Anda di halaman 1dari 25

TUGAS AKHIR SEMESTER II

RESENSI BAHASA INDONESIA

Disusun oleh :

Halim Fattahillah (14)


Kelas XI Unggulan I

SMA NEGERI I CAWAS


TAHUN AJARAN 2010/2011

KATA PENGANTAR

0
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
melimpahkan karunia Nya. Dan kepada ibu guru yang telah membantu saya dalam
meresensi novel, cerpen, dan puisi ini. Tidak lupa kami haturkan terima kasih
kepada ibu guru yang telah membantu saya dalam penyusunan laporan ini.

Laporan ini disusun dengan maksut untuk menyelesaikan tugas dari ibu
guru. Di samping itu saya memberitahukan kepada anak Indonesia bahwa
membaca itu hal yang mengasyikkan.

Saya harap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca agar bisa
termotifasi dalam membaca. Dan bisa menjadikannya sebagai sebuah hobi.
Saya menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan demi penyempurnaan dan perbaikkan laporan ini.

Cawas, April 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

1
Halaman Judul ………………………………..
Kata Pengantar ……………………………….. 1
Daftar Isi ……………………………….. 2
BAB I Pendahuluan ……………………………….. 3
A. Latar Belakang ……………………………….. 3
B. Tujuan ……………………………….. 3

BAB II. Menganalisis Buku Novel ……………………………….. 4


A. Identitas ……………………………….. 8
B. Analisis ……………………………….. 13

BAB III. Menganalisis Kliping ……………………………….. 14


A. Cerpen ……………………………….. 14-17
B. Parafrase Puisi ……………………………….. 18-19
C. Perkembangan Bahasa ……………………………….. 20-22

BAB IV. Penutup ……………………………….. 23


A. Kesimpulan ……………………………….. 23
B. Saran ……………………………….. 23

BAB I
PENDAHULUAN

2
A. Latar Belakang
Di zaman modern ini banyak sekali siswa yang mulai malas membaca.
Oleh karena itu saya membuat laporan ini untuk menumbuhkan semangat
membaca dan menghilangkan pendapat bahwa membaca itu membosankan.
Siswa zaman sekarang lebih senang menonton televisi,mendengarkan musik,
bermain game serta bermain internet. Sehingga mereka lupa bahwa buku
merupakan jendela dunia.
Oleh karena itu kebiasaan membaca harus ditumbuhkan dan dijadikan
kebiasaan, terutama bagi pelajar. Dan akhirnya kita pun dapat memperoleh
pengetahuan yang luas pula.

B. Tujuan.
Tujuan dari pembuatan tugas ini :
a. Menyadarkan dan menumbuhkan minat baca.
b. Memenuhui tugas dari Ibu Siti Haryani Guru Bahasa Indonesia.

BAB II
MENGANALISIS BUKU NOVEL

3
A. Identitas.
 Novel 1
 Judul : Azab Dan Sengsara
 Pengarang : Merari Siregar
 Cetakan : Kesatu
 Penerbit : PT Balai Pustaka
 Tahun Terbit : 1953
 Tebal Buku : 224 Halaman
 Bentuk/Genre : Novel
 Synopsis :
Aminuddin dan Mariamin bersaudara sepupu. Keduanya
bebas bergaul sejak kecil di bangku sekolah. Keduanya telah mengikat
janji, sebelum Aminuddin pergi ke Medan menjadi juru tulis. Aminuddin
berkirim surat kepada orang tuanya agar Mariamin dipinangnya. Tetapi
kekeluargaan Sutan Baringin, ayah Mariamin, dengan Baginda Mulia,
ayah Aminuddin telah putus karena suatu perkara harta pustaka.
Sutan Baringin jatuh miskin, dan Baginda Mulia tak dapat
menyetujui Aminuddin kawin dengan Mariamin. Akhirnya Aminuddin di
kawinkan dengan gadis lain. Demikian juga Mariamin, oleh orang tuanya
dikawinkan dengan Kasibun yang berpenyakit kotor. Kasibun juga
seorang juru tulis di medan. Di medan, Aminuddin berkunjung kerumah
Mariamin, hal ini menyebabkan Kasibun cemburu dan Mariamin
dipukulinya.
Mariamin mengadu kepada polisi dan minta cerai. Kemudian
kembali ke Sipirok Tapanuli, kampung halamannya, dengan menerima aib
serta malu. Menurut adat di Negerinya, hina benarlah seorang perempuan
yang diceraikan oleh suaminya dalam keadaan seperti itu.

