Disusun oleh :
Kelompok 1
Kelas B
PENDAHULUAN
Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk
memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya
dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan
mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi dapat berjalan jika terdapat
lima faktor, yaitu man, material, machine, methode, dan money.
Produksi dalam industri farmasi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,
mengolah, membuat, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang harus mengikuti pedoman yang tertera dalam CPOB sehingga menghasilkan produk obat
yang senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan
penggunaannya. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 245/MenKes/SK/V/1990
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Industri Farmasi, Industri
Farmasi adalah Industri Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu
sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelediki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi. Sedangkan yang dimaksud
dengan bahan baku obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat yang
digunakan dalam pengolahan obat dengan standar mutu sebagai bahan farmasi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses produksi meliputi pengadaan bahan awal,
pencemaran silang, penimbangan dan penyerahan, pengembalian, pengolahan, kegiatan
pengemasan, pengawasan selama proses produksi, dan karantina bahan jadi. Untuk menjaga mutu
obat yang dihasilkan, maka setiap tahap dalam proses produksi selalu dilakukan pengawasan mutu
In Process Control (IPC). Setiap penerimaan bahan awal baik bahan baku dan bahan kemas terlebih
dahulu diperiksa dan disesuaikan dengan spesifikasinya. Bahan-bahan tersebut harus selalu
disertai dengan Certificate of Analisis (CA) yang dapat disesuaikan dengan hasil pemeriksaan.
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan memenuhi
ketentuan CPOB yang senantiasa dapat menjamin produk obat jadi dan memenuhi ketentuan izin
pembuatan serta izin edar (registrasi) sesuai dengan spesifikasinya.
BAB II
ISI
2. Proses Produksi
Proses produksi yang digunakan biasanya menggunakan ban berjalan dan telah
dilakukan secara otomatis mulai dari penyiapan bahan baku, proses produksi itu
sendiri (proses pencampuran, pencetakan), sampai dengan pengemasan. Masing-
masing obat mempunyai jenis dan karakteristik tersendiri dalam proses
produksinya yang menyebabkan masing-masing perusahaan juga mempunyai
perbedaan dalam proses produksinya. Suatu bahan baku tertentu dapat digunakan
untuk memproduksi beberapa macam obat-obatan melalui proses pencampuran
dengan bahan pembantu yang berlainan. Misalnya ekstrak G dicampur dengan
bahan baku A menjadi obat AG, sedangkan ekstrak G dicampur dengan bahan baku
B akan menjadi obat BG.
Dengan adanya karakteristik yang berbeda, proses produksi yang rumit,
bahan baku yang digunakan, serta berkembangnya teknologi produksi, pemeriksa
pajak harus memahami benar kegiatan produksi dari wajib pajak yang diperiksa.