Anda di halaman 1dari 16

Materi Pembelajran kelas XII tahun 2020/2021

Semester Ganjil Semester Genap


• memahami perencanaan usaha pengolahan • memahami perencanaan usaha pengolahan
makanan khas daerah yang dimodifikasi dari makanan fungsional
bahan pangan nabati dan hewani
• menganalisis sistem pengolahan makanan • menganalisis sistem pengolahan makanan
khas daerah yang dimodifikasi dari bahan fungsional
pangan nabati dan hewani
• mengevaluasi kegiatan usaha pengolahan • mengevaluasi kegiatan usaha pengolahan
makanan khas daerah yang dimodifikasi dari makanan fungsional
bahan pangan nabati dan hewani
• menganalisis media promosi produk usaha • merancang media promosi produk usaha
pengolahan makanan khas daerah yang pengolahan makanan fungsional
dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan
hewani
• menganalisis sistem konsinyasi produk usaha • menganalisis sistem konsinyasi produk usaha
pengolahan makanan khas daerah yang pengolahan makanan fungsional
dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan
hewani
Materi usaha pengelolaan makanan khas daerah yang di modifikasi

A. Pangan Khas Daerah sebagai Pendukung Pariwisata


Indonesia memiliki keberagaman pangan yang tersebar di berbagai daerah. Makanan
khs daerah juga menjadi ciri khas dari daerah asalnya. Sehingga makanan khas daerah
juga dapat mendukung pariwisata daerahnya. Saat ini ada 30 jenis kuliner yang
menjadi ikon makanan khas Indonesia. Makanan ini terbagi menjadi makanan
pembuka, makanan utama, dan makanan penutup. Panganan khas daerah Indonesia
akan menjadi daya tarik pariwisata lokal maupun mancanegara untuk datang ke
daerah-daerah Nusantara.
B. Kewirausahaan Produk Pangan Khas Daerah
Kewirausahaan bidang pangan olahan dapat menjadi ide alternatif yang sangat
menjanjikan. Apa lagi Indonesia merupakan negara yang kaya akan panganan khas
daerah. Sebagai seorang wirausahawan pemula sangat dianjurkan untuk lebih kreatif
dan inovatif dengan wirausaha yang dijalankannya, artinya selalu melakukan
diversifikasi produk atau pengembangan produk agar memiliki varian lebih dan
mempunyai kelebihan dibanding pesaingnya. Inovasi juga dilakukan agar konsumen
tidak jenuh dengan produk yang sudah ada. Walaupun produk khas daerah, inovasi
tetap bisa dilakukan, baik inovasi dari sisi rasa, bentuk, maupun kemasannya.
C. Produk Makanan Khas Daerah
1.  Produk Makanan Khas Daerah Hewani
➤ Telur Asin
➤ Dadih
➤ Ikan Asin
➤ Rendang
➤ Sate Srepeh
2. Produk Makanan Khas Daerah Nabati
➤ Papeda
➤ Kripik Buah
➤ Negasari
D. Bahan untuk Pengembangan Pangan Khas Daerah
Bahan yang digunakan dalam pengolahan pangan di bagi menjadi 3 yaitu:
1. Bahan Baku Utama
Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak penggunaannya pada sebuah
produk pangan. Bahan baku dapat berupa bahan nabati dan hewani.
2. Bahan Tambahan Pangan (BTP)
Bahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan
merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan
untuk memperbaiki sifat atau
bentuk produk pangan. Bahan Tambahan Pangan ditambahkan sesuai kepentingan dan
tujuannya.
Contoh bahan tambahan
• Pemanis (Sweetener)
• Pembentuk gel (Gelling agent)
• Pengatur keasaman (Acidity regulator)
• Pengawet (Preservative)
• Pengembang (Raising agent)
• Pengemulsi (Emulsifier)
• Penguat rasa (Flavour enhancer)
• Perisa (Flavouring)
• Pewarna (Colour)
E. Modifikasi Pangan Khas Daerah
Tujuan modifikasi :
1. variasi rasa dan bentuk
2. memperpanjang usia produk
3. meningkatkan tingkat higine produk
Jenis-jenis modifikasi :
1. Modifikasi bahan : untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru.
