Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

NOVEL EDENSOR
KARYA ANDREA HIRATA

A. Identitas Buku
Judul Buku : Edensor
Pengarang : Andrea Hirata
Penerbit : PT.Bentang Pustaka
Tahun : 2007
Tebal Novel : xii + 290 halaman
Ukuran Buku : 20,5 cm x 14 cm
Harga : Rp. 44.500,-
Edisi : Pertama
Kategori : Petualangan (nonfiksi)
ISBN : 978-979-1227-02-5

B. Kepengarangan

Hirata lahir di Gantung, Belitung. Saat dia masih kecil, orang tuanya
mengubah namanya tujuh kali. Mereka akhirnya memberi nama Andrea, yang nama
Hirata diberikan oleh ibunya. Dia tumbuh dalam keluarga miskin yang tidak jauh dari
tambang timah milik pemerintah, yakni PN Timah.
Hirata memulai pendidikan tinggi dengan gelar di bidang ekonomi dari
Universitas Indonesia. Meskipun studi mayor yang diambil Andrea adalah ekonomi,
ia amat menggemari sains--fisika, kimia, biologi, astronomi dan sastra. Andrea lebih
mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademisi dan backpacker. Sedang mengejar
mimpinya yang lain untuk tinggal di Kye Gompa, desa di Himalaya. Setelah
menerima beasiswa dari Uni Eropa, dia mengambil program master di Eropa, pertama
di Universitas Paris, lalu di Universitas Sheffield Hallam di Inggris. Tesis Andrea di
bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari universitas tersebut dan
ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasikan ke dalam Bahasa Indonesia dan
merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang
Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi ilmiah.
Hirata merilis novel Laskar Pelangi pada tahun 2005. Novel ini ditulis dalam
waktu enam bulan berdasarkan pengalaman masa kecilnya di Belitung. Ia kemudian
menggambarkannya sebagai "sebuah ironi tentang kurangnya akses pendidikan bagi
anak-anak di salah satu pulau terkaya di dunia.". Novel ini terjual lima juta eksemplar,
dengan edisi bajakan terjual 15 juta lebih. Novel ini menghasilkan trilogi novel, yakni
Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov.
Edensor adalah sebuah novel yang dapat mengajak para pembacanya untuk
berimajinasi. Pembaca akan dibawa ke dalam petualangan mereka menyusuri Eropa
dengan berbagai pengalaman yang mencengangkan, mencekam, membuat terbahak,
sekaligus berurai air mata. Penulisannya diinspirasikan oleh perjalanan hidup Andrea
Hirata sendiri.

C. Isi Novel

1. Sinopsis

Novel edensor ini menceritakan tentang petualangan Ikal dan Arai di Eropa.
Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Perancis, mereka berkuliah di
Universite de Paris, Sorbone, disini, Ikal dan Arai mengalami banyak kejadian
yang orang biasa sebut sebagai kejutan budaya. Banyak kebiasaan dan peradaban
Eropa yang berlainan sama sekali dengan peradaban yang selama ini mereka
pahami sebagai orang Indonesia. Khususnya melayu.
Dalam buku ini juga Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan –
kenakalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Novel ini
juga menceritakan petualangan Ikal dan Arai meyusuri Eropa dengan berbagai
pengalaman yang mencengangkan, mencekam, membuat kita terbahak-bahak, dan
juga membuat kita berurai air mata.
Edensor menjelaskan bahwa kehidupan kita ini merupakan kepingan-kepingan
yang saling terkait satu sama lain, yang desain utamanya tersusun dan tertata rapi,
dan masa depan adalah mimpi-mimpi kita yang menjadi kenyataan.
Ikal adalah anak bujang ke lima yang sebenarnya saat mengandung ibunya
mengharapkan anak ke limanya ini seorang wanita,karena ke empat anak
sebelumnya adalah laki-laki. Tanggal lahir Ikal sama dengan tanggal berdirinya
Persyarekatan bangsa-bangsa (PBB) yaitu 24 Oktober, dan ibunya Ikal sangat
berharap agar anak ke limanaya ini bisa menjadi seorang juru pendamai seperti
PBB.
Dan bayi nomor lima itu diberi nama Aqil Barraq Badruddin, yang oleh Ikal
diartikan Anak sholeh berjidat mengkilap yang tidak akan melakukan hal-hal,
yang tidak masuk akal dalam hidupnya. Namun, harapan yang diletakan dalam
deretan nama agung itu, hancur berserakan. Karena Ikal biasa Aqil di panggil
menjelma menjadi seorang anak yang sangat nakal dan sering membuat keonaran.
Pernah suatu saat Ikal menyuruh adiknya yang masih kecil untuk
menyanyikan lagu Indonesia raya dengan pengeras suara di Masjid sehingga
terdengar ke seantero kampung. Setiap kali Ikal melakukan keonaran, ia pasti
kena sidang oleh kedua orang tuanya karena kenakalannya, Ikal sempat beberapa
kali berganti nama, mulai dari Aqil, Wadudh dan Andrea, namun dari kesemua
nama itu tidak mempengaruhi kenakalan Ikal,apalagi setelah orang tua Ikal
memutuskan mengadopsi Arai.
Kalaupun ada yang membuat Ikal berubah adalah dengan kehadiran A Ling.
Ikal merasa tak ada yang lebih aneh selain orang dimabuk cinta. Segalanya
berubah menjadi baik dan berusaha menjadi baik.Ikal menjadi rajin mengaji
dengan khusyuk, bahkan Taikong Hamin dan orang tuanya seakan tak percaya
dengan perubahan ini.
Selulus SMA Ikal dan Arai memutuskan untuk merantau ke Jawa. Wawancara
dari satu tempat ke tempat lain mereka lalui. Sampai akhirnya Ikal diterima
bekerja di kantor pos sambil kuliah, dan Arai merantau ke Kalimantan, bekerja
dan kuliah disana. Nasib Ikal lebih baik di banding Arai,Ikal menjabat sebagai
Pengatur Muda Pos yang berwenang mencairkan wesel.
Sampai akhirnya Ikal dan Arai berhasil menyelesaikan kuliah dan mengikuti tes
beasiswa S2 ke Eropa. Dan kemudian Ikal memutuskan berhenti dari
pekerjaannya di Kantor pos.
Sampai suatu saat ketika mereka sedang berada di Belitong, mereka menerima
surat pengumuman tes beasiswa itu dari Dr. Michaela Woodword, Ikal dan Arai
berhasil mendapatkan beasiswa itu.
Ketika Ikal dan Arai akan pergi, Arai berusaha menghubungi Zakiah Nurmala,
cinta bertepuk sebelah tangannya untuk pamitan. Namun Zakiah seperti waktu
SMA,tak membalas surat Arai. Begitupun Ikal ia merindukan sosok A Ling yang
ia tidak tahu dimana keberadaannya.
Ayah Ikal mengantar kepergian anaknya dengan berat hati di Tanjong
Pandan,ketika Ikal dan Arai berpamitan ayah Ikal menyerahkan bungkusan dan
bungkusan itu harus dibuka jika telah sampai disana. Ayah Ikal sangat bangga
kepada Ikal dan Arai,karena Ikal dan arai mampu mencapai apa yang tak pernah
dicapainya.
Di Bandara Soekarno Hatta Ikal mempelajari lampiran surat pengumuman
beasiswa itu. Ikal dan Arai akan ke Belanda dulu dan akan dijemput oleh
Ms.Famke Somers,seorang pegawai dari kantor perwakilan Uni Eropa.
Sesampainya di bandara Schippol Arai membentangkan tangannya lebar-lebar dan
di Belanda saat itu sedang turun salju.di bandara Ikal dan Arai mencari wanita
yang bertugas menjemput mereka dibandara,tidak ada wanita yang memegang
tulisan nama mereka mencari mereka, yang ada hanyalah gadis muda berandal
yang berteriak tak karuan “Oiiiiikkk !Oikkkkk” ia berlari menuju Ikal dan
Arai,mereka pun terkejut,siapakah dia? Ternyata dia adalah Ms.F.Somers,orang
yang diutus untuk menjemputnya dibandara.
Setelah dari Belanda Ikal dan Arai meluncur ke Belgia dengan kereta,Brugge
adalah tempat yang dituju. Famke menyuruh IKal menemui Simon Van der Wall
(seorang pemilkik kos ). Disana Ikal dan Arai berpisah dengan Famke yang harus
kembali ke amsterdam.Ikal dan Arai memasuki halaman dan tertegun didepan
pintu yang membingungkan. Tak ada bel. Yang ad, disamping pintu,hanya deretan
kotak kecil,nomor-nomor lantai gedung, tombol-tombol,speaker,dan label nama.
Dan Ikal memencet tombol berlabel Van Der Wall, setelah dibingungkan dengan
pintu otomatis ini,akhirnya Ikal dan Arai bisa masuk,mereka menuju lantai 3
menemui Van Der Wall.Simon tinggi besar,santai tapi angker. Karena mereka
datang hari minggu dan bukan hari kerja,maka mereka tidak bisa tinggal
diapartemen itu. Mereka pun meninggalkan gedung yang tak bersahabat itu.
Di Brugge,semua bangunan tertutup, tak seorangpun keluar rumah. Mereka
tak tahu kalau ini dilakukan untuk mengantisipasi situasi suhu yang akan drop
secara ekstrem malam nanti. Tapi Ikal dan Arai malah berkeliaran di alam
terbuka. Arai membeli lilin di sebuah kios kecil yang kemudian langsung tutup.
Diujung jalan Ikal dan Arai menemukan bangku kosong, mereka duduk dibawah
naungan kanopi. Hujan salju makin lebat. Malam makin larut, pukul dua pagi Arai
mengeluarkan termometer dan menunjukan minus sembilan derajat celcius. Arai
dan Ikal duduk berpelukan, lengket, mengerut, dan menggigil hebat. Disinilah Ikal
merasakan keganjilan dalam dirinya,ia tak merasakan kepalanya,kemudian
lehernya terasa tercekik,fikirnya inikah serangan maut??,darah tumpah dari
rongga hidungnya. Arai membuka syalnya,melilitkan dileher Ikal. Arai membuka
koper dan mengeluarkan semua pakaian dan membalutkannya berlapis-lapis
ditubuh Ikal. Tiba-tiba Arai menggendong Ikal menuju pohon-pohon Roman. Ikal
ditidurkan di tanah,dibawah rimbunan dedaunan roman. Ternyata Arai meniru
cara tentara Rusia bertahan di musim salju.kesadaran Ikal pun sedikit demi sedikit
berangsur pulih. Ikal takjub menatap arai.
Ikal dan arai pun berangkat ke Prancis dan tiba di terminal bus Gallieni,
mereka bergegas menuruni tangga yang curam menuju metro,mereka pun menaiki
metro penumpangnya pun masih beberapa gelintir saja,setelah sampai di stasiun
Trocadero, mereka berjalan menyusuri lorong dan pelan-pelan menaiki anak
tangga. Arai berjalan didepan,tiba-tiba ia memekik “subhanallah”. Mereka terpaku
melihat sosok hitam samar-samar dibalut kabut,tinggi perkass menjulang. Menara
Eiffel laksana nyonya besar. Mereka mendekati Eiffel, disentuhnya Eiffel. Sebuah
mimpi yang menjadi kenyataan. Paris selalu memberikan kejutan yang
menyenagkan. Pulang kuliah sore Ikal dan arai iseng mengunjungi toko musik,
mereka merasa senang sekali karena diantara deretan CD musisi dunia tampak
album Anggun C.Sasmi dengan lagu yang dibawakan dalam bahasa Prancis.
Anggun membuat mereka bangga menjadi orang Indonesia. Semua orang
mengenal Anggun. Mereka mulai kuliah di Sorbone, bersama mahasiswa-
mahasiswa dari beragam bangsa didalamnya,membuat kelasnya seperti
laboratorium perilaku. Berbagai macam sifat dan sikap ada disini. Orang Inggris,
The British, selalu berkoar-koar seperti angsa. Mahasiswa yang paling doyan
meladeni The British hanya mahasiswa dari negeri Paman Sam. Ada beberapa
gelintir mahasiswa Jerman, dan yang paling istimewa, seorang wanita Bavaria nan
semlohai. Katya Kristanaema. Katya, Marcus, dan Christian sangat unggul dalam
materi-materi hitungan. Namun Saskia dan Marike bisa dibilang perfect,mereka
tak pernah menganggukanggukan kepala sok tahu tak seperti The British yang
suka protes. Hanya abraham,Oxxenbergh, Yoram dan Becky yang mampu
menyaingi mereka. Orang-orang yahudi itu sangat Jenius. Pribadi-pribadi
mengangumkan diperlihatkan orang-orang tuan rumah Prancis : Charlotte,
Laborde, Jean Minot, dan Sebastian. Yang lebih menarik ada juga orang-orang
Tionghoa, Eugene Wong, Heidy Ling, Deborah Oh dan Hawking Kong. Sisanya
orang yang selalu terlambat,berantakan dan tergopoh-gopoh adalah The Pathetic
Four mereka adalaha MVRC manoj, Pablo A.Gonzales, Ninochka stronovsky dan
Ikal. Mereka selalu terbirit-birit mengejar ketinggalan.
Di Prancis Ikal masih saja mencari A Ling, tetapi setiap tempat dan orang
yang bernama A Ling selalu salah. Berbagai cara Ikal lakukan untuk menemukan
A Ling tetapi selalu gagal.
Ikal pulang ke Paris dalam keadaan frustasi. Novel Seandainya mereka bisa
bicara karya Herriot,kenangan A Ling untuk Ikal, A Ling menandai cerita tentang
keindahan desa Edensor. Desa Khayalan itu seakan membukakan jalan rahasia
dalam kepala Ika, jalan menuju penaklukan-penaklukan terbesar dalam hidup
Ikal,untuk menemukan A Ling, untuk menemukan diri Ikal sendiri.
Ikal dan Arai memiliki rencana keliling Eropa untuk mengisi liburan ini.
Townsend histeris mendengar ide gila itu. Bagaimana bisa mengamen untuk biaya
keliling Eropa sampai ke afrika. Akan tetapi teman-teman mereka pun akhirnya
ikut dengan ide Ikal dan Arai untuk keliling Eropa dengan pertunjukan
jalanannya.
Gonzales mencoba penampilannya memain-mainkan bola. MVRC Manoj
tampil dengan busana yang membuat nafas tertahan. Gonzales dan MVRC Manoj
memadukan sepakbola dan tarian.
Stansfield mendemokan kebolehannnya meniup tombon denganteknik
tinggi.dan Townsend tak mau kalah melentingkan nada akordeonnya. Dan
akhirnya semua siap berangkat, diiringi lambaian selamat jalan dari semua
sahabat.Townsend ingin membuktikan pada Stansfield bahwa jika ngamen di
London, ia bisa dapat duit lebih banyak dari Stansfield. Maka jalur utamanya ialah
Inggris. Stansfield sendiri memulai perjalanan melalui Swiss. Ninochka
menyusuri Prancis selatan menuju turin, Italia. MVRC Manoj dan gonzales ke
Belgia. Ikal dan Arai harus menemui famke menuju ke Belanda.
Sesampainya di Belanda mereka bertemu dengan Famke. Rupanya Famke
mempunyai rencana agar Ikal dan Arai tampil di pinggir jalan sebagai manusia
patung. Tim make up merias wajah mereka,setelah selesai Ikal memakai baju ikan
duyung yang beratnya hampir 10 kg,dan Arai pun memakai baju kostum yang
sama sebagai ikan duyung. Arai sebagai ibu ikan duyung dan Ikal sebagai anak
ikan duyung.
Setelah meninggalkan Amsterdam,mereka menuju ke Groningen dimana
rumah penduduk saling berjauhan. Mereka lalu ke Jerman dan mereka tampil
sukses di frankfurt. Jerman telah terbiasa dan menghormati tradisi backpaking. Di
Denmark, Swedia, dan Norwegia mereka tak laku. Helsinky, Finlandia, adalah
kota Skandinavia terakhir yang mereka kunjungi. Helsinsky adalah kota yang
toleran,tempat berbagai pertikaian umat manusia dapat terselesaikan. Ternyata,
