Anda di halaman 1dari 45

Kritik Sastra Laskar Pelangi

Novel ini menceritakan kisah perjuangan hidup kesepuluh anak demi mencapai cita-
cita diantara kehidupan mereka yang berat. Kisah anak-anak yang memandang dunia dengan
ambisi yang sederhana. Tema yang diangkat dari cerita tersebut adalah tentang pendidikan
dengan tokoh-tokoh manusia yang sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar,
tawakal, takwa, yang dituturkan secara bagus dan juga cerdas. Selain mengenai pendidikan,
novel “Laskar Pelangi” ini diselingi kisah persahabatan yang erat antara anggota “Laskar
Pelangi”. Tema pendidikan ini juga dipadukan dengan tema ekonomi. Namun, tema
pendidikanlah yang lebih menonjol.
Di dalam novel ini penulis mengangkat sebuah cerita yang menarik sehingga pembaca
menyukainya. Begitu banyak hal menabjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota
Laskar Pelangi. Sepuluh orang anak Belitung yang luar biasa ini tak menyerah walau keadaan
tak bersimpati pada mereka. Seperti Lintang, seorang kulit kopra cilik yang genius dan
dengan senag hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk melepaskan dahaganya akan
ilmu bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan lagu Padamu Negeri diakhir jam sekolah,
atau mahar sang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seorang seniman yang kreatif dan
juga tidak logis bahkan sering diremehkan oleh sahabat-sahabatnya, namun berhasil
menyangkut derajat sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus dan juga Sembilan
orang Laskar Pelangi lain yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang
meraih cita-cita.
Didalam cerita novel ini pembaca mungkin telah mengerti arti dari sebagian besar
bahasa daerah yang digunakan, karena telah dijelaskan di glosarium tetapnya dihalaman
belakang. Akan tetapi, pembaca juga menemukan beberapa kesulitan dalam bahasa yang
digunakan seperti halnya bahasa daerah dan bahasa Inggris. Saya sendiri sebagai seorang
pembaca yang minim sekali pengetahuan terhadap istilah-istilah yang digunakan tersebut
tidak mengetahui dan tidak mengerti arti istilah-istilah tersebut. Seharusnya penulis memberi
kelengkapan pada glosarium. Sehingga pembaca tidak bingung dengan istilah-istilah tersebut.
Hal yang digambarkan lewat kata-kata dari kutipan.
“Trapani dan Mahar memakai terindak, topi kerucut dari daun lais khas tentara Vietkong,
untuk melindungi jambul mereka. (halaman 32)
Alur yang digunakan dalam novel laskar pelangi adalah alur maju karena penulis
menceritakan kejadian dari awal hingga akhir, sehingga membuat pembaca penasaran apa
yang akan terjadi selanjutnya. Hal yang dapat menjelaskan tentang alur novel tersebut dapat
dilihat dari kutipan ini.
“ Pada saat hari pertama penerimaan murid baru di SD Muhammadiyah kekurangan seorang
murid dan sekolah hampir ditutup, namun dengan kehadiran seorang murid yang bernama
Harun telah menyelamatkan pembodohan di kampung paling miskin di pulau Belitong yang
kaya akan tambang timah. (halaman 1-8)
“ Ketika Bu Mus dengan segala usahanya dan semangat kesepuluh Laskar Pelangi mampu
berjuang dan melewati masa-masa sulit serta kebahagiaan bersama. (halaman 157)
“ Ketika Mahar dan Lintang berusaha mengharumkan nama SD SMP Muhammadiyah lewat
kemahiran dan kepintaran mereka dalam perlombaan cerdas cermat dan karnaval saat
perayaan HUT RI dan mampu mengalahkan sekolah milik PN Timah. (halaman 363)
Penokohan yang dirancang atau digambarkan oleh penulis kepada setiap tokoh bisa
membuat pembaca lebih mengenal tokoh yang diperankan didalam novel ini. Karena penulis
sudah menggambarkan dari setiap karakter tokoh dalam novel ini dan dari perkataan setiap
tokoh. Seperti karakter dari salah satu tokoh Erin dalam kutipan ini.
“ Ia cerdas, agamais, cantik dan baik hati.” (halaman 443 bab 31)
Sudut pandang dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama
karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata ‘aku’. Tokoh ‘aku’ dalam novel
ini diceritakan paling dominan sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan sebagai tokoh atau
pelaku utama.hal yang menggambarkan tentang alur dalam cerita novel dapat dilihat di
kutipan ini.
Banyak sekali yang bisa dikutip dari novel tersebut dengan kata ‘aku’ karena isi novel
dominan dengan ‘aku’.
“aku hanya sendirian .jika ada orang lain aku berani lebih frontal “ (:halaman 88)
Latar yang digunakan telah sesuai dengan yang digambarkan oleh penulis. Pembaca
dapat mengerti dan memahami latar yang digunakan didalam novel ini. Karena, latar yang
digambarkan oleh penulis yaitu di sebuah sekolah bernama SD Muhammadiyah yang terletak
di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan.Namun, ada pula
yang latarnya adalah di rumah, pohon, gua, tepi pantai, pasar dan lain-lain tapi masih di
kawasan Belitong. Hal yang menggambarkan latar cerita novel ini dapat dilihat dari kutipan.
“seluruh hadirin terperanjat karena trapani berteriak smabil menunju kepinggir lapangan
rumput luas halaman sekolah itu.” (halaman 6)
Suasana cerita didalam novel ini bermacam-macam salah satunya yang menyedihkan.
Suasana tersebut dapat dibuktikan penulis dalam ucapan tokoh Ikal.
“aku tak sanggup menatap wajah nya yang pilu dan kesedihanku yang mengharu biru telah
mencurahkan habis air mataku ,tak dapat aku tahan tahan sekuat apapun aku berusaha “
(halaman 433)
Banyak sekali nilai-nilai yang bisa kita ambil terutama bagi para remaja sebagia
penerus bangsa. Novel laskar pelangi ini sangat inspiratif. Andrea hirata menulis novel yang
akan mengobarkan semangat mereka yang selalu dirundung kesulitan dalam menepuh
kehidupan. Selain itu novel Laskar Pelangi ini sangat mengharukan tentang dunia pendidikan
dengan tokoh-tokoh manusia sederhana. Novel ini juga menunjukkan bahwa pendidikan
adalah memberikan hati kita kepada anak-anak, bukan sekedar memberikan perintah.

Kritik Sastra Novel Sang Pemimpi

Kekuatan Mimpi Anak Belitong

Mimpi adalah bagian dari kehidupan seseorang tanpa mimpi kita akan mati. Novel
Sang Pemimpi adalah sebuah novel kedua dalam seri tetralogi Laskar Pelangi yang ditulis
oleh Andrea Hirata. Sang Pemimpi merupakan nama yang sangat cocok dengan judul yang
diberikan untuk novel ini, karena novel ini sebuah pemaparan kisah yang mampu membuat
kita sebagai pembaca percaya akan kekuatan mimpi, tenaga cinta dan sebuah pengorbanan.
Lebih dari itu, akan membuat kita percaya kepada tuhan.
Tiga orang pemimpi. Setelah tamat SMP, melanjutkan ke SMA Bukan Main, di sinilah
perjuangan dan mimpi ketiga pemberani ini dimulai. Mereka berdua mempunyai mimpi yang
tinggi yaitu melanjutkan belajar ke Sorbonne Perancis. Kerja keras menjadi kuli ngambat
mulai pukul dua pagi sampai jam tujuh dan dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan
ketiga pemuda itu.
Selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa, Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron
lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong. Ikal kuliah di Ekonomi UI dan
mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa, sedangkan Arai kuliah di Universitas Mulawarman dan
mengambil jurusan Biologi. Ketika ada surat datang, pengumuman penerima Beasiswa ke
Eropa. Arai sangat ingin membuka kabar itu bersama orang yang sangat dia rindukan. Setelah
dibuka, hasilnya adalah Ikal diterima di Perguruan tinggi Sorbone, Perancis. Kedua sang
pemimpi ini diterima di Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Di
sinilah perjuangan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan anak-anak mimpi berikutnya.
Melalui tutur tokoh tersebut dapat digambarkan oleh penuli dalam kutipan ini.
“ Kalian lebih pintar, lebih punya kesempatan untuk sekolah lagi, kalian berangkat saja ke
Jawa. Pakailah uang itu, kejarlah cita-cita….”
“kami terhenyak. Kami tak menduga sedikit pun nait tulus Jimbron selama ini.
“ Jangan, Bron. Kau sudah bekerja keras untuk tabungan itu?”
Dan Jimbron sedih.
“ Ambillah, biarlah hidupku berarti. Jika dapat ku berikan lebih dari celengan itu, akan ku
berikan untuk kalian. Merantaulah.” (halaman 218)
Didalam cerita novel ini pembaca mungkin telah mengerti arti dari sebagian besar
bahasa daerah yang digunakan, karena telah dijelaskan di glosarium tetapnya dihalaman
belakang. Akan tetapi, pembaca juga menemukan beberapa kesulitan dalam bahasa yang
digunakan seperti halnya bahasa daerah dan bahasa Inggris. Saya sendiri sebagai seorang
pembaca yang minim sekali pengetahuan terhadap istilah-istilah yang digunakan tersebut
tidak mengetahui dan tidak mengerti arti istilah-istilah tersebut. Seharusnya penulis memberi
kelengkapan pada glosarium. Sehingga pembaca tidak bingung dengan istilah-istilah tersebut.
Hal yang digambarkan lewat kata-kata dari kutipan.
“ Tanpa saya SMA ini takkan berdiri!!Saya babat alas di sini!!. (halaman 9).
“ Lalu kami beralih menjadi part time office boy di kompleks kantor pemerintah. (halaman
69).
Alur dalam novel ini cukup jelas karena alur maju ketika pengarang menceritakan dari
mulai kecil sampai dewasa dan alur mundur ketika menceritakan peristiwa waktu kecil pada
saat sekarang/dewasa. Hal yang dapat menjelaskan tentang alur novel tersebut dapat dilihat
dari kutipan ini.
“Bayangan tiga orang pria berkelebat, memutus pedang cahaya tadi dan sekarang pemisah
kami dengan nasib buruk hanya beberapa keping dinding papan tipis. Ketiga bayangan itu
mendekat, dekat sekali sehingga tercium bau keringat seorang pria kurus tinggi bersafari abu-
abu. Ketika dia berbalik, aku membaca nama pada emblem hitam murahan yang tersemat di
dadanya: MUSTAR M.DJAI’DIN,B.A.(halaman 4).
“Berandaaal...!”
Dia menekan dengan gusar hardikan khasnya, menjilat telunjuknya, dan menggosok-gosokan
telunjuk itu untuk membersihkan emblem namanya yang berdebu itu. Aku melepaskan nafas
yang tertahan ketika dia membalikkan tubuh. (halaman 5).
Penokohan yang dirancang atau digambarkan oleh penulis kepada setiap tokoh bisa
membuat pembaca lebih mengenal tokoh yang diperankan didalam novel ini. Karena penulis
sudah menggambarkan dari setiap karakter tokoh dalam novel ini dan dari perkataan setiap
tokoh. Seperti karakter dari salah satu tokoh Ikal dalam kutipan ini.
“ Namun, sekarang aku memiliki filosofi baru bahwa berbuat yang terbaik pada titik dimana
aku berdiri, itulah sesungguhnya sikap yang realistis. Maka sekarang aku adalah orang yang
paling optimis.” (halaman 208)
Sudut pandang di dalam novel ini menggunakan sudut pandang novel ini yaitu “orang
pertama pelaku utama. Penulis menceritakan cerita dalam novel ini tidak menggunakan kata
ganti ganti untuk menyebutkan nama tokoh didalam novel ini. Hal yang dapat menjelaskan
tentang sudut pandang dapat dilihat dari kutipan ini.
“Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang di hantam beruntun seorang petinju.
Aku berjingkat-jingkat di balik tumpukan peti es, kedua kakiku tak teguh gemetar. “(halaman
2)
Latar yang digunakan telah sesuai dengan yang digambarkan oleh penulis. Pembaca
dapat mengerti dan memahami latar yang digunakan didalam novel ini. Karena, latar yang
digambarkan oleh penulis yaitu Sekolah, di desa Belitong, Sarbonne Perancis dan Eropa.
Berbeda ini dapat dilihat dari penggunaan bahasa daerah di saat mereka di desa Belitong
sedangkan saat mereka berada di Eropa mereka menggunakan bahasa Inggris. Hal yang
menggambarkan latar cerita novel ini dapat dilihat dari kutipan.
“Setelah 40 tahun bumi pertiwi merdeka, akhirnya Belitong Timur pulau Timah yang kaya
raya itu, memiliki sebuah SMA Negeri.” (halaman 16)
Suasana cerita didalam novel ini bermacam-macam salah satunya yang menangkan.
Suasana tersebut dapat dibuktikan penulis dalam ucapan tokoh Ikal. Selain itu penulis juga
menggambarkan Ikal dan Arai yang sedih. Hal ini dibuktikan dari perkataan Ikal dan Arai
untuk mengungkapkan perasaan sedih.
“ Namun sungguh malang nasibnya, waktu ia kelas satu SD, ibunya wafat saat melahirkan
adiknya. Arai baru enam tahun ketika itu, dan ayahnya, gemetar disamping jasad beku sang
ibu yang memeluk erat bayi merah bersimbah darah. Anak-beranak itu meninggal bersamaan.
Lalu Arai tinggal berdua dengan ayahnya. Kepedihan belum mau menjauhi Arai. Minginjak
kelas tiga SD, ayahnya juga wafat. (halaman 14)
Dalam novel Sang Pemimipi ini Andrea Hirata sebagai penulis, menyampaikan bahwa
kita harus terus berjuang dan bermimpi untuk meraih cita-cita, walaupun apa yang terjadi
tidak selamanya sesuai dengan apa yang kita harapkan. Hal ini disampaikan melalui
kemampuan bertuturnya dan dengan contoh yang Andrea Hirata sebagai penulis gambarkan
lewat tokoh yang ada didalam novel tersebut. Tokoh Ikal, Arai dan Jimbron yang sejak SMP
selalu bekerja keras demi meraih cita-cita dan menyambung hidup.
Dalam novel ini, diajarkan agar kita menjadi orang yang pandai bersyukur, meskipun
ia hidup serba kekurangan dan yatim piatu, jangan pernah menyesal dan mengeluh tapi usaha
dan berdoa yang terpenting. Selain bersyukur dan bertekad dengan mimpi yang kuat. Jangan
pernah menyerah dan larut dalam kesedihan yang terlalu dalam karena semua masalah itu
pasti ada jalan keluarnya. Patuhilah perkataan orang yang lebih tua selagi itu menjurus ke
arah yang baik, karena apa yang dilarang, pasti itu hal yg tidak baik untuk kita. Dan
sebenarnya film dewasa belum pantas untuk ditonton oleh anak-anak seusia kita, karena itu
akan merusak moral anak di masa yang akan datang. Saling tolong menolonglah dalam
berbuat kebaikan, dan jangan tolong- menolong dalam keburukan, sesunggunhnya perbuatan
baik itu akan mendapatkan balasan yang setimpal bahkan lebih. Dalam hidup kita harus
berusaha kalau menginginkan sesuatu, jangan hanya ingin menjadi tangan yang berada di
bawah dan menunggu dikasihani orang lain, tapi berusahalah untuk menjadi tangan yang
berada di atas.
merupakan basis dalam kehidupan publik agar warga masyarakat dapat ikut
ambil bagian (sharing) dalam proses demokrasi kehidupan negara. Kebebasan
pers bukan hanya menyangkut keberadaan media pers, tetapi juga mencakup
suatu rantai dalam proses demokrasi. Sekaligus keberadaan institusi pers bebas
dilihat akuntabilitas sosialnya dalam konteks proses ini. Adapun proses
demokrasi mencakup : dari dinamika kehidupan warga masyarakat yang dikenal
sebagai fakta publik (public fact) yang memiliki signifikansi sebagai masalah
publik (public issue). Masalah (isu) publik dapat diartikan sebagai fakta yang
berasal dari, dan respon warga masyarakat terhadap kekuasaan umumnya, dan
kekuasaan negara khususnya. Isu publik kemudian disiarkan secara bebas
(otonom dan independen) dalam kaidah obyektivitas oleh media pers sebagai
informasi jurnalisme. Lebih jauh informasi jurnalisme akan menjadi sumber
dalam proses pembentukan pendapat publik (public opinion). Pikiran dan
pendapat yang terbentuk sebagai respon terhadap masalah publik menjadi dasar
dalam kehidupan warga di ruang publik. Dengan begitu tidak semua fakta
dalam masyarakat relevan sebagai dasar pembentukan pendapat publik.
Pendapat publik dapat diartikan sebagai respon pro dan kontra warga
masyarakat terhadap masalah publik yang bersifat aktual. Dinamika dari pro
dan kontra inilah menjadi dasar bagi kebijakan publik (public policy), baik
berupa keputusan maupun tindakan-tindakan pejabat publik dalam melayani
warga masyarakat. lebih jauh sebagai dasar dari kebijakan dalam memberikan
pelayanan publik (public service). Muara dari seluruh proses ini adalah
pelayanan publik dan akuntabilitas (accountability) atau pertanggungjawaban,
sebagai ciri dari birokrasi publik (pemerintahan) dalam norma demokrasi. Mulai
tahun 2013 masyarakat Indonesia sudah di suguhi dengan Capres dan Cawapres
damal menyampaikan visi misi mereka yang semuanya menjanjikan
kesejahteraan dan pro-rakyat untuk mencuri perhatian public. Iklan dan
pemberitaan kampanye parpol sendiri telah diatur dalam Peraturan Komisi
Pemilihan Umum (PKPU) No 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kampanye Pemilu. Di dalam aturan tersebut, KPU bermaksud menjaga asas
keberimbangan dan keadilan dalam penayangan iklan dan pemberitaan. Hal ini
merupakan respon terhadap kecenderungan media massa saat ini yang memiliki
kedekatan dengan partai peserta pemilu. Media dapat dipahami sebagai sebuah
titik pertemuan dari banyak kekuatan yang berkonflik dalam masyarakat
modern, dan karena itu tingkat kerumitan isu dalam media

tinggi. Hubungan antara pemerintah, civil society, pasar media massa dan
politik, dan media dengan masalah globalisasi dan lokalitas, keduanya menjadi
hal yang kontroversial dalam kajian media umumnya (Koike: 2002:13 -14).
industrialis (sabuk industri) dan militant poblaciones (surat kabar dari kota
kecil) sebagai model. Pusat dari teori media demokrasi saat ini adalah teori
Habermas (1997) tentang konsep lingkungan publik (public sphere) sebagai
ruang sosial (social space) untuk artikulasi mengenai masyarakat sipil, yaitu
semua tempat fisik dan ruang yang termediasi, dimana diskusi terbuka
mengenai masalah kepentingan publik dapat dilakukan dengan bebas. Seiring
dengan perkembangan media yang semakin menjadi arena primer dari
lingkungan publik, demokratisasi media telah diakui sebagai komponen penting
dari demokratisasi politik penuh; Garnham mengemukakan bahwa institusi dan
proses komunikasi publik sendiri merupakan bagian sentral dan integral dari
struktur dan proses politik (1994:361), dan Bernett menekankan bahwa selama
transisi politik, rancangan proses komunikasi menjadi sama pentingnya dengan
rancangan institusi politik, ekonomi, dan sosial (1998:206), hal ini sedikit telah
diabaikan oleh para teorisi transisi terkemuka. Hampir sama pula McChesney
menyatakan bahwa untuk respon mengenai konsentrasi, konglomerasi dan
transnasionalisasi media, hal yang terpenting adalah bagaimana media
dikontrol, distrukturisasi, dan disubsidi seharusnya menjadi topik utama dalam
perdebatan demokrasi (Bresnahan, 2003:39-68). Semankin gencarnya pengaruh
pemilik media yang terjun ke dunia politik terhadap pemberitaan di medianya
dan kepentingan politik tertentu menjelang Pemilu 2014 membuat sejumlah
praktisi dan pemerhati media khawatir. Padahal sesungguhnya media sangat
menentukan kualitas Pemilu mendatang, termasuk kualitas para calon anggota
legislatif (caleg) dan calon presiden (capres) yang akan dipilih nantinya.
idealnya seluruh media bersatu dan bekerja sama untuk mengawal kualitas
Pemilu mendatang dengan memberikan informasi yang benar dan layak untuk
diketahui publik, tanpa harus menutup-nutupi informasi yang ada, termasuk
jejak rekam para caleg dan capres yang ada. Hal menarik untuk menjelaskan
tentang konsep peran politik dari media adalah yang ditulis oleh pengamat
Jepang, Susan Pharr, yang mengemukakan adanya 4 (empat) pandangan yang
saling berlawanan, yaitu: pertama media sebagai penonton (spectator); kedua,
sebagai penjaga (watchdog); ketiga, sebagai pelayan (servant); dan keempat,
sebagai penipu (trickster). Pharr memandang media sebagai penipu, sebuah
kosa kata yang dibuatnya
sendiri. Menurutnya, penipu merupakan partisipan aktif dalam proses politik.
Dampak utama dari peran penipu sebagai pembangun komunitas. Label penipu
kemudian berubah menjadi kosa kata yang positif, yaitu mencerminkan perilaku
media yang penuh dengan kebaikan (Pharr, 1996:24-36). Menjelang Pemilu
2014, media massa menjadi sarana strategis bagi partai politik (parpol) untuk
menyampaikan pesan politiknya kepada publik, baik melalui iklan maupun
pemberitaan. Pasalnya, peran media massa sangat signifikan dalam
memengaruhi opini publik, popularitas calon, serta preferensi pemilih. Dalam
kenyataannya Keberpihakan tidak dapat dihindarkan, mereka pasti memihak
salah satu partai politik, seperti TVOne untuk Partai Golkar, MetroTV untuk
Partai Nasdem dan RCTI untuk Partai Hanura. Namun keberpihakan utama
jurnalis adalah pada KEBENARAN. Memang Media tentu tak dapat
melepaskan diri dari kepentingan pemilik atau mereka yang turut mendanai
media, tapi itu tak boleh menjadikan media menutupi KEBENARAN.
IV.

