Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kami
semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini dengan baik.
Terima kasih kepada Pak H.SUHYAR M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan tugas membuat makalah kepada kami semua. Terima kasih juga kepada teman-
teman yang telah banyak membantu baik dengan tenaga maupun fikiran sehingga makalah ini
dapat tersusun dengan cepat. Dalam makalah ini mungkin banyak terdapat kekurangan di sana
sini sehingga membuat makalah ini kurang sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran dari bapak
sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami ke depan. Jika terdapat kesalahan kata
maupun makna dalam makalah ini kami mohon maaf. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr. wb.

Panyabungan,14 November 2017

penyusun dkk

i
0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering digunakan, baik
dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat, diskusi, atau
seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti
menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan
bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari,
karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat alinea,kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas ide pokok dan
ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok.Di samping ide pokok ini,terdapat
ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan ide pokok pertama.Kedua ide pokok ini
merupakan bagian kelompok ide yang lebih besar.Oleh sebab itu,ide pokok yang kedua ini
diungkapkan dalam alinea berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan yang berupa
penjelasan terhadap ide pokok kedua tadi.Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat membuat
sebuah karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung kelompok-kelompok ide
yang saling berkaitan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alinea?
2. Apa struktur alinea ?
3. Apa tujuan pembentukan alinea ?
4. Apa saja bagian-bagian alinea ?
5. Macam-Macam alinea ?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengertian alinea.
3. Untuk mengetahui jenis alinea, dan out line.

D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam mencari atau mengumpulkan data ini menggunakan
metode kepustakaan. Dimana metode ini pengumpulan data dengan cara mengkaji dan menelaah
data dari internet.

1
Biografi Merari Siregar

Merari Siregar (lahir di Sipirok, Sumatera Utara pada 13 Juli 1896 dan wafat di Kalianget,
Madura, Jawa Timur pada 23 April 1941) adalah sastrawan Indonesia Angkatan Balai
Pustaka. Karyanya yang paling populer adalah Azab dan Sengsara diterbitkan pada tahun
1920. Prosa berbentuk roman itu muncul saat pemerintah kolonial Belanda sedang gencar-
gencarnya melaksanakan politik etis yang ditandai dengan berdirinya Conunissie Voor
Volkslectuur (Komisi untuk Bacaan Rakyat).

Selain dikenal sebagai sastrawan,dalam kesehariannya ia bekerja sebagai guru. Profesinya


sebagai guru sedikit banyak berpengaruh pada gaya bercerita dan karya sastranya, baik
karya asli maupun saduran. Penggunaan bahasa yang lancar dan rapi, ia tonjolkan dalam
setiap karyanya untuk menarik pembaca. Di samping bahasa yang enak dibaca, Merari juga
memberi nasihat, mengecam ketidakadilan, serta memberi pujian pada tindakan yang tidak
menyalahi aturan ataupun norma yang berlaku dalam masyarakat.

Merari Siregar merintis karirnya sebagai pendidik dengan terlebih dahulu bersekolah di
sekolah guru yang dulu dikenal dengan istilah Kweekschool kemudian dilanjutkan ke Oosr
en West, 'Timur dan Barat' yang berlokasi di Gunung Sahari, Jakarta. Selanjutnya pada
tahun 1923, pendidikan keguruannya dilanjutkan di sekolah swasta yang didirikan oleh
sebuah organisasi bernama Vereeniging Tot Van Oost En West.

Setelah menyelesaikan studinya, Merari Siragar mengawali kiprahnya di dunia


pendidikan dengan bekerja sebagai guru bantu di Medan. Dari ibukota provinsi Raja
Pejuang Batak melawan Kolonialis Belanda Sumatera Utara itu, ia kemudian pindah

2
bekerja di Jakarta, tepatnya di Rumah Sakit CBZ atau yang sekarang lebih dikenal dengan
nama Rumah Sakit Mendirikan Indische Partij (1912) Cipto Mangunkusumo. Terakhir, ia
bekerja di Opium end Zouregie di daerah Kalianget, Madura, hingga akhir hayatnya.