4
Akhirnya Mariamin meninggal dunia karena sedih. Merari Siregar
juga menghasilkan sebuah sanduran berjudul Si Jamin dan Si Johan.

 Unsur Instrinsik
 Tema :
Tema novel itu adalah Percintaan dan Persahabatan.

 Tujuan :
Tujuan buku itu adalah memberi tahu kepada pembaca bahwa
segala sesuatu yang dilakukan dengan emosi akan memperburuk keadaan/
selain itu, buku itu juga menjelaskan bahwa segala sesuatu yang kita
inginkan pasti dapat terwujud. Persahabatan yang sejatipum juga
tergambar dalam buku itu.

 Plot :
Alur yang digunakan di dalam novel tersebut adalah alur maju.

 Sudut Pandang :
Orang ketiga pelaku utama

 Amanat :
- Persahabatan adalah segala-galanya.
- Jangan putus persahabatanmu.
- Keharmonisan di dalam keluarga adalah hal yang sangat penting bagi
seorang anak.
- Tidak semua hal yang kita inginkan pasti terwujud.

 Konflik :
Ada beberapa konflik di dalam novel tersebut, diantaranya :
- Perceraian kedua kekasih antara Kasibun dan Mariamin

5
- Aminudin berkunjung kerumah Mariamin yang menyebabkan Kasibun
cemburu
- Sultan baringin jatuh miskin, dan Baginda Mulia tak dapat menyetujui
Aminuddin menikah dengan Mariamin
- Kekeluargaan yang telah putus karena suatu perkara harta pustaka

 Gaya Bahasa :
- Gaya bahasa di dalam Novel tersebut adalah Bahasa daerah Medan
lebih menonjol

 Penokohan dan Perwatakan :


 Tokoh Utama
- Aminuddin = Pantang menyerah,setia,pintar,jujur, tak pernah
membuat onar.
- Mariamin = penyayang, setia kepada janjinya.

 Tokoh Tambahan :
- Sutan Baringin : Pedulierhadap Hartanya, mau menang
sendiri,keras kepala.
- Baginda Mulia : Keras Kepala, tegar.
- Kasibun : Keras, Tegas, bijaksana.

 Unsur Ekstrinsik
 Riwayat Hidup Pengarang

Merari Siregar (lahir di Sipirok, Sumatera Utara pada 13 Juli 1896 dan
wafat di Kalianget, Madura, Jawa Timur pada 23 April 1941) adalah sastrawan
Indonesia angkatan Balai Pustaka. Setelah lulus sekolah Merari Siregar bekerja
sebagai guru bantu di Medan. Kemudian dia pindah ke Jakarta dan bekerja di
Rumah Sakit CBZ (sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo). Terakhir

6
pengarang ini pindah ke Kalianget, Madura, tempat ia bekerja di Opium end
Zouregie sampai akhir hayatnya.
 Puisi
o Gamelan Djiwa. Jakarta: Bagian Bahasa Djawa. Kebudayaan
Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. 1960
o Djiwa Berdjiwa, Jakarta: Balai Pustaka. 1939.
 Novel
o Belenggu, Jakarta: Dian Rakyat. Cet. I 1940, IV 1954, Cet. IX
1977, Cet. XIV 1991
 Kumpulan Cerpen
o Djinak-Djinak Merpati. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I 1940
o Kisah Antara Manusia. Jakarta; Balai Pustaka, Cet I 1953, II 1979
 Drama
o Antara Bumi dan Langit”. 1951. Dalam Pedoman, 27 Februari
1951.

Novel
1. Azab dan Sengsara. Jakarta: Balai Pustaka. Cet. 1 tahun 1920,Cet.4 1965.
2. Binasa Karena Gadis Priangan. Jakarta: Balai Pustaka 1931.
3. Cerita tentang Busuk dan Wanginya Kota Betawi. Jakarta: Balai Pustaka
1924.
4. Cinta dan Hawa Nafsu. Jakarta: t.th.
Sanduran
Si Jamin dan si Johan. Jakarta: Balai Pustaka 1918.