koya canmtik itu terangterangan menghianati mereka. Disini mereka
menghabiskan uang terakhir mereka. Ikal sedikit gmang, karena setelah ini
mereka akan menapaki daratan Rusia yang luas.
Di Internet mereka melihat kemajuan saingan mereka MVRC Manoj dan
Gonzales tengah jaya-jayanya di Belanda. Townsend telah sampai di Belfast,
Irlandia. Kantongnya tebal dan semakin getol menyerang Stansfield. Stansfield
sendiri tengah tampil di kota tua Zalsburgh, berarti dia sudah menaklukan Austria.
Ninoch sedah sampai Spanyol. Ikal dan arai menempuh jalur yang keliru, karena
semakin Eropa Timur, seni jalanan semakin tak laku.
Ikal dan Arai memasuki Belomorsk dalam keadaan bangkrut. Tiga jam tampil
disana, sampai bengkak kaki, tak seorangpun melemparkan uang. Dengan
menumpang bus sayur atau dengan melompat diam-diam ke gerbong kereta
minyak, mereka sampai ke Moskowa. Di Syzran nasib paling sial menghadang,
Esoknya polisi-polisi itu mengantar mereka keluar batas desa. Mereka
dicampakan dalam keadaan lapar,mulut bengkak dan hati yang terluka. Dan
akhirnya mereka sampai ketempat yang bisa disebut ujung dunia, Belush’ye
berada di Taiga Siberia, bagain dari Siberia. Mereka menumpang kegerbong yang
mengangkut bahan bangunan, tapi tengah malam mereka diturunkan begitu saja
karena ada inspeksi. Mereka berjalan dan bingung menghadapi perempatan tanpa
kompas dan peta. Tiba-tiba Ikal teringat akan navigator alam; Weh! Ikal mengeja
bintang satu persatu. Weh dulu mengajari Ikal membaca langit.
Ikal dan Arai berbalik kebarat, menuju Olovyannaya diatas tapal Mongolia.
Setiap melewati perkebunan Zaitun mereka melamar kerja membantu petani
memetik buahnya demi upah beberapa butir kentang. Mereka melewati kampung
demi kampung. Sebagian adalah kampung tambang yang telah diabaikan. Mereka
terperosok kepedalaman, menjumpai hal-hal yang aneh seperti orang muslim
beribadat seperti Nasrani dan orang Nasrani fasih membaca al-quran. Ada
masyarakat yang memuja kambing,memandikan bayi yang baru lahir dengan
darah lembu,dan melemparkan ari-ari keatas atap. Ada pula komunitas yang
patriakis, para istri harus tidur dilantai dua gedung jerami dan hanya dikunjungi
para suami jika diperlukan.
Setelah di Olovyannaya Ikal dan Arai melanjutkan perjalanan ke tanah
Parsi:Iran, tak jauh dai Sebelah timur adalah Mongolia yang sungguh menggoda.
Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Yunani dan merekka bergelimangan
uang disini. Namun nasib berbalik mereka alami di Balkan(Bosnia, Serbia, dan
sekitarnya), disana jangankan mengapresiasi seni,mereka bahkan masih trauma
dengan peluru yang baru saja berdesing dari kepala mereka. Dan merekapun
kembali miskin disini.
Di Rumania mereka bertemu dengan seorang bapak tua berperawakan kurus
yang selalu mengawasi mereka,gerak geriknya mencurigakan. Jika didekati dia
menjauh. Suatu malam Ikal dan Arai tidur disebuah halaman TK,tengah malam
tiba-tiba Ikal terbangun karena backpak yang ia gunakan sebagai bantal ada yang
menarik, Ikal dan Arai refleks saling melindungi. Tiga orang laki-laki dan satu
orang perempuan dengan seringai mengancam mereka.
Tiba-tiba bapak tua yang dari tadi mengamati mereka datang menolong
mereka dari kegelapan, ia meraih kepala slang tabungnya dan menyemprot para
penjahat itu dengan gas pestisida. Para perampok itu pun kocar kacir, berteriak
dan memaki-maki. Kehidupan malam di Eropa sangat mengerikan.
Kemudian bapak tua itu mendatangi mereka,ia tersenyum bersahabat,ia
mengulurkan tangan menyalami Ikal dan Arai. “Nhama sayha Toha,asli
Purbhalingga.” Bapak itu tertawa lebar, menakjubkan nun jauh dikota terpencil
kumuh di pelosok Rumania, mereka menemukan orang jawa yang merupakan
seorang pembasmi kecoa.
Kemudian Ikal dan Arai menuju ke Austria,disana mereka bertemu dengan
seorang tukang kebab bernama Mashood. Mereka menanyakan letak masjid
kepadanya. Disana ada masjid orang Arab,dan hanya orang Arab disana. Di
masjid Turki,hanya ada orang Turki. Dan selebihnya orang muslim selain dari
Arab dan Turki berkumpul di Masjid Afghanistan,di Gmunden. Mashood
menceritakan tentang imam masjid yang sangat dipujanya, imam itu bernama
Oruzgan. Disini pula Arai menuai karma masa kecilnya ketika sedang shalat
berjamaah, disaat semua orang sedang khusyuk,namun ketika imam sampai pada
ayat al-fatihah,kekhusyuan sontak berantakan. Semua orang terperanjat
mendengar jeringan panjang
“aaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmmmmmiieeennnnnnnnnnnnnn….”rupan
ya Arai melolong seperti dulu yang sering ia lakukan dimasjid di kampung. Yang
lebih mengangetkan suara itu muncul dari satu orang, karena mazhab yang mereka
anut hanya mengucapkan amin didalam hati.
Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Venesia. Disana pria wanita
berkerumun di kafe seperti sedang bermain sandiwara. Pria Italia sungguh
flamboyan dan penuh gairah. Ikal dan Arai berjanjian dengan MVRC
Manoj,Gonzales,Ninonh,Stansfield,dan Townsend dan bertemu di Spanyol.
Perjalanan usai MVRC Manoj dan Gonzales tim yang kalah. Dan pemenang
perlombaan ini adalah Ikal dan Arai. Kemudian mereka pulang ke Paris naik
kereta malam.
Sesampai di Paris mereka kembali mengerjakan rutinitas kuliah mereka.
Namun suatu hari rutinitas itu terpecah. Katya menelpon Arai dan menyuruhnya
segera ke kampus. Tiba dikampus Ikal melihat Arai digotong, hidungnya
berdarah,ia masuk ICU. Arai terserang Asthma Bronchiale.dan penyakit ini pula
yang dulu merenggur nyawa ayahnya diusia muda. Akhirnya Arai harus
dipulangkan ke Indonesia, Ikal merasa sedih akan berpisah dengan Arai. Hari
demi hari Ikal lalui dengan menyibukan diri dengan risetnya.
Tiba tiba Maurent memanggil Ikal dan mengabarkan Prof Turnbull akan
pensiun dan pulang kampung ke Sheffield Inggris, dan mengabarkan kalau tak
ingin kehilangan waktu, Ikal harus mengikuti exchange program, pindah ke
Sheffield Hallam University.
Kemudian Ikal pergi ke Inggris,sesampainya di Terminal Victoria,London.
Ikal melnjutkan perjalanan dengan bus antar kota ke Sheffield, sheffiel memang
tak menyenangkan. Berbulan-bulan Ikal tinggal disana. Dan akhirnya Ikal pun
selesai mengerjakan risetnya. Dan Ikal diundang minum the oleh keluarga
Turnbull kerumahnya dan untuk menandatangani riset Ikal.
Rumah Prof Turnbull jauh diluar Sheffield. Sesampainya dirumah Prof
Turnbull,Ikal disapa oleh wanita tua dengan wajah yang anggun,dan ternyata Prof
sedang tidak dirumah,Ikal dipersilahkan masuk. Karena lama menungu Prof
datang,Ikal memutuskan untuk berkeliling desa. Ikal pun menaiki bus desa yang
sudah butut. Didalamnya duduk terpisah segelintir petani,bus meluncur terderak-
derak. Diluar jendela Ikal menikmati pemandangan. Tak terasa lebih dari satu jam
Ikal berada didalam bis, lalu bus menaiki bukit yang landai . Ketika bus
berbelok,dedaunan cemara tersibak dan seketika itu pula tersaji pemandangan
yang mengingatkan Ikal pada sesuatu.
Bus merayap, Ikal semakin dekat dengan desa yang dipagari tumpukan batu
bulat berwarna hitam. Ikal bergetar menyaksikan jauh dibawah sana,rumah-rumah
penduduk berselang seling. Ikal merasa menembus lorong waktu dan terlempar
dalam negeri khayalan yang telah lama hidup dalam hatinya. Kemudia Ikal
bergegas meminta sopir berhenti. Ikal kembali teringat akan keindahan tempat ini
selama belasan tahun,dan tiba-tiba tersintesa persis didepan matanya. Kemudian
Ikal bertanya kepada seorang ibu untuk memberi tahu nama tempat ini. Kemudian
ibu itu menjawab. “ sure, it’s Edensor…”

