M. Didik Firmansyah
Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta
ABSTRAK: Penelitian ini mengacu pada analisis sosiologi pembaca dalam novel “7 Prajurit Bapak”
karya Wulan Nuramalia dengan memfokuskan nilai sosial yang terdapat dalam novel tersebut. Metode
yang penulis gunakan dalam artikel jurnal ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang
digunakan ialah novel 7 Prajurit Bapak karya Wulan Nuramalia.Nilai sosial berhubungan dengan
masalah sosial dan hubungan dengan masyarakat, biasanya nilai ini dapat dikarahui dengan
penggambaran hubungan antartokoh. Hasil penelitian dan pembahasan mengenai Analisis sosiologi
pembaca pada novel 7 Prajurit Bapak karya Wulan Nuramalia, dapat disimpulkan bahwa adanya nilai-
nilai sosial yang terdapat pada novel tersebut. Adapun secara detail nilai sosial yang terkandung ada
kutipan yang menganndung nilai tolong-menolong, kasih sayang, memberi nasihat, nilai peduli nasib
orang lain dan mendoakan sesama.
PENDAHULUAN
Sastra adalah sarana yang digunakan penulis untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan mereka. Menurut Sumardjo & Saini (Rahmatulah, H., Warisandani, J., Romdon, S
& Ismayani, 2018), sastra adalah tentang pikiran, gagasan, pengalaman, dan keyakinan
konkrit yang menggunakan medium bahasa untuk membangkitkan daya tarik. Melalui karya
sastra, sastrawan bebas mengungkapkan pemikirannya tentang persoalan-persoalan yang
muncul atau dialami di sekitarnya: politik, sosial, budaya, dan ekonomi. Sastrawan
merupakan tokoh penting dalam proses kreatif karya sastra (Rahayu, 2017). Seperti yang
dikemukakan Wellek dan Warren (Wellek, Rene, & Werren, 1989), lahirnya sebuah karya
sastra tidak dapat dipisahkan dari pengarangnya.
Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang menggambarkan berbagai macam
permasalahan dalam kehidupan. Forster (Wardani, 2009: 15) menyatakan bahwa novel adalah
cerita dalam bentuk prosa yang agak panjang tidak kurang dari 50.000 kata, menceritakan
kehidupan beserta nilainya dengan cara tertentu. Kehidupan yang diceritakan adalah
kehidupan nyata dan nilai-nilai yang terkadung dalam novel adalah nilai-nilai yang terjadi di
dunia nyata. Sebuah novel umumnya merupakan alat untuk mengekspresikan perasaan
pengarangnya. Apa yang digambarkan dalam cerita novel pun seringkali merupakan
cerminan dari kehidupan yang terjadi dalam masyarakat, sehingga antara novel dan
kehidupan pengarang pastinya memiliki hubungan.
1. Sosiologi Pengarang
Sosiologi pengarang dapat dimaknai sebagai sa-lah satu kajian sosiologi sastra
yang memfokuskan perhatian pada pengarang sebagai pencipta karya sastra. Dalam
sosiologi pengarang, pengarang seba-gai pencipta karya sastra dianggap merupakan
makhluk sosial yang keberadaannya terikat oleh status sosialnya dalam masyarakat,
ideologi yang dianut, posisinya dalam masyarakat, juga hubungannya dengan pembaca.
2. Sosiologi Karya Sastra
Sosiologi karya sastra adalah kajian sosiologi sastra yang mengkaji karya sastra
dalam hubungannya dengan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
3. Sosiologi Pembaca
Sosiologi pembaca mencakup dampak sosial suatu karya sastra terhadap
masyarakat. Saat menganalisis sosiologi pembaca, pengarang harus mementingkan
reaksi dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra tersebut, sedangkan karya sastra
itu sendiri diabaikan atau menjadi sesuatu yang periferal (Junus dalam Wiyatmi, 2013:
64).
Pada penjelasan diatas, penelitian ini mengacu pada analisis sosiologi pembaca dalam
novel “7 Prajurit Bapak” karya Wulan Nuramalia dengan memfokuskan nilai sosial yang
terdapat dalam novel tersebut. Nilai sosial berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan
dengan masyarakat, biasanya nilai ini dapat dikarahui dengan penggambaran hubungan
antartokoh.
METODE PENELITIAN
Metode yang penulis gunakan dalam artikel jurnal ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif. Sugiyono (Maryanti, D., Sujiana, R., & Wikanengsih, 2018) menyebutkan
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berdasar pada filsafat postpositivisme, dan
hasil penelitian lebih berfokus pada makna. Sosiologi pembaca merupakan pendekatan yang
dipakai dalam penelitian ini. Pendekatan ini didasari oleh adanya korelasi karya sastra dengan
kondisi sosial pada saat sastra diciptakan, korelasi sastra dengan pengarangnya, serta manfaat
karya sastra dalam menghibur dan mendidik masyarakat (Ratna, 2013). Sementara sumber
data yang digunakan ialah novel 7 Prajurit Bapak karya Wulan Nuramalia.
