KELOMPOK 7
ii
ABSTRACT
The 19th century was the golden era of Russian literature with genre romanticism.
In 1825-1855, the Russian Empire led by Tsar Nicholas I. At this time, writers
experienced the pressure of the tsarist government, and the writers who opposed
the Tsar was arrested and exiled. One of them was Mikhail Lermontov. In exile
Lermontov create a novel "Geroi Nashewo Vremeni (Heroes of Our Time)". This
novel tells the life of aristocratic and an officer assigned in Caucasus, named
Grigorii Aleksandrovich Pechorin. Pechorin figure is a representation of the
author. In particular the paper explains the extrinsic elements with sociology of
literature approach.
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAKT ....................................................................................................................... ii
ABSTRACK ...................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penelitan .................................................................................................... 3
1.4. Metodologi Penelitan ............................................................................................. 3
1.5. Landasan Teori....................................................................................................... 3
1.6. Sistematika Penulisan ............................................................................................ 5
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Periodesasi sastra Rusia menurut Cambridge History of Russian Literature, edisi kedua, 1992.
Dikutip dari Elfira, 2012:33
1
Romantisme berkembang pada masa pemerintahan Tsar Nikolai I2,
dimana ia menerapkan tiga prinsip yaitu Autocracy, Orthodoxy and
Nationality.3 Prinsip ini mendorong Rusia kembali ke nilai-nilai
tradisional dan menekan pemikiran liberal, baik itu agama, kebudayaan
dan sastra. Di masa ini para sastrawan mendapatkan tekanan dari Tsar
Nikolai I. Beberapa dari mereka dihukum dan diasingkan. Mikhail
Lermontov yang merupakan seorang Byronist4 adalah salah satu
pengarang yang diasingkan ke Kaukasus karena ia telah menulis sajak The
Death of A Poet yang menuduh pemerintahan Tsar menutupi pembunuhan
Aleksandr Pushkin. Pada saat dia diasingkan di Kaukasus5, ia mulai
menulis novel "Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)" yang
merupakan karya monumental Lermontov yang ikut menyemarakkan
romantisme di Rusia.6
2
Nicolai I merupakam tsar yang memerintah Rusia dari tahun 1825-1855. Ia tipikal orang yang
haus kekuasaan dan kasar dan sistem pemerintahannya kaku. Ia percaya bahwa pemerintahan yang
absolutlah yang dapat memimpin Rusia. Lihat A. Fahrurodji. 2005. Rusia Baru Menuju
Demokrasi. Hal 91-92
3
Maria Aprelenko. Prominent Russians: Nicholas I. (Terdapat dalam :
http://russiapedia.rt.com/prominent-russians/the-romanov-dynasty/nicholas-i/).
4
Byronist merupakan pendukung Lord Byron, sastrawan Inggris yang mempelopori aliran
romantisme.
5
Kaukasus, dikelilingi Laut Hitam, Laut Kaspia, Iran, Turki, dan Rusia, terbagi dua oleh dua
pegunungan. Kaukasus Utara meliputi sebagian wilayah Rusia (contohnya Chechna, Ingushetia,
dan Daghestan). Kaukasus Selatan terdiri atas Gruzia atau Georgia, Armenia, Azerbaijan, dan
sebagian Iran. Kaukasus memiliki tingkat keragaman penduduk yang tinggi karena merupakan
tempat tinggal beberapa kelompok suku.
6
Fadli Zon, 2009, Pengaruh Enlightment dalam Kesusastraan Rusia. ( Terdapat dalam :
https://www.scribd.com/doc/39257848/Artikel-Fadli-Zon-Slavonik-94A).
2
pengarang? Kemudian apakah novel "Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan
Zaman Kita)" karya Mikhail Lermontov merupakan refleksi kondisi sosial,
politik dan budaya dalam masyarakat?
3
sastra dengan realita sosial masa itu. Dalam wacana studi sastra, sosiologi
sastra (Damono, 1979:1) sering kali didefinisikan sebagai salah satu
pendekatan dalam kajian sastra yang memahami dan menilai karya sastra
dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan (sosial). (Damono,
2003:2-10) mengungkapkan bahwa karya sastra dapat dilihat dari segi
sosiologi dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan,
menyangkut manusia dengan lingkungannya, struktur masyarakat,
lembaga, dan proses sosial. Diungkapkan lebih lanjut bahwa di dalam
ilmu sastra apabila sastra dikaitkan dengan struktur sosial, hubungan
kekeluargaan, pertentangan kelas, dan lain-lain dapat digunakan sosiologi
sastra. Diungkapkan pula oleh (Ratna, 2003:2-3) bahwa dalam sosiologi
sastra, sastra dipahami dengan mempertimbangkan aspek-aspek
kemasyarakatannya. Di samping itu, dicari juga hubungan karya sastra
dengan masyarakat yang melatarbelakanginya, serta ditemukan kaitan
langsung antara karya sastra dengan masyarakat
Menurut Laurenson dan Swingewood (1972), pada dasarnya
terdapat tiga perspektif berkaitan dengan sosiologi sastra, yakni: 1. Karya
sastra dipandang sebagai dokumen sosial yang di dalamnya terdapat
refleksi situasi pada masa sastra tersebut diciptakan, 2. Sastra sebagai
cermin keadaan sosial penulisnya, dan 3. Sastra adalah manifestasi
peristiwa sejarah dan keadaan sosial budaya. Ketiga hal tersebut dapat
berdiri sendiri ataupun dapat diungkapkan sekaligus dalam sosiologi
sastra. Itulah sebabnya cukup wajar jika penelitian sosiologi sastra lebih
memfokuskan hubungan antara pengarang dan latar belakang kehidupan
sosial pada masa itu. Keadaan lingkungan dan kekuatan sosial dapat
mempengaruhi terciptanya aspek bentuk dan isi suatu karya sastra. Dengan
kaitannya terhadap teori teori di atas, karya sastra dipandang sebagai
rekam jejak zaman karena sastra menjadi saksi zaman. Selain itu, karya
sastra juga dianggap sebagai cermin karena di dalamnya terdapat mimesis
suatu masyarakat. Sastra tidak hanya menyodorkan fakta yang ada di
masyarakat secara kasar, namun sastra manampilkan kenyataan yang
4
ditafsirkan secara halus dan estetis; dan tugas sosiologi sastra untuk
membongkar segala fakta yang tersembunyi di balik bahasa manipulatif.
Adapun dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada
sosiologi sastra menurut Laurenson dan Swingewood. Penerapan sosiologi
sastra diharapkan dapat membuka situasi sebenarnya dan memperoleh
pemahaman yang baik terhadap apa yang terjadi.
5
BAB II
BIOGRAFI MIKHAIL LERMONTOV
7
Pyatigorsk adalah sebuah kota di Stavropol Krai, Kaukasus Utara.
6
2.2 Pendidikan
Pada tahun 1827, ketika ia berumur 14 tahun, Lermontov bersama
neneknya pindah ke Moskow. Lermontov melanjutkan pendidikannya di
Universitas Moskow pada tahun 1830. Beliau mulai menulis puisi yang
banyak dipengaruhi oleh Lord Byron. Setahun setelah dia melanjutkan
studinya, ayahnya meninggal dunia. Hal itu membuat Lermontov semakin
depresi. Ia pun mengalami pertentangan dengan para pengajarnya. Pada
akhirnya, ia tidak melanjutkan studinya karena ia kurang berminat
terhadap pendidikannya di Universitas Moskow.
Lermontov memutuskan untuk pindah ke St. Petersburg dan masuk
dalam pendidikan militer. Akan tetapi, Lermontov menyadari bahwa
kehidupan militer yang disiplin tidak sesuai dengan dirinya. Maka ia
memiliki sifat sarkastik yang semakin kuat dalam dirinya dan Lermontov
pun memiliki banyak musuh dalam kehidupannya. Dua tahun kemudian ia
lulus dan menjadi perwira di resimen life-guard yang bertugas di pos dekat
St. Petersburg. Beliau mulai terjun dalam kehidupan kelas atas dan
mendapatkan ketenaran.
2.3 Pengasingan
Pada tahun 1837, Pushkin meninggal dunia dalam duel dengan
Georges dAnths. Setelah kematian Pushkin, Mikhail Lermontov
menyebarkan puisinya secara tidak resmi yang isinya menyalahkan
kalangan terpandang yang dekat dengan Tsar Nikolai I atas keterlibatan
mereka dalam pembunuhan Pushkin. Akibatnya Lermontov ditangkap dan
diasingkan di Kaukasus. Pada saat di pengasingan itulah ia menulis "Geroi
Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)". Lermontov tertarik pada
keindahan alam Kaukasus yang membuat dirinya menghasilkan sajak-
sajak yang indah dan juga lukisan. Tahun 1840, beliau diasingkan kembali
diasingkan ke Kaukasus yang disebabkan oleh duel dengan anak kedutaan
Perancis untuk memperebutkan wanita. Lermontov menjadi pasukan yang
siap bertempur di lini depan melawan suku lokal di Kaukasus. Ia pun
dapat membuktikan bahwa ia adalah seorang prajurit yang pemberani.
7
Namun, ia sering berkeinginan untuk meninggalkan militer dan
mendedikasikan diri sepenuhnya sebagai penulis.
Akhirnya lermontov meninggalkan Kaukasus ke St. Petersburg
hanya selama dua bulan namun, Tsar tidak mengizinkan ia keluar dari
militer. Lermontov pernah mendapatkan penghargaan atas keberaniannya,
namun hal itu dibatalkan karena ia menghina anak-anak perempuan Tsar
di pesta dansa. Ia dipaksa kembali bergabung dengan pasukannya dan tiba
di Kota Pyatigorsk, Kaukasus pada Mei 1841. Disana Ia bertemu dengan
Nikolai Martynov, teman sepasukannya dulu. Martynov dalah pria yang
bersahaja dan sangan ingin bersosialisasi dengan gadis-gadis bangsawan
lokal. Sedangkan, Lermontov memiliki sikap kasar dan suka meremehkan
teman-temannya. Martynov sering dijadikan bahan lelucon olehnya. Pada
awalnya Martynov sabar menghadapi Lermontov. Namun ketika
Lermontov mengejeknya di depan para gadis, Martynov pun kehilangan
kesabaran dan menantangnya berduel.
8
BAB III
ANALISIS NOVEL KARYA MIKHAIL LERMONTOV
GEROI NASHEWO VREMENI (PAHLAWAN ZAMAN KITA)
3.1 Sinopsis
Saya tadinya bersedia mencintai seluruh dunia, tapi tak seorangpun mengerti
saya: jadi saya belajar membenci.
Rasa benci Mary, wanita malang yang ditinggalkan begitu saja oleh
Pechorin tergantikan oleh rasa cinta setelah mendengar curahan hati dingin
Pechorin. Namun, hati Pechorin telah menjadi milik Vera, wanita bersuami
yang sudah lama ia cintai. Pechorin mendekati Mary bukan karena getaran
cinta yang dimilikinya, akan tetapi karena keegoisan Pechorin untuk
menyombongkan diri terhadap saingannya Grushnitskii sekaligus menarik
perhatian Vera. Perlahan Grushitskii mengetahui bahwa Pechorin tidak benar-
benar mencintai Mary, melainkan mencintai Vera. Grushnitskii pun kemudian
menantang Pechorin untuk berduel dan mengakibatkan Grushnitskii terbunuh.
Suami Vera mengetahui perselingkuhan Pechorin dengan istrinya karena duel
itu dan membawa Vera pergi menjauh dari Pechorin. Pada saat itulah mulai
terjadi perang batin di hati Pechorin. Ia mulai menyadari betapa ia sangat
mencintai Vera.