Karya-karyanya yang terkenal adalah

1. Azab dan Sengsara. Jakarta: Balai Pustaka. Cet. 1 tahun 1920,Cet.4 1965.

2. Binasa Karena Gadis Priangan. Jakarta: Balai Pustaka 1931.

3. Cerita tentang Busuk dan Wanginya Kota Betawi. Jakarta: Balai Pustaka 1924.

4. Cinta dan Hawa Nafsu. Jakarta: t.th.1

1
http://teater-hastasa.blogspot.co.id/2013/04/biografi-merari-siregar.html

3
Sinopsis Novel Azab Dan Sengsara
Kategori : Azab Dan Sengsara, Merari Siregar

Penulis: Merari Siregar


Penerbit: Balai Pustaka
Tahun Pertama Terbit: 1920
Jumlah Halaman:

Novel yang satu ini bisa dikategorikan novel klasik terbitan Balai Pustaka. Ia
menandai zaman dimana sastra Indonesia masih didominasi penggunaan bahasa melayu
yang kental. Adapun tema umum novel yang satu ini adalah kehidupan percintaan seorang
gadis yang pernikahannya tidak membawa pada hidup yang bahagia tetapi justru pada
kesengsaraan. Tokoh sentral dalam kisah cinta ini bernama Mariamin dan Aminu’ddin.
Keduanya berkerabat dekat tetapi berbeda nasib. Aminu’ddin merupakan anak kepala
kampong, seorang bangsawan yang kaya raya dan disegani banyak orang. Sementara itu
Mariamin tumbuh di lingkungan keluarga yang miskin. Sejak kecil keduanya sudah
berkenalan dan bermain bersama. Beranjak dewasa, Aminu’ddin dan Mariamin merasakan
getaran cinta yang kuat. Aminu’ddin berjanji akan menikahi Mariamin. Niatnya ini
diutarakan pada ibu dan ayahnya, Baginda Diatas. Sang ibu setuju sebab ia menganggap
Mariamin masih keluarganya dan dengan menikahkannya dengan Aminu’ddin, ia bisa
menolong kemiskinan gadis itu. Namun, pendapat berbeda datang dari ayah Aminu’ddin
yakni Baginda Diatas. Ia diam-diam tidak menyetujui rencana Aminu’ddin sebab ia
beranggapan pernikahan tersebut tidak pantas dan akan menurunkan derajat
bangsawannya.

4
Untuk mewujudkan niatnya, akhirnya Aminu’ddin berangkat ke Medan untuk mencari
kerja. Saat di Medan, ia masih rajin berkirim kabar dengan Mariamin. Sampai suatu waktu,
ia akhirnya mengirim berita ke kampung bahwa ia sudah siap untuk berumahtangga
dengan wanita pujaannya tersebut. Sayangnya, Baginda Diatas, ayah Aminu’ddin tidak
setuju. Ia menyusun rencana agar isterinya tidak menyetujui keinginan Aminu’ddin.
Caranya, ia membawa isterinya ke dukun sewaan dan pura-pura meramal jodoh terbaik
untuk Aminu’ddin, anaknya. Sang dukun berkata bahwa jodoh Aminu’ddin bukanlah
Mariamin melaikan seorang gadis bangsawan di desa mereka. Ibu Aminu’ddin pun percaya
dan setuju berangkat ke Medan dengan membawa gadis bangsawan yang hendak
dinikahkan dengan Aminu’ddin.

