Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BAHASA INDONESIA ULASAN

NOVEL PERAHU KERTAS

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

NAMA : BIMA ADI. D (03)

KEVIN WAHYU. S (15)


RESENSI NOVEL “PERAHU KERTAS”

A. Identitas buku

Judul buku. : Perahu Kertas


Penulis : Dewi Lestari “Dee”
Penerbit : Bentang Pustaka dan Truedee
Pustaka Sejati
Editor : Hermawan Aksan
Cetakan : I, Agustus 2009
Tebal : XII + 444 halaman; 20 cm
Tahun Terbit. : 2010
Jumlah Halaman : 444 halaman
Harga : Rp 69.000,-
B.Orientasi
Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee
(lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976) adalah
seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia.Salah satu
novel karya Dee yang sangat laris adalah Perahu Kertas.
Perahu Kertas merupakan novel keenam Dee. Setelah
sukses memikat hati para pembaca dengan buku
tritologi Supernova-nya, Dee meluncurkan sebuah novel
berjudul Perahu Kertas, yang sempat mati suri selama
sebelas tahun karena dilupakan. Namun, akhirnya,
novel ini berhasil diselesaikan dalam waktu 55 hari
berkat kegigihan dan kenekatan seorang Dee.

C. Sinopsis
Dimulai dari kisah seorang remaja bernama Keenan,
yang baru saja lulus SMA, yang selama enam tahun
tinggal bersama neneknya di Amsterdam. Namun
karena perjanjian dengan ayahnya, Keenan terpaksa
pulang ke Indonesia dan berkuliah di Bandung, di
Fakultas Ekonomi. Sementara Keenan sendiri sangat
tidak menginginkannya dan lebih memilih untuk
menjadi seorang pelukis dibandingkan seorang
businessman. Keenan memiliki bakat melukis yang kuat
dari ibunya dan dia tidak mempunyai cita-cita lain selain
menjadi pelukis.
Sementara, di sisi lain, ada Kugy, seorang gadis unik
yang cenderung banyak kejutan di dalam kehidupannya.
Kugy juga akan berkuliah di universitas yang sama
dengan Keenan.
Tak jauh berbeda dengan Keenan, Kugy pun mempunyai
cita-citanya sendiri, yaitu menjadi juru dongeng. Kugy
sangat menggilai dongeng. Tak hanya mengkoleksi
buku-buku dongeng dan punya taman bacaan, Kugy
juga sangat senangmenulis dongeng. Walaupun Kugy
yakin menjadi seorang juru dongeng bukanlah profesi
yang meyakinkan yang akan diterima dengan mudah
oleh khalayak umum. Akan tetapi, Kugy tak ingin lepas
begitu saja dari dunia tulis menulis, Kugy lantas
meneruskan pendidikannya di Fakultas Sastra. Kugy dan
Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni.
Eko merupakan sepupu Keenan. Sementara Noni
merupakan teman Kugy sejak mereka berdua masih
kecil. Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.
Lambat laun, Kugy dan Keenan saling mengagumi dan
tanpa mereka sadari mereka saling jatuh cinta, tanpa
pernah ada kesempatan untuk saling mengungkapkan,
dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan. Kugy
sudah mempunyai pacar bernama Ojos (panggilan yang
semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan
saat itu sedang dicomblangkan oleh Wanda, seorang
kurator muda, yang merupakan sepupu Noni.
Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang
sejak adanya Wanda.
Kugy lantas menjalani kegiatannya yang baru dan sibuk
dengan kegiatan itu, yakni menjadi guru relawan di
sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah Kugy
bertemu dengan Pilik, muridnya yang nakal namun
kelihatan cerdas. Pilik dan kawan-kawannya berhasil
ditaklukan oleh Kugy dengan cara, ia membuatkan
mereka kisah petualangan dengan mereka sebagai
tokohnya, yang diberi judul: Jendral Pilik dan Pasukan
Alit. Kugy menuliskan kisah petualangan murid-
muridnya itu di sebuah buku tulis, yang kelak diberikan
kepada Keenan.
Hubungan Keenan dan Wanda yang semula mulus,
akhirnya hancur dalam semalam. Begitu juga dengan
impian Keenan yang selama ini ia bangun dan
perjuangkan, kandas dengan cara yang mengejutkan
bersamaan dengan hancurnya hubungan ia dengan
Wanda. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan
kehidupannya di Bandung dan keluarganya di Jakarta,
lalu pergi ke Ubud dan tinggal bersama Pak Wayan yang
merupakan sahabat ibunya.
Hari-hari bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya
merupakan seniman-seniman yang cukup disegani di
Bali, sedikit demi sedikit mulai mengobati hati Keenan.
Sosok yang sangat berpengaruh dalam
penyembuhannya yaitu Luhde Laksmi, keponakan Pak
Wayan. Keenan pun akhirnya mulai bisa melukis lagi.
Berbekal kisah petualangan Jendral Pilik dan Pasukan
Alit yang diberikan oleh Kugy, Keenan membuat lukisan-
lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para
korektor.
Kugy, yang kesepian dan kehilangan sahabat-sahabatnya
di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia cepat-cepat
lulus kuliah dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di
Jakarta sebagai copywritter. Di sana, ia bertemu dengan
Remigius Aditya, atasan yang sekaligus sahabat
abangnya, Karel. Dengan cara yang tak terduga karier
Kugy naik daun dan menjadi orang yang diperhitungkan
di kantor itu karena pemikirannya yang ajaib dan serba
spontan.
Namun sosok Remigius tidak melihat Kugy dari sisi itu.
Remi menyukai Kugy tidak hanya dari ide-idenya, tapi
juga semangat dan sisi keunikan Kugy. Dan akhirnya
Remi pun harus mengakui bahwa ia jatuh hati kepada
Kugy. Sebaliknya, ketulusan
Remi meluluhkan hati Kugy dan membuatnya memilih
Remi.
Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Kondisi
kesehatan ayahnya yang memburuk, memaksanya
untuk pulang ke Jakarta dan harus menjalankan
perusahaan ayahnya karena tidak mempunyai pilihan
lain. Pertemuan antara Keenan dan Kugy tidak bisa
terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi dan
bercanda seperti masa-masa jayanya dulu. Semuanya
dengan kondisi yang berbeda. Dan kembali hati mereka
diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun
ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya.
Akhirnya setiap hati hanya bisa memasrahkan dirinya
kemana aliran cinta membawanya.