Setelah peristiwa tersebut, Pechorin yang merupakan seorang perwira
muda ditugaskan di Kaukasus. Di sana ia bertemu dengan Kapten Maksim
Maksimich. Mereka diundang ke pesta pernikahan anak dari seseorang
terpandang dari suku Tatar. Saat itulah ia bertemu Bela, kakak perempuan dari
Azamat, si anak tuan rumah. Pechorin yang jatuh hati kepada Bela memiliki
rencana yang agak licik dengan Azamat, yaitu menukarkan Bela dengan kuda
milik Kazbich bernama Karagyoz yang sangat diinginkan Azamat. Azamat
menyetujuinya dan berhasil menculik Bela untuk Pechorin. Pechorin bertekad
membuat Bela menjadi miliknya. Akan tetapi Bela selalu menolak perasaan
Pechorin. Lambat laun keadaan menjadi berbalik. Rasa cinta Bela mulai
tumbuh dan menjadi lebih besar dibandingkan rasa cinta Pechorin kepadanya.
9
Bela berjalan-jalan di pinggir tanggul tak disangka Kazbich menculiknya.
Sementara itu, Pechorin dan Maksim Maksimich baru tiba dari berburu,
langsung bergegas menyelamatkan Bela. Dalam keadaan terdesak Kazbich
yang terpojokkan menusuk Bela dengan belati dan melarikan diri. Dua hari
setelahnya Bela meninggal dunia. Saat-saat kritis Bela, tak terlihat satu
goresan pun kesedihan pada wajah Pechorin sampai-sampai Maksim
Maksimich heran, dulu wanita yang dipuja-pujanya sampai setengah mati,
dibiarkan mati begitu saja tanpa ada simpatik yang terlihat dari wajahnya.
Begini Maksim Maksimich , hati saya tak terpuaskan; bagi saya tidak ada
yang bisa memuaskan : saya dengan mudah terbiasa dengan kesedihan, seperti
juga dengan kenikmatan, dan hidup saya menjadi kosong dari hari ke hari,.
datang konvoi membawa perbekalan; dalam konvoi itu ada seorang opsir,
pemuda umur sekitar dua puluh lima Namanya Grigorii Aleksandrovich
Pechorin.(Lermontov, 2009 : 10-11).
Anda ingin membalas saya dengan setimpal, dan melukai ambisi saya.
Anda tak akan berhasil! Dan kalau anda mengumumka perang terhadap saya,
saya akan bersikap tanpa ampun.(Lermontov, 2009 : 126)
10
Untuk apa saya urus hal ini? karena iri kepada Grushnitskii? Oh, si malang!
Ia sama sekali tak pantas mendapatkan Nona Pangeran Mary.(Lermontov,
2009 : 128).
Ambisi saya tertindas oleh keadaan, tapi muncul dalam bentuk lain, sebab
ambisi tidak lain daripada haus kekuasaan, sedangkan kepuasan saya yang
pokok adalah menundukkan semua yang ada di sekeliling pada kehendak
saya (Lermontov, 2009 : 129)
8
Prominent Russians: Mikhail Lermontov ( Terdapat dalam : http://russiapedia.rt.com/prominent-
russians/literature/mikhail-lermontov/ )
11
Di dalam novel ini tokoh Pechorin digambarkan memiliki teman
bernama Grushnitskii yang seringkali menjadi bahan leluconnya. Hal ini juga
terjadi pada Lermontov yang juga memiliki teman, Martynov, seseorang yang
sering diremehkan oleh Lermontov di depan wanita. Ini dibuktikan dalam
percakapan antara Pechorin dan Grushnitskii di hadapan Nona Pangeran
Mary:
12
Dalam novel "Geroi Nashewo Vremeni (Pahlawan Zaman Kita)",
Lermontov banyak mengutip sajak dari Pushkin, dan beberapa kali menyebut
nama Byron. Berikut ini adalah kutipan karya sastra Aleksandr Pushkin:
Dimanalah kita orang-orang goblok ini bisa minum teh! (hal demikian
bukan urusan orang macam kita!) jawab saya mengulang peribahasa
kesayangan salah seorang bandot paling pintar di masa lalu yang pernah
didendangkan oleh Pushkin Sang sastrawan besar Rusia (Lermontov,
2009 : 138)
Dan tanpa sengaja saya pun teringat pada seorang nona di Moskow yang
menyatakan bahwa Byron tidak lebih daripada seorang pemabuk.
(Lermontov, 2009:43)
sebelah kakinya lebih pendek daripada yang lain seperti kaki Byron
(Lermontov, 2009:96)
9
Dikutip dari puisi Aleksandr Pushkin (1799-1837, Storm-cloud)
10
Dikutip dari prosa liris Pushkin Eugene Onegin
13
Memangnya tak banyak orang yang memulai hidup dengan maksud
mengakhirinya seperti Iskandar Agung dan Lord Byron, namun sepanjang
hidupnya tetap menjadi pegawai rendahan. (Lermontov, 2009:139)
Waktu itu saya dalam perjalanan dengan kereta pos dari Tiflis.12
(Lermontov, 2009:1)
Saya mendapat keterangan bahwa saya terpaksa tinggal disini tiga hari
lagi;okaziya dari Yekaterinograd.14 (Lermontov, 2009: 51)
Taman15 adalah kota yang paling buruk di antara kota-kota laut Rusia.
(Lermontov, 2009: 69)
11
Ivan Spector. 1949. An Introduction to Russian History and Culture. Hal 193.
12
Tiflis, kini disebut Tbilisi, adalah ibukota Gruzia atau Georgia, salah satu negara yang terletak di
Kaukasus.
13
Benteng yang dibangun tahun 1784 di tepi Sungai Terek, sekarang Kota Ordzhonikidze.
14
Yekaterinograd adalah salah satu kota terbesar di Kaukasus Utara, kini bernama Krasnodar.
15
Sebuah daerah pedesaan di Temryusky, Krasnodar Krai, Kaukasus Utara.
16
Pyatigorsk adalah sebuah kota di Stavropol Krai, Kaukasus Utara.
14
Sudah tiga hari saya di Kislovodsk17. (Lermontov, 2009: 145)
17
Kislovodsk adalah sebuah kota di Stavopol Krai, Kaukasus Utara.
18
Osetin adalah sebuah kelompok etnis Iran dari Ossetia, sebuah daerah di Pegunungan Kaukasus
utara di Eropa. Osetin menduduki wilayah Ossetia Utara-Alania di Rusia, dan Ossetia Selatan yang
merdeka secara de facto tetapi diakui secara internasional sebagai bagian dari Georgia. Mereka
berbicara Ossetic, bahasa Iran.
19
Samartia mendominasi padang rumput Eurasia Barat dari abad kelima sebelum Masehi hingga
abad keempat Masehi. Sarmatia tidak terdiri dari satu kelompok etnis, melainkan kumpulan suku
terkait yang berbicara dengan bahasa Iran dan cara hidup yang sama.
20
Sarmatia mempertahankan wilayah padang rumput mereka namun tampaknya kehilangan
wilayah tersebut pada abad keempat. Pada saat itulah kelompok Sarmatia tertentu dikenal sejarah
sebagai Alan.
21
Hun (yang berarti "orang" dalam bahasa Altai) adalah sekumpulan suku-suku nomaden stepa,
beberapa di antaranya merupakan keturunan Hsiung-nu, penguasa sebuah kerajaan dengan nama
yang sama di Mongolia.
22
Suku Tatar adalah orang-orang keturunan Asia Tengah, tapi yang dimaksudkan dalam
pemakaian diatas adalah orang islam mana saja yang berbahasa Turki.
15
Percaya tidak? Mereka tak bisa apa-apa, dan tak bisa belajar apa-apa!
Paling tidak orang Kabarda atau Chechen, walaupun pemberontak,
telanjang,mereka punya kepala, sedangkan orang-orang ini pegang senjata
pun tak ada minat: Belati yang baik pun tak mereka pakai. Betul-betul orang
Osetin! (Lermontov, 2009: 8).
Duel merupakan sebuah tradisi yang popular pada abad ke-19 sebagai
lambang kehormatan seseorang. Namun, pada awalnya tradisi duel sendiri
merupakan tradisi Perancis yang mulai dikenal di Rusia pada abad ke-18. Duel
terjadi karena adanya keinginan salah satu pihak yang menantang karena
dianggap telah melakukan penghinaan terhadap dirinya. Pengarang novel ini
pun meninggal karena duel, antara dirinya dan Martynov. Namun, hal ini
bukanlah yang menyebabkan pengarang menceritakan adanya duel di novel
ini, melainkan sosok Pushkin, idolanya, yang menginspirasinya dalam
membuat cerita duel. Hal ini disebabkan meninggalnya Pushkin dalam duel
dengan Georges dAnths. Dalam novel ini pengarang menceritakan Pechorin
yang menantang Grushnitkskii untuk berduel atas fitnah yang dilontarkan oleh
Grushnitksii kepada dirinya. Berikut kutipan pernyataan dari novel ini:
16
Kalau mau duel, mari berduel; Anda ada cukup waktu kemarin
membicarakan (Lermontov, 2009 : 171)
Ada satu syarat lagi; karena kita akan berduel sampai mati, kita wajib
melakukan apa yang bisa kita lakukan supaya semua tetap jadi rahasia.
(Lermontov, 2009 : 171)
Saya bilang, ada orang muda (tentu saja yang hidup di kalangan
bangsawan dan terbiasa memanjakan ambisinya) yang tidak terpesona oleh
perbuatan wanita cantik tersebut. ( Lemontov, 2009 : 95)
23
Russian Society. (Terdapat dalam: http://alphahistory.com/russianrevolution/russian-society/)
17
Bangsawan-bangsawan sombong itu memandang kita orang tentara seperti
memandang orang liar( Lemontov, 2009 : 91)
24
Hal ini dapat dibuktikan dari korespondensi yang dilakukan antara Tsar Alexander I dan
istrinya, Catherine, yang berisi tentang jatuhnya kota Moskow ke tangan pasukan Napoleon
Bonaparte. Adapun surat ini ditulis dalam bahasa Perancis yang menjadi sarana komunikasi di
kalangan istana pada masa itu. Lihat Palmer, Alan. (1997). Alexander I: Tsar of War and Peace.
Hal 236
25
Mon Dieu, un Circassien! (Pr) : Ya Tuhan, orang Cherkes!
26
Ne craignez rien, Mademoiselle; je ne suis pas plus dangreux que votre cavalier (Pr) : Jangan
takut Nona, saya tidak lebih berbahaya daripada pengawal anda.
27
Cest impayable!(Pr) : Kurang ajar!
28
Merci, monsieur (Pr) : Terimakasih, Tuan
29
Charmant! Dlicieux!(Pr) : Menawan!Elok!
18
Lermontov juga menggambarkan gaya hidup bangsawan yang suka
berpesta. Berpesta adalah salah satu cara yang dilakukan oleh para bangsawan
Rusia untuk menunjukkan kekayaan yang mereka miliki.
waktu saya masih letnan dua, sekali waktu , begitulah, kami bersama
kawan-kawan minum-minum,dan malam hari mendadak alarm berbunyi; iya,
begitulah, kami melapor dalam keadaan mabuk (Lermontov, 2009 : 10)
19
terbuat dari logam dan dipanaskan secara tradisional. Biasanya tradisi minum
teh dilakukan setelah sarapan, waktu istiraha siang, dan setelah makan malam.
Seperti yang digambarkan Lermontov dalam novelnya, tradisi minum teh juga
dapat dilakukan di tengah-tengah pesta oleh para bangsawan. Berikut kutipan
pernyataan dalam novel ini:
habis minum teh, semua menuju ruangan besar. (Lermontov, 2009 : 124)
O, itu pesolek Rayevich dari Moskow! Dia tukang judi: hal itu segera
kelihatan dari rantai emas besar yang melilit rompi birunya. Pakai tongkat
besar pula macam punya Robinson Crusoe! Dan jenggotnya, dan potongan
rambutnya yang la moujik.30(Lemontov, 2009 : 91)
30
Moujik bisa dipakai sebagai sapaan informal untuk seorang laki-laki, tapi istilah itu juga bisa
dipakai untuk menyebut laki-laki dari kalangan petani, tak terpelajar, atau kelas bawah dalam
perekonomian.
31
Tari Wals berasal dari bahasa Jerman Walzen yang berarti berputar atau berkeliling. Tari
Wals adalah salah satu jenis tarian rakyat Jerman. Tarian Wals sangat populer di Wina sekitar
tahun 1780, dan pada tahun berikutnya mulai menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk Rusia.
(Terdapat dalam: http://study.com/academy/lesson/waltz-definition-history-quiz.html)
20
Acara tarian dimulai dengan tari polonaise32, kemudia disusul wals.
(Lermontov, 2009 : 117)
32
Tari Polonaise merupakan tarian dari Polandia dan dilakukan secara berpasangan. Penari menari
berputar di sekitar ruang dansa dengan music bertempo sedang. Tarian ini dikembangkan dari
tarian Polandia yaitu taniec polski dari abad ke-18. (Terdapat dalam:
http://www.usc.edu/dept/polish_music/dance/polonaise.html)
33
Tari Kadril diketahui juga dengan nama Quadrilles, pertama kali diperkenalkan di Perancis,
sekitar tahun 1760. Kadril adalah tarian berpasangan. Tarian tradisional Kadril di Rusia adalah
tarian yang melibatkan empat (atau lebih) pasangan yang diatur dalam bentuk persegi. Di Rusia
tarian Kadril dikenal sebagai tarian pinggiran kota Moskow. (Terdapat dalam:
http://www.streetswing.com/histmain/z3quad1.htm)
34
Dansa Mazurka adalah tarian tradisional berpasangan dari Polandia. Diperkirakan tercipta pada
abad ke-16 yang kemudian menyebar ke Rusia, Jerman dan Prancis di abad ke-19. (Terdapat
dalam : http://www.usc.edu/dept/polish_music/dance/mazur.html)
35
Tari Lezghinka, berasal tarian rakyat di kalangan masyarakat Lezgian Kaukasus. Ini adalah
tarian solo pria (biasanya menggunakan pedang) dan juga tarian pasangan. (Terdapat dalam:
http://www.britannica.com/art/lezginka)
21
Lermontov dalam novel ini menyebutkan dua agama, yaitu Kristen dan
Islam. Digambarkan disini Kristen sebagai agama yang dianut oleh para
bangsawan, karena pada 988 M oleh Pangeran Vladimir I melakukan
Kristenisasi sehingga penduduk Rusia memeluk agama Kristen. Sedangkan
Islam digambarkan sebagai keyakinan etnis yang berada di Kaukasus Utara.
Islam itu sendiri masuk di daerah Kaukasus Utara pada zaman Dinasti
Utsmani, tepatnya pada abad ke XIV. Pada saat itu Kaukasus di kuasai oleh
Dinasti Utsmani dari Turki dan Dinasti Shafawiyah dari Persia. Berikut
kutipan pernyataan dari novel:
Percayalah padaku, Allah cuman satu buat semua suku, jadi kalau Dia
mengizinkan aku mencintai kamu kenapa pula Dia melarangmu membalas
cintaku sebagai imbalan. ( Lemontov, 2009 : 26)
O, Tuan! Insya allah, kita akan sampai lebih dulu daripada mereka: kami
sudah sering lewat di sini. ( Lemontov, 2009 : 32)
Omong-omong, tentang salib itu ada hikayat yang terkenal, konon dia
didirikan oleh Tsar Peter I ketika sedang melewati Kaukasus; padahal,
pertama, Peter hanya sampai di Daghestan36, dan kedua, pada salib itu
tertulis dengan huruf-huruf besar bahwa salib didirikan atas perintah Tuan
Yermolov Jenderal dan negarawan Rusia yang pernah menjabat sebagai
gubernur jenderal dan panglima tentara di Gruzia tahun 1824. (
Lemontov, 2009 : 34)
36
Wilayah timur Kaukasus Utara, terkenal dengan produk senjata tajam yang bermutu bagus.
22
Puji Tuhan! kata Maksim Maksimich yang waktu itu datang ke jendela. (
Lemontov, 2009 : 53)
Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan dan telinga orang-
orang tuli akan dibuka, (Yesaya, 35 :3) ( Lemontov, 2009 : 72)
Saya senang: saya suka musuh, walau bukan dalam pengertian agama
Kirsten. ( Lemontov, 2009 : 142)
23
BAB IV
KESIMPULAN
24
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Allen, E. (2006). A Fallen Idol Is Still a God: Lermontov and the Quandaries of
Cultural Transition. California: Stanford University Press.
Dabars, Z., & Vokhmina, L. (2002). The Russian Way : aspects of behavior,
attitudes, and customs of the Russians. New York: McGraw-Hill .
Ibrahim, Q. A., & Saleh, M. A. (2004). Buku Pintar Sejarah Islam. Jakarta:
Zaman.
JR, J. M., & Lapeza, D. (1988). Russian Roanticism. In R. Porter, & M. Teich
(Eds.), Romanticism in National Context (pp. 284-316). Cambridge:
Romanticism in National Context.
Lermontov, M. (2009). Pahlawan Zaman Kita. (K. S. Toer, Trans.) Jakarta: KPG
( Kepustakaan Populer Gramdia).
25
Sumber Internet
IRANIAN PEOPLES: THE OSSETS. (n.d.). Retrieved April 30, 2016, from The
Circle of Ancient Iranian Studies: http://www.cais-
soas.com/CAIS/Anthropology/Ossetians/ossets.htm
Lewis, M. W. (2012, January 16). From Sarmatia to Alania to Ossetia: The Land
of the Iron People. Retrieved April 30, 2016, from GeoCurrents:
http://www.geocurrents.info/historical-geography/from-sarmatia-to-alania-
to-ossetia-the-land-of-the-iron-people#ixzz47OIwo71X
Llewellyn, J., Rae, J., & Thompson, S. (2004). Russian society. Retrieved April
29, 2016, from Alpha History:
http://alphahistory.com/russianrevolution/russian-society/
Mellino, A. (2012, April 26). Anna Karenina: French in the late 19th-century
Russian Court. Retrieved April 23, 2016, from My French Life:
http://www.myfrenchlife.org/2012/04/26/anna-karenina-french-in-the-late-
19th-century-russian-court/
Nineteenth Century Social Dance. (n.d.). Retrieved April 24, 2016, from
https://memory.loc.gov/ammem/dihtml/diessay6.html
Prominent Russians: Mikhail Lermontov. (n.d.). Retrieved April 22, 2016, from
RussiaPedia: http://russiapedia.rt.com/prominent-
russians/literature/mikhail-lermontov/
26
Romanticism: Mikhail Lermontov. (n.d.). Retrieved April 21, 2016, from
https://www1.umn.edu/lol-russ/hpgary/Russ3421/lesson5.htm
The Quadrille. (2013, March 26). Retrieved April 22, 2016, from
http://www.streetswing.com/histmain/z3quad1.htm
Waltz: Definition & History. (n.d.). Retrieved April 22, 2016, from Study.com:
http://study.com/academy/lesson/waltz-definition-history-quiz.html
27
LAMPIRAN
28
Lampiraan 2 : Foto Lord Byron
29
Lampiraan 4 : Persebaran Penduduk Kaukasus
30