Anda di halaman 1dari 12

PENANGANAN DIABETES MELLITUS

PADA ANGGOTA KELUARGA

Kencing manis atau diabetes mellitus adalah penyakit yang berhubungan dengan kadar

gula pada seseorang, biasanya diungkapkan untuk menyebut kadar gula pada darah yang

berlebihan, keluar dari batas kenormalan. Pada orang yang normal, air kemih yang keluar tidak

memiliki kandungan zat yang berguna bagi tubuh, baik gula maupun yang lainnya.

Keadaan yang normal, baik kecil ataupun besar, tua atau muda, laki – laki atau

perempuan, yang sudah menikah ataupun belum, di dalam tubuhnya pasti terdapat unsur gula

darah, namun kadarnya normal sesuai dengan kebutuhan tubuh dan tidak berlebihan atau

kekurangan.

Setelah memahami permasalahan di atas, anda bisa memahami pula bahwa zat gula tidak

harus dihilangkan secara keseluruhan dari dalam tubuh kita. Berarti penyembuhan diabetes

hanya bersifat memperbaiki dan menormalkan atau mengembalikan fungsi dan jumlah kadar

gula dalam darah saja, bukan menghilangkan dari dalam tubuh.

Adapun mengenai jenis pengobatan yang terbaik, kami tidak bisa mengatakan secara

pasti karena pengobatan yang terbaik harus memperhatikan beberapa aspek, diantaranya kondisi

badan, kekuatan pasien, lingkungan, pekerjaan, kadar gula dan faktor penyebab penyakit. Jadi,

pengobatan yang terbaika dalah relatif, bergantung pada sistem kerja, istirahat, dan pola makan

minum orang tersebut.

Ada dua organ yang memiliki hubungan erat di dalam masalah ini,yaitu ginjal dan hati.

Kedua organ inilah yang memicu terjadinya kepincangan di dalam permasalahan kencing manis,

biak hal ini disebabkan kerusakan yang berada pada ginjal atau hati, ataupun keusakan yang

diakibatkan pola makan yang jelek. Jeleknya pola makan akan mempengaruhi dan mewarnai

sistem kerja lambung, limpa, usus kecil, dan sistem kerja usus besar yang cenderung akan

memperparah sistem kerja hati dan ginjal.

Ada dua terapi yang bisa anda pilih : Pertama, lewat jalur perbaikan unsur penunjang

kenormalan kencing manis; kedua, langsung lewat dua organ pemicu kencing manis, yaitu hati

dan ginjal. Secara umum, kedua jenis terapi ini memiliki nilai lebih dan kurang.
Nilai lebih terapi pertama, hasi yang diperoleh lebih bagus dari pada jenis terapi kedua,

namun terapi ini membutuhkan waktu yang lama, efek kerjanya sangat lambat (tidak disarankan

bagi mereka yang memiliki sifat mudah mengeluh, kurang sabar, lemah, dan penyakit sudah

kritis). Adapun nilai lebih terai kedua, efeknya cepat sehingga tidak banyak waktu yang

dibutuhkan untuk terapi.

Adapun berdasarkan pengalaman yang pernah kami tangani, cara yang efektif adalah

terapi yang kedua, dimana diabetes kami beri terapi dengan pembekaman yang dipadukan

dengan pemijatan dengan sistem batu atau pun minimalnya dengan pemijatan alat pijat refleksi.

Akan tetapi, kami tidak menganjurkan jika anda hanya coba – coba dengan praktek bekam ini

karena berbaaya bagi yang tidak berpengalaman.

Cara lain yang bisa anda lakukan adalah dengan cara tradisional berpa ramuan tumbuhan,

diantaranya :

Kumis Kucing ...................................... 15% Sambiloto ............................................. 10%

Temu Lawak ........................................ 20% Kejibeling ............................................. 5%

Tapak Dara .......................................... 15% Pegagan ................................................. 10%

Cabai Jawa .......................................... 5% Daun Dewa ........................................... 10%

Daun Pepaya ........................................ 10%

Sebaikknya anda keringkan semua bahan di atas, kemudian tumbuk dan seduhlah dengan

air hangat. Hindari memakan mangga ataupun makanan yang menyebabkan munculnya bisul

baru. Wallohu A’lam.


MERANGSANG KECERDASAN

PENGLIHATAN BAYI

Penglihatan pada dasarnya adalah sebuah fungsi tubuh. Indra penglihatan akan berfungsi

lebih efektif ketika mata bayi bergerak dengan aktif, mengambil informasi sensoris dari

lingkungan.

