Novel Matahari Minor merupakan novel ke-14 dari Series Bumi. Novel ini
bergenre petualangan semi fiksi ilmiah yang siap membawa anda memasuki dunia
petualanagan tokoh. Ada yang menarik dalam alur yang dibentuk oleh penulis
karena untuk pertama kalinya dalam Series Bumi alurnya dibuat maju mundur
dibanyak bagian ceritanya. Hal tersebut disebabkan karakter Seli yang menjadi
pencerita dengan sudut pandang orang pertama.
Kisah dimulai saat Batozar mengundang Av, Panglima Tog, Miss Selena,
Ali, Raib, Seli, Ilo dan Vey untuk mendiskusikan suatu hal di bescham rumah Ali.
Dipertemuan itu, Batozar memberi pernyataan yang kontrofersial dimana ia yakin
bahwa Ily, anak dari Ilo dan Vey masih hidup padahal ia jelas sudah dinyatakan
mati saat memetik bunga matahari yang mekar pertama kali di festival bunga
matahari di Klan Matahari. Batozar berteori bahwa Ily jelas masih hidup karena
tepat saat Fala-tara-tana IV melepaskan pukulan berdentum ke arah Ily, ia sedang
memegang bunga itu yang tak lain merupakan pusaka Klan Matahari, sehingga ia
pasti akan terlindungi walaupun entah jadi apa atau kemana. Namun teori itu
dianggap salah setelah beberapa hari kedepan karena dalam pengecekan makam Ily
di Klan Bulan tidak ada tanda-tanda kehidupan pada jasat Ily. Hingga persoalan itu
teralihkan oleh masalah yang menimpa Miss Selena dan dunia pararel karena
keluarnya Lumpu dari Klan Nebula yang diceritakan pada Novel Selena, Nebula
dan Lumpu. Serta petualangan Ali, Raib, Seli dan Batozar ke Klan SagaraS yang
diceritakan dalam Novel SagaraS.
Seperti yang sudah dikatakan diawal, novel ini sangat menarik dan berbeda
dari novel-novel series bumi lainnya karena menggunakan alur maju mundur. juga
untuk pertama kalinya karakter Seli lah yang bercerita sehingga cerita menjalar
kemana-mana seperti akar petir. Dari segi kebahasaan, novel ini sangat mudah
untuk dipahami dan diikuti alur ceritanya. Jalan cerita pada novel ini juga menarik
dan banyak kejutan diakhirnya. Dan yang paling penting adalah novel ini sudah
cukup mampu untuk membawa kita ikut merasakan petualangan yang dilakukan
oleh Raib dan Seli. kekreatifan penulis dalam membuat dunia pada novel ini
memang perlu diakui. Hal tersebut ditunjukan dengan pemberian nama pada
karakternya seperti Cwaq dan Ily, penciptaan karakter antagonis dengan referensi
pecandu narkoba dan jaringan miselium yang kode genetiknya rusak, serta
penciptaan karakter sampingan yang digambarkan bermuka 2.