2.Modifikasi proses : untuk menghasilkan tekstur berbeda, meningkatkan keawetan
dan higene pangan.
3. Modifikasi tampilam : dilakukan dengan pembentukan pangan, penambahan hiasan,
dan pengemasan.
F. Pengemasan dan Pemasaran
1. Pengemasan
a. Fungsi Kemasan
 Melindungi produk dari lingkungan luar
 Melindungi dari benturan
 Untuk penanganan, distribusi, memberi informasi, daya tarik pembeli
b. Jenis-jenis kemasan
 Kemasan Primer : kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk.
 Kemasan Sekunder : pembungkus kemasan primer dan tidak bersentuhan
langsung dengan produk.
 Kemasan Tersier : digunakan untuk distribusi jarak jauh dan membungkus
beberapa kemasan sekunder.
2. Pemasaran
Pemasaran memiliki fungsi penting yaitu untuk mencapai tujuan usaha dalam rangka
memperoleh laba.
Strategi pemasaran terbagi menjadi 4, yaitu :
a. Product (Produk)
Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah :
• Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen,
• Kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar,
• Penciptaan produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen,
• Penciptaan nilai tambah pada produk,
• Penciptaan produk yang mempunyai daur hidup (life cycle) panjang (jangan cuma
booming sesaat).
b. Price (Harga)
Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah:
• Mempertimbangkan harga pokok produksi
• Menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik
• Melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada di pasar.
c. Place (Tempat)
Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk, bisa dilakukan
sebagai berikut:
• Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumen
• Lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen.
• Lokasi yang mempunyai nilai tambah: ada arena bermain anak dan keluarga, suasana
belanja dan bertamasya, konsep “one stop shopping”
d. Promotion (Promosi)
Beberapa saluran promosi yang dapat digunakan dalam membantu meningkatkan
penjualan produk, dapat melalui media sosial, blog dan/atau website. Juga dapat
dilakukan dengan mengikuti bazarbazar yang banyak dilakukan oleh berbagai
instansi/organisasi di lingkungan sekitar.
H. Perencanaan Wirausaha
Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup :
1. Pemilihan Jenis Usaha
Pada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usaha yang ditetapkan.
2. Nama Perusahaan
Kamu harus memberikan nama usaha yang akan dikembangkan. Jika kamu ingin
bentuk usaha berbadan hukum dapat dalam bentuk CV, FIRMA, Koperasi atau PT.
3. Lokasi Perusahaan
Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari
lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan pasar yang
akan dituju. Tahap awal dapat menggunakan salah satu ruangan di rumah atau
menyewa rumah sekitar tempat tinggal.
4. Perijinan Usaha
Ijin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor
pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian
Kota/Kabupaten dan Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, serta
pendaftaran merek pada Departemen Kehakiman.
5. Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam bagian ini harus dapat ditentukan jumlah SDM yang diperlukan.
Contoh keperluan SDM :
a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai Penanggung
jawab produksi, pemasaran, dan administrasi/keuangan.
b. Enam orang karyawan, yaitu 3 orang untuk bagian produksi, 2 orang untuk bagian
pemasaran dan 1 orang untuk bagian administrasi.
6. Aspek Produksi
Di bagian ini diuraikan semua aspek produksi secara detail meliputi peralatan yang
diperlukan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan pangan dan teknologi proses