7
 Novel 2
 Judul : Belenggu
 Pengarang : Armijn Pane
 Cetakan : 12
 Penerbit : PT Dian Rakyat-Jakarta
 Tahun Terbit : 1984
 Tebal Buku : 272 Halaman
 Bentuk/Genre : Novel

 Synopsis :
Dokter sukartono seorang dokter yang ramah dan dermawan.
Kesibukannya menjadi dokter menyebabkan istrinya, sumartini merasa
tidak diperhatikan. Tini pun mencari kesibukan sendiri di luar rumah.
Masing-masing sibuk dengan kegiatannya, dan komunikasipun kurang.
Akibatnya sering timbul salah pengertian dan salah pengertian dan konflik.
Apalagi tini tak mau kalah. Ia berpandangan bahwa suami adalah saingan.
Sementara tonio menginginkan agar istrinya cukup di rumah mengurus
rumah tangga dan anak.
Sebenarnya konflik keluarga Tono-Tini yang paling mendasar
ialah karena di antara keduanya ialah tidak ada rasa saling cinta. Tono
menikahi tini karena tini cantik, ceria, cerdas sehingga pantas untuk
menjadi istri seorang dokter, meski Tini memiliki masa lalu yang tidak
baik. Tini mau di kawini tono bukan karena tini mencintainya, tapi ingin
menghapus masa lalunya. Kekacuan rumah tangga makin parah dengan
masuknya Ny, Eni (Yah),. Yah dalah bekas tetangga dan teman sekolah
Tono. Diam-diam Yah sangat mendambakan tono untuk menjadi
suaminya. Tapi keingan itu tidak kesampaina karena Yah di paksa kawin
dangan orang lain. Akibatnya melarikan diri dan terjerumus ke lembah
hitam. Suatu ketika yah mendapat alamat tono maka ia pun mencarinya
dengan pura-pura sakit. Ia pun jadi pasien tono dan akhirnya berhasil

8
menggaet cinta tono. Tono justreu memperoleh kebahagian dari Yah,
bukan dari istrinya sendiri.
Hubungan tono dan yah di ketahui tini. Tini segera mendatangi yah
untuk menyelesaikan masalah yang menimpa dirinyas. Tapi, tini merasa
malu sendiri karena ternyata yah orang yang sangat baik, dan pantaslah
kalau tono terpikat padanya. Tini merasa tidak sebaik yah dalam perlakuan
tono. Tini menyampaikan pertemuannya dengan yah kepada tono dan
sekaligus minta cerai. Tono keeratan untuk menceraikan tini. Tono tetap
mengharapkan tini tetap menjadi istrinya. Karena tini tetap menurut,
akhirnya mereka cerai juga, dan tini ke Surabaya untuk mengabdi pada
sebuah panti yatim piatu. Seperginya tini, tono bermaksud menemui yah.
Ternyata yah juga telah pergi ke new Caledonia untuk meninggalkan tono,
sebab merasa bahwa tini tetap lebih berhak atas tono karena tini adalah
istri yang sah. Tono merasa sedih karena kehilangan semuanya. Ia
kesepian dan sendiri. Tetapi ia tidak larut dalam kesedihannya, dan
sebaliknya ia l;ebih menekuni bidangnya dengan mengabdikan diri dalam
penelitian kedokteran untuk mengabdi pada masyarakat.

 Unsur Intrinsik
 Tema :
Persahabatan yang berbuah percintaan.
 Tujuan :
Novel ini mengajarkan kepada kita untuk menjaga keharmonisan
kekeluargaan. Selain itu novel ini juga mengajarkan kepada
kitanuntuk tidak saling membenci / bertengkar dengan seseorang
hanya karena perebutan seorang wanita / lelaki.
 Plot :
Alur yang digunakan di dalam novel tersebut adalah alur maju.
 Sudut Pandang :
Orang ketiga pelaku utama

9
 Setting / lattar
a. Tempat : Dirumah yah, di luar rumah, di suabaya.
b. Waktu : Pagi hari,siang hari.
c. Suasana : Gelisah, menegangkan, hening, menyedihkan,
kesal, mendebarkan

 Amanat :
- Kejujuran itu lebih baik meski sangat menyakitkan
- Suatu hubungan akan berjalan lancar apabila ada saling
keterbukaan dan kepercayaan antara satu dengan yang lain.
- Jangan suka mencari kesibukan di luar rumah
- Berkomunikasilah dengan semua keluarga
- Berfikirlah realistis dalam menghadapi suatu masalah
- Bersikap tenang dalam menghadapi masalah
- Jangan suka membuat kekacauan di dalam rumah tangga

 Konflik :
Ada beberapa konflik di dlam novel tersebut, diantaranya :
a. Perceraian kedua kekasih
b. Sikap cembiuru Tini terhadap Sukartono yang kesibukannya
berprofesi sebagai dokter
c. Kekacauan rumah tangga makin parah dengan masuknya Ny.
Eni
d. Tini minta cerai dengan Tono
e. Sifat malu dan gengsi yang dimiliki Tono dalam
mengungkapkan perasaannya.

 Gaya Bahasa

10
Gaya bahasa di dalam Novel tersebut adalahgaya Bahasa Jaman
Sekarang

 Penokohan dan Perwatakan


a. Tokoh utama
Tono : Keras kepala, mudah emosi, tidak berfikir dengan realistis,
berani mengambil resiko, gengsi.

Tini : Pintar dan jago main cerai, manis. Pemberani, suka membesar-
besarkan masalah, keras kepala, mudah emosi, tidak bisa berfikir
realistis.

b. Tokoh Tambahan
Yah : Baik, rendah hati, polos, cantik.

 Unsur Ekstrinsik
 Riwayat Hidup Pengarang

Armijn Pane lahir di Muara Sipongi, Mandailing Natal, Sumatera Utara,


18 Agustus 1908 – meninggal di Jakarta, 16 Februari 1970 pada umur 61 tahun,
adalah seorang Sastrawan Indonesia. Penulis yang terkenal keterlibatannya
dengan majalah Pujangga Baru. Bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Amir
Hamzah, Armijn Pane mampu mengumpulkan penulis-penulis dan pendukung

11
lainnya dari seluruh penjuru Hindia Belanda untuk memulai sebuah pergerakan
modernisme sastra.
Selain menulis puisi dan novel, Armijn Pane juga menulis kritik sastra.
Tulisan-tulisannya yang terbit pada Pujangga Baru, terutama di edisi-edisi awal
menunjukkan wawasannya yang sangat luas dan, dibandingkan dengan beberapa
kontributor lainnya seperti Sutan Takdir Alisjahbana dan saudara laki-laki Armijn,
Sanusi Pane, kemampuan menilai dan menimbang yang adil dan tidak terlalu
terpengaruhi suasana pergerakan nasionalisme yang terutama di perioda akhir
Pujangga Baru menjadi sangat politis dan dikotomis.
Salah satu karya sastranya yang paling terkenal ialah novel Belenggu.

12
B. Analisis

 Novel 1
a. Kelebihan
 Memiliki tema yang unik dan memiliki tema seperti pada
kehidupan yang nyata.
 Bahasa yang di gunakan mudah di mengerti.
 Konflik tidak terlalu rumit namun asyik dan menegangkan.
 Alur yang digunakan sangat jelas dan menarik .

b. Kekurangan
 Tidak adanya biodata pengarang.

 Novel 2
a. Kelebihan
 Memiliki tema yang menarik.
 Bahasa yang digunakan mudah di mengerti.

b. Kekurangan
 Cover novel kurang menarik.
 Kertas yang digunakan terlalu tipis.
 Tidak adanya biodata pengarang.

13
BAB III

MENGANALISIS KLIPING

A. Cerpen
Cerpen 1
1. Judul : Mimpi Kelam
2. Pengarang : Maharani Khan Jade
3. Unsur Intrinsik Cerpen :
Synopsis :
Mobil berhenti di depan rumahku dan Hafsi membukakan pintu
untukku lalu berpamitan pulang. Segera setelah Hafsi pergi, aku masuk
ke dalam rumah dan menuju kamar. Kurebahkan badan ini di atas
kasur yang empuk. Dan aku mulai terlelap, semua orang berlari
ketakutan. Tak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba air datang
menghantamku dan membuatku tak sanggup bernapas. Aku terbangun
sweketika itu juga, napasku tersengal-sengal. Kulihat jam di mejaku,
waktu menunjukkan pukul 05.00 WIB. Segera aku bangun dan
mengambil air wudu untuk salat subuh. Setelah itu aku siap-siap untuk
berangkat sekolah. Aku menuju ruang makan, dan mulai sarapan.”pagi
nak, mama sudah masakan kamu nasi goring..dimakan gih…!!
Kunyalakan TV, ternyata ada berita banjir seperti yang terjadi pada
mimpiku tadi malam. Aku duduk di bangku SMA kelas X1..aku
langsung menuju kelasku, tapi waktu aku berjalan aku melihat sebuah
ruangan, dengan pencahayaan yang redup tampak seperti kamar. Se-
sosok perempuan uduk di sudut ruangan dengan wajah tertunduk.