Sosiologi pembaca mencakup dampak sosial suatu karya sastra terhadap masyarakat.
Saat menganalisis sosiologi pembaca, pengarang harus mementingkan reaksi dan penerimaan
pembaca terhadap karya sastra tersebut, sedangkan karya sastra itu sendiri diabaikan atau
menjadi sesuatu yang periferal (Junus dalam Wiyatmi, 2013: 64). Nilai sosial berhubungan
dengan masalah sosial dan hubungan dengan masyarakat, biasanya nilai ini dapat diketahui
dengan penggambaran hubungan antartokoh. Adapun hasil analisis nilai sosial dalam novel
“7 Prajurit Bapak” sebagai berikut:
1) Tolong menolong
Tolong-menolong adalah sebuah sikap atau kebiasaan yang muncul dari
kesadaran individu untuk membantu sesama dalam menghadapi kesulitan atau dalam
memenuhi kebutuhan mereka. Ini adalah manifestasi dari kebaikan hati dan empati
yang ada didalam diri seseorang.
“Ya udah, berapa?” Meskipun sepertinya terpaksa, Yoga membayarkan motor
milik adiknya itu. (hal. 18)
Dari kutipan tersebut, nilai suka menolong yang telah dilakukan oleh Yoga
terhadap adiknya muncul dari kesadaran hatinya. Dilain sisi, keadaan adiknya
memang sedang membutuhkan bantuan. Dengan demikian, pertolongan yang
diberikan Yoga terhadap adiknya bisa dikatakan sebagai bentuk nilai suka menolong.
4) Nilai Peduli
Nilai peduli adalah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam
persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita. Orang yang peduli kepada
nasib orang lain adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka
memberi inspirasi kebaikan kepada lingkungan sekitar. (Aisah, 2015). Hal tersebut
dapat terlihat pada kutipan di bawah ini.
“Bapak beli banyak sawah, kebun dan kambing itu untuk tabungan anak-anak
bapak nanti. Kalau perlu, bisa dijual. Kalaupun tidak, kan, masih berguna juga.
Banyak yang terbantu dari sawah, kebun, dan kambing yang bapak beli. Banyak yang
bekerja, ikut menikmati hasilnya. Yang untung bukan hanya kita, kan? Secara tidak
langsung, kita juga memberi makan pada orang-orang.” (hal. 6)
Bapak Menjawab, “Yoga bapak ini punya 7 tanggung jawab besar. Bapak
harus bertanggung jawab dengan masa depan anak-anak bapak. Bisa saja bapak beli
mobil, tapi apa kita perlu?” (Hal. 6)
“Ini untuk jajan kalian. Jadi, selama satu minggu jangan minta ke mama, ya?”
(hal. 15)
Nilai peduli yang ditunjukan tokoh ayah, pada kutipan novel di atas, terlihat
dari sikap keberpihakan bapak kepada anakanaknya. Hal itu ia lakukan dengan
membeli sawah, dan kebun serta hewan peliharaan dengan tujuan untuk investasi
yang mana hal itu iya lakukan, jika sewaktu-waktu ada kebutuhan maka dapat dijual
untuk pemenuhan kebutuhan. Selain itu, bentuk kepedulian lain yang dilakukan oleh
tokoh bapak, bertanggung jawab dengan masa depan anak-anaknya. Dengan lebih
memikirkan apa-apa yang dibutuhkan anakanaknya bukan sekedar yang diinginkan
anak-anaknya
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Sauri Sopyan. (2019). Nilai-Nilai Sosial Dalam Novel Hujan Karya Tere Liye Sebagai Bahan
Pembelajaran Kajian Prosa Pada Mahasiswa Program Studi Diksatrasiada
Universitas Mathla’Ul Anwar Banten. Konfiks: Jurnal Bahasa, Sastra Dan
Pengajaran, 6(2), 1–8. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/konfiks/
article/view/2687/2709.
Siswanto, dkk. (2022). Kajian Sosiologi Sastra dalam Novel “Sang Nyai 2” Karya Budi
Sardjoono. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4. Palembang.
Widaswari, Ni Made. Dkk. (2022). Analisis Sosiologi Karya Sastra Dalam Novel “Dia,
Tanpa Aku” Karya Esti Kinasih: Kajian Sosiologi Pengarang Dan Sosiologi
Sastra. JIPBSI Vol 5, No.2. Denpasar.
Suhandi, R. Dkk. Kajian Sosiologi Sastra Pada Cerpen-Cerpen Karya Eka Kurniawan.
Eliastuti, M. (2017). Analisis Nilai-Nilai Moral dalam Novel “Kembang Turi” karya Budi
Sardjono. Jurnal Genta Mulia, VIII(1), 40–52.