2. Unsur Interinsik

 Tema

Tema dari novel tersebut adalah keberanian mimpi, kekuatan cinta yang
mengubah hidup, pencarian cinta dan diri sendiri dengan penaklukan-
penaklukan yang gagah berani.

 Alur

Alur yang lebih sering digunakan adalah alur maju. Sebagian menggunakan
Alur Flashback, di mana tokoh mengingat masa lalunya.

 Latar

Waktu terjadinya cerita adalah pada pagi hari, siang hari, dan malam hari.

Tempat – tempat terjadinya cerita adalah :

Laut
Rumah
Bandara
Tempat Kost
Kantor Uni Eropa
Daerah – daerah di Eropa

Suasana nya didominasi oleh kebahagian, perjuangan dan keharuan

 Penokohan

Tokoh-tokoh dalam Novel Edensor adalah :


Ikal (Andrea) : Pekerja keras, pantang menyerah
Arai : Pekerja keras, baik hati, pantang menyerah
Weh : Pekerja keras
Ayah : Bijaksana dan baik hati
Ibu : Memiliki pendirian yang tetap
Taikong Hamim : Pemarah dan tidak penyabar
A Ling : Baik hati
Famke Somers : Penolong, baik hati
Stansfield : Primordial
Townsend : Pintar dan provokatif
Katya : Tenang dan baik hati
MVRC Manooj : Ceria
 Gaya Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam novel ini di dominasi oleh bahasa ibu,
yaitu Bahasa Indonesia. Namun tidak jarang penulis memakai bahasa asing
dan bahasa gaul dari bahasa asing yang mungkin belum bisa difahami
seutuhnya dan penulis juga mengartikan bahasa asing itu di bawah halaman.

 Sudut Pandang

Dalam novel ini, penulis menempatkan dirinya sebagai pelaku aktif


yang ikut terjun dalam cerita. Yaitu memakai kata ”Aku”. Jadi dalam novel
ini orang pertama sebagai pelaku utama.

 Amanat

a. Ciptakan mimipi-mimpi setinggi langit, dan berjuanglah untuk


mencapainya. Yakinlah tidak ada sesuatu yang tidak mungkin terjadi di dunia
ini.
b. Jelajahilah seluruh dunia untuk mendapatkan hal-hal baru dan jangan pernah
takut untuk berpetualang. Karena berpetualang tidak hanya membawa kita ke
tempat-tempat yang spektakuler, tidak pula hanya member tantangan ganas
yang menghadapkan kita pada keputusan hitam putih, sehingga kita tahu
seperti apa diri kita ini.
c. Carilah cinta sejatimu walaupun harus ke ujung dunia. Temukanlah dia, dan
yakinlah cinta dapat mempersatukan kita.
d. Jangan menyerah !

3. Unsur Ekstrinsik

 Sosial
Kehidupan sosial yang berlangsung dengan baik, di mana antar tokoh dapat
menjalin hubungan pertemanan yang baik dan saling membantu. Namun masih
banyak kehidupan yang berkelompok, sesuai dengan bangsanya sendiri.
 Budaya
Pengaruh budaya dalam novel tersebut besar, di mana banyak tokoh yang
membawa budayanya dan masih diterapkannya di perantauan. Namun, mereka
juga dapat masuk ke dalam budaya-budaya orang lain dan beradaptasi, agar
hubungan pertemanan trjalin dengan baik.
 Religi
Dalam Novel tersebut, nilai religi sangat diperhitungkan. Contohnya, tokoh
utama Arai dan Ikal, membawa agama hingga dalam perjalanan menaklukkan
Eropa dan Afrika. Di mana mereka berjumpa dengan tokoh agama dan saudara
seiman. Tokoh juga masih melaksanakan ibadat sesuai agama dengan rutin, di
mana pun mereka berada.
 Politik
Politik dalam Novel tidak terlalu berpengaruh, karena dari awal hingga akhir
novel bercerita mengenai kehidupan beragama, budaya, dan sosial dengan sesama
yang berbeda latar belakang dan asalnya.

D. Kesimpulan

1. Kelebihan Novel

Novel ini sangatlah inspiratif, karena menginspirasikan kita untuk berani


bermimpi dengan optimis, pantang menyerah dengan tekad yang kuat.Penggunaan
kata dalam novel ini sangatlah apik, apalagi memadukan gambar ilustrasi
sehingga pembaca dapat berimajinasi dan seakan-akan ikut mengalami
petualangan dalam novel ini.Penggambaran yang kuat terhadap tokoh-tokoh
membuat pembaca terhanyut dalam suasana novel ini.

2. Kekurangan Novel

Bahan baku buku kurang bagus, karena menggunakan kertas buram, sehingga
nampak pada beberapa halaman terdapat cetakan yang tulisannya tidak jelas
terbaca.Gaya bahasa yang memadukan antara bahasa modern dan bahasa
tradisional (melayu), sehingga pembaca akan sedikit merasa sulit memahami
konteks kalimat.

3. Tanggapan

Menurut saya, novel ini layak dimasyarakatkan, karena setiap mozaik yang
terdapat dalam novel mengandung makna mendalam. Novel ini sangat cocok
untuk mengisi waktu luang dan sebagai referensi ilmiah. Setiap paragraf
berkembang menjadi susunan mozaik, dan setiap mozaik berkaitan satu sama lain
membentuk satu buku yang bagus. Ceritanya menggugah perasaan dan mengajari
kita agar senantiasa tidak menyerah, menembus semua tantangan yang ada, hingga
tercapai tujuan kita.
Dari novel ini kita mendapatkan banyak pesan moral tentang kehidupan,
seperti jika kita ingin mewujudkan mimpi hal utama yang harus kita lakukan
adalah berani untuk bermimpi. Dan dalam meraih sesuatu yang kita idam-idamkan
itu dibutuhkan pengorbanan dan kesabaran yang sangat teguh. Serta ketika kita
telah berusaha namun hasilnya tetap nihil kita harus menerima kenyataan,
bagaimana pun hasil yang telah kita dapatkan.
Terlepas dari moral tentang meraih mimpi, novel ini juga memberikan kisah
inspiratif tentang bagaimana arti sebuah kesetiaan terhadap cinta, dan bagaimana
perjuangan mencari cinta pertama yang pergi entah-berantah dengan melakukan
perjalanan keliling eropa, walaupun hasil yang di dapatkan nihil.
Novel ini perlu dibaca karena Edensor, membawa kita pada perjalanan yang
tidak hanya membawa kita pada tempat-tempat yang spektakuler, tidak hanya
memberi kita tantangan ganas yang menghadapkan pada cinta putih, tetapi mampu
membawa kita pada satu kesadaran kesejatian diri manusia. Toleransi, daya tahan
dan integritas bukanlah hal yang dapat ditawar-tawar dalam keadaan apapun.
Dibutuhkan semangat, kemauan dan daya juang tinggi untuk menghidupi
setiap mimpi hingga mewujud dalam sebuah realita kehidupan. Membaca novel
ini akan menambah pengetahuan kita dan memberikan kekuatan kapada kita agar
dapat berjuang untuk mendapatkan segala sesuatu yang kita inginkan.Membaca
novel ini mempunyai beberapa manfaat yaitu :

· Memberikan semangat atau motivasi pada pembaca untuk terus berjuang


dalam mengarungi kehidupan
· Menghibur pembaca dengan beragam peristiwa lucu dan petualangan yang
mendebarkan
· Memberikan pesan bahwa apapun bisa terjadi jika kita mau berdo’a,
berusaha dan terus berusaha
· Mengingatkan kita untuk tidak takut melakukan suatu hal yang baru.

Anda mungkin juga menyukai