Anda di halaman 1dari 5

RESENSI NOVEL

ASSALAMUALAIKUM BEIJING

A. COVER NOVEL

B. IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Assalamualaikum Beijing!


Penulis : Asma nadia
Penerbit : AsmaNadia Publishing House
Tebal Buku : 360 hal + xi
Cetakan : Kelima Belas, Mei 2015
ISBN : 978-602-9055-25-2
C. BIOGRAFI PENGARANG

Harian Republika memberikan anugerah tokoh Perubahan 2010, kepada penulis


produktif yang telah menulis 49 buku ini. Sementara IKAPI menyematkan penghargaan
sebagai Tokoh Perbukuan Islam di tahun 2011. Perempuan kelahiran tahun 1972 ini juga
masuk dalam daftar The 500 most Influential Muslim di dunia pada tahun 2012.
Sementara Tupper ware She Can memberikan penghargaan terhadap Nadia sebagai salah
satu perempuan Indonesia paling inspiratif. Asma Nadia pernah pula mendapatkan
penghargaan sebagai peserta terbaik Majelis Sastra Asia Tenggara, tahun 2005.

Perempuan energik ini telah menyusun puluhan buku lain berkaloborasi bersama
pembacanya, sebagian besar perempuan yang antara lain yang tergabung dalam milis:
pembacaasmanadia@yahoogropus.com, Komunitas Bisa Menulis di Facebook, maupun
alumni Asma Nadia Writing Workshop, program menulis yang dipandu bersama sang
suami, Isa Alamsyah.

Ibunda dari Putri Salsa dan Adam Putra Firdaus yang pernah menjadi pengarang
terbaik Adikarya IKAPI tahun 2001, 2002, dan 2005. Serta novelis IBF terbaik lewat
novelnya Istana Kedua (2008), aktif memberikan workshop dan dialog kepenulisan serta
berbagai ceramah keislaman, ke berbagai pelosok tanah air, hingga beberapa kota di
Jepang (Tokyo, Kyoto, Nagoya, Fukuoka), Amerika juga beberapa kota di benua Eropa
(Roma, Jenewa, Berlin, Manchester, New Castle, Wina, Paris, Stockholm, dll.).

Sejak 2009, Asma Nadia memulai Asma Nadia Publishing House yang telah
menerbitkan buku-buku best seller seperti Sakinah Bersamamu, Tink Dinar!, No Excuse,
New Catatan Hati Seorang Istri , dan Twitografi, Ketika Mas Gagah Pergi … dan Kembali.

Beberapa karya Asma Nadia telah difilmkan, di antaranya Emak Ingin Naik Haji (film
yang meraih lima penghargaan di Festival Film Bandung, salah satunya sebagai Film
Terpuji), Rumah Tanpa Jendela , dan 17 Catatan Hati Ummi (judul filmnya Ummi Aminah).
Selain itu, Asma Nadia juga menulis scenario: Pintu Surga (seri Ramadhan di Trans TV) dan
Anak Matahari (SCTV).
Sayap Asma Nadia selain dilebarkan di dunia perfilman Indonesia, sejak tahun 2012
Asma merupakan pengisi tetap rubrik Resonansi di harian nasional Republika, setiap
Sabtu.

Kesibukan lain, bersama para relawan yang mencintai buku dan anak-anak, Asma
Nadia menggagas Rumah Baca Asma Nadia. Sebanyak 68 perpustakaan gratis bagi dhuafa
saat ini telah berdiri di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya, sampai Hong Kong
(info alamat seluruh rumah baca klik www.rumahbacaasmanadia.com (sebagai informasi
telah hadir toko diskon Asma Nadia di D Mall Depok, Ruko No. 14 A, disamping Yamaha
Musik). Rekaman perjalanan jilbab traveler ini bisa diikuti melalui instagram @asmanadia.

Saat novel Assalamualaikum, Beijing! ini diproses cetak, Asma Nadia tengah berada di
lowa, setelah terpilih untuk mengikuti Internasional Writing Program, fall residency,
bersama lebih dar tiga puluh penulis lain dari berbagai Negara di dunia.

D. SINOPSIS NOVEL

Dewa dan Ra adalah sepasangan kekasih sejak mereka duduk di bangku kuliah dan
tinggal selangkah lagi hubungan mereka menuju gerbang pernikahan. Namun, tidak
disangka hubungan mereka berdua berakhir. Karena pada saat itu dewa dan anita telah
berselingkuh. Harapan dan rencana indah itu pun hilang untuk selamanya. Dewa merasa
hilaf atas berbuatannya yang telah menghianati cinta Ra dan dia harus terpaksa menikahi
Anita yang sedang hamil akibat berbuatannya tersebut.

Pada saat cinta Asma telah di hianati oleh Dewa. Asma pun pergi ke Beijing untuk
menenangkan pikiran. Selama perjalanannya Asma ke Beijing dia bertemu dengan
seseorang laki-laki tampan yang bernama Zhongwen. Seseorang laki-laki tampan tersebut
memperkenalkan diri kepada Asma dan memberitahukan kepada Asma legenda cinta
ashima yaitu seseorang putri cantik yang berasal dari Yunnan. Zhongwen memanggil Asma
dengan sebutan Ashima karena menurut dia mereka berdua memiliki wajah yang sama.
Kemudian, Zhongwen pun memberikan kartu nama kepada Asma untuk menceritakan
kembali kisah cinta Ashima. Karena kebaikan dan ketulusan hati Zhongwen, Asma pun
perlahan-lahan membuka hati lagi untuk Zhongwen. Tetapi, belum juga hati yang telah di
hianati dewa hilang, dewa pun menyusul ke Beijing untuk bertemu dengan Ra. Sementara
itu, Asma menceritakan sosok Zhongwen kepada sahabatnya yang bernama sekar. Lalu
sekar pun menyuruh Asma untuk mengenal lebih jauh Zhongwen. Cerita pun berlanjut ke
kisah Anita yang merebut Dewa dari Ra. Pada saat itu hujan deras dan udara yang tidak
mendukung membuat Dewa terpaksa untuk menghantarkan Anita dan menginap
ditempatnya. Awalnya Dewa pun menolak untuk menginap dan menemani Anita teman
sekantornya karena Dewa merasa kasihan maka Dewa menemani Anita dan menginap
dirumahnya.

Kisah pun berlanjut ketika Zhongwen dan Asma saling mencari satu sama lain. Dan
pada akhirnya mereka di pertemukan kembali. Selanjutnya, Zhongwen dan Asma menjalin
perteman dan Asma pun mengajarkan Zhongwen tentang islam dan pada saat itulah
Zhongwen menjadi mualaf. Tetapi, menurut Ridwan tidaklah mudah untuk menjadi
seorang mualaf banyak rintangan dan cobaan yang harus di tempuhnya. Apalagi didalam
keluarga Zhongwen menentang dia menjadi seorang muallaf.

Musibah selanjutnya menimpa Asma yang telah divonis menderita penyakit APS.
Penyakit itu berhubungan dengan pengentalan darah yang membuat dirinya hampir
meninggal. Dan penyakit yang dideritanya juga membuat dia tidak bisa memiliki
keturunan karena terjadi kelainan jantung. Penyakit itu pun semakin parah dan membuat
Asma semakin merasa sakit.

Selanjutnya, Zhongwen yang mulai mencintai Asma kembali mencarinya. Pada saat itu
Zhongwen tidak tahu bahwa Asma telah pulang ke Indonesia dan divonis terkena penyakit
APS. Setelah Zhongwen mengetahuinya langsunglah dia terbang ke Indonesia dan
bertemu dengan Asma atau yang sering dia panggil Ashima. Sementara itu, Dewa dan
Anita sudah menjadi keluarga dan memiliki seseorang anak. Tetapi, Dewa tidak bisa
mencintai Anita karena cintanya hanya untuk Ra dan dia tidak bisa mencintai Anita
sebagai mana suami mencintai istrinya.

Kemudian jalinan cinta Asma dan Zhongwen berakhir dengan pernikahan. Dan cerita
legenda cinta ashima yang telah Zhongwen ceritakan kepada Asma berunjung
kebahagian. Mereka berdua yakin usia pernikahan yang baru beberapa tahun pasti
memiliki cinta sejati. Maka kalimat yang terakhir yang diungkapan keduanya adalah kata
Wo Xiang ni yang artinya I Miss You atau dalam bahasa Indonesia aku kangen kamu. Lalu
mereka akan saling menunggu satu sama lainnya.

E. KELEBIHAN NOVEL

Kelebihan dalam novel ini adalah dalam hal tutur kata yang membuat para pendengar
dan pembaca ikut merasakan alur ceritanya dan membuat para pembaca memahami inti
dari ceritanya. karangan novel Asma Nadia juga banyak sekali yang memunculkan nilai-
nilai keagamaan, puisi yang indah dan pesan-pesan moral yang terdapat di setiap babnya
dan menjadikan keunggulan tersendiri dalam setiap novel asma nadia tulis. Dalam novel
ini juga asma nadia memberitahukan para pembacanya tentang penyakit APS yang
diderita oleh Ashima dan menceritakan legenda cinta Ashima. Sehingga, membuat novel
assalamualaikum beijing ini banyak diminati dan dicari oleh semua orang karena terdapat
kisah cinta yang membuat orang penasaran dan membuat orang menjadi paham apa itu
cinta dan dalam novel ini juga terdapat pengorbanan dan perjuangan dalam menghadapi
masalah yang telah di hadapinya.

F. KEKURANGAN NOVEL

Kekurangan dalam novel ini adalah sering memunculkan kata-kata yang diulang-ulang
dalam setiap babnya dan terkadang membuat para pembacanya susah memahami tutur
kata beliau yang disampaikan. Tetapi, kekurangan dari novel tersebut tidak membuat para
pembaca dan pendengarnya jadi tidak suka kepada novel assalamualaikum beijing ini.

Anda mungkin juga menyukai