Anda di halaman 1dari 3

Nama : Pravida Shania Septiyany

NIM : 050118A131
Kelas :B

Resensi I Wuf U

 Identitas buku:
1. Judul Buku : I WUF U
2. Penulis : Wulanfadi
3. Penerbit : Coconut Books
4. Tahun terbit : 2017
5. Halaman : 440 Halaman
6. Edisi : Cetakan Pertama

 Sinopsis
Airysh Olya Amanda atau kerap di sapa Iris adalah cewek bermata bulat dengan bibir tipis
yang hidupnya tidak bisa jauh dari dunia tari. Dalam dunia tari Iris sering mendapatkan prestasi
yang sangat diirikan oleh semua orang, namun prestasi dalam bidang non akademik itu tidak
pernah dipandang oleh orang tuanya. Iris mempunyai kakak perempuan yang selalu dibanggakan
oleh kedua orang tuanya dalam bidang akademik yaitu Tiara. Iris yang selalu dibandingkan
dengan kakak perempuannya karna tak sebanding prestasi akadeiknya dengan Tiara.
Namun disisi lain masih ada yang iri dengan Iris dalam bidang non akademik yaitu Ira, siapa
dia? Tak lebih ia adalah sahabat Iris. Ira sangat iri dengan Iris karena kemampuannya tidak bisa
menandingi Iris, Ira memusuhi Iris dan memilih tidak bersahabat dengannya lagi. Namun disisi
lain Iris jatuh cinta dengan saudara kembar Ira, yaitu Ari. Dengan berbagai cara Ira berusaha
menyembunyikan suatu fakta dari Iris bahwa Ari juga mencintai Iris karena Ira tak ingin melihat
mereka bersatu. Ira menyukai laki-laki bernama Alden, ia adalah teman Ari, namun dengan
berat hati Ira harus menerima kenyataan bahwa Alden lelaki yang dicintainya malah mencintai
Iris.
Pada bab ke 12, Alden mengajak Iris untuk bermain game. Dengan wajah yang malas Iris
melihat kearah Alden “game apa?”. Dan dengan senangnya Alden “Kita main pacar-pacaran
gitu. Tapi syaratnya nggak boleh putus. Eh, boleh kok putus asalkan kalau berlanjut ke jenjang
yang lebih serius”. Seharusnya Iris tak perlu menanggapi permintaan Alden yang ujungnya
seperti ini.
Alden orang yang sangat dicintai oleh Ira ternyata mempunyai riwayat penyakit yang
berbahaya bahkan hanya beberapa persen saja untuk tetap bertahan hidup. Iris tak mengetahui itu
semua karna Iris hanya suka dengan Ari bukan Alden. Alden yang juga suka dengan Iris sampai
waktunya dia jatuh sakit dan Ira pun tidak sanggup melihat Alden begini dia pun menyalahkan
dirinya sendiri dan bertanya “mengapa Alden lebih suka dengan Iris tidak aku? Aku yang suka
dengan Alden yang sangat perduli dengan dia malah dia buang aku seperti sampah”. Sampai hari
Iris tahu bahwa Alden menyukainya dia bingung akan semua ini, hidupnya seperti drama dengan
Ira dan Ari, perlombaan tari, ini malah dengan Alden. Iris berharap ini semua hanya mimpi.
Dan pada akhirnya Iris menjalin hubungan dengan Ari tidak lama kemudian mereka
putus. Suatu hari Ari mnegajak Iris untuk pergi jalan-jalan tapi Iris tidak mau pergi dengannya,
ya meskipun Ari masih menganggap Iris sebagai kekasihnya, tapi berbalik dengan Iris yang
sudah tidak mau dengan Ari dan menyuruh Ari untuk pergi dengan gebetan barunya. Semenjak
putus dengan Iris, Ari memang banyak ngedeketin cewek. Dan Alden pun menitipkan surat
untuk Iris ke Moka yang berisikan tentang isi hatinya yang ingin sekali menjadikan Iris sebagai
kekasihnya. Tapi itu semua tidak bisa terwujud dan pada akhirya Alden terpaksa pergi.
 Penulis
Novel ini ditulis oleh Wulan Fadila Fatia atau biasa dikenal dengan Wulanfadi adalah gadis
yang mempunyai hobi dalam bidang menulis dan bidang fotografi, ia juga termasuk pecinta kopi
dan penikmat music. Wulanfadi lahir pada tahun 1999, ia menyalurkan hobinya di situs wattpad.
Pada tahun 2017, pengikutnya di wattpad sudah melebihi 200 ribu pengguna dan ia berhasil
menyelesaikan 33 cerita buatannya.

 Unsur Intrinsik
1. Tema : Percintaan
2. Tokoh dan Karakter :
-Iris : Tidak mudah menyerah, kuat, suasana hatinya mudah berubah, mampu
menyembunyikan masalah
-Ira : Egois, mudah marah, iri hati
-Ari : Penyayang, egois
-Alden : Kuat, penyabar, caper, perhatian
-Tiara : Egois, sombong tapi pintar
-Orang tua Iris : Tidak terbuka, menjengkelkan, pilih kasih
-Moka : Mudah marah, pendengar yang baik
-Pita : Pendengar yang baik
-Ibu Arbey : Baik, pengertian
-Bu Eveny : Mudah marah, galak
3. Alur : Maju
4. Latar :
- Waktu
Pagi, sore, dan malam
- Tempat
Sekolah, studio, kamar, kafe, rumah, ruang BK, rumah sakit, lapangan, mobil,
Apartemen
- Suasana
Senang dan sedih
5. Amanat :
Jangan pernah menyerah untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, dan jangan pernah
menyia-nyiakan orang yang selalu ada disaat kita butuh seseorang untuk sandaran.
Bersikaplah dewasa dan professional dalam hal apapun jangan menyangkut pautkan
prestasi dengan soal percintaan.

 Unsur Ekstrinsik
1. Gaya bahasa
- Majas Hiperbola
Contoh: Iris bosan setengah mati, bisa-bisa terjun payung dari lantai 5. (Halaman 63)
Iris lebih kaget mendengar pertanyaan Ari dibandingkan suara petir
(Halaman 73)
- Majas Sarkasme (Majas untuk menyindir seseorang)
Contoh: “ Pasti lo buat masalah lagi,kan? Emang ya, hidup lo miris!” (Halaman 83).
- Majas Repetisi (Gaya bahasa yang mengungkapkan pengulangan kata untuk
memperjelas makna kalimat)
Contoh: “Kali ini, aku sudah nggak mau pura-pura lagi, karena kepura-puraan ku
hanya berujung pada rasa sakit”.
2. Nilai Moral
Dalam menyikapi orang tuanya yang tidak memandang dan mendukung prestasi Iris di dunia
tari, dia tetap berusaha tenang. “ Iris menepuk-nepuk dadanya, berusaha tenang. Iris tidak boleh
terdistraksi hal seperti ini. Memang menyakitkan ketika tidak ada yang mendukung. Tapi
terkadang semua orang harus belajar bangkit tanpa ada yang mengulurkan tangan”.
3. Nilai Sosial
Di Novel ini bisa ditemukan bahwa ada nilai membantu kepada orang yang kesulitan. “ Lo
remed, ya? Bab ekskresi? Gue bisa bantu”. (Halaman 44)
4. Nilai Budaya
Novel ini sudah bercampur dengan budaya barat karena ada kata-kata yang memakai bahasa
Inggris, dan sering memakai lagu bahasa Inggris di dalamnya. “ Lagu Don’t Let Me Down” dari
The Chainsmokers menghentak di studio milik SMA Tangguh Utara (Halaman 7). “ Friend zone
is the safest place yet the most dangerous” (Halaman 24, paragraph ke 4).
5. Nilai Agama
Di dalam novel ini kita bisa mengambil ucapan Alden yang memang sesuai fakta tentang
penundaan ibadah dan pentingnya beribadah. “Udah salat Zuhur belum? Nggak baik lho, kalo
salat dientar-entar, nanti terlantar?”. (Halamam 65-66)
6. Nilai Pendidikan
Di novel ini kita bisa mencontoh bahwa kita harus meliki sumber-sumber bacaan lain selain
buku dari sekolah. “Lo udah baca buku ini,kan? Makanya lo tau jawabannya” selidik Iris “Hah?
Nggak, kok. Ini kan buku dari sekolah. Gue pake buku lain”.(Halaman 43)

 Kelebihan dan Kekurangan Buku


- Kelebihan
 Menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dari novel ini
 Ceritanya menarik
 Penulis berhasil membuat si pembaca kebawa perasaan
- Kekurangan
 Adanya kesalahan penulisan “I Wuf U” seharusnya “I Wuf You”
 Ada kesalahan penulisan di halaman 10 dibagian bawah tercetak tulisan “1
hantu”

 Kesimpulan
Novel yang menceritakan bagaimana rumitnya sebuah rasa di masa SMA. Novel ini sangat
cocok dibaca oleh para remaja, karena ceritanya sangat menarik dan mungkin di salah satu
konfliknya sesuai dengan yang pernah dialami oleh pembaca.

Anda mungkin juga menyukai