Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Kaligrafi

Kaligrafi adalah suatu ilmu dan seni menulis huruf Arab dengan indah, merangkai susunan
huruf-huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara merangkai menjadi sebuah kalimat
tersusun, dimana rangkaian huruf-huruf itu dibuat dengan proporsi yang sesuai, baik jarak
maupun ketepatan sapuan huruf, yang isinya mengenai ayat-ayat Al-Quran atau Al-Hadits.

Istilah Kaligrafi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kaligraphia atau
Kaligraphos. Kata kaligrafi berasal dari Kallos yang berarti indah dan grapho yang artinya
tulisan. Sehingga kata kaligrafi mempunyai dua unsur, yaitu tulisan (aksara) dan keindahan
(nilai estetis). Dalam bahasa Arab, kaligrafi disebut Khatt, yaitu dasar garis, coretan tangan,
atau tulisan pena. Dengan demikian, Khatt atau kaligrafi adalah tulisan indah yang memiliki
nilai estetis (Hiyani, 2007).
Kaligrafi merupakan suatu geometri spiritual yang dapat diekspresikan dengan perangkat
fisik. Kaligrafi melahirkan suatu ilmu tersendiri tentang tata cara menulis, yang meneliti
tentang tanda-tanda bahasa yang bisa dikomunikasikan, yang diperoleh secara proporsional
dan harmonis, yang dapat dilihat secara kasat mata dan diakui sebagai susunan yang
dihasilkan lewat kerja kesenian.
Berikut definisi dan pengertian kaligrafi dari beberapa sumber buku: 
 Menurut Al Qoshid (2000), kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-
bentuk huruf tunggal, letak-letaknya, dan cara-cara merangkai menjadi sebuah
kalimat tersusun. 
 Menurut Sirojuddin (2006), kaligrafi adalah seni menulis huruf Arab dengan indah
yang isinya mengenai ayat-ayat Al-Quran atau Al-Hadits.
 Menurut Rahman (2006), kaligrafi adalah rangkaian huruf-huruf hijaiyah yang
memuat ayat-ayat Al-Quran maupun Al-Hadist ataupun kalimat hikmah dimana
rangkaian huruf-huruf itu dibuat dengan proporsi yang sesuai, baik jarak maupun
ketepatan sapuan huruf.
Macam - Macam Kaligrafi 
Menurut Sirojuddin (2006), kaligrafi arab terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Tsulust 

Tulisan Tsulust merupakan tulisan yang sangat tua yang populer pada dekade awal periode
Dinasti Abbasiyah, pada akhir abad kedelapan Masehi. Tulisan kaligrafi gaya Tsuluts sangat
ornamental, dengan banyak hiasan tambahan dan mudah dibentuk dalam komposisi tertentu
untuk memenuhi ruang tulisan yang tersedia. Karena keindahan dan keluwesannya ini, gaya
Tsuluts banyak digunakan sebagai ornamen arsitektur masjid, sampul buku, dan dekorasi
interior.
2. Naskhi 

Kaligrafi gaya Naskhi paling sering dipakai umat Islam, baik untuk menulis naskah
keagamaan maupun tulisan sehari-hari. Gaya Naskhi termasuk gaya penulisan kaligrafi
tertua. Sejak kaidah penulisannya dirumuskan secara sistematis oleh Ibnu Muqlah pada abad
ke-10, gaya kaligrafi ini sangat populer digunakan untuk menulis mushaf Alquran sampai
sekarang. Karakter hurufnya sederhana, nyaris tanpa hiasan tambahan, sehingga mudah
ditulis dan dibaca.
3. Kufi 

Gaya penulisan kaligrafi ini banyak digunakan untuk penyalinan Alquran periode awal.
Karena itu, gaya Kufi ini adalah model penulisan paling tua di antara semua gaya kaligrafi.
Gaya ini pertama kali berkembang di Kota Kufah, Irak, yang merupakan salah satu kota
terpenting dalam sejarah peradaban Islam sejak abad ke-7 M.

