Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMAD WILDAN RASYID

KELAS : TITL 3

LEMBAR KEGIATAN SISWA


MATA PELAJARAN Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/ Genap
Menilai Karya Melalui Resensi

Kompetensi Dasar : 4.17 Mengonstruksi Sebuah Resensi dari Buku Kumpulan Cerita atau
Novel yang Dibaca.
Indikator :
1. Mendiskuskan hal-hal menarik dalam buku kumpulan cerita.
2. Menulis resensi dari buku kumpulan cerita.

Tugas

1. Bacalah sebuah cerpen bebas lalu catatlah hal-hal menarik dari cerpen yang kamu baca
berkenaan dengan:
1. Tema
2. Alur
3. Penokohan
4. Latar
5. Sudut pandang
6. Gaya bahasa
7. Amanat
2. Bacalah dengan saksama cuplikan novel yang berjudul “Perahu Kertas”. Setelah selesai
membaca lakukanlah resensi berdasarkan sistematika dan unsur-unsur resensi!

Jawab :.

No 1. Cerpen Detik-detik Perjalanan


1) Tema

Kekhawatiran

2) Alur
Cuplikan cerita pendek ini menggunakan alur maju atau progresif. Hal ini bisa dilihat dari pergerakan
cerita yang diawali dengan rasa takut yang dialami Leya, rasa khawatir dan takut yang dimilikinya
saat melihat kondisi gadis yang dalam bahaya,serta upayanya untuk tetap tenang dan mencari
solusi.

3) Penokohan

Setidaknya ada 3 tokoh dalam cerita ini:

- Leya

- Gadis yang berada dalam bahaya

- Pihak yang membuat gadis berada dalam bahaya

Jika melihat karakter yang ditanamkan pada karakternya, Leya ditempatkan sebagai karakter
protagonis. Meskipun ia merasa khawatir, takut, penasaran, gelisah, dan cemas, tapi Leya memiliki
niat untuk menolong gadis yang berada dalam bahaya tersebut.

4) Setting/latar

Satu-satunya latar yang ditemukan dalam cuplikan cerpen ini adalah bangku tempat Leya duduk.

5) Sudut Pandang

Sudut pandang orang ketiga serba tahu

6) Gaya bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam cuplikan cerpen ini adalah gaya bahasa lugas. Tidak ditemukan
majas kiasan di dalamnya.

7) Amanat

Harus membantu siapapun yang membutuhkan pertolongan

No. 2
1. Judul resensi : Perahu Kertas

2. Identitas buku yang diresensi

Judul : Perahu Kertas

Penulis : Dee (Dewi Lestari)

Penerbit : Bentang Pustaka

Tahun Terbit : Februari, 2010

Jumlah Halaman : 444 halaman


3. Pendahuluan (memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku, dan lain-lain)

Dewi Lestari, yang bernama pena Dee, lahir di Bandung 20 Januari 1976. Novel perahu kertas ini
sudah dilansir dalam versi digital pada April 2008, dan kini diterbitkan atas kerja sama antara
Truedee Books dan Bentang Pustaka. Naskah yang awalnya ditulis pada 1996 dan sempat “mati suri”
selama 11 tahun ini akhirnya ditulis ulang oleh Dee pada akhir 2007, menjadikan Perahu Kertas
sebagai novel pertamanya yang bergenre populer. Kecintaan Dee pada format cembung dan komik
drama serial telah menginspirasinya untuk menuliskan cerita memikat ini. Perahu Kertas, novel karya
Dee yang satu ini berbeda dari novel-novel Dee yang lain. Novel Perahu Kertas lebih mudah
dimengerti karena kata-katanya yang ringan dan sederhana. Merupakan bahasa sehari-hari yang
remaja gunakan.

4. Inti/isi resensi

Cerita ini dimulai dengan kisah seseorang yang bernama keenan. Ia seorang remaja yang baru saja
menyelesaikan SMA di Belanda, tepatnya di Amsterdam. Keenan terlahir dengan cita-cita menjadi
pelukis. Namun, ia dipaksa pulang ke Indonesia oleh ayahnya. Keluarganya tidak mendukung keenan
menjadi pelukis dan akhirnya keenan mengalah memutuskan kuliah Fakultas Ekonomi.