pengolahannya.
7. Aspek Keuangan
Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap, dan tidak tetap
(variabel).
Beberapa aspek keuangan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Investasi Alat dan Mesin
Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang
dibutuhkan untuk proses produksi.
b. Biaya Tidak tetap (Variabel)
Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi
sifatnya tidak tetap, dapat berubah sesuai jumlah produksinya. Contoh : biaya bahan
baku, bahan pembantu, dan bahan kemasan.
c. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya,
berapa pun jumlah produksinya. Contoh : biaya tenaga kerja, listrik/air, gas,
penyusutan alat, dan lainnya.
d. Total biaya
Tota biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap.
e. Harga Pokok Produksi (HPP)
Harga Pokok Produksi adalah harga pokok dari suatu produk, dimana jika dijual
dengan harga tersebut, maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi.
f. Harga Jual
Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk.
Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen.
g. Penerimaan Kotor
Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan,
sebelum dipotong total biaya.
h. Pendapatan Bersih (Laba)
Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan,
setelah dipotong total biaya.
8. Aspek Pemasaran
a. Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, pengenalan produk kepada teman teman
dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman bermain. Berilah
sedikit tes produk agar mereka bisa mencicipi asinan buah buatan kamu supaya
mereka tertarik membeli.
b. Bila produk mulai dapat diterima dan banyak penggemar, lalu merambah pasar baru
dengan menitipkannya di warung, di toko, atau di kantin sekolah.
c. Manfaatkanlah teknologi internet dan jejaring sosial untuk memperluas pemasaran.
d. Gunakan penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya.
I. Simulasi Wirausaha Produk Modifikasi Pangan Khas Daerah
1. Tahapan pertama adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi.
2. Tahap kedua adalah produksi hingga penjualan.
3. Tahapan ketiga adalah evaluasi.
Materi Pembelajran kelas XI tahun 2020/2021
Semester Ganjil Semester Genap
• Memahami perencanaan usaha pengolahan • Memahami perencanaan usaha pengolahan
makanan khas asli daerah (orisinil) dari makanan internasional dari bahan pangan
bahan pangan nabati dan hewani nabati dan hewani
• Menganalsis sistem pengolahan makanan • Menganalisis sistem pengolahan makanan
khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan internasional dari bahan pangan nabati dan
nabati dan hewani hewani
• Memahami perhitungan titik impas (Break • Memahami perhitungan titik impas (Break
Even Point) usaha pengolahan makanan khas Even Point) usaha pengolahan makanan
asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati internasional dari bahan pangan nabati dan
dan hewani hewani
• Menganalsisi strategi promosi usaha • Menganalisis strategi promosi produk usaha
pengolahan makanan khas asli daerah pengolahan makanan internasional dari bahan
(orisinil) dari bahan pangan nabati dan pangan nabati dan hewani
hewani
• Menganalisis laporan kegiatan usaha • Menganalisis laporan kegiatan usaha
pengolahan makanan khas asli daerah pengolahan makanan internasional dari bahan
(orisinil) dari bahan pangan nabati dan pangan nabati dan hewani
hewani
LINGKUP MATERI
  Ide Dan Peluang Usaha
  Analisa Peluang Usaha
  Sumber Daya Yang Di Butuhkan
  Administrasi Dan Pemasaran
  Komponen Perencanaan Usaha
-Langkah-langkah perencanaan usaha

Ide Dan Peluang Usaha


  Ide bisnis didapat dari inspirasi
 Inspirasi didapat dari kesulitan yang datang bertubi-tubi, dimana banyak orang yang
mungkin tidak mendapatkan solusi untuk pemecahannya namun sebaliknya akan
menyebabkan peluang bagi orang yang bisa membaca situasi tersebut sebagai peluang
bisnis atau peluang usaha.
  Peluang usaha yang dimaksud adalah peluang usaha yang prospektif sehingga bisnis
yang dijalankan dapat menjadi sebuah industri.
Ada 3 teori yang bisa digunakan untuk mendapatkan peluang;
1.     Teori Ketidaksempurnaan
  Berasal dari ketidakpuasan melihat hal-hal yang sudah mapan sehingga akan
mendorong untuk mencoba ide baru,
  tidak ada kata puas karena merasa belum sempurna.
  Rasa puas yang didapat akan menghentikan proses perubahan, pertumbuhan dan
perkembangan.

2.     Teori Berfikir Kreatif


  Berawal dari posisi yang berbeda yang menyebabkan pandangan orang terhadap
sesuatu pun menjadi berbeda sehingga muncul perbedaan pikiran.
  Perbedaan pikiran yang tidak mengikuti pola pikir atau kebiasaan yang rutin akan
menyebabkan seseorang ingin selalu bekerja keras dan tidak mudah puas.
  Selalu bertanya mengapa dan berpikir tidak ada yang tidak mungkin, tidak mau
sebagai subyek namun sebagai obyek.
  Pengetahuan 1 %, Imagination 99%.

3.     Teori Inovasi
  Menjadikan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin,
  memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang bertujuan untuk menambah atau
menciptakan nilai manfaat dari benda yang sudah ada.

Analisa Peluang Usaha


  Analisa kebutuhan pasar
Anda memiliki konsep(rencana), namun sebelum memulai konsep tersebut, Anda
harus tahu apakah konsep Anda memenuhi syarat kebutuhan pasar. Contoh konsep
jasa pengetikan, target pelajar, mahasiswa.
  Analisa kebutuhan materi
Jika konsep usaha Anda sudah tepat dengan kebutuhan pasar. Apakah Materi dari
usaha Anda dapat diperoleh dengan mudah, mencakup bahan baku, tempat, harga, dll.
  Analisa keberlanjutan usaha
Syarat a dan b sudah terpenuhi, namun Anda harus merancang dan memperkirakan
apakah ke depan usaha yang kita jalankan akan berjalan dengan lancar atau perlu
inovasi.
  Analisa persaingan
Setiap usaha tidak lepas dari persaingan sehingga dengan adanya persaingan kita
dapat menentukan harga jual, menentukan fasilitas dan pelayanan, menambahkan
inovasi baru dalam usaha.
  Analisa pendapatan dan pengembangan
Setiap usaha tentunya yang ingin dituju adalah pendapatan. Sehingga harus
diperkirakan BEP yang akan didapat pada pendapatan ke berapa.
  Analisa pengembangan usaha.

Sumber Daya Yang Dibutuhkan Untuk Melakukan Kegiatan Produksi


  Pengelolaan sumber daya usaha dikenal dengan istilah 6M + 1I,  yakni Man
(manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja)
dan Market (pasar).
  Ditambah Information.
  MAN (manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi
selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan
faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat baik dilihat dari konsepsi, filsafat,
maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai
tujuan perusahaan.
  MONEY (uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar & alat pengukur nilai.
  MATERIAL (bahan)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan
tersebut, melainkan membeli dari pihak lain.
  MACHINE (peralatan)
Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya
revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia
yang digantikan oleh mesin.
  METHOD (cara kerja)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien.
  MARKET (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti.
  INFORMATION
Informasi sangat dibutuhkan agar hasil dari suatu hal dikerjakan dapat lebih sempurna.
Suatu proses pekerjaan tidak akan berkembang dengan baik jika tidak bisa menerima
dan menyaring informasi dari luar.

Administrasi Dan Pemasaran


  Administrasi Pemasaran (Marketing) terdiri atas
 Organisasi,
 Tata usaha( Sistem Informasi), dan
 Management Marketing.
  Administrasi Marketing dijalankan oleh
Manager marketing atau Markeing Manager.
  Sales Promotion
Orang yang mengenalkan produk baru ke masyarakat.
  Distribution
Bidang keahlian dan kegiatan untuk mendekatkan barang-barang kita (commodities,
merchandise ) sedekat-dekatnya dan di tempatkan secara semenarik-menariknya
kepada para warga masyarakat.
  Sales
Bidang keahlian dan kegiatan yang bertujuan pokok membuat proses, prosedur, atau
tata cara jual beli begitu cepat, gampang, meyenangkan dan effisien sehingga orang-
orang (pembeli) yang sebenarnya sudah mau membeli di tempat dan barang merk lain
tanpa dirasa tahu-tahu pindah membeli barang dagangan kita.

 Komponen Perencanaan Usaha


1.     Konsep Bisnis
  Konsep bisnis
  merupakan ide bisnis tertulis yang berisi Visi misi sebuah bisnis, dan nilai produk
atau jasa yang akan diberikan kepada pelanggan.
  Konsep bisnis juga menjelaskan mengapa pelaku usaha menawarkan produk atau
jasannya.

2.     Pasar
  Analisa mengenai situasi pasar
  meliputi target pasar, pesaing, proses distribusi, promosi, dan sebagainya.
  Dalam hal ini perlu dibuat sebuah rencana yang matang yang menjabarkan rencana
pemasaran yang akan dijalankan dalam rangka memenangkan persaingan, dan
mencapai target yang telah ditentukan.

3.     Keuangan
  Analisa dan strategi keuangan sangat penting dalam menyusun rencana bisnis guna
memberikan gambaran sistematis terhadap langkah-langkah yang akan
diambil untuk mencapai keuntungan yang diharapkan.

Langkah-langkah perencanaan usaha

1. Analisis pasar
Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari
berbagai masalah pasar. Analisis pasar dilakukan setelah produk sudah ditentukan,
dan menejemen sudah siapkan , maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah
mengadakan analisa pasar. Maksudnya agar ketika produk peternakan yang kita
usahakan sudah berproduksi dengan baik dan manajemen yang dilakukan sudah benar
maka kita tidak akan bingung mau di kemanakan produk yang telah kita buat.
Keberhasilan usaha perusahaan dapat ditentukan oleh ketepatan strategi pemasaran
yang di terapkannya dengan dasar memeperhatikan situasi dan kondisi dari analisis
pasarnya. Dengan melakukan analisis pasar maka dapat diketahui berapa kebutuhan
telur, suplier telur pada saat ini, harga telur maupun tata niaga telur. Besarnya pasar
dapat di tentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa
yang di butuhkan para konsumen. Sedangkan mengenai ruang lingkup pasar, biasanya
mencakup luasnya pasar, misalnya luas pasar menurut geografis, pendidikan para
konsumen, profesi para konsumen, tingkat umur para konsumen, dan lain sebagainya.
Dengan melakukan analisis pasar maka dapat diktahui.

2. Mencari informasi harga sarana produksi


Informasi harga yang utama harus diketahui oleh seorang pengusaha agribisnis unggas
petelur adalah harga : kandang, pakan, pullet, obat, vitamin, peralatan dll

3. Menghitung biaya produksi


Biaya produksi dapat dibedakan dua yaitu biaya investasi atau biaya tetap dan biaya
variabel atau biaya tidak tetap
 Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal
kegiatan proyek dalam jumlah yang cukup besar. Biaya investasi atau biaya tetap (Fix
cost) adalah biaya untuk investasi yang tidak habis pakai. Komponen biaya tetap
terdiri dari tanah, bangunan yang terdiri atas kandang, gudang pakan dan gudang
peralatan serta peralatan (tempat pakan doc, tempat pakan, tempat minum, pemanas,
tabung, selang gas, drum plastik, hand sprayer /semprotan gendong , ember plastik,
timbangan salter, timbangan duduk, sekop, kereta dorong , sumur air, pompa air,
tower air, jaringan air dan jalan.
 Menghitung biaya variabel/ tidak tetap: Biaya tidak tetap atau sering disebut
variable cost merupakan biaya yang habis pakai dan bisa berubah-ubah tergantung
jumlah ayam. Komponen biaya tidak tetap terdiri dari pakan starter, pakan grower dan
pakan layer, vaksin, obat-obatan, vitamin, doc, desinfektan, sekam, gas LPG, listrik,
tenaga kerja , air minum dan pemasaran.

4.Menghitung pendapatan
Pendapatan dari usaha budidaya unggas petelur adalah telur, unggas afkir yaitu baik
unggas-unggas yang tidak produktif dari hasil culling pada periode produksi maupun
unggas culling karena masa produksinya sudah berakhir serta kotoran (pupuk
kandang). Jadi jumlah pendapatan adalah pendapatan dari total dari jumlah telur yang
diproduksi ditambah pendapatan dari penjualan unggas afkir dan penjualan pupuk
kandang.  

5. Menghitung hasil usaha


Hasil usaha dapat dihitung setelah diketahui total dari pendapatan dan biaya. Suatu
usaha dikatakan untung apabila pendapatan lebih besar daripada biaya produksi.
Materi Pembelajran kelas X tahun 2020/2021
Semester Ganjil Semester Genap
• Memahami karakteristik kewirausahaan • Memahami perencanaan usaha pengolahan
dalam menjalankan kegiatan usaha makanan awetan dari bahan pangan hewani
pengolahan makanan awetan dari bahan meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya,
pangan nabati dan hewani administrasi, dan pemasaran
• Memahami perencanaan usaha pengolahan • Menganalisis sistem pengolahan makanan
makanan awetan dari bahan pangan nabati awetan dari bahan pangan hewani dan
meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, pengemasan berdasarkan daya dukung yang
administrasi, dan pemasaran dimiliki oleh daerah setempat
• Menganalisis sistem pengolahan makanan • Memahami perhitungan biaya pengolahan
awetan dari bahan pangan nabati dan (harga pokok pengolahan) makanan awetan
pengemasan berdasarkan daya dukung yang dari bahan pangan hewani
dimiliki oleh daerah setempat
• Memahami perhitungan biaya pengolahan • Memahami strategi pemasaran produk usaha
(Harga Pokok Pengolahan) makanan awetan pengolahan makanan awetan dari bahan
dari bahan pangan nabati pangan hewani secara langsung
• Memahami pemasaran produk pengolahan • Memahami proses evaluasi hasil kegiatan
makanan awetan dari bahan pangan nabati usaha pengolahan makanan awetan dari
secara langsung bahan pangan hewani
• Menganalisis proses evaluasi hasil usaha •
pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan nabati
1.      Pengertian kewirausahaan

a.      Pengertian kewirausahaan secara harafiah


Kewirausahaan berasal dari kata "wirausaha", diberi awalah ke dan akhiran
an. Wirausaha sendiri terdiri dari kata "wira" yang mempunyai arti perwira atau
pahlawan, sedangkan "usaha" mempunyai arti daya atau upaya. Jadi definisi dari
kewirausahaan adalah suatu hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang
untuk melakukan kegiatan yang bersifat bisnis atau yang bukan bisnis (non bisnis
secara mandiri.

b.      Pengertian kewirausahaan mennurut para ahli


1.      Pengertian kewirausahaan menurut Zimmerer (Tahun 1996)
Menurut Zimmerer definisi dari kewirausahaan adalah proses penerapan
kreativitas & emosi dalam memecahkan suatu pemasalahan atau persoalan dan
menemukan suatu peluang untuk memperbaiki kehidupan.

2.      Pengertian kewirausahaan menurut Savary


Definisi kewirausahaan menurut pendapat Savary adalah, asal kata
kewirausahaan adalah Entrepreneur, seperti yang terdapat dalam bukunya yang
berjudul "kamus dagang", definisi dari entrepreneur adalah orang yang membeli
suatu barang dengan harga pasti meskipun orang itu beum mengetahui berapa guna
ekonomisnya akan dijual.

3.      Pengertian kewirausahaan menurut Robin (tahun 1997)


Menurut Robin definisi dari kewirausahaan adalah suatu proses yang dilalui oleh
seseorang yang bertujuan untuk mengejar peluang/kesempatan yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui suatu inovasi, tanpa
memperhatikan sumber daya yang mereka atur.

