Anda di halaman 1dari 6

Tugas Diskusi Nilai - nilai Karakter dalam Film Laskar Pelangi

Kelompok 3
Trio Nugroho (2010631170123)
Wanda Taupik Ramdan (2010631170125)

Film Laskar Pelangi berkisah tentang perjuangan seorang guru dalam


mempertahankan sekolah Madrasah disebuah desa terpencil di daerah Bangka. Film ini
diangkat dari kisah nyata yang menceritakan seorang guru perempuan bernama Ibu
Muslimah, yang hanya mengandalkan keteguhan hati dan kegigihannya untuk berjuang
dengan cara mendidik murid-muridnya yang hanya berjumlah 10 orang untuk dapat
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, dari SD ke SMP.
A. Konflik yang ada dalam karakter
1. Karakter yang berkonflik dengan karakter lain
Konflik jenis ini adalah konflik yang terlihat dengan jelas, konflik ini dalam bentuk
argumen, keinginan yang bertentangan, tujuan yang berbeda, konfrontasi fisik atau
dilema emosi.
2. Karakter yang berkonflik dengan dirinya sendiri
Terkadang suatu konflik bersifat internal. Ketika seorang karakter berjuang dengan
dilema moral, persaingan emosi atau keinginan yang belum terpenuhi.
3. Karakter yang berkonflik dengan alam
Terkadang semua karakter dalam sebuah cerita adalah orang-orang yang baik dan
konflik dalam cerita tersebut terjadi antara semua orang dengan alam yang ada diluar
kendali mereka.
4. Karakter yang berkonflik dengan masyarakat.
Ketika karakter ditekan oleh masyarakat dan tidak oleh karakter lain, konflik terjadi
antara karakter dan masyarakat.
B. Deskripsi Karakter dalam Film
Anggota Laskar Pelangi :

 Ikal : Pemeran utama dalam film ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua
memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam
Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis
puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di
sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka
berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani
bibinya.

 Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa genius. Ayahnya bekerja sebagai
nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa
anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak
hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif di dalam kelas dan memiliki cita-cita
sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal
ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita-citanya terpaksa ditinggalkan agar
ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya
meninggal.
 Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras
kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah
dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka
masuk sekolah sudah ia basahi dengan air dalam termosnya.

 Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni.
Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi
di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi okultisme ini sering
dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu
nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan
tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat dokumentasi
permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan
akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan.

 A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar sejak
kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria kecil ini
berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka
menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar,
ternyata mereka berdua saling mencintai satu sama lain.

 Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia
pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya
kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan
adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar
Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita
yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan
bekerja keras pada akhirnya dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan
peran kecil seperti tuyul atau jin... Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah
itu ia berhasil menjadi network designer.

 Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun
jauh karena kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia
menatap marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani.
Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia
dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong.

 Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki
macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.

 Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun
yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan
tampil sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton
ibunya. Cowok yang bercita-cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa
karena ketergantungannya terhadap ibunya.

 Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai SD (sekolah dasar)
ketika ia berumur 10 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya
yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada
tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu
Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni
kelas enam.

Karakter Lain
 Bu Muslimah : Bernama lengkap N.A Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul
Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar
pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka.
 Pak Harfan : Nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor.
Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan
penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.
 Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga
kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan sekaligus tokoh
terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal pertama kali masuk
sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih tempat duduk Trapani
sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin
duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat.
 A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang
cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang
tinggal sendiri.

C. Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Film


1. Pendirian Hidup
Pendirian hidup sangat diperlukan oleh manusia agar manusia hidupnya punya prinsip
dan pendirian yang teguh untuk dapat mewujudkan keinginan dan cita-citanya, agar tidak
mudah terbawa arus dan terombang-ambing hidupnya. Pendirian hidup atau prinsip ini akan
kuat bila manusia itu sendiri mempunyai keteguhan hati dan pendirian yang kuat. Sesulit dan
sebanyak apapun rintangan serta kendala yang dihadapi tidak akan menyurutkan nyali untuk
mewujudkan keinginan dan cita-cita tersebut. Seperti dikisahkan dalam cerita di bawah ini:
Pagi itu Lintang terlambat masuk kelas. Kami tercengang mendengar ceritanya. “Aku tak
bisa melintas, Seekor buaya besar pohon kelapa tak mau beranjak, menghalangi di tengah
jalan. Tak ada siapa-siapa yang kumintai bantuan. Aku hanya berdiri mematung, berbicara
dengan diriku sendiri.
Dari kutipan di atas terlihat bahwa dari cerita yang dilontarkan lintang tersebut maka
dapat diambil kesimpulan bahwa lintang tidak pernah gentar menghadapi rintangan yang
menghadangnya sekalipun itu buaya ia tetap tidak gentar, dia tetap berniat akan menuju
kesekolah.
Buaya besar itu takkan mampu menyerangku dalam jarak ini, ia lamban, pasti kalah
langkah. Kalau cukup waktu aku dapat menghitung masa, jarak dan kesulitan itu belum
termasuk jalan yang tergenang air, ban sepeda yang bocor dan musim hujan dengan petir
yang menyambar-nyambar.
Dari kutipan di atas terlihat bahwa keyakinan lintang bahwa buaya tidak akan
menyerangnya dalam jarak dekat serta keberanian Lintang menghadapi buaya yang
menghalanginya ketika ia akan berangkat menuju kesekolah.
Halangan sepeda bocor, petir yang menyambar-nyambar serta keberadaaan buaya tidak
menyurutkan keberanianya. Seorang pribadi yang efektif dan efisien harus sudah memiliki
rencana A dan rencana B sebelum ia keluar dari pekarangan rumahnya.
Dari kutipan di atas terlihat bahwa seorang pribadi yang mempunyai pendirian kukuh
dengan mempunyai beberapa visi dan misi,serta prinsip hidup.
Hari ini aku belajar bahwa setiap orang , bagaimana pun terbatas keadaanya, berhak
memiliki cita-cita, dan keinginanya yang kuat untuk mencapai cita-cita itu mampu
menimbulkan prestasi-prestasi lain sesungguhnya tercapai.
Dari kutipan di atas terlihat bahwa meskipun terbatasnya keadaan masih mempunyai
cita-cita dan keinginan. Berdasarkan seluruh kutipan di atas dapat di- simpulkan bahwa
sungguh suatu perjuangan yang sangat berat dan resiko tinggi, yang harus dialami oleh
Lintang, anak kelas satu SD yang menempuh jarak 40 km tiap hari serta harus melewati
kawasan pohon nipah yang sangat seram karena sewaktu-waktu ada buaya yang melintas di
jalan. Namun karena pendirian Lintang yang teguh dan tak pernah menyerah dengan keadaan
juga situasi yang di hadapinya, ia tetap berangkat sekolah walaupun kadang terlambat,
sehingga kadang sesampainya di sekolah Lintang hanya sempat menyanyikan lagu “Bagimu
Negeri” di akhir pelajaran, namun Lintang tidak pernah membolos sekolah.
2. Keberanian Hidup
Keberanian hidup mereka suatu semangat hidup yang membuat seseorang sanggup
menanggung resiko, untung, rugi, hidup atau mati, tetapi dengan pemikiran dan dapat
dipertanggung jawabkan. Menyikapi bahwa manusia yang memiliki kehendak, niat dan tekad
tentulah pula manusia memliki keberanian, semangat untuk mewujudkan keinginan tersebut.
Dalam kegelisahan dan kegundahan Lintang berusaha menghalau buaya yang tidak
mau beranjak tempatnya, sementara waktu terus berjalan dengan cepat-cepat sampai di
sekolah. Ia berusaha membunyikan bel sepeda, dan bertepuk tangan. Sungguh suatu
keberanian yang luar biasa yang dilakukan anak seusia dia.
Ilmu menyebabkan aku berani maju beberapa langkah lagi. Apalagi fisika tidak
mempertimbangksn psy war, kalau aku maju ia pasti akan terintimidasi da ke dalam air.
Dari kutipan di atas terlihat bahwa keberanian lintang pada saat menghadapi buaya
yang menggunakan teori fisika psy war.
Aku maju sedikit membunyikan lonceng sepeda, bertepuk tangan, berdebam-debam,
membuat bunyi-bunyian agar dia merayap pergi. Namun ia tak bergeming.
Dari kutipan di atas terlihat bahwa cara lintang mengusir buaya dengan lonceng,
bertepuk tangan, berdebam-debam/membuat bunyi-bunyian tidak berhasil tetapi ia tetap
tenang dan tidak takut meskipun berbagai cara yang ia lakukan untuk mengusir buaya
tersebut tidak berhasil.
“Dia melewatiku seperti aku tak ada dan dia melangkah tanpa ragu mendekati
binatang buas itu. Dia menyentuhnya! Menepuk-nepuk lembut kulitnya sambil
menggumamkan sesuatu. Ganjil sekali buaya itu seperti takluk, mengibas-ngibaskan ekornya
laksanakan seekor anjing yang ingin mengambil hati tuannya.
Dari kutipan di atas terlihat bahwa sikap keberanian yang ditunjukan lintang untung
menaklukan seekor binatang buas agar dia menyingkir.
“Kami belum yakin apakah gua itu gambat seperti dimaksud komunitas kuno itu.
Wilayah yang sulit di tempuh. Mulut gua sangat sempit dan ditutupi akar-akar mahoni
raksasa, seperti jari-jari yang menyamar-nyamarkan.
Dari kutipan di atas terlihat bahwa Keberanian sekelompok anak mencari gua yang
mereka inginkan dengan medan yang cukup sulit, yakni beberapa akar-akar mahoni raksasa
dan mulut gua yang sangat sempit. Berdasarkan seluruh kutipan di atas dapat disimpulkan
bahwa lintang sosok anak yang pemberani, dan banyak akal untuk menghadapi
rintangan/buaya yang menghalanginya ketika akan kesekolah.
3. Kesederhanaan Hidup
Sepuluh tokoh dalam film Laskar Pelangi semuanya berasal dari keluarga yang sangat
miskin serta serba kekurangan. Namun kemiskinan itu bukan suatu kendala untuk tetap
bersekolah guna mewujudkan cita-cita mereka. Namun sebaliknya, kemiskinan mereka
jadikan pemicu semangat untuk merubah nasib keluarga mereka. Kemiskinan menjadikan
kepribadian berbicara dan berpakaian mereka sangat sederhana dan sangat bersahaja.
Kemiskinan serta kekurangan mereka jadikan sebuah kesadaran yang harus mereka terima
dan jalani. Cara berbicara dan berpakaian mereka mencerminkan bahwa mereka berasal dari
keluarga yang sangat sederhana.
“Kami kekurangan guru dan sebagian besar siswa SD Muhammadiyah memakai sandal”
Dari kutipan di atas terlihat bahwa kurangnya sarana dan prasarana di SD
Muhammadiyah.
“Kami bahkan tak punya seragam. Kami juga tak punya kotak P3K jika kami sakit. Sakit
apapun, diare, bahkan batuk, flu atau gatal-gatal kami hanya di beri obat sebuah pil besar
berwarna putih yang bernama APC”
Dari kutipan di atas terlihat bahwa buruknya keadaan di SD Muhammadiyah dengan
tidak tersedianya seragam, dan kotak P3K. Keberadaan pil APC selalu menjadi obat ala
kadarnya untuk menangani diare, flu, batuk atau gatal-gatal. Diluar penyakit itu mereka tidak
mempunyai obat karena tidak tersedianya P3K tersebut.
“Saat ini diperkirakan tak kurang dari 900 orang bekerja mendulang timah Belitong.
Mereka menggali tanah dengan sekop dan mendulang tanah itu dengan kedua tangannya
untuk memisahkan biji-biji timah.Mereka bekerja dengan pakaian seperti tarzan”
Dari kutipan di atas terlihat bahwa kesederhanaan para masyarakat belitong yang
hanya menjadi buruh penggali tanah dan biji-bijian timah yang hanya memakai pakaian
sederhana pula seperti pakaian tarzan.
Berdasarkan seluruh kutipan di atas dapat disimpul kan bahwa kondisi SD
Muhammadiyah amat terpuruk dengan segala keterbatasan. Mulai dari kurangnya tenaga
pengajar, para murid yang tidak mempunyai seragam, kaki hanya beralaskan sandal bukan
sepatu yang umumnya dipakai anak-anak sekolah seumuran mereka, dan tidak tersedianya
P3K.
4. Kesetiakawanan
Nilai-nilai yang mengajarkan tentang setia kawan, saling membantu dan menghargai
serta menghormati juga mau menerima kelebihan dan kekurangan orang lain sebagai suatu
kemajemukan yang harus di hargai. Keanekaragaman itu menjadikan sifat-sifat mereka
menjadi suri tauladan anak-anak sekolah di seluruh Indonesia.
Maka sepatuku yang seperti sepatu bola itu kupinjamkan padanya. Borek rela menukar dulu
bajunya dengan baju syahdan. .Lalu Syahdanpun, yang memang berpenampilan ceria, kali
ini terlihat sangat gembira. Ia tak peduli kalau baju Borek kebesaran dan sebenarnya tak
lebih bagus dari bajunya
Dari kutipan di atas bahwa pengorbanan borek yang memberikan bajunya demi
sahabatnya syahdan agar dia dapat memakai baju umumnya anak-anak yang lainya.
Kami adalah sepuluh umpan nasib dan kami seumpama kerang-kerang halus yang melekat
erat satu sama lain di hantam deburan ombak ilmu. Kami seperti anak bebek, tak
terpisahkan dalam susah dan senang. Induknya adalah Bu Mus
Dari kutipan di atas bahwa kekompakan dan persahabatan yang selalu dijaga oleh
anak-anak SD Muhammadiyah Belitong.
Sekali lagi kulihat wajah mereka, Harun yang murah senyum, Trapani yang rupawan,
Syahdan yang liliput, Kucai yang sok gengsi, Shara yang ketus, A. Kiong yang polos, dan
pria yang kedelapan Samson (Borek) yang duduk seperti patung Ganesha. Lalu pria
kesembilan dan sepuluh? Lintang dan Mahar. Pelajaran apa yang mereka tawarkan?
Mereka adalah pria-pria muda yang sangat istimewa
Dari kutipan di atas bahwa sepuluh orang anak-anak SD Muhammadiyah Belitong
dengan masing- masing pribadi dari mereaka berbeda-beda, namun tetap bersahaja dan tetap
senang dengan adanya perbedaan tersebut tidak menghalangi kekompakan
persahabatan/kesetiakawanan mereka.
Jika kami kesulitan, ia mengajari kami dengan sabar dan selalu membesarkan hati kami
Dari kutipan di atas bahwa nilai kesetiakawanan yang ditunjukan oleh lintang kepada
teman-temanya dengan cara mengajari mereka dengan sabar. Berdasarkan seluruh kutipan-
kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa kesetiakawanan anak-anak SD Muhammadiyah
belitong tetap terlihat kompak tak terpisahkan meskipun dalam susah dan senang serta tetap
terjaga meskipun pribadi dari mereka berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai