Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Disusun Oleh :

Alfiansyah

Aiman Nurdiawan

M.Mario Farhan Rustandi

Nanda Putri Sri Wahyuni

Noni Anjeli Setianingrum

Rizky Saputra

Tahun Ajaran 2019/2020

SMA NEGERI 1 BINTAN TIMUR


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kijang, 28 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Novel
2.2 Novel
a. Unsur Intrinsik
b. Unsur Ekstinsik
2.3 Novel
a. Unsur Intrinsik
b. Unsur Ekstrinsik
2.4 Novel
a. Unsur Intrinsik
b. Unsur Ekstrinsik
2.5 Novel
a. Unsur Intrinsik
b. Unsur Ekstrinsik
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya, para remaja menyukai cerita petualangan yang
menegangkan, kisah futuristik (imajinasi kejadian dimasa depan), cerita
misteriu yang merangsang daya imajinasi dan juga cerita detektif remja yang
mengajak berpikir memecahkan teka-teki suatu peristiwa.
Saat ini, perkembangan novel remaja Indonesia semkin semarak.
Perkembangan penerbitan buku memunculkan banyak nama-nama baru yang
berusia remaja (masih bersekolah di SMP atau SMU). Sekarang ini, novel
remaja Indonesia dapat ditemukan dengan mudah ditemukan di took-toko
buku. Namun tidak semua novel itu dapat menjadi bacaan yang baik bagi para
remaja.
Oleh karena maraknya penerbitan novel remaja saat ini, banyak novel
remaja yang tidak mementingkan isi. Jadi sebaiknya, bacalah novel remaja
Indonesia yang dapat menghibur dan mendidik. Dengan demikian, setelah
membaca, kita dapat mendapatkan pelajaran berharga yang dpat kamu terapkan
dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan novel?
b. Apa saja unsur-unsur intrinsik novel ?
c. Apa saja unsur-unsur ekstrinsik novel ?
1.3 Tujuan

a. Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat


mengetahui apa pengertian novel.

b. Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat


mengetahui apa saja unsur-unsur intrinsik dari novel.
c. Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat
mengetahui apa saja unsur-unsur ekstrinsik dari novel.

1.4 Manfaat
Membuat pembaca mengetahui seluruh unsur yang ada pada novel tersebut sehingga pembaca dapat
menyimpulkan bahwa novel tersebut layak dibaca atau tidak.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Novel

Novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella yang memiliki arti sebuah
kisah atau sepotong cerita. Novel merupakan suatu karya sastra fiksi yang
berbentuk prosa yang mempunyai unsur intrinsic dan ekstrinsik. Pengarang
atau penulis novel disebut dengan novelis.
Biasanya novel mengisahkan tentang kehidupan manusia dan
lingkungannya. Kehidupan manusia tersebut dijelaskan dari waktu muda
hingga menjadi tua. Tak lupa pula, novel juga menceritakan watak, tabiat dan
sifat dari pelaku. Isi novel memiliki cerita yang lebih panjang dan kompleks.
Perbedaannya dengan cerpen, novel dapat terdiri dari puluhan hingga ratusan
halaman.

2.2 Novel chocolate and peanut


Deny dan Alka merupakan siswa Kelas Sastra. Semua lulusan kelas itu
berprestasi dahsyat. Sebut saja Karren, jebolan kelas sastra yang akhirnya
menjadi dosen di daerah Depok. Atau Nilami, penulis andal yang karyanya
terkenal sampai seluruh dunia. Ada juga Iani, rektor termuda di Indonesia.
Begitu mereka semua pertama kali masuk kelas, pelajaran pertama yang
disampaikan gurunya adalah, Di sini, kalian bukan untuk bermain-main,
tapi untuk menggebrak dunia dengan tulisan kalian.
Meskipun begitu, Deny dan Alka sama seperti remaja kebanyakan. Masih
senang bercanda dan bermain-main. Keduanya memang baru menjalin
persahabatan. Namun hubungan mereka sangat unik. Setiap Deny
memanggil Alka, `Chocolate!` maka Alka akan membalas dengan `Peanut.`
Keasyikan mereka berpusat di sekolah: di dalam ruang kelas dan kegiatan
ekstrakurikuler. Setelah sekolah, Deny dan Alka saling mengunjungi rumah
masing-masing, bahkan demi memenuhi sebuah tugas, mereka mesti sibuk
berdua di dapur! Coba bayangkan bagaimana keriuhan mereka

a. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik dari novel chocolate and peanut terdiri dari :
1. Tema : Tema novel Chocolate and Peanut adalah persahabatan
2. Alur : Novel Chocolate and Peanut menggunakan alur maju,dialami oleh
tokoh utama maupun tokoh yang lainnya. Deny dan Alka merupakan
siswa Kelas Sastra. Semua lulusan kelas itu berprestasi dahsyat. Sebut
saja Karren, jebolan kelas sastra yang akhirnya menjadi dosen di daerah
Depok. Atau Nilami, penulis andal yang karyanya terkenal sampai
seluruh dunia. Ada juga Iani, rektor termuda di Indonesia. Begitu mereka
semua pertama kali masuk kelas, pelajaran pertama yang disampaikan
gurunya adalah, "Di sini, kalian bukan untuk bermain-main, tapi untuk
menggebrak dunia dengan tulisan kalian."

Meskipun begitu, Deny dan Alka sama seperti remaja kebanyakan. Masih
senang bercanda dan bermain-main. Keduanya memang baru menjalin
persahabatan. Namun hubungan mereka sangat unik. Setiap Deny
memanggil Alka, "Chocolate!" maka Alka akan membalas dengan
"Peanut."
3. Latar
 Latar tempat : rumah Denny, rumah Alka, Pratama International Junior
High School
 Latar waktu : pagi dan siang
 Latar sosial :Pelajar

4. Tokoh dan Penokohan


 Sisi keterlibatannya dalam menggerakan alur :
 Tokoh sentral : Denny
 Tokoh bawahan : Alka
 Tokoh latar : Karren, Nilami, dan Lani
 Sifat tokoh-tokoh dalam novel :
 Tokoh protagonis : Denny dan Alka
 Tokoh antagonis : Karren dan Nilami
 Perwatakan tokoh : perwatakan tokoh utama dalam novel ini adalah
tokoh berkembang
5. Sudut pandang : novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama
6. Amanat : jangan berputus asa dengan sebuah kegagalan, karena
kemungkinan besar itu adalah awal dari sebuah kesuksesan.

b. Unsur Ekstinsik
1. Biografi pengarang

Ali Achmad Zainudin yang biasanya dipanggil ali,


lahir dibantul, 29 Desember 1997. Saat ini ia bersekolah di
SMAN 08 Yogyakarta. Hoby ali adalah menulis, membaca,
mian skipping. Ia juga mempunyai cita-cita yaitu menjadi
penulis novel yang terkenal. Makanan favoritnya adalah
bakso pedas dan berbagai minuman dingin.

2. Nilai-nilai dalam cerita

 Nilai moral : kita tidak harus sombong dengan apa yang


kita miliki
 Nilai sosial : saling membantu antar sesama teman yang
membutuhkan bantuan
 Nilai budaya : kita harus mencintai budaya Indonesia agar
kita tidak terpengaruh budaya luar.

2.3 Novel Zero Basket

Keith kalah. Dia meninggalkan basket dan fokus kuliah. Tak disangka seorang
remaja dapat membuka pikiran Keith untuk kembali memegang bola basket.
Keith pun membentuk sebuah tim, walaupun jumlah awal hanya dua orang.
Ternyata segalanya tidak semudah yang Keith pikirkan. Banyak masalah
bermunculan dan dalam sekejap anggota tim yang dibentuknya berantakan. Di
tengah-tengah masalah itu, munculah Kazuya, musuh bebuyutan Keith.
Keith yang nyaris putus asa, termotivasi membalas kekalahannya. Dia
bersemangat dan membenahi ZERO dari awal.

a. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik dari novel Zero Basket terdiri dari :

1. Tema : Tema novel Zero Basket adalah menceritakan tentang


persahabatan
2. Alur : Novel Zero Basket menggunakan alur maju baik untuk tokoh
utama maupun tokoh lainnya.
3. Latar
 Latar Tempat : rumah Keith, SMA 2 BANGSA
 Latar Waktu : pagi dan siang
4. Tokoh dan Penokohan

 Sisi keterlibatannya dalam menggerakan alur :


 Tokoh sentral : Keith
 Tokoh bawahan : Kasuya
 Tokoh latar : Izumi dan Tanaka
 Sifat tokoh-tokoh dalam novel :
 Tokoh protagonis : Keith, Kasuya, dan Izumi
 Tokoh antagonis : Tanaka
 Perwatakan tokoh : perwatakan tokoh utama dalam novel ini adalah
tokoh berkembang
5. Sudut Pandang : novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama
6. Amanat : jangan berputus asa dengan sebuah kegagalan, karena
kemungkinan besar itu adalah awal dari sebuah kesuksesan.

b. Unsur Ekstrinsik
1. Biografi pengarang

Hilmy An-nabhany lahir di Jakarta 26 Maret 1972 dari pasangan Amin


Usman dan Maria Eri Susanti yang merupakan seorang mualaf berdarah
Tionghoa. Asma nadia memiliki seorang kakak perempuan bernama
Helvy Tiana Rosa, ia juga memiliki adik laki-laki bernama Aeron Tomino

Ia tumbuh dalam keluarga yang mencintai seni menulis. Kedua


saudaranya menekuni bidang yang sama dengan Hilmy. Mengenai
pendidikan Hilmy diketahui dari masa remajanya yang dihabiskan dengan
bersekolah di SMA Budi Utomo.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Teknologi


Pertanian Institut Pertanian Bogor. Namun, kondisi yang kurang
menguntungkan harus membuat langkah Asma berhenti untuk menimba
ilmu di perguruan tinggi. Sakit yang kala itu diderita tidak memungkinkan
baginya untuk melanjutkan kuliah.

1. Nilai-nilai dalam cerita

Nilai-nilai dalam cerita :


 Nilai moral : Jangan mudah berputus asa dalam
menggapai impian.
 Nilai social : Saling menasehati dan memberi dukungan
antar sesama.

2.4 Novel Celotehan Linda

Membaca buku ini menggiring kita para pembaca untuk mengetahui lebih
dalam sejumlah memori kehidupan seorang Linda Djalil yang begitu
“berwarna”. Sentuhan humanis dengan gaya celoteh yang “gue banget”
lewat tulisan-tulisannya menjadikan pembaca bisa larut dalam pesonanya.
Saya sendiri yang memang sudah menjadi pembaca tetap tulisan beliau di
Kompasiana dan pada blog pribadinya, merasakan nuansa persahabatan yang
begitu kental lewat kalimat-kalimatnya yang mengalir dan apa adanya.

a. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik dari novel Celotehan Linda terdiri dari :

1. Tema : Novel Celotehan Linda bertema tentang kehidupan sosial


2. Alur : Novel Celotehan Linda menggunakan alur maju mundur.Sebelum
saya bercerita panjang lebar ini, rasanya saya ingin menghabiskan gelak
tawa dulu sepuas hati. Lucu bagi saya rasanya, punya pengalaman
dengan ‘yang kata orang’ keren ini, Sjafrie Sjamsoeddin. Buktinya,
kemarin dulu ada postingan di Kompasiana yang judulnya “Jenderal
Ganteng”. Waduh, saya pikir masanya sudah lewat nih, Sjafrie hanya
‘digilai’ zaman sepuluh tahun lewat. Tapi ibarat kepala eh kelapa maksud
saya, makin tua makin berminyak. Rupanya Sjafrie masih banyak ( atau
makin banyak ? ) penggemarnya. Cihuy…!!
3. Latar
 Latar tempat : Sekolah Pelita Harapan Lippo Karawaci, Balai Kota DKI
 Latar waktu : Pagi,siang,malam
 Latar social : kehidupan para pejabat negara
4. Tokoh dan Penokohan
 Sisi keterlibatannya dalam menggerakan alur :
 Tokoh sentral : Linda Djalil
 Tokoh bawahan : Pak Moer, Rildo Ananda Anwar, Iin Retno
 Sifat tokoh-tokoh dalam novel :
 Tokoh protagonis : Linda Djalil, Pak Moer, Rildo Ananda Anwar,
Iin Retno
 Perwatakan tokoh : perwatakan tokoh utama dalam novel ini adalah
tokoh berkembang
5. Sudut pandang : novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama
6. Amanat : jangan berputus asa dengan sebuah kegagalan, karena
kemungkinan besar itu adalah awal dari sebuah kesuksesan.

b. Unsur Ekstrinsik
1. Biografi pengarang
Linda Djalil lahir di Jakarta, 23 Juni1958 yaitu seorang tokoh wartawati
dan penulis Indonesia. Beliau pernah diproduksi menjadi jurnalis
di majalah Tempo dan Gatra selama 23 tahun dan 9tahun diantaranya
menjalankan tugas diIstana Presiden untuk meliput kegiatan
kepresidenan Indonesia. Disamping itu, beliau juga jadi penulis lepas di
bermacam majalah wanita.
Setelah tidak kembali aktif menjadi wartawati sejak belasan tahun yang
lalu, perempuan berdarah Minang itu tetap berkarya melawan tulisan-
tulisannya dan telah melahirkan beberapa buah buku.
2. Nilai-nilai dalam cerita
Nilai-nilai dalam cerita :
 Nilai moral : dengan bersungguh-sungguh dalam sesuatu
pasti sesuatu itu akan tercapai
 Nilai social : saling membantu sesame yang membutuhkan

2.5 Novel Chimera


Novel ini menceritakan tentang seorang pemuda yang hilang ingatannya. Hal
tersebut bermula pada saat ia terbangun dari tidurnya di sebuat hotel bersama
dengan mayat wanita. Pemuda tersebut tidak dapat mengingat-ingat siapa
dirinya dan apa yang telah terjadi. Pemuda tersebut benar-benar merasa lupa
ingatan. Ia khawatir jika ia dianggap sebagai pembunuh wanita tersebut.
Dengan rasa penasarannya, pemuda tersebut berusaha mencari tahu mayat
wanita yang tergeletak di sampingnya. Akhirnya, pemuda tersebut
menemukan sebuah kartu identitas Binsar Mohan yang terdapat di dompet
mayat wanita tersebut. Foto identitas tersebut mirip dengan wajahnya, tetapi
ia yakin bahwa yang di identitas tersebut bukan dia. Selain identitas Binsar
Mohan, pemuda tersebut juga menemukan foto yang bertuliskan “Rissa with
Love”. Ia merasa dijebak oleh oknum agar dia dianggap sebagai pembunuh
wanita tersebut.
c. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik dari novel Chimera terdiri dari :

1. Tema : Novel Chimera bertemakan percintaan yang berujung


pembunuhan
2. Alur : Novel Chimera menggunakan alur maju untuk semua tokohnya.
Bayangkan pada suatu hari Anda terbangun dari tidur tanpa ingatan siapa
diri Anda sebenarnya. Anda lupa nama, umur, tempat dan tanggal lahir,
alamat, dan pekerjaan Anda. Pendek kata, Anda lupa CV Anda. Anda
mengalami amnesia; hilangnya sebagian memori Anda. Anda terbangun
dalam keadaan telanjang di dalam sebuah kamar hotel. Di samping Anda
tergolek mayat seorang wanita molek.Sedangkan ada yang mengaku
sebagai pacar anda.
3. Latar
 Latar tempat : kamar Hotel,
 Latar waktu : Pagi dan malam
4. Tokoh dan Penokohan
 Sisi keterlibatannya dalam menggerakan alur :
 Tokoh sentral : Donny Anggoro
 Tokoh bawahan : Aldo Siburian ,Mohan Bisnar,Resna Muchtar
 Sifat tokoh-tokoh dalam novel :
 Tokoh protagonis : Donny Anggoro,Aldo Siburian,Resna Muchtar
 Tokoh antagonis : Mohan Bisnar
 Perwatakan tokoh : perwatakan tokoh utama dalam novel ini adalah
tokoh berkembang
5. Sudut pandang : novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama
6. Amanat : kita harus tabah dengan segala cobaan,karena dibalik itu ada
hikmah
d. Unsur Ekstrinsik
1. Biografi pengarang
Lahir di Jakarta, November 1976. Dikenal di Indonesia sebagai penyair,
penulis cerita, editor, novelis, pengamat buku, dan jurnalis. Dia adalah
salah satu pendiri Cybersastra.net, situs web sastra pertama di Indonesia
bersama rekan-rekannya, Nanang Suryadi dan Yono Wardito sejak 1999.
Karya-karyanya diterbitkan di berbagai jurnal, majalah, dan surat kabar:
Hai, Pantau, Aufklarung, Aksara, Genta Budaya, Tradisi, Koran Tempo,
Kompas, Lamin Sastra Balikpapan, dan Sinar Harapan. Selain sastra,
banyak ulasan komiknya juga dapat ditemukan di surat kabar dan
majalah penting seperti The Jakarta Post, Matabaca, dan Kompas.
Kritikus filmnya juga dapat ditemukan di Rumahfilm, org, Movieland,
majalah F dan Layarperak.com.
Pada Agustus 2002 ia diundang ke Konvensi dan Simposium Masyarakat
Puisi Internasional, Washington DC setelah penyair Inggris-nya "In My
Time" dipilih dalam kumpulan puisi "Letters from The Soul". "Letters
from The Soul" diterbitkan oleh The International Library of Poetry.
Pada September 2002 ia diundang sebagai juri dalam Penghargaan Sastra
Khatulistiwa dari The Khatulistiwa Foundation. Ia juga diundang sebagai
editor tamu untuk Tabloid SENIOR, salah satu majalah gaya hidup sehat
diterbitkan oleh sub divisi Grup Kompas-Gramedia pada November 2003
hingga Maret 2004.

Sekarang ia tinggal di Jakarta sebagai jurnalis, resensi buku, dan editor


buku lepas di beberapa penerbit di Indonesia.

2. Nilai-nilai dalam cerita

Nilai-nilai dalam cerita :


 Nilai moral : tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik
 Nilai social : tolong orang yang membutuhkan bantuan
kita
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis secara naratif (dalam bentuk
cerita) yang memiliki unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik yang dapat mendukung
sebuah novel. Unsur instrinsik itu meliputi tema, tokoh, alur, setting, sudut
pandang, dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsiknya meliputi biografi pengarang,
sosial budaya pengarang, politik dan ekonomi.
Membaca sebuah novel pada hakikatnya merupakan kegiatan apresiasi sastra
secara langsung. Maksudnya adalah kegiatan memahami novel dengan sungguh-
sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, serta kepekaan kritis yang
baik terhadap novel yang dibaca. Dengan begitu, pembaca tidak hanya mengetahui
jalan ceritanya saja, tetapi juga unsur-unsur yang mendukungnya.
3.2 Saran

Demikianlah makalah tentang novel yang kami buat, jika ada


kesalahan dalam pengetikan kami mohon maaf

Anda mungkin juga menyukai