Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

HIASAN DINDING KALIGRAFI

Resume Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Semester 6/2017

Dosen Pengampu:

H. Rabbul Izatin, S.Sos, M.M.

Disusun Oleh:

Mardhatillah Usbah (14290063)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2017

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu nilai keindahan selalu dicari oleh orang-orang penggila keindahan seni. Dimana
para penggila seni itu apabila mereka sudah suka pada suatu keindahan seni , harga bukanlah
suatu masalah yang besar, hal ini lah yang akan kita manfaatkan bagi seorang wirausaha
sebagai peluang usaha untuk mendapatkan rupiah. Hiasan dinding kaligrafi memang sudah
tidak asing lagi ditelinga dan di mata kita , karena hampir setiap hari ketika kita pergi ke
sebuah masjid , sudah menjadi barang tentu pasti ada hiasan dinding kaligrafi tersebut.
Apabila kita membuat hiasan dinding kaligrafi ini berbeda dengan hiasan dinding kaligrafi
sebagai mana biasanya , maka ini merupakan sebuah peluang usaha, yang akan menjadikan
kita individu yang sukses. Tentunya dalam melakoni peluang ini ,kita harus sabar dan tekun .
karena salah satu ciri orang sukses yaitu sabar dan tekun itu.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan kami membuat hiasan dinding kaligrafi ini adalah:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan.
2. Untuk menggali kemampuan dan menambah pengalaman.
3. Untuk dijadikan bahan acuan bagi mahasiswa di masa mendatang.

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kaligrafi
Secara Etimologi, kata Kaligrafi merupakan penyederhanaan dari Calligrafy, yaitu Callos
yang berarti indah dan Graph yang berarti tulisan. Jadi Kaligrafi adalah tulisan yang indah,
atau aksara yang sudah dibentuk dan dimasuki unsur keindahan. Secara Terminologi menurut
Syeik Syamsuddin al Akfani, letak-letaknya dan cara merangkainya menjadi sebuah tulisan
yang tersusun atau apa-apa yang ditulis diatas garis-garis, bagaimana cara menulisnya dan
menentukan dimana yang tidak perlu ditulis, mengubah ejaan yang perlu diubah dan
menentukan cara bagaimana untuk mengubahnya.

B. Jenis-Jenis Kaligrafi
1. Khat Naskhi
Kaligrafi gaya Naskhi paling sering dipakai orang-orang islam, baik untuk menulis
naskah keagamaan maupun tulisan sehari-hari. Gaya Naskhi termasuk gaya penulisan
kaligrafi tertua. Sejak kaidah penulisannya dirumuskan secara sistematis oleh Ibnu
Muqlah pada abad ke-10, gaya kaligrafi ini sangat populer digunakan untuk menulis
mushaf Alquran sampai sekarang. Karakter hurufnya sederhana, nyaris tanpa hiasan
tambahan, sehingga mudah ditulis dan dibaca.
2. Khat Tsuluts
Kaligrafi ini merupakan seorang menteri bahasa arabnya (wazir) di masa
Kekhalifahan Abbasiyah. Tulisan kaligrafi gaya Tsuluts sangat ornamental, dengan
banyak hiasan tambahan dan mudah dibentuk dalam komposisi tertentu untuk memenuhi
ruang tulisan yang tersedia. Karya kaligrafi yang menggunakan gaya Tsuluts bisa ditulis
dalam bentuk kurva, dengan kepala meruncing dan terkadang ditulis dengan gaya
sambung dan interseksi yang kuat. Karena keindahan dan keluwesannya ini, gaya Tsuluts
banyak digunakan sebagai ornamen arsitektur masjid, sampul buku, dan dekorasi interior,
dan lain sebagainya.

3
3. Khat Farisi
Seperti tampak dari namanya, kaligrafi gaya Farisi dikembangkan oleh orang Persia
dan menjadi huruf resmi bangsa ini sejak masa Dinasti Safawi sampai sekarang. Kaligrafi
Farisi sangat mengutamakan unsur garis, ditulis tanpa harakat, dan kepiawaian
penulisnya ditentukan oleh kelincahannya mempermainkan tebal-tipis huruf dalam
'takaran' yang tepat. Gaya ini banyak digunakan sebagai dekorasi eksterior masjid di Iran,
yang biasanya dipadu dengan warna-warni Arabes.
4. Khat Riq'ah
Kaligrafi ini merupakan hasil pengembangan kaligrafi gaya Naskhi dan Tsuluts.
Sebagaimana hal-nya dengan tulisan gaya Naskhi yang dipakai dalam tulisan sehari-hari.
Riqah dikembangkan oleh kaligrafer Daulah Utsmaniyah, lazim pula digunakan untuk
tulisan tangan biasa atau untuk kepentingan praktis lainnya. Karakter hurufnya sangat
sederhana, tanpa harakat, sehingga memungkinkan untuk ditulis cepat.
5. Khat Ijazah
Tulisan kaligrafi gaya Ijazah (Raihani) merupakan perpaduan antara gaya Tsuluts dan
Naskhi, yang dikembangkan oleh para pakar kaligrafer Daulah Usmani. Gaya ini lazim
digunakan untuk penulisan ijazah dari seorang guru kaligrafi kepada muridnya. Karakter
hurufnya seperti Tsuluts, tetapi lebih sederhana, sedikit hiasan tambahan, dan tidak lazim
ditulis secara bertumpuk (murakkab).
6. Khat Diwani
Kaligrafi ini dikembangkan oleh kaligrafer Ibrahim Munif. Kemudian,
disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah dan kaligrafer Daulah Usmani di Turki akhir
abad ke-15 dan awal abad ke-16.Gaya ini digunakan untuk menulis kepala surat resmi
kerajaan. Karakter gaya ini bulat dan tidak berharakat. Keindahan tulisannya bergantung
pada permainan garisnya yang kadang-kadang pada huruf tertentu neninggi atau
menurun, jauh melebihi patokan garis horizontalnya. Model kaligrafi Diwani banyak
digunakan untuk ornamen arsitektur dan sampul buku.
7. Khat Diwani Jali
Kaligrafi ini merupakan pengembangan gaya Diwani. Gaya penulisan kaligrafi ini
diperkenalkan oleh Hafiz Usman, seorang kaligrafer terkemuka Daulah Usmani di Turki.
Anatomi huruf Diwani Jali pada dasarnya mirip Diwani, namun jauh lebih ornamental,

4
padat, dan terkadang bertumpuk-tumpuk. Berbeda dengan Diwani yang tidak berharakat,
Diwani Jali sebaliknya sangat melimpah. Harakat yang melimpah ini lebih ditujukan
untuk keperluan dekoratif dan tidak seluruhnya berfungsi sebagai tanda baca. Karenanya,
gaya ini sulit dibaca secara selintas. Biasanya, model ini digunakan untuk aplikasi yang
tidak fungsional, seperti dekorasi interior masjid atau benda hias.
8. Khat Kufi

Kaligrafi gaya kufi, penulisannya banyak digunakan untuk penyalinan Alquran


periode awal. Karena itu, gaya Kufi ini adalah model penulisan paling tua di antara
semua gaya kaligrafi. Gaya ini pertama kali berkembang di Kota Kufah, Irak, yang
merupakan salah satu kota terpenting dalam sejarah peradaban Islam sejak abad ke-7 M.

C. Bahan-Bahan yang Dibutuhkan


Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat hiasan dinding kaligrafi ini
adalah:
1. Cat minyak warna merah,kuning,hijau,biru,putih.
2. Air.
3. Wadah plastik.
4. Kuas ukuran sedang.
5. Kuas ukuran kecil.
6. Kertas karton.
7. Bingkai

D. Cara Pembuatan
1. Tuang cat yang diperlukan dalam wadah plastic yang telah disediakan
2. Campur cat tersebut dengan air sedikit air lalu diaduk rata.
3. Untuk membuat warna coklat, campurkan cat warna biru, merah dan kuning lalu aduk
rata. Lalu beri air sedikit dan aduk lagi.
4. Potong karton menjadi dua bagian, yang dipakai cuma satu saja.
5. Cat karton tersebut dengan warna putih dan biru untuk mendapatkan warna langit.
6. Lalu lukis kaligrafi dan gambar yang diinginkan dengan cat.

5
7. Jemur di bawah sinar matahari.

E. Biaya Pembuatan
No. Nama Barang Qty Harga
Adapun
Cat ukuran kecil
rincian 1. 5 50.000 biaya
@10.000
pembuatan
hiasan 2. Kuas Sedang @2.000 1 2.000 dinding
1 3.000 kaligrafi ini
3. Kertas Karton @3.000
ialah :
4. Bingkai besar @50.000 1 50.000

6
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai