Anda di halaman 1dari 5

BAB VIII

WIRAUSAHA PENGOLAHAN MAKANAN FUNGSIONAL

Gambar .Peta Materi


Makanan tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut.
Definisi makanan fungsional menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI
(BPOM RI), yaitu: makanan fungsional adalah makanan yang secara alamiah maupun
telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-
kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat
bagi kesehatan serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman yang
mempunyai karakteristik sensoris berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang
dapat diterima oleh konsumen.

A. Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Fungsional


Makanan fungsional masuk pada kategori industri makanan, tetapi di BPOM
masuk pada kategori Pangan Khusus (PK). Hal ini sebab makanan fungsional
mempunyai efek dan/atau klaim khusus. Perizinannya pun agak berbeda dengan
makanan biasa, dan termasuk pada kategori high risk (beresiko tinggi), sehingga
saat inspeksi ke tempat produksi, BPOM akan memastikan bahwa line produksi
dan hal lainnya sesuai dengan aturan Cara Pengolahan Makanan yang Baik
(CPPB).

1
Makanan fungsional dibedakan dari suplemen makanan atau obat berdasarkan
penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan.

Gambar .Minuman Kesehatan (1) Banderk, (2) Kunyit Asem


Sumber: hanjuang.com, http://www.hanjuang.com/, http://infomanfaat.com/

Tabel .Contoh makanan fungsional


Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan didapatkan dari makanan
fungsional, antara lain adalah :
1. Pencegahan dari timbulnya penyakit,
2. Meningkatnya daya tahan tubuh,
3. Regulasi kondisi ritme fisik tubuh,
4. Memperlambat proses penuaan, dan
5. Menyehatkan kembali (recovery).

2
Gambar .Skema Pengembangan Ide Produk Kesehatan Khas Daerah
B. Sistem Pengolahan Makanan Fungsional
Secara garis besar, prinsip pengolahan terbagi menjadi lima, yaitu:
1. Pengolahan makanan dengan penggunaan panas
2. Pengolahan makanan dengan suhu rendah
3. Pengolahan makanan dengan fermentasi
4. Pengolahan makanan dengan bahan tambahan kimiawi
5. Pengolahan makanan dengan pengeringan
Pada produk yoghurt, pengolahan yang dilakukan terdiri atas beberapa bagian,
yaitu sebagai berikut:
1. Sterilisasi botol
2. Pasteurisasi susu
3. Fermentasi/inkubasi susu
4. Cara pembuatan inkubator

C. Tahapan Pengembangan Usaha Produksi Makanan Fungsional


1. Pemilihan Jenis Usaha
2. Nama dan Lokasi Perusahaan
3. Perizinan Usaha
Perizinan adalah hal yang wajib dimiliki, jika kita akan melakukan
wirausaha. Ijin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib
Pajak) dari kantor pajak, akta notaris dari kantor notaris, SIUP/ TDP dari Dinas

3
Perindustrian Kota/Kabupaten dan Ijin MD dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM), serta pendaftaran merek pada Departemen Kehakiman.
4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Contoh keperluan SDM yang diperlukan untuk usaha wirausaha
pengolahan yoghurt, yaitu :
a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai: (i)
Penanggung jawab produksi, (ii) Penanggungjawab pemasaran, dan (iii)
Penanggungjawab administrasi dan keuangan.
b. Enam orang karyawan, yaitu 3 (tiga) orang untuk bagian produksi, 2 (dua)
orang untuk bagian pemasaran dan 1 (satu) orang untuk bagian
administrasi.
5. Aspek Produksi
Aspek terkait produksi yang meliputi peralatan yang diperlukan, bahan
baku, bahan kemasan, bahan tambahan makanan dan teknologi proses
pengolahannya.
6. Aspek Keuangan
Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap dan tidak
tetap (variabel)
a. Investasi Alat dan Mesin
b. Biaya Tidak tetap (Variabel)
c. Biaya Tetap
d. Total Biaya
e. Harga Pokok Produksi (HPP)
f. Harga Jual
g. Penerimaan Kotor
h. Pendapatan Bersih (Laba)

D. Penentuan Media Promosi Makanan Fungsional

4
Tabel .Media promosi produk makanan fungsional

E. Pemasaran Produk Sistem Konsinyasi untuk Makanan Fungsional


Startegi pemasaran yang akan dijalankan dalam usaha produk makanan
fungsional nantinya adalah dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting
diantaranya adalah :
1. Area Pemasaran
2. Segmen Pemasaran
3. Metode Pemasaran

Metode pemasaran yang bisa dijalankan dalam rangka mengenalkan produk


makanan fungsional pada konsumennya adalah :
1. Melakukan kerja sama dengan toko-toko kecil dan mini market.
2. Pemasangan banner yang menarik di depan toko.
3. Pasang iklan di media radio dan media internet.
4. Menjaga standar mutu produk serta menjaga kepercayaan dan pelayanan yang
ramah pada konsumen.
5. Memberikan kartu pelanggan bagi yang sering membeli memberikan harga
khusus.
6. Menyebarkan brosur dan stiker usaha.

Anda mungkin juga menyukai