Anda di halaman 1dari 14

Berpikir Kritis

DISUSUN OLEH:KELOMPOK 4 XII MIPA 4


- A R I E F S A N TO S O , 4 - RIZKY ANRIZA,28
- KAUTSAR BACHTIAR ,14 - SALMAN HAKIM K,30
- M . I R FA N P R ATA M A , 2 0 - T E D I A N S YA H I , 3 3
- R A I H A N FA K H R I , 2 5
Pengertian dan Makna
Berpikir kritis adalah sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan
dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan
yang memandu keyakinan dan tindakan.

Sedangkan sikap dan tindakan yang mencerminkan berfikir kritis terhadap ayat-ayat Allah Swt
adalah berusaha memahami, menganalisis, dan merenungi kandungan ayat-ayat Allah Swt
tersebut, kemudian menindak lanjuti dengan sikap dan tindakan.

Makna berpikir kritis (dalam konteks agama islam) adalah sikap juga tindakan seseorang yang
senantiasa berusaha memahami ayat-ayat Allah SWT dari berbagai sumber lalu kemudian
menganalisa dan merenungi kandungan ayat-ayat tersebut yang diikuti dengan tindakan nyata dan
sikap positif dalam perilaku sehari-hari.
Dalil
Pada pembelajaran kali ini erat kaitannya dengan surat al imran ayat 190-191

Artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam
keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari
siksa api neraka”. QS. Al Imron: 190-191
Makna Dalil QS. Al Imron: 190-191
Dalam islam, Allah SWT meninggikan derajat mereka yang berilmu sebab orang-orang ini adalah
mereka yang senantiasa menggunakan akal dan pikirannya dalam mengenal Allah SWT. Dengan
memikirkan penciptaan Allah SWT utamanya di alam semesta, diharapkan keimanan seseorang kepada
Allah SWT semakin kuat yang kemudian ditunjukkan secara nyata lewat akhlaknya sehari-hari.

1. Hanya orang-orang yang mau terbuka hatinya dan mempergunakan pikirannya untuk berpikirlah
yang akan mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.

2. Salah satu ciri orang beriman ialah dia yang mempergunakan akal pikirannya untuk senantiasa
mengingat Allah SWT dalam keadaan apapun.

3. Segala ciptaan Allah SWT tidak ada yang sia-sia.


Hadis
Hadis Tentang Berpikir Kritis Beserta Penjelasannya

HR. At-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis Hasan


Artinya: Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda: “Orang yang cerdas
ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk kehidupannya setelah mati.
Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharapkepada Allah
Swt. dengan harapan kosong”. (HR. At-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis Hasan).
Penjelasan Hadis
Dalam hadis ini Rasulullah saw. menjelaskan bahwa orang yang benar-benar cerdas adalah orang yang
pandangannya jauh ke depan, menembus dinding duniawi, yaitu hingga kehidupan abadi yang ada di
balik kehidupan fana di dunia ini. Tentu saja, hal itu sangat dipengaruhi oleh keimanan seseorang
kepada adanya kehidupan kedua, yaitu akhirat. Orang yang tidak meyakini adanya hari pembalasan,
tentu tidak akan pernah berpikir untuk menyiapkan diri dengan amal apa pun. Jika indikasi “cerdas”
dalam pandangan Rasulullah saw. adalah jauhnya orientasi dan visi ke depan (akhirat), maka
pandangan-pandangan yang hanya terbatas pada dunia, menjadi pertanda tindakan “bodoh” atau
“jahil” (Arab, kebodohan=jahiliyah).
Contoh/Cara Berpikir Kritis
1. Pengamatan

Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud
merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan
gagasan yang sudah diketahui sebelumnya,

2. Dzikir dan Berpikir

Berpikir artinya adalah memberikan peranan kepada akal agar mampu menemukan jalan keluar dari
suatu permasalahan,sedangkan Berdzikir artinya adalah memberikan peranan kepada akal untuk
mengingat hasil pikir yang telah kita lakukan. Berpikir dan berdzikir telah menjadi satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan didalam kehidupan ini.
Contoh/Cara Berpikir Kritis
3. Doa

Doa meniscayakan kelengkapan syarat, etika, situasi, kondisi dan ikhtiar (usaha) yang sungguh-
sungguh, sehingga pengabulannya menjadi lebih dekat secara logika. Dari sisi syarat, doa antara lain
memerlukan keseriusan, keyakinan dan kemantapan hati.

4. Kesimpulan

suatu kesimpulan dari sebuah cerita atau rangkuman/ suatu hal yang diperdebatkan
Batasan Berpikir Kritis
Tentunya kita setuju bahwa kita harus kritis terhadap setiap perkataan yang tidak jelas dasarnya.
Hadits, tafsir Al-Quran, atau perkataan ulama yang inkonsisten perlu dipertanyakan. Tetapi rasanya
berlebihan jika kita kemudian banyak bertanya yang menjurus pada menanyakan hal-hal yang sudah
jelas (dalil-dalil yang jelas keshahihannya dan jelas ada dalam Al Qur’an). Kritis boleh dan harus,
tetapi ada hal yang perlu dikritisi dan tidak. Karena kritis pada semua hal, jangan sampai malah
membuat kita menjauhi tuntunan dalam Al Qur’an dan hadits, itulah kritis yang sebaiknya kita hindari.
Sudah begitu jelas dan banyak sekali “doktrin” agama kita yang ditelan mentah-mentah bahkan oleh
selevel Nabi dan Rasul sekalipun.
Manfaat Berpikir Kritis
1. Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah Swt.

2. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia.

3. Mampu mengembangkan IPTEK dengan mengambil inspirasi dari segala ciptaan Allah Swt.

4. Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam melalui penelitian.

5. Mengantisipasi bencana alam melalui gejala dan fenomena alam.

6. Semakin bersyukur kepada Allah Swt. atas segala anugrah yang diberikan.

7. Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan.


8. Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner.
Sikap dan perilaku terpuji dari berpikir kritis:

1. Senantiasa bersyukur atas anugrah akal sehat.

2. Senantiasa bersyukur atas anugrah alam semesta bagi manusia.

3. Melakukan kajian-kajian terhadap ayat-ayat al-Qur’an secara lebih mendalam bersama para pakar di
bidang masing-masing.

4. Menjadikan ayat-ayat al-Qur’an sebagai inpirasi dalam melakukan penelitianpenelitian ilmiah untuk
mengungkap misteri penciptaan alam.

5. Menjadikan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sebagai inspirasi dalam mengembangkan IPTEK.
Menerapkan Perilaku Mulia
Berikut ini adalah sikap dan perilaku terpuji yang harus dikembangkan terkait dengan berpikir kritis
berdasarkan ayat al-Qur'an dan hadis di atas yaitu sebagai berikut.

1. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal sehat.

2. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah alam semesta bagi manusia.

3. Melakukan kajian-kajian terhadap ayat-ayat al-Quran secara lebih mendalam bersama para pakar di

bidang masing-masing.

4. Menjadikan ayat-ayat al-Quran sebagai inspirasi dalam melakukan penelitianpenelitian ilmiah untuk

mengungkap misteri penciptaan alam.

5. Menjadikan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sebagai inspirasi dalam mengembangkan IPTEK.
Kesimpulan
1. Berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al-Qur’an merupakan
perilaku yang pada hakikatnya memiliki banyak manfaat, terutama dalam hal bersyukur dan
memecahkan masalah melalui proses kerja sama dalam musyawarah.

2. Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang hakikat serta manfaatdari berpikir secara kritis dan
bersikap secara demokratis adalah Q.S. Ali-‘Imran ayat 190-191dan Q.S. Ali-‘Imran ayat 159.

3. Pengembangan sikap dan perilaku terpuji terkait dengan berpikir kritis dan bertindak secara
demokratis merupakan hal penting yang perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari guna perwujudan
implementasi nyata dari ayat Al-Qur’an.
SEKIAN DARI KAMI
SEKIANTERIMA
DARI KELOMPOK
KASIH KAMI

WASSALAMUALAIKUM
WASSALAMUALAIKUM
WARRAHMATULLAHI
WARRAHMATULLAHI
WABARAKATUH
WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai