oleh:
2. Isi Resensi
Salah satu cerita rakyat yang ada di dalam buku ini adalah Si Keong
emas dari provinsi Jawa Timur. Cerita rakyat ini mengisahkan tentang Candra Kirana,
putri seorang raja di Kerajaan Daha. Dia pernah disihir menjadi seekor keong.
Beruntung, Candra Kirana adalah seorang putri yang berhati lembut, sehingga dia
menjadi seekor keong berwarna emas. Saat berubah wujud menjadi seekor keong,
Candra Kirana ditemukan oleh seorang nenek nelayan. Candra Kirana senang sekali
karena akhirnya ada yang menolong dia dari laut. Akhirnya Candra kirana kembali
menjadi manusia lagi setelah dipertemukan oleh nenek nelayan dengan Raden Inu
Kertapati.
Lalu ada cerita “Putri Niwerigading” dari provinsi Aceh. Cerita ini
menceritakan suatu kala, hiduplah seorang raja bijaksana di wilayah Aceh. Setelah
menanti beberapa lama, sang raja dikaruniai seorang putra yang dinamakannya Amat
mude. Beberapa tahun berselang, sang raja pun meninggal dan digantikan adiknya.
Namun sayang, sang paman malah bertindak jahat pada permaisuri dan Amat Mude,
bahkan mengasingkan mereka. Meski begitu, sang permaisuri tetap sabat dan
mengasuh anaknya. Suatu hari ketika sedang menjual ikan, sang permaisuri bertemu
seorang saudagar kaya sahabat suaminya.
Sang saudagar lalu mengajak mereka ke rumahnya. Ketika istri sang
saudagar menyiapkan makanan bagi mereka dari ikan yang mereka jual, ternyata di
perutnya ditemukan emas murni. Berkas emas itu, sang permaisuri dan Amat Mude
menjadi orang kaya.
Suatu hari, sang raja meminta tolong Amat Mude memetik kelapa
gading untuk mengobati istrinya. Ia pun tiba di tujuan berkat bantuan seekor ikan
besar, raja buaya, dan naga besar. Ternyata, setelah berhasil memetik kelapa gading,
ia pun juga menyunting putri yang menjaga pohon itu. Menyadari Amat Mude
seorang sakti, sang raja pun menyesali tindakannya dan menobatkannya menjadi raja.
Dan cerita rakyat “Timun mas” dari provinsi Jawa Tengah. Dahulu
kala ada seorang janda bernama Mbok Rondo, ia tidak mempunyai anak. Kemudian
setelah ia berdo’a, ia berjalan dihutan dan berjumpa raksasa dan diberi biji timun
emas. Raksasa akan mengabulkan do’a Mbok Rondo agar mempunyai anak tetapi ia
harus memberikannya lagi kepada raksasa apabila anak tersebut sudah remaja. Mbok
rondo pun menyanggupinya. Tak lama kemudian biji timun emas yang ditanam
Mbok rondo berbuah besar dan diberi nama Timun Mas. Setelah 17 tahun berlalu
dengan sangat menyenangkan, raksasa pun kembali menemui Mbok Rondo untuk
mengambil Timun Mas. Hati Mbok Rondo pun tak tega mengetahui anaknya akan
segera menjadi santapan raksasa. Ia menyuruh anaknya pergi dengan membawa 4
senjata yang diberi oleh petapa untuk mengancurkan raksasa tersebut. Satu per satu
Timun Mas melempar senjatanya namun raksasa tersebut masih bias lolos. Lalu
dengan senjata terakhir, Timun Mas melempar terasi yang seketika menjadi kubangan
lumpur, raksasa pun tenggelam. Dan Timun Mas hidup bahagia dengan Mbok Rondo.
Cerita rakyat lain yang ada di buku ini yaitu: Asal mula danau toba, si
malin kundang, si lancang, si pahit lidah, si kelingking, asal mula negeri lumpur, asal
mula telaga biru, suri ikan dan dua burung, buaya ajaib, nyi roro kidul, roro
jonggrang dan candi prambanan, buaya perompak, sangkuriang sakti, dan sebagainya.
3. Kelebihan
4. Kekurangan
Salah satu yang menjadi kelemahan buku ini ialah pemilihan tipe
huruf kurang tepat. Huruf yang ada terlalu halus dan kecil sehingga kurang menarik
jika dibaca oleh anak-anak.