Anda di halaman 1dari 6

Wirausaha Pengolahan Makanan

Fungsional 
Makanan tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat
tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut.

Definisi makanan fungsional menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI (BPOM RI),
yaitu: makanan fungsional adalah makanan yang secara alamiah maupun telah melalui proses,
mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap
mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan serta dikonsumsi
sebagaimana layaknya makanan atau minuman yang mempunyai karakteristik sensoris berupa
penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen.

A Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Fungsional

Makanan fungsional masuk pada kategori industri makanan, tetapi di BPOM masuk pada kategori Pangan
Khusus (PK). Hal ini sebab makanan fungsional mempunyai efek dan/atau klaim khusus. Perizinannya
pun agak berbeda dengan makanan biasa, dan termasuk pada kategori high risk (beresiko tinggi),
sehingga saat inspeksi ke tempat produksi, BPOM akan memastikan bahwa line produksi dan hal lainnya
sesuai dengan aturan Cara Pengolahan Makanan yang Baik (CPPB).

Makanan fungsional dibedakan dari suplemen makanan atau obat berdasarkan


penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan.

Gambar .Minuman Kesehatan (1) Banderk, (2) Kunyit Asem

Tabel .Contoh makanan fungsional


Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan didapatkan dari makanan fungsional, antara lain
adalah : (i) Pencegahan dari timbulnya penyakit,

(ii) Meningkatnya daya tahan tubuh

(iii) Regulasi kondisi ritme fisik tubuh, (iv) Memperlambat proses penuaan, dan (v)
Menyehatkan kembali (recovery).

Gambar .Skema Pengembangan Ide Produk Kesehatan Khas Daerah

B Sistem Pengolahan Makanan Fungsional

Secara garis besar, prinsip pengolahan terbagi menjadi lima, yaitu:

• Pengolahan makanan dengan penggunaan panas

• Pengolahan makanan dengan suhu rendah

• Pengolahan makanan dengan fermentasi

• Pengolahan makanan dengan bahan tambahan kimiawi

• Pengolahan makanan dengan pengeringan


Pada produk yoghurt, pengolahan yang dilakukan terdiri atas beberapa bagian, yaitu sebagai
berikut:

Sterilisasi botol

Pasteurisasi susu

Fermentasi/inkubasi susu

Cara pembuatan inkubator

C Tahapan Pengembangan Usaha Produksi Makanan Fungsional

1. Pemilihan Jenis Usaha

2. Nama dan Lokasi Perusahaan

3. Perizinan Usaha

Perizinan adalah hal yang wajib dimiliki, jika kita akan melakukan wirausaha. Ijin usaha yang
disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor pajak, akta notaris dari
kantor notaris, SIUP/ TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten dan Ijin MD dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta pendaftaran merek pada Departemen Kehakima.

4. Sumber Daya Manusia (SDM)

 Contoh keperluan SDM yang diperlukan untuk usaha wirausaha pengolahan yoghurt, yaitu :

a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai: (i) Penanggung
jawab produksi, (ii) Penanggungjawab pemasaran, dan (iii) Penanggungjawab
administrasi dan keuangan.
b. Enam orang karyawan, yaitu 3 (tiga) orang untuk bagian produksi, 2 (dua) orang untuk
bagian pemasaran dan 1 (satu) orang untuk bagian administrasi.

5. Aspek Produksi

aspek terkait produksi yang meliputi peralatan yang diperlukan, bahan baku, bahan kemasan,
bahan tambahan makanan dan teknologi proses pengolahannya. 

6. Aspek Keuangan

Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap dan tidak tetap (variabel)

a. Investasi Alat dan Mesin

b. Biaya Tidak tetap (Variabel)

c. Biaya Tetap

d. Total Biaya

e. Harga Pokok Produksi (HPP)

f. Harga Jual

g. Penerimaan Kotor

h. Pendapatan Bersih (Laba)

D Penentuan Media Promosi Makanan Fungsional 

Tabel .Media promosi produk makanan fungsional


E Pemasaran Produk Sistem Konsinyasi untuk Makanan
Fungsional 

Startegi pemasaran yang akan dijalankan dalam usaha produk makanan fungsional nantinya
adalah dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting diantaranya adalah : a. Area
Pemasaran b. Segmen Pemasaran c. Metode pemasaran

Metode pemasaran yang bisa dijalankan dalam rangka mengenalkan produk makanan
fungsional pada konsumennya adalah : 

• Melakukan kerja sama dengan toko-toko kecil dan mini market.

• Pemasangan banner yang menarik di depan toko.

• Pasang iklan di media radio dan media internet.

• Menjaga standar mutu produk serta menjaga kepercayaan dan pelayanan yang ramah pada
konsumen.

• Memberikan kartu pelanggan bagi yang sering membeli memberikan harga khusus.

• Menyebarkan brosur dan stiker usaha


makalah

wirausaha pengolahan makanan fungsional

Anda mungkin juga menyukai