Nomer : 19
Kelas : 9D
Rumah, kata sang bijak, adalah tempat mematut dua hati di bawah satu atap.
makna rumah pada masyarakat Jawa. Buku yang berangkat sebagai tesis
disimak.
dalam setiap bentuk bangunan rumah Jawa. Untuk kajiannya ini, Revianto
Revianto lalu membahas setiap nama sudut dalam rumah Jawa, mulai jogan
pembagian tata ruang biasanya lebih luwes. Misalnya, ruang yang agak luas,
seperti amben, acap digunakan sebagai lahan usaha batik. Kaum wanita Jawa
merupakan makhluk yang feminin, tekun, ulet dan -kalaupun bekerja- tidak
Misalnya keputren. Ruang ini digunakan para klangenan (selir Sultan) yang
paling disenangi akan mendapat space yang lebih luas, demikian seterusnya.
Sedangkan ruang Siti Hinggil Utara hanya digunakan Sultan untuk menyapa
rakyatnya pada tiga momen saja: hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan peringatn
Maulid Nabi.
Bab ketiga menarik dicermati lebih jauh. Di sini Revianto membahas peran
rumah yang kedua, yaitu sebagai tempat manten (menikah), terutama bagi
dengan tidak memindahkan barang apa pun yang menjadi milik suami dari
suami-istri yang menjadi fondasi mengapa dua insan berlainan jenis dapat
Buku ini cukup informatif untuk memahami arti rumah bagi masyarakat Jawa.
sangat ditentukan dari pilihan rumah yang dibangun. Maka, memahami omah
1. Apa hal yang paling kamu sukai dari buku tersebut, mengapa?
Jawab :
1. Hal yang paling saya sukai dari buku tersebut adalah buku tersebut
rumah di Yogyakarta.
2. Manfaat yang penting untuk dibaca adalah rumah memiliki arti yang
apa" (don't tell you what time it is; they tell you what kind of time it is).
informasi tentang makna rumah bagi masyarakat Jawa, bacalah buku ini!
III. Struktur
1. Abstrak : Dalam budaya Jawa, rumah dikenal sebagai tempat metu-
seorang pakar arsitektur, berperan dalam mewujudkan posisi diri di dunia ini.
filosofis dalam setiap bentuk bangunan rumah Jawa. Untuk kajiannya ini,
bangsawan).
3. Komplikasi : Revianto lalu membahas setiap nama sudut dalam rumah Jawa,
kerja dan istirahat), pendhapa (ruang anjang-sana), omah (ruang dalam), dan
oleh istri-istrinya dengan tidak memindahkan barang apa pun yang menjadi
milik suami dari rumah yang ditinggalkannya. Abdi ini menunjukan kuatnya
tali hubungan suami-istri yang menjadi fondasi mengapa dua insan berlainan
6. Koda : Buku ini cukup informatif untuk memahami arti rumah bagi
masyarakat Jawa sangat ditentukan dari pilihan rumah yang dibangun. Maka,
1. Tema : Buku ini menggambarkan tentang Rumah, kata sang bijak, adalah
tempat mematut dua hati di bawah satu atap. Sebuah keluarga sangat
3. Lattar : Omah/Rumah
kebudayaan.