Saat mereka tiba di Medan, Aminu’ddin kaget sebab keputusan orangtuanya


menjodohkan dengan gadis tersebut memukul jiwanya. Tapi ia tak bisa menolak sebab saat
itu ia terikat adat busaya yang harus selalu patuh pada keputusan orang tua. Akhirnya
Aminu’ddin mengirim surat kepada Mariamin sambil memohon maaf karena ia terpaksa
menikahi gadis lain meskipun tanpa cinta. Mendengar kabar terebut, Mariamin sangat
sedih. Ia bahkan sempat sakit. Setahun berselang, ibu mariamin akhirnya menerima
pinangan seorang laki-laki bernama Kasibun. Ia berharap pernikahan tersebut akan
mengobati luka Mariamin. Akan tetapi apa yang diniatkan ibu Mariamin tidak terjadi.
Pernikahan tersebut malah menambah penderitaan lain bagi Mariamin. Sebab, ternyata
Kasibun memiliki isteri yang diceraikannya dengan alasan ingin menikahi Mariamin.

Selanjutnya, Kasibun membawa Mariamin ke Medan. Mereka mengalami hubungan


suami siteri yang compang sebab Mariamin tidak ingin melakukan hubungan intim dengan
suaminya. Alasannya, ternyata Karibun memiliki penyakit kelamin yang bisa menular.
Mendapat penolakan tersebut, Karibun kalap dan sering menyiksa isterinya, Mariamin.
Penderitaannya semakin bertambah sejak Aminu’ddin bertamu ke rumahnya suatu waktu.
Melihat reaksi Mariamin yang tak biasa, Karibun pun membaca sesuatu yang lain dan
kemudian cemburu. Semakin hari ia semakin sering menyiksa isterinya.

Pada akhirnya Mariamin tak sanggup lagi dan akhirnya melaporkan suaminya,
Karibun, ke polisi. Akhirnya Karibun ditetapkan bersalah dan diwajibkan membayar denda
serta melepaskan Mariamin tak lagi jadi isterinya. Mariamin akhirnya kembali ke desanya
dan hidup menderita di sana. Ia sakit-sakitan hingga akhirnya meninggal dunia dalam
derita.

Demikian sinopsis novel Azab dan Sengsara ini. Bahasa yang digunakan masih khas
Melayu, sehingga untuk generasi muda mungkin novel ini sedikit membosankan. Tapi bagi
mereka yang gemar menyimak sejarah sastra, sinopsis novel yang satu ini tentu menarik
disimak. Novel ini kabarnya merupakan novel sastra pertama di Indonesia terlepas dari
tahun berapa Balai Pustaka didirikan.2

2
Siregar, Merari, Azab dan Sengsara.Jakarta: Pt Balai Pustaka Indonesia, 2010,hlm 2.

5
BAB II
A. PENGERTIAN ALINEA

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Alinea” berarti garis baru, paragraf. Gorys
Keraf (1997:1 ) menyatakan bahwa alinea merupakan himpunan dari kalimat-kalimat
yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Dalam suatu
alinea, gagasan menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan yang maksudnya tidak lain
untuk menampilkan pokok secara jelas.3
Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:125) “Paragraf adalah seperangkat kalimat
yang membicarakan suatu gagasan atau topik”. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan
kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik
tersebut.
Menurut Akhaidah dan kawan-kawan (1999:144) paragraf merupakan inti penuangan
buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari
kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sampai pada kalimat
penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk
suatu gagasan.4

Arti kata alinea menurut KBBI


alinea [ali·nea] Kata Nomina (kata benda)

Pengucapan: alinéa
Arti: bagian wacana yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap atau satu tema yang
dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi
yang lebih (paragraf)

alinea pengantar: alinea pembukaan pada suatu karangan

Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi alinea, yang perlu diperhatikan
adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam
Alinea membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat
dalam alinea itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal alinea.

3
http://imanhsy.blogspot.com/2011/05/makalah-b-indonesia.html
4
http://raipeza24.blogspot.com/2011/10/pengertian-paragraf-alenia.html

6
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang
ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan
ilmiah. Alinea diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang alinea sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana
atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu alinea. Jadi,
tanpa kemampuan menyusun alinea, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karangan.5

Bagian-Bagian Alinea

Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa
alinea pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi dan kandungannya,
kalimat dalam alinea dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan,
kalimat penutup, dan kalimat penghubung.

