0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan11 halaman
Catatan ini berisi tentang perencanaan usaha makanan internasional yang mencakup ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran. Terdapat analisis peluang usaha makanan internasional dan sumber daya yang dibutuhkan seperti tenaga kerja dan modal.
Catatan ini berisi tentang perencanaan usaha makanan internasional yang mencakup ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran. Terdapat analisis peluang usaha makanan internasional dan sumber daya yang dibutuhkan seperti tenaga kerja dan modal.
Catatan ini berisi tentang perencanaan usaha makanan internasional yang mencakup ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran. Terdapat analisis peluang usaha makanan internasional dan sumber daya yang dibutuhkan seperti tenaga kerja dan modal.
3.6 Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran 3.6.1. Memahami ide dan peluang usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani 3.6.2. Memahami analisa peluang usaha makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani 3.6.3. Memahami sumber daya yang di butuhkan pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani 4.6 Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran 4.6.1. Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
Ide dan Peluang Usaha Makanan Internasional
Di era globalisasi ini interaksi manusia antar negara
menjadi semakin tinggi. Banyak warga negara asing yang keluar masuk ke suatu negara. Dalam kegiatannya tersebut, tentu saja orang membutuhkan makan untuk hidup. Bagi warga negara asing yang hidup di negara lain tentu saja merindukan masakan khas negaranya untuk bisa menikmati di tempat tinggal mereka saat ini.
Demikian juga penduduk aslinya. Mereka juga
memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk dapat menikmati masakan dari negara lain. Hal ini membuka peluang usaha yang potensial untuk membuka usaha makanan internasional. Jika seseorang memiliki keahlian memasak dengan standar internasional yang bisa diterima semua orang, maka peluang usaha terbuka lebar untuknya. Semua orang butuh makan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, Membuka warung makan atau restoran atau rumah makan menjadi sebuah pilihan bisnis yang sangat baik dan dapat menjadi bisnis yang abadi atau evergreen.
Dengan dibukanya Indonesia menjadi salah satu daerah
tujuan wisata, tentu saja banyak turis-turis mancanegara yang berkunjung dan ingin makan makanan yang berasal dari negaranya. Jika dicermati dengan baik, hal ini menjadi peluang yang sangat baik untuk berwirausaha makanan internasional.
Sebelum memulai usaha makanan internasional, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :
1. Tentukan jenis makanan internasional yang akan
dibuat
Menentukan jenis makanan internasional dapat dilihat
dari banyaknya asal negara turis yang datang berkunjung. Selain itu, perlu juga dilihat ketersediaan bahan makanan di lingkungan sekitar. Sehingga dapat diketahui jenis makanan yang dibuat sesuai dengan keinginan pasar dan bahan baku pun mudah untuk didapat.
2. Mengolah makanan dengan tepat
Cita rasa yang lezat menjadi salah satu faktor penentu
suksesnya bisnis kuliner. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengolah makanan dengan tepat. Pelajarilah cara mengolah makanan dari negara asal, sehingga diperoleh cita rasa yang hampir mirip dengan negara asalnya.
3. Gunakan bumbu yang tepat
Ada beberapa jenis makanan internasional yang
menggunakan bumbu asli dari negara asal. Jika memungkinkan gunakan bumbu yang asli. Namun jika tidak memungkinkan gantilah dengan menggunakan bumbu sejenis yang ada di lingkungan sekitar.
Kita juga melakukan kreasi menggunakan bumbu yang
disesuaikan dengan selera masyarakat sekitar. Inovasi dalam mengolah bumbu-bumbu makanan internasional harus selalu dilakukan sehingga makanan yang dibuat memiliki cita rasa yang nikmat dan disukai pasaran.
4. Carilah lokasi yang tepat
Dalam memilih lokasi usaha, pilihlah lokasi usaha yang
strategis yang mempermudah calon pembeli datang ke warung makan atau restoran. Usahakan lokasi tempat usaha terlihat dengan jelas, mudah untuk dicapai dengan transportasi umum dan memiliki lokasi parkir yang memadai.
5. Tentukan harga yg bersaing
Ketika memulai usaha, sebaiknya tidak mamasang tarif
yang terlalu mahal. Berikan harga promo di minggu- minggu atau bulan-bulan awal sehingga akan banyak pengunjung untuk datang ke warung yang baru dibuka.
6. Berikan pelayanan prima
Berikan pelayanan yang berkualitas baik, misalnya
melayani dengan cepat, cekatan, dan ramah. Hal ini akan membuat pelanggan merasa puas dan akan selalu ingat. Sehingga mereka akan dengan senang hati selalu datang ke warung/restoran. Kenalilah pelanggan tetap agar mereka merasa senang karena diperhatikan.
7. Konsisten dalam pelayanan
Buka dan tutuplah warung dengan jadwal yang tetap.
Jika ada perubahan jadwal berilah pemberitahuan sebelumnya, sehingga pelanggan tidak merasa kecewa karena datang ke warung yang tutup. Selain itu berikan harga yang tetap.
Jika ada kenaikan harga bahan makanan dapat disiasati
dengan memberikan makanan dengan porsi yang sedikit diperkecil. Konsistensi dalam kualitas melayani pelanggan,menjaga kebersihan, dan menjaga kualitas rasa sangat dibutuhkan dalam usaha makanan Internasional yang baru dibuka sehingga disenangi pembeli.
Analisa peluang usaha makanan internasional dari
bahan pangan nabati dan hewani
1. Analisa kebutuhan pasar
Anda memiliki konsep(rencana), namun sebelum memulai konsep tersebut, Anda harus tahu apakah konsep Anda memenuhi syarat kebutuhan pasar. Contoh konsep jasa pengetikan, target pelajar, mahasiswa. 2. Analisa kebutuhan materi Jika konsep usaha Anda sudah tepat dengan kebutuhan pasar. Apakah Materi dari usaha Anda dapat diperoleh dengan mudah, mencakup bahan baku, tempat, harga, dll. 3. Analisa keberlanjutan usaha Syarat a dan b sudah terpenuhi, namun Anda harus merancang dan memperkirakan apakah ke depan usaha yang kita jalankan akan berjalan dengan lancar atau perlu inovasi. 4. Analisa persaingan Setiap usaha tidak lepas dari persaingan sehingga dengan adanya persaingan kita dapat menentukan harga jual, menentukan fasilitas dan pelayanan, menambahkan inovasi baru dalam usaha. 5. Analisa pendapatan dan pengembangan Setiap usaha tentunya yang ingin dituju adalah pendapatan. Sehingga harus diperkirakan BEP yang akan didapat pada pendapatan ke berapa. 6. Analisa pengembangan usaha. Sumber Daya yang Dibutuhkan Dalam Usaha Makanan Internasional
Dalam melaksanakan wirausaha makanan internasional
sumber daya yang Dibutuhkan diantaranya :
1. Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang
tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk melaksanakan produksi. Faktor produksi alam yang digunakan untuk usaha makanan internasional adalah:
1) Faktor produksi alam pertama adalah air. Air
dapat digunakan untuk mencuci alat dan bahan makanan, memasak, dan minum.
2) Tanah. Dapat digunakan sebagai lokasi
usaha. 3) Iklim dan udara, sangat berpengaruh pada usaha makanan. Misalnya untuk daerah dingin, buatlah makanan yang dapat menghangatkan tubuh.
4) Tumbuh-tumbuhan dan hewan, merupakan
faktor produksi utama dalam usaha makanan internasional. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan dapat digunakan sebagai bahan makanan internasional. Selain itu, hewan juga dapat digunakan untuk mengangkut bahan makanan.
2. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kemampuan
yang dimiliki manusia, baik jasmani maupun rohani yang digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi tenaga kerja yang digunakan pada usaha makanan internasional adalah :
1) Tenaga Kerja Jasmani
Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan isik berupa keterampilan dan merupakan tenaga kerja pelaksana. Tenaga kerja jasmani dapat dibagi berdasarkan pendidikan dan latihan yang dimiliki tenaga kerja, yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a) Tenaga kerja terdidik (skilled labour)
adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus sebelum memasuki dunia kerja misalnya chef (ahli masak).
b) Tenaga kerja terlatih (trained labour)
adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, misalnya tukang masak.
c) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak
terlatih (Unskilled and untrained labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, contohnya tukang sapu dan pesuruh. 2) Tenaga kerja rohani
Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih
banyak menggunakan kemampuan intelektual dalam melakukan aktivitasnya, contohnya manager pemasaran.
Selain faktor produksi alam dan tenaga kerja, sumber
daya yang dibutuhkan dalam usaha kuliner makanan internasional lain yaitu modal dan produksi kewirausahaan.