karena pendapatannya
naik turun, dimana sudah kita bahas di Bab II
tentang Item.
Kemudian untuk bagian pengeluaran, membuat
tidak rinci bukan masalah. Misalnya makan di
restoran, beli kopi di kafe menjadi bagian dari item
“Biaya weekend”. Kemudian belajar mengikuti
seminar, beli buku, masuk ke dalam item
“Pengembangan diri”. Tugas utamanya membuat
kelompok-kelompok pengeluaran yang mudah
untuk kalian mengerti.
Beberapa orang sudah melakukan hal yang baik
sebelum membaca buku CLIENT, yakni dengan
mulai mencatat setiap pengeluaran per bulan. Itu
artinya sepertiga dari budget plan, karena baru
akan digunakan untuk mengisi bagian riilnya. Dari
contoh keluarga “Om Mulyana” tersebut, maka
proses pencatatan tadi dimasukkan ke November
2019 bagian Riil. Tentu saja, perlu ada sedikit
adjustment karena harus mengelompokkan printilan
expense ke yang lebih besar. Seperti makan di
P**ang B** sejumlah Rp500 ribu, minum kopi di


47
Star***k keluar Rp50 ribu, maka ditotal dan masuk
ke dalam pos makan restoran Rp550 ribu.

Total pengeluaran yang sudah dikeluarkan pada


akhir November 2019, kemudian dimasukkan ke
dalam masing-masing itemnya di kolom “Riil”.
Dengan demikian, dalam jangka panjang kamu bisa
membandingkan dua hal, yang pertama
membandingkan masing-masing budget antar
bulan, sementara yang kedua membandingkan
antara budget dengan riil dalam satu bulan yang
sama.


48
B. Punishment
Penderitaan kalian belum berakhir, enggak akan
sampai disitu aja. Budget plan tidak akan berjalan
kalau cuma sebatas angka di atas kertas, harus
ada punishment yang memungkinkan metode ini
berjalan. Bagaimana caranya?
Asumsikan sekarang kita sudah sampai di akhir
November 2019, jadi sudah mulai mengisi bagian
riilnya ya. Kondisinya sekarang ternyata ada
beberapa pos yang melebihi budget, kita lihat
laporan si Om Mulyana dimana ada warna merah
yang menandai kelebihan pengeluaran.
(dalam ribuan)
No Item November 2019 Desember Januari
2019 2020

Alokasi Riil Alokasi Alokasi

1 Pemasukan

2 Gaji kantor 10.000 15.000 10.000 10.000

3 Bisnis kue 5.000 5.000 0 6.000

4 Pengeluaran


49
5 Bayar Utang 2.000 1.000 2.000 2.000

6 SPP anak 1.000 1.000 1.000 1.000

7 Biaya 5.000 7.000 4.000 5.000


Weekend

8 Investasi 4.000 4.000 4.000 4.000


Saham

9 Liburan 0 0 3.000 0
akhir tahun

10 Tabungan 1.000 1.000 1.000 1.000

11 Belanja tas 0 2.000

12 Sisa/Kurang 7.000 4.000 -5.000 3.000

Keterangan Simpanan Simpanan Ambil dari Masuk


tambahan tambahan tabungan tabungan

Baris nomor 7 yaitu item “Biaya weekend” ternyata


membengkak dari alokasi Rp5 juta menjadi Rp7
juta, dengan demikian ada selisih Rp2 juta.

50
Kemudian selain itu, ternyata ada juga belanja lux
yang muncul secara tiba-tiba yaitu belanja tas
senilai Rp2 juta. Dengan demikian, total kenaikan
budget dari kedua item tersebut menjadi Rp4 juta.
Punishment di bagian budget plan yang gue
berlakukan kepada klien gue adalah, setiap ada
kenaikan budget plan di masing-masing item, maka
akan gue minta untuk menyumbang dalam nominal
yang sama. Gue memberi kebebasan kepada
setiap klien kemana mereka akan menyumbang,
mau ke tempat ibadah silakan, ke orang yang
membutuhkan silakan, atau jika bingung, boleh
memberi tetangga mereka.
Yang paling utama adalah jumlahnya tidak boleh
kurang dari selisih kekurangan tadi.
Selain itu, tidak diperbolehkan mekanisme subsidi
silang. Jadi kamu lihat di poin 5, ternyata bayar
utangnya tidak Rp2 juta karena si pemberi pinjaman
berniat membantu kamu. Sehingga kamu cuma
dibebankan setengahnya, so ada sisa Rp1 juta
dong. Nah sisa Rp1 juta tadi, tidak bisa loh ya
digunakan untuk men-subtitusi hukuman yang
dikarenakan over budget. Jadi tetap, si Mulyana
beramal sebesar Rp4 juta.


51
Oleh karena itu, jangan menganggap remeh saat
bikin budget plan, harus kamu perhitungkan masak-
masak. Karena disini yang dipertaruhkan adalah,
keuangan kamu menjadi sehat atau justru bangkrut
karena musti menambah dana keluar.
Khu...khu..khu
Gue merasa bahwa saat ini orang ngisi bagian
alokasi tuh ngasal, itulah yang menyebabkan
perencanaan tidak bekerja optimal.
Sering gue dengar orang bilang sudah bikin
perencanaan, tapi setiap bulan lebihnya gila-gilaan,
hingga akhirnya mereka menjadi kapok sendiri
memperbaiki keuangannya. Dipikir useless, padahal
awal mulanya karena masukin perkiraan
pengeluaran dan nominalnya tuh asal-asalan.
Bayangin aja kayak negara punya APBN,
pemerintah bikinnya pasti terukur, bahkan
melibatkan profesor dan doktor loh. Well, kalian
tidak perlu menjadi profesor juga, tapi cukuplah
bikin alokasi serealistis mungkin sehingga dalam
jangka panjang akan membantu money
management-nya. Makanya sebelum menuangkan
dalam budget plan, dikira-kira bulan sebelumnya
keluar uang kemana aja dulu.


52
Goal:
Tidak sembrono ketika membuat budget plan,
sehingga memang achievable dan konsekuen saat
menjalaninya.


53

54
BAB IV Tiga Dana

Sebagian besar klien memiliki kecenderungan


defensif dengan kegamangan pada instrumen dana
darurat, dana pendidikan, dan dana pensiun.
Beberapa yang lain sudah memiliki saham, namun
ketika diminta untuk mulai belajar dan diterangkan
risikonya, berangsur-angsur mulai mencari
tambahan alternatif investasi untuk ketiga dana
primer tersebut. Porsi saham tetap diperbesar tapi
memang dengan tujuan investasi di masa
mendatang bukan untuk back up dana darurat atau
dana pendidikan.
A. Dana Darurat
Investory Reborn dan Investory X merupakan buku
yang menitik beratkan pada investasi, sehingga
tidak menyentuh teknik menggunakan dana darurat.
Oleh karena itu, gue akan bongkar habis cara
mempersiapkan, menggunakan, dan menjaga nilai
dana darurat pada buku CLIENT.
Kita akan mulai perihal konteks dana darurat yang
lagi hits dalam beberapa waktu terakhir. Kenapa


55
sebegitu seringnya istilah “dana darurat” muncul
dalam konteks perencanaan keuangan?
Mari kita berimajinasi sejenak, kamu punya
pekerjaan bagus sebagai analis IT perusahaan
besar. Asuransi sudah di-cover oleh perusahaan,
tapi tetap merasa tidak cukup. Kemudian
menambah asuransi lagi, dimana terkadang
sebetulnya enggak perlu juga karena perlu
dievaluasi dulu manfaatnya. Merasa aman dong
sekarang, punya gaji diabisin, sedikit melek soal
investasi, maka dibelikanlah properti dengan sistem
cicilan.
Kemudian… Tak lama setelah menikmati masa-
masa aman tadi, dipecat karena ketauan selingkuh
dengan rekan sekantor dan menimbulkan
kekisruhan.
What do you think?
Apakah asuransi kesehatan dan kematian akan
men-support kebutuhan bulanan kamu setelah
enggak kerja?
Apakah menjual properti itu mudah, tinggal post di
instagram terus laku?
Kalau kamu tidak punya dana likuid, maka ketika
mengalami kondisi tersebut harus menghabiskan

56
tabungan yang tinggal sedikit sehingga ujungnya
berutang. Utang menumpuk, ditambah bunga,
sampai akhirnya melewati jatuh tempo. Sudah jatuh
tempo, masih ditambahin denda lagi. Tahu
akibatnya? Akan ada titik dimana kemampuan
bayarnya hanya cukup untuk mencicil bunga setiap
bulan, sehingga pokok utang tidak berkurang.


57
Sebegitu berbahayanya apabila kamu tidak memiliki
cukup uang kas atau setara kas.
Apa yang dimaksud dengan “setara kas”?
Kalau kalian memiliki instrumen investasi yang bisa
cair dalam waktu cepat dan rendah risiko seperti
reksadana pasar uang atau deposito yang fleksibel,
maka bisa masuk kategori setara kas untuk
penyimpanan dana darurat. Biasanya kemudian
muncul pertanyaan baru, kalau emas bisa dijadikan
tempat menyimpan dana darurat tidak kakanda?
Terus kemudian obligasi pemerintah itu kan aman,
bisa dijadikan juga kah untuk pos dana darurat?
Khu...khu..khu. Ayok kita bedah satu-persatu!
Apakah instrumen investasi emas itu aman?
Relatif aman karena masuk ke kategori safe haven,
selain itu emas juga likuid, mudah dicairkan dimana
saja. Mau dijual ke orang perorang bisa, dijual ke
institusi juga bisa. Tapi ada satu kelemahannya,
yaitu emas tidak bisa menjaga nilai dalam jangka
pendek karena gap perbedaan harga jual dan harga
beli yang jauh.
Emas lebih cocok menjadi instrumen yang
melindungi kekayaan kita, sepanjang kebutuhan
primer sudah terpenuhi dan jangan terlalu banyak

58
atau 100%. Karena bagaimanapun juga, di era
sekarang kita perlu instrumen lain yang sedikit lebih
agresif.
Ingat, emas adalah instrumen pelindung kekayaan,
bukan pelipatganda kekayaan.
Kenapa tidak menyarankan dana darurat di
obligasi?
Obligasi pemerintah seperti SBR, ST, ORI, maupun
SUKRI jelas aman karena dijamin pemerintah,
bahkan lebih aman dari deposito. ORI dan SUKRI
juga bisa ditransaksikan di pasar sekunder, jadi
unsur likuiditas terpenuhi. Sementara SBR dan ST
merupakan obligasi pemerintah yang tidak bisa
ditransaksikan di pasar sekunder.
Tapi buat gue, akan lebih menarik instrumen
obligasi untuk ditahan sampai jatuh tempo. Artinya,
surat utang memang ditujukan untuk investasi
jangka menengah, bukan jangka pendek demi
mendapat keuntungan optimal. Oleh karena itu,
unsur likuiditas yang harus dimiliki dalam
membentuk dana darurat menjadi hilang.
Apalagi yang menurut kalian likuid dan harganya
stabil?


59
Saham terlalu volatile, properti jelas tidak likuid,
atau crypto? Cryptocurrency masih sangat tidak
stabil, enggak mungkin menjadi pos dana darurat.
Oleh karena itu, jika kalian menemukan instrumen
selain kas, deposito yang fleksibel, reksadana,
serta memenuhi unsur stabilitas dan likuiditas,
maka boleh dijadikan pos dana darurat.
Nilai Dana Darurat
Berapa besarnya dana darurat yang harus dimiliki
masing-masing individu atau keluarga?
Sebenarnya gue enggak terlalu suka pegang cash
kebanyakan, karena kan jadinya tidak terlalu efektif.
Oleh karena itu, punya dana darurat secukupnya
aja pas mode survival. Cara menghitungnya begini:
Tentukan total pengeluaran kamu dalam sebulan
Pengeluaran tersebut artinya semua duit yang
keluar dari dompet meliputi kebutuhan primer,
pembayaran utang, pembayaran asuransi, listrik air,
dan lainnya.
Kalikan total pengeluaran tersebut menjadi 6 kali
pengeluaran, itulah jumlah dana darurat yang harus
ada dalam bentuk cash atau setaranya.
Sebenarnya paling bagus kalau dihitung dari


60
penerimaan agar angkanya lebih besar, tapi dari
sisi pengeluaran juga tidak jadi soal.
Tidak ada perbedaan antara individu dan keluarga,
tidak ada perbedaan antara karyawan perusahaan
atau freelancer, karena basic penghitungannya
sama yaitu pengeluaran setiap bulan.
Seperti biasa, contoh kasus akan mempermudah
kamu berimajinasi. Namanya Joni single abadi,
social media influencer dan memiliki brand agency.
Penghasilan per bulan Rp40 juta, dengan struktur
pengeluaran sebagai berikut:
Konsumsi : Rp10 juta
Cicilan KPR : Rp11 juta
Asuransi : R4 juta
Sisanya diinvestasikan ke saham senilai Rp15 juta.
Berapa dana darurat yang harus dimiliki si Joni?
Ingat, semua pengeluaran harus dihitung. Jadi
lakukan penjumlahan dari konsumsi (Rp10 juta),
KPR (Rp11 juta), dan asuransi (Rp4 juta) yaitu
Rp25 juta. Investasi dan tabungan bukan termasuk
pengeluaran yang dihitung ya.
Untuk itu, target dana darurat Joni adalah 6xRp25
juta yaitu Rp150 juta.

61
Paham kan sampai sini?
Kemudian sekarang, bagaimana jika target dana
darurat sudah terpenuhi? Silakan kalian masuk ke
instrumen investasi yang lebih agresif, tapi tetap
dengan perhitungan dan tidak ngasal. Bisa juga
mulai beli obligasi yang jatuh temponya diatas
setahun, karena uang kas di kantong sudah aman.
By the way, nilai dana darurat yang dikumpulkan
bisa berubah-ubah loh ya, makanya perlu dinilai
setiap periodik (bisa tiap tahun atau semesteran).
Kenapa dana darurat bisa berubah, Kakanda?
Loh kan pengeluaran kamu bisa bertambah bisa
berkurang.
Bertambah karena:
• Anak bertambah sehingga muncul biaya
tambahan seperti day care, dll.
• Beli apartemen atau rumah baru dengan
pinjaman dari Bank, sehingga ada tambahan
biaya cicilan setiap bulan.
• Menambah asuransi
• Semua penambahan biaya lainnya
Berkurang karena:
• Cicilan apartemen atau mobil sudah selesai.


62
• Menutup salah satu polis asuransi karena
dinilai terlalu berlebihan
• Putus dengan pacar sehingga tidak ada biaya
pacaran.
• Semua pengurangan biaya lainnya.
Penggunaan Dana Darurat
Setelah dikumpulkan, maka fase berikut yang harus
dipikirkan adalah,
“Kapan sih dana darurat dipakai?”
Secara tidak sadar, manusia sering men-darurat-
kan sesuatu “hanya” karena lingkungan bilang hal
tersebut adalah keharusan. Gue akan mengambil
contoh yang paling sering ditemui dalam lingkungan
kerja, terutama bagi mereka yang baru lulus kuliah.
Sering muncul perkataan,
“Kerja sudah capek-capek, harusnya bisa travelling
juga dong. Biar fun.”
Katakanlah gaji sebulan Rp5 juta, untuk kebutuhan
habis Rp4 juta, sehingga bisa simpan Rp1 juta.
Setelah setahun terkumpul Rp12 juta, kemudian
travelling ke Thailand dengan biaya Rp11,5 juta.
Dengan demikian setelah setahun bekerja, ada
penambahan tabungan Rp500 ribu, bahkan dana
daruratnya belum terkumpul. Menurut kamu, wajar

63
atau tidak muncul perkataan bahwa travelling itu
termasuk kategori darurat dalam kondisi tadi?
Dana darurat hanya digunakan untuk dua hal.
Pertama, saat kamu sudah tidak memiliki pekerjaan
sehingga mau tidak mau harus mencairkan dana
darurat secara bertahap agar hidup terus berjalan,
tentu dengan mencari pekerjaan baru.
Kedua, saat ada kondisi yang perlu suntikan dana
dimana jika tidak dilakukan akan memiliki dampak
berbahaya seperti sakit, atau bahkan meninggal.
Misal suatu ketika orang tua kita sakit dan harus
dirawat, tanpa ada asuransi padahal harus segera
ditangani dokter. Jelas akan bahaya jika kita tidak
punya cadangan kas dalam bentuk dana darurat.
Atau cerita lain ketika baru mulai bikin budget plan,
ternyata sudah ada kebutuhan besar yang harus
keluar seperti biaya anak sekolah masuk SD. Boleh
dong dana darurat sementara digunakan dulu untuk
membiayai sekolah anak ini agar bisa sekolah.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk
menggunakan dana darurat demi menutup salah
satu kebutuhannya, coba perhatikan terlebih dulu
pertanyaan ini deh…


64
Apakah kalau tidak beli barang incara, kualitas
hidup kita terganggu?
Apakah ada pilihan lain selain mengeluarkan dana
darurat untuk pengeluaran tersebut?
Jika kualitas hidup kamu sama sekali tidak
terganggu, maka jangan dulu menggunakan dana
darurat. Dana darurat itu benteng terakhir karena
duit tabungan sudah habis, tahan diri dulu sampai
gajian berikutnya atau penjualan baru.
Teknik Mengisi Dana Darurat
Mengumpulkan dana darurat penting, tapi tidak
perlu ngoyo juga. Kita lakukan pelan-pelan yang
penting kualitas kehidupan terjaga dan kamu happy.
Di bab sebelumnya kan sudah paham metode
budget plan, terus sudah tahu strategi
pemasukannya dan ngerti nominal dana darurat
yang menjadi target. Sekarang tinggal di breakdown
per bulannya mau sampai di angka berapa.
Kalau target dana darurat sudah terpenuhi, stop!
Fokuskan pemasukan selanjutnya ke dalam pos
investasi lain, boleh yang lebih agresif dong
sepanjang terukur.
Akan susah digambarkan jika tidak menggunakan
angka memang, so kita main angka lagi ya.

65
Asumsi dana darurat yang dibutuhkan adalah
Rp300 juta dan saat ini memiliki cash Rp100 juta,
sehingga masih ada Rp200 juta yang dibutuhkan.
Sekarang sisa penghasilan yang ada, setelah
dikurangi cicilan dan sebagainya hanya sekitar
Rp10 juta. Apakah musti dibagi investasi dan dana
darurat atau seperti apa? Untuk menjaga keamanan
kondisi keluarga, maka fokuskan satu persatu dulu,
dimulai dari pondasinya. Akan lebih aman jika kamu
mulai mengumpulkan dana darurat, toh
instrumennya investasi juga meski yang low return.
Jadi selama 20 bulan, masukkan Rp10 juta tadi ke
RDPU atau deposito yang super fleksibel dan
anggap sebagai bagian dari dana darurat.
Dana darurat ini penting, meski terlihat sepele. Tapi
keberadaan dana darurat bisa sebagai alarm dan
bemper pertama sebelum terlihat masalah
keuangan yang lebih besar, dimana nanti kamu bisa
melihat di bab berikutnya problem ngeselin bertema
“Utang 1 Miliar”.
B. Dana Pendidikan
Sekolah dan pendidikan yang berkualitas tinggi tuh
mahal, sudah jelas sehingga tidak perlu gue bahas
lebih jauh karena hanya akan buang waktu kamu
sebagai pembaca buku. Fokus utamanya adalah

66
bagaimana cara kita mempersiapkan dana
pendidikan untuk anak kita?
Membentuk dana pendidikan sangat subjektif
karena tergantung sekali dengan beberapa faktor
seperti:
• Target sekolah
• Pemasukan yang dimiliki serta nominal yang
bisa ditabung oleh orang tua
• Risiko investasi yang bisa diterima
Pertama kamu harus tahu terlebih dulu mau
mengambil sekolah mana untuk anakmu. Titik
krusialnya biasanya saat masuk SD, SMP, SMA,
dan kuliah. Ketika sudah tahu biaya masuk di harga
sekarang, perhitungkan masih berapa tahun lagi
dari saat ini.
Artinya apakah anak kamu akan sekolah 3 tahun
lagi untuk SD, 9 tahun lagi untuk SMP dan
seterusnya.
Jarak waktu tersebut kemudian diperhitungkan
dengan angka inflasi, bisa menggunakan kisaran 5-
10% per tahun agar tidak terlampau shock.
Khu...khu..khu


67
Sebetulnya itu tidak cukup, karena namanya dana
pendidikan tidak hanya menyangkut uang sekolah
saja. Termasuk juga les, buku tambahan, biaya
menunggu si ibu sosialita, dan lainnya. Tapi kita
abaikan faktor di luar biaya sekolah agar tidak
terlalu bias.
Hal kedua yang dilakukan adalah dengan membagi
habis dengan target tahunannya. Tunggu, itu kan
total dana sudah terkena kenaikan inflasi, kenapa

68
dibagi habis di masa sekarang. Angka tadi hanya
sebagai target saja, karena kalau terlalu presisi
akan berat.
Pusing? Gue kasih contoh deh.
Misal dana pendidikan ke sekolah internasional
super mewah yang dibutuhkan sebelum kena inflasi
adalah Rp300 juta dan diperlukan 5 tahun lagi.
Setelah dihitung menggunakan inflasi, maka jadinya
dana yang diperlukan Rp500 juta. Kalau dibagi
habis menjadi lima tahun, maka setiap tahunnya
harus mengumpulkan dana Rp100 juta yang
sebenarnya dimasukkan di instrumen investasi low
risk juga. Berat di angka tersebut kan?
Tidak masalah jika yang dikejar ga sebesar itu
karena gaji belum mencukupi. Andai kata
mampunya menyisihkan dana pendidikan anak Rp5
juta sebulan dimana setahun Rp60 juta, ya enggak
jadi soal juga.
Kenapa?
Karena kita simpan di instrumen investasi juga yang
memberi imbal hasil dan ada potensi kenaikan
penghasilan di masa mendatang juga. Paling
utamanya sudah disiapkan dari sekarang, bukan


69
mendadak setahun sebelumnya karena akan berat
sekali.
Paham ya?
Sampai saat ini saham masih menjadi instrumen
investasi yang memberi return tertinggi, tapi sangat
mengkhawatirkan jika dilakukan oleh orang yang
belum belajar sama sekali. Oleh karena itu, perlu
disesuaikan dengan karakter setiap individu.
Menggunakan obligasi dan reksadana bisa kok
sebagai alternatif investasi mengejar dana
pendidikan, tapi ada tekniknya ya.
Untuk kamu yang profil risikonya cenderung
defensif, gue suka menggunakan kombinasi antara
obligasi dengan salah satu diantara reksadana atau
deposito yang fleksibel.
Jadi begini salah satu cara favorit gue, masih
menggunakan contoh di atas yang bisa menabung
Rp60 juta setahun ya. Gue akan sarankan setiap
tahun memasukkan ke dalam obligasi pemerintah
sehingga mendapat kupon setiap bulannya. Dari
kupon yang diterima setiap bulan, masukkan deh ke
dalam reksadana.
Nah dari reksadana tadi kan lumayan tuh ada
potensi profit, meski tidak terlalu banyak. Karena

70
memang tujuannya hanya untuk menghimpun
sekumpulan kupon dari obligasi yang sudah kamu
beli. Ketika obligasi sudah cair pas jatuh tempo,
bisa beli dengan jumlah pokok obligasi yang cair
yaitu Rp60 juta ditambahkan dengan kupon dari
obligasi tadi yang telah dikumpulkan di reksadana.
Lakukan begitu seterusnya sehingga terus
terakumulasi sampai waktu yang ditentukan, entah
itu 3 tahun, 5 tahun, atau sesuai tahun dimana anak
kamu mulai sekolah berbiaya besar.


71
Bagaimana dengan tipe agresif yang lebih suka
profit tinggi?
Sebetulnya jika sisa penghasilannya memadai dan
mudeng saham, tidak jadi soal beli saham buat di
plot ke dana pendidikan, dengan informasi
secukupnya seperti biaya sekolah hari ini tanpa
tahu inflasi yang terjadi. Karena sudah punya uang
sesuai biaya pendidikan yang dimasukkan ke
saham dengan return tinggi, jadi tertutup biaya
sekolah nanti.
Apakah bisa kombinasi antara obligasi dan saham?
Bisa dong, seperti di tipe defensif sebelumnya yaitu
dengan memasukkan sejumlah besar uang ke
obligasi dan kupon yang diterima masuk ke
sahamnya. Nanti setelah jatuh tempo, maka bisa
digulung lagi buat beli obligasi selanjutnya. Namun
demikian, gue yakin untuk para pemain saham yang
sudah lama berkecimpung di pasar modal tidak
akan menggunakan teknik ini karena proporsi
terbesar tetap di saham.
Dana Pendidikan merupakan salah satu prioritas
karena menyangkut masa depan anak. Gue sendiri
menyarankan, untuk menggunakan teknik yang
defensif tadi meski seagresif apapun kamu. Artinya


72
ada kombinasi dengan instrumen yang lebih low
risk.

Sementara saham, cryptocurrency memang ranah


investasi yang kita tahu berisiko tinggi dengan time
horizon panjang. Akan terlalu berbahaya bagi
seorang pemula di dunia investasi untuk
mempertaruhkan masa depan anaknya dengan
instrumen yang belum dikuasai. Karena biasanya


73
jangka waktu persiapan sekolah ini tidak terlalu
panjang, seperti mempersiapkan pensiun.
C. Dana Pensiun
Percakapan singkat era sekarang,
“Ngapain beli saham?”
“Nanti buat pensiunan.”
Nah, kalau ini sih oke. Karena jangka waktu untuk
pensiun kamu kan masih lama, well gue asumsikan
usia kalian di range 20-40 tahun dimana pensiun
ada di kisaran 55 tahun ke atas.
Sayangnya tidak semua orang paham soal saham
dan bisa merasa tenang pikirannya dengan market
di pasar modal yang naik turun luar biasa. Oleh
karena itu, masuk ke saham is nice to have, tapi
bukan keharusan kalau memang tidak mampu
belajar. Untuk belajarnya, kalian bisa ulik di buku
Investory Reborn dan Investory “X” agar lebih siap
sebelum koleksi sahamnya.
Kalau mau tahu berapa dana pensiun sebenarnya
mudah saja, karena kita tinggal menggunakan
matematika sederhana. Basis perhitungannya
menggunakan angka spending kamu saat ini,
dengan tujuan lifestyle saat pensiun nanti tidak


74
berubah dari yang sekarang. Orang maunya kan
happy-happy pas pensiun, bukan pusing nyari duit
lagi.
Sementara angka harapan hidup orang Indonesia
adalah 69 tahun, itu perhitungan dari Bank Dunia.
Okay, kita gunakan itu saja ya.
Patrice usia 35 tahun dengan spending bulanan
Rp20 juta dan berencana ga kerja lagi nanti sekitar
usia 59 tahun. Berapa duit yang harus tersedia?
Gampangnya,
Dari usia 59 tahun sampai 69 tahun, kamu akan
hidup 10 tahun. Artinya ada Rp20 juta selama 120
bulan, dikalikan maka butuh dana Rp2,4 miliar di
tingkat inflasi sekarang. Kita asumsikan inflasi ada
di angka 3% setahun, maka 24 tahun lagi
diperkirakan butuh angka Rp4,88 miliar.
Kelihatan gede?
Tenang, karena ada yang tidak kalian perhitungkan
dari sisi income, antara lain:
• Kenaikan penghasilan,
• Kenaikan nilai investasi dan hasilnya,
Misal Patrice memang mengeluarkan Rp20 juta per
bulan, tapi dia juga investasi ke reksadana sebesar

75
Rp5 juta perbulan yang dibelikan secara tahunan
sehingga dalam setahun terkumpul Rp60 juta.
Reksadana tersebut cuma menghasilkan 8% setiap
tahunnya, coba kita hitung hasilnya.
Ternyata ketika pensiun 24 tahun lagi, nilai
reksadana tersebut mencapai Rp4 miliar.
Memang selisih dari kebutuhan dana masih Rp880
juta, tapi coba kamu bayangkan. Dari pengeluaran
Rp20 juta, kalau bisa Rp5 juta sebulan
diinvestasikan ke instrumen yang cuma
menghasilkan return kecil, hasilnya luar biasa
membantu loh.
Nanti ketika pensiun, reksadana Rp4 miliar tadi bisa
dipindah ke obligasi yang memberi kupon setiap
bulan. Katakanlah setahun 7%, maka setiap bulan
kamu akan menerima sekitar Rp20-an juta setelah
dikurangi pajak. Tentu Rp20 juta di masa nanti beda
dengan yang sekarang, tapi artinya kamu sudah
ada persiapan ke arah sana.
Poin utama yang gue tekankan adalah, jangan
terlalu fokus pada berapa angka nanti. Jadikan itu
sebagai patokan saja, tetapi bangunlah habit
investasinya dari sekarang sekecil apapun. Karena
in the long run, kerikil kecil tadi ternyata sudah


76
menjadi sesuatu yang besar bahkan tanpa kamu
sadari.


77
BAGIAN 3
REFLEKSI


78

79
BAB V Utang 1 Miliar
Ada kisah Go #100 Juta, biar seimbang maka ada
juga event di instagram @andhika.diskartes yang
mengambil tema Utang 1 Miliar. Jadi sesi #Montalk
level ekstreme tidak hanya membahas keasikan
penghasilan, namun juga utang yang ngerepotin.
Utang di atas satu miliar tuh lumayan ngeselin loh.
Makanya gue bahas dengan tema “Beresin
#Utang1M”, dengan opening di story macam gini
Gue ga peduli apakah itu utang kamu, pasangan,
atau bisnis yang dibangun. Buat KPR atau lainnya.
Ke saudara atau ortunya. Silakan yang punya total
utang lebih dari semiliar untuk join ke Montalk
sekarang.
Caranya?
Kirim ke gue:
• Panggilannya yang bener
• Total utang
• Digunakan untuk apa dan kapan jatuh
temponya?
• Aset km berapa
• Pemasukan per bulan.


80
• Gimana strategimu beresin utang tadi.
• Kegalauan
Nanti gue akan komen untuk beberapa cerita.
Kemudian ada yang nanya,
“Gede bgt utangnya, yang punya kisah utang
dibawah nominal itu jadi tereliminasi kakanda?”
Dan gue jawab
“Betul. Semua orang punya masalah. Kalo disini ga
ada yang punya utang sebesar itu, bagus. Jadinya
kan ga ada yg diberesin.”
Okay, let’s start our discussion. Enjoy!
Case # 1 Nona N
Kondisi:
Halllo Kakanda!
1. Total piutang Rp2 miliar
2. Om saya pinjam yang katanya bisa mendapat
harta karun dengan nilai sampai sekian triliun.
Jatuh tempo tidak ada kesepakatan di awal,
udah dari 2007an sampai sekarang tidak ada
kejelasan. Ditagih terus katanya masih
diusahakan buat dapetin harta karunnya


81
padahal orang yang menjanjikan sudah
terlihat hidupnya jadi foya-foya.
3. Berburu harta karun.
4. Aset Rp50 juta.
5. Pemasukan Rp7 juta.
6. Sudah ditagih tapi bilangnya masih
diusahakan biar mendapat harta karunnya.
7. Gak tau mau pake cara apa biar om saya
sadar dan mengembalikan uang tersebut.
Soalnya itu uang warisan dari almarhum
papa, dimana si om itu kakak mama saya.
Keluarga om juga sepertinya tidak merasa
bersalah sama sekali. Dan utang enggak
cuma ke keluarga saya, tapi ke keluarga
saudara mama lain (mama lima bersaudara).
Saya jadi harus ngumpulin aset keluarga dari
nol sejak pertama kali kerja di tahun 2017.
Sekarang juga sudah mulai belajar dan invest
saham start bulan maret 2019. Terima kasih
kakanda!
Respon:
Ini piutang!! Tapi tak apa, gue bahas juga deh
sekalian.
Gue tau ada orang yang mirip om kamu. Entah
duitnya buat sewa kapal, alat, ekspedisi,dll

82
Tapi gue bilang ke kalian. Jangan kasih pinjam
kalau basisnya nyari harta karun gitu, terlebih jika
tidak ada proof sama sekali karena risiko tidak
kembalinya besar banget. Biasanya pendana ya
korporasi yang kasih funding, itupun harus di
backup asuransi kayak zaman dulu.
Kemudian terkait dengan pinjaman yang sudah
dilakukan, ada dokumen pinjamannya tidak?
Pembelajaran buat kalian kedepannya ya, untuk
pinjam meminjam seperti ini terlebih dalam nominal
besar, usahakan ada dokumennya. Jadi nanti
penerus kalian juga enak kalau mau menagih, ada
tulisan hitam di atas putihnya.
Case #2 Nyonya T
Kondisi:
Dear kakanda
1. Total utang kami adalah Rp2 miliar dan
Rp200 juta
2. Jatuh tempo KPR pertama di tahun 2030
sebesar Rp900 juta, sementara jatuh tempo
KPR kedua di tahun 2033.
3. Aset Rp4,5 miliar enggak liquid isinya dua
rumah dan dua mobil, sementara ada Rp500


83
juta yang liquid dalam bentuk emas plus
tabungan.
4. Pemasukan berdua Rp55 juta
5. Strategi kami, untuk tahun 2020 direncanakan
utang Rp200 juta yang ke orang tua lunas
ditutup dari bonus tahunan. Kemudian tahun
2021 akan mendapat uang pisah sambut
perusahaan suami sebesar Rp1,3 miliar
digunakan untuk mempercepat pelunasan.
Sisanya dipercepat pakai bonus tiap tahunnya
sampai lunas.
6. Kegalauannya, aku tahu salah dengan
adanya KPR dua rumah dengan harga
milyaran. Tapi sayang kalo dijual, jadi fokus
melunasi aja. Masalahnya, dana pendidikan
dan dana pensiun terabaikan jadinya.
Kakanda gimana sih caranya dengan
kasusku, cepat dilunasi atau dijual satu, atau
sabar aja bayar cicilan agar biaya pendidikan
anak kita aman. Terimakasih
kakanda...semangat pagi..
Respon:
Anak kita? Hmm… Ada yang salah nampaknya...
Pertanyaan gue, rumah kan dua. Semuanya
ditinggali? Sudah generate income kah? Ingat, kalo

84
enggak terpakai atau tidak menghasilkan duit, itu
bukan aset yang sehat.
Gue asumsikan aset deh, setelah ada uang maka
lunasin langsung jangan pake sistem setengah-
setengah. Kemudian setelah itu baru mulai set
pendanaan Iainnya agar finansial kamu Iebih sehat.
Untuk dana pendidikan anak, tergantung usia saat
ini. Apakah goal yang dituju untuk sekolah masih
lama atau tidak? Apabila memilih untuk
mempercepat pelunasan pun, tidak boleh cash di
dompet kosong. Harus dihitung agar kebutuhan
primer tetap bisa terpenuhi.
Case #3 Nyonya S
Kondisi:
Kakanda, semoga harinya menyenangkan
1. Total utang Rp2 miliar
2. Posisi utangnya Rp1,3 miliar utang buka
usaha ke orang tua dengan kondisi tidak ada
jatuh tempo tapi mau secepatnya dilunasi.
Kita tetap membayar bunga seperti deposito
ke orang tua. Kemudian ada utang Rp500 juta
yang merupakan KPR refinancing untuk
usaha dengan tempo 8 tahun. Setelah itu sisa
utang Rp100 juta dalam bentuk KPR rumah

85
yang akan lunas 12 bulan Iagi, dan sisa
Rp400 juta dalam KPR rumah baru selesai 3
tahun lagi.
3. Aset rumah ada satu senilai kurang lebih Rp5
miliar, dua apartemen senilai Rp1 miliar,
reksadana Rp400 juta, deposito Rp200 juta,
dan emas 100 gram.
4. Kemudian income perbulan ada total Rp60
juta dari gaji, terus menyewakan dua rumah
dan satu apartemen mendapat sekitar Rp70
juta setiap tahun.
5. Selama ini ngeberesin utangnya dengan cara
KPR rumah dan usaha ditutup dari gaji
bulanan dan kontrakan. Sementara utang
usaha, kita rencanakan bayar langsung ke
orang tua setiap bagi dividen.
6. Istri berencana pensiun fokus mengurus anak
tahun depan, tapi melihat besarnya utang kok
jadi galau ya. Karena takut tidak bisa stabil
melunasi utang.
Respon:
Gini caranya, sebelum kamu resign, agar kalian
Iebih tenang maka harus siapin dulu cadangan cash
untuk urusan utang tahun depan. Untuk itu yang
pertama dilakukan, list utang yang harus dibayarkan

86
dalam sebulan kecuali utang yang ke orang tua
karena menggunakan dividen pembayarannya.
Nah setelah ketemu angka utang per bulan tadi,
maka kalikan 12 yang maknanya ada uang cash
untuk pembayaran selama setahun. Beda makna
dengan settingan dana darurat seperti bab
sebelumnya.
Paling tidak saat istri resign, ada masa dimana
pembayaran utang sudah tersedia di tabungan,
usahakan setiap gajian pos itu diisi terus. Kalau
utang sudah berkurang, maka pos tersebut bisa
dikurangkan dan dialokasikan di tempat lain.
Resign sang istri menjadi lebih tenang bukan?
Case #4 Tuan To
Kondisi:
Pagi kakanda ijin sharing!
1. Total utang Rp2,2 miliar
2. Untuk suntikan modal toko emas dan jatuh
tempo bulan Agustus 2017.
3. Aset rumah sama toko Rp3,3 miliar.
4. Income per bulan Rp30 juta
5. Strategi pelunasan dengan menghitung nilai
aset, membuat list utang piutang (tapi karena


87
orang tua tidak ingat, ya sudah diikhlaskan.
Menjual semua aset dan hidup dari nol.
6. Kegalauan sekarang adalah orang tua yang
masih belum menerima keadaan. Tapi aku
coba menguatkan karena tidak baik ketika
meninggal, meninggalkan utang. Sekarang
aku usaha lagi kakanda dari awal, kemarin
juga orang tua sempet bikin utang di usaha
baruku ini Rp100 juta untuk memenuhi isi toko
tapi sudah lunas dalam sebulan sama diriku.
Strateginya sama. Hehehe.. Semoga
bermanfaat kakanda.
Respon :
Kasus kamu sudah jatuh tempo dong, jadi bagian
dari kasus lama yang bisa digunakan untuk
pelajaran bersama. Bisnis toko emas.
Utang bisnis musti dibarengi debt management
yang bagus, mulai dari perencanaannya, cara
pembayarannya, dan seterusnya. Di level negara,
Indonesia tuh punya unit khusus buat ngurusin
utang. Nah gue harap kalian semua yang punya
utang bisnis juga seperti itu. Punya debt
management plan, jadi keliatan jatuh tempo di
masing-masing utangnya.


88
Sebagai pembelajaran, kasus Tuan To adalah
strategi yang kurang tepat karena pas pinjam tidak
memperkirakan monthly nya. Tapi di tengah
masalah yang sudah kadung terjadi, piiihan menjual
aset adalah langkah terhalk. Selain itu, teman-
teman semua harus bisa BEDAKAN Aset keluarga
dan toko!!!!
Case #5 Tuan Al
Kondisi:
Hellow kakanda, ini utang orang tua siih. Cuma
sudah lama banget kayak belasan tahun enggak
beres.
1. Total utang sekarang ada Rp1,2 miliar
2. Utang tadi digunakan buat usaha buka toko
elektronik dan beli mobil box, fungsinya untuk
nganterin barang. Tapi karena omset toko
yang tidak terlalu gede, utangnya menjadi
tidak terbayar. Orang tua juga enggak terlalu
melek sama dunia bisnis, misalnya kalah
saing sama toko sebelah. Jatuh tempo utang
sekitar 10 tahun lagi.
3. Aset keluarga kayaknya tidak ada. Sementara
saya pribadi memiliki reksadana Rp32 juta
dan P2P lending Rp9 juta.


89
4. Pemasukan dari toko sekarang Rp40 – 60 juta
per bulan, dari sebesar itu mendapat
keuntungan bersih sekitar Rp10-20 juta.
Selain itu ada pemasukan saya pribadi Rp6
juta perbulan karena baru tahun pertama
menjadi karyawan. Sebagai informasi, saya
mengambil beasiswa program pendidikan biar
tidak terlalu membebani orang tua demi
kuliah. Saya anak bungsu dari enam
bersaudara, dua kakak bantu toko di rumah,
dua lagi kerja di luar negeri, tapi pemasukan
masih pas-pasan tidak bisa meng-cover utang
keluarga, dan satu lagi masih kuliah.
5. Strategi saya dengan jualan online sambil
kerja sehingga nambah income, walaupun
tidak terlalu banyak. Masih dalam proses
belajar dan hasilnya juga belum bisa
menutupi utang saat ini.
6. Galau sampai sekarang utang orang tua
enggak beres-beres meski saat ini mereka
sudah kepala enam, tapi masih terlilit utang
dan terus banting tulang. Pemasukan cuma
buat bayar bunga utang aja, jadi dari dulu
sampai sekarang utang tidak turun sama
sekali. Nambah mungkin iya, soalnya income
tidak sebanyak untuk nutupin utang. Lagi

90
mencari cara buat bisa dapat income
tambahan yang lumayan buat bantu orang tua
karena ingin lihat mereka hidup damai di
masa tuanya kakanda.
Respon:
Begini tuan dan nyonya sekalian, kalau mendapat
pinjaman untuk buka toko, tolong jangan dipake
semua sekaligus. Kenapa demikian? Karena
memakai utang sebagai leverage artinya business
plan dan budget plan harus di set dengan matang.
Di dalamnya harus diperhitungkan juga jika
seandainya dalam beberapa bulan di awal, bisnis
tidak bekerja dengan baik. Maka dari itu, sisain
dana juga buat jaga-jaga.
Seandainya kalian enggak memperhitungkan
dengan benar, utang yang kamu gunakan tadi
bukannya jadi pisau dapur malah membunuh yang
punya.
Oleh karena itu, bikin matriks pembayaran pinjaman
kamu untuk setiap bulannya. Paling tidak kamu
paham sebenarnya utang yang harus dibayar per
bulan berapa, terus mana yang bisa
direstrukturisasi jika ada masalah. Kemudian bikin
juga data pendapatan bersih usaha toko, usaha


91
online, dan semacamnya. Nanti bisa dibandingkan.
Setelah itu, baru membuat list aset yang kalian
miliki. Pelan-pelan dilaksanakan deh, nanti kamu
paham manfaatnya.
Case #6 Tuan Yu
Kondisi:
Halow.. Kakanda, semoga kasus aku di jawab ya
1. Total utang Rp1.8 miliar
2. Orang tua waktu itu pinjam ke tetangga untuk
bisnis batubara dengan teman. Teman orang
tua kabur dan saat ini tetangga nagih sampai
kalau ga dibayar orang tua diancam
dipenjara.
3. Total aset Rp1,4 miliar sudah sama rumah
tinggal.
4. Pemasukan Rp7 juta orang tua sudah pensiun
5. Punya usaha kambing dengan om sudah
berjalan cukup lama rencananya modal awal
mau diambil semua sebesar Rp200 juta untuk
pembayaran bulan depan. Mobil dan dua
rumah yang ditinggali om juga mau di jual
yang totalnya Rp900 juta.
6. Kegalauan apakah boleh jual rumah tinggal
sekarang? Rencana kalau sudah mepet mau


92
pinjam ke bank kakanda, ga mau kalau
sampai orang tua dipenjarakan bingung
sisanya mau dari mana lagi
Respon:
Peringatan dan pembelajaran ke teman-teman
lainnya soal batubara ya. Kalau kalian tidak paham
bisnis ini jangan masuk. Sudah banyak yang
menjadi korban karena tidak tahu proses bisnisnya,
terlebih menggunakan pinjaman. Konsep ini sama
juga untuk bisnis lain, jika pengetahuannya nol,
jangan ikut ambil bagian kecuali siap kehilangan
hartanya.
Untuk Tuan Yu, saat ini opsi yang kamu miliki
sangat sempit sehingga mau nggak mau ya harus
likuidasi aset. Semuanya di jual-jualin. Itu adalah
konsekuensi setiap tindakan yang hanya melihat
profit, tapi meninggalkan risiko.
Mediasi ke pemberi pinjaman tentu harus dilakukan,
usahakan kamu yang aktif. Jangan menunggu
tetangga yang komplain, biar ada kesan keluarga
kamu tidak lari dari kewajibannya.
Nanti kalian kalau mau bisnis, lihat risikonya dulu
baru cermati profitnya. Jangan dibalik.


93
Case #7 Nyonya Ru
Kondisi:
Hi Kakanda
1. Total utang Rp2 miliar


94
2. Utang digunakan untuk beli rumah di salah
satu kota wisata Pulau Jawa. Harganya Rp3,2
miliar dengan KPR bunga fix tiga tahun,
dilanjut floating dua tahun. Rencana ditutup
setelah fix berakhir, dengan tahun jatuh tempo
2023. Sisa utang yang harus dilunasi masih
Rp1,3 miliar
3. Aset masih ada rumah di kota ini kurang lebih
Rp1 miliar dan tidak terpakai. Kami tinggal di
rumah dinas, dengan tabungan sekitar Rp700
juta dan memiliki dua mobil.
4. Pemasukan sekitar Rp200 juta
5. Strategi buat beresin utang dengan cara
menabung dulu. Kemarin sudah mendapat di
angka yang lumayan banyak, tetapi gagal
beresin karena suami membeli mobil seharga
Rp600 juta.
6. Kegalauannya karena enggak ada dana
darurat, dana pensiun, dana pendidikan
sampai utang benar-benar beres. Saat ini
rencana tetap mengumpulkan uang dengan
prioritas menutup utang, setelah itu baru yang
lain. Bener ga sih Kakanda? Thank you!!
Kami tinggal di Kalimantan (bukan ibukota
baru)


95
Respon:
Halo kawan-kawan dari Kalimantan. Itu sudah betul,
beresin utang yang kamu punya, baru mulai
prepare dana lainnya. Pinjaman kamu masih
panjang, jika tidak disiapkan dananya maka akan
terasa tidak nyaman memikirkan dana lainnya. Tapi
nanti pas menutup utang, paling tidak masih
memiliki sisa cash untuk operasional keluarga.
Baik dalam berbisnis maupun keluarga, kepemilikan
cash atau dana liquid lain tidak boleh abai loh ya.
Yang diatur besarannya aja agar tidak terlalu
menumpuk dan bisa dialokasikan ke instrumen
investasi lain yang ngasih profit.
Case #8 Nyonya St
Kondisi:
Dear kakanda
1. Total utang masih Rp1 miliar
2. Digunakan untuk KPR rumah, jangka waktu
masih 19 tahun lagi.
3. Aset berupa saham perusahaan sekitar
Rp400 juta jika nilai sekarang, tidak mau
dicairkan karena startup ini kemungkinan
masih bisa berkembang, tapi jika bangkrut ya


96
kami tidak mendapat apapun. Dari pihakku,
ada aset berupa cash Rp300 juta.
4. Pemasukan Rp23 juta, tapi Rp12 juta
disisihkan untuk membayar wedding tahun
depan.
5. Strategi pelunasannya, maka akan ada "uang
lebih" Rp12 juta per bulan setelah menikah,
dan uang tersebut akan dipakai untuk sedikit
demi sedikit melunasi KPR.
6. Kegalauanku apakah boleh dalam keadaan
seperti ini, aku memakai uang sekitar Rp50-
70 juta untuk modal usaha? Usaha sudah
ada, tapi sedang mau dikembangkan. Dan
sebenarnya aku jadi galau, apakah benar
keputusan kita untuk mengambil KPR rumah?
Karena kita tidak punya dana darurat
sekarang. Thanks kakanda
Respon:
Rumah yang kamu beli kan memang digunakan
untuk ditinggali, jadi I said yes kok. Tidak masalah
membeli rumah meski dalam trend harga turun jika
memang digunakan sendiri, karena ada manfaat
yang digunakan disini. Risiko yang muncul adalah
risiko utang bukan penurunan value. Tapi lain
ceritanya jika kalian membeli rumah dengan

97
rencana untuk investasi, maka harus diperhatikan
dari sisi bisnis. Bikin business plan untuk pembelian
rumah, termasuk money management dan analisis
lainnya.
Gue akan sarankan untuk menahan dulu kalau mau
ngebakar tambahan Rp50-70 juta sebagai modal
baru. Dari ceritamu, load kerja kamu sudah banyak,
ditambah ngurusin printilan. Maka akan terlalu
riskan jika menambah dana sementara time
managementnya belum tertata. Kalau sudah bisa
mengalokasikan lebih banyak waktu untuk kontrol,
silakan.
Case #9 Nona El
Kondisi:
Hi Kakanda!
1. Total utang Rp1,3 miliar sekarang tinggal
Rp1,1 miliar
2. Utang digunakan karena papa mengambil
kredit di bank untuk ekspansi usaha.
Perpanjangan kredit dilakukan setiap 5 tahun.
3. Aset toko ada Rp1,5 miliar, sementara
bangunannya Rp2 miliar.
4. Pemasukan toko perbulan kurang lebih Rp500
juta.

98
5. Jadi selama 3 tahun ini papa ku ternyata
cuma bayar bunga tok sekitar Rp12 juta
sebulan, bukan bayar pokok. Jadi mulai bulan
April lalu aku beresin tapi tanpa
sepengetahuan papa ku. Jadi kumasukin
Rp20 juta sebulan dengan alasan mau
menyimpan uang aja disitu sehingga bayar
bunga kredit bisa lebih berkurang. Sekarang
papa bisa lebih semangat Iagi buat bayar
kreditnya.
Respon:
Penyelesaian masalah yang unik sih, tanpa
sepengetahuan Papa. Tapi that’s good. Emang itu
yang harus dilakukan agar utangnya tidak makin
menggerus.
Hal ini sering terjadi terutama dilakukan oleh
pebisnis yang terlalu agresif, utang lumayan
banyak, tapi tidak membuat skema pembayaran
secara clear. Maka, cara bayarnya minimal terus,
dipikir uang yang tidak digunakan untuk bayar
cicilan bisa dialihkan ke perputaran usaha. Padahal
jika kalian tidak memperhitungkannya, secara tidak
sadar utangnya justru malah enggak habis-habis.


99
Kondisi semacam ini jamak terjadi di perusahaan
dengan metode bisnis seperti senior-senior kita.
Konsep menggunakan uang Bank untuk perputaran
usaha, kemudian sayang memanfaatkan uang
sendiri itu memang betul terjadi. Tapi buat gue,
terlalu bergantung pada utang bisa menjadi
bumerang.
Case #10 Nyonya SH
Kondisi:
Hi Kakanda mau ikutaan tema kali ini pas banget
1. Total utang 1M
2. Utang yang dimiliki, Rp600 juta berupa KPR
rumah dan akan lunas 2029. Rp400 juta
berupa utang KTA, dulu ambil rencana mau
beli mobil cash dan sebagian buat modal
nikah jatuh tempo 2028. Well, KTA-nya 10
tahun jadinya gede banget bunganya, terus
masih ada utang kartu kredit Rp20 juta.
3. Aset terdiri dari rumah yang belum lunas,
kemudian mobil satu, motor ada tiga, logam
mulia 51 gram, dan reksadana saham Rp12
juta.
4. Pemasukan suami dan istri Rp16 juta


100
5. Cara melunasinya dengan tiap bulan
langsung autodebet KTA dan KPR, tapi
jadinya terkadang tidak cukup buat sehari-hari
jadi sering gesek kartu kredit.
6. Bingung pengen banget lunasin KTA karena
bunganya gede banget tapi aku ikut asuransi
unitlink juga. Apa sebaiknya asuransi
dihentikan untuk menambah biaya sehari-hari
jadi tidak harus menggesek kartu kredit.
Respon:
Gue penasaran karena dengan total pemasukan
kalian yang sejumlah Rp16 juta, sangat berani
mengambil total utang Rp1 miliar. Itu terlalu
berbahaya loh, jangan cuma gara-gara mindset
“yang penting punya, meski ngutang banyak”,
kehidupannya jadi enggak sehat. Buat apa?
Tentu utang boleh, tapi perkirakan apakah memang
ada di angka batas yang wajar? Ditambah lagi
dengan unitlink. Posisi utang banyak, akan gue
sarankan ke asuransi tradisional. Jangan ke
unitlink, makin beban kamu punya utang.
Nah unitlink kamu berapa lama? Kalo baru tutup
aja. Sebelum tutup, masuk ke asuransi tradisional
jadi bulanannya Iebih rendah. Kemudian mulai


101
membatasi kartu kredit dengan cara menghukum
diri sendiri. Misalnya kalau makan terlalu mahal,
besoknya wajib lari 5 km. Kondisi keuanganmu
sangat mepet, bakal bahaya in the long run.
Case #11 Nyonya Am
Kondisi:
Kakanda....
1. Total utang Rp1,5 miliar
2. Penggunaan utang tersebut, Rp1 miliar untuk
beli rumah tinggal yang merupakan rumah
ketiga dan Rp500 juta untuk renovasi rumah
pertama
3. Total aset tidak liquid terdiri dari tiga rumah
dengan total Rp4 miliar, asuransi jiwa Rp400
juta
4. Pemasukan Rp45 juta perbulan
5. Strategi penyelesaian utang, untuk yang
Rp500 juta rencananya diambil dari bonus
tahun depan. Sementara utang yang Rp1
miliar akan dibagi menjadi 2 tahun untuk
pelunasannya
6. Berencana mau resign dari pekerjaan tapi
masih belum berani untuk bisnis


102
Respon:
Bisnis tuh enggak gampang! Ingat, makanya
dibutuhkan waktu di awal membuka bisnis tuh masa
ngebakar duit. Dimana pemasukan belum ada, tapi
biaya operasional seperti bayar gaji, listrik, dan
semacamnya harus tetap jalan. Makanya harus
kamu perhitungkan secara matang sebelum
beneran terjun.
Itu rasio utang kamu mendekati 40% dari aset yang
ada, coba nanti dihitung perbandingan cicilan dan
pemasukan. Kalau mau resign, tunggu dulu sampai
dibatas yang enak buat bayar. Kalau tidak kamu
lakukan, meski kamu memiliki aset, tetap pusing
bayarnya.
Case #12 Tuan H
Kondisi:
Halo kakanda
1. Total utang Rp125 miliar. Dari utang tersebut,
terdiri dari Rp85 miliar ke bank dengan
jaminan usaha keluarga dan personal
guarantee dari orang tua, sementara Rp15
miliar dengan jaminan rumah saudara.
Kemudian sisa Rp25 miliar utang perorangan
orang tua dengan kenalan dan saudara.

103
2. Utang tersebut digunakan untuk
mempertahankan pabrik keluarga yang
hampir bangkrut (sudah tidak profitable).
Sudah tidak ada lagi modal untuk melunasi
3. Aset pabrik kurang lebih di Rp70-75 miliar,
rumah keluarga di Rp15 miliar
4. Pemasukan perbulan pabrik sudah minus,
artinya nombok
5. Strategi untuk beresin utang adalah menjual
pabrik dan restrukturisasi utang dengan bayar
50 persen saja
6. Kegalauan adalah masih dalam proses
negosiasi dengan investor dan restrukturisasi
yang masih belum disetujui oleh bank
Respon:
Kondisi ini mirip dengan salah satu case yang
sempat gue tangani. Dimana rekomendasi gue
adalah melakukan PHK bertahap, jika penjualan
pabrik ga berjalan mulus. Memang ada biaya
pesangon, makanya perlu dikalkulasi dengan baik.
Well, di masa sekarang susah jual pabrik. Kalo
kamu uda nemu buyer-nya, that's good.
Langkah lainnya jelas valuasi dihitung bener,
termasuk goodwill nya. Cash uda bleeding pasti.
Dengan skala bisnis yang punya kedekatan dengan

104
perbankan untuk meminta keringanan bunga.
Mudah2an restrukturisasi berjalan lancar. Gue ga
bisa komen banyak di medsos dan buku, tapi gue
rasa you know what you have to do.
Kasus ke-13 mana?
Tidak akan diangkat. Masih banyak beberapa kasus
lain masuk, dan gue salut dengan perjuangan
kalian. Sesi #Utang 1 M gue bikin agar orang sadar
tidak hanya enaknya doang. Ada masalah yang
gede juga, dimana sebagian besar karena
ngegampangin dan maksain.
Hati2 guys. Jangan anggap remeh.
Gue apresiasi untuk kalian yang uda join sesi
#Utang 1 M , mudah2an segera nemu jalan keluar.
Untuk rekan2 yang lain, semoga baik utang dan
piutang juga lekas beres.
Thank you!


105

106
BAB VI Business Plan

Gue geregetan nulis ini, karena ternyata begitu


banyak rekan-rekan UMKM yang memulai bisnis
tanpa pertimbangan yang matang. Bermodal
semangat dan uang, langsung terjun dalam dunia
usaha. Bagus memang karena katanya paling
utama kan praktik, tapi yakinlah apabila praktik
yang dibarengi dengan perencanaan akan menjadi
combo terbaik.
Lihat saja di sekeliling kita, banyak bisnis yang
sebenarnya bisa di scale up lebih tinggi tapi
terhambat strategi. Memang di bagian pertama
#Monspirasi ada berbagai macam bisnis yang telah
berhasil, tapi gue yakin masih banyak diantara
pebisnis di Indonesia masih dalam kategori
struggling meski cuma sekedar untuk survive. Oleh
sebab itu, gue akan berbagi dalam buku ini untuk
membuat perencanaan yang diperlukan saat mulai
berbisnis bagi kalian.
Apa saja yang perlu diperhatikan saat membuat
business plan?


107
1. Business Process
Kita gak akan ngomong yang ribet deh, tapi
sesederhana pertanyaan gue.
“Kamu tuh mau ngapain di bisnis ini?”
“Jualannya apa, arus barang dan jasanya seperti
apa, terus karyawan kamu si A, B, C sampai Z tuh
mau ngapain?”
Proses bisnis itu gambaran besar dari usaha kamu,
nah diperincinya nanti dalam flow yang sering orang
bilang dengan nama Standard Operating Procedure
atau SOP. Yang namanya SOP harus clear mulai
dari siapa mengerjakan apa, sampai barang jatuh
ke tangan konsumen. Dengan demikian, tanggung
jawab orang-orang yang terlibat dalam bisnis jelas.
Kalau ngerjain sendiri bagaimana?
Berarti kalau seperti itu, flow yang diatur adalah
pelayanan kita ke konsumen. Jadi ketika konsumen
membutuhkan barang atau jasa kita, ada
keterangan yang jelas. Dengan begitu para
konsumen paham musti ngapain agar mendapat
produk tersebut.
Apakah harus dipampang di atas kertas?


108
Nampak tradisional, tapi iya deh agar SOP kita
enggak berubah-ubah semau sendiri tanpa dasar
yang jelas. Dicatat di file komputer juga tak apa
sebetulnya.
Untuk flow yang ke konsumen juga ada baiknya
kalian share agar mereka paham, kalau perlu
dibikin Frequently Asked Question (FAQ).
2. Analisis SWOT
SWOT akronim dari Strength (kekuatan),
Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(kesempatan), dan Threats (ancaman). Ada banyak
referensi yang membedakan antara SWOT dan
kebalikannya TOWS dilihat dari sudut pandang
fokus masalah internal atau eksternal. Gue akan
menggunakan SWOT aja yang paling jamak
dibahas dan cukup sederhana, tapi sampai ke “how
to” nya ya.
Pertama, bikin list dulu deh untuk masing-masing
variabel, tapi kamu ga akan paham kalau belum
tahu makna masing-masing. Okey, kita ulas dulu
ya.
Strength
Sebenarnya apa sih yang bikin usaha kamu spesial,
sehingga menjadi incaran para konsumen. Itu

109
adalah pertanyaan paling sederhana untuk
mengidentifikasi makna dari kekuatan. Strength ini
erat kaitannya dengan keunggulan dibandingkan
dengan yang lain, makanya selalu gue tanya,
Apakah kamu memiliki keunggulan kompetitif?
Artinya bisnis kamu sangat oke, produk kamu unik,
atau apa yang membedakan dengan pesaing
kamu?
Awali dengan membuat list kekuatan usaha kamu,
brainstorming aja. Misal kalau usaha makanan,
ternyata resep kamu adalah satu-satunya di Jakarta
sehingga sukar dicari tandingannya. Atau kamu
memiliki reseller terbanyak yang membuat lebih
mudah menjual barang, dan berbagai macam
lainnya contoh kekuatan bisnismu.
Weaknesses
Variabel strength dan weaknesses ini dari internal,
jadi sekarang pertanyakan ke bisnis kamu
mengenai kelemahan yang ada di dalamnya.
Semacam diskusi imajiner dengan diri sendiri gitu.
Misalnya begini deh, kamu usaha kedai kopi yang
bahannya didatangkan dari luar pulau dan di lokasi
premium. Ternyata setelah di analisis, model bisnis
yang cocok ternyata menggunakan sistem franchise

110
dan tambahan investor karena kalau hanya satu
lokasi tidak akan berkembang, sementara modal
juga terbatas.
Kelemahan modal merupakan variabel
weaknesses, dengan demikian kamu bisa paham
ada ruang strategi yang bisa ditingkatkan.
Problem karyawan bandel, susah mencari yang
berkualitas juga bagian dari variabel kelemahan.
Perlu diingat juga, tidak ada bisnis yang 100%
sempurna sehingga tidak mungkin jika kamu
kesusahan mencari faktor kelemahan. Tulis di atas
kertas, bikin daftar kelemahan usaha kamu.
Opportunities
Sekarang sudah mulai masuk analisis eksternalnya
yaitu bagian opportunities dan threats, kita mulai
dari opportunities dulu ya. Variabel opportunities
menunjukkan faktor di luar yang memberi ruang
bagi usaha kamu untuk berkembang, namanya saja
kesempatan.
Pemerintah menurunkan tarif pajak untuk UMKM
pada tahun 2018 menjadi 0,5%. Berita ini kan
menjadi angin segar bagi para pelaku industri
UMKM, merupakan salah satu bagian dari variabel
kesempatan. Artinya ada alokasi dana yang

111
sebelumnya untuk pajak, digunakan ke ekspansi
kecil lainnya.
Atau dari sisi lingkungan yang lebih kecil, terlihat
bahwa di daerah kamu menghasilkan durian luar
biasa banyak dengan harga murah tentunya.
Kenapa tidak di packaging sedemikian rupa, dijual
ke ibu kota memanfaatkan popularitas instagram
dan influencer?
Threats
Ancaman apa saja yang berpotensi mengganggu
kelangsungan bisnis kita?
Siapa saja kompetitor kamu di pasar dan apakah
lebih besar?
Apabila seseorang tidak menggunakan produk
kamu, apakah dia bisa mengganti dengan yang
lain?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang menjadi
bagian dari threats. Dengan mengetahui potensi
pengganggu kelangsungan usaha, maka kamu
akan menjadi mawas diri sehingga tidak sembrono
dalam bertindak. Selain itu, akan semakin
berkembang strategi-strategi yang dibutuhkan agar
usaha kamu tetap survive meski ada ancaman dari
luar.

112
Jadi, sekarang yang harus kamu lakukan adalah
keluar rumah dan lihat apa saja threats di bisnismu!
Sudah pada bikin list SWOT tadi? Gue juga deh
pake imajinasi.
Usaha laundry Bu Farah

No Strengths Weaknesses Opportunities Threats

1 Lokasinya di Karyawan Ada Muncul


apartemen bandel- kemungkinan usaha
yang ramai bandel pembangunan laundry
unit baru di dekat yang baru
lokasi

2 Merupakan Beban - -
pioneer operasional
laundry tinggi
disitu

So, what’s next?


Enggak cuma list doang kan??
Tentu saja tidak, harus kita follow up agar
menghasilkan output yang tepat. Di ilmu
manajemen dimunculkan TOWS, gampangnya
setelah diidentifikasi list pake SWOT maka


113
selanjutnya aplikasinya ke bisnis kamu.
Dikombinasikan nih...

Kombinasi Strengths Weaknesses

Opportunities Strengths/ Weaknesses/


Opportunities Opportunities
(SO) (WO)

Threats Strengths/ Weaknesses/


Threats (ST) Threats (WT)

SO : Bagaimana menggunakan kekuatan agar


menangkap peluang secara optimal?
WO : Kelemahan apa yang harus kamu eliminir
agar peluangnya tidak hilang?
ST : Bagaimana menggunakan kekuatan untuk
mengatasi masalah eksternal?
WT : Kelemahan apa yang paling gampang
terkena ancaman dan seperti apa solusinya?
Kita lanjutkan dari usaha laundry Bu Farah ya,
maka follow up nya akan jadi seperti ini


114
Analisis SWOT
Usaha laundry Bu Farah

Strengths: Weaknesses:
Lokasi Premium Karyawan bermasalah
Pioneer laundry di Beban Operasional Tinggi
daerah tsb

Opportunities: Perlu menyiapkan Membeli mesin terbaru


Unit baru strategi ekspansi yang lebih user friendly
sehingga target dengan membuka sehingga bisa memangkas
pasar cabang baru di unit opex dan beban karyawan.
bertambah baru Sekaligus branding kuat
bagi market baru.

Threats: Harus make sure Kompetitor yang masuk


Muncul pesaing bahwa teknologi diperkirakan memiliki
baru laundry yang kita modal lebih besar. Oleh
miliki selalu paling sebab itu, efisiensi usaha
modern dibanding menjadi prioritas agar bisa
pesaing baru. bersaing di inovasi.
Sehingga kalau bisa tidak
bersaing secara head to
head.


115
3. Financial Projection
Bicara bisnis, tujuannya kan selalu masalah
profitabilitas. Sebelum mencapai titik keuntungan
tersebut, kalian harus mulai memperkuat pondasi
keuangan terlebih dulu agar tidak kehabisan darah
sebelum menghasilkan keuntungan.
Pondasi keuangan tadi bentuknya di atas kertas
dan berupa perkiraan, jadi kamu bisa mengukur
apakah dalam perjalanan, terjadi masalah atau
tidak. Dengan demikian kamu bisa mengambil
tindakan khusus jika diperlukan, itulah fungsi dari
financial projection.
4. Perkiraan penjualan
Pengusaha perlu bisa memperkirakan penjualan
produk atau jasanya, bikin aja dalam periode
bulanan. Tapi mengaplikasikan di excel dalam
range waktu 3 bulanan, atau semesteran, dan kalau
perlu dalam waktu setahun ke depan. Perkiraan
yang dibuat bisa berdasarkan data penjualan di
masa lalu sebagai benchmark-nya. Sukarnya
adalah usaha yang baru berdiri, kan tidak ada tuh
data penjualan sebelumnya karena baru mulai dari
nol.


116
Untuk itu, coba dilihat di bisnis serupa atau pesaing
kamu. Berapa sih mereka bisa menjual, nah
kemudian dikurangkan saja misal perkiraan untuk
kamu 50% penjualan dari kompetitor.
5. Biaya yang diperlukan
Untuk setiap mangkok mie ayam, ada bahan dasar
berupa mie dan ayam sebagai pengurang
keuntungan. Selain itu, sebelum mie ayam siap
disajikan, diperlukan orang untuk mengolahnya
terlebih dahulu dong. Tidak mungkin orang tadi
masak dengan sukarela, pasti mendapat bayaran
sehingga ikut mengurangi laba. Bedanya, biaya
yang keluar untuk bahan pokok mie dan ayam
sangat bergantung dengan volume penjualan,
sementara biaya gaji karyawan itu selalu fix.
Bagusnya juga kamu memasukkan gaji untuk diri
kamu sendiri disini, bandingkan dengan total
incomenya. Jangan sampai mengambil gaji
melebihi kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan.
Perhitungkan dana yang pasti keluar untuk biaya-
biaya semacam itu dalam waktu 6 bulan sampai
setahun tadi. Kemudian kamu juga harus
mempertimbangkan seandainya tidak ada


117
penjualan, seberapa kuat dana yang kamu miliki
untuk membiayai beban operasional usaha. Kalau
dana cadangan yang dimiliki cuma bisa untuk
bertahan sebulan sementara penjualan nihil dalam
tiga bulan, jelas usaha kamu akan mengalami
kebangkrutan.
Itulah kenapa, konsep dana cadangan perlu dimiliki
untuk mengurangi risiko kebangkrutan usaha.
Betapa dana cash harus ada demi berputarnya roda
bisnis.
6. Proyeksi Income
Income berarti penjualan dan sudah dikurangi oleh
beban atau biaya yang terjadi. Intinya berapa sih
perkiraan penghasilan bersih yang akan diterima
setiap bulan, kemudian nanti bisa dihitung dalam
setahun. Kenapa angka ini penting? Karena untuk
menentukan apakah usaha kamu layak diteruskan
atau tidak, memastikan strategi ekspansi bisa
terpenuhi atau harus mundur, dan berbagai
keputusan bisnis penting lainnya.
Secara sederhana gue kasih contoh laundry Bu
Farah ya


118
Item 1 bulan 6 bulan 1 tahun

Sales 70.000.000 420.000.000 840.000.000

Cost

Fix Cost 25.000.000 150.000.000 300.000.000


(gaji,
sewa, dll)

Variabel 30.000.000 180.000.000 360.000.000


Cost
(detergen,
air, dll)

Earning 15.000.000 90.000.000 180.000.000


Before
Tax

Earning 14.650.000 87.900.000 175.800.000


After Tax

Dari proyeksi yang dibuat, ketika memulai bisnis


kecil disarankan untuk memperhatikan bagian fix
cost. Hal ini disebabkan saat tidak ada penjualan

119
pun, biaya tetap akan selalu berjalan sehingga tidak
mungkin kamu cuma menyediakan dana hanya
untuk satu bulan. Paling tidak, gue sarankan untuk
memiliki dana selama enam bulan sehingga dari
tabel di atas ada di angka Rp150 juta dan itu diluar
kebutuhan untuk memulai bisnisnya. Kalau ada
lebih, misal dana cadangan sampai setahun, ya itu
bakal bagus banget. Kita akan lebih detail bahas ini
di bagian cashflownya.
7. Proyeksi Cashflow
Proyeksi cash flow digunakan untuk menunjukkan
seberapa besar uang yang keluar dan masuk,
bukan dalam bentuk piutang atau utang ya.
Proyeksi cash flow erat banget kaitannya dengan
financial projection di atas, yang membedakan
adalah harus benar-benar uang kas dalam cash
flow projection.
Kenapa dibedakan antara cash dan enggak?
Banyak kisah, sebuah bisnis terpaksa berhenti
karena tidak memiliki cadangan duit. Kalau model
bisnis kalian tidak menggunakan skema utang
piutang, berarti gue bisa menganggap financial
projection-nya semua diselesaikan secara tunai.


120
Artinya tidak perlu dibedakan karena setiap
penjualan berarti uang masuk.
Cash flow projection ini gue munculkan karena:
• Berbagai literatur pasti memasukkan cash
flow projection dalam business plan-nya
• Untuk kalian yang di bisnisnya ada sifat nge-
bon, atau ngutang.
Gimana bikinnya?
Harus ada tiga bagian pokok, yaitu kas masuk, kas
keluar, dan saldonya. Kas masuk berisi berapa
penerimaan uang yang diperkirakan akan diterima,
sementara kalau kas keluar jelas angka nominal
perkiraan uang keluar. Sementara sisanya akan
masuk ke bagian saldo usaha.
8. Marketing Strategy
Marketing sebagai ujung tombak usaha buat
mendatangkan konsumen, meningkatkan valuasi
bisnis, serta membangun branding yang kuat.
Marketing strategy jelas dimulai dari (lagi-lagi)
planning, saluran yang digunakan, eksekusi di
social media, sampai bagaimana evaluasinya.
Tentu saja butuh dana untuk bisa menjalankan
strategi ini, banyak saluran yang digunakan,


121
influencer dilibatkan, bahkan fase perencanaan pun
jika menggunakan konsultan juga berarti keluar
uang. Bukan jadi soal jika kalian termasuk bagian
golongan berduit yang berarti ga masalah budget
berapapun, meskipun pada akhirnya akan jadi
problem juga apabila konversinya jauh di bawah
angka yang diharapkan.
Concern gue adalah untuk teman-teman yang
budgetnya sangat terbatas, maka harus benar-
benar bisa mengoptimalkan baik saluran maupun
pihak yang terlibat.
Marketing budget tetap harus ada.
Pertama, perhatikan berapa anggaran marketing
yang tersedia. Meskipun marketing adalah ujung
tombak dalam penjualan, tapi jelas kita enggak
boleh jor-joran ngabisinnya dong.
Bisa bahaya kalau duit cash habis karena satu
event besar untuk marketing, ditambah strateginya
tidak pas. Berapa besarnya budget yang harus
disediakan?
Pendekatannya bisa dari kita langsung alokasikan
nominal, atau membuat detail marketing strategy
terus menyusun perkiraan dananya. Keduanya bisa
dilakukan, tapi untuk awal gue lebih suka melihat

122
berapa perputaran uang usaha secara keseluruhan,
kemudian dikurangi perkiraan biaya operasional
dan biaya lainnya, maka tergambar cash flow
perbulan sekaligus budget marketingnya.
Campaign Model
Setelah tahu nominal rupiahnya, maka langkah
selanjutnya adalah mau campaign yang seperti apa.
Indonesia sangat unik loh dengan segala bisnis dan
triknya, gue ketemu banyak orang yang ternyata
lebih oke jualan via facebook.
Sementara ada lagi yang lain bilang, penjualan
utamanya di instagram. Ada yang enggak fokus di
social media? Ada juga, karena fokusnya B2B atau
jual barang di mall.
Saluran campaign yang berbeda, jelas perlu dana
dan strategi bervariasi. Kamu perlu mapping siapa
konsumennya, jadi misal barang jualannya adalah
fashion ritel dan ga punya toko, jelas fokusnya kan
ke masyarakat banyak yang gemar buka instagram.
Trial dan error ga jadi soal dalam campaign plan ini.
Dalam program campaign, kita berusaha
membangung awareness, sehingga orang mulai
penasaran dan tertarik. Ketika masuk dalam fase
orang mulai tertarik, diperkuat dengan proof seperti

123
review produk dan lain sebagainya sehingga gairah
untuk melakukan pembelian semakin kuat.
Teruntuk teman-teman yang menggunakan media
sosial kan jelas pakai ads atau endorse influencer.
Perhatikan pula engagement dan rate mereka,
jangan asal punya basis follower banyak, karena
tidak akan berjalan baik kalau segmennya salah.
Misal influencer-nya adalah seorang ibu beranak
satu, jelas tidak cocok untuk jualan kamu yang
isinya pernak-pernik lucu bagi para remaja. Paham
ya?
9. Worst Case Scenario
Pernah mendengar orang menjual bisnisnya setelah
valuasi usahanya menjadi tinggi? Salah satu exit
strategy yang biasa digunakan perusahaan adalah
Initial Public Offerings juga, artinya melepas
sebagian kepemilikan perusahaan dengan cara
yang keren. Tapi kita tidak akan bahas yang baik-
baik itu, karena business plan yang disusun ini
untuk skala kecil. Exit strategy yang gue maksud
adalah…
Skenario untuk kejadian buruk.


124
Pernah terpikir dalam benak kalian pertanyaan
buruk “What if”?
Bagaimana jika seandainya penjualan di bawah
target?
Apa yang terjadi apabila karyawan tiba-tiba berhenti
di tengah jalan?
Strategi apa yang harus digunakan saat krisis
datang?
Memang orang bilang jangan mikir yang jelek-jelek,
nanti malah kejadian. Bukan berpikir pesimis
sebetulnya, tapi kita harus selalu bersiap untuk
segala hal terburuk. Karena sebagai pebisnis, kamu
tidak hanya bertanggung jawab terhadap diri kamu,
tapi terhadap keluargamu, bahkan keluarga
karyawan kamu.
Dalam strategi ini juga kita harus memperkirakan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menentukan bisnis layak dilanjut atau tidak saat
belum menghasilkan profit. Terutama bagi usaha
baru ya. Misalnya kamu mulai bisnis jualan siomay,
nah logisnya berapa bulan bisnis kamu bisa
menghasilkan profit untuk menutup operasional
bulanan. Kemudian, apa yang akan dilakukan jika
melewati batas waktu tersebut?

125
Jadi mulailah membuat list berbagai kemungkinan
terburuk yang mungkin terjadi di usaha kamu. Tentu
dibagian selanjutnya kamu isi juga solusi yang bisa
dilakukan.
Gue kasih contoh ya

No Skenario Solusi

1. Karyawan mundur Selalu memiliki tambahan


saat launching satu karyawan cadangan
produk

2. Muncul persaingan Memperkuat relasi


tidak sehat, hater dengan konsumen
di sosmed dengan mengadakan
acara, etc.

3. ….cari... ….temukan...

Jadi, mulai sekarang bikin deh seperti contoh di


atas, meskipun selalu berdoa agar tidak sampai
strategi ini kita gunakan. Amin…


126

127
Terima kasih sudah membaca

Andhika Diskartes
Kehidupan terbaik adalah yang sedang kamu jalani,
saat ini, bukan milik orang lain yang hanya terlihat,
di kasat mata…

Tugas kamu sekarang menjadi manusia yang


benar-benar hidup, lebih bagus menghidupi banyak
kepala, bukan mencipta kerisauan dalam jiwa…

Bisa?

Anda mungkin juga menyukai