Anda di halaman 1dari 4

Resensi Novel

Judul : Matahari
Kategori : Novel
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2016
Cetakan kedua : Jakarta, Agustus 2016
ISBN : 978 – 602 – 03 – 3211 – 6
Tebal : 390 Halaman

Pendahuluan :
Novel ini menggunakan gaya bahasa yang digunakan penulis selain eksentrik juga
terkesan ilmiah menjadikan novel ini bukan novel kacangan. Kesederhanaan yang elegan.
Trigger-trigger yang disuguhkan mengaduk-ngaduk pembaca dalam suasana klimaks dan
anti-klimaks.

Sinopsis :
Raib, Ali, dan Seli dirundung duka atas tewasnya Ily, sahabat mereka, pada
pertarungan di Klan Matahari. Tak hanya mereka, para kesatria Klan Bulan juga merasakan
hal sama, sampai membuat Miss Selena tak bisa kembali ke Klan Bumi.

Kepulangan mereka ke Klan Bumi disambut dengan tugas sebagaimana anak sekolah
lainnya. Bahkan, Ali mendadak populer menjadi bintang lapangan pada pertandingan basket
antar sekolah yang dicurigai Raib berbuat curang menyalahgunakan hasil eksperimen.
Hingga babak final, tindakan tak sportif lawan tanding basket tim sekolah mereka memicu
kemarahan Ali sampai hampir mengubahnya jadi beruang (bisa jadi ini bentuk kekuatan Ali)
Khawatir perubahan wujud Ali akan membuat heboh seisi lapangan, dengan kekuatan
teleportasinya, Raib mencoba mencairkan keadaan. Di luar dugaan ternyata Ali lebih cepat
diterbangkan oleh sebuah pesawat kapsul perak.
Kejar-kejaran pun terjadi, mengantarkan Raib dan Seli ke tempat parkiran pesawat
kapsul perak tersebut, basemen rumah megah Ali. Kapsul perak ini ternyata buah eksperimen
Ali. Ia namakan Ily sebagai dedikasi untuk sahabat mereka yang tewas menjadi pahlawan.
Pengakuan meluncur dari mulut Ali, bahwa dia mempelajari pengetahuan-
pengetahuan baru dari tabung perak pemberian Av. “Merchandise Gift” yang diberikan saat
mereka pulang dari Klan Bulan. Tabung berisi soft copy seluruh arsip perpustakaan Klan
Bulan tersebut menjadi mainan baru trio petualang.
Darinya, Ali mempelajari teknologi Klan Bulan dan Klan Matahari, bahkan
menemukan letak Klan Bintang. Antusiasme Ali tertodong untuk melakukan perjalanan ke
Klan Bintang, yang jelas tak disepakati dua lainnya. Apalagi meminta Raib menggunakan
Buku Kehidupan miliknya agar bisa ke sana. Jelas bagi Raib ini ide gila yang akan merusak
amanat dari Miss Selena untuk tak mengotak-atiknya.
Raib pun akhirnya mendapat pengakuan orang tuanya, bahwa dia yang sejak bayi
menunjukkan keanehan, diadopsi karena takdir menghubungkan mereka jadi sebuah keluarga
yang hangat. Kini orang tua Raib mengetahui tujuan “liburan” anaknya selamanya ini
ternyata mengunjungi dunia paralel, termasuk kali ini petualangan menuju Klan Bintang.
Dengan menggunakan Ily V.2, pesawat kapsul yang telah dimutakhirkan, tiga sahabat
petualang ini menuju ke gua di tepi danau, yang menurut pindaian Ily V.2 menjadi lokasi
mulut lorong kuno.
Setelah berhasil mengalahkan ular penjaga mulut gua, tekad mereka terus diuji
dengan bahaya-bahaya lainnya di lorong-lorong misterius tersebut, serangan ratusan ular
bawah tanah dan kelelawar raksasa di Padang Kristal menambah menarik perjalanan panjang
mereka.
Di Padang Kristal ini mereka terciduk penjaga lembah berseragam hitam. Meringkuk
kepanasan dalam tubuh Ily, mereka digiring hingga sampai di Lembah Hijau. Faarazaraaf,
pemimpin Lembah hijau menyambut mereka dengan pelayanan maksimal. Namun
kehangatan ini tak bertahan lama, ketika pasukan bayangan datang dipimpin Marsekal Laar.
Sekretaris Dewan Kota yang ikut dalam rombongan membuat kegaduhan di pondok Faar
dengan membawa Raib, Ali, dan Seli ke kota Zaramaraz. Pengadilan mengancam mereka
karena anak-anak muda ini memiliki kekuatan yang dilarang sesuai dekret kota.
Berkat granat EMP, mereka berhasil kabur dari pesawat saat akan mendarat di kota
Zaramaraz. Atas bantuan Marsekal Lar, mereka melarikan diri menuju Restoran Lezalezel
untuk menemui Sang Hantu.
Kaar alias Sang Hantu menjadi perantara mereka menemui sang arsitek kota, Mer.
Mer, memperlihatkan blue print tata kota, termasuk ruang Dewan Sekretaris Kota yang
disinyalir menjadi tempat simpanan Buku Kehidupan milik Raib yang dicuri sang pemilik
ruangan.
Para pemilik kekuatan yang tersisa merangsek menuju kota. Faar membuat kericuhan
di kota demi untuk mengalihkan perhatian tentara bintang agar tiga sahabat petualang bisa
mengambil kembali Buku Kehidupan. Sayang, di detik terakhir, mereka tertangkap. Hingga
terjadi perlawanan sengit sampai memaksa Ali berubah menjadi beruang yang memiliki
kekuatan petir milik Seli dan teleportasi milik Raib. Kekuatan tak sebanding menyudutkan
mereka hingga dijebloskan ke ruang isolasi menakutkan.
Berkat motivasi dari Ali, Raib menemukan kekuatan yang mampu membebaskan
mereka. Bahkan melawan balik Sekretaris Dewan Kota yang ternyata memiliki konspirasi
untuk menghancurkan klan permukaan.
Intrik demi kepentingan politik. Faar menangani secara khusus Sekretaris Dewan
Kota. Perpisahan terjadi, ketika Buku Kehidupan terbuka, menjadi tujuan tiga sahabat
petualang menuju para pemilik kekuatan di klan permukaan.
Misi mereka berlanjut untuk mencari bantuan menghadapi armada tempur Klan
Bintang. Petualangan Raib, Ali, dan Seli berakhir di Klan Bintang. Selanjutnya, perang dunia
paralel ada di depan mata.

Keunggulan :

 Dengan cukup melihat desain cover, pembaca bisa memiliki ekspektasi tentang hal
apa yang muncul di dalamnya.
 Imajinasi pembaca akan terstimulus dengan konsistensi fantasi out of the box dari
penulis.
 Pembaca mendapat tambahan info ilmiah terkait struktur bumi, fisiologi beberapa
jenis binatang.
 Hikmah baik yang disuguhkan secara tersirat atau tersurat jelas menjadi hal paling
bernilai yang bisa didapatkan pembaca setelah membaca novel ini. Unsur amanat ini
seolah menjadi “kearifan lokal” khas novel ini.
 Hal tersirat lain yang bisa kita dapatkan, novel ini seolah memproyeksikan kehidupan
hari-hari kita, baik di kehidupan keluarga, pemerintahan, atau kaum intelektual. Makin
menambah kekayaan pengalaman saat membacanya.

Kekurangan :

 Salah tulis tokoh yang agak fatal pada lembar kedua episode 2. “…setidaknya,
meskipun Av tidak bisa menghidupkan Ilo, dia bisa menyentuh bahu Vey…”. Dalam
cerita ini ada tokoh bernama Ily dan juga Ilo. Ily pahlawan yang telah mati. Sementara
Ilo adalah ayah Ily. Kesalahan penulisan ini kalau tak cermat dibaca akan melahirkan
tafsiran Ilo telah meninggal juga.
 Sudut pandang orang pertama yang digunakan mewakili tokoh Raib. Tapi, elaborasi
penceritaannya dikejutkan dengan lebih memunculkan Ali.
 Beberapa ada kesalahan ketik yang cukup mengganggu,:

Penutup :
Terlepas dari apa pun nilai kelebihan dan kekurangannya, novel ini tetap sangat layak
dibaca tidak hanya untuk remaja, tapi semua kalangan. Mengapa? Inspirasi dan kekuatan
amanat di dalamnya menjadi hal paling utama bisa kita jabarkan dalam kehidupan, di
samping tentu saja kekayaan intelektual dan imajinasi penulis mampu melatih kepekaan rasa
apresiasi kita terhadap karya sastra.

Anda mungkin juga menyukai