D. Analisis
1. Tema
Tema yang diangkat tentang persahabatan, cinta, dan
kekeluargaan.

2. Alur
Jika dilihat dari jalan ceritanya, novel ini menggunakan
alur cerita maju-mundur.

3. Sudut Pandang
Dalam Novel Perahu Kertas ini, sudut pandang yang
digunakan adalah orang ketiga tunggal.

4. Penokohan
Penggambaran tokoh dalam novel ini begitu kreatif dan
jelas. Terdapat tokoh yang memegang peran dominan
dalam novel ini yaitu protagonis dan titragonis.

5. Gaya Bahasa
Kata-kata yang ditulis ringan dan gaya bahasanya sangat
menyesuaikan denganperkembangan masyarakat
modern. Selain itu, bahasa yang digunakan juga
memiliki makna dan berisi.

E. Evaluasi
1. Kelebihan
Novel ke enam karya Dewi Lestari atau yang sering
dikenal “dee” ini menurut saya sangat menarik. Dimana
novel ini mengulas tema persahabatan yang serat akan
konflik yang menghanyutkan untuk para pembacanya.
Dikemas dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan
serta sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang
menjaikan novel ini dapat mudah dimengerti dan
diniikmati oleh pembaca pada berbagai lapisan usia.
Novel ini begitu edukatif dikarenakan kita bisa banyak
belajar dari novel ini. Mulai dari bagaimana kita harus
tetap semangat dalam meraih mimpi-mimpi kita. Selain
itu, novel ini juga penuh akan nilai-nilai positif serta
makna kehidupan yang tidak hanya bercerita tentang
remaja pada umumnya, tetapi bercerita tentang
dinamika kehidupan empat orang remaja serta
korelasinya dengan lingkungan internal. Dengan
pelukisan latar waktu dan tempat yang sangat
mendetail tetapi tidak berlebihan, menambah daya
tarik dari novel in dan membuat seolah pembaca ikut
terlibat di dalamnya.
Sekilas novel Perahu Kertas tampak standar dan biasa-
biasa saja karena bertemakan tentang cinta. Tetapi
tidak hanya bererita tentang cinta namun banyak unsur
lain yang mendukung dan kuat dalam novel ini yang
membuat novel ini begitu inspiratif dan edukatif, seperti
tentang mimpi, persahabatan, dan kekeluargaan.
Penggambaran tokoh, latar, dan alur yang begitu kreatif
dan jelas membuat para pembaca novel Perahu Kertas
tidak segan-segan untuk bermain dengan dunia
imajinasinya dan membayangkan secara nyata apa yang
terjadi dalam ceritanya.

2. Kekurangan
Dalam novel ini, penggambaran cerita banyak
menggunakan setting tempat sehingga sangat dapat
beresiko pembaca akan menjadi bingung dalam
memahami latar tempat cerita tersebut. Oleh karena itu
dibutuhkan pemahaman dan konsentrasi tinggi untuk
para pembacanya.
Pada beberapa bagian cerita, terdapat cerita yang
monoton sehingga timbul kesan kurang menarik dan
timbul kebosanan pembaca dalam mendalami novel.

Anda mungkin juga menyukai