Saat lahir bayi sudah dapat melihat. Hal ini dibuktikan dengan penelitian oleh para dokter

ahli bahwa 42 menit setelah lahir penglihatan bayi sudah dapat berfungsi dan kemudian bayi

sudah dapat menirukan smua ekspresi wajah dari pengasuhnya.

Stimulasi (rangsangan) yang dianjurkan :

a. Usian 0 – 3 Bulan

Menatap si kecil dengan jarak 30 cm akan mengasyikkan. Biasanya dia akan berbalik

menatap kita. Ketika yakin dia menatap kita, ubahlah ekspresi wajah, julurkan lidah atau

majukan bibir. Sejak lahir permainan tatap muka adalah permainan yang paling digemari

bayi.

Rangsangan visual lain dengan benda/mainan yang mempunyai warna mencolok,

kontras gelap dan terang, objek yang bergerak; wajah ibunya adalah obyek yang paling

disukai untuk menarik perhatian, bentuknya, gerakannya, dan suaranya.

Perubahan posisi yang sering dari telentang ke tengkurap, dari tengkupa ke

gendongan dari kursi ke ayunan memungkinkan bayi mendapatkan berbagai stimulasi dari

penglihatan dan pemandangan yang berbeda.

b. Usia 3 – 6 Bulan

Bayi senang memandang wajah dan mainan yang menarik. Ambillah mainan yang

warna – warni gerakkan perlahan ke depan dan kebelakang untuk merangsang

penglihatannya. Bayi mulai mengikuti gerakan tangan dan kakinya dengan matanya. Inilah

sat mulai terjadi koordinasi dari gerakan tangan dan mata.

Bayi mampu membawa benda – benda ke depan matanya untuk ia teliti dan pelajari.

Carilah semua tempat yang berbeda yang baik untuk pengamatan atau duduklah di

luar dengan bayi untuk memberikan stimulasi yang luar biasa dari benda yang bergerak.
c. Usian 6 – 9 Bulan

Bayi sudah mulai merangkak. Berikan mainan di depannya, ia akan mencoba

merangkak untuk meraih mainannya.

Bermain paling menyenangkan dan memberikan perspektif lain tentang dirinya.

Permainan “Cilukba” akan mengajarkan kepada bayi bahwa benda yang hilang akan

muncul kembali. Permainan yang merangsang koordinasi mata dan tangan penting untuk

membantu mengembangkan rangkaian di otaknya.

Luangkan waktu khusus untuk buku, waktu tidur juga baik. Biarkan si kecil

memegang buku dan membalikkan halamannya.

d. Usia 9 – 12 Bulan

Bayi tertarik pad agambar, ukuran buku, membolak 0 balik halaman, dan memegang

serta menyentuh buku.

Carilah gambar berwarna – warni di majalah atau yang lainnya, dan siapkan beberapa

buku dengan berbagai ukuran. Temani anak memahami gambar dan memegang – megang

buku serta membolak – balik halamannya. Tunjukkan keceriaan mimic wajah anda

kepadanya. Wajah yang riang akan berpatri dalam otak si bayi.

Demikianlah permainan sederhana untuk putra dan putrid yang berumur dari lahir

sampai 12 bulan. Selamat mencoba.


PERUT GATAL PADA IBU HAMIL

Wanita hamil sering didapati mempunyai penyakit kulit bisa, namun ada beberapa

penyakit kulit yang erat hubungannya dengan kehamilan, yaitu seperti Prurigo Gestationis dan

Herpes Gestationis. Di sini insya Allah akan dibahas tentang apa itu Prurigo Gestationis dan

Herpes Gestationis.

a. Prurigo Gestationis

Gatal timbul biasanya pada seluruh badan atau sebagian terbatas perut, genitalia, dan

perineal (antara anus dan vagina) merupakan suatu kelainan kulit yang paling umum terjadi

saat kehamilan terutama timbul pada triwulan ke – 2 dan triwulan ke – 3, rasa gatal yang

sangat dirasakan oleh penderita sehingga terkadang menimbulkan gangguan susah tidur.

Penyebab dari gangguan ini belum bisa diketahui secara pasti; kemungkinan toksik (racun),

neurogenik, atau endokrin.

Keluhan dan kelainan ini akan menghilang pada akhir kemahmilan atau pada sat

nifas. Dan bisa terjadi lagi pada kehamilan berikutnya.