14
Rambutnya panjang gerai menutupi wajahnya..dengar-dengar dari
temenku Mela anak X1 IPS itu katanya sudah meninggal dengan
Bunuh Diri di kamarnya dikarenakan habis putus sama pacarnya. Aku
terkejut, kisah ini seperti ada di dalam mimpiku tadi malam.
 Tema : Ketakutan
 Tujuan : Menyadarkan kita untuk selalu mengingat
nama Tuhan YME dan untuk memulai sesuatu dengan bacaan
Bismillah.
 Alur : Maju
 Setting :
- Tempat : Di Rumah, dan Di Sekolahan.
- Waktu : Pagi hari dan Siang Hari.
- Suasana : Sedih, Gelisah, dan ketakutan
 Sudut Pandang : Orang pertama pelaku Utama
 Amanat : berdoalah sebelum memulai sesuatu.
 Konflik : Mimpi yang Buruk.
 Gaya Bahasa : Sehari - hari
 Tokoh dan Penokohan :
1. Aku : takut, gelisah.
2. Hafsi : pemberani.
3. Fani : pemberani, pantang menyerah.

15
CERPEN 2
1. Judul : Goodbye Gank’s Nero
2. Pengarang : Ika Rismay Fita
3. Unsur Intrinsik Cerpen :
Synopsis :
Fita siswa kelas III SMA dia cantik, ramah, dan manis sehingga
memiliki banyak teman. Hari itu dia dan teman-temannya pergi ke pasar
malam. Mereka sering sekali menyaksikan suasana pasar malam yang
binger-bingar, terang benderang dan ramai itu. Seperti layaknya remaja
seusianya, mereka juga melihat-lihat stan pakaian, kemudian membeli ini
dan itu. Mereka bertemu jkuga dengan Ria dan Gita teman dsekelasnya,
lalu bersama-sama punya ide membuat gank nero. Namun ide itu di
tentang dengan Ilham, Indra dan Irwan. Karena perkumpulan gank itu
akan membentuk suatu pribadi yang buruk kecuali kalau gank belajar.
Tak lama kemudian gank itu berkembang dengan cepat. Mereka
bersama-sama menegakkan kesatuan dan persatuan antara satu group.
Pergi bersama, dan shopping bersama. Pada suatu hari mereka di tantang
untuk bermain balapan liar. Merekapun menyetujuinya dan melakukan
balapan liar. Balapan liarpun langsung dimulai. Tapi suatu kejadian yang
tragis telah di mulai. Salah satu peserta balapan liar ada yang masuk ke
jurang dan matanya keluar, kulitnya gosong banyak yang mengelupas,
darah keluar dari telinga, mulut, hidung dan ubun-ubunnya.
Saat itu mereka langsung melarikan diri. Dan ada seorang polisi yang
sedang magang tapi mereka mempunyai wajah-wajah manis dan polisi
itu terkecoh dengannya. Itulah nasib teman mereka yang sangat tragis

16
sepada dengan perbuatanya. Dari itulah mereka membubarkan diri
dengan teratur satu persatu, dan kini tak ada lagi gank Nero.

 Tema : Keberanian
 Tujuan : agar kita tahu bahwa masih ada banyak orang di
sekitar kita yang tidak tahu bagaimana efek atau dampak dari
perbuatan yang kita lakukan sendiri.
 Alur : maju
 Setting :
Tempat : panti asuhan, kamar Rana
Waktu : pagi hari, malam hari.
Suasana : sedih, terharu, merana
 Sudut Pandang : orang pertama pelaku utama
 Amanat : pergaulan akan mempengaruhi pembuatan
watak kepribadian seseorang.
 Konflik : Ketika mereka membentuk gank Nero.
 Gaya bahasa : bahasa sehari-hari
 Tokoh dan Penokohan :
1. Tokoh utama
- Fita : Baik, bodoh, ceroboh.

2. Tokoh Tambahan
- Ria : baik, bodoh, ceroboh.
- Gita : baik, penyayang, bodoh, ceroboh
- Ilham : penyayang, perhatian, pandai.

17
B. Parafrase Puisi

 Puisi 1
1. Judul : Bapak
2. Pengarang : Syifa Rahma Sulistya Putri
3. Parafrase :

18
Dalam puisi ini pengarang bercerita tentang tentang Ayahnya.
Perasaannya tentang Ayahnya. Ucapan terima kasih kepada Ayahnya
sehingga pengarang menjadi bangga kepada Ayahnya. Ucapan terima
kasih atas segala hal yang telah di berikan ayah kepada sang pengarang.

 Puisi 2
1. Judul : Ibu
2. Pengarang : Shinta Estriana

19
3. Parafrase :
Dalam puisi ini pengarang mencurahkan kegelisahan hatinya
Karena haus kasih sayang dari seorang ibu. Pengarang ingin di temani
dalam keheningan yang ia rasakan. Pengarang juga ingin di dongengkan
masa kecil agar pengarang dapat tertidur dengan lelap dan agar pengarang
merasa damai.

C.PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Sejarah Bahasa Indonesia berasal daribahasaMelayu-Riau, salah


satu bahasadaerah yang berada di wilayah Sumatera.Bahasa Melayu-Riau
inilah yang diangkat oleh para pemuda pada “KonggresPemoeda”, 28
Oktober 1928, di Solo, menjadi bahasa Indonesia. Pengangkatan dan
penamaan bahasa Melayu-Riau menjadi bahasa Indonesia oleh para
pemuda pada saat itu lebih “bersifatpolitis” daripada “bersifatlinguistis”.
Tujuannya ialah ingin mempersatukan para pemuda Indonesia, alih-alih
disebut bangsa Indonesia.Fonologi dan tatabahasa bahasa Indonesia
dianggap relative mudah.

 Dialek dan ragambahasa


Pada keadaannya bahasa Indonesia menumbuhkan banyak varianya itu
varian menurut pemakai yang disebut sebagai dialek dan varian menurut
pemakaian yang disebut sebagai ragam bahasa.

Dialek dibedakan menjadi berikut:


1. Dialek regional, yaitu rupa-rupa bahasa yang digunakan di daerah tertentu
sehingga ia membedakan bahasa yang digunakan di suatu daerah dengan
bahasa yang digunakan di daerah yang lain meski mereka berasal dari eka
bahasa. Oleh karena itu, dikenallah bahasa Melayu dialek Ambon, dialek
Jakarta (Betawi), atau bahasa Melayu dialek Medan.

20
2. Dialek sosial, yaitu dialek yang digunakan oleh kelompok masyarakat
tertentu atau yang menandai tingkat masyarakat tertentu. Contohnya dialek
wanita dan dialek remaja.

3. Dialek temporal, yaitu dialek yang digunakan pada kurun waktu tertentu.
Contohnya dialek Melayu zaman Sriwijaya dan dialek Melayu zaman
Abdullah.
4. Idiolek,yaitukeseluruhanciribahasaseseorang.
Sekalipunkitasemuaberbahasa Indonesia, kitamasing masingmemilikiciri-
cirikhaspribadidalampelafalan, tatabahasa, ataupilihandankekayaankata.

Kata SerapanDalamBahasa Indonesia


Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka.Maksudnya ialah bahwa bahasa
ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.Setiap masyarakat memiliki
bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan atau untuk
menyebutkan atau mengacu kebenda-benda di sekitarnya.Hingga pada suatu titik
waktu, kata-kata yang dihasilkan melalui kesepakatan masyarakat itu sendiri
umumnya mencukupi keperluan itu, namun manakala terjadi hubungan dengan
masyarakat bahasa lain, sangat mungkin muncul gagasan, konsep, atau barang
baru yang datang dari luarbudaya masyarakat itu.Dengan sendirinya juga
diperlukan kata baru. Salah satu cara memenuhi keperluan yang sering dianggap
lebih mudah adalah mengambil kata yang digunakan oleh masyarakat luar yang
menjadi asalhalihwal baru itu.
Penyerapan kata daribahasa Cina sampai sekarang masih terjadi di bidang
pariboga termasuk bahasa Jepang yang agaknya juga potensial menjadi sumber
penyerapan.
Di antara penutur bahasa Indonesia beranggapan bahwa bahasa Sansekerta
yang sudah ’mati’ itu merupakan sesuatu yang bernilai tinggi dan klasik.
Alasanitulah yang menjadi pendorong penghidupan kembali bahasa tersebut.Kata-
kata Sanskerta seringdiserap dari sumber yang tidak langsung,

21
yaituJawaKuno.Sistem morfologi bahasaJ awa Kuno lebih dekat kepada bahasa
Melayu. Kata-kata serapan yang berasaldari bahasa Sansekerta-Jawa Kuno
misalnya acara, bahtera, cakrawala, darma, gapura, jaksa, kerja, lambat, menteri,
perkasa, sangsi, tatkala, danwanita.
Bahasa Arab menjadi sumber serapan ungkapan, terutama dalam bidang
agama Islam.Kata rela (senanghati) dankorban (yang menderita akibats
uatukejadian), misalnya, yang sudah disesuaikan lafalnya kedalam bahasa Melayu
pada zamannya dan yang kemudian juga mengalami pergeseran makna, masing-
masing adalah kata yang seasal dengan rida (perkenan) dankurban
(persembahankepadaTuhan).Dua kata terakhir berkaitan dengan konsep
keagamaan.Ia umumnya dipelihara betulsehingga makna (kadang-kadang juga
bentuknya) cenderung tidak mengalami perubahan.
SebelumCh. A. van Ophuijsen menerbitkan system ejaan untuk bahasa Melayu
pada tahun 1910, cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian kata
serapan. Umumnya kata serapan disesuaikan pada lafalnyasaja.
Kata serapan dari bahasaInggris kedalam kosa kata Indonesia umumnya
terjadi pada zaman kemerdekaan Indonesia, namun ada juga kata-kata Inggris
yang sudahdikenal, diserap, dan disesuaikan pelafalannya kedalam bahasa Melayu
sejak zaman Belanda yang pada saat Inggris berkoloni di Indonesia antara masa
kolonialisme Belanda.. Kata-kata itu seperti kalar, sepanar, dan wesket.Juga
badminton, kiper, gol, bridge.
Sesudah Indonesia merdeka, pengaruh bahasa Belanda mulai surut sehingga
kata-kata serapan yang sebetulnya berasal daribahasa Belanda sumbernya tidak
disadari betul.Bahkan sampai dengan sekarang yang lebihd ikenal adalah bahasa
Inggris.

22
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari analisa diatas saya dapat menyimpulkan bahwa dengan membaca
siswa dapat memperoleh banyak manfaat,salah satunya adalah mengetahui cara
penyelesaian masalah dengan baik, menambah pengetahuan dan membuat kita
semakin pandai. Ini bisa dimulai dengan membaca meteri yang ringan seperti
novel, cerpen ataupun puisi. Hal ini bisa menambah minat baca siswa.

B. Saran
1. Saran untuk pembaca
Jangan hanya anda mengacu pada makalah ini saja karena makalah
ini belum sepenuhnya sempurna. Makalah ini masih banyak kekurangan
yang mungkin belum saya ketahui. Maka dari itu kami mengharapkan
banyak saran dari anda. Makalah ini dibuat hanya untuk referensi saja.

2. Saran untuk guru


Diharapkan guru dapat memberikan pembelajaran yang lebih baik,
lebih jelas, dan lebih spesifik mengenai resensi novel, analisis cerita

23
pendek, dan puisi kepada siswa-siswi agar mereka lebih mengerti dan
paham mengenai hal ini.

Sebaiknya kebiasaan membaca dilakukan sejak dini. Hal ini bisa dilakukan
dengan cara sederhana seperti mendongengkan anak sebelum tidur,hal ini dapat
memancing agar anak mempunyai keinginan baca yang tinggi. Dan pada akhirnya
bisa menjadi kebiasaan yang bagus.

24

Anda mungkin juga menyukai