Anda di halaman 1dari 7

RESENSI BUKU LEGENDA

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Anggia Suci Pratiwi, M.Pd

oleh:

Agum Ridhoni C1914201120


Indriyani C1914201133
Ira Meida Trimaryani C1914201148
Restu Yulidan C1914201136
Selawati C1914201116
Muhammad Gabril Maulana C1914201142

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2019
1. Identitas
a. Judul buku : Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara Lengkap dari 34
Provinsi
b. Tahun terbit : 2014
c. Pengarang : Yustitia Angelia
d. Penerbit : Lintas Media Jombang
e. Cetakan : Ke- 1
f. Tebal : 128 Halaman
g. Bahasa : Indonesia
h. ISBN :

2. Isi Resensi

Cerita rakyat Nusantara adalah cerita rakyat yang di nilai masih


berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sekitarnya dan bermanfaat bagi
pembinaan kepribadian bangsa.

Buku Kumpulan cerita rakyat Nusantara Lengkap dari 34 provinsi ini


mengisahkan cerita-cerita daerah dari 34 Provinsi di Indonesia. Cerita-cerita rakyat
Indonesia kembali di angkat agar anak-anak generasi sekarang lebih mengenal dan
mengetahui bahwa ada banyak sekali cerita daerah yang bagus dan menarik. 

Salah satu cerita rakyat yang ada di dalam buku ini adalah Si Keong
emas dari provinsi Jawa Timur. Cerita rakyat ini mengisahkan tentang Candra Kirana,
putri seorang raja di Kerajaan Daha. Dia pernah disihir menjadi seekor keong.
Beruntung, Candra Kirana adalah seorang putri yang berhati lembut, sehingga dia
menjadi seekor keong berwarna emas. Saat berubah wujud menjadi seekor keong,
Candra Kirana ditemukan oleh seorang nenek nelayan. Candra Kirana senang sekali
karena akhirnya ada yang menolong dia dari laut. Akhirnya Candra kirana kembali
menjadi manusia lagi setelah dipertemukan oleh nenek nelayan dengan Raden Inu
Kertapati.

Kemudian ada dongeng "Batu Menangis" yang berasal dari Provinsi


Kalimantan Barat. Dongeng "Batu menangis" ini menceritakan tentang seorang janda
tua dan anaknya yang tinggal di sebuah bukit. Anaknya begitu cantik, namun sifatnya
tak secantik parasnya. Setiap hari ia selalu bermalas-malasan. Ia juga sangat manja,
semua keinginannya harus selalu dituruti tanpa memikirkan ibunya yang miskin.
Suatu hari ibunya mengajak anaknya ke desa untuk berbelanja. Anaknya memakai
pakaian yang sangat bagus. 

Namun, ibunya hanya memakai pakaian yang dekil. Anaknya berjalan


didepan dan ibunya dibelakangnya. Banyak pemuda yang terpana akan
kecantikannya. Banyak orang pula yang bertanya mengenai ibunya. Namun, ia selalu
menjawab bahwa ia pembantunya. Pada akhirnya, sang ibu tak kuasa menahan
kesedihan yang diberikan oleh anaknya. Ia berdo'a kepada Tuhan agar menghukum
anaknya yang durhaka kepadanya. Atas kehendak Tuhan, sang anak berubah menjadi
batu. Meskipun sudah menjadi batu, namun semua orang dapat melihat kedua
matanya menitikkan air mata. Sehingga batu ini disebut dengan Batu Menangis.

Lalu ada cerita “Putri Niwerigading” dari provinsi Aceh. Cerita ini
menceritakan suatu kala, hiduplah seorang raja bijaksana di wilayah Aceh. Setelah
menanti beberapa lama, sang raja dikaruniai seorang putra yang dinamakannya Amat
mude. Beberapa tahun berselang, sang raja pun meninggal dan digantikan adiknya.
Namun sayang, sang paman malah bertindak jahat pada permaisuri dan Amat Mude,
bahkan mengasingkan mereka. Meski begitu, sang permaisuri tetap sabat dan
mengasuh anaknya. Suatu hari ketika sedang menjual ikan, sang permaisuri bertemu
seorang saudagar kaya sahabat suaminya.
Sang saudagar lalu mengajak mereka ke rumahnya. Ketika istri sang
saudagar menyiapkan makanan bagi mereka dari ikan yang mereka jual, ternyata di
perutnya ditemukan emas murni. Berkas emas itu, sang permaisuri dan Amat Mude
menjadi orang kaya.  

Suatu hari, sang raja meminta tolong Amat Mude memetik kelapa
gading untuk mengobati istrinya. Ia pun tiba di tujuan berkat bantuan seekor ikan
besar, raja buaya, dan naga besar. Ternyata, setelah berhasil memetik kelapa gading,
ia pun juga menyunting putri yang menjaga pohon itu. Menyadari Amat Mude
seorang sakti, sang raja pun menyesali tindakannya dan menobatkannya menjadi raja.

Setelah itu cerita rakyat “Putri Tandampalik” dari provinsi Sulawesi


Selatan. Cerita rakyat ini mengisahkan tentang putri Datu Luwu, Putri Tandampalik.
Putri Tandampalik terserang penyakit menular yang berbahaya. Datu Luwu pun
memutuskan untuk mengasingkan anaknya agar rakyat-rakyatnya tidak tertular.

Pada suatu hari Putri Tandampalik duduk di tepi danau. Tiba-tiba


seekor kerbau putih menghampiri dan menjilatinya. Setelah berkali-kali dijilati, luka
berair di tubuh Putri Tandampalik hilang tanpa bekas. Sejak saat itu tidak
diperbolehkan menyembelih atau memakan kerbau bule, karena hewan tersebut telah
membuat Putri Tandampalik sembuh. Akhirnya Putri Tandampalik menikah dengan
Putra Mahkota Bone.

Dan cerita rakyat “Timun mas” dari provinsi Jawa Tengah. Dahulu
kala ada seorang janda bernama Mbok Rondo, ia tidak mempunyai anak. Kemudian
setelah ia berdo’a, ia berjalan dihutan dan berjumpa raksasa dan diberi biji timun
emas. Raksasa akan mengabulkan do’a Mbok Rondo agar mempunyai anak tetapi ia
harus memberikannya lagi kepada raksasa apabila anak tersebut sudah remaja. Mbok
rondo  pun menyanggupinya. Tak lama kemudian biji timun emas yang ditanam
Mbok rondo berbuah besar dan diberi nama Timun Mas. Setelah 17 tahun berlalu
dengan sangat menyenangkan, raksasa pun kembali menemui Mbok Rondo untuk
mengambil Timun Mas. Hati Mbok Rondo pun tak tega mengetahui anaknya akan
segera menjadi santapan raksasa. Ia menyuruh anaknya pergi dengan membawa 4
senjata yang diberi oleh petapa untuk mengancurkan raksasa tersebut. Satu per satu
Timun Mas melempar senjatanya namun raksasa tersebut masih bias lolos. Lalu
dengan senjata terakhir, Timun Mas melempar terasi yang seketika menjadi kubangan
lumpur, raksasa pun tenggelam. Dan Timun Mas hidup bahagia dengan Mbok Rondo.

Cerita rakyat lain yang ada di buku ini yaitu: Asal mula danau toba, si
malin kundang, si lancang, si pahit lidah, si kelingking, asal mula negeri lumpur, asal
mula telaga biru, suri ikan dan dua burung, buaya ajaib, nyi roro kidul, roro
jonggrang dan candi prambanan, buaya perompak, sangkuriang sakti, dan sebagainya.

3. Kelebihan

Kelebihan yang terdapat dalam buku ini. Di antaranya ialah ilustrasi


gambar pada cerita. Ilustrasi yang ada dalam buku ini dibuat dengan sangat indah
sehingga menarik perhatian anak-anak. Selain itu buku ini juga mengajak kita untuk
mengenal kekayaan budaya Nusantara dan mendapat pendidikan moral serta budi
pekerti dari cerita rakyat Nusantara.

4. Kekurangan

Salah satu yang menjadi kelemahan buku ini ialah pemilihan tipe
huruf kurang tepat. Huruf yang ada terlalu halus dan kecil sehingga kurang menarik
jika dibaca oleh anak-anak. 

Anda mungkin juga menyukai