Salah satu solusi yang bisa dicoba ialah dengan mengomsumsi makanan tinggi –

kalori rendah – lemak, dna tinggi – protein, berbagai vitamin, serta cukup kalsium. Untuk

rasa gatal yang sangat, berkonsultasilah dengan dokter atau bidan terdekat.

b. Herpes Gestationis

Jarang didapati pada wanita hamil., dapat timbul pada setiap kehamilan, paling sering

muncul pada triwulan ke 2. Gejalanya berupa kemerah – merahan dan benjolan kecil seprti

cacar air berkelompok, rasa panas, dan biasanya muncul dari daerah perut menjalar ke bagian

lain. Gatal ini akan sembuh pada saat 1 – 4 bulan setelah melahirkan, meski ada juga yang

gejalanya tetap timbul setelah berbulan – bulan lamanya. Terkadang bisa timbul pada

kehamilan berikutnya lebih dini dan lebih berat. Jika menderita penyakit ini hati – hatilah

terhadap janin, karena bisa mengakibatkan cacat lahir dan abortus (keguguran). Segera

konsultasi ke dokter jika mengalami hal – hal di atas, diet makanan tinggi protein, kalsium,

dan vitamin untuk mengurangi resiko infeksi yang lain. Jangan mandi atau berendam air

hangat karena akan dapat memperparah keadaan.

Semoga anda dapat mengambil hikmah dari penyakit yang ada. Wallohu A’lam.
ANAK DAN ROKOK

“Bu, tadi siang tukang di depan rumah kita nyuruh aku coba merokok, dia bilang rokok

itu enak!” ujar seorang anak laki – laki berumur enam tahun. Tentu saja ibu kaget, ia ingat

tetangga depan memang sedang merenovasi rumah sehingga banyak tukang – tukang yang

kadang berlalu – lalang di depan rumahnya.

“Terus Kakak bilang apa?” dengan perasaan was – was si ibu bertanya.

“Aku bilang merokok itu tak baik buat kesehatan. Eh dia malah bilang anak kecil jangan

sok tahu, nih cobain dulu, katanya,” si anak memberi penjelasan.

“Terus Kakak coba, ngga?” si ibu khawatir jika anaknya berhasil dipaksa mencoba rokok.

“Engga, bu! Aku bilang, emang aku tahu. Aku pernah lihat di buku, hati orang yang

merokok itu keras dan hitam kaya batu,” ujar si anak melegakan hati sang ibu. Walaupun dengan

bahasa anak – anak ia sudah bisa berargumen.

Ya, si ibu pantas bernafas lega. Ia mersa bersyukur bahwa selama in ia tak hanya

mensehati ini dan itu, namun memberikan informasi dan penjelasan, serta menyediakan fasilitas

buku – buku dan majalah untuk menunjang pengetahuan anaknya. Dan kini ia merasakan

manfaat dari kebiasaaan tersebut, karena si anak menjadi cukup mempunyai pengetahuan

sehingga bisa memilah mana yang baik untuk dirinya dan mana yang tidak baik.

Si ibu memang kerap membacakan buku sambil memperlihatkan gambar – gambarnya

pada anak – anaknya. Tak jarang ia juga menunjukkan hasil – hasil riset yang berkaitan dengan

hal tersebut. Si ibu tak peduli apa informasi itu dapat diserap dan dimengerti anaknya, ia hanya

berharap semoba dapat membekali anaknya untuk menjalani kehidupannya.

Mengenai rokok, ia pernah menyampaikan pada anaknya bahwa menurut laporan saat ini

lebih banyak anak muda yang mengalami problem jantung gara – gara semakin sering merokok.

Contoh kasus yang terjadi di India, jika tidak diambil tindakan drastic, suatu hari negara ini akan

memiliki jumlah pasien jantung yang tertinggi di dunia.

Ia sampaikan pula bahwa, rata – rata kebiasaan merokok meningkat meskipun pendapatan

merosot. Di India diperkirakan ada 10,5 juta orang menderita kekurangan gizi. Mereka bisa
memiliki menu makanan yang memadai, seandainya uang yang digunakan untuk tembakau

dialihkan untuk makanan bergizi.

Dalam kasus rokok, si ibu pun tidak hanya memberi informasi lewat bacaan, namun juga

melalui sikap di dalam angkutan umum ada penumpang yang seenaknya mengepulkan asap

rokoknya di depan muka anak – anaknya, si ibu juga tak segan menegur dengan sopan sang

perokok. Dalam hal rokok si ibu memang waspada, karena rokok selama ini merupakan pintu

masuk narkoba. Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2003, dari dua juta

pecandu narkoba dan obat – obat berbahaya, 90 persen adalah generasi muda.

Dengan berbagai tindakan antisipasi, si ibu berharap si anak tidak mudah tergoda oleh

bujukan apapun dan dari siapapun untuk hal yang tidak baik bagi dirinya. Ia yakin dengan istilah

the power of knowledge atau kekuatan ilmu pengetahuan dapat membuat seseorang memiliki

bekal dan benteng yang kukuh untuk menjalani hidupnya agar selamat.
PENGARUH MASA NIFAS

PADA ANGGOTA KELUARGA

Mengapa ada masa nifas bagi wanita yang baru melahirkan selama hampir 40 hari?

Bukankah mudah saja bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) untuk membuat seorang wanita

tidak terlalu lama mengalami masa nifas.

Pada masa nifas, seorang istri tidak boleh “melayani” suami, yang pada hari – hari biasa

justru tidak boleh menolak. Selama itu pula Allah SWT memberi keringanan bagi wanita untuk

tidak melaksanakan beberapa aktivitas ibadah seperti shalat dan puasa. Mengapa masa nifas

cukup panjang?

Bila merujuk pada teori Erik Erikson, seorang psikolog sosial, saat awal kelahiran adalah

saat bayi membangun “b asic trust dan mistrust” (rasa kepercayaan dan tidak percayaan) pada

orang di sekitarnya.

Jika dikaitkan pada masa nifas, Allah SWT memberi masa ifas yang cukup lama karena

pada masa itu seorang wanita diberi kesempatan untuk benar – benar fokus pada sang bayi.

Seorang istri tidak usah mengurus dan melayani suami dan tidak beribadah, karena ia memunyai

pekerjaan besar yaitu mengurus bayi yang baru dilahirkan. Pada 40 hari pertama seorang ibu

harus benar – benar konsentrasi pada sang bayi yang baru mengenal dunia.

Janin di dalam kandungan seperti dalam surge, seluruh kebutuhan tersedia otomatis.

Kalau dia butuh makanan, tanpa harus meminta makanan pasti akan mengalir dengan sendirinya,

dengan ukuran yang pas tidak pernah kurang atau kelebihan.

Saat lahir ke dunia, seluruh kemudahan di dalam rahim, yang seperti di dalam surge itu,

semua terhenti. Semua otomatisasi hilang, sekarang ia harus mengkomunikasikan apa yang

dibutuhkan dan apa yang dirasakan. Sehingga kalau ia lapar dan hasu harus menangis dulu.

Ketika pipis, pakaiannya menjadi basah, ia harus menangis agar seseorang dating mengganti

popok dan pakaiannya.

Sejak kelahirannya, bayi telah diberi kemampuan menangis. Tangisan adalah bahasa

pertama bayi untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Melalui bahasa tangisan ia sampaikan

rasa tidak nyaman. Tugas ibu adalah menerjemahkan arti tangisan dan meresponnya dengan
cepat, tepat, dan akurat. Jika hal itu berlangsung sejak awal, bayi akan percaya bahwa walaupun

harus menangis dulu, dunia ini nyaman juga.

Karena itulah pada masa awal kelahiran bayi, ibu perlu khusyu’ membaca (iqra) sang

bayi. Jika program ini berlangsung tanpa gangguan, akan membangun kepercayaan bayi pada ibu

dan dunianya.

Tapi kalau ibu tidak mampu membaca kebutuhan bayi atau terlambat meresponnya,

sehingga dia menangis sampai lama, itu berarti sudah menanamkan apriori. Ia akan erasa dunia

ini tidak enak, dan masalah akan muncul di tahap – tahap perkembangan bayi berikutnya.

Kalau ibu menjalankan peranannya dengan baik sejak awal kelahiran, maka sang bayi

akan aman. Ketika menangis, baru terdengar suara sang ibu, dia akan merasa, “O, kalau suara ini

sudah terdengar semua persoalan saya pasti teratasi.” Maka dia akan menghentikan tangisnya

meski sang ibu belum menyentuhnya.

Andaikan pasangan suami istri menyadari tentang rahasia di balik nifas, tentu akan

bekerja sama membangun jembatan rasa percaya buah hatinya sedini mungkin. Wallahu ‘alam bi

shawab.
IMPOTENSI BISA DISEMBUHKAN

Di kota P seorang istri tega menghianati cinta suaminya, dia berselingkung dengan
menantunya sendiri.
Usut punya usur ternyata sang suami tidak lagi mampu menjalankan tugasnya sebagai
laki – laki secara sempurna akibat dari komplikasi penyakit diabetes mellitus (kencing manis)
yang dideritanya sudah menyerang “alat vitalnya” sehingga tidak berfungsi secara sempurna. Ini
bukan kasus yang pertama kali terjadi.
Di kota S seorang wanita memaksa teman prianya untuk melayani hasrat seksualnya
karena suami sudah “tidak mampu”. Kita berlindung kepada Allah dari dosa zina. Begitu
vitalnya masalah impotensi ini sehingga penulis merasa penting membantu masalah ini dalam
edisi kali ini.
 Defenisi Impotensi
“Impotensi” berasal dari kata “Im (artinya : tidak) dan “poten” (artinya : mampu), jika
dikaitkan dengan seksualitas, impoten berarti ketidakmampuan seorang pria untuk mencapai
atau mempertahankan ereksi dalam waktu yang cukup untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Impotensi dikenal pula dengan istila disfungsi ereksi. Dan istilah disfungsi ereksi
inilah sekarang lebih digunakan.
Seorang laki – laki disebut alami disfungsi seksual bila tidak mampu ereksi
sedangkan libido (gairah seksual)nya baik. Oleh karena itu, seorang pria berusia lanjut yang
kehilangan gairah seksualnya (akibat dari kadar hormone testosterone) dengan sendirinya
akan sulit ereksi, dan keadaan ini tidak dikategorikan sebagai impotensi atau disfungsi
ereksi.
 Macam dan Faktor Penyebab Impotensi
Berdasarkan saat terjadinya, impotensi ada beberapa macam, yaitu :
a. Impotensi primer, yaitu jika keluhan impotensi sudah ada sejak awal saat seseorang
melakukan hubungan seksual (pada pengalaman pertamanya)
b. Impotensi sekunder, yaitu jika keluhan impotensi timbul pada seorang yang sebelumnya
tidak mengalami keluhan impotensi
c. Impotensi absolute, yaitu jika keluhan impotensi timbul secara terus menerus tanpa
memandang waktu, tempat dan partnernya.
d. Impotensi selektif, yaitu jika keluhan impotensi timbul pada wanita tertentu baik itu istri
atau pada wanita lain.
Sedangkan menurut penyebabnya, ada dua macam impotensi yaitu : impotensi
Psikogen dan impotensi organic.
Impotensi Psikogen adalah kelainan potensi seksual disebabkan gangguan psikis
sedangkan organ reproduksi dan faktor – faktor organ terkait normal.
Faktor – faktor gangguan psikogen antara lain :
a. Faktor perkembangan :
contohnya pengalaman seksual traumatic di masa kanak – kanak.
b. Faktor afektif :
Kecemasan tentnag ukuran penis, rasa bersalah, depresi, rasa rendah diri, kecemasan akan
terjadi kehamilan, dan lain – lain.
c. Faktor interpersonal :
Miskin kemampuan komunikasi, tegang menghadapi pasangan, pasangan tidak menarik.
d. Faktor kognisional :
Ketidaktahuan atau tabu tentang seks, percaya pada mitos tertentu
e. Faktor lain :
Kelelahan, kecemasan sementara, stress menghadapi pekerjaan, dan sebagainya.
Adapun impotensi organic terjadi karena ada gangguan pada organ tubuh, misalnya
pada sistem reproduksi, kardiovaskular, sistem saraf, sistem hormonal, sistem metabolism
sel, penyakit infeksi, pengaruh obat – obatan, trauma, kelainan genetic dan lainnya.
Pada tahun 1960 – an impotensi dianggap 90% karena faktor psikogenik, tetapi
sekarang terbukti 80% impotensi bersumber dari gangguan organic, yang dapat
disembuhkan dengan tindakan medis yang tepat. Sedangkan pada penderita usia di atas 40
tahun, faktor psikisnya menyadi penyebab utama pda 20% kasus.
Penyebab paling umum impotensi adalah ketika aliran darah menuju dzakar terlalu
lemah, disebabkan arteri yang tersumbat atau terjepit dari berbagai kondisi seperti kolesterol
tinggi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes juga pria pecandu rokok.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa merokok dan meminum minuman beralkohol
dapat meningkatkan resiko terjadinya impotensi. Laki – laki yang merokok memiliki
kecenderungan 40% terkena impotensi dibandingkan mereka yang bukan perokok.
Sedangkan peminum alkohol bisa menderita kerusakan saraf permanen, penyebab impotensi.
Oleh karena itu, jika seorang laki – laki ingin terhindar dari impotensi maka hendaklah dia
menghentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol mulai sekarang
juga.
Sebagai patokan, dapat dikatakan bahwa setiap faktor risiko terjadinya penyakit
jantung koroner juga merupakan faktor risiko terjadinya impotensi.
Beberapa jenis obat – obatan, misalnya obat hipertensi atau penurun kadar kolesterol
juga bisa menjadi penyebab impotensi. Kadang – kadang impotensi dapat diatasi hanya
dengan mengganti obat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai