Anda di halaman 1dari 35

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA GEROI NASHEWO


VREMENI (PAHLAWAN ZAMAN KITA) KARYA MIKHAIL
LERMONTOV

Diajukan sebagai tugas akhir mata kuliah


Sastra dan Masyarakat Rusia

KELOMPOK 7

Florentina Alvira (1406539311)

Hansa Nabilah (1406614495)

Kirana Chandra M. B (1406539381)

Meisy Welas Putri (1406539375)

Qoriroh Annisa T. F (1406614532)

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA


PROGRAM STUDI RUSIA
DEPOK MEI
2016
ABSTRAK

Abad ke-19 merupakan era kejayaan kesusastraan Rusia beraliran romantisme.


Tahun 1825-1855, kekaisaran Rusia dipimpin oleh Tsar Nikolai I. Pada masa ini,
sastrawan mengalami tekanan dari pemerintahan Tsar, sehingga sastrawan yang
menentang Tsar ditangkap dan diasingkan. Salah satunya adalah Mikhail
Lermontov. Di masa pengasingannya Lermontov membuat novel "Geroi Nashewo
Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)". Novel ini menceritakan kehidupan bangsawan
dan seorang perwira yang ditugaskan di Kaukasus, bernama Grigorii
Aleksandrovich Pechorin. Tokoh Pechorin merupakan representasi dari
pengarang. Secara khusus makalah ini menjelaskan unsur ekstrinsik dengan
pendekatan sosiologi sastra.
Kata kunci : Bangsawan; Kaukasus; Perwira; Rusia

ii
ABSTRACT

The 19th century was the golden era of Russian literature with genre romanticism.
In 1825-1855, the Russian Empire led by Tsar Nicholas I. At this time, writers
experienced the pressure of the tsarist government, and the writers who opposed
the Tsar was arrested and exiled. One of them was Mikhail Lermontov. In exile
Lermontov create a novel "Geroi Nashewo Vremeni (Heroes of Our Time)". This
novel tells the life of aristocratic and an officer assigned in Caucasus, named
Grigorii Aleksandrovich Pechorin. Pechorin figure is a representation of the
author. In particular the paper explains the extrinsic elements with sociology of
literature approach.

Keywords : Aristocratic; Caucasus; Officer; Russia.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala,


karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
Analisis Karya Sastra novel "Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)"
karya Mikhail Lermontov. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas akhir mata
kuliah Sastra dan Masyarakat Rusia

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua anggota kelompok 7 yang


telah berpartisipasi aktif dalam berdiskusi untuk penyelesaian makalah ini
sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat, terutama


mereka yang tertarik pada kajian Sastra dan Masyarakat Rusia dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Depok, Mei 2016, Penyusun

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAKT ....................................................................................................................... ii
ABSTRACK ...................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v

Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penelitan .................................................................................................... 3
1.4. Metodologi Penelitan ............................................................................................. 3
1.5. Landasan Teori....................................................................................................... 3
1.6. Sistematika Penulisan ............................................................................................ 5

BAB II : Biografi Mikhail Lermontov


2.1. Kehidupan Keluarga .............................................................................................. 6
2.2. Pendidikan.............................................................................................................. 7
2.3. Pengasingan .......................................................................................................... 7
2.4. Akhir Kehidupan .................................................................................................... 8

BAB III : Analisis Novel Karya Mikhail Lermontov


3.1. Sinopsis .................................................................................................................. 9
3.2. Analisis Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita) ................................... 10

BAB IV : Kesimpulan ...................................................................................................... 24


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 25
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 28

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai
medium bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra adalah sarana
untuk menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri
adalah suatu kenyataan sosial sehingga sastra erat kaitannya dengan ilmu
sosial yang mencakup hubungan antar masyarakat dan peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan (Damono, 1979:1).
Horatius mengatakan bahwa sastra memiliki fungsi dulce et utile
(indah dan bermanfaat) (Elfira, 2012:73). Di Rusia, sastra memiliki fungsi
lain yang berkaitan dengan politik. Pada abad 19, mulai berkembang aliran
romantisme (1820-1840)1 yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: primitif;
yang berarti kebaikan dan nilai dari sesuatu yang tidak terjamah,
nasionalitas; yang berarti pengakuan atas keunikan dari etnis apapun
sehingga menimbulkan keragaman, individualitas; yang mengutamakan
kebebasan individu untuk berdiri sendiri dan menentukan jalan hidupnya,
seni dan seniman; dimana produk seni dianggap sebagai perwujudan dari
seniman itu sendiri.
Karya sastra yang beraliran romantisme ini juga memiliki fungsi
sebagai corong kritik sosial. Dimana para sastrawan bertindak sebagai
penyambung lidah yang tertindas, bahkan martir bagi perubahan yang
diusungnya. Pada era romantisme, sekitar tahun 1830-an, kecenderungan
kepada kebebasan bentuk gaya merajalela, sehingga penekanan perasaan
dan nafsu manusia dikembangkan. Akibat politik dan korupsi menjadi
tema favorit, sensor pemerintahan Tsar terhadap kesusastraan juga
semakin keras.

1
Periodesasi sastra Rusia menurut Cambridge History of Russian Literature, edisi kedua, 1992.
Dikutip dari Elfira, 2012:33

1
Romantisme berkembang pada masa pemerintahan Tsar Nikolai I2,
dimana ia menerapkan tiga prinsip yaitu Autocracy, Orthodoxy and
Nationality.3 Prinsip ini mendorong Rusia kembali ke nilai-nilai
tradisional dan menekan pemikiran liberal, baik itu agama, kebudayaan
dan sastra. Di masa ini para sastrawan mendapatkan tekanan dari Tsar
Nikolai I. Beberapa dari mereka dihukum dan diasingkan. Mikhail
Lermontov yang merupakan seorang Byronist4 adalah salah satu
pengarang yang diasingkan ke Kaukasus karena ia telah menulis sajak The
Death of A Poet yang menuduh pemerintahan Tsar menutupi pembunuhan
Aleksandr Pushkin. Pada saat dia diasingkan di Kaukasus5, ia mulai
menulis novel "Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)" yang
merupakan karya monumental Lermontov yang ikut menyemarakkan
romantisme di Rusia.6

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,
pokok masalah yang diteliti dirumuskan dalam pertanyaan sebagai
berikut: Apakah karakter tokoh utama pada novel "Geroi Nashewo Vremeni
(Pahlawan Zaman Kita)" merupakan refleksi diri dan kehidupan

2
Nicolai I merupakam tsar yang memerintah Rusia dari tahun 1825-1855. Ia tipikal orang yang
haus kekuasaan dan kasar dan sistem pemerintahannya kaku. Ia percaya bahwa pemerintahan yang
absolutlah yang dapat memimpin Rusia. Lihat A. Fahrurodji. 2005. Rusia Baru Menuju
Demokrasi. Hal 91-92
3
Maria Aprelenko. Prominent Russians: Nicholas I. (Terdapat dalam :
http://russiapedia.rt.com/prominent-russians/the-romanov-dynasty/nicholas-i/).
4
Byronist merupakan pendukung Lord Byron, sastrawan Inggris yang mempelopori aliran
romantisme.
5
Kaukasus, dikelilingi Laut Hitam, Laut Kaspia, Iran, Turki, dan Rusia, terbagi dua oleh dua
pegunungan. Kaukasus Utara meliputi sebagian wilayah Rusia (contohnya Chechna, Ingushetia,
dan Daghestan). Kaukasus Selatan terdiri atas Gruzia atau Georgia, Armenia, Azerbaijan, dan
sebagian Iran. Kaukasus memiliki tingkat keragaman penduduk yang tinggi karena merupakan
tempat tinggal beberapa kelompok suku.
6
Fadli Zon, 2009, Pengaruh Enlightment dalam Kesusastraan Rusia. ( Terdapat dalam :
https://www.scribd.com/doc/39257848/Artikel-Fadli-Zon-Slavonik-94A).