Tokoh lainnya yaitu seorang wanita bernama Kugy. Kugy merupakan gadis yang periang dan ceria.
Kugy adalah sosok yang sangat menggilai dongeng, sudah sejak kecil ia bercita-cita menjadi penulis
dongeng. Ia mempunyai kebiasaan yang tergolong aneh salah satunya yaitu mengirimkan surat
untuk Dewa Neptunus yang dilipat dan dihanyutkan kelaut.

Mereka mempunyai dua sahabat yaitu Noni dan Eko. Noni merupakan sahabat Kugy sejak kecil dan
Eko merupakan sepupu dari Keenan. Seiring berjalannya waktu Kugy dan Keenan saling mengagumi
satu sama lain secara diam-diam. Namun kondisi menuntut mereka untuk terus diam dan menebak
satu sama lain. Tetapi tebakan mereka saling menjadi dikarenakan Kugy sudah memili pacar yang
bernama Joshua atau Ojos. Sementara itu Keenan hendak dijodohkan dengan Wanda yang
merupakan saudara Noni.

Setelah lulus kuliah Kugy memutuskan kembali ke Jakarta karena hubungan dengan sahabat-
sahabatnya mulai memburuk. Ia bekerja disuatu perusahaan menjadi copywriter dan menjalin
hubungan dengan atasannya yang bernama Remigius.

Keenan memutuskan tinggal di Bali bersama pak Wayan yang merupakan sahabat ibunya. Ia
mengembangkan bakat dan potensinya dalam melukis di Bali. Lama-kelamaan Keenan mengagumi
Luhde Laksmi, Luhde Laksmi adalah keponakan pak Wayan.

Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali karena kesehatan ayahnya yang memburuk, Keenan
terpaksa kembali ke Jakarta menjalankan perusahaan keluarganya. Petemuan mereka tak
terhindarkan. Mereka bertemu dan saling melepas rasa kerinduan yang sudah lama mereka rasakan.
Bahkan keempat sahabat karib ini berkumpul lagi.

5. Keunggulan buku
Dikemas menggunakan gaya bahasa yang ringan, sederhana, tidak berbelit-belit dan sesuai dengan
kondisi masyarakat sekarang sehingga novel ini mudah dipahami, dimengerti dan mudah untuk
dinikmati oleh pembaca pada berbagai lapisan usia bukan hanya untuk remaja saja.Novel ini sangat
menginspirasi untuk tetap semangat dan optimis dalam mengejar mimpi-mimpi kita. Penggambaran
tokoh, latar dan alur yang begitu jelas membuat pembaca berimajinasi dan membayangkan secara
nyata apa yang terjadi. Novel ini juga menyatupadukan cinta keluarga, sahabat, dan kekasih
menjadikan sebuah hidangan yang ringan sekaligus padat, cerita yang menyayat adalah bumbu
hidangan istimewa Perahu Kertas menambah daya tarik pembaca.

6. Kekurangan buku

Dalam novel ini, kurang adanya kejadian yang menegangkan. Ceritanya terlalu mudah ditebak akhir
kisahnya dan terdapat cerita yang monoton sehingga timbul kesan kurang menarik dan
membosankan. Penggambaran cerita banyak menggunakan latar tempat yang berbeda, membuat
pembaca bingung dalam memahami latar tempat cerita tersebut. Oleh karena itu sangat dibutuhkan
konsentrasi yang tinggi dalam membaca novel ini.

7. Penutup

Novel Perahu kertas ini ditujukan untuk semua usia bukan hanya remaja saja dikarenakan novel ini
mengajarkan bahwa kita harus yakin dengan apa yang kita impikan, kita harus mewujudkan semua
mimpi-mimpi kita bagaimanapun caranya. Kita juga harus tetap optimis, banyak jalan untuk
mewujudkan mimpi-mimpi kita walaupun sulit dan penuh dengan rintangan.

SELAMAT MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai