Kegiatan 1.
Ada tiga orang pemimpin, yaitu Ikal salah satunya, yang kedua Arai, dan selanjutnya Jimbron,
anak angkat seorang pendeta, karena mereka yatim piatu sejak kecil.
Ikal dan Arai begitu pintar di sekolahnya, Arai dan Ikal selalu menduduki rangking 3 dan 5
besar, sedangkan Jimbron menduduki rangking 78 dari 160 siswa.
Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai orang susah seperti mereka tidak akan berguna
tanpa mimpi, aria dan Ikal mempunyai mimpi yang sangat tinggi, yaitu melanjutkan study ke
Sarbonne Prancis. Mereka terpukau dengan cerita guru keseniannya yaitu Pak Belia yang selalu
menyebut-nyebut indahnya kota itu.
Setelah mereka selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Bogor, sedangkan Jimbron telah
memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitung. Jimbron menghadiahkan kedua
celengannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Prancis.
Ikal dan Arai sudah berbulan-bulan di Bogor untuk mencari pekerjaan untuk bertahan hidup
tetapi susahnya minta ampun. Akhirnya Ikal pun diterima untuk menjadi tukang pos dan aria
memutuskan emrantau ke Kalimantan dan berikutnya Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI
dan setlah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing
berhasil ia singkirkan dan akhirnya ia lolos.
Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya Ikal dan Arai dipertemukan dalam suatu forum
yang begitu indah dan terhormat. Aria yang sebelumnya tanpa kabar, ternyata ia kuliah di
Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan bioilogi.
Ketika mereka mendapatkan sebuah surat, mereka berdebar-debar, setelah membukanya surat
itu menyatkaan bahwa ia mendapatkan beasiswa ke Eropa.
Akhirnya Ikal dan Arai diterima di Universitas Sarbone Prancis. Dan disinilah perjuangan dari
mimpi-mimpi mereka dimulai.