2
pengarang? Kemudian apakah novel "Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan
Zaman Kita)" karya Mikhail Lermontov merupakan refleksi kondisi sosial,
politik dan budaya dalam masyarakat?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk membuktikan
bahawa karakter tokoh utama pada novel "Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan
Zaman Kita)" merupakan refleksi diri dan kehidupan pengarang. Dan juga
untuk membuktikan bahwa novel "Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan
Zaman Kita)" karya Mikhail Lermontov merupakan refleksi kondisi sosial,
politik dan budaya dalam masyarakat.

1.4 Metodologi Penelitian


Metode yang digunakan untuk menganalisis novel "Geroi Nashewo
Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)" karya Mikhail Lermontov adalah
Metode expository yaitu menganalisis informasi tentang kehidupan
pengarang, dalam hal ini Mikhail Lermontov, serta kondisi kehidupannya
yang mempengaruhi proses penulisan karyanya. Diasumsikan bahwa
informasi tersebut, dan juga pendapat Mikhail Lermontov terhadap
karyanya, akan memberikan kontribusi dalam mendiskusikan karyanya.
Metode kedua yang digunakan adalah descriptive yaitu mencoba untuk
mendeskripsikan tokoh utama pria, Grigorii Aleksandrovich Pechorin
dalam novel "Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)" yang
merupakan representasi dari Mikhail Lermontov sendiri. Kemudian
metode ketiga yang digunakan adalah criticism yaitu menganalisa,
menginterpretasikan dan mengkritisi karya Mikhail Lermontov
berdasarkan pada bukti-bukti yang terdapat pada novelnya, "Geroi
Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)".

1.5 Landasan Teori


Teori sosiologi sastra merupakan teori yang pada umumnya
digunakan oleh para peneliti untuk mempertimbangkan kesesuaian karya

3
sastra dengan realita sosial masa itu. Dalam wacana studi sastra, sosiologi
sastra (Damono, 1979:1) sering kali didefinisikan sebagai salah satu
pendekatan dalam kajian sastra yang memahami dan menilai karya sastra
dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan (sosial). (Damono,
2003:2-10) mengungkapkan bahwa karya sastra dapat dilihat dari segi
sosiologi dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan,
menyangkut manusia dengan lingkungannya, struktur masyarakat,
lembaga, dan proses sosial. Diungkapkan lebih lanjut bahwa di dalam
ilmu sastra apabila sastra dikaitkan dengan struktur sosial, hubungan
kekeluargaan, pertentangan kelas, dan lain-lain dapat digunakan sosiologi
sastra. Diungkapkan pula oleh (Ratna, 2003:2-3) bahwa dalam sosiologi
sastra, sastra dipahami dengan mempertimbangkan aspek-aspek
kemasyarakatannya. Di samping itu, dicari juga hubungan karya sastra
dengan masyarakat yang melatarbelakanginya, serta ditemukan kaitan
langsung antara karya sastra dengan masyarakat
Menurut Laurenson dan Swingewood (1972), pada dasarnya
terdapat tiga perspektif berkaitan dengan sosiologi sastra, yakni: 1. Karya
sastra dipandang sebagai dokumen sosial yang di dalamnya terdapat
refleksi situasi pada masa sastra tersebut diciptakan, 2. Sastra sebagai
cermin keadaan sosial penulisnya, dan 3. Sastra adalah manifestasi
peristiwa sejarah dan keadaan sosial budaya. Ketiga hal tersebut dapat
berdiri sendiri ataupun dapat diungkapkan sekaligus dalam sosiologi
sastra. Itulah sebabnya cukup wajar jika penelitian sosiologi sastra lebih
memfokuskan hubungan antara pengarang dan latar belakang kehidupan
sosial pada masa itu. Keadaan lingkungan dan kekuatan sosial dapat
mempengaruhi terciptanya aspek bentuk dan isi suatu karya sastra. Dengan
kaitannya terhadap teori teori di atas, karya sastra dipandang sebagai
rekam jejak zaman karena sastra menjadi saksi zaman. Selain itu, karya
sastra juga dianggap sebagai cermin karena di dalamnya terdapat mimesis
suatu masyarakat. Sastra tidak hanya menyodorkan fakta yang ada di
masyarakat secara kasar, namun sastra manampilkan kenyataan yang

4
ditafsirkan secara halus dan estetis; dan tugas sosiologi sastra untuk
membongkar segala fakta yang tersembunyi di balik bahasa manipulatif.
Adapun dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada
sosiologi sastra menurut Laurenson dan Swingewood. Penerapan sosiologi
sastra diharapkan dapat membuka situasi sebenarnya dan memperoleh
pemahaman yang baik terhadap apa yang terjadi.

1.6 Sistematika Penulisan


Penulisan karya ilmiah ini terbagi ke dalam empat bagian atau bab.
Bab pertama merupakan bagian pendahuluan yang berisi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan
sistematika penulisan. Sementara itu, bab kedua berisi biografi dari
pengarang, Mikhail Lermontov. Bab kedua berperan penting dalam
penyusunan analisis pada bab ketiga. Adapun bab ketiga berisi tentang
analisis mengenai novel "Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman
Kita)". Bab terakhir, yaitu bab keempat berisi mengenai kesimpulan dan
saran dari penulisan karya ilmiah ini.

5
BAB II
BIOGRAFI MIKHAIL LERMONTOV

2.1 Kehidupan Keluarga


Mikhail Yuryevich Lermontov adalah seorang penyair dan penulis
Rusia beraliran romantisme yang menjadikan Aleksandr Pushkin dan Lord
Byron sebagai inspirasinya. Lermontov lahir pada tanggal 15 Oktober
1814 di Moskow, Rusia. Beliau wafat pada tanggal 27 Juli 1841 di
Pyatigorsk7, Kaukasus Utara. Lermontov adalah anak dari seorang kapten
perwira bernama Yuri Petrovich Lermontov dan seorang penerus keluarga
aristokrat bernama Maria Arsenyeva. Namun, ayah dan ibunya bercerai
ketika ia masih kecil, karena sang nenek dari ibunya tidak menyukai
ayahnya. Ibunya meninggal di umur 21 tahun, saat Lermontov berumur
tiga tahun. Sejak saat itu beliau diasuh oleh neneknya, Elizaveta
Arsenyeva. Setelah kematian ibunya, sang ayah menginginkan hak asuh
atas Lermontov. Namun, sang nenek tidak memperbolehkan sang ayah
mengasuh Lermontov. Kondisi keluarga dan lingkungan sekitarnya
membuat Lermontov memiliki sikap yang kasar.
Lermontov mulai hidup mewah dibawah asuhan neneknya yang
bertempat tinggal di Tarkhany, wilayah Penza, Rusia Tengah. Beliau
menerima pendidikan intensif didalam rumah, sehingga ia pandai
berbahasa Prancis dan Jerman, dapat bermain beberapa instrumen musik
dan menjadi pelukis berbakat. Lermontov memiliki kesehatan yang buruk
maka ia beberapa kali dibawa ke Kaukasus untuk mendapatkan
pengobatan dan perawatan dengan cuaca yang baik. Seiring dengan
berjalannya waktu, Lermontov selalu dilarang neneknya untuk bertemu
dengan ayahnya. Hal itu menyebabkan Lermontov mengalami tekanan
batin. Beliau tumbuh menjadi seseorang yang sangat tertutup.

