PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kaligrafi Islam, yang dalam juga sering disebut sebagai kaligrafi Arab,
merupakan suatu seni artistik tulisan tangan, atau kaligrafi, serta meliputi hal
warisan budaya Islam. Bentuk seni ini berdasarkan pada tulisan Arab, yang
dalam waktu lama pernah digunakan oleh banyak umat Islam untuk menulis
berbagai seni rupa Islam, karena merupakan alat utama untuk melestarikan Al-
menjadi bentuk utama ekspresi seni dalam berbagai budaya Islam, khususnya
Karya kaligrafi banyak dijadikan koleksi dan adalah hasil seni yang
1
3. Dengan adanya kreatifitas dan perpaduan dua seni yang berbeda akan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
mempelajarinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kaligrafi
Berasal dari bahasa Yunani kallos berarti keindahan dan grafien sama
dengan menulis. Dalam bahasa Jepang Nihongo adalah seni menulis dengan
indah dengan pena sebagai hiasan. Jadi Seni Kaligrafi : seni menulis rapi dan
indah, atau aksara yang sudah dibentuk dengan menekankan keindahan yang
Alquran disebut seni Khath. Kaligrafi dalam bahasa kita sering diasosiasikan
terhadap tulisan Arab. Padahal tidak. Semua tulisan tangan yang indah bisa
Indonesia hampir tidak ada (tulisan memang ada, tetapi tidak mementingkan
ilmu pengetahuan saat itu. Dengan bermodalkan sebuah kwas dan tinta, para
perkembangan tulis menulis sudah mulai bergeser. Sejak memasuki era digital
3
–dengan diperkenalkannya sistem operasi komputer– seolah-olah kaligrafi
sudah menjadi barang “jadul” nan usang. Bentuk dan ukuran huruf (font) bisa
mesin (printer).
B. Secara Etimologi
yang berasal dari dua suku kata bahasa Yunani, yaitu Kallos:Beauty (indah)
dan graphein: to write (menulis) yang berarti: tulisan yang indah. Dalam
bahasa Arab biasa di sebut khat yang berarti garis atau coretan pena yang
membentuk tulisan tangan dan disebut Fann Al-Khath dalam arti seni
yang tersusun. Atau apa-apa yang ditulis diatas garis-garis, bagaimana cara
menulisnya dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis; mengubah ejaan
cara tertentu. Yang dimaksud dengan “pena” di sini adalah pusat gerakan
4
ujung-ujung jari; sementara “tata cara tertentu” merujuk pada semua jenis
kaidah-kaidah penulisan.
Terdapat juga sejumlah istilah lain seperti Islamic calligraphy, fann al-Arabi
atau Quranic calligraphy yang merujuk pada hal yang sama: Kaligrafi Arab.
C. Secara Bahasa
kalimat tersusun. Atau apa-apa yang ditulis di atas garis-garis, bagaimana cara
menulisnya dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis; menggubah ejaan
menulis huruf Arab dengan indah yang isinya mengenai ayat-ayat Al-Qur‟an
atau Al-Hadits.”
5
Menurut Abdul Rahman (2006) “Khat adalah rangkaian huruf-huruf
D. Media Komunikasi
keuletan dan ketelitian penulisnya. Tulisan yang besar-besar dan tidak teratur
susunan pendek dan rapat cenderung ditulis oleh orang berpostur tubuh
pendek. Demikian pula orang yang tinggi cenderung menulis secara jarang
dan tinggi pula. Bahkan seseorang yang peka melihat sebuah tulisan dapat
membedakan antara tulisan pria dan wanita, tulisan wanita lelih molek dari
tulisan pria yang setara. Namun pada kenyataannya tidak banyak wanita yang
6
Tulisan dapat pula dijadikan sebagai data pelacakan sebagaimana
penulisnya. Seperti juga dengan sidik jari, tiada dua orang yang memiliki
tulisan, huruf demi huruf, agar dapat dibaca dengan jelas sesuai dengan yang
Aksara indah Islam dapat pula dijadikan sebagai media ekspresi. Hal
itu dibuktikan oleh beberapa pelukis papan atas Indonesia seperti: Ahmad
Sadali, A. D. Pirous, Amri Yahya, Amang Rahman, HD. Sirojuddin AR, Abay
D. Sabarna, Saiful Adnan, Abas Alibasyah, Fadjar Sidik, dan yang lainnya,
termasuk maestro seni lukis Indonesia Affandi pernah juga membuat kaligrafi
Islam. Walau itu adalah lafadz “Allah” yang ditempatkan di sisi atas bidang
atas bidang kanvas tidak berhenti pada tulisan saja. Lebih dari itu
elemen warna, tektur dan garis. Pengaturan komposisi, irama, dan gelap
terang. Unity atau kesatuan baik antara kesatuan elemen seni rupa, maupun
kesatuan tema, juga mendapat perhatian dalam karya seni aksarindah Islam.
Ilham Khoiri R., “Al-quran dan Kaligrafi Arab”, menyatakan bahwa ketika
7
sebagai alat komunikasi, maka ia akan memiliki proses tambah. Kaligrafi bisa
Para pakar Arab mencatat, bahwa Nabi Adam As-lah yang pertama
kaligrafi yang lahir dari ide “menggambar” atau “lukisan” yang dipahat atau
dicoretkan pada benda-benda tertentu seperti daun, kulit, kayu, tanah, dan
batu. “
rakyat umum selama beberapa ribu tahun.9 Tulisan yang ditemukan 3200 SM
di lembah Nil ini bentuknya tidak berupa kata-kata terputus seperti tulisan
Kaligrafi bentuk inilah yang diduga sebagai cikal bakal kaligrafi Arab
8
Kaligrafi Masuk Indonesia
sekarang
Hijaiyah (Arab), huruf Latin, huruf China, huruf Jepang, huruf India, huruf
Sebagai sebuah seni tulis yang bernilai seni tinggi, kaligrafi memiliki
aturan dan teknik khusus dalam teknik penulisannya. Lebih lanjut, terdapat
jenis pena. Secara teknis, kaligrafi juga sangat bergantung pada prinsip
fundamental didukung oleh huruf alif dan titik yang menjadi penanda dan
ratusan gaya penulisan kaligrafi, tidak semua gaya tersebut bertahan hingga
saat ini. Setidaknya ada sembilan gaya penulisan kaligrafi yang populer yang
9
1. Kufi
Alquran periode awal. Karena itu, gaya Kufi ini adalah model penulisan
paling tua di antara semua gaya kaligrafi. Gaya ini pertama kali
berkembang di Kota Basrah dan Kufah, Irak, yang merupakan salah satu
kota terpenting dalam sejarah peradaban Islam sejak abad ke-7 M. Gaya
dan sering dipadu dengan ornamen floral. Dari kata Kufah maka tulisan ini
2. Tsuluts
kaligrafi yang menggunakan gaya Tsuluts bisa ditulis dalam bentuk kurva,
dengan kepala meruncing dan terkadang ditulis dengan gaya sambung dan
10
3. Nasakh atau Naskhi
Imam Muqlah pada abad ke-10. Kaligrafi gaya Naskhi paling sering
dipakai umat Islam, baik untuk menulis naskah keagamaan maupun tulisan
sampai sekarang.
tambahan, sehingga mudah ditulis dan dibaca. Karena jenis ini relatif
sangat mudah dibaca dan ditulis, paling banyak digunakan oleh para
4. Ta'liq/Farisi
termasuk gaya tulisan yang sederhana dan digunakan sejak awal abad ke-
9 dan menjadi huruf resmi bangsa ini sejak masa Dinasti Safawi sampai
11
5. Ijazah (Raihani)
Gaya ini lazim digunakan untuk penulisan ijazah dari seorang guru
serta ditambah dengan tanda - tanda syakal Tulisan ini adalah satu -
6. Riq’ah
gaya Naskhi dan Tsuluts. Sebagaimana halnya dengan tulisan gaya Naskhi
7. Diwani
Daulah Usmani di Turki akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16. Gaya ini
digunakan untuk menulis kepala surat resmi kerajaan. Karakter gaya ini
12
atau menurun, jauh melebihi patokan garis horizontalnya. Model kaligrafi
8. Diwani Jal
Diwani Jali pada dasarnya mirip Diwani, namun jauh lebih ornamental,
seluruhnya berfungsi sebagai tanda baca. Karenanya, gaya ini sulit dibaca
secara selintas. Biasanya, model ini digunakan untuk aplikasi yang tidak
9. Moalla
gaya yang tidak standar, dan tidak masuk dalam buku panduan kaligrafi
yang umum beredar. Meski tidak begitu terkenal, kaligrafi ini masih
13
G. Gambar Kaligrafi
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni Kaligrafi merupakan seni menulis rapi dan indah, atau aksara
15
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kaligrafi_Islam
http://setohandoko.blogspot.co.id/p/seni-kaligrafi.html
https://ustadchandra.wordpress.com/2011/03/17/kaligrafi-khat-kufi
16