(UKBM)
BAHASA INDONESIA-3.9/4.9/6/9-9
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KD : 3.9
Nama Peserta Didik :
Nomor Absen :
1. IDENTITAS
a. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia (Wajib)
b. Semester : 6 (Enam)
c. Kompetensi Dasar
g. Materi Pembelajaran:
1) Fakta
a) Novel berjudul ... karya ... Penerbit ....
b) Kutipan Teks Novel dalam Buku Siswa [Maman Suryaman, Suherli, dan
Istiqomah. 2018. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII.
Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.] halaman
109 s.d.124.
2) Konsep
a) Novel adalah karangan prosa yang lebih panjang dari cerita pendek dan
menceritakan kehidupan seseorang dengan lebih mendalam dengan
menggunakan bahasa sehari-hari serta banyak membahas aspek kehidupan
manusia. Hal ini mengacu pada pendapat Santoso dan Wahyuningtyas
(2010: 46), yang menjelaskan, "Kata novel berasal dari bahasa latin novellas,
yang terbentuk dari kata novus yang berarti baru atau new dalam bahasa
inggis. Karena novel adalah bentuk karya sastra yang datang dari karya
sastra lainnya seperti puisi dan drama. Ada juga yang mengatakan bahwa
novel berasal dari bahasa Italia novella yang artinya sama dengan bahasa
latin. Novel juga diartikan sebagai suatu karangan atau karya sastra yang
lebih pendek daripada roman, tetapi jauh lebih panjang daripada cerita
pendek, yang isinya hanya mengungkapkan suatu kejadian yang penting,
2
menarik dari kehidupan seseorang (dari suatu episode kehidupan seseorang)
secara singkat dan yang pokok-pokok saja. Juga perwatakan pelaku-
pelakunya digambarkan secara garis besar saja, tidak sampai pada masalah
yang sekecil-kecilnya. Dan kejadian yang digambarkan itu mengandung
suatu konflik jiwa yang mengakibatkan adanya perubahan nasib".
b) Sebutan novel dalam bahasa inggris berasal dari bahasa Itali novella, dalam
bahasa Jerman novelle berarti sebuah barang baru yang kecil, dan kemudian
diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa. Dewasa ini istilah
novella dan novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah
Indonesia novelet (Inggris: novelette) yang berarti sebuah karya prosa fiksi
yang tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek.
c) Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia. Bentuk
sastra ini paling beredar, karena daya komunikasinya yang luas pada
masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua
golongan yaitu sastra serius dan sastra hiburan bisa disebut sebagai karya
sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut menjadi karya yang
indah, menarik dan juga memberikan hiburan kepada pembacanya, tetapi
lebih dari itu. Syarat utama novel adalah harus menarik, menghibur dan
mendatangkan rasa puas setelah orang selesai membacanya.
d) Novel yang baik adalah novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan
santai saja, yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk
menyelesaikannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius
punya fungsi sosial, sedangkan novel hiburan hanya berfungsi personal.
Novel berfungsi sosial karena novel yang baik ikut membina orang tua,
masyarakat menjadi manusia. Sedangkan novel hiburan tidak
memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia
yang terpenting bahwa novel tersebut memikat orang untuk segera
membacanya
3) Prosedur
a) Menganalisis isi dan kebahasaan novel.
b) Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan.
2. PETA KONSEP
3
3. KEGIATAN PEMBELAJARAN (Proses Belajar)
Cek pemahaman
Baca buku BTP dan Ikuti kegiatan Evaluasi (soal – soal U
sumber lain tentang belajar pada UKBM & SBMPTN)
materi terkait
c. Kegiatan Inti
Sastra, dalam banyak hal, memberi peluang kepada pembaca untuk mengalami
posisi orang lain atau sebuah kegiatan dan berempati kepada nasib dan situasi
manusia lain. Diakui atau tidak pengalaman dan kesempatan manusia pada dasarnya
terbatas. Sastra memperluasnya dengan memberi Anda peluang untuk mengalami
nasib dan posisi orang lain sehingga memungkinkan Anda untuk dapat merasakan
kehidupan mereka sehari-hari.
Kegiatan 1
1) Kebahasaan Novel
Kebahasaan yang identik dengan teks novel adalah majas. Melalui majas,
penulis dapat memvariasikan gaya bahasanya. Majas juga mampu memberikan
rasa serta mempertegas kondisi dalam cerita. Oleh sebab itu, majas dapat
dikatakan sebagai salah satu aspek kebahasaan utama yang terdapat dalam novel.
Berikut jenis majas yang sering digunakan dalam novel.
a) Majas Personifikasi
Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat
manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah mempunyao sifat
seperti manusia atau benda hidup.
Contoh:
Baru tiga kilometer berjalan, mobilnya sudah batuk-batuk
Awan pekat melahap langit yang cerah
4
b) Majas Metafora (ungkapan padat)
Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan
langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh:
Raja siang telah pergi ke peraduan. (matahari)
Dia menjadi tangan kanan pengusaha kayu. (orang kepercayaan)
Rudi pulang membawa buah tangan untuk anaknya. (oleh-oleh)
c) Majas Hiperbola
Majas yang melukiskan (pengungkapan )sesuatu secara berlebihan.
Contoh:
Suaranya menggelegar membelah angkasa
Kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya.
d) Majas Eufemisme
Suatu majas atau ungkapan halus yang digunakan sebagai pengganti
ungkapan-ungkapan yang terasa kasar.
Contoh:
Pak, saya izin ke belakang! (ke belakang = ke WC)
Di balik jeruji besi mereka mempertanggungjawabkan semua
kesalahannya. (jeruji besi= penjara)
e) Majas Simile
Majas yang membandingkan sesuatu hal dengan hal yang lainnya
dengan menggunakan kata penghubung atau kata pembanding. Kata
penghubung yang digunakan contohnya seperti, bagaikan, bak, layaknya,
laksana, dll.
Contoh:
Kau bagaikan lilin yang menerangiku di kegelapan malam.
Kecantikan kekasihnya serupa dengan sinar rembulan terang.
f) Majas Metonimia
Sebuah majas yang menggunakan sepatah-dua patah kata yang
merupakan merek, macam atau lainnya yang merupakan satu kesatuan dari
sebuah kata.
Contoh:
Rokok diganti Djarum atau Gudang Garam.
Mobil diganti dengan Kijang.
Terapan dalam kalimat:
Ayah membeli sebatang Djarum Coklat.
Kakak pergi naik Kijang hijau.
Penjelasan:
Kata Djarum Coklat pada kalimat di atas bukanlah merupakan benda
aslinya (sebuah jarum berwarna coklat), melainkan sebuah merek dari
sebuah rokok/kretek.
Kata Kijang hijau pada kalimat di atas bukanlah merupakan benda
aslinya (seekor kijang yang bewarna hijau), melainkan sebuah merek
mobil Toyota
g) Majas Antonomasia
Antonomasia adalah penyebutan terhadap seseorang berdasarkan ciri
khusus yang dimilikinya.
Contoh:
Si Miskin berjalan jauh masuk ke hutan
Si Bule datang ke desa kami
5
h) Majas sinekdok
(1) Pars pro toto
Merupakan majas sinekdoke yang mengungkapkan sebagian untuk
menyatakan keseluruhan.
Contoh:
(a) Per kepala dikenai biaya sebesar Rp 50.000 untuk tiap kali memasuki
wahana bermain itu
(b) Kemana saja kau sudah satu minggu tak menampakkan batang hidung.
Ibu wali kelas mencarimu, menanyaimu ke mana-mana namun tak ada
satupun yang tahu.
(2) Totem pro parte
Kebalikan dari pars pro toto, totem pro parte merupakan majas
sinekdoke yang mengungkapan keseluruhan untuk mengaitkan dengan
sebagian dari sesuatu bagian.
Contoh:
(a) Indonesia telah berhasil menaklukkan mount everest dengan berhasil
mengibarkan sang merah putih di titik tertinggi gunung.
(b) Batu akik telah menjadi barang favourite dikalangan para pria bahkan
wanita
(c) Musik dangdut adalah musik yang paling berkesan bagi masyarakat
Indonesia
Tugas
Tentukan jenis majas dalam kalimat di bawah ini!
1. Takjub aku melihat keduanya seperti pinang dibelah dua.
5. Si Lintah Darat itu mendapatkan azab yang sangat pedih sebelum dia
meninggal dunia.
7. Tidak ada yang boleh meminjam buku milik si kutu buku itu.
6
Kegiatan 2
1) Unsur Instrinsik Novel
Setelah Anda membaca sebuah novel, Anda harus mengetahui unsur-unsur
intrinsik dalam novel. Hal ini bertujuan agar Anda dapat memahami karya sastra
tersebut. Unsur-unsur intrinsik dalam sebuah novel meliputi beberapa unsur, di
antaranya adalah sebagai berikut.
a) Tema
Tema adalah pokok masalah suatu cerita.
b) Latar atau setting
Latar atau setting adalah tempat atau waktu terjadinya peristiwa atau cerita.
c) Alur atau plot
Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang membangun sebuah
cerita. Alur merupakan kerangka cerita. Pada umumnya alur terdiri atas
beberapa tahap:
(1) Tahap pengenalan
Tahap ini menguraikan latar cerita atau penokohan.
(2) Tahap penampilan masalah/konflik
Tahap ini menceritakan persoalan yang dihadapi pelaku cerita. Dalam
tahap ini, akan terjadi konflik antarpelaku.
(3) Tahap konflik memuncak
Tahap ini menceritakan konflik yang dihadapi pelaku yang semakin
meningkat.
(4) Puncak ketegangan/klimaks
Tahap ini menggambarkan ketegangan masalah dalam cerita atau
masalah itu telah mencapai klimaks/puncak.
(5) Tahap ketegangan menurun
Tahap ini menceritakan bahwa masalah yang telah berangsur-angsur
dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
(6) Tahap penyelesaian
Tahap ini menceritakan bahwa masalah tersebut sudah dapat diatasi.
Pengarang memberikan pemecahan dari semua peristiwa sebelumnya.
d) Penokohan
Penokohan atau perwatakan merupakan unsur yang tersurat dalam
sebuah cerita. Anda dapat mengamati penokohan berdasarkan apa yang
ditulis oleh pengarang. Penokohan adalah pelukisan mengenai pelaku atau
tokoh-tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun keadaan batinnya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perhatikanlah:
apa yang dilakukan pelaku;
apa yang dikatakan pelaku;
bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan;
bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
e) Sudut pandang (point of view)
Sudut pandang atau cara bercerita adalah kedudukan pencerita dalam
membawakan cerita atau kisah.Ada beberapa macam sudut pandang atau
cara bercerita.
(1) Sudut pandang orang pertama
Pengarang memakai istilah aku untuk menghidupkan tokoh, seolah-
olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
(2) Sudut pandang orang ketiga
7
Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk men-ceritakan orang
lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut dengan dia.
(3) Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objectivepoint of view)
Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca
menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya dapat menafsirkan
cerita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya
karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntunan terhadap
pembaca.
(4) Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view)
Pengarang seolah serba tahu akan segalanya. Ia dapat menciptakan apa
saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai
efek yang diinginkannya. Pengarang dapat mengomentari kelakuan
para pelakunya dan ia dapat berbicara langsung dengan pembaca.
f) Amanat
Amanat adalah hal yang hendak disampaikan pengarang kepada
pembaca, yang berkaitan dengan tema. Amanat disebut juga hikmah cerita.
Amanat dapat berupa paham-paham tertentu, nasihat-nasihat, ajakan, atau
larangan. Anda dapat mengetahui amanat yang disampaikan pengarang
setelah membaca seluruh karangan.
Tugas
Bacalah sebuah novel!
1. Uraikan sembilan unsur instrinsik novel yang kalian baca!
2. Sajikan dalam bentuk power point dan tayangkan di depan kelas untuk
didiskusikan bersama!
Kegiatan 3
1) Unsur Ekstrinsik Novel
Unsur-unsur ekstrinsik novel adalah unsur dari luar novel tersebut. Adapun
beberapa unsur Ekstrinsik Novel yaitu:
a) Sejarah/Biografi Pengarang biasanya sejarah/biografi pengarang
berpengaruh pada jalan cerita di novelnya.
b) Situasi dan Kondisi secara langsung maupun tidak langsung, situasi dan
kondisi akan berpengaruh kepada hasil karya
c) Nilai-nilai dalam cerita Dalam sebuah karya sastra terkandung nilai-nilai
yang disisipkan oleh pengarang. Nilai-nilai itu antara lain:
(1) Nilai Moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan ahklak atau budi pekerti
baik buruk
(2) Nilai Sosial, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan norma –norma dalam
kehidupan masyarakat ( misalnya, saling memberi, menolong, dan
tenggang rasa )
(3) Nilai Budaya, yaitu konsep masalah dasar yang sangat penting dan
bernilai dalam kehidupan manusia ( misalnya adat istiadat ,kesenian,
kepercayaan, upacara adat )
8
(4) Nilai Estetika , yaitu nilai yang berkaitan dengan seni, keindahan
dalam karya sastra ( tentang bahasa, alur, tema )
Tugas
Bacalah sebuah novel!
1. Temukan data terkait unsur ekstrinsiknya!
2. Nilai apa saja yang Anda dapatkan dalam novel yang Anda baca!
4. Jelaskan keterkaitan antara situasi (waktu) ditulisnya novel dengan isi novel
yang Anda baca!
Kegiatan 4
1) Menulis rancangan novel
Menulis novel memang beragam wujudnya. Namun hal tersebut bukan
berarti bisa sembarangan dalam menulis novel. Seorang penulis novel atau
sastrawan pasti memiliki teknik tersendiri dalam menulis novel agar novelnya
berkualitas dan tidak sembarangan. Salah satu teknik yang dibahas dalam kegiatan
4 ini adalah teknik Cilukba milik Ayu Utami.
Strategi Cilukba merupakan strategi yang dicetuskan oleh sastrawan
Indonesia masa kini, yaitu Ayu Utami. Dasar pembentukannya adalah teori
kenikmatan rasa ingin tahu (Utami, 2015:37). Kenmatan ingin tahu ini terdapat
dalam permainan Cilukba.
Ayu Utami mengkonstruksi permaian tersebut sebagai strategi dalam
menulis cerpen. Tiga struktur pokok dalam plot, dimodifikasi menjadi lebih
menarik melalui strategi Cilukba. Strategi ini telah diterapkan selama setahun
terakhir oleh Ayu Utami dalam kelas sastra, komunitas sastra, dan berbagai
workshop kepenulisan. Berikut ulasan singkatnya.
a) Ci : merupakan pengenalan tokoh dan setting secara umum.
b) Luk : merupakan konflik yang disajikan
c) Ba : merupakan penyelesaian dari konflik yanng berupa klimaks
Keistimewaan strategi ini adalah dengan membuat Ba, yaitu penyelesaian
yang klimaks. Hal tersebut bertujuan untuk menggugah rasa penasaran pembaca
terhadap novel yang dibaca dan berkeinginan membaca nove selanjutnya atau
novel yang ditulis penulis yang sama.
Strategi Cilukba memiliki kelebihan yaitu mampu membuat pembaca
menjadi penasaran sehingga mampu menarik minat baca. Strategi ini juga sangat
cocok apabila diterapkan dalam menghadapi lomba-lomba penulisan cerpen. Hal
ini karena dalam menilai cerpen, juri akan menilai pembuka cerpen dan akhir
ceritanya saja. Apabila dua unsur tersebut menarik, maka juri barulah membaca
keseluruhan. Hal ini berpengaruh terhadap efisiensi waktu penjurian.
Kelemahan strategi Cilukba adalah strategi ini hanya bisa diterapkan pada
penulis yang memiliki kemampuan dalam bersastra. Bagi penulis pemula yang
benar-benar awam akan kesulitan dalam mencerna maksud dari strategi ini.
9
Tugas
1. Buatlah rancangan novel!
5. Jelaskan pesan apa yang ingin Anda sampaikan melalui novel Anda!
d. Penutup
1) Evaluasi
Soal 1
Cermati kutipan novel berikut!
Pendidikan budi pekerti perempuan semata-mata ditujukan untuk keperluan laki-
laki. Segala sifat lemah itu dijadikan sifat perempuan yang termulia.: perempuan
mesti sabar, perempuan mesti lemah lembut, dan perempuan mesti pendiam. Berjalan
perempuan tidak boleh lekas-lekas berbicara, dan tertawa tiada boleh keras. Dalam
segala hal, ia halus.
(Layar Terkembang, Sutan Takdir Alisjahbana)
Kelebihan isi kutipan novel tersebut terdapat pada ….
A. Memberi nasihat kepada setiap laki-laki agar memahami perempuan.
B. Menyampaikan pesan kepada para perempuan agar menjadi gemulai.
C. Berisi pelajaran budi pekerti bagi laki-laki dan perempuan.
D. Berisi ajaran perilaku yang baik bagi semua orang.
E. Mengandung nilai moral yang patut dijadikan teladan.
Jawab 1:
Pembahasan:
Soal 2
Cermati kutipan novel berikut!
Pendidikan budi pekerti perempuan semata-mata ditujukan untuk keperluan laki-
laki. Segala sifat lemah itu dijadikan sifat perempuan yang termulia.: perempuan
mesti sabar, perempuan mesti lemah lembut, dan perempuan mesti pendiam. Berjalan
perempuan tidak boleh lekas-lekas berbicara, dan tertawa tiada boleh keras. Dalam
segala hal, ia halus.
(Layar Terkembang, Sutan Takdir Alisjahbana)
10
Jawab 2:
Pembahasan:
Soal 3
Cermati kutipan novel berikut!
(1) Pengarang dengan terampil sudah berhasil membangun harapan pembaca. (2)
Bahasa dan gaya bercerita lumayanlincah dan menggugah. (3) Insiden tokoh aku
dengan anak-anak juga menjadi unsur-unsur sampigan yang bagus dan membantu
membangun suasana. (4) Bahkan, insiden-insiden semacam ini berhasil menjadikan
bagian yang enak dibaca dari cerita. (5) Namun, pengarang belum memanfaatkannya
sebagai penguat alur.
Pada kutipan ulasan tersebut, pernyataan yang berisi kecaman terdapat pada kalimat
…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawab 3:
Pembahasan:
Soal 4
Rangkaian peristiwa disajikan pada petikan novel satu menggunakan alur …
A. maju
B. mundur
C. campuran
11
D. sorot balik
E. rapat
Jawab 4:
Pembahasan:
Soal 5
Nilai moral yang terdapat pada kedua penggalan cerita tersebut adalah …
A. dendam
B. kasih saying
C. peperangan antarsuku
D. menjaga kehormatan keluarga
E. saling membantu dan menasihati
Jawab 5:
Pembahasan:
2) Refleksi Diri
Setelah Anda belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4 berikut
diberikan Tabel untuk mengukur diri Anda terhadap materi yang sudah Anda pelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini di Tabel berikut.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar
1 s.d. 4 yang sekiranya perlu Anda ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi! Dan apabila Anda menjawab “YA” pada
semua pertanyaan, maka lanjutkan dengan meminta tes formatif pada gurumu.
12
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi Analisis Isi dan Kebahasaan Novel dalam
rentang 0–100, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap materi Analisis Isi dan Kebahasaan
Novel, lanjutkan kegiatan berikut untuk mengevaluasi penguasaan kalian!
4. Daftar Pustaka
Maman Suryaman, Suherli, dan Istiqomah. 2018. Bahasa Indonesia untuk
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok
Wajib. Jakarta: Erlangga.
Kosasih, Engkos. 2017. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya
13
perilakumu ini, Nduk. Ibumu tidak akan sanggup. Jika kamu pergi dan tetap berkeras
kepala sama saja kamu telah membunuh iibumu sendiri, Nduk.
Tegakah kamu, Nduk?
Tegakah ?
(Rumah Tanpa Cinta, Titiek W.S.)
14
C. Kulirik Mas Sunar. Dia duduk bersandar pada kursi. Kaki kanan bertumpu pada
kaki kiri, pandangan matanya hampa. Sesekali, ia isap rokoknya dalam-dalam.
D. Dia gelisah, aku tahu itu. “Aku terpaksa, Piah,” suara Mas Sunar memecah
kebekuan sekaligus menghancurkan hatiku.
E. Aku tak kuasa lagi menahan nyeri di dada.
Jawab 4:
Pembahasan:
Nomor Absen :
15