7
Pyatigorsk adalah sebuah kota di Stavropol Krai, Kaukasus Utara.

6
2.2 Pendidikan
Pada tahun 1827, ketika ia berumur 14 tahun, Lermontov bersama
neneknya pindah ke Moskow. Lermontov melanjutkan pendidikannya di
Universitas Moskow pada tahun 1830. Beliau mulai menulis puisi yang
banyak dipengaruhi oleh Lord Byron. Setahun setelah dia melanjutkan
studinya, ayahnya meninggal dunia. Hal itu membuat Lermontov semakin
depresi. Ia pun mengalami pertentangan dengan para pengajarnya. Pada
akhirnya, ia tidak melanjutkan studinya karena ia kurang berminat
terhadap pendidikannya di Universitas Moskow.
Lermontov memutuskan untuk pindah ke St. Petersburg dan masuk
dalam pendidikan militer. Akan tetapi, Lermontov menyadari bahwa
kehidupan militer yang disiplin tidak sesuai dengan dirinya. Maka ia
memiliki sifat sarkastik yang semakin kuat dalam dirinya dan Lermontov
pun memiliki banyak musuh dalam kehidupannya. Dua tahun kemudian ia
lulus dan menjadi perwira di resimen life-guard yang bertugas di pos dekat
St. Petersburg. Beliau mulai terjun dalam kehidupan kelas atas dan
mendapatkan ketenaran.

2.3 Pengasingan
Pada tahun 1837, Pushkin meninggal dunia dalam duel dengan
Georges dAnths. Setelah kematian Pushkin, Mikhail Lermontov
menyebarkan puisinya secara tidak resmi yang isinya menyalahkan
kalangan terpandang yang dekat dengan Tsar Nikolai I atas keterlibatan
mereka dalam pembunuhan Pushkin. Akibatnya Lermontov ditangkap dan
diasingkan di Kaukasus. Pada saat di pengasingan itulah ia menulis "Geroi
Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)". Lermontov tertarik pada
keindahan alam Kaukasus yang membuat dirinya menghasilkan sajak-
sajak yang indah dan juga lukisan. Tahun 1840, beliau diasingkan kembali
diasingkan ke Kaukasus yang disebabkan oleh duel dengan anak kedutaan
Perancis untuk memperebutkan wanita. Lermontov menjadi pasukan yang
siap bertempur di lini depan melawan suku lokal di Kaukasus. Ia pun
dapat membuktikan bahwa ia adalah seorang prajurit yang pemberani.

7
Namun, ia sering berkeinginan untuk meninggalkan militer dan
mendedikasikan diri sepenuhnya sebagai penulis.
Akhirnya lermontov meninggalkan Kaukasus ke St. Petersburg
hanya selama dua bulan namun, Tsar tidak mengizinkan ia keluar dari
militer. Lermontov pernah mendapatkan penghargaan atas keberaniannya,
namun hal itu dibatalkan karena ia menghina anak-anak perempuan Tsar
di pesta dansa. Ia dipaksa kembali bergabung dengan pasukannya dan tiba
di Kota Pyatigorsk, Kaukasus pada Mei 1841. Disana Ia bertemu dengan
Nikolai Martynov, teman sepasukannya dulu. Martynov dalah pria yang
bersahaja dan sangan ingin bersosialisasi dengan gadis-gadis bangsawan
lokal. Sedangkan, Lermontov memiliki sikap kasar dan suka meremehkan
teman-temannya. Martynov sering dijadikan bahan lelucon olehnya. Pada
awalnya Martynov sabar menghadapi Lermontov. Namun ketika
Lermontov mengejeknya di depan para gadis, Martynov pun kehilangan
kesabaran dan menantangnya berduel.

2.4 Akhir Kehidupan


Pada tanggal 27 Juli 1841 di kaki Gunung Mashuk, mereka
berduel. Lermontov sengaja menembakkan pelurunya tidak tepat kearah
Martynov. Tetapi martynov benar-benar menembakkan pelurunya kearah
Lermontov, ia pun tewas seketika. Ketika berita kematian Lermontov
terdengar oleh Tsar Nikolai I, Tsar Nikolai pun memberikan komentar a
dogs death to a dog! yang kemudian diikuti denga pernyataan orang
yang bisa menggantikan Pushkin itu sudah mati. Dua hari setelah
kematian Lermontov, bahkan tanpa menggelar upacara keagamaan, sang
penyair dikubur di pemakaman Pyatigorsk. Banyak orang berdatangan
pada pemakamannya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada
penyair.

8
BAB III
ANALISIS NOVEL KARYA MIKHAIL LERMONTOV
GEROI NASHEWO VREMENI (PAHLAWAN ZAMAN KITA)

3.1 Sinopsis
Saya tadinya bersedia mencintai seluruh dunia, tapi tak seorangpun mengerti
saya: jadi saya belajar membenci.
Rasa benci Mary, wanita malang yang ditinggalkan begitu saja oleh
Pechorin tergantikan oleh rasa cinta setelah mendengar curahan hati dingin
Pechorin. Namun, hati Pechorin telah menjadi milik Vera, wanita bersuami
yang sudah lama ia cintai. Pechorin mendekati Mary bukan karena getaran
cinta yang dimilikinya, akan tetapi karena keegoisan Pechorin untuk
menyombongkan diri terhadap saingannya Grushnitskii sekaligus menarik
perhatian Vera. Perlahan Grushitskii mengetahui bahwa Pechorin tidak benar-
benar mencintai Mary, melainkan mencintai Vera. Grushnitskii pun kemudian
menantang Pechorin untuk berduel dan mengakibatkan Grushnitskii terbunuh.
Suami Vera mengetahui perselingkuhan Pechorin dengan istrinya karena duel
itu dan membawa Vera pergi menjauh dari Pechorin. Pada saat itulah mulai
terjadi perang batin di hati Pechorin. Ia mulai menyadari betapa ia sangat
mencintai Vera.
Setelah peristiwa tersebut, Pechorin yang merupakan seorang perwira
muda ditugaskan di Kaukasus. Di sana ia bertemu dengan Kapten Maksim
Maksimich. Mereka diundang ke pesta pernikahan anak dari seseorang
terpandang dari suku Tatar. Saat itulah ia bertemu Bela, kakak perempuan dari
Azamat, si anak tuan rumah. Pechorin yang jatuh hati kepada Bela memiliki
rencana yang agak licik dengan Azamat, yaitu menukarkan Bela dengan kuda
milik Kazbich bernama Karagyoz yang sangat diinginkan Azamat. Azamat
menyetujuinya dan berhasil menculik Bela untuk Pechorin. Pechorin bertekad
membuat Bela menjadi miliknya. Akan tetapi Bela selalu menolak perasaan
Pechorin. Lambat laun keadaan menjadi berbalik. Rasa cinta Bela mulai
tumbuh dan menjadi lebih besar dibandingkan rasa cinta Pechorin kepadanya.

9
Bela berjalan-jalan di pinggir tanggul tak disangka Kazbich menculiknya.
Sementara itu, Pechorin dan Maksim Maksimich baru tiba dari berburu,
langsung bergegas menyelamatkan Bela. Dalam keadaan terdesak Kazbich
yang terpojokkan menusuk Bela dengan belati dan melarikan diri. Dua hari
setelahnya Bela meninggal dunia. Saat-saat kritis Bela, tak terlihat satu
goresan pun kesedihan pada wajah Pechorin sampai-sampai Maksim
Maksimich heran, dulu wanita yang dipuja-pujanya sampai setengah mati,
dibiarkan mati begitu saja tanpa ada simpatik yang terlihat dari wajahnya.
Begini Maksim Maksimich , hati saya tak terpuaskan; bagi saya tidak ada
yang bisa memuaskan : saya dengan mudah terbiasa dengan kesedihan, seperti
juga dengan kenikmatan, dan hidup saya menjadi kosong dari hari ke hari,.

3.2 Analisis Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)


Dalam novel Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita) karya
Mikhail Lermontov, penulis menemukan cerminan karakter Lermotov pada
tokoh utama, Pechorin. Dimana dalam karya sastra ini, Pechorin digambarkan
sebagai seorang Perwira yang bersikap keras dan suka meremehkan , karakter
ini mencermikan Lermontov yang juga pernah mendapatkan pendidikan di
resimen kemiliteran dan juga memiliki sikap yang sama. Berikut bukti yang
menyatakan bahwa tokoh Pechorin adalah seorang perwira, bersikap keras
dan suka meremehkan:

datang konvoi membawa perbekalan; dalam konvoi itu ada seorang opsir,
pemuda umur sekitar dua puluh lima Namanya Grigorii Aleksandrovich
Pechorin.(Lermontov, 2009 : 10-11).

Anda ingin membalas saya dengan setimpal, dan melukai ambisi saya.
Anda tak akan berhasil! Dan kalau anda mengumumka perang terhadap saya,
saya akan bersikap tanpa ampun.(Lermontov, 2009 : 126)

10
Untuk apa saya urus hal ini? karena iri kepada Grushnitskii? Oh, si malang!
Ia sama sekali tak pantas mendapatkan Nona Pangeran Mary.(Lermontov,
2009 : 128).

Dalam karya sastra ini ditemukan curahan hati Lermontov mengenai


masa mudanya yang penuh tekanan karena kehilangan sosok ibu dan
terpisahkan dari ayahnya. Hal ini tergambar pada perkataan Pechorin kepada
Nona Pangeran Mary. Bukti dari pernyataan tersebut adalah:

Masa muda saya yang tanpa warna berlangsung dalam perjuangan


dengan diri sendiri dan dunia. (Lermontov, 2009:133)

Selain itu , penulis juga menemukan persamaan Lermontov dengan


tokoh Pechorin yang tidak memiliki ambisi dalam dunia pendidikan.
Lermontov tidak menyelesaikan pendidikannya pada saat berkuliah di
Universitas Moskow dan pindah ke militer, namun di militer pun ia juga tidak
menemukan ambisinya.8 Bukti yang menyatakan ketiadaan ambisi Pechorin
terhadap pendidikan :

Saya mulai membaca, belajar; tapi ilmu pengetahuan pun embosankan;


saya melihat bahwa baik kehormatan maupun kebahagiaan samasekali tak
tergantung pada ilmu pengetahuan, sebab orang-orang yang paling bahagia
adalah orang-orang yang tak terpelajar(Lermontov, 2009 : 41)

Ambisi saya tertindas oleh keadaan, tapi muncul dalam bentuk lain, sebab
ambisi tidak lain daripada haus kekuasaan, sedangkan kepuasan saya yang
pokok adalah menundukkan semua yang ada di sekeliling pada kehendak
saya (Lermontov, 2009 : 129)

8
Prominent Russians: Mikhail Lermontov ( Terdapat dalam : http://russiapedia.rt.com/prominent-
russians/literature/mikhail-lermontov/ )

11
Di dalam novel ini tokoh Pechorin digambarkan memiliki teman
bernama Grushnitskii yang seringkali menjadi bahan leluconnya. Hal ini juga
terjadi pada Lermontov yang juga memiliki teman, Martynov, seseorang yang
sering diremehkan oleh Lermontov di depan wanita. Ini dibuktikan dalam
percakapan antara Pechorin dan Grushnitskii di hadapan Nona Pangeran
Mary:

Betul tidak, Monsieur Pechorin, bahwa dengan mantel abu-abu, Monsieur


Grushnitskii jauh lebih pantas? Saya tidak setuju, jawab saya, dengan
pakaian seragam dia jauh lebih muda. Grushnitskii tak sanggup menahan
pukulan itu. Seperti semua anak kecil yang ingin memperlihatkan dirinya
sebagai orang tua; dia pikir jejak-jejak nafsu yang dalam pada wajahnya bisa
menjadi cap umur. Dia lontarkan kepada saya pandangan marah, ia
hentamkan kaki, lalu enyah. (Lermontov, 2009: 140)

Dalam membuat karya sastra ini, Lermontov mendapatkan inspirasi


dari Aleksandr Pushkin dan Lord Byron. Dalam membuat karya sastra, Lord
Byron menggambarkan karakter tokoh dalam dua sisi, yaitu sisi baik dan sisi
buruk. Sisi baik digambarkan dengan semangat kemandirian, keberanian, dan
cinta kebebasan. Sedangkan sisi buruk digambarkan dengan keterasingan ,
kekecewaan, dan keputusasaan. Pada umumnya, sastrawan lain yang
terinspirasi oleh Byron hanya menampilkan satu sisi karakter dalam tokoh
ciptaannya. Namun, Lermontov menampilkan kedua sisi tersebut, sisi baik
maupun buruk, sehingga konflik batin dalam tokoh sangat terlihat. Sementara
itu, Pushkin jatuh cinta akan kebebesan individu dan keaktifan dalam berseni
yang digambarkan oleh Byron. Pushkin memiliki kesamaan dengan Byron
yaitu latar yang eksotis, karakter yang dramatis dan cerita yang tragis. Oleh
karena itu Pushkin yang masa mudanya terasingkan di Kaukasus, dianggap
mengalami Byronic phase. Berikut karya-karya Pushkin semasa
pengasingannya: The Prisoner of the Caucasus, The Fountain of
Bakhchisarai, dan The Gypsies. Kemudian Lermontov juga merasa dirinya
senasib dengan Pushkin .