KESIMPULAN
Media Massa merupakan salah satu aktor penting dalam demokrasi, karena
media massa menjadi penjamin akan adanya kebebasan berpendapat yang
termasuk ke dalam salah satu dari empat pilar demokrasi. Media massa sangat
berpengaruh dalam opini publik di masyarakat demokratis. Perkembangan
kebebasan pers di Indonesia melalui media massa mulai memberikan implikasi
terhadap bergeser nya fungsi dari media massa. Transparansi media massa
dalam menyampaikan informasi mulai dipengaruhi oleh kepentingan-
kepentingan para pemilik media massa di Indonesia. Mulai adanya kesenjangan
antara opini publik yang disampaikan media massa di Indonesia dengan opini
publik masyarakat Indonesia seluruhnya berawal dari gagasan privatisasi
ekonomi di Indonesia yang telah berjalan sejak masa Orde Baru. Privartisasi
perusahaan-perusahaan pers di Indonesia membuka peluang bagi para pemilik
media untuk mempengaruhi opini publik yang akan dibentuk sesuai dengan
kepentingan para pemilik media massa tersebut. Privatisasi perusahaan pers
yang telah dijamin dalam Undang-Undang Indonesia semakin menjadi peluang
bagi berbagai pihak untuk dapat membentuk media massa dan mempengaruhi
opini publik yang ada. Selain itu fungsi media massa yang menjadi
penghubung antara civil society, pasar, dan pemerintah menjadi cara bagi para
pemilik media massa untuk mempengaruhi opini publik yang terbentuk,
sehingga terjadi kesenjangan antara opini
TOPENG CINTA
Berkaca dari Pendekatan MIMETIK
Oleh
Wayan Subandriyo
(106469)

“Fanatisme, praduga dan kesetiaan di dalam kisah, menyedihkan”


Cerpen, novel dan puisi adalah gambaran atau ceraminan dari alam semesta. Itulah
yang kita tahu dan beredar pada masyarakat, kalau kita telaah lebih dalam lagi
bahwa memang karya sastra diciptakan oleh penulisnya berdasarkan pengalaman
atau perenungan atas lingkungan sekitar pengarang. Bisa dari pengalaman pribadi
yang dialami si penulis atau hasil perenungan penulis atas kejadian – kejadia di
sekitarnya. karya tulis(cerpen) dianggap sebagai dokumen sosial; karya sastra
sebagai refleksi dan kenyataan di dalamnya sebagai sesuatu yang sudah ditafsirkan.
Dan setiap karya sastra hasil cerminan dari lingkungannya akan menyiratkan hal itu
lebih detail dan mudah penyesuainanya dengan kenyataan. Walaupaun cerpen
adalah tulisan yang dipenuhi imanjinasi dari penulis dari tema hinga tokohnya.
Namun pasti ada kesamaan antara cerpen itu dengan lingkunganya.
Ratih Kumala, lahir di Jakarta 4 Juni 1980. Ia menyelesaikan studi dari Jurusan
Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Buku pertamanya, novel
berjudul Tabula Rasa, memperoleh hadiah ketiga Sayembara Menulis Novel Dewan
Kesenian Jakarta 2003, dan
diterbitkan oleh Penerbit Grasindo, 2004. Novel keduanya, Genesis, diterbitkan
Insist Press tahun 2005. Kumpulan cerita pendeknya, Larutan Senja, diterbitkan oleh
Gramedia Pustaka Utama tahun 2006. Selain menulis novel dan cerita pendek,
Ratih juga tengah menyelesaikan sebuah novel grafis dan menulis skenario untuk
acara televisi Jalan Sesama (yang merupakan versi Indonesia Sesame Street
Indonesia). Saat ini tinggal di Jakarta bersama suaminya, penulis Eka Kurniawan.
Dan dalam ulasan kaliini kita akan membedah cerpen karya Ratih Kumala dengan
judul “Sepotong Tangan”.

Sinopsis dari cerpen karya Ratih Kumala dengan judul “Sepotong Tangan”

Pada sebuah pagi seorang suami dengan setia menungu kebangunan sang istri,
setelah menungu lama ternyata sang istri tidak kunjung bangun. Dan ketika tokoh
suami mengengam tangan istrinya terasa dingin dan baru disadari kalau istri paling
dicintainya sudah meningal. Tokoh suami ingin meminta pertolongn untuk mengurus
jasad istrinya. Karena tidak pwernah bepergian tanpa sang istri akhirnya tokoh
suami memutuskan untuk memotong tangan istrinya untuk menemaninaya mencari
pertolongan

Setibanya di rumah adik iparnya ia meminta adik iparnya untuk membantunya,


namun ketika melihat kakak iparnya datang membawa sepoting tangan adik iparnya
takut dan memukul tokoh suami dan tokoh suamipun pingsan. Setelah tersadar
tokoh utama sudah berada di kantor polisi, setelah terjadi penyelidikan akhirnya
membebaskan tokoh utama suami katena terbukti tidak membunuh istrinya. Hanya
memotong tangan istrinya karena sudah terbiasa berdua dengan istrinya.

Cerpen dengan cerita yang unik dan berani.


Dalam cerpen ini terdapat beberapa temuan yang sangat mencerminkan kondisi
sekitar kita seperti berikut.

“Itu adalah pagi yang tak sama dengan 37 tahun pagi hari sebelumnya. Biasanya,
istrinya selalu bangun lebih dulu. Menyiapkan sarapan, sedikit berdandan, lalu jika
perempuan tersebut sedang ingin memanjakan suaminya, ia akan membawa
sarapan ke atas kasur. Membiarkan aroma harum kopi susu menguar ke hidung
lelaki terkasihnya, dan membuatnya selalu terjaga. Sambil berterima kasih, laki-laki
itu selalu mencium punggung tangan istrinya. Ia akan terus memegangi tangan
istrinya sambil memakan sedikit–sedikit telur orak-arik sarapannya serta menyeruput
kopi susunya sampai tertinggal ampas di dasar cangkir.”

Dalam kutipan diatas mengingatkan kita bahwa sesuatu hal apapun itupsati akan
mengalami perubahan dan penurunan. Semua hal yang hidup akan mati dan
berkurang.

“Tempat mereka ‘tak hanya tempat tidur, tetapi juga tempat panas saat terbakar
asmara pada malam-malam, siang-siang, pagi-pagi, dan sore-sore, hingga saat
tubuh keduanya ‘tak lagi perkasa dan ranjang menjadi dingin dan keduanya
memindahkan televisi ke dalam kamar sebagai hiburan juga tumpukan buku sebagai
bacaan. Di atas semua itu, ada satu yang tak pernah berubah, mereka ‘tak pernah
bosan berpegangan tangan. Ranjang bisa saja berubah dingin, sedingin ubin. Tapi
tangan mereka yang ‘tak lepas paut tetap membuat hati keduanya hangat.”

Hampir sama dengan kitipan pertama dalam kutipan ini teerdapat cerminan bawa
manuasiapasti akan mengalami perubahan dari muda ke tua dari perkaca ke lemah.
Dan lain lainnya, namun cinta suci tidak akan berubah.

“Mereka sudah melewati tahun-tahun saat perempuan tua itu mengutuki dirinya
sendiri atas ketakkunjungan dirinya berbadan dua.”

Dalam kutipan ini terdapat kultur yang sangat melekat pada perempuan perempuan
di sebagia besar dunia. Bahwa pernikahan akan lengkap jika dikaruniani anak.

“Sejenak, dua jenak, beberapa jenak, lelaki itu bingung akan apa yang musti
dilakukannya kini. Ia baru menyadari, bahwa selama ini istrinyalah yang mengurus
dirinya. Membuatkan makanan, mengingatkannya untuk segera mandi. “

Ketergantungan yang sering kita jumpai jika kita sudah sangat nyaman pada suatu
keadaan atua kondiasi. Manja.

“Diraihnya lengan kanan istrinya, jari manisnya masih berhias cincin perkawinan.
Lelaki tersebut mulai menggergaji tangan istrinya tepat di siku. Ia—dan lengan
istrinya—kini siap pergi keluar mencari pertolongan untuk menangani orang mati. “

“"Karena aku ‘tak bisa hidup tanpa dia, Nak. Aku ‘tak tahu apa yang harus kuperbuat
tanpa dia. Aku ‘tak mungkin pergi cari bantuan dengan membawa mayatnya, terlalu
berat untukku. Maka aku memutuskan untuk membawa tangannya saja. Sebab, aku
butuh kekuatan dari perempuan yang sangat kucintai. Aku ingin menggenggam
tangannya agar aku kuat."
Ini adalah contoh fanatisme yang saya maksut yaitu ketika kita sudah sangat
terracuni dangan sesuatu maka sering kali logika tidak kita ikut sertakan. Sereti
kasus kasus kemarin, bom bali. Kurang lebih kasusnya sama.
“Wartawan bahkan sudah mengambil banyak foto untuk diberitakan besok, ‘Seorang
Kakek Memotong Tangan Kanan Istrinya Hingga Tewas.’ Begitulah yang diduga
orang, bahwa ia lelaki tua gila tanpa anak yang memotong tangan istrinya dengan
gergaji mesin hingga istrinya tewas—mungkin karena kehabisan darah, mungkin
karena serangan jantung akibat kaget lengannya dipotong, mungkin juga akibat mati
ketakutan. Sebuah berita pembunuhan.”
“Keluarga besar mendiang istrinya ‘tak percaya pada penjelasannya yang terdengar
aneh. Mereka menangis keras-keras atas kematian anggota keluarga mereka yang
tragis, dan merasa kasihan atas kemalangan perempuan itu, sebab telah menikah
37 tahun dengan laki-laki gila.”
Kebiasaaan yang sering kita lakukan adalah menuduh orang, menilai dari
penampilanya. Pada kutipan ini tersirat hal itu. Betapa mudahnya para wartawan
menuduh tokoh utama.
Layaknya sebuah cermin cerpen karya Kumala dengan judul “Sepotong Tangan”
bnayak sekali budaya dan kebiasaan – kebiasaan yang serig kita lihat dalam
kehidupan sehari hari muncul didalamnya. Menegakan karya sasttra (cerpen) adalah
ceerminan dari alam semesta.
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan dan memahami apa yang dimaksud dengan desa dan masyarakat.
2. Mendeskripsikan dan memahami karakteristik masyarakat suatu desa.
3. Mengkaji lebih dalam mengenai mata pencaharian utama di Kampung Sindangwangi.
4. Mengetahui serta memahami perkembangan pertanian di Kampung Sindangwangi.
5. Mengetahui dan mengkaji jenis mata pencaharian yang terdapat di Kampung Sindangwangi.

D. Metode Penulisan Makalah


Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan studi literatur yang terkait dengan
tema dan penelitian langsung ke objek penelitian yaitu di Kampung Sindangwangi Desa
Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung.
Setelah mendapatkan materi dari sumber literatur dan observasi, kemudian disusun
laporan penelitian dalam bentuk makalah.
sekedar kutipan kata-kata dari bang tere
liye
“Cinta bukan sekedar memaafkan. cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. cinta
adalah harga diri. cinta adalah rasionalitas sempurna.

Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak
butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. kau dengan
mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan
berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut.
tidak lebih, tidak kurang”
― Tere Liye, Sepotong Hati Yang Baru

“Kau tidak harus minta maaf. Meskipun seharusnya kau tahu, sehari setelah kau memutuskan
pergi, aku telah membujuk hatiku agar tegar. Tetapi percuma. Menyakitkan. Semua itu
membuat sesak. Kalimat itu mungkin benar, ada seseorang dalam hidupmu yang ketika ia
pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu. Alysa, kau pergi. Dan kau bahkan membawa
lebih dari separuh hatiku.”
― Tere Liye, Sepotong Hati Yang Baru

“Cinta bukan sekedar memaafkan. cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. cinta
adalah harga diri. cinta adalah rasionalitas sempurna.
Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak
butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. kau dengan
mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan
berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut.
tidak lebih, tidak kurang”
― Tere Liye, Sepotong Hati Yang Baru

“Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Berasumsi dengan perasaan, sama saja dengan membiarkan hati kau diracuni harapan baik,
padahal boleh jadi kenyataannya tidak seperti itu, menyakitkan.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
“Cinta hanyalah segumpal perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan
senang, gembira, sedih, sama dengan kau suka makan gilau kepala ikan, suka mesin.
Bedanya, kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta. Kita
beri dia porsi lebih penting, kita bersarkan, terus menggumpal membesar. Coba saja kau
cuekin, kau lupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat layu seperti kau bosan makan
gulai kepala ikan.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Cinta itu macam musik yang indah. Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari
meskipun musiknya telah lama berhenti.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika
perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia
bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“perasaan adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas,
dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat,
hebat sekali benda bernama perasaan itu, dia bisa membuat harimu berubah cerah dalam
sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap berikutnya mengubah harimu jadi
buram padahal dunia sedang terang benderang”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Ibu, usiaku dua puluh dua, selama ini tidak ada yang mengajariku tentang perasaan-
perasaan, tentang salah paham, tentang kecemasan, tentang bercakap dengan seorang yang
diam-diam kau kagumi. Tapi soer ini, meski dengan menyisakan banyak pertanyaan, aku
tahu, ada momen penting dalam hidup kita ketika kau benar-benar merasa ada sesuatu yang
terjadi di hati. Sesuatu yang tidak pernah bisa dijelaskan. Sayangnya, sore itu juga menjadi
sore perpisahanku, persis ketika perasaan itu mulai muncul kecambahnya.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
“Jika dia memutuskan untuk pergi menjauh, itu berarti sudah saatnya kau memulai
kesempatan baru. Percayalah, jika dia memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun,
mau seberapa sulit liku yang harus dilalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat nanti.
Langit selalu punya skenario terbaik. Saat itu belum terjadi, bersabarlah. Isi hari-hari dengan
kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan segenap perasaan riang.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Cinta sejati selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah
sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirudung cinta justru
sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak
lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan
memberikan jalan baiknya.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Perasaan adalah perasaan, Borno. Orang seperti kau, lebih suka rusuh dengan perasaan itu
sendiri. Rusuh dengan harapan, semoga besok bertemu, semoga besok ada penjelasan
baiknya. Semoga. Semoga.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Tidak ada kesalahan, kekeliruan, apalagi dosa dalam sebuah perasaan, bukan?”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Aku hanya berani bermimpi, sungguh tidak terhitung berapa kali aku bermimpi tentang
kau.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
“Ketika situasi memburuk, ketika semua terasa berat dan membebani, jangan pernah merusak
diri sendiri.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi kau pamer-pamerkan. Semakin
sering kau mengatakannya, jangan-jangan itu semakin hambar, jangan-jangan kita
mengatakannya hanya karena untuk menyugesti, bertanya pada diri sendiri, apa memang
sesuka itu”.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti,
pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli
lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat
kejadian yang sedih dan menyakitkan”

Darwis Tere Liye menulis:


“Dan tunas-tunas perasaanmu tak bisa kaupangkas lagi. Semakin kautikam, dia tumbuh dua
kali lipatnya. Semakin kauinjak, helai daun barunya semakin banyak.”
– Tere Liye, novel ‘Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin’, Gramedia Pustaka
Utama.

Darwis Tere Liye menulis:


Jika kita berbohong sekali, maka mengulanginya akan lebih mudah lagi. Dan sekali sudah
terbiasa, kita tidak lagi merasa bersalah melakukannya.
Dalam dan gelap sekali terowongan bohong itu.
–Tere Lije

Darwis Tere Liye menulis:


Tidak ada yang bisa menyakiti hati seseorang yang sabar–fisiknya bisa, tapi jiwanya utuh.
Tere Liye

Darwis Tere Liye menulis:


Kita tidak pernah tahu seseorang itu akan menjadi pasangan hidup yang sempurna atau tidak
sebelum kita melaluinya hingga akhir hidup. Sebelum itu terjadi, maka kita hanya bisa
menerka-nerka.
Tetapi cinta adalah keberanian mengambil resiko. Putuskan. Ambil salah-satu keputusan
besar dalam hidup. Serahkan sisanya kepada Allah.
Tere Liye

Darwis Tere Liye menulis:


Sekali sebuah hubungan (entah itu persahabatan, rekan bisnis, suami-istri) dibumbui dengan
dusta, kemudian menyusul dusta berikutnya, maka soal waktu akan selesai sudah.
Tere Liye

Darwis Tere Liye menulis:


Semua orang memiliki kapasitas muatan. Tidak bisa dipaksakan mengangkut di luar
kapasitasnya. Pun termasuk kapasitas dalam memikirkan sesuatu.

Jadi tinggalkan beban tidak berguna yang cuma menuh2in tempat. Mending kelak bakal
bermanfaat, ini cuma bikin sebal setiap memikirkan beban tersebut.
*Tere Liye

Darwis Tere Liye menulis:


Wanita yang kuat adalah ketika 7 milyar orang di dunia tidak pernah tahu dia menangis. Terus
berusaha, tidak menyerah. Terus berdiri, setiap kali jatuh terduduk.
Tere Liye, repos

Darwis Tere Liye menulis:


Ketika kita memilih hidup dengan topeng, dan orang2 menyukainya. Maka sesungguhnya itu
masalah kita.
Tapi ketika kita tampil adanya, dan orang2 ternyata tidak suka, bahkan membenci. Maka
sesungguhnya itu masalah mereka.
Pahamilah perbedaan kedua hal ini.
Tere Liye

Darwis Tere Liye menulis:


Jika diibaratkan benda, maka kesetiaan adalah salah-satu benda paling mahal sedunia.

Well, kalau kita sudah tahu itu benda mahal, maka bagaimana kita tetap berharap
memperolehnya dari orang2 ‘murahan’ di sekitar kita?
Tere Liye

Darwis Tere Liye menulis:


‘Masalahnya penerimaan itu bukan sesuatu yang sederhana. Banyak sekali orang-orang di
dunia ini yang selalu berpura-pura. Berpura-pura menerima tapi hatinya berdusta. Kita semua
harus berlatih susah payah untuk belajar menerima.”
Tere Liye, novel “Kisah Sang Penandai”

Darwis Tere Liye menulis:


“Kau tidak pernah ingin kembali, karena aku tidak pernah menjadi tempat kau pulang.”
Tere Liye, novel “Sunset Bersama Rosie”

Darwis Tere Liye menulis:


Ketika seseorang berhenti menangis karenanya, maka beberapa saat kemudian, tentu saja
airmatanya akan kering di pipi, isaknya akan hilang disenyap, seperti tidak ada lagi sisa
tangisnya di wajah. Tetapi tangisan itu tetap tertinggal di hati. Kesedihan, rasa sakit,
kesendirian, beban yang membekas.
Boleh jadi sebentar, boleh jadi selamanya.
–Tere Liye

Darwis Tere Liye menulis:


“Cara terbaik jika kita dihina orang lain adalah justru dengan membalasnya lewat segenap
kebaikan yang tulus terus menerus.

Itulah contoh paling mulia, dari manusia paling keren sedunia. Tidak akan kurang
kemuliaannya meski dicaci maki.”
*Tere Liye

“Cinta sejati akan selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah
sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku dirundung cinta justru sebaliknya,
memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, buru-buru serta berbagai perangai norak lainnya.
Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan
jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan.”
Tere Liye.

Buat apa sih? Buat apa orang2 suka pada kita atas sesuatu yang sesungguhnya bukan kita.
Atas sesuatu yang tidak sungguh kita lakukan. Memakai topeng. Pemanis kalimat. Menjaga
image. Penuh kepentingan, udang dibalik batu. Apa enaknya hidup begitu.
Lebih baik apa adanya, terus terang, meski itu membuat sebagian orang salah paham dan
bahkan membenci kita. Tetapi itu adalah sesungguhnya kita.
Tere Liye

Darwis Tere Liye menulis:


“Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya
Tuhan, berat sekali melakukannya…. Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam
hatiku setiap detik.”
-novel “Sunset Bersama Rosie”, Tere Liye

Darwis Tere Liye menulis:


Jika orang tua bilang “Tidak” bukan berarti selalu tidak. Boleh jd orang tua kita sedang
menunggu penjelasan yg lebih baik dari kita atau menunggu kita bisa memberikan keyakinan
bahwa pilihan kita lebih baik dan membuat bahagia–yg otomatis membuat mereka kelak ikut
bahagia.
Tere Liye
Kumpulan Kata-Kata Novel Tereliye
Kumpulan Kata-Kata Novel Tereliye - Tere Liye lahir dan tumbuh dewasa di pedalaman
Sumatera. Ia lahir pada tanggal 21 mei 1979. Tere Liye menikah dengan Ny.Riski Amelia dan
di karunia seorang putra bernama Abdullah Pasai. Seperti di sebutkan di atas, Tere Liye
tumbuh di Sumatera Pedalaman. Ia berasal dari keluarga sederhana yang orang tuanya
berprofesi sebagai petani biasa. Anak ke enam dari tujuh bersaudara ini sampai saat ini telah
menghasilkan 14 karya. Bahkan beberapa di antaranya telah di angkat ke layar lebar.

Postingan ini sebagai pelengkap posting sebelumnya Kumpulan Kata Romantis Novel yang
bisa disimak disini

Berikut saya tulis karya Tere Liye, semoga bisa menjadi bahan referensi :
Ø Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka Umum,2010)
Ø Pukat (Penerbit Republika, 2010)
Ø Burlian (Penerbit Republika, 2009)
Ø Hafalan Shalat Delisa (Penerbit Republika, 2005)
Ø Moga Bunda Disayang Alloh (Penerbit Republika, 2005)
Ø The Gogons Series : James & Incridible Incodents (Gramedia Pustaka Umum, 2006)
Ø Bidadari – Bidadari Surga (Penerbit Republika, 2008)
Ø Sang Penandai (Penerbit Serambi, 2007)
Ø Rembulan Tenggelam di Wajahmu (Grafindo 2006 & Republika 2009)
Ø Mimpi-Mimpi Si Patah Hati (Penerbit AddPrint, 2005)
Ø Cintaku Antara Jakarta dan Kualal Lumpur (Penerbit AddPrint, 2006)
Ø Senja Bersama Rosie (Penerbit Grafindo, 2008)
Ø Eliana, Serial Anak-Anak Mamak

Kutipan Kata romantis Novel Tereliye

“Wahai, wanita-wanita yang hingga usia tiga puluh, empat puluh, atau lebih dari itu, tapi
belum juga menikah (mungkin kerana kekurangan fizikal, tidak ada kesempatan, atau tidak
pernah 'terpilih' di dunia yang amat keterlaluan mencintai harta dan penampilan wajah.)
Yakinlah, wanita-wanita solehah yang sendiri, namun tetap mengisi hidupnya dengan indah,
bersedekah dan berkongsi, berbuat baik dan bersyukur. Kelak di hari akhir sungguh akan
menjadi bidadari-bidadari syurga. Dan khabar baik itu pastilah benar, bidadari syurga
parasnya cantik luar biasa.”
― Tere Liye, Bidadari Bidadari Surga
“Bukankah kepercayaan itu sebuah rasionalitas ilmiah?”
― Tere Liye, Bidadari Bidadari Surga

“Jika kita ibaratkan, maka peradaban manusia persis seperti roda. terus berputar. Naik-
turun. Mengikuti siklusnya.”
― Tere Liye, Bidadari Bidadari Surga

“Filosofi padi, "semakin berisi maka padi akan semakin merunduk", maknanya "semakin
kita merasa bisa maka kita harus bisa semakin merasa”
― Tere Liye, Pukat

“Ya Rabb, Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua
kehidupan ini. Perasaan itu datang dariMu. Semua perasaan itu juga akan kembali
kepadaMu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karenaMu...
Katakanlah wahai semua pencinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karenaNya.
Katakanlah semua kehidupan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar-rasa itu
hanya karena Allah. Dan semoga Allah yang Maha Mencinta, yang Menciptakan dunia
dengan kasih-sayang mengajarkan kita tentang cinta sejati.
Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatNya.
Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajahNya.
Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah
tumbuh. Layu bagai api yang tak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang
tidak membeku. ”
― Tere Liye, Hafalan Shalat Delisa

“Maha Suci Engkau Ya Allah, yang telah menciptakan perasaan. Maha Suci Engkau yang
telah menciptakan ada dan tiada. Hidup ini adalah penghambaan. Tarian penghambaan
yang sempurna. Tak ada milik dan pemilik selain Engkau. Tak ada punya dan mempunyai
selain Engkau.
Tetapi mengapa Kau harus menciptakan perasaan? Mengapa Kau harus memasukkan
bongkah yang disebut dengan "perasaan" itu pada mahkluk ciptaanMu? Perasaan
kehilangan...perasaan memiliki...perasaan mencintai...
Kami tak melihat, Kau berikan mata; kami tak mendengar, Kau berikan telinga; Kami tak
bergerak, Kau berikan kaki. Kau berikan berpuluh-puluh nikmat lainnya. Jelas sekali, semua
itu berguna! Tetapi mengapa Kau harus menciptakan bongkah itu? Mengapa Kau letakkan
bongkah perasaan yang seringkali menjadi pengkhianat sejati dalam tubuh kami. Mengapa?

― Tere Liye, Hafalan Shalat Delisa

“saudara-saudara kita menjadi tameng api neraka kita , maka berbuat baiklah pada mereka
...sungguh, saudara kita akan menjadi penghalang siksa dan azab himpitan liang kubur..”
― Tere Liye, Hafalan Shalat Delisa

“Delisa cinta ummi karena Allah.”


― Tere Liye, Hafalan Shalat Delisa

“Bagi manusia, hidup itu juga sebab-akibat, Ray. Bedanya, bagi manusia sebab-akibat itu
membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis
kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan
orang lainnya lagi, kemudian entah pada siklus yang keberapa, kembali lagi ke garis
kehidupanmu.... Saling mempengaruhi, saling berinteraksi.... Sungguh kalau kulukiskan peta
itu maka ia bagai bola raksasa dengan benang jutaan warna yang saling melilit, saling
menjalin, lingkar-melingkar. Indah. Sungguh indah. Sama sekali tidak rumit.”
― Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

“Begitulah kehidupan, Ada yang kita tahu, ada pula yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan
ketidak-tahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan
sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri.”
― Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

“Andaikata semua kehidupan ini menyakitkan, maka di luar sana pasti masih ada sepotong
bagian yang menyenangkan. Kemudian kau akan membenak pasti ada sesuatu yang jauh
lebih indah dari menatap rembulan di langit. Kau tidak tahu apa itu, karna ilmumu terbatas.
Kau hanya yakin , bila tidak di kehidupan ini suatu saat nanti pasti akan ada yang lebih
mempesona dibanding menatap sepotong rembulan yang sedang bersinar indah.”
― Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

“Hanya orang-orang dengan hati damailah yang boleh menerima kejadian buruk dengan
lega.”
― Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

“Semua orang selalu diberikan kesempatan untuk kembali. Sebelum mau menjemput,
sebelum semuanya benar-benar terlambat. Setiap manusia diberikan kesempatan
mendapatkan penjelasan atas berbagai pertanyaan yang mengganjal hidupnya.”
― Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
“Orang-orang yang memiliki tujuan hidup, tahu persis apa yg hendak dicapainya, maka
baginya semua kesedihan yang dialaminya adalah tempaan, harga tujuan tersebut. Dan
sebaliknya.”
― Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

“kebahagiaan adalah kesetiaan.. setia atas indahnya merasa cukup.. setia atas indahnya
berbagi.. setia atas indahnya ketulusan berbuat baik..”
― Tere Liye, Moga Bunda Disayang Allah

“Benarlah. Jika kalian sedang bersedih, jika kalian sedang terpagut masa lalu menyakitkan,
penuh penyesalah seumur hidup, salah satu obatnya adalah dengan menyadari masih banyak
orang lain yang lebih sedih dan mengalami kejadian lebih menyakitkan dibandingkan kalian.
Masih banyak orang lain yang tidak lebih beruntung dibandingkan kita. Itu akan
memberikan pengertian bahwa hidup ini belum berakhir. Itu akan membuat kita selalu
meyakini : setiap makhluk berhak atas satu harapan.”
― Tere Liye, Moga Bunda Disayang Allah

“Ibu, rasa nyaman selalu membuat orang-orang sulit berubah. Celakanya, kami sering kali
tidak tahu kalau kami sudah terjebak oleh perasaan nyaman itu... Padahal di luar sana, di
tengah hujan deras, petir, guntur, janji kehidupan yang lebih baik boleh jadi sedang menanti.
Kami justru tetap bertahan di pondok reot dengan atap rumbia yang tampias di mana-mana,
merasa nyaman, selalu mencari alasan untuk berkata tidak atas perubahan, selalu berkata
'tidak'...
Ibu, rasa takut juga selalu membuat orang-orang sulit berubah. Celakanya, kami sering kali
tidak tahu kalau hampir semua yang kami takuti hanyalah sesuatu yang bahkan tidak pernah
terjadi... Kami hanya gentar oleh sesuatu yang boleh jadi ada, boleh jadi tidak. Hanya
mereka-reka, lantas menguntai ketakutan itu, bahkan kami tega menciptakan sendiri rasa
takut itu, menjadikannya tameng untuk tidak mau berubah.”
― Tere Liye, Moga Bunda Disayang Allah

“Gadis kecil itu benar sekali.. mengapa dunia diciptakan dengan penuh perbedaan. Yang
satu dilebihkan dari yang lain... ada yang bisa melihat. Bisa mendengar, ada juga yang
tidak. Ada yang cerdas, ada yang tidak. Apakah semua itu adil? Apakah takdir itu adil?
Padahal bukankah semua pembeda itu hanyalah semu. Tidak hakiki. Ketika sang waktu
menghabisi segalanya, bukankah semua manusia sama...”
― Tere Liye, Moga Bunda Disayang Allah

“Hidup harus terus berlanjut,tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan, biar
waktu yg menjadi obat”
― Tere Liye, Ayahku (Bukan) Pembohong

“Penjajah itu tidak tahu kekuatan bersabar. Kekuatan ini bahkan lebih besar dibandingkan
peledak berhulu nuklir. Alam semesta selalu bersama orang-orang yang sabar.”
― Tere Liye, Ayahku (Bukan) Pembohong

“Dengan kesederhanaan hidup bukan berati tidak ada kebahagian, kebahagian ada pada
seberapa besar keberartian hidup kita untuk hidup orang lain dan sekitar, yap seberapa
besar kita menginspirasi mereka. Kebahagian ada pada hati yang bersih, lapang dan
bersyukur dalam setiap penerimaan...:)”
― Tere Liye, Ayahku (Bukan) Pembohong

“Mereka siap dengan kekalahan, sama siapnya menyambut hari kemenangan.”


― Tere Liye, Ayahku (Bukan) Pembohong
“Mereka menjalani hidup dgn sebenar-benarnya hidup itu harus dijalani, mengalir apa
adanya.”
― Tere Liye, Ayahku (Bukan) Pembohong

“Apa kata pepatah, hidup harus terus berlanjut, tak peduli seberapa menyakitkan atau
seberapa membahagiakan, biarkan waktu yang menjadi obat.”
― Tere Liye, Ayahku (Bukan) Pembohong

“Mengerti bahwa memaafkan itu proses yang menyakitkan. MEngerti, walau menyakitkan itu
harus dilalui agar langkah kita menjadi jauh lebih ringan. Ketahuilah, memaafkan orang
lain sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan memaafkan diri sendiri.”
― Tere Liye, Sunset Bersama Rosie

“Tak Peduli seberapa membahagiakan atau menyedihkan, hidup harus terus berlanjut.
Waktulah yang selalu menepati janji dan berbaik hati mengobati segalanya.”
― Tere Liye, Sunset Bersama Rosie

“ada banyak cara menikmati sepotong kehidupan saat kalian sedang tertikam belati sedih.
salah satunya dengan menerjemahkan banyak hal yang menghiasi dunia dengan cara tak
lazim. saat melihat gumpalan awan di angkasa. saat menyimak wajah-wajah lelah pulang
kerja. saat menyimak tampias air yang membuat bekas di langit-langit kamar. dengan
pemahaman secara berbeda maka kalian akan merasakan sesuatu yang berbeda pula.
memberikan kebahagiaan utuh -yang jarang disadari- atas makna detik demi detik
kehidupan.”
― Tere Liye, Sunset Bersama Rosie

“sungguh tidak ada mawar yang tumbuh di tegarnya karang”


― Tere Liye, Sunset Bersama Rosie

“Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya
Tuhan, berat sekali melakukannya…. Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam
hatiku setiap detik.”
― Tere Liye, Sunset Bersama Rosie

“Terkadang kesedihan memerlukan kesendirian, meskipun seringkali kesendirian


mengundang kesedihan tak tertahankan.”
― Tere Liye, Kisah Sang Penandai

“Tapi apalagi yang membuat hati berdesir selain pertemuan yang tidak disengaja ?”
― Tere Liye, Kisah Sang Penandai

“Pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput
dirinya.”
― Tere Liye, Kisah Sang Penandai
“Daun yang jatuh tak pernak membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja.
Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.”
― Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

“Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk
merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk
menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika
dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”
― Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

“Kebaikan itu memang tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat.”
― Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja.
Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.

Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti,
pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.

Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski
lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya.
Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”
― Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

“Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
“Berasumsi dengan perasaan, sama saja dengan membiarkan hati kau diracuni harapan
baik, padahal boleh jadi kenyataannya tidak seperti itu, menyakitkan.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Cinta hanyalah segumpal perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan
senang, gembira, sedih, sama dengan kau suka makan gilau kepala ikan, suka mesin.
Bedanya, kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta.
Kita beri dia porsi lebih penting, kita bersarkan, terus menggumpal membesar. Coba saja
kau cuekin, kau lupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat layu seperti kau bosan
makan gulai kepala ikan.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Cinta itu macam musik yang indah. Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari
meskipun musiknya telah lama berhenti.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika
perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia
bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“perasaan adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih
luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan
semangat, hebat sekali benda bernama perasaan itu, dia bisa membuat harimu berubah
cerah dalam sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap berikutnya mengubah
harimu jadi buram padahal dunia sedang terang benderang”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Ibu, usiaku dua puluh dua, selama ini tidak ada yang mengajariku tentang perasaan-
perasaan, tentang salah paham, tentang kecemasan, tentang bercakap dengan seorang yang
diam-diam kau kagumi. Tapi soer ini, meski dengan menyisakan banyak pertanyaan, aku
tahu, ada momen penting dalam hidup kita ketika kau benar-benar merasa ada sesuatu yang
terjadi di hati. Sesuatu yang tidak pernah bisa dijelaskan. Sayangnya, sore itu juga menjadi
sore perpisahanku, persis ketika perasaan itu mulai muncul kecambahnya.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Cinta sejati selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah
sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirudung cinta justru
sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak
lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan
memberikan jalan baiknya.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Nah, walau tiga suku bangsa ini punya kampung sendiri, kampung Cina, kampung Dayak,
dan kampung Melayu, kehidupan di Pontianak berjalan damai. Cobalah datang ke salah
satu rumah makan terkenal di kota Pontianak, kalian dengan mudah akan menemukan tiga
suku ini sibuk berbual, berdebat, lantas tertawa bersama—bahkan saling traktir. “Siapa di
sini yang berani bilang Koh Acong bukan penduduk asli Pontianak?” demikian Pak Tua
bertanya takzim.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
“Perasaan adalah perasaan, Borno. Orang seperti kau, lebih suka rusuh dengan perasaan
itu sendiri. Rusuh dengan harapan, semoga besok bertemu, semoga besok ada penjelasan
baiknya. Semoga. Semoga.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Jika dia memutuskan untuk pergi menjauh, itu berarti sudah saatnya kau memulai
kesempatan baru. Percayalah, jika dia memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa
pun, mau seberapa sulit liku yang harus dilalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat
nanti. Langit selalu punya skenario terbaik. Saat itu belum terjadi, bersabarlah. Isi hari-hari
dengan kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan segenap perasaan riang.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Buku yang baik tidak pernah dilihat dari sampulnya, bukan?”


― Tere Liye, Eliana

“Anak kijang loncat berlari.


Senang bermain di padang ilalang.
Dasar kau seorang pencuri.
Mencuri hatiku bukan kepalang.”
― Tere Liye, Eliana

“Jika kalian tidak bisa ikut golongan yang memperbaiki, maka setidaknya, janganlah ikut
golongan yang merusak. Jika kalian tidak bisa berdiri di depan menyerukan kebaikan, maka
berdirilah di belakang. Dukung orang orang yang mengajak pada kebaikan dengan segala
keterbatasan. Itu lebih baik.”
― Tere Liye, Eliana

“Tidak semua yang kita inginkan harus terjadi seketika. Kita tidak hidup di dunia dongeng.”
― Tere Liye, Eliana

Tidak selalu yang kita pikirkan itu benar. Tidak selalu yang kita sangkakan itu kebenaran.
Kalau kita tidak mengerti alasan sebenarnya bukan berarti semua jadi buruk dan salah
menurut versi kita sendiri.”
--Tere Liye, novel Eliana

“Cinta bukan sekedar memaafkan. cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. cinta
adalah harga diri. cinta adalah rasionalitas sempurna.

Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak
butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. kau dengan
mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan
kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan
tersebut. tidak lebih, tidak kurang”
― Tere Liye, Sepotong Hati Yang Baru

“Kau tidak harus minta maaf. Meskipun seharusnya kau tahu, sehari setelah kau
memutuskan pergi, aku telah membujuk hatiku agar tegar. Tetapi percuma. Menyakitkan.
Semua itu membuat sesak. Kalimat itu mungkin benar, ada seseorang dalam hidupmu yang
ketika ia pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu. Alysa, kau pergi. Dan kau bahkan
membawa lebih dari separuh hatiku.”
― Tere Liye, Sepotong Hati Yang Baru

"Maka saat kebenaran itu datang, ia bagai embun yang terkena cahaya matahari. Bagai
debu yang disiram air. Musnah sudah semua harapan-harapan palsu itu. Menyisakan
kesedihan. Salah siapa? Mau menyalahkan orang lain?"
― Tere Liye, Sepotong Hati Yang Baru

“Suatu saat jika kau beruntung menemukan cinta sejatimu. Ketika kalian saling bertatap
untuk pertama kalinya, waktu akan berhenti. Seluruh semesta alam takzim menyampaikan
salam. Ada cahaya keindahan yang menyemburat, meggetarkan jantung. Hanya orang -
orang yang beruntung yang bisa melihat cahaya itu, apalagi berkesempatan bisa
merasakannya.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“..ajarkan aku untuk selalu memiliki hati yang cantik, hati yang cantik… Tidak peduli meski
orang-orang tidak pernah sekali pun menyadari kecantikan hati tersebut.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Ya Tuhan, aku sempurna tertikam oleh ilusiku sendiri. Pengkhianatan oleh hatiku yang
sibuk meguntai simpul pertanda cinta.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Mungkin ada benarnya juga buku - buku itu bilang. Orang - orang yang jatuh cinta
terkadang terbelenggu oleh ilusi yang diciptakan oleh hatinya sendiri.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Percayalah, hal yang paling menyakitkan di dunia bukan saat kita lagi sedih banget tapi
nggak ada satupun teman untuk berbagi. Hal yang paling menyakitkan adalah saat kita lagi
happy banget tapi justru nggak ada sat pun tema untuk membagi kebahagiaan tersebut.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya
“Kakek, apakah cinta itu memberi, seperti yang selalu Kakek lakukan saat memberi makan
ayam - ayam?"

"Tidak. Karena kau selalu bisa memberi tanpa sedikitpun memiliki perasaan cinta, tetapi kau
takkan pernah bisa mencintai tanpa selalu memberi.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Ya, cinta seperti hantu. Semua orang membicarakannya, tetapi sedikir sekali yang benar -
benar pernah melihatnya.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Kakek, apakah cinta itu seperti musik?"

"Ya. Ia seperti musik, tetapi cinta sejati akan membuatmu selalu menari meskipun musiknya
telah lama berhenti.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Kakek, dari kota manakah cinta datang?"

"Tidak ada yang tahu, Sayang. Cinta sejati datang begitu saja, tanpa satu alasan apapun
yang jelas!”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Apakah cinta sejati itu? Apakah ia sebentuk perasaan yang tidak bisa dibagi lagi? Apakah
ia sejenis kata akhir sebuah perasaan? Tidak akan bercabang? Tidak akan membelah diri
lagi? Titik? Penghabisan? Bukankah lazim seseorang jatuh cinta lagi padahal sebelumya
sudah berjuta kali bilang ke pasangan - pasangan lamanya, "Ia adalah cinta sejatiku!”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Kakek apakah cinta sesejuk air sungai ini?"

"Ya. Cinta sejati memang seperti air sungai, sejuk menyenangkan, dan terus mengalir.
Mengalir terus ke hilir tidak pernah berhenti. Semakin lama semakin besar karena semakin
lama semakin banyak anak sungai yang bertemu. Begitu juga cinta, semakin lama mengalir
semakin besar batang perasaannya."

"Kalau begitu ujung sungai ini pasti ujung cinta itu?"

"Cinta sejati adalah perjalanan, Sayang. Cinta sejati tak pernah memiliki tujuan.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Kakeknya berbohong. Cinta tidak seperti air sungai, sejuk, dan menyenangkan. Baginya,
sekarang cinta lebih sepert moncong meriam. Sesaat lalu melontarkannya tinggi sekali
hingga ke atas awan, tetapi sekejap kemudian menghujamkannya dalam - dalam ke perut
bumi.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya
“Tidak seperti waktu, relativitas nasib sudah diterjemahkan dengan maju oleh manusia di
seluruh muka bumi melalui ukuran tertentu, yang sayang sekali ukuran tersebut mutlak
berasal dari kesepakatan mereka.”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Lantas aku apa? Cillean Filleta? Makhluk yang tidak memerlukan pasangan untuk
bereproduksi selama hidupnya? Makhluk yang ditakdirkan jomblo sepanjang usianya?
Hiks!”
― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Cinta memang tidak pernah adil," keluhnya terluka.”


― Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Ketika satu kota dipenuhi orang miskin, kejahatan yang terjadi hanya level rendah,
perampokan, mabuk-mabukan, atau tawuran. Kaum proletar seperti ini mudah diatasi, tidak
sistematis dan jelas tidak memiliki visi misi, tinggal digertak, beres. Bayangkan ketika kota
dipenuhi orang yang terlalu kaya, dan terus rakus menelan sumber daya di sekitarnya.
Mereka sistematis, bisa membayar siapa saja untuk menjadi kepanjangan tangan, tidak takut
dengan apapun. Sungguh tidak ada yang bisa menghentikan mereka selain sistem itu sendiri
yang merusak mereka.”
― Tere Liye, Negeri Para Bedebah

“...Penjelasan akan tiba pada waktu yg pas, tempat yg cocok, dan dari orang yg tepat.”
― Tere Liye, Negeri Di Ujung Tanduk

“Kau tahu, Nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan
yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan
yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justeru berubah menjadi
intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya.

“Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin
dalam dan menyedihkan rasannya, jika kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan
tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh."
--Negeri Di Ujung Tanduk, novel paling baru Tere Liye

Demikian Kumpulan kata dari Tereliye ini, semoga menjadi inspirasi dan motivasi bagi
kita dalam menjalani hidup yang lebih baik dan berkah amin,..
TANAMAN KARET

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan yang dikenal sebagai
latex. Tanaman karet berasal dari bahasa latin yang bernama Havea brasiliensis yang berasal
dari Negara Brazil. Tanaman ini merupakan sumber utama bahan tanaman karet alam dunia.
Padahal jauh sebelum tanaman karet ini dibudidayakan, penduduk asli diberbagai tempat
seperti: Amerika Serikat, Asia dan Afrika Selatan menggunakan pohon lain yang juga
menghasilkan getah Getah yang mirip lateks juga dapat diperoleh dari tanaman
Castillaelastica(family moraceae). Sekarang tanaman tersebut kurang dimanfaatkan lagi
getahnya karena tanaman karet telah dikenal secara luas dan banyak dibudidayakan. Sebagai
penghasil lateks tanaman karet dapat dikatakan satu-satunya tanaman yang dikebunkan secara
besar- besaran. nazarudin dkk1992

Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar Tinggi
pohon dewasa mencapai 15-25 meter. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus dan memiliki
percabangan yang tinggi diatas. Dibeberapa kebun karet ada beberapa kecondongan arah
tumbuh tanamanya agak miring kearah utara. Batang tanaman ini mengandung getah yang
dikenal dengan nama lateks. Daun karet terdiri dari tangkai daun utama dan tangkai anak
daun. Panjang tangkai daun utama 3-20cm. Panjang tangkai anak daun sekitar 3-10cm dan
pada ujungnya terdapat kelenjar. Biasanya ada tiga anak daun yang terdapat pada sehelai
daun karet. Anak daun berbentuk eliptis, memanjang dengan ujung meruncing.Tepinya rata
dan gundul Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah. Jadi jumlah biji biasanya ada tiga
kadang enam sesuai dengan jumlah ruang. Ukuran biji besar dengan kulit keras. Warnaya
coklat kehitaman dengan bercak-bercak berpola yang khas. Sesuai dengan sifat dikotilnya,
akar tanaaman karet merupakan akar tunggang. Akar ini mampu menopang batang tanaman
yang tumbuh tinggi dan besar.
Lebih lengkapnya, struktur botani tanaman karet ialah tersusun sebagai berikut (APP,2008):
Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae Genus : Hevea Spesies : Hevea brasiasiliensis[sunting] Jarak Tanam
Produktivitas satuan luas dipengaruhi oleh jarak tanam dan kerapatan tanaman, disamping
faktor-faktor yang lainya. Jarak yang lebih sempit akan berdampak negative dengan beberapa
kelemahannya. Beberapa kerusakan yang akan terjadi akibat jarak yang lebih sempit adalah:
Kerusakan mahkota tajuk oleh angin Kematian pohon karena penyakit menjadi lebih tinggi
Tercapainya lilit batang sadap lebih lambat Hasil getahnya akan berkurang Oleh sebab itu,
dalam melakukan penanaman, sangat tidak dianjurkan terlalu rapat jarak antara satu pohon
dengan pohon yang lainnya.
Melihat hal tersebut diatas, maka dewasa ini kepadatan kerapatan pohon setiap hektarnya
tidak melebihi dari jumlah 400 sampai dengan 500 pohon. Hal itu berarti jarak tanamnya
perhektar adalah 7x3 m, 7, 14x 3, 33 m atau 8x2,5 m.[sunting] BibitUsaha peningkatan
produktivitas tanaman karet baik pada tingkat perusahaan swasta maupun secara nasional,
harus dilaksanakan dengan menanam klon-klon unggulan terbaru pada saat penanaman baru
ataupun pada saat peremajaan.Klon adalah keturunan yang diperoleh secara pembiakab
vegetatif suatu tanaman . sehingga, cirri-ciri darti tanaman tersebut sama persis dengan
tanaman induknya.. Klon-klon anjuran yang dianjurkan untuk digunakan pada saat okulasi
maupun penanaman bibit unggul adalah bahan tanaman karet.

Penyadapan Pemungutan hasil tanaman karet disebut penyadapan karet. Penyadapan


merupakan salah satu kegiatan pokok dari pengusahaan tanaman karet. Tujuan dari
penyadapan karet ini adalah membuka pembuluh lateks pada kulit pohon agar lateks cepat
mengalir. Kecepatan aliran lateks akan berkurang apabila takaran cairan lateks pada kulit
berkurang Kulit karet dengan ketinggian 260 cm dari permukaan tanah merupakan bidang
sadap petani karet untuk memperoleh pendapatan selama kurun waktu sekitrar 30 tahun. Oleh
sebab itu penyadapan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak kulit tersebut. Jika
terjadi kesalahan dalam penyadapan, maka produksi karet akan berkurang (santosa, 1986)
Untuk memperoleh hasil sadap yang baik, penyadapan harus mengikuti aturan tertentu agar
diperoleh hasil yang tinggi, menguntungkan, serta berkesinambungan dengan tetap
memperhatiakan factor kesehatan tanaman. wikipedia

Karet Merupakan Salah Satu Komoditi Penting


Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting, baik sebagai sumber pendapatan,
kesempatan kerja dan devisa, pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di wilayah
sekitar perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan dan sumberdaya hayati. Namun
sebagai negara dengan luas areal terbesar dan produksi kedua terbesar dunia, Indonesia masih
menghadapi beberapa kendala, yaitu rendahnya produktivitas, terutama karet rakyat yang
merupakan mayoritas (91%) areal karet nasional dan ragam produk olahan yang masih
terbatas, yang didominasi oleh karet remah (crumb rubber). Rendahnya produktivitas kebun
karet rakyat disebabkan oleh banyaknya areal tua, rusak dan tidak produktif, penggunaan
bibit bukan klon unggul serta kondisi kebun yang menyerupai hutan. Oleh karena itu perlu
upaya percepatan peremajaan karet rakyat dan pengembanan industri hilir.

Kondisi agribisnis karet saat ini menunjukkan bahwa karet dikelola oleh rakyat, perkebunan
negara dan perkebunan swasta. Pertumbuhan karet rakyat masih positif walaupun lambat
yaitu 1,58%/tahun, sedangkan areal perkebunan negara dan swasta sama-sama menurun
0,15%/th. Oleh karena itu, tumpuan pengembangan karet akan lebih banyak pada perkebunan
rakyat. Namun luas areal kebun rakyat yang tua, rusak dan tidak produktif mencapai sekitar
400 ribu hektar yang memerlukan peremajaan. Persoalannya adalah bahwa belum ada sumber
dana yang tersedia untuk peremajaan. Di tingkat hilir, jumlah pabrik pengolahan karet sudah
cukup, namun selama lima tahun mendatang diperkirakan akan diperlukan investasi baru
dalam industri pengolahan, baik untuk menghasilkan crumb rubber maupun produk-produk
karet lainnya karena produksi bahan baku karet akan meningkat.

Kayu karet sebenarnya mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan
furniture tetapi belum optimal, sehingga diperlukan upaya pemanfaatan lebih lanjut.
Agribisnis karet alam di masa datang akan mempunyai prospek yang makin cerah karena
adanya kesadaran akan kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam, kecenderungan
penggunaan green tyres, meningkatnya industri polimer pengguna karet serta makin langka
sumber-sumber minyak bumi dan makin mahalnya harga minyak bumi sebagai bahan
pembuatan karet sintetis. Pada tahun 2002, jumlah konsumsi karet dunia lebih tinggi dari
produksi. Indonesia akan mempunyai peluang untuk menjadi produsen terbesar dunia karena
negara pesaing utama seperti Thailand dan Malaysia makin kekurangan lahan dan makin sulit
mendapatkan tenaga kerja yang murah sehingga keunggulan komparatif dan kompetitif
Indonesia akan makin baik. Kayu karet juga akan mempunyai prospek yang baik sebagai
sumber kayu menggantikan sumber kayu asal hutan. Arah pengembangan karet ke depan
lebih diwarnai oleh kandungan IPTEK dan kapital yang makin tinggi agar lebih
kompetitif.Tujuan pengembangan karet ke depan adalah mempercepat peremajaan karet
rakyat dengan menggunakan klon unggul, mengembangkan industri hilir untuk meningkatkan
nilai tambah, dan meningkatkan pendapatan petani.

Sasaran jangka panjang (2025) adalah:


Produksi karet mencapai 3,5-4 juta ton yang 25% di antaranya untuk industri dalam negeri,
Produktivitas meningkat menjadi 1.200 -1.500 kg/ha/th dan hasil kayu minimal 300
m3/ha/siklus
Penggunaan klon unggul (85%)
Pendapatan petani menjadi US$ 2.000/KK/th dengan tingkat harga 80% dari harga FOB; dan,
Berkembangnya industri hilir berbasis karet .

Sasaran jangka menengah (2005-2009) adalah:

Produksi karet mencapai 2,3 juta ton yang 10% di antaranya untuk industri dalam negeri
Produktivitas meningkat menjadi 800 kg/ha/th dan hasil kayu minimal 300 m3/ha/siklus; (c)
Penggunaan klon unggul (55%)
Pendapatan petani menjadi US $ 1.500/KK/th dengan tingkat harga 75% dari harga FOB
Berkembangnya industri hilir berbasis karet di sentra-sentra produksi karet .

Kebijakan operasional di tingkat on farm yang diperlukan bagi pengembangan agribisnis


karet adalah:

Penggunaan klon unggul dengan produktivitas tinggi (3000 kg/ha/th)


Percepatan peremajaan karet tua seluas 400 ribu ha sampai dengan 2009 dan 1,2 juta ha
sampai dengan 2025
Diversifikasi usahatani karet dengan tanaman pangan sebagai tanaman sela dan ternak
Peningkatan efisiensi usahatani.

Di tingkat off farm kebijakan operasional yang dikembangkan adalah :

Peningkatan kualitas bokar berdasarkan SNI


Peningkatan efisiensi pemasaran untuk meningkatkan marjin harga petani
Penyediaan kredit usaha mikro, kecil dan menengah untuk peremajaan, pengolahan dan
pemasaran bersama
Pengembangan infrastruktur
Peningkatan nilai tambah melalui pengembangan industri hilir
Peningkatan pendapatan petani melalui perbaikan sistem pemasaran dan lain-lain.

Kebutuhan investasi untuk peremajaan selama 2005-2009 untuk seluas 336.000 ha adalah
sekitar Rp 2,41 trilyun, sedangkan selama 2005-2025 untuk seluas 1,2 juta ha adalah Rp 8,62
trilyun. Kebutuhan dana untuk investasi pada pabrik karet remah dengan kapasitas 70 ton/hari
adalah Rp 25,6 milyar, namun belum perlu segera penambahan pabrik baru. Untuk kayu karet
, diperlukan dana sekitar Rp 2,12 milyar untuk menghasilkan treated sawn timber dengan
kapasitas 20m3/ hari.

Kebijakan yang diperlukan untuk percepatan investasi adalah :

Penciptaan iklim investasi yang makin kondusif seperti pemberian kemudahan dalam proses
perijinan, pembebasan pajak (tax holiday) selama tanaman atau pabrik belum berproduksi,
pemberian rangsangan kepada pengusaha untuk menghasilkan end product bernilai tambah
tinggi yang non-ban, yang prospek pasarnya di dalam negeri cerah, adanya kepastian hukum
dan keamanan baik untuk usaha maupun lahan bagi perkebunan, dan penghapusan berbagai
pungutan dan beban yang memberatkan iklim usaha
Pengembangan sarana dan prasarana berupa jalan, jembatan, pelabuhan, alat transportasi,
komunikasi, dan sumber energi (tenaga listrik)
Penyediaan dana dengan menghidupkan kembali pungutan dari hasil produksi/ekspor karet
(semacam CESS) yang sangat diperlukan untuk membiayai pengembangan industri hilir,
peremajaan, promosi dan peningkatan kapasitas SDM karet
Pengembangan sistem kemitraan antara petani dan perusahaan, misalnya dengan pola "PIR
Plus", dimana petani tetap memiliki kebun beserta pohon karetnya, dan ikut sebagai
pemegang saham perusahaan yang menjadi mitranya.

Jenis karet
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Ada dua jenis karet, yaitu karet alam dan karet sintetis. Keduanya memiliki kelebihan dan
kelemahan, dan bisa saling menutupi kelemahan masing-masing.

Daftar isi
 1 Karet alam
 2 Karet Sintetis

 3 Manfaat karet sintetis

 4 Lihat pula

 5 Rujukan :

Karet alam

Karet alam mempunyai sifat daya elastisitas dan daya lentur yang baik, plastis, tidak mudah
panas, dan tidak mudah retak. Berbagai jenis karet alam yaitu:

Bahan olah karet

yaitu bahan mentah yang digunakan untuk pengolahan di pabrik. Terdiri dari lateks kebun,
lembar angin, lapisan (slab) tipis, gumpalan (lump) segar. Semuanya berasal langsung dari
pohon karet atau telah mengalami proses pengolahan yang minimal oleh penyadap.

Karet alam konvensional

yaitu karet yang telah diolah dari bahan lateks alami. Secara garis besar terdiri atas 2
golongan yaitu lembaran (sheet) dan lembaran tebal (crepe). Dalam Green book yang di
terbitkan oleh International Rubber Quality and Packing Conference (IRQPC) ada beberapa
jenis:
 Ribbed smoked sheet (RSS)
 White creep dan pale creep

 Estate Brown Crepe

 Compo Crepe

 Thin Brown Crepe Remills

 Thick Blanket Crepe Amber

 Plat Bark Crepe

 Pure Smoked Blanket Crepe

 Off Crepe

Lateks pekat

Biasanya merupakan bahan untuk pembuatan barang yang tipis dan bermutu tinggi.

Karet bongkah

Berasal dari Karet remah yang di keringkan dan di kilang menjadi bandela - bandela dengan
ukuran yang di tentukan.

Karet spesifikasi teknis (Crumb Rubber)

Merupakan Karet yang dibuat secara khusus. Sehingga mutu teknisnya terjamin yang
penetapannya di daarkan pada sifat - sifat teknis. Karet ini di kemas dalam bongkah -
bongkah kecil dengan berat dan ukuran seragam.

Karet ban (Tyre Rubber)

Merupakam karet setengah jadi, sehingga bisa langsung di gunakan oleh konsumen, seperti
untuk membuat Ban.

Karet reklaim (Reclaimed Rubber)

Adalah karet yang di Daur ulang dari karet bekas, seperti bekas roda - roda karet berjalan
pabrik, bekas Ban mobil. Karet ini di usahakan pertama kali pada tahun 1848 oleh Alexander
Parkes. Kelebihan karet reklim adalah: daya lekatnya bagus, kokoh, awet dan tahan lama,
relatif lebih tahan terhadap bensin dan minyak pelumas di bandingkan dengan karet alam
yang baru di buat. Tetapi kekurangannya adalah: kurang kenyal, dan kurang tahan gesekan.

Karet Sintetis
1. Karet sintetis untuk kegunaan umum: SBR (Styrene Butadiene Rubber), BR (Butadiene
Rubber) atau PR (Polybutadiene Rubber), IR (Isoprene Rubber).
2. Karet sintetis untuk kegunaan khusus, seperti karet yang memiliki ketahanan terhadap
minyak, oksidasi, panas atau suhu tinggi, dan kedap gas. Diantaranya IIR (Isobutene Isoprene
Rubber), NBR (Nytrite Butadine Rubber), CR (Chloroprene Rubber), dan EPR (Etylene
Propylene Rubber).

Manfaat karet sintetis

Disebabkan kelebihannya dibandingkan karet alam, seperti tahan minyak, karet ini banyak
digunakan untuk pembuatan pipa karet untuk minyak dan bensin, seal, gasket. Karet CR
mempunyai kelebihan tahan api, untuk pembuatan pipa karet, pembungkus kabel, seal,
gasket, sabuk/ban berjalan. Jenis IR yang tahan gas digunakan untuk campuran pembuatan
ban kendaraan bermotor, pembalut kabel listrik, serta pelapis tangki penyimpan minyak atau
lemak.

Sifat dan Manfaat Bahan Karet Dalam


Kehidupan
Karet dihasilkan oleh pohon karet berupa getah seperti susu yang disebut lateks. Lateks
diperoleh dengan cara menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek
tumbuhan. Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer
alam hasil penggumpalan lateks alam dan merupakan makromolekul poliisoprena (C5H8)n.

Karet alam memiliki banyak sifat unggul antara lain sebagai berikut :
 Karet alam memiliki daya elastis atau daya lenting yang baik, plastisitas yang baik,
mudah pengolahannya, tidak mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan
tidak mudah panas.
 Sifat unggul lain dari karet alami adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap
keretakan, tahan hentakan yang berulang-ulang, serta daya lengket yang tinggi
terhadap berbagai bahan.

Dalam bidang industri, karet alam memiliki peran yang sangat besar. Contohnya adalah ban
pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari bahan baku utama karet alam murni.

Karet sintetis terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak bumi, batu bara, minyak, gas
alam, dan acetylene. Banyak dari karet sintetis adalah kopolimer, yaitu polimer yang terdiri
dari lebih dari satu jenis monomer.

Karet sintetis dapat diubah susunannya sehingga diperoleh sifat yang sesuai dengan
kegunaannya. Karet sintetis dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bahkan dapat
menggantikan fungsi karet alam.

Karet sintetis mempunyai beberapa keunggulan dibanding karet alam yaitu :


 Tahan terhadap suhu tinggi/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas.
 Karet sintetis memiliki banyak jenis.

Berikut beberapa jenis karet sintetis dengan sifat dan kegunaannya.


1. NBR (Nytrile Butadiene Rubber). NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap
minyak, digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran,
seal, gaskot, serta peralatan lain yang banyak dipakai dalam kendaraan bermotor.
2. CR (Chloroprene Rubber), CR dengan ciri tahan terhadap nyala api, digunakan
sebagai bahan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.
3. IIR (Isobutene Isoprene Rubber), IRR mempunyai sifat kedap air, digunakan untuk
bahan ban bermotor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat
penyimpan lemak dan minyak.

Karet dihasilkan oleh pohon karet berupa getah seperti susu yang disebut lateks. Lateks
diperoleh dengan cara menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek
tumbuhan. Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer
alam hasil penggumpalan lateks alam dan merupakan makromolekul poliisoprena (C5H8)n.

Karet alam memiliki banyak sifat unggul antara lain sebagai berikut :
 Karet alam memiliki daya elastis atau daya lenting yang baik, plastisitas yang baik,
mudah pengolahannya, tidak mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan
tidak mudah panas.
 Sifat unggul lain dari karet alami adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap
keretakan, tahan hentakan yang berulang-ulang, serta daya lengket yang tinggi
terhadap berbagai bahan.

Dalam bidang industri, karet alam memiliki peran yang sangat besar. Contohnya adalah ban
pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari bahan baku utama karet alam murni.

Karet sintetis terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak bumi, batu bara, minyak, gas
alam, dan acetylene. Banyak dari karet sintetis adalah kopolimer, yaitu polimer yang terdiri
dari lebih dari satu jenis monomer.

Karet sintetis dapat diubah susunannya sehingga diperoleh sifat yang sesuai dengan
kegunaannya. Karet sintetis dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bahkan dapat
menggantikan fungsi karet alam.

Karet sintetis mempunyai beberapa keunggulan dibanding karet alam yaitu :


 Tahan terhadap suhu tinggi/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas.
 Karet sintetis memiliki banyak jenis.

Berikut beberapa jenis karet sintetis dengan sifat dan kegunaannya.


1. NBR (Nytrile Butadiene Rubber). NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap
minyak, digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran,
seal, gaskot, serta peralatan lain yang banyak dipakai dalam kendaraan bermotor.
2. CR (Chloroprene Rubber), CR dengan ciri tahan terhadap nyala api, digunakan
sebagai bahan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.
3. IIR (Isobutene Isoprene Rubber), IRR mempunyai sifat kedap air, digunakan untuk
bahan ban bermotor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat
penyimpan lemak dan minyak.

Anda mungkin juga menyukai