(UKBM)
BAHASA INDONESIA-3.6/4.6/5/6-6
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KD : 3.6
Nama Peserta Didik :
Nomor Absen :
BIN-3.6/4.6/5/6-6
1. IDENTITAS
a. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia (Wajib)
b. Semester : 5 (Lima)
c. Kompetensi Dasar
g. Materi Pembelajaran:
1) Fakta
a) Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial dari internet.
b) Kutipan Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial dalam Buku Siswa [Maman
Suryaman, Suherli, dan Istiqomah. 2018. Bahasa Indonesia untuk
SMA/MA/SMK/ MAK Kelas XII. Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.] halaman __ s.d.__.
2) Konsep
a) Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial
3) Prosedur
a) Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial.
b) Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan.
2. PETA KONSEP
Mampu memahami
informasi, pendapat, dan
solusi serta simpulan
dalam teks editorial
Teks editorial
Cek pemahaman
Baca buku BTP dan Ikuti kegiatan Evaluasi (soal – soal U
sumber lain tentang belajar pada UKBM & SBMPTN)
materi terkait
c. Kegiatan Inti
Membangun opini publik dengan bergaya jurnalistik dapat dilakukan oleh siapa
saja. Dengan menulis teks opini, berarti kalian telah memberikan wawasan dan
pengetahuan untuk orang lain. Dalam media cetak, seperti surat kabar ataupun
majalah, teks opini bisa ditulis oleh orang di luar media cetak tersebut maupun redaksi
pada media yang bersangkutan. Teks opini yang ditulis oleh redaksi dikenal dengan
sebutan tajuk rencana atau editorial. Sebuah tajuk rencana biasanya mengungkapkan
opini redaksi terhadap suatu permasalahan yang sedang hangat dibicarakan.
Kegiatan 1
Ciri Bahasa Editorial
Di dalam teks editorial, terdapat isu atau topik yang ditonjolkan, kemudian penulis
memberikan pendapatnya terhadap isu tersebut dari satu sisi. Tidak hanya pendapat yang
disampaikan oleh penulis, biasanya juga diikuti dengan alternatif solusi dan pada bagian
akhir penulis memberikan kesimpulan terhaadap argumen-argumen yang telah dikemukakan.
Berikut adalah ciri bahasa yang dikemukakan oleh penulis dalam argumen, alternatif solusi,
dan simpulan.
selayaknya
sebaiknya
seharusnya
justru
perlu
lantas
beruntung
merugikan
tentunya
mengingat
mengherankan
kurang
lebih
kurang lebih
terkesan
kalau
makin
dll.
Contoh:
selayaknya
seharusnya/ harus
perlu
alangkah lebih baik jika
semestinya
jangan
dll
Comtoh:
- Keputusan Komisi Fatwa MUI itu seharusnya dibawa dulu ke Sidang Lengkap
MUI, yang melibatkan seluruh ulama, sebelum menjadi fatwa yang menjadi
pegangan seluruh umat.
- Sebagai wakil rakyat, DPR seharusnya memiliki sense of crisis dan sense of
urgency, dengan menjauhkan diri dari pemikiran terhadap kepentingan dirinya
sendiri.
- Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan, perlu bersikap tegas
menolak usul kenaikan tunjangan penyelenggara negara, mengingat APBN
juga tengah menghadapi tekanan sebagai imbas perlambatan ekonomi saat ini.
- Pemerintih harus langsung turun tangan ke bawah, bertanya ke masyarakat,
kepada orangtua siswa, juga ke siswa. Tanyakan bagaimana ketegasan
psikologis siswa ketika harus mengikuti ujian nasional, bertanyalah kepada
orangtua tentang efektivitas ujian tersebut, untuk selanjutnya ambillah langkah
yang tegas ketika misalnya ditemukan ketidaadilan dalam pelaksanaan ini.
3) Ciri Bahasa Simpulan
Simpulan merupakan suatu pernyataan yang mengandung makna dari topik yang
dibahas atau dibicarakan. Kesimpulan dalam teks editorial diperoleh dari uraian-uraian
yang telah dipaparkan sebelumnya. Sehingga, kesimpulan dapat berupa kalimat yang
bersifat pendapat yang menggeneralkan fakta-fakta dan opini yang ada. Kesimpulan dapat
berwujud harapan, penegasan ulang, atau himbauan. Simpulan biasanya terletak di bagian
akhir teks. Simpulan dalam teks editorial biasanya ditandai dengan kata-kata berikut.
agar
ingat
oleh karena itu
dengan demikian
intinya/ pada intinya
dll
Contoh:
- Kita semua ingin agar negara ini menjadi maju, mampu bersaing di era
globalisasi dalam bidang pendidikan. Dengan demikian, tidak ada cara yang
lebih baik kecuali memberikan perhatian terhadap masalah pendidikan kita di
tanah air.
- Jangan coba-coba menyisipkan titipan dari siapa pun secara selintutan. Waspadai
pula masuknya koruptor licik. Maka, partisipasi publik menjadi poin paling
strategis dalam proses kerja pansel. Ingat, sudah banyak yang muntap (naik pitam)
karena dibohongi realisasi bodong dari janji-janji mulut bergula rezim ini.
- Intinya adalah, kita sendiri yang menciptakan aturan dalam media sosial dan
tetap selalu waspada akan hal-hal yang dapat terjadi.
Kegiatan 2
Kebahasaan
Ciri kebahasaan teks berita lainnya meliputi penggunaan ungkapan, dan kalimat tunggal.
Ungkapan
Sebelum dijelaskan tentang ungkapan, perhatikan kutipan editorial berikut.
KOMPAS.com - Indonesia saat ini memang boleh bangga,
namanya di Perancis sedang naik daun. Menjadi lirikan para
pengusaha Eropa untuk berbisnis sampai hebohnya pembelian
pesawat Airbus dalam jumlah besar oleh sebuah perusahaan
penerbangan Tanah Air di media massa Perancis.
Perhatikan dua kata yang dicetak tebal pada kalimat pertama kutipan berita tersebut,
yaitu: kata-1: naik; dan kata ke-2: daun. Masing-masing kata baik kata naik maupun kata
daun sudah tidak memiliki arti bergerak ke atas menuju bagian tanaman yang tumbuh
berhelai-helai pada ranting pohon. Gabungan kata naik daun dalam konteks kalimat tersebut
sudah berarti terkenal. Kelompok atau gabungan kata tersebut dinamakan ungkapan.
Ungkapan adalah gabungan atau kelompok kata yang memiliki arti lepas dari arti kata
pembentuknya. Sesuai KBBI, ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang
menyatakan makna khusus (makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur).
Kalimat Tunggal
Unsur pembentuk bahasa terdiri atas huruf, kata, frase, klausa, kali mat, paragraf, dan
wacana. Kalimat termasuk salah satu bagian pembentuk paragraf. Paragraf yang padu tentu
dibentuk dari kalimat-kalimat yang padu. Kalimat terbagi atas kalimat tunggal dan kalimat
majemuk. Salah satu ciri teks berita biasanya adalah menggunakan kalimat-kalimat tunggal.
Apa itu kalimat tunggal? Berikut penjelasannya.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu subjek dan predikat. Selain itu, tidak
mustahil ada pula unsur manasuka seperti objek, keterangan tempat, waktu, atau alat. Dengan
demikian, kalimat tunggal tidak selalu dalam wujud yang pendek tetapi juga dapat panjang.
Perhatikan contoh berikut.
Kalimat panjang:
Hujan sejak pagi hari yang membasahi kota Brussels tidak
menghalangi ratusan orang untuk menghadiri acara promosi terpadu
seni, budaya, kuliner, pariwisata dan produk Indonesia ini.
Tugas1
1. Tulislah arti ungkapan yang terdapat dalam kalimat-kalimat berikut.
a. Anak-anak TK kembali meramaikan Panggung Kesenian PMPS pada sore pukul
16.00 sampai dengan pukul 17.45 tanpa satupun yang terlihat demam panggung.
Arti demam panggung: ...
b. Tradisi itu sudah mendarah daging bagi masyarakat setempat.
Arti mendarah daging: ...
c. Budaya Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat dunia.
Arti sebelah mata: ...
d. Pemerintah tidak pernah cuci tangan akan ketidakberhasilan perkembangan budaya
Indonesia.
Arti cuci tangan: ...
e. Anak muda menjadi kambing hitam terpuruknya budaya Indonesia.
Arti kambing hitam: ...
Kegiatan 3
TUGAS
1. Pilihlah sebuah isu yang saat ini sedang ramai menjadi perbincangan!
2. Kemukakan sikapmu terhadap isu tersebut!
3. Tuliskan tujuan yang ingin kamu berikan terkait isu tersebut, apakah kamu akan
menjelaskan isu tersebut saja, menjelaskan latar belakang terjadinya isu tersebut,
memberikan pertimbangan moral, meramalkan kejadian, atau menggabungkan
beberapa tujuan tersebut!
4. Carilah data berupa fakta-fakta yang sesuai dengan isu, sikap dan tujuan terhadap isu
yang akan kamu bahas!
5. Carilah data berupa opini-opini dari pihak tertentu yang sesuai dengan isu, sikap dan
tujuan terhadap isu yang akan kamu bahas!
Catatan: Bertanyalah kepada gurumu jika kamu masih belum memahami tentang tugas
yang diberikan.
Berilah tanda (√) jika tugas yang dikerjakan oleh temanmu sesuai dengan kriteria, dan
berikan tanda (x) jika tugas yang dikerjakan temanmu tidak sesuai dengan kriteria.
Berikan catatan kepada temanmu jika kalian memiliki saran terutama terkait pemilihan
informasi berupa fakta dan opini sebagai untuk menunjang penulisan teks editorial!
Nama Siswa :____________________________________
Nama Korektor :____________________________________
Catatan:
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
___________________________
d. Penutup
1) Evaluasi
A. Pilihlah satu jawaban yang tepat!
1. Apabila kita akan mengembangkan editorial dengan topik “TOP UP E-Money
Dikenakan Biaya” susunan kerangka yang paling tepat adalah ...
A. Pendapat tentang TOP UP E-Money dikenakan biaya → solusi tentang isu TOP
UP E-Money biaya → alasan TOP UP E-Moneydikenakan biaya → argumen
TOP UP E-Money dikenakan biaya.
B. Solusi untuk isu TOP UP E-Money dikenakan biaya → alasan pengenaan TOP
UP E-Money dikenakan biaya → pernyataan pendapat tentang TOP UP E-
Money dikenakan biaya → saran pada TOP UP E-Money dikenakan biaya.
C. Pendapat kontra tentang TOP UP E-Money dikenakan biaya → kebijakan TOP
UP E-Money dikenakan biaya → alasan kontra TOP UP E-Money dikenakan
biaya → saran persoalan TOP UP E-Moneydikenakan biaya.
D. Pendapat dukungan atas TOP UP E-Money dikenakan biaya → kebijakan TOP
UP E-Money dikenakan biaya → alasan mendukung TOP UP E-Money
dikenakan biaya → pentingnya kebijakan TOP UP E-Money dikenakan biaya.
E. Pentingnya TOP UP E-Money dikenakan biaya → sasaran kebijakan TOP UP
E-Money dikenakan biaya → nama bank yang menerapkan TOP UP E-Money
dikenakan biaya → langkah – langkah penerapan kebijakan TOP UP E-Money
dikenakan biaya.
3. Urutan kerangka yang tepat untuk judul karangan “Membina Generasi Muda”
adalah ...
A. Pentingnya membina generasi muda, sasaran membina generasi muda, manfaat
membina generasi muda, bentuk membina generasi muda, langkah-langkah
membina generasi muda.
B. Pentingnya membina generasi muda, bentuk membina generasi muda, langkah-
langkah membina generasi muda, manfaat membina generasi muda.
C. Sasaran membina generasi muda, bentuk membina generasi muda, pentingnya
membina generasi muda, manfaat membina generasi muda, langkah-langkah
membina generasi muda.
D. Langkah-langkah membina generasi muda, pentingya membina generasi muda,
manfaat membina generasi muda, sasaran membina generasi muda,bentuk
membina generasi muda.
E. Bentuk membina generasi muda, langkah-langkah membina generasi muda,
sasaran membina generasi muda,pentingnya membina generasi muda, manfaat
membina generasi muda.
(1) Publik telah dengan kekisruhan tersebut yang tak kunjung usai. (2) Publik
menyaksikan perdebatan yang berkualitas. (3) Di tengah tipisnya harapan publik, kita
menyambut baik pernyataan ketua DPR bahwa masalah di DPR selesai pekan ini.
(4) Pernyataan tersebut memberi harapan. (5) Kita mendorong pimpinan DPR
menggunakan akal sehat dan musywarah mufakat untuk menyelesaikan rebutan kursi
di DPR. (6) Mereka adalah wakil rakyat, bukan semata – mata petugas pantai yang
sepenuhnya dikontrol oleh ketua umumnya. (7) Indonesia adalah negara demokrasi,
bukan oligarki.
(8) Kekisruhan itu membuat pekerjaan rumah tertunda. (9) Padahal, DPR harus
segera berkeja dan perkerjaan itu di depan mata. (10) DPR harus menuntaskan Per
Pilkasa yang diterbitkan Presiden SBY. (11) DPR harus melakukan uji kelayakan dan
kepatuhan dua calon pimpinan KPK.
(Tajuk Rencana Kompas)
2) Refleksi Diri
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda mampu memahami teks editorial?
2. Apakah Anda mampu membedakan teks editorial dengan teks
lainya?
3. Apakah Anda memahami ciri -teks editorial?
4. Apakah Anda menemukan informasi dalam teks editorial?
5. Apakah Anda memahami informasi dalam teks editorial?
6. Apakah Anda mampu menganalisis informasi dalam teks
editorial?
7. Apakah Anda mampu merangkai analisis informasi dalam teks
editorial menjadi sebuah pemikiran yang logis?
8. Apakah Anda bersedia untuk menerapkan pembelajaran editorial
ini dalam kehidupan sehari-hari?
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi
tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar 1, 2, dan 3
yang sekiranya perlu Anda ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus
asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila Anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan,
maka lanjutkan dengan meminta tes formatif pada gurumu.
4. Daftar Pustaka
Maman Suryaman, Suherli, dan Istiqomah. 2018. Bahasa Indonesia untuk
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok
Wajib. Jakarta: Erlangga.
Kosasih, Engkos. 2017. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya
Nomor Absen :