12
Dalam novel "Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)",
Lermontov banyak mengutip sajak dari Pushkin, dan beberapa kali menyebut
nama Byron. Berikut ini adalah kutipan karya sastra Aleksandr Pushkin:

seperti mendung terakhir badai yang tersebar9. (Lermontov, 2009:85)

Renungan pikiran yang dingin


Dan tinjauan hati yang getir.10 (Lermontov, 2009:148)

Dimanalah kita orang-orang goblok ini bisa minum teh! (hal demikian
bukan urusan orang macam kita!) jawab saya mengulang peribahasa
kesayangan salah seorang bandot paling pintar di masa lalu yang pernah
didendangkan oleh Pushkin Sang sastrawan besar Rusia (Lermontov,
2009 : 138)

Berikut kutipan yang menyertakan nama Byron :

Dan tanpa sengaja saya pun teringat pada seorang nona di Moskow yang
menyatakan bahwa Byron tidak lebih daripada seorang pemabuk.
(Lermontov, 2009:43)

sebelah kakinya lebih pendek daripada yang lain seperti kaki Byron
(Lermontov, 2009:96)

ia menghargai akal dan pengetahuan anak perempuannya yang bisa


membaca Byron dalam bahasa Inggris dan tahu aljabar (Lermontov,
2009:101)

9
Dikutip dari puisi Aleksandr Pushkin (1799-1837, Storm-cloud)
10
Dikutip dari prosa liris Pushkin Eugene Onegin

13
Memangnya tak banyak orang yang memulai hidup dengan maksud
mengakhirinya seperti Iskandar Agung dan Lord Byron, namun sepanjang
hidupnya tetap menjadi pegawai rendahan. (Lermontov, 2009:139)

Di dalam karya sastra ini , Lermontov memilih Kaukasus sebagai latar


tempat atau lokasi cerita, karena ia banyak menghabiskan hidupnya di
Kaukasus, baik pada masa remaja maupun pada saat ia diasingkan. Hal ini
menyebabkan ia dijuluki sebagai penyair Kaukasus11

Waktu itu saya dalam perjalanan dengan kereta pos dari Tiflis.12
(Lermontov, 2009:1)

Sesudah berpisah dengan Maksim Maksimich, saya segera mencongklang


masuk ngarai Terek dan Darial, makan pagi di Kazbek, minum teh di Lars,
dan menjelang makan malam sampai Vladikaukasus.13 (Lermontov, 2009:
51)

Saya mendapat keterangan bahwa saya terpaksa tinggal disini tiga hari
lagi;okaziya dari Yekaterinograd.14 (Lermontov, 2009: 51)

Taman15 adalah kota yang paling buruk di antara kota-kota laut Rusia.
(Lermontov, 2009: 69)

Kemarin saya tiba Pyatigorsk16, menyewa rumah di pinggir kota, di tempat


yang paling tinggi di kaki gunung Mashuk. (Lermontov, 2009: 85)

11
Ivan Spector. 1949. An Introduction to Russian History and Culture. Hal 193.
12
Tiflis, kini disebut Tbilisi, adalah ibukota Gruzia atau Georgia, salah satu negara yang terletak di
Kaukasus.
13
Benteng yang dibangun tahun 1784 di tepi Sungai Terek, sekarang Kota Ordzhonikidze.
14
Yekaterinograd adalah salah satu kota terbesar di Kaukasus Utara, kini bernama Krasnodar.
15
Sebuah daerah pedesaan di Temryusky, Krasnodar Krai, Kaukasus Utara.
16
Pyatigorsk adalah sebuah kota di Stavropol Krai, Kaukasus Utara.

14
Sudah tiga hari saya di Kislovodsk17. (Lermontov, 2009: 145)

Dalam karya sastra ini, Lermontov menggambarkan pandangan orang


Rusia kepada orang Asia yang dianggap rendah. Dalam hal ini terutama orang
suku Osetin18 yang berasal dari Iran yang dianggap lebih rendah dari suku
Tatar, Cherkes, dan Kabarda. Hal ini dibuktikan dengan suku Osetin yang
dulunya bernama Samartia19 dan Alan20. Pada saat mereka masih bernama
suku Samartia , mereka sudah terancam oleh Hun21 (Mongol). Lalu pada
tahun 1200 Samartia sudah berubah nama menjadi suku Alan dan pada saat itu
diinvasi oleh bangsa Mongol. Sehingga Alan tidak bisa membangun
kerajaannya lagi dan jatuh dalam dominasi Kabarda yang merupakan orang-
orang Cherkes (Upper Circassians). Maka dari itu dalam novel ini,
Lermontov sering memasukkan pernyataan yang merendahkan bangsa Osetin.
Berikut kutipan pernyataan dari novel ini :

Orang-orang Osetin mengepung saya menuntut uang wodka; tapi si kapten


staf berseru mengancam mereka, hingga seketika itu juga mereka bubar.
Orang macam apa itu ! katanya. Nyebut roti dalam bahasa Rusia pun tak
bisa, tahunya:minta buat wodka, opsir! orang Tatar22 menurut saya lebih
baik, biarpun minum juga (Lermontov, 2009: 6)

17
Kislovodsk adalah sebuah kota di Stavopol Krai, Kaukasus Utara.
18
Osetin adalah sebuah kelompok etnis Iran dari Ossetia, sebuah daerah di Pegunungan Kaukasus
utara di Eropa. Osetin menduduki wilayah Ossetia Utara-Alania di Rusia, dan Ossetia Selatan yang
merdeka secara de facto tetapi diakui secara internasional sebagai bagian dari Georgia. Mereka
berbicara Ossetic, bahasa Iran.
19
Samartia mendominasi padang rumput Eurasia Barat dari abad kelima sebelum Masehi hingga
abad keempat Masehi. Sarmatia tidak terdiri dari satu kelompok etnis, melainkan kumpulan suku
terkait yang berbicara dengan bahasa Iran dan cara hidup yang sama.
20
Sarmatia mempertahankan wilayah padang rumput mereka namun tampaknya kehilangan
wilayah tersebut pada abad keempat. Pada saat itulah kelompok Sarmatia tertentu dikenal sejarah
sebagai Alan.
21
Hun (yang berarti "orang" dalam bahasa Altai) adalah sekumpulan suku-suku nomaden stepa,
beberapa di antaranya merupakan keturunan Hsiung-nu, penguasa sebuah kerajaan dengan nama
yang sama di Mongolia.
22
Suku Tatar adalah orang-orang keturunan Asia Tengah, tapi yang dimaksudkan dalam
pemakaian diatas adalah orang islam mana saja yang berbahasa Turki.

15
Percaya tidak? Mereka tak bisa apa-apa, dan tak bisa belajar apa-apa!
Paling tidak orang Kabarda atau Chechen, walaupun pemberontak,
telanjang,mereka punya kepala, sedangkan orang-orang ini pegang senjata
pun tak ada minat: Belati yang baik pun tak mereka pakai. Betul-betul orang
Osetin! (Lermontov, 2009: 8).

Inilah Asia untukmu! Manusianya, sungainya sama-sama tak bisa


dipercaya! Disana orang lewat selalu istirahat menunggu cuaca;
mereka bilang, mereka mau mengantar asalkan diberi uang untuk wodka,
tambahnya sambil menunjuk orang Osetin. (Lermontov, 2009 : 35)

Anak-anak Osetin yang bertelanjang kaki dan berselempangkan tas kulit


pohon birk, berisi madu menggelibat di sekitar saya. Saya usir mereka karena
saya tak membutuhkannya, dan mulailah saya ikut merasakan kegelisahan
Kapten staf yang baik hati itu. (Lermontov, 2009 : 56)

Duel merupakan sebuah tradisi yang popular pada abad ke-19 sebagai
lambang kehormatan seseorang. Namun, pada awalnya tradisi duel sendiri
merupakan tradisi Perancis yang mulai dikenal di Rusia pada abad ke-18. Duel
terjadi karena adanya keinginan salah satu pihak yang menantang karena
dianggap telah melakukan penghinaan terhadap dirinya. Pengarang novel ini
pun meninggal karena duel, antara dirinya dan Martynov. Namun, hal ini
bukanlah yang menyebabkan pengarang menceritakan adanya duel di novel
ini, melainkan sosok Pushkin, idolanya, yang menginspirasinya dalam
membuat cerita duel. Hal ini disebabkan meninggalnya Pushkin dalam duel
dengan Georges dAnths. Dalam novel ini pengarang menceritakan Pechorin
yang menantang Grushnitkskii untuk berduel atas fitnah yang dilontarkan oleh
Grushnitksii kepada dirinya. Berikut kutipan pernyataan dari novel ini:

16
Kalau mau duel, mari berduel; Anda ada cukup waktu kemarin
membicarakan (Lermontov, 2009 : 171)

Ada satu syarat lagi; karena kita akan berduel sampai mati, kita wajib
melakukan apa yang bisa kita lakukan supaya semua tetap jadi rahasia.
(Lermontov, 2009 : 171)

Dalam karya sastra ini, Lermontov menggambarkan realita kehidupan


sehari-hari rakyat Rusia khususnya kalangan bangsawan di Moskow dan
perwira dikawasan Kaukasus. Pada zaman pemerimtahan Tsar Nikolai I
perbedaan kelas dalam masyarakat sangat terlihat. Menurut sejarawan Michael
Lynch23 pada 1897 berdasarkan sensus penduduk Rusia dikelompokkan dalam
empat strata sosial, yaitu:
Kelas atas, yaitu kalangan kekaisaran, bangsawan, pendeta
Orthodoks yang terdiri dari 12,5 persen penduduk Rusia.
Kelas menengah terdiri dari pedagang professional yang terlatih,
seperti dokter dan pengacara, dan pegawai pemerintahan yang
mencapai peringkat tinggi dalam birokrasi negara yang hanya terdiri
dari 1,5 persen penduduk Rusia.
Kelas pekerja yang terdiri dari pekerja pabrik, pengrajin, tentara,
dam pelaut yang terdiri dari 4 persen penduduk Rusia.
Petani merupakan populasi terbanyak dengan presentase 82 persen
dari penduduk Rusia.

Saya bilang, ada orang muda (tentu saja yang hidup di kalangan
bangsawan dan terbiasa memanjakan ambisinya) yang tidak terpesona oleh
perbuatan wanita cantik tersebut. ( Lemontov, 2009 : 95)

Mana pula orang-orang tak berpendidikan akan mengikuti Anda! Kalian


pemuda bangsawan, angkuh; sementara masih disini, di bawah peluru orang
Cherkes, kalian bisa betah dengan kami ( Lemontov, 2009 : 63)

23
Russian Society. (Terdapat dalam: http://alphahistory.com/russianrevolution/russian-society/)

17
Bangsawan-bangsawan sombong itu memandang kita orang tentara seperti
memandang orang liar( Lemontov, 2009 : 91)

Dalam percakapan sehari-hari, bahasa yang digunakan pada zaman itu


mempengaruhi status sosial masyarakat. Bahasa Perancis24 digunakan oleh
kaum elit, bangsawan, dan kalangan istana. Bahkan tsar menulis surat untuk
istrinya dengan menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa yang mereka
gunakan dalam percakapan sehari-hari Berikut kutipan pernyataan dalam
novel ini:

Mon Dieu, un Circassien!...25 ( Lemontov, 2009 : 114)

Ne craignez rien, Mademoiselle; je ne suis pas plus dangreux que votre


cavalier26 ( Lemontov, 2009 : 114)

Cest impayable!27 ( Lemontov, 2009 : 118)

Merci, monsieur28 ( Lemontov, 2009 : 118)

Charmant! Dlicieux!29 (Lermontov, 2009 :124)

24
Hal ini dapat dibuktikan dari korespondensi yang dilakukan antara Tsar Alexander I dan
istrinya, Catherine, yang berisi tentang jatuhnya kota Moskow ke tangan pasukan Napoleon
Bonaparte. Adapun surat ini ditulis dalam bahasa Perancis yang menjadi sarana komunikasi di
kalangan istana pada masa itu. Lihat Palmer, Alan. (1997). Alexander I: Tsar of War and Peace.
Hal 236
25
Mon Dieu, un Circassien! (Pr) : Ya Tuhan, orang Cherkes!
26
Ne craignez rien, Mademoiselle; je ne suis pas plus dangreux que votre cavalier (Pr) : Jangan
takut Nona, saya tidak lebih berbahaya daripada pengawal anda.
27
Cest impayable!(Pr) : Kurang ajar!
28
Merci, monsieur (Pr) : Terimakasih, Tuan
29
Charmant! Dlicieux!(Pr) : Menawan!Elok!

18
Lermontov juga menggambarkan gaya hidup bangsawan yang suka
berpesta. Berpesta adalah salah satu cara yang dilakukan oleh para bangsawan
Rusia untuk menunjukkan kekayaan yang mereka miliki.

Ruang restoran berubah menjadi ruangan Klub Bangsawan. (Lermontov,


2009 : 117)

Klub Bangsawan (atau di restoran), dengan karcis dua setengah rubel.


(Lemontov, 2009 : 156)

Sementara itu Lermontov juga menggambarkan kalangan prajurit yang


gemar minum-minum. Gaya hidup suka minum-minum merupakan suatu
tradisi yang tidak dapat dipisahkan dari orang Rusia. Biasanya mereka minum
vodka yang terbuat dari kentang dan gandum dan ditemani oleh beberapa
makanan ringan seperti roti gandum hitam dan acar. Berikut kutipan
pernyataan dari novel ini:

waktu saya masih letnan dua, sekali waktu , begitulah, kami bersama
kawan-kawan minum-minum,dan malam hari mendadak alarm berbunyi; iya,
begitulah, kami melapor dalam keadaan mabuk (Lermontov, 2009 : 10)

Grusnitskii dan gerombolannya mabuk-mabuk tiap hati di kedai munum,


dan dengan saya hamper tak mengangguk (Lermontov, 2009 : 146)

Dalam novelnya, Lermontov juga menggambarkan tradisi orang Rusia


seperti minum teh. Tradisi ini memang telah lama dipegang oleh masyarakat
Rusia. Tradisi ini muncul karena ekspansi mongol pada abad ke-17, yang
kemudian menjadi kebiasaan yang dipegang oleh masyarakat Rusia. Teh bagi
Rusia merupakan minuman tidak beralkohol yang paling populer. Meskipun
Rusia tidak memproduksi tanaman teh nya sendiri. Mereka banyak
mengimpor tanaman teh dari Inggris, Amerika, India dan Sri Lanka. Tradisi
minum teh oleh masyarakat biasanya menggunakan samovar, wadah yang

19
terbuat dari logam dan dipanaskan secara tradisional. Biasanya tradisi minum
teh dilakukan setelah sarapan, waktu istiraha siang, dan setelah makan malam.
Seperti yang digambarkan Lermontov dalam novelnya, tradisi minum teh juga
dapat dilakukan di tengah-tengah pesta oleh para bangsawan. Berikut kutipan
pernyataan dalam novel ini:

habis minum teh, semua menuju ruangan besar. (Lermontov, 2009 : 124)

O, itu pesolek Rayevich dari Moskow! Dia tukang judi: hal itu segera
kelihatan dari rantai emas besar yang melilit rompi birunya. Pakai tongkat
besar pula macam punya Robinson Crusoe! Dan jenggotnya, dan potongan
rambutnya yang la moujik.30(Lemontov, 2009 : 91)

Lermontov juga menggambarkan seni yang terdapat pada abad ke-19,


yaitu seni tari. Seni tari merupakan bagian dari kehidupan bangsawan sejak
tahun 1717 di Rusia. Di Rusia seni tari biasa dimainkan dalam pesta dansa
yang disebut ball. Sebutan ini menjadi bagian dari bahasa Rusia pada abad
ke-18, yang diadopsi dari bahasa Perancis bal. Tari yang ditampilkan dalan
novel ini yaitu tari berpasangan atau dansa, seperti dansa wals, dansa
polonaise, dansa kadril, dan dansa mazurka. Pada saat itu dansa mulai
memiliki aturan dalam prakteknyanya. Dimana dansa hanya dapat dilakukan
dalam suatu ritual, upacara dan acara tertentu yang diadakan oleh para
bangsawan.

(Dia berdansa wals31 dengan sungguh baik.) (Lermontov, 2009 :118)

30
Moujik bisa dipakai sebagai sapaan informal untuk seorang laki-laki, tapi istilah itu juga bisa
dipakai untuk menyebut laki-laki dari kalangan petani, tak terpelajar, atau kelas bawah dalam
perekonomian.
31
Tari Wals berasal dari bahasa Jerman Walzen yang berarti berputar atau berkeliling. Tari
Wals adalah salah satu jenis tarian rakyat Jerman. Tarian Wals sangat populer di Wina sekitar
tahun 1780, dan pada tahun berikutnya mulai menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk Rusia.
(Terdapat dalam: http://study.com/academy/lesson/waltz-definition-history-quiz.html)

20
Acara tarian dimulai dengan tari polonaise32, kemudia disusul wals.
(Lermontov, 2009 : 117)

Dansa kadril33 berlangsung sangat lama. (Lermontov, 2009 :121)

Kamu akan berdansa mazurka34 dengan dia? (Lermontov, 2009 :141)

Danza mazurka mulai. (Lermontov, 2009 :141)

Pengarang pun lebih lanjut menggambarkan bahwa dansa tidak hanya


dikenal dalam kalangan bangsawan namun juga dikalangan masyarakat
menengah kebawah. Tarian pada masyarakat menengah kebawah biasanya
dilakukan dalam acara-acara rakyat yang sifatnya menghibur. Seperti tarian
lezghinka yang pernah disebutkan oleh pengarang yang dikutip oleh penulis,
yaitu :

kadang-kadang dia menyanyikan lagu-lagu dan menari lezghinka35.


(Lermontov, 2009 :36)

32
Tari Polonaise merupakan tarian dari Polandia dan dilakukan secara berpasangan. Penari menari
berputar di sekitar ruang dansa dengan music bertempo sedang. Tarian ini dikembangkan dari
tarian Polandia yaitu taniec polski dari abad ke-18. (Terdapat dalam:
http://www.usc.edu/dept/polish_music/dance/polonaise.html)
33
Tari Kadril diketahui juga dengan nama Quadrilles, pertama kali diperkenalkan di Perancis,
sekitar tahun 1760. Kadril adalah tarian berpasangan. Tarian tradisional Kadril di Rusia adalah
tarian yang melibatkan empat (atau lebih) pasangan yang diatur dalam bentuk persegi. Di Rusia
tarian Kadril dikenal sebagai tarian pinggiran kota Moskow. (Terdapat dalam:
http://www.streetswing.com/histmain/z3quad1.htm)
34
Dansa Mazurka adalah tarian tradisional berpasangan dari Polandia. Diperkirakan tercipta pada
abad ke-16 yang kemudian menyebar ke Rusia, Jerman dan Prancis di abad ke-19. (Terdapat
dalam : http://www.usc.edu/dept/polish_music/dance/mazur.html)
35
Tari Lezghinka, berasal tarian rakyat di kalangan masyarakat Lezgian Kaukasus. Ini adalah
tarian solo pria (biasanya menggunakan pedang) dan juga tarian pasangan. (Terdapat dalam:
http://www.britannica.com/art/lezginka)

21
Lermontov dalam novel ini menyebutkan dua agama, yaitu Kristen dan
Islam. Digambarkan disini Kristen sebagai agama yang dianut oleh para
bangsawan, karena pada 988 M oleh Pangeran Vladimir I melakukan
Kristenisasi sehingga penduduk Rusia memeluk agama Kristen. Sedangkan
Islam digambarkan sebagai keyakinan etnis yang berada di Kaukasus Utara.
Islam itu sendiri masuk di daerah Kaukasus Utara pada zaman Dinasti
Utsmani, tepatnya pada abad ke XIV. Pada saat itu Kaukasus di kuasai oleh
Dinasti Utsmani dari Turki dan Dinasti Shafawiyah dari Persia. Berikut
kutipan pernyataan dari novel:

Bisa saja. Mula-mula mullah membacakan mereka kutipan Alquran(


Lemontov, 2009 : 12)

Aku merapatkan badan ke pelana, menyerahkan diri kepada Allah, dan


pertama kali dalam hidup aku hina kuda itu dengan pukulan cambuk (
Lemontov, 2009 : 15)

Percayalah padaku, Allah cuman satu buat semua suku, jadi kalau Dia
mengizinkan aku mencintai kamu kenapa pula Dia melarangmu membalas
cintaku sebagai imbalan. ( Lemontov, 2009 : 26)

O, Tuan! Insya allah, kita akan sampai lebih dulu daripada mereka: kami
sudah sering lewat di sini. ( Lemontov, 2009 : 32)

Omong-omong, tentang salib itu ada hikayat yang terkenal, konon dia
didirikan oleh Tsar Peter I ketika sedang melewati Kaukasus; padahal,
pertama, Peter hanya sampai di Daghestan36, dan kedua, pada salib itu
tertulis dengan huruf-huruf besar bahwa salib didirikan atas perintah Tuan
Yermolov Jenderal dan negarawan Rusia yang pernah menjabat sebagai
gubernur jenderal dan panglima tentara di Gruzia tahun 1824. (
Lemontov, 2009 : 34)

36
Wilayah timur Kaukasus Utara, terkenal dengan produk senjata tajam yang bermutu bagus.

22
Puji Tuhan! kata Maksim Maksimich yang waktu itu datang ke jendela. (
Lemontov, 2009 : 53)

Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan dan telinga orang-
orang tuli akan dibuka, (Yesaya, 35 :3) ( Lemontov, 2009 : 72)

yang menantikan goncangan air kolam itu (Yohanes, 5:3) ( Lemontov,


2009 : 86-87)

Saya senang: saya suka musuh, walau bukan dalam pengertian agama
Kirsten. ( Lemontov, 2009 : 142)

23
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan analisis penulis dengan menggunakan teori sosiologi sastra


oleh Laurenson dan Swingewood dapat membuktikan bahwa novel "Geroi
Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)" adalah representasi kehidupan dan
kepribadian pengarang. Novel ini juga merepresentasikan kondisi sosial, politik
dan budaya masyarakat di masa pemerintahan Tsar Nikolai I.

24
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Allen, E. (2006). A Fallen Idol Is Still a God: Lermontov and the Quandaries of
Cultural Transition. California: Stanford University Press.

Dabars, Z., & Vokhmina, L. (2002). The Russian Way : aspects of behavior,
attitudes, and customs of the Russians. New York: McGraw-Hill .

Damono, S. D. (1979). Sosiologi Sastra : Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta:


Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

Damono, S. D. (2003). Sosiologi Sastra. Semarang: Magister Susastra Undip.

Elfira, M. (2012). Sastra dan Masyarakat Rusia. Jakarta: Padasan.

Ibrahim, Q. A., & Saleh, M. A. (2004). Buku Pintar Sejarah Islam. Jakarta:
Zaman.

JR, J. M., & Lapeza, D. (1988). Russian Roanticism. In R. Porter, & M. Teich
(Eds.), Romanticism in National Context (pp. 284-316). Cambridge:
Romanticism in National Context.

Lermontov, M. (2009). Pahlawan Zaman Kita. (K. S. Toer, Trans.) Jakarta: KPG
( Kepustakaan Populer Gramdia).

Narovchatov , S. (1976). Mikhail Lermontov. In Mikhail Lermontov Selected


Work (A. Pyman, Trans., pp. 7-17). Moskow: Progress Publisher.

Ratna, N. K. (2003). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Reyfman, I. (1999). Ritualized Violence Russian Style: The Duel in Russian


Culture and Literature. California: Stanford University Press.

Swingewood, A., & Laurenson, D. (1972). The Sociology of Literature. London:


Paladin.

25
Sumber Internet

Aprelenko, M. (n.d.). Prominent Russians: Nicholas I. Retrieved April 21, 2016,


from Russiapedia: http://russiapedia.rt.com/prominent-russians/the-
romanov-dynasty/nicholas-i/

Circassian. (n.d.). Retrieved April 30, 2016, from Encyclopdia Britannica:


http://www.britannica.com/topic/Circassian

Delgado, Y. (2014, November 23). Hari-hari Terakhir Penulis Rusia: Alexander


Pushkin dan Mikhail Lermontov. Retrieved April 22, 2016, from RBTH
Indonesia: http://indonesia.rbth.com/discover_russia/2014/11/23/hari-
hari_terakhir_penulis_rusia_alexander_pushkin_dan_mikhai_26021

IRANIAN PEOPLES: THE OSSETS. (n.d.). Retrieved April 30, 2016, from The
Circle of Ancient Iranian Studies: http://www.cais-
soas.com/CAIS/Anthropology/Ossetians/ossets.htm

KOVALEV, R. K. (2004). HUNS. Retrieved April 26, 2016, from Encyclopedia


of Russian History: http://www.encyclopedia.com/topic/Huns.aspx

Lewis, M. W. (2012, January 16). From Sarmatia to Alania to Ossetia: The Land
of the Iron People. Retrieved April 30, 2016, from GeoCurrents:
http://www.geocurrents.info/historical-geography/from-sarmatia-to-alania-
to-ossetia-the-land-of-the-iron-people#ixzz47OIwo71X

Lezginka. (n.d.). Retrieved April 22, 2016, from Encyclopdia Britannic:


http://www.britannica.com/art/lezginka

Llewellyn, J., Rae, J., & Thompson, S. (2004). Russian society. Retrieved April
29, 2016, from Alpha History:
http://alphahistory.com/russianrevolution/russian-society/

Mellino, A. (2012, April 26). Anna Karenina: French in the late 19th-century
Russian Court. Retrieved April 23, 2016, from My French Life:
http://www.myfrenchlife.org/2012/04/26/anna-karenina-french-in-the-late-
19th-century-russian-court/

Nineteenth Century Social Dance. (n.d.). Retrieved April 24, 2016, from
https://memory.loc.gov/ammem/dihtml/diessay6.html

Prominent Russians: Mikhail Lermontov. (n.d.). Retrieved April 22, 2016, from
RussiaPedia: http://russiapedia.rt.com/prominent-
russians/literature/mikhail-lermontov/

26
Romanticism: Mikhail Lermontov. (n.d.). Retrieved April 21, 2016, from
https://www1.umn.edu/lol-russ/hpgary/Russ3421/lesson5.htm

The Quadrille. (2013, March 26). Retrieved April 22, 2016, from
http://www.streetswing.com/histmain/z3quad1.htm

Trochimczyk, M. (2000, August). POLONAISE (POLONEZ). Retrieved April 22,


2016, from http://www.usc.edu/dept/polish_music/dance/polonaise.html

Waltz: Definition & History. (n.d.). Retrieved April 22, 2016, from Study.com:
http://study.com/academy/lesson/waltz-definition-history-quiz.html

Zhdanov, V. V. (n.d.). Mikhail Yuryevich Lermontov. Retrieved April 22, 2016,


from Encyclopdia Britannica:
http://www.britannica.com/biography/Mikhail-Yuryevich-Lermontov

Zon, F. (2009). Pengaruh Enlightenment dalam Kesusastraan Rusia. Retrieved


April 22, 2016, from Scribd:
https://www.scribd.com/doc/39257848/Artikel-Fadli-Zon-Slavonik-94A

27
LAMPIRAN

Lampiraan 1 : Foto Mikhail Lermontov

Sumber: Mikhail Yuryevich Lermontov dalam


http://www.britannica.com/biography/Mikhail-Yuryevich-Lermontov (Diunduh
pada Selasa, 27 April 2016, pukul 15.38 WIB).

28
Lampiraan 2 : Foto Lord Byron

Sumber: George Gordon Byron, 6th Baron Byron dalam


http://www.britannica.com/biography/George-Gordon-Byron-6th-Baron-
Byron (Diunduh pada Selasa, 27 April 2016, pukul 15.42 WIB).

Lampiraan 3 : Foto Aleksandr Pushkin

Sumber: Aleksandr Sergeyevich Pushkin dalam


http://www.britannica.com/biography/Aleksandr-Sergeyevich-Pushkin (Diunduh
pada Selasa, 27 April 2016, pukul 15.45 WIB).

29
Lampiraan 4 : Persebaran Penduduk Kaukasus

Sumber: The Diversity of Languages in the Caucasus dalam


https://anthropology.net/2008/07/08/the-diversity-of-languages-in-the-caucasus/
(Diunduh pada Selasa, 27 April 2016, pukul 15.50 WIB).

30

Anda mungkin juga menyukai