Tujuan Pembentukan Alinea

1. Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema.


2. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal.

Struktur Alinea

Alinea terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide utama.

a. Ciri kalimat topik :

1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut


2. Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
3. Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
4. Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi

b. Ciri kalimat pendukung :

1. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri


2. Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
3.Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau

5
Susilo Mansurudin, Mozaik Bahasa Indonesia, Malang, 2010, hlm.126.

7
kalimat transisi
4.Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat
topik

Syarat-Syarat Alinea

1. Kesatuan
Tiap alinea hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia
adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam
pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan
dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-
kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.

2. Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan,
yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan
antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki
koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang
disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk
menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Dalam koherensi, termasuk pula
keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu
detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang
lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan
seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain
yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa (kelompok kata) dalam
bermacam-macam hubungan.6

6
https://swestimahardini.wordpress.com/2011/10/24/makalah-bahasa-indonesia-mengenai-alinea-paragraf/

8
B.Macam-Macam Alinea
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka
kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan
telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta
konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.
Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan
Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang
dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya
anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak
sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang
kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan
orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di
mana-mana.

3.Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan
begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang
bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

4.Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai
sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling

9
mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian
dan saling mencintai.

5.Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk
alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari
rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya
ada dia.

Macam-Macam Alinea Berdasarkan Tujuannya

1. Alinea Pembuka
Alinea pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh Alinea Pembuka :
Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama Caleg yang sudah pasti jadi, merasa
bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian
yang dirasakan oleh para Caleg yang gagal memperoleh kursi di Parlemen. Mereka
mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.

2. Alinea penghubung
Alinea penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.
Secara fisik, alinea ini lebih panjang dari pada alinea pembuka. Sifat alinea-
alinea penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan
yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan
pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian
melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

3. Alinea penutup
Alinea penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan
kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh alinea penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat
ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame. Atas segala perhatiannya, kami
ucapkan terima kasih.

10
Macam-Macam Alinea Berdasarkan Letak Kalimat Utama

1. Alinea Deduktif
Paragraf Deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan
dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh alinea deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa
dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini
ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.

2. Alinea induktif
Alinea induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan
umum.
Contoh alinea induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya.
Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi
tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif
danefisien.

3.Alinea campuran
Alinea campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir
paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat
penegasan kembali.
Contoh alinea campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan
apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.7

Macam-Macam Alinea Berdasarkan Isi

1. Alinea deskripsi
Alinea deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata
dan tema alinea tersirat dalam keseluruhan Alinea. Biasanya dipakai untuk melakukan
sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh alinea deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti
perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup

7
Wahyu Wibowo, Menjadi Penulis & Penyunting Sukses, Jakarta,2007, hlm.116.

11
adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang
ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang
tenang dan penuh pesona.

2. Alinea proses
Alinea proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya
tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau
proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

3. Alinea efektif
Alinea efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri alinea yang baik. Alineanya terdiri
atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat
sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.

Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu:

o Deduktif : kalimat utama diletakan di awal alinea

o Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea

o Variatif : kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir alinea

o Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea

1. Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan

utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas.

2. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada

beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :

o Provokatif (menarik)

o Berbentuk frase

o Relevan (sesuai dengan isi)

o Logis

o Spesifik8

8
Sumber:http://nadaaviana95.blogspot.co.id/2014/11/paragraf-alinea.html
http://speak-in-bahasa.blogspot.co.id/2010/07/fungsi-paragraf-alinea.html
http://ibnukhairooooo.blogspot.co.id/2012/11/unsur-unsur-alinea.html

12
C. Membuat Alinea atau Paragraf

Syarat – Syarat Paragraf yang Baik


Sebuah paragraf dapat dikatakan menjadi sebuah paragraf yang baik apabila
memiliki bebepa syarat – sayarat sebagai berikut ini!

Completeness
Completeness berarti lengkap. Suatu paragraf dapat dikatan baik apabila memiliki
bagian – bagian yang lengkap. Bagian – bagain suatu paragraf antara lain:

Kalimat utama :
Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan pokok dan biasanya
diletakkan pada bagian awal, akhir maupun keduannya dalam sebuah paragraf.

Kalimat penjelas :
Kalimat penjelas adalah kalimat – kalimat khusus hasil dari pengembangan kalimat
utama yang berfungsi untuk medukung kalimat utama tersebut.

Apabila suatu paragraf tidak memiliki salah satu bagaian di atas maka, paragraf
tersebut bukan paragraf yang baik. Namun, meskipun memiliki kedua bagian ini, paragraf
juga belum bisa dipastikan paragraf yang baik karena masih ada beberapa indikator
lainnya.

Unity
Unity adalah syarat paragraf baik yang berarti kesatuan. Maksud dari kesatuan di
dalam paragraf adalah bagian – bagian paragraf seperti kalimat utama, dan kalimat –
kalimat penjelas memiliki satu kesatuan. Dengan kata lain, paragraf – paragraf tersebut
saling terjalin dan berhubungan.
Kalimat – kalimat penjelas adalah pengembangan dari kalimat utama sehingga isinya
haruslah berkaitan atau memiliki topik yang sama tetapi lebih sempit daripada kalimat
utamanya. Oleh karena itu, jika di dalam paragraf tidak ada kesatuan antara kalimat utama
dan kalimat penjelas (tidak saling mendukung), maka kalimat tersebut bukanlah kalimat
yang baik.

13
Coherence
Coherence berarti padu, jadi paragraf dapat dikatakan baik apabila tersusun secara
padu. Paragraf – paragraf yang tersusun secara padu adalah paragraf yang tersusun secara
sistematis dan logis. Untuk mewujudkan hal itu, maka penggunaan konjungsi sangat
diperlukan.
Agar paragraf menjadi padu, gunakanlah konjungsi – konjungsi yang sesuai, baik
konjungsi antar kalimat maupun intra kalimat. Apabila paragraf sudah memiliki 3 syarat di
atas, maka bisa dipastikan paragraf tersebut pasti paragraf yang baik dan bisa
menyampaikan gagasan utamanya kepada para pembacanya.

Contoh Paragraf yang Baik :


Pembakaran hutan yang dilakukan oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab
menimbulkan beberapa kerugian di dalam masyarakat. Hasil dari pembakaran hutan yang
berupa kabut asap memenuhi udara – udara sehingga terhirup oleh masyarakat. Akibatnya,
banyak masyarakat yang terkena gangguan pernafasaan akibat menghirup racun – racun
kabut asap. Selain itu, partikel – partikel asap yang sangat kecil itu akan terbawa oleh angin
dan masuk ke dalam sungai, sumur, dan danau sehingga mencemari sumber – sumber air.
Akibatnya, tidak ada lagi sumber air bersih yang bisa digunakan oleh warga untuk
dikonsumsi. Tidak hanya itu, kabut asap yang sangat tebal menutupi jarak pandang
sehingga sangat berbahaya untuk lalu lintas. Akibatnya, banyak warga yang memilih untuk
berdiam diri di dalam rumah sehingga menyebabkan macetnya roda perekonomian.

Paragraf di atas adalah paragraf yang padu mengenai dampak kabut asap. Jika kita
perhatikan paragraf tersebut memiliki:

Kelengkapan

Kalimat utama : Pembakaran hutan menimbulkan kerugian


Kalimat penjelas : 1. Menimbulkan penyakit, 2. Mencemari lingkungan, 3. Mengganggu
perekonomian

Kesatuan
Kalimat utama dan kalimat – kalimat penjelas pada paragraf tersebut saling mendukung
satu sama lain.

Padu
Paragraf di atas menggunakan konjungsi – konjungsi yang tepat, sepeti selain itu,
akibatnya, tidak hanya itu, dan lain – lain.9

9
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/11/cara-menulis-paragraf-yang-baik-dan-benar.html

14
D. Berlatih Membuat Out Line

Macam-Macam Cara Membuat Kerangka Karangan (Outline)


Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang berisi garis-garis besar dari suatu
karangan yang akan dibuat. Agar lebih mudah mengembangkan karangan, sebaiknya kita
susun kerangka karangan dari suatu karangan yang akan dibuat. Ada tiga cara menyusun
kerangka karangan, antara lain:

A. Cara Biasa

1. Menentukan tema atau topik karangan. Tema adalah isi yang menjiwai
karangan
2. Merumuskan kalimat utama atau pokok pikiran utama
3. Menyusun garis-garis pikiran penjelas yang merupakan perincian dari
pikiran utama
4. Meneliti. Hal-hal yang perlu di teliti antara lain ; - Apakah pokiran penjelas
berhubungan dengan pikiran utama, - Apakah ada pikiran penjelas yang sama atau
sederajat.
B. Cara Wartawan
Kerangka karangan berguna untuk memudahkan menyusun karangan. Salah satu cara
untuk membuat kerangka karangan atau outline adalah dengan menggunakann cara
5W+1H. Cara ini sering dipakai oleh para wartawan dalam menulis karangan atau
jurnalistiknya. 5W+1H adalah:
What = Apakah
Why = Mengapa
When = Kapan
Who = Siapa
Where = Dimana
How = Bagaimana

Keenam pertanyaan itu dapat dipakai untuk mengembangkan suatu karangan. Misalnya
suatu karangan tentang transportasi udara. Maka pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan
adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan transportasi udara? (What)
2. Mengapa ikita menggunakan transportasi udara? (Whay)
3. Kapan kita menggunakan transpotasi udara? (When)
4. Siapa yang menggunakan transportasi udara? (Who)
5. Dimahna kita dapat menggunakan transportasi udara? (Where)
6. Bagaimana caranya menggunakan transportasi udara? (How)

15
Dengan menjawab ke-enam pertanyaan seperti di atas secara panjang lebar maka sudah
menjadi suatu karangan yang jumlahnya minimal ada enam paragraf jika satu pertanyaan
dijabarkan dalam satu paragraf.

C. Cara Klasifikasi
Cara menyusun karangan dengan langkah-langkah klasifikasi adalah sebagai
berikut:
1. Langkah pertama. Tentukan tema karangan. setelah kita menentukan
karangan misalnya : Cara meningkatkan prestasi olahraga di sekolah. Maka kita tulis
hal-hal tentang cara meningkatkan prestasi olahraga di sekolah tidak harus
berurutan.
2. Langkah ke-dua. Mengklasifikasikan atau menggolongkan butir-butir yang
sejenis.
3. Langkah ke-tiga. adalah mengurutkan data secara sistimatis. Namun sebelum
butir-butir data diurutkan, kita tentukan pokok atau inti pada setiap butirnya.
Kemudian kita urutkan butir-butirnya secara berurutan. Contoh butir 1. Ikan hias,
butir 2 Kolam. butir 3 air, butir 4 sungai, butir 5 pakan ikan, dan seterusnya.
4. Dan langkah ke-4 menuliskan karangan secara lengkap.
Dalam menulis karangan, meskipun kita sudah menggunakan cara-cara yang benar dan
sistematis, namun kita harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang permasalahan
yang kita tulis dan sebaiknya kita juga menggunakan rujukan dari pendapat para ahli di
bidang itu.10

Langkah-Langkah Menyusun Karangan Satu per Satu:


1. Menentukan tema dan judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari
suatu karangan.
Judul adalah kepala karangan. Misalkan tema cakupannya lebih besar dan menyangkut
pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk
singkat) isi karangan yang akan ditulis.

2. Mengumpulkan bahan
Bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan, banyak cara
mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing - masing sesuai juga
dengan tujuan tulisannya.

3. Menyeleksi bahan
Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema
pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan
dengan teliti dan sistematis.
Berikut ini petunjuk - petunjuknya :

10
http://www.dinamikabelajar.com/2015/08/macam-macam-cara-membuat-kerangka.html

16
1. Catat hal penting semampunya.
2. Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
4. Membuat kerangka
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang
lebih fokus dan terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. kerangka ini
merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk
mencapai tahap yang sempurna.
5. Mengembangkan kerangka karangan

Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan terhadap materi


yang hendak ditulis. jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat
diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata.

Berikut fungsi kerangka karangan :


a. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting

Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :


a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang
menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)
b. Mengatur urutan gagasan.
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
Kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis karena bila terdapat ide
yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak
mengalir)11

11
http://imstuff-it.blogspot.co.id/2014/12/membuat-outline.html

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alinea merupakan suatu susunan kalimat yang berhubungan antara kalimat satu dengan
kalimat lain yang menyajikan pikiran pokok (ide pokok). Alinea memiliki tiga macam yaitu,
alinea pembuka, alinea penghubung dan alinea penutup.
Syarat pembentukan alinea adalah kesatuan,kepaduan,kelengkapan. Berdasarkan
penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif,alinea
induktif,alinea campuran,alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur
penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang
(development sentence),dan kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea
tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam
sebuah alinea.
B. Saran
Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, bak
dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu kami berpesan kepada
pembaca,ambilah sesuatu yang positif dari sebuah coretan yang kami buat,dan semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kami mapun pembaca.dan menjadi wawasan kita dalam memahami
bahasa kita sendiri dan sebagai kata,marilah terus berusaha untuk menggapai sebuah cita-cita
yang luhur.

18
Daftar Pustaka

Mansurudin, Susilo. 2010. Mozaik Bahasa Indonesia. Malang: UIN-Mliki Press

Wibowo,Wahyu. 2007. Menjadi Penulis & Penyunting Sukses. Jakarta : Bumi Aksara

http://akses-ilmu.blogspot.com/2012/03/contoh-paragraf-narasi-deskripsi.html

http://ibnukhairooooo.blogspot.com/2012/11/unsur-unsur-alinea.html

http://teater-hastasa.blogspot.co.id/2013/04/biografi-merari-siregar.html

Siregar, Merari, Azab dan Sengsara.Jakarta: Pt Balai Pustaka Indonesia, 2010

http://imanhsy.blogspot.com/2011/05/makalah-b-indonesia.html

http://raipeza24.blogspot.com/2011/10/pengertian-paragraf-alenia.html

https://swestimahardini.wordpress.com/2011/10/24/makalah-bahasa-indonesia-mengenai-alinea-
paragraf/

Sumber:http://nadaaviana95.blogspot.co.id/2014/11/paragraf-alinea.html
http://speak-in-bahasa.blogspot.co.id/2010/07/fungsi-paragraf-alinea.html
http://ibnukhairooooo.blogspot.co.id/2012/11/unsur-unsur-alinea.html

19
MAKALAH

BAHASA INDONESIA
TENTANG

ALINEA dan OUT


LINE

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
NAMA KELOMPOK : AZAB dan SENGSARA
ANGGOTA : 1. AHMAD RIZALDI
2. DEWI SAHRANI
3. ELIDA HAMNI
4. FINA PRATIWI

DOSEN PEMBIMBING : H. SUHYAR M,Pd


PPROGRAM STUDY : BAHASA INDONESIA (PAI) 1A

YAYASAN PENDIDIKAN MANDAILING


NATAL
T.A. 2017/2018

20
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1

C. Tujuan ..................................................................................................... 1

D. Metode Penelitian ................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 6

A. Pengertian Alinea .................................................................................... 6

B. Macam-macam Alinea ............................................................................ 9

C. Membuat Alinea atau Paragraf ............................................................... 13

D. Berlatih Membuat Out Line .................................................................... 15

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 18

A. Kesimpulan ............................................................................................. 18

B. Saran ....................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19

21
ii

Anda mungkin juga menyukai