4. Riq’ah 

Kaligrafi gaya Riq’ah merupakan hasil pengembangan kaligrafi gaya Naskhi dan Tsuluts.
Riq’ah dikembangkan oleh kaligrafer Daulah Utsmaniyah, lazim pula digunakan untuk
tulisan tangan biasa atau untuk kepentingan praktis lainnya. Karakter hurufnya sangat
sederhana, tanpa harakat, sehingga memungkinkan untuk ditulis cepat. Khat ini digunakan
sebagai tulisan harian di sekolah, kantor untuk berbagai kebutuhan, urusan bisnis dan rumah
tangga.
5. Ijazah (Raihani) 

Tulisan ini diciptakan pertama kali oleh Ibnu Al-Bawwab sebagai pecahan yang
dikembangkan dari asalnya yaitu Naskhi, Tsuluts, dan Muhaqqaq. Perbedaan khat Raihani
dengan Tsulutsi terletak pada pukulan garis yang lurus dan tajam mulus. Adapun corak yang
membedakan dengan Muhaqqaq adalah bentuk poros/pusat lekukan yang tak pernah
tersumbat. Gaya ini lazim digunakan untuk penulisan ijazah dari seorang guru kaligrafi
kepada muridnya. Karakter hurufnya seperti Tsuluts, tetapi lebih sederhana, sedikit hiasan
tambahan, dan tidak lazim ditulis secara bertumpuk (murakkab).

6. Diwani 

Gaya kaligrafi Diwani dikembangkan oleh kaligrafer Ibrahim Munif. Kemudian,


disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah dan kaligrafer Daulah Usmani di Turki akhir abad ke-
15 dan awal abad ke-16. Gaya ini digunakan untuk menulis kepala surat resmi kerajaan.
Karakter gaya ini bulat dan tidak berharakat. Keindahan tulisannya bergantung pada
permainan garisnya yang kadang-kadang pada huruf tertentu meninggi atau menurun, jauh
melebihi patokan garis horizontalnya. Model kaligrafi Diwani banyak digunakan untuk
ornamen arsitektur dan sampul buku.
7. Diwani Jali 

Gaya Diwani Jali merupakan pengembangan gaya Diwani. Gaya penulisan kaligrafi ini
diperkenalkan oleh Hafiz Usman, seorang kaligrafer terkemuka Daulah Usmani di Turki.
Anatomi huruf Diwani Jali pada dasarnya mirip Diwani, namun jauh lebih ornamental, padat,
dan terkadang bertumpuk-tumpuk. Berbeda dengan Diwani yang tidak berharakat, Diwani
Jali sebaliknya sangat melimpah. Harakat yang melimpah ini lebih ditujukan untuk keperluan
dekoratif dan tidak seluruhnya berfungsi sebagai tanda baca. Karenanya, gaya ini sulit dibaca
secara selintas. Biasanya, model ini digunakan untuk aplikasi yang tidak fungsional, seperti
dekorasi interior masjid atau benda hias.

8. Farisi 

Kaligrafi gaya Farisi dikembangkan oleh orang Persia dan menjadi huruf resmi bangsa ini
sejak masa Dinasti Safawi sampai sekarang. Kaligrafi Farisi sangat mengutamakan unsur
garis, ditulis tanpa harakat, dan kepiawaian penulisnya ditentukan oleh kelincahannya
mempermainkan tebal-tipis huruf dalam takaran yang tepat. Gaya Farisi memiliki
kecenderungan kemiringan huruf ke kanan (yang tidak terjadi pada khat jenis lainnya) dan
ditulis tanpa harakat ataupun hiasan. Khat ini sampai sekarang masih tetap dipakai oleh
orang-orang Iran, Pakistan, baik formal maupun nonformal.
 
 Alat dan bahan untuk melukis Kaligrafi
Mengenal alat dan bahan untuk melukis.
Sebelum kita memulai untuk melukis, sangatlah penting untuk kita mengetahui alat dan
bahan yang akan kita gunakan nantinya serta pengertian dan fungsi dari masing-masing alat
tersebut.

Alat lukis yang dugunakan pada umumnya yaitu.


1. Kuas
Kuas yang kita pakai sangat berpengaruh terhadap hasil lukisan kita. Kuas sendiri ada banyak
macamnya, mulai dari bulu yang kecil meruncing hingga yang bulu lebar lurus dan lebar
miring. Semua itu memiliki fungsi yang berbeda.
Kuat yang bagus biasanya bulunya berwarna cream.

2. Palet

Palet adalah tempat untuk mencampur cat atau tempat untuk menyiapkan cat sebelum
diaplikasikan ke kanvas. Palet yang bagus adalah palet yang bersifat licin karena minyak tak
dapat meresap kedalamnya.

3. Alat pembersih kuas


Pembersih kuas di gunakan untuk membersihkan kuas dari sisa cat agar bisa digunakan
kembali pada warna lain tanpa tercampur, antara lain yaitu berupa cairam minyak seperti
tinner, solar, dan minyak tanah. Namun jangan menggunakan bensin, karena bahaya dan juga
cenderung merusak kuas. Kain lap untuk mengeringkan kuas setelah dibersihkan dengan
cairan pembersihnya.
4. Pisau palet
Pisau palet sebenarnya berfungsi untuk mengaduk cat minyak diatas palet agar didapat
komposisi warna yang rata, mengkilat dan maksimal. Namun banyak dari maestro lukis
menggunakannya sebagai alat lukis seperti pengganti kuas dan untuk meratakan tekstur cat
pada kanvas.

5. Easel
Easel adalah papan untuk menjepit kanvas. Papan ini memiliki kaki dan berdiri agak miring
serta dapat di stel naik turun. Sebenarnya papan ini tidak terlalu penting, asalkan kanvas bisa
berdiri tegak, dan bisa dilukis tanpa bergerak.

Cara membuat kaligrafi


1. Gunakan kertas tebal dan bagus
Untuk meningkatkan efek tulisan kaligrafi, gunakan kertas tebal terbaik sehingga Anda dapat
membuat karya kaligrafi Arab yang luar biasa.

2. Lihat karya orang lain


Jika Anda masih dalam tahap awal belajar, tidak ada salahnya menjiplak/menjiplak karya
kaligrafi orang lain. Jika Anda sudah menguasai tulisan kaligrafi dengan baik, maka
silakan Anda berusaha untuk berkarya agar karya anda juga bermanfaat bagi banyak orang.

3. Buat garis skesta dan penempatan huruf


Langkah pertama cara menulis kaligrafi, buatlah garis yang akan menjadi patokan dalam
penulisan kaligrafi. Garis ini dapat digunakan sebagai latihan. Tapi, lama kelamaan Anda
akan terbiasa sehingga garis-garis bayang tersebut akan tergambar dalam pikiran Anda.

4. Buat contoh sketsa kaligrafi


Untuk mendapatkan hasil yang bagus, Anda harus memiliki contoh dari setiap huruf yang
akan ditulis. Hal ini akan meminimalkan kesalahan penulisan. Jangan menulis terlalu lambat,
karena akan menyebabkan banyak tinta yang keluar dan membuat kertas terlihat basah.
Tunggu hingga tinta mengering sebelum menyentuh tulisan yang sudah jadi. Usahakan untuk
tidak menyentuh kertas dengan tumit tangan, karena akan menyebabkan tulisan tangan
menjadi kotor.
5. Gunakan tekanan untuk mengendalikan lebar garis
Panjang dan lebar karya kaligrafi harus sesuai dengan peraturan dan tidak boleh ditulis
sembarangan. Dengan mengontrol sudut alat tulis melalui metode tekanan, Anda akan
mendapatkan hasil yang baik dan benar. Menggunakan pena yang berbeda akan sangat
membantu dalam menciptakan ketebalan garis yang berbeda.

6. Gunakan urutan gerakan yang benar


Menggunakan kaidah yang benar akan menghasilkan kaligrafi arab yang baik. Setiap huruf
memiliki tindakan penulisannya sendiri, pada dasarnya hampir semua huruf berbeda.
Urutan guratan yang sembarangan akan sangat memengaruhi hasil kaligrafi. Lihat kembali
buku contoh kaligrafi untuk meminimalkan kesalahan.

7. Berlatih
Melalui latihan yang teratur dan teratur juga akan menghasilkan karya kaligrafi yang baik.
Cara ini merupakan cara efektif untuk belajar menguasai tulisan dengan mudah dan cepat
membuat kaligrafi yang Anda inginkan.
MAKALAH
“KALIGRAFI”

DISUSUN OLEH :

NAMA : M. AHNAF ZAHWAN


KELAS : IX. 3
MAPEL : AL QUR’AN
ABSEN : 21

SMP NEGERI 1 KALIANDA


LAMPUNG SELATAN
TP. 2022

Anda mungkin juga menyukai