Fungsional
Makanan tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat
tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut.
Definisi makanan fungsional menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI (BPOM RI),
yaitu: makanan fungsional adalah makanan yang secara alamiah maupun telah melalui proses,
mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap
mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan serta dikonsumsi
sebagaimana layaknya makanan atau minuman yang mempunyai karakteristik sensoris berupa
penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen.
Makanan fungsional masuk pada kategori industri makanan, tetapi di BPOM masuk pada kategori Pangan
Khusus (PK). Hal ini sebab makanan fungsional mempunyai efek dan/atau klaim khusus. Perizinannya
pun agak berbeda dengan makanan biasa, dan termasuk pada kategori high risk (beresiko tinggi),
sehingga saat inspeksi ke tempat produksi, BPOM akan memastikan bahwa line produksi dan hal lainnya
sesuai dengan aturan Cara Pengolahan Makanan yang Baik (CPPB).
(iii) Regulasi kondisi ritme fisik tubuh, (iv) Memperlambat proses penuaan, dan (v)
Menyehatkan kembali (recovery).
Sterilisasi botol
Pasteurisasi susu
Fermentasi/inkubasi susu
3. Perizinan Usaha
Perizinan adalah hal yang wajib dimiliki, jika kita akan melakukan wirausaha. Ijin usaha yang
disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor pajak, akta notaris dari
kantor notaris, SIUP/ TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten dan Ijin MD dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta pendaftaran merek pada Departemen Kehakima.
Contoh keperluan SDM yang diperlukan untuk usaha wirausaha pengolahan yoghurt, yaitu :
a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai: (i) Penanggung
jawab produksi, (ii) Penanggungjawab pemasaran, dan (iii) Penanggungjawab
administrasi dan keuangan.
b. Enam orang karyawan, yaitu 3 (tiga) orang untuk bagian produksi, 2 (dua) orang untuk
bagian pemasaran dan 1 (satu) orang untuk bagian administrasi.
5. Aspek Produksi
aspek terkait produksi yang meliputi peralatan yang diperlukan, bahan baku, bahan kemasan,
bahan tambahan makanan dan teknologi proses pengolahannya.
6. Aspek Keuangan
Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap dan tidak tetap (variabel)
c. Biaya Tetap
d. Total Biaya
f. Harga Jual
g. Penerimaan Kotor
Startegi pemasaran yang akan dijalankan dalam usaha produk makanan fungsional nantinya
adalah dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting diantaranya adalah : a. Area
Pemasaran b. Segmen Pemasaran c. Metode pemasaran
Metode pemasaran yang bisa dijalankan dalam rangka mengenalkan produk makanan
fungsional pada konsumennya adalah :
• Menjaga standar mutu produk serta menjaga kepercayaan dan pelayanan yang ramah pada
konsumen.
• Memberikan kartu pelanggan bagi yang sering membeli memberikan harga khusus.