4.      Pengertian kewirausahaan menurut A. Pekerti (tahun 1999)


Definisi kewirausahaan menurut A. Pekerti adalah kemampuan seseorang dalam
mendirikan, mengatur, mengembangkan dan melembagakan perusahaan yang
dimilikinya.

2.      Macam-macam Kualitas Dasar dan Kualitas Instrumental Kewirausahaan

1.      Kualitas Dasar Kewirausahaan


a.       Daya Pikir, Kualitas dasar daya pikir kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-
dimensi sebagai berikut: berpikir kreatif; berpikir inovatif; berpikir asli/baru/orisinil;
berpikir divergen; berpikir mengembangkan; pionir berpikir;  berpikir menciptakan
produk dan layanan baru; memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan oleh
orang lain; berpikir sebab-akibat; berpikir lateral; berpikir sistem; berpikir sebagai
perubah (agen perubahan); berpikir kedepan (berpikir futuristik); berintuisi tinggi;
berpikir maksimal; terampil mengambil keputusan; berpikir positif; dan versalitas
berpikir sangat tinggi.
b.      Daya Qolbu/Hati, Kualitas dasar daya hati/qolbu kewirausahaan memiliki
karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut:  prakarsa/inisiatif tinggi; ada
keberanian moral untuk mengenalkan hal-hal baru; proaktif, tidak hanya aktif apalagi
hanya reaktif; berani mengambil resiko; berani  berbeda; pro perubahan dan bukan
pro kemapanan; kemauan, motivasi, dan spirit untuk maju sangat kuat; memiliki
tanggungjawab moral yang tinggi; hubungan interpersonal bagus; berintegritas
tinggi; gigih, tekun, sabar, dan pantang menyerah; bekerja keras; berkomitmen
tinggi; memiliki kemampuan untuk memobilisasi orang lain; melakukan apa saja
yang terbaik; melakukan  perbaikan secara terus menerus; mau memetik pelajaran
dari kesalahan, dari kesuksesan, dan dari praktek-praktek yang baik; membangun
teamwork yang kompak, cerdas, dinamis, harmonis, dan lincah; percaya diri;
pencipta  peluang; memiliki sifat daya saing tinggi, tetapi mendasarkan pada nilai
solidaritas; agresif/ofensif; sangat humanistik dan hangat pergaulan; terarah pada
tujuan akhir,  bukan tujuan sesaat; luwes dalam pergaulan; selalu menginginkan
tantangan baru.
c.       Daya Pisik, Kualitas dasar daya pisik/raga kewirausahaan memiliki karakteristik/
dimensi-dimensi sebagai berikut: menjaga kesehatan secata teratur; memelihara
ketahan/stamina tubuh dengan baik; memiliki energi yang tinggi; dan keterampilan
tubuh dimanfaatkan demi kesehatan dan kebahagiaan hidup.

2.      Kualitas Instrumental Kewirausahaan 


Jika seseorang ingin menjadi wirausahawan sukses, maka selain memiliki
kualitas dasar kewirausahaan sebagaimana diuraikan sebelumnya, dia harus juga
memiliki kualitas instrumental kewirausahaan yang kuat yaitu penguasaan disiplin
ilmu, baik mono disiplin ilmu, antar disiplin ilmu, maupun lintas disiplin ilmu.
Kewirausahaan  bukanlah sekadar mono-disiplin (ekonomi, matematika,
manajemen, dsb.) dan juga bukan hanya antar disiplin ilmu (manajemen
perusahaan, ekonomi pertanian, psikologi industri, dsb.), akan tetapi juga lintas
disiplin ilmu (lingkungan hidup, kependudukan, dsb.).

3.      Pengembangan Kewirausahaan

a.      Langkah-langkah memulai wirausaha


Secara umum langkah-langkah melakukan wirausaha adalah sebagai berikut :

1.  Tahap memulai


Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang
mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan
‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan.

2.  Tahap melaksanakan usaha


Dalam tahap ini, seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait
dengan usahanya, mencakup aspek- aspek: pembiayaan, sumber daya manusia,
kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko
dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

3.  Tahap mempertahankan usaha


Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang te- lah dicapai melakukan
analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi
yang dihadapi.
4.  Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan, perluasan usaha menjadi salah satu pilihan
yang mungkin di ambil.

b.      Cara-cara mengembangkan kewirausahaan


 dilakukan melalui pentahapan sebagai berikut :

1.      melakukan evaluasi diri tentang tingkat/level kepemilikan kewirausahaan. Ini


dapatdilakukan melalui pengisian daftar kualitas kewirausahaan atau menjawab
sejumlah pertanyaan tentang kewirausahaan yang dilakukan setulus-tulusnya dan
sejujur- jujurnya. Hasil pengisian daftar/jawaban tersebut berupa profil diri
kewirausahaan.

2.      berdasarkan hasil evaluasi diri (profil diri jiwa kewirausahaan), selanjutnya ditempuh
melalui  berbagai upaya yang disebut “belajar”.

3.      mempelajari kewirausahaan dapat dilakukan melalui berbagai upaya, misalnya:


berpikir sendiri (otak kita kaya untuk berpikir), membaca (buku, jurnal, internet/web-
site), magang, kursus  pendek, belajar dari wirausahawan sukses, pengamatan
langsung dilapangan, dialog dengan wirausahawan sukses, mengikuti seminar,
mengundang wirausahawan sukses, menyimak acara-acara kewirausahaan di
televisi, atau cara-cara lain yang dianggap tepat bagi dirinya untuk mempelajari
kewirausahaan.

4.      Profil dan Ciri-Ciri Wirausaha yang Berhasil

Seorang wirausaha adalah seorang manusia tangguh, yang memiliki


karakteristik-karakteristik yang positif. Pada umumnya dalam diri para wirausaha
yang berhasil memiliki profil dan ciri-ciri sebagai berikut :
1.         Memiliki motif berprestasi tinggi
2.         Dorongan kemauan yang kuat
3.         Kepercayaan diri
4.         Uang hanya sebagai ukuran keberhasilan
5.         Pengambil risiko yang moderate
6.         Dapat menangani kegagalan
7.         Kebebasan
8.         Menggunakan waktu dengan efektif
9.         Kepemimpinan
10.       Inovatif, dan penuh akal
11.       Mudah menjalin hubungan
12.       Tanggap terhadap saran, kritik, dan umpan balik
13.       Senang pada hal-hal yang mengandung tantangan
14.       Ulet, tekun, dan kerja keras
15.       Berorientasi ke masa depan
16.       Menetapkan tujuan secara jelas
17.       Mengambil prakarsa/inisiatif
18.       Fleksibel
19.       Terbuka akan wawasan baru
analisis kemungkinan kegagalan usaha.

NO Keberhasilan Kegagalan wirausahawan


wirausahawan
Tidak kompeten dalam
1 memiliki kemampuan manajerial atau kepemimpinan
majerial atau jiwa
kepemimpinan
Selalu komitmen dalam Kurang berpengalaman
2 pekerjaan, memiliki etos
kerja dan bertangggung
jawab

Kurang dapat mengendalikan


3 Selalu mencari peluang keuangan
4 Memiliki kreattifitas & Gagal dalam perencanaan
inovatif tinggi
Berani menghadapi Sikap yang kurang sungguh-
5 resiko sungguh dalam berusaha
Meremehkan kebutuhan usaha
6 Selalu perspektif atau bisnis
7 Mandiri atau tidak Sikap yang kurang sungguh-
ketergantungan sungguh dalam berusaha
8 Memiliki kerampilan Ketidakmampuan dalam
personal melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan

Anda mungkin juga menyukai