Anda di halaman 1dari 3

RESENSI NOVEL

I.         Identitas Buku
Judul                                           : 9 Matahari
Genre Buku                                 : Fiksi
Penulis                                         : Adenita
Penerbit                                       : Grasindo       
Kota Terbit                                  : Jakarta
Tahun Terbit                                : 2009
Cetakan ke-                                 : III
Deskripsi Fisik                            : xiv + 362 hlm
ISBN                                           : 9789790255739

II.      Sinopsis
Seorang yang berasal dari kalangan miskin mempuyai impian yang besar untuk dapat
sekolah dan menuntut ilmu sampai ke jenjang kuliah. Matari Anas, seseorang yang penuh
semangat pantang menyerah kuat dan tegar dalam hiruk pikuk kehidupan yang  dilaluinya.
Semua berawal dari impiannya ketika keinginannya untuk melanjutkan kuliah di tentang oleh
orang tua dan keluarganya, namun tak sedikit pun ia mengurungkan maksud dan tujuannya
untuk kuliah. Akhirnya karena keinginannya begitu besar, Tari mendapat dukungan dari
kakaknya Hera dan berkat bantuan kakanya tersebut dia pun mendapat restu dari orang
tuanya. Jalan yang ditempuhnya dengan meminjam uang pada keluarga dan kerabat.
Untungnya salah seorang yang ia harapkan untuk membantu dapat memberikan sedikit
sumbangsinya sehingga Tari pun dapat membayar uang masuk kuliah program ekstensi yang
dikenal mahal. Langkah pertama masuk kuliah telah dilaluinya , namun ternyata setelah itu
semua kesulitan baru berawal dan dimulai kebutuhan sehari-hari , uang kosan serta uang
untuk kebutuhan kuliah sulit dipenuhinya sehingga menyebabkan dia harus bekerja sambil
kuliah. Melamar pekerjaan dimana-mana sampai dia diterima pada salah satu restoran sebagai
pelayan. Namun pekerjaannya di tempat tersebut ternyata masih tidak dapat memenuhi
kebutuhannya. Tapi ternyata seorang tantenya bersiap untuk membantu membiayai
kuliahnya. Selama beberapa bulan dia selalu dikirimi uang, namun belakangan terpaksa Tari
harus menolak karena dia tidak setujuh dengan tingkah laku tantenya tersebut. Biaya yang
selama ini ia dapatkan dari tantenya ternyata berasal dari selingkuhan tantenya.
            Tak terasa waktu berlalu kehidupannya yang susah berhasil dilalui dan setelah
mendapat informasi bahwa akan ada penerimaan mahasiswa baru di Universitas Panaitan
pada jurusan yang  telah lama ia impikan yaitu ilmu komunikasi. Dia pun melalui hari-
harinya di Universitas Panaitan dengan semangat yang besar dia mengikuti kuliah dengan
sungguh-sungguh. Tari kuliah bukan berarti kendalah masalah berakhir bahkan situasi
semakin bertambah buruk. Uang kuliah untuk semester selanjutnya dia harus berhutang sana
sini, bekerja tapi pendapatannya tidak dapat memenuhi kebutuhannya sehingga utang-
utangnya semakin hari semakin menumpuk. Karena keadaan tersebut ditambah lagi dengan
masalah keluarga yang menyita pikirannya.
Ayahnya berhenti bekerja sehingga memenuhi kebutuhan rumah pun susah apalagi
harus membantu Tari. Segala macam upaya  telah dilakukan bekerja sana sini, sampai
berusaha kecil-kecilan seperti menjual tas, pakaian  telah dia lakukan dan ujung-ujungnya
pun semua itu tidak mampu membawanya keluar dari masalah yang ia hadapi. Hidupnya
makin susah hutang tidak ada yang dilunasi, sakit pun datang sampai akhirnya Tari depresi
dan nyaris bunuh diri. Untunglah hadir seorang teman yang menyelamatkannya dan
membantunya keluar dari segala beban hidup. Tari pun bangkit kembali, membangun
semangatnya yang telah padam.
 Ia mulai kuliah, membayar utang- utangnya dari bantuan mbak Lena. Melanjutkan
kembali kuliah sempat tertunda dan bekerja di salah satu radio yaitu QYU Fm, dan dari
sanalah dia memulai karirnya sampai bergabung dan bertemu dengan Arga. Seorang kreator
handal, berbakat dan berprestasi, disana ia bergabung dan mendirikan CTV, TV yang
berbasis pendidikan. Kehidupan Tari mulai cerah kembali, menyebar jejaring membangun
karakter dan tekad untuk segera menggapai impiannya. Keberhasilan menghampirinya,
keluarga pun kembali berkumpul.
            Tari kembali ke Bandung setelah kebahagian dengan keluarga dilewati. Beberapa
bulan kemudian Tari pun di wisuda tentunya pada moment itu ibu bapaknya hadir dengan
penuh kebanggaan. Dan dari sanalah Tari selalu meyakini suatu hal yaitu “sesuatu akan lebih
indah pada saatnya nanti akan terwujud. Tawa, bahagia, dan air mata, riuh dan sepi adalah
bagian dari perjuangan ”. melewati itu semualah akhirnya Tari sampai pada impiannya.

III. Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan :
- Dari kisah inilah kita disadarkan bahwa hambatan apa pun bukanlah alasan untuk
berhenti untuk meraih tujuan.
- Menyadarkan kita bahwa semua yang kita dapatkan sekarang patut di syikuri atas rahmat
dari yang Maha Kuasa.
- Menurut pendapat saya, penulis dapat menyampaikan pesan moral yang baik.
Pembawaanya pun dapat menghanyutkan pembaca. Mengharukan namun tidak cengeng.
- Secara kesuluruhan buku ini sangat menginspirasi, memberi semangat untuk terus
melanjutkan jalan pendidikan walau berbagai masalah  mendera.

2. Kekurangan
- Memiliki kisah yang sangat kompelks. Dalam hidupnya Matari terlalu berpandang
negatif dalam semua masalah yang ada. Sehingga dapat membuat jenuh para
pembacanya.
- Dari segi konflik mungkin sedikit monoton, di awal hingga pertengahan cerita memunculkan
kesan bosan membacanya
- Cerita-cerita yang terdapat dalam 9 Matahari tidak saling berhubungan atau berdiri
sendiri-sendiri. Jadi terasa tidak adanya klimaks dalam cerita ini.
- Banyak cerita yang kurang di Ekspoitasi dengan baik seperti saat kuliah, dan wisuda.
Adenita seperti terburu-buru untuk menyelesaikan ceritanya. Dan kisah ini seperti
menceritakan kisah Matari sendiri, tanpa adanya kisah-kisah dari orang-orang yang
terdapat di seklilingnya.

Anda mungkin juga menyukai