Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BAHASA

INDONESIA

Nama Kelompok : 1.Hasnawiya


2.Indah lestari
3.Qayla sari
4.Riski
Kelas : XI-Mipa 6
PENGERTIAN RESENSI
 Resensi berasal dari bahasa Belanda resentie dan
bahasa Latin recensio, recensere atau juga
revidere yang artinya mengulas kembali. Resensi
adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya.
Karya yang dinilai dapat berupa buku dan karya
seni film dan drama Menulis resensi terdiri dari
kelebihan, kekurangan dan informasi yang
diperoleh dari buku dan disampaikan kepada
masyarakat.
Resensi Novel “Sang Pemimpi”

 Judul : Sang Pemimpi


 Penulis : Andrea Hirata
 Penerbit : PT Bentang
Pustaka
 Halaman : x +292 Halaman
 Cetakan : ke-14, januari 2008
 Jenis Cover : Soft Cover
 Dimensi(L x P) : 130x205mm
 Kategori : Petualangan
 Text : Bahasa Indonesia
 ISBN : 979-3062-92-4
 Harga : Rp.98.000.00
 Tahun terbit : 2006
Sinopsis “Sang Pemimpi”
 Novel sang pemimpi ini adalah sebuah kisah persahabatan yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Penulis menggambarkan bahwa cita-cita memang harus diwujudkan dengan tekad yang kuat. Novel ini mengangkat betapa
sulitnya mendapatkan pendidikan yang layak di tanah Belitung.
 Namun hal itu tak membuat para tokoh Sang Pemimpi itu lantas mundur dan menyerah begitu saja. Mereka memiliki tekad
yang kuat untuk bersekolah di SMA Negeri yang nantinya akan menghantarkan mereka ke Kota Sorbenne, Perancis. Novel
ini berceritakan bahwa setiap orang berhak bermimpi dan memiliki cita-cita setinggi langit dan itu dibuktikan pada kisah
nyata sang penulis yang dituangkan dalam novel Sang Pemimpi.
 Setelah para tokoh sang pemimpi dapat meraih cita-citanya untuk melanjutkan sekolah ke SMA Negeri, sesungguhnya
perjuangan mereka tak berhenti sampai disitu saja. Untuk mewujudkan mimpi bersekolah di SMA Negeri pun mereka rela
untuk tinggal di daerah pasar yang kumuh. Tak berhenti perjuangan toko sang pemimpi tersebut, selain mereka tinggal
ditempat yang kumuh mereka juga bekerja sebagai kuli ngambat di pasar kumuh itu agar mereka dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya di luar.
 Kisah sang pemimpi ini di dalamnya mengangkat beberapa tokoh, seperti Arai yang hidupnya sangat sebatang kara, lalu ada
tokoh seorang Jimbron yang teguh dalam prinsip agama Islamnya walaupun sedari kecil ia dididik oleh seorang pendeta, tak
lupa tokoh Ikal yang orangtuanya akan mengalami kebangkrutan.
 Ditengah-tengah keterpurukan ini 3 Sang Pemimpi itu mulai berambisi untuk mulai berani bermimpi, hal ini diawali dengan
sosok Arai yang memulai mimpi dan kemudia disusul oleh kedua temannya, alhasil mereka bermodal nekat dan yakin
berjuang untuk meraih cita-cita dan pergi meninggalkan kampung halaman. Uniknya lagi dalam novel ini diselingkan
dengan beberapa kisah cinta yang unik dari para Sang Pemimpi ketika mereka tengah meraih cita-citanya.
Kelebihan Novel “Sang Pemimpi”
 Keunggulan yang ada pada novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata
ini terletak pada penggunaan gaya bahasa kepenulisan yang khas seperti
halnya pada novel sebelumnya yakni Laskar Pelangi. Dalam novel ini
juga menyajikan tentang pesan moral yang sangat kuat yakni beranilah
bermimpi dan berjuang untuk meraihnya. Mimpi, harapan, kerja keras,
dan doa yang berjalan beriringan akan menemui hasil yang memuaskan.
Dalam novel ini banyak mencontohkan tokoh-tokoh inspiratif
diantaranya adalah Arai yang selalu menumbuhkan mimpi-mimpi, Ikal
yang setia terhadap sahabatnya, Jimbron yang penuh perhatian, Pak
Julian Balia yang seorang guru inspiratif, dan masih banyak lagi. Di
dalam novel juga menyajikan bumbu-bumbu nuansa kisah cinta yakni
antara Arai dan Zakiah Nurmala serta Jimbron dan Laksmi. Sementara
Ikal masih saja berharap pada gadis Tionghoa pujaannya yang bernama
A Ling.
Kekurangan Novel “Sang
Pemimpi”

 Kekurangan yang ada pada novel ini terletak pada konflik


cerita yang tidak terlalu tajam. Bisa dikatakan bahwa konflik
yang terjadi dalam cerita adalah ketika Ikal memutuskan
untuk berhenti bermimpi di tengah-tengah cerita karena
berbagai alasan. Namun Arai berhasil menyadarkannya
kembali dan akhirnya Ikal kembali meneruskan mimpi-
mimpinya. Selain itu pada alur cerita tiap bab terkesan
seolah sengaja mengaburkan waktu dengan penataan sub bab
judul yang tidak sistematis. Sehingga membuat pembaca
sedikit kebingungan setiap beralih sub bab dalam novel.
Kesimpulan
 Novel ini sangat baik dibaca oleh semua kalangan terutama
pada segmentasi remaja. Di dalam novel ini termuat nilai-
nilai positif diantaranya ialah pantang menyerah, gigih, berani
menetapkan target, berani bermimpi, mengajarkan tentang
dedikasi, dan lain sebagainya.
 Namun, perlu pemahaman yang luar biasa untuk memahami
isi ceritanya. Dalam membaca novel ini alangkah baiknya
tidak dibaca hanya 1 kali, perlu beberapa kali agar kita faham
akan isi novel ini.
UNSUR INSTRINSIK
 Tema
Tema yang tersirat dalam novel Sang Pemimpi ini tak lain
adalah “persahabatan dan perjuangan dalam mengarungi
kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi
atau pengharapan”. Hal itu dapat dibuktikan dari penceritaan
per kalimatnya dimana penulis berusaha menggambarkan
begitu besarnya kekuatan mimpi sehingga dapat membawa
seseorang menerjang kerasnya kehidupan dan batas
kemustahilan.

 Latar
Dalam novel ini disebutkan latar tempatnya yaitu di Pulau Magai
Balitong, los pasar dan dermaga pelabuhan, di gedung bioskop,
di sekolah SMA Negeri Bukan Main, terminal Bogor, dan Pulau
Kalimantan. Waktu yang digunakan pagi, siang, sore, dan
malam. Latar nuansanya lebih berbau melayu dan gejolak
remaja yang diselimuti impian-impian
UNSUR EKSTRINSIK
 Nilai Moral
Nilai moral pada novel ini sangat kental. Sifat-sifat yang
tergambar menunjukkan rasa humanis yang terang dalam diri
seorang remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya
kehidupan. Di sini, tokoh utama digambarkan sebagai sosok
remaja yang mempunyai perangai yang baik dan rasa setia
kawan yang tinggi.

 Nilai Sosial
Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai
sosial. Hal itu dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi
antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling
mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam
mewujudkan impian-impian mereka sekalipun hampir mencapai
batas kemustahilan. Dengan didasari rasa gotong royong yang
tinggi sebagai orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun
masih dapat saling membantu satu sama lain.
KAIDAH KEBAHASAAN

Anda mungkin juga menyukai