Anda di halaman 1dari 11

RESENSI NOVEL “PERAHU KERTAS”

I. Identitas Buku
Judul buku : Perahu Kertas
Penulis : Dewi Lestari “Dee”
ISBN : 978-979-1227-78-0
Penerbit : Bentang Pustaka dan Truedee Pustaka Sejati
Editor : Hermawan Aksan
Cetakan : I, Agustus 2009
Tebal : XII + 444 halaman; 20 cm
Tahun Terbit : 2010
Jumlah Halaman : 444 halaman
Harga : Rp 69.000,-
Cover :

II. Sekilas Tentang Penulis

Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil


Dee (lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976) adalah seorang penulis dan
penyanyi asal Indonesia. Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota trio
vokal Rida Sita Dewi. Ia merupakan alumni SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan
Universitas Parahyangan, jurusan Hubungan Internasional. Sejak menerbitkan
novel Supernova yang populer pada tahun 2001, ia kemudian dikenal luas sebagai
novelis.
Salah satu novel karya Dee yang sangat laris adalah Perahu Kertas.Perahu Kertas
merupakan novel keenam Dee. Setelah sukses memikat hati para pembaca dengan
buku tritologi Supernova-nya, Dee meluncurkan sebuah novel berjudul Perahu
Kertas, yang sempat mati suri selama sebelas tahun karena dilupakan. Namun,
akhirnya, novel ini berhasil diselesaikan dalam waktu 55 hari berkat kegigihan dan
kenekatan seorang Dee.
III. Cerita Singkat
Dimulai dari kisah seorang remaja bernama Keenan, yang baru saja lulus SMA,
yang selama enam tahun tinggal bersama neneknya di Amsterdam. Namun karena
perjanjian dengan ayahnya, Keenan terpaksa pulang ke Indonesia dan berkuliah di
Bandung, di Fakultas Ekonomi. Sementara Keenan sendiri sangat tidak
menginginkannya dan lebih memilih untuk menjadi seorang pelukis dibandingkan
seorang businessman. Keenan memiliki bakat melukis yang kuat dari ibunya dan
dia tidak mempunyai cita-cita lain selain menjadi pelukis.
Sementara, di sisi lain, ada Kugy, seorang gadis unik yang cenderung banyak
kejutan di dalam kehidupannya. Kugy juga akan berkuliah di universitas yang
sama dengan Keenan.
Tak jauh berbeda dengan Keenan, Kugy pun mempunyai cita-citanya sendiri, yaitu
menjadi juru dongeng. Kugy sangat menggilai dongeng. Tak hanya mengkoleksi
buku-buku dongeng dan punya taman bacaan, Kugy juga sangat senang menulis
dongeng. Walaupun Kugy yakin menjadi seorang juru dongeng bukanlah profesi
yang meyakinkan yang akan diterima dengan mudah oleh khalayak umum. Akan
tetapi, Kugy tak ingin lepas begitu saja dari dunia tulis menulis, Kugy lantas
meneruskan pendidikannya di Fakultas Sastra. Kugy dan Keenan dipertemukan
lewat pasangan Eko dan Noni. Eko merupakan sepupu Keenan. Sementara Noni
merupakan teman Kugy sejak mereka berdua masih kecil. Mereka berempat
akhirnya bersahabat karib.
Lambat laun, Kugy dan Keenan saling mengagumi dan tanpa mereka sadari
mereka saling jatuh cinta, tanpa pernah ada kesempatan untuk saling
mengungkapkan, dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan. Kugy sudah
mempunyai pacar bernama Ojos (panggilan yang semena-mena diciptakan oleh
Kugy). Sementara Keenan saat itu sedang dicomblangkan oleh Wanda, seorang
kurator muda, yang merupakan sepupu Noni. Persahabatan empat sekawan itu
mulai merenggang sejak adanya Wanda.
Kugy lantas menjalani kegiatannya yang baru dan sibuk dengan kegiatan itu, yakni
menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah Kugy
bertemu dengan Pilik, muridnya yang nakal namun kelihatan cerdas. Pilik dan
kawan-kawannya berhasil ditaklukan oleh Kugy dengan cara, ia membuatkan
mereka kisah petualangan dengan mereka sebagai tokohnya, yang diberi judul:
Jendral Pilik dan Pasukan Alit. Kugy menuliskan kisah petualangan murid-
muridnya itu di sebuah buku tulis, yang kelak diberikan kepada Keenan.
Hubungan Keenan dan Wanda yang semula mulus, akhirnya hancur dalam
semalam. Begitu juga dengan impian Keenan yang selama ini ia bangun dan
perjuangkan, kandas dengan cara yang mengejutkan bersamaan dengan hancurnya
hubungan ia dengan Wanda. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan
kehidupannya di Bandung dan keluarganya di Jakarta, lalu pergi ke Ubud dan
tinggal bersama Pak Wayan yang merupakan sahabat ibunya.
Hari-hari bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-
seniman yang cukup disegani di Bali, sedikit demi sedikit mulai mengobati hati
Keenan. Sosok yang sangat berpengaruh dalam penyembuhannya yaitu Luhde
Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan pun akhirnya mulai bisa melukis lagi.
Berbekal kisah petualangan Jendral Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan oleh
Kugy, Keenan membuat lukisan-lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu
para korektor.
Kugy, yang kesepian dan kehilangan sahabat-sahabatnya di Bandung, menata
ulang hidupnya. Ia cepat-cepat lulus kuliah dan langsung bekerja di sebuah biro
iklan di Jakarta sebagai copywritter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius Aditya,
atasan yang sekaligus sahabat abangnya, Karel. Dengan cara yang tak terduga
karier Kugy naik daun dan menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu karena
pemikirannya yang ajaib dan serba spontan.
Namun sosok Remigius tidak melihat Kugy dari sisi itu. Remi menyukai Kugy
tidak hanya dari ide-idenya, tapi juga semangat dan sisi keunikan Kugy. Dan
akhirnya Remi pun harus mengakui bahwa ia jatuh hati kepada Kugy. Sebaliknya,
ketulusan Remi meluluhkan hati Kugy dan membuatnya memilih Remi.
Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Kondisi kesehatan ayahnya yang
memburuk, memaksanya untuk pulang ke Jakarta dan harus menjalankan
perusahaan ayahnya karena tidak mempunyai pilihan lain. Pertemuan antara
Keenan dan Kugy tidak bisa terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi
dan bercanda seperti masa-masa jayanya dulu. Semuanya dengan kondisi yang
berbeda. Dan kembali hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima
tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya
bisa memasrahkan dirinya kemana aliran cinta membawanya.
IV. Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema yang diangkat tentang persahabatan, cinta, dan kekeluargaan.
2. Alur
Jika dilihat dari jalan ceritanya, novel ini menggunakan alur cerita maju-mundur.
3. Sudut Pandang
Dalam Novel Perahu Kertas ini, sudut pandang yang digunakan adalah orang
ketiga tunggal.
4. Penokohan
Penggambaran tokoh dalam novel ini begitu kreatif dan jelas. Terdapat tokoh yang
memegang peran dominan dalam novel ini yaitu protagonis dan titragonis
5. Gaya Bahasa
Kata-kata yang ditulis ringan dan gaya bahasanya sangat menyesuaikan
denganperkembangan masyarakat modern. Selain itu, bahasa yang digunakan juga
memiliki makna dan berisi.
V. Kelebihan dan Kekurangan Novel
1. Kelebihan
Novel ke enam karya Dewi Lestari atau yang sering dikenal “dee” ini menurut saya
sangat menarik. Dimana novel ini mengulas tema persahabatan yang serat akan
konflik yang menghanyutkan untuk para pembacanya. Dikemas dengan gaya
bahasa yang lugas dan ringan serta sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang
menjaikan novel ini dapat mudah dimengerti dan diniikmati oleh pembaca pada
berbagai lapisan usia.
Novel ini begitu edukatif dikarenakan kita bisa banyak belajar dari novel ini. Mulai
dari bagaimana kita harus tetap semangat dalam meraih mimpi-mimpi kita. Selain
itu, novel ini juga penuh akan nilai-nilai positif serta makna kehidupan yang tidak
hanya bercerita tentang remaja pada umumnya, tetapi bercerita tentang dinamika
kehidupan empat orang remaja serta korelasinya dengan lingkungan
internal. Dengan pelukisan latar waktu dan tempat yang sangat mendetail tetapi
tidak berlebihan, menambah daya tarik dari novel in dan membuat seolah pembaca
ikut terlibat di dalamnya.
Sekilas novel Perahu Kertas tampak standar dan biasa-biasa saja karena
bertemakan tentang cinta. Tetapi tidak hanya bererita tentang cinta namun banyak
unsur lain yang mendukung dan kuat dalam novel ini yang membuat novel ini
begitu inspiratif dan edukatif, seperti tentang mimpi, persahabatan, dan
kekeluargaan.
Penggambaran tokoh, latar, dan alur yang begitu kreatif dan jelas membuat para
pembaca novel Perahu Kertas tidak segan-segan untuk bermain dengan dunia
imajinasinya dan membayangkan secara nyata apa yang terjadi dalam ceritanya.
2. Kekurangan
Dalam novel ini, penggambaran cerita banyak menggunakan setting tempat
sehingga sangat dapat beresiko pembaca akan menjadi bingung dalam memahami
latar tempat cerita tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman dan
konsentrasi tinggi untuk para pembacanya.
Pada beberapa bagian cerita, terdapat cerita yang monoton sehingga timbul
kesan kurang menarik dan timbul kebosanan pembaca dalam mendalami novel.
RESENSI BUKU SURAT KECIL UNTUK
TUHAN

Resensi novel ''Surat Kecil untuk Tuhan"


Menuntut Keadilan di balik Kekejaman yang Keji

1. Identitas Buku
Judul : Surat Kecil untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Falcon Publishing
Tempat dan tahun terbit : Jakarta, 2016
Tebal buku : viii + 215 halaman
Harga buku : Rp 55.000,-
Berat buku : 250 gram
Jenis Cover : Soft Cover
Design Cover : Sugeng
Jenis Kertas : Kertas daur ulang (kertas ubi)
Ukuran (L x P) : 13 cm x 19 cm
Warna cover : Ungu - Putih
ISBN : 978-979-056-157-1

2. Riwayat Kepengarangan
Agnes Davonar adalah nama pena dari dua orang kakak beradik yang sukses di dunia
sastra. Bernama asli Agnes Li, perempuan yang lahir di Jakarta, 8 Oktober 1990, dan Teddy
Li, sang adik laki-laki yang lahir di Jakarta, 7 Agustus 1992 merupakan anak dari pasangan
mendiang Ng Bui Cui dan Bong Nien Chin. Dua kakak beradik ini telah menulis berbagai
cerita yang menyentuh hati pembacanya. Selain dikenal sebagai Blogger papan atas Indonesia
dengan sejumlah prestasi, mereka juga dikenal sebagai penulis novel best seller dimana
mereka telah melahirkan 9 novel fisik dan 2 biografi sukses yang diakui di beberapa
perpustakaan di Asia dan Australia, serta beberapa novel telah diadaptasi ke layar lebar. Kini,
Teddy melanjutkan kehidupannya di Australia, sedangkan Agnes hidup bahagia bersama
ketiga anaknya.

3. Sinopsis Cerita
Kisah ini berawal dari kakak beradik bernama Anton dan Angel yang tinggal di
sebuah perkampungan kumuh di Jakarta. Mereka tengah menunggu kedatangan ayah dan
ibunya sambil menahan lapar karena uang dan persediaan makanan mereka telah habis.
Kemudian, terdengar suara pintu diketuk yang serentak membuat Anton dan Angel
bersemangat karena mengira orang tua mereka telah tiba. Namun, yang datang adalah bibi
mereka bersama ketua RT dengan membawa kabar buruk. Ayah dan ibu mereka mengalami
kecelakaan bus saat kembali ke Jakarta. Anton dan Angel menangis tak kuasa menahan
kepergian ayah dan ibu mereka tercinta. Setelah pemakaman ayah dan ibu mereka, Anton dan
Angel kemudian diasuh oleh bibi mereka yang bernama Bibi Feli bersama Paman Marcus di
Bekasi.
Setiap hari, Anton membantu bibinya berjualan di pasar karena ia masih belum
bersekolah, sedangkan adiknya menunggu di rumah bersama Paman Marcus. Ketika pulang
dari pasar, Anton kerap menemukan luka di tubuh adiknya. Adiknya terus mengelak dengan
mengatakan bahwa luka tersebut akibat ia terjatuh saat sedang bermain, namun nyatanya luka
tersebut akibat dianiaya oleh Paman Marcus. Suatu hari, Anton menemukan adiknya sedang
dianiaya Paman Marcus. Ia pun menolong adiknya dan keesokan paginya mereka kembali ke
Jakarta untuk melarikan diri. Setibanya di Jakarta, mereka terkejut melihat rumah lama
mereka telah lenyap akibat digusur oleh pemerintah. Rumah tersebut ternyata dibangun di
atas tanah pemerintah. Mereka pun tidak memiliki tempat tinggal dan duduk termenung di
bawah kolong jalan layang yang tak jauh dari rumah mereka.
Tiba-tiba, seorang pria mendekati Anton dan Angel. Pria tersebut adalah Om Rudy
yang memiliki nama asli Rudy Surya. Om Rudy menawarkan mereka makanan dan bercerita
bahwa dirinya menampung anak jalanan sembari membantu mereka mencari orang tua asuh.
Awalnya, Anton dan Angel enggan untuk ikut bersama Om Rudy, namun karena tidak punya
pilihan lain untuk bertahan hidup, mereka pun setuju untuk ikut bersama Om Rudy.
Kemudian, mereka di bawah ke ruko dan dikenalkan dengan anak-anak lainnya yang Om
Rudy tampung. Keesokan harinya, Anton dan Angel heran melihat anak-anak lainnya pergi.
Mereka bertanya ke Om Rudy dan Om Rudy menjawab bahwa mereka mencari uang untuk
membantu Om Rudy. Om Rudy menyuruh Anton dan Angel untuk mengemis di jalan.
Mereka pun melakukan apa yang disuruh oleh Om Rudy agar tidak marah.
Setiap hari, Anton dan Angel mengemis di jalan. Apabila uang yang mereka setorkan
sedikit, Om Rudy akan marah. Mereka pun mengemis lebih giat agar tidak terkena amukan
Om Rudy. Di dalam ruko Om Rudy, Angel berkenalan dengan Mirna dan mereka pun
berteman. Mirna berhasil mendapat orang tua asuh sehingga Mirna harus berpisah dengan
Angel dan mereka pun tidak pernah bertemu kembali. Suatu ketika, Anton dan Angel
bertemu dengan Wira yang merupakan seorang anak yang terkena penyakit jantung sehingga
ia harus sering berobat. Anton dan Angel terus-menerus menyemangati Wira setiap kali ia
lewat di tempat mereka mengemis.
Suatu hari, Anton, Angel, dan Wira memutuskan untuk pergi ke taman bermain
sebagai perpisahan karena mungkin mereka tidak akan bertemu dengan Wira lagi. Di sana,
mereka bertiga menulis surat untuk Tuhan dan melepaskannya ke angkasa dengan balon
bersama-sama dengan Keke, seorang gadis remaja yang terkena penyakit kanker. Anton dan
Angel pun berpisah dengan Wira dan Keke untuk selamanya. Suatu hari, Om Rudy mendapat
telepon dari pasar gelap untuk memesan jantung sehat anak berusia 8-10 tahun karena
ternyata dirinya berkedok sebagai pencari orang tua asuh bagi anak-anak jalanan yang
nyatanya ia memanfaatkan anak-anak tersebut untuk dijual organnya di pasar gelap. Om
Rudy menemukan bahwa pesanan tersebut cocok dengan Anton sehingga ia menunggu
momen yang pas.
Keesokan harinya, tak diduga Angel mengalami kecelakaan akibat tak berhati-hati
saat menyeberang jalan. Mobil yang menabraknya panik dan kabur meninggalkan Angel
begitu saja. Anton yang panik tiba-tiba ditolong oleh seorang tante bernama Soraya. Bu
Soraya membawa Angel ke UGD untuk segera mendapat pertolongan. Ia juga menyuruh
Anton untuk memanggil Om Rudy. Angel pun selamat dan sisa biaya pengobatannya
ditanggung oleh Bu Soraya karena Om Rudy tidak memiliki uang yang cukup. Siasat Om
Rudy pun muncul, ia bilang kepada Anton bahwa dirinya mendapat orang tua asuh sehingga
Anton harus ikut mereka agar Om Rudy bisa menolong Angel. Karena diiming-imingi agar
adiknya selamat, Anton pun ikut orang tua asuh tersebut yang ternyata adalah pria dan wanita
yang menyamar layaknya orang tua yang ditugaskan untuk mengantar Anton ke sebuah
klinik. Di dalam klinik tersebut, Anton dibius dan diambil organ jantungnya. Anton pun
menutup mata untuk terakhir kalinya dan pergi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.
Di sisi lain, Wira pergi ke Shenzhen untuk berobat. Dokter mengatakan bahwa Wira
harus segera mendapat donor jantung sehat agar selamat. Orang tua Wira pun membeli
jantung dari pasar gelap yang tak lain adalah jantung milik Anton. Wira pun selamat dan
menjalani kehidupannya seperti biasa. Di Jakarta, Bu Soraya memutuskan untuk mengadopsi
Angel karena Om Rudy tak kunjung menjenguknya. Bu Soraya bersama suaminya, Edwards,
membawa Angel ke Australia untuk menempuh hidup baru. Di Perth, Australia, Angel
menempuh kehidupan barunya akibat ingatannya yang tak pulih akibat kecelakaannya
sehingga ia tidak ingat apapun tentang kehidupan lamanya. Di sana, Angel disekolahkan oleh
Bu Soraya dan ia menjadi gadis seperti pada umumnya. Suatu ketika, Angel terjatuh saat
bermain dengan anjingnya. Kepalanya membentur batu sehingga ingatannya kembali pulih.
Ia pun kaget dan mencari kakaknya. Bu Soraya berjanji akan membantu Angel mencari
kakaknya.
Suatu siang, di jam pelajaran sastra Inggris, guru meminta murid-murid agar
menceritakan cita-citanya. Angel menceritakan bahwa cita-citanya adalah menemukan
kakaknya yang hilang. Agnes, teman baik Angel, menemuinya saat istirahat dan bercerita
tentang cita-cita Angel. Agnes menyarankan agar Angel mencari keberadaan kakaknya lewat
Google. Kemudian, sesosok pria tangguh yang memakai pin bertuliskan pengacara lewat di
dekat mereka. Angel pun serentak memiliki cita-cita untuk menjadi pengacara agar dapat
membela hak-hak orang yang diperlakukan tidak adil. Sepulangnya Angel ke rumah, ia
langsung membuka Goole lewat komputer yang telah tersambung dengan modem dan
mengetik nama Anton. Setelah berjam-jam, ia menemukan sebuah artikel yang mengatakan
bahwa kakaknya telah meninggal karena menjadi korban jual-beli organ tubuh. Angel
menangis dan membenci Bu Soraya dan suaminya, Edwards, karena telah berbohong selama
bertahun-tahun. Tekadnya untuk menjadi pengacara pun semakin bertambah untuk
memberantas kasus ketidakadilan agar tidak terulang seperti kasusnya.
Sepuluh tahun kemudian, Angel sedang berada dalam gerbong kereta bawah tanah. Ia
hendak menuju kampus untuk mengikuti ujian. Karena mengantuk, Angel dengan kaget
bertanya ke seorang pria yang tak lain adalah Martin, seorang pria yang dahulu Angel sering
bertemu saat mengemis di pinggir jalan. Wira bilang ke Angel bahwa stasiun yang Angel
hendak tuju telah terlewat. Angel bergegas turun dari kereta dan meninggalkan bukunya.
Wira ingin mengembalikan bukunya namun pintu kereta telah tertutup. Wira pun menyimpan
buku tersebut. Keesokan harinya, Wira menuju perpustakaan kampus Angel untuk
mengembalikan buku tersebut. Wira berhasil bertemu dengan Angel dan mengembalikan
buku tersebut. Sebagai bentuk terima kasih, Angel mengajak Wira makan siang bersama.
Setelah hari itu, mereka berdua semakin suka antara satu sama lain dan akhirnya Wira
melamar Angel. Angel setuju dan mereka bertunangan, namun ia bilang harus pulang ke
Jakarta untuk mencapai cita-citanya. Wira berpisah dengan Angel untuk sementara waktu dan
Angel mulai bekerja di Jakarta setelah beberapa tahun bekerja di Sydney, Australia,
membantu orang Indonesia yang membutuhkan bantuan hukum di sana.
Di Jakarta, saat tidak bekerja, Angel senang berolahraga dan membagikan roti kepada
anak jalanan. Suatu ketika, ia bertemu dengan Maria yang sedang sakit. Angel membawa
Maria ke rumah sakit dan bertanya siapakah orang tua asuhnya yang ternyata adalah Om
Rudy. Angel menemui Om Rudy, yang sudah lupa dengannya, untuk memberitahunya bahwa
Maria sakit dan sedang dirawat di rumah sakit. Angel semakin geram karena Om Rudy tidak
berubah dari dulu hingga sekarang. Angel berjanji kepada Maria untuk membela haknya
dengan memenjarakan Om Rudy yang didukung dengan bukti-bukti yang Angel temukan.
Angel serentak melaporkan Om Rudy ke polisi karena sudah mengeksploitasi anak di bawah
umur. Polisi langsung mengurus kasus tersebut dan segera membawa Om Rudy ke
pengadilan. Di pengadilan, Angel dibantu oleh jaksa senior yang sangat peduli dengan hak-
hak anak bernama Iman Siregar; sedangkan Om Rudy dibantu oleh pengacaranya yang
bernama Ryan Basri.
Pada saat sidang peradilan berlangsung, hakim mendengarkan kesaksian dari Maria,
sementara pengacara Om Rudy terus mengelak dengan berbagai alasan yang ada hingga
Maria terdesak dan menangis. Setelah mendengar Maria, hakim mendengar beberapa saksi
yang dibawa oleh Om Rudy, yang tak lain adalah anak jalanan dan juru masaknya yang telah
ia beritahu untuk berkata sebaliknya di pengadilan (kehidupan mereka bahagia bersama Om
Rudy). Angel pun menceritakan kisahnya kepada hakim tentang kematian kakaknya tercinta,
Anton, yang membuat Om Rudy terhenyak di tempat duduknya. Om Rudy sadar akan
karmanya dan mengakui semua kesalahan yang telah ia berbuat, serta bersedia menerima
hukuman atas kejahatan yang telah ia lakukan. Om Rudy meminta maaf dan Angel
memaafkannya. Hakim memutuskan Om Rudy bersalah atas segala tuntutan dan dihukum
penjara seumur hidup karena telah menghilangkan banyak nyawa anak. Istri Om Rudy
dihukum 20 tahun penjara karena ikut bersekongkol.
Setelah puas dengan hasil sidang, Om Rudy memberi Angel secarik kertas tentang
kemanakah donor jantung kakaknya pergi yang ternyata penerimanya adalah Wira. Angel
serentak pergi menuju rumah Wira untuk menemuinya karena Wira bilang bahwa ia akan
pulang ke Jakarta pada hari itu, tetapi Wira belum sampai. Sambil menunggu di dalam rumah
Wira, Angel melihat foto-foto Wira dan ternyata ada gambar untuk Wira yang dulu ia buat
saat sedang mengemis. Angel mengambil gambarnya dan pergi meninggalkan rumah Wira.
Angel menuju pantai untuk menghirup udara segar. Di sana, ia bertemu dengan Wira yang
sedang pulang dari bandara. Angel menceritakan ke Wira bahwa jantungnya berasal dari
kakaknya, Anton. Wira tidak menyangka hal tersebut dan berterima kasih sekaligus minta
maaf kepada Angel. Kini Angel sadar bahwa kakaknya telah berkorban demi Wira dan
baginya kakaknya akan selalu hidup melalui Wira. Angel dan Wira menyadari bahwa Tuhan
telah menjawab doa mereka melalui surat kecil untuk Tuhan dan mempertemukan mereka
kembali untuk mencari kehidupan yang indah, seindah surat kecil untuk Tuhan.

4. Kelebihan
1. Mendeskripsikan latar dengan jelas sehingga dapat mengajak pembaca untuk berimajinasi,
membayangkan runtutan cerita dalam novel dengan lebih nyata.
2. Bahasa yang digunakan komunikatif sehingga mudah dipahami.
3. Ceritanya runtut dan sangat mengharukan, jika membaca novel ini mungkin pembaca
akan
meneteskan air mata.
4. Isi cerita menginspirasi pembaca untuk tidak mudah menyerah dalam mencapai cita-cita
dan agar
peduli terhadap hak orang lain karena keadilan pasti menang melawan kejahatan.
5. Novel tidak terlalu tebal sehingga pembaca tidak bosan jika membacanya.
6. Isi :
Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam segala kepahitan yang dialami
Angel akibat ketidakadilan yang ia terima, namun hal tersebut tidak membuat Angel putus
asa dalam meraih keinginan dan cita-citanya untuk menutut keadilan atas setiap kejahatan.
Aksi heroik Angel dalam menuntut ketidakadilan yang ia terima semasa kecil mengajak kita
untuk tidak lekas menyerah dalam menghadapi setiap persoalan hidup. Di samping itu, kisah
Angel yang menulis surat kecil untuk Tuhan juga menggambarkan bahwa Tuhan pasti akan
membantu kita dalam menghadapi setiap masalah yang kita hadapi dengan mengabulkan
permintaan kita melalui cara-cara yang tak terduga, seperti cara Tuhan mempertemukan
Angel dan Wira kembali untuk menjalani kehidupan yang lebih indah. Secara keseluruhan,
novel ini bagus dan membangun (inspiratif). Tuturannya sungguh mengalir, menyentuh dan
mencerahkan hati kita, serta membidik kesadaran kita untuk peduli terhadap hak-hak orang
lain.
5. Kelemahan
1. Pada halaman cover, seharusnya tidak menggunakan warna ungu agar tidak terkesan feminim,
menjadikan novel ini kerap kali banyak dibaca oleh perempuan. Ada baiknya cover
menggunakan warna yang lebih netral, seperti hitam, putih, biru, dan sebagainya.
2. Terdapat kalimat yang kurang sesuai dengan konteks paragraf, seperti pada halaman 125,
paragraf 4. Dalam paragraf tersebut, ada baiknya kalimat perkataan guru menggunakan
bahasa Inggris agar sesuai dengan isi paragraf sebelumnya dimana dikatakan bahwa Angel
sedang mengikuti kelas sastra Inggris. Apabila penulis ingin membuat masyarakat awam
mengerti, dapat diberi terjemahan kalimat inggris tersebut di bawahnya.
3. Terdapat beberapa kesalahan dalam pengeditan dimana kerap ditemukan kesalahan pemberian
jarak antar kalimat padahal kalimat tersebut masih dalam satu paragraf, seperti pada hal 109
paragraf 3. Ada baiknya dilakukan pengecekan ulang yang lebih teliti dalam pemberian jarak
antar kalimat pada setiap paragraf sebelum dipublikasikan dalam jumlah banyak.
4. Terdapat beberapa kesalahan dalam pengeditan dimana kerap ditemukan beberapa huruf
tercetak dengan “?”, misalnya pada halaman 32 paragraf 4. Pada halaman 32, kata “tidur”
tercetak sebagai “? dur” yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi pembaca. Ada baiknya
apabila sebelum dipublikasikan dalam jumlah banyak dilakukan pengecekan huruf yang lebih
teliti oleh editor.
5. Terdapat kesalahan dalam pemberian tanda baca, misalnya pada halaman 27 paragraf 1,
dimana kata “anak-anak” tercetak sebagai “anakanak” yang menimbulkan ketidaknyamanan
bagi pembaca. Ada baiknya apabila dilakukan pengecekan ulang tanda baca pada setiap
paragraf dengan lebih teliti sebelum dipublikasikan dalam jumlah banyak.
6. Terdapat ketidaksesuaian gambar dengan judul sub-bab, dimana pada setiap sub-bab diberi
gambar yang sama (gambar danau dengan langit yang mendung). Ada baiknya pemberian
gambar disesuaikan dengan judul sub-bab, misalnya sub-bab “Surat Kecil untuk Tuhan”
diberi gambar secarik kertas surat.
7. Terdapat beberapa kejanggalan dalam alur cerita, seperti terdapat pada halaman 125
paragraf 1 dan halaman 201 paragraf 1. Pada halaman 125, dikatakan “Angel telah tumbuh
menjadi gadis yang cerdas” dimana seharusnya ia telah bisa mengakses internet (Google)
dengan kecerdasannya untuk mencari keberadaan kakaknya, namun diceritakan ia baru
mengakses Google setelah temannya memberitahunya. Sedangkan pada halaman 201,
dikatakan bahwa Om Rudy langsung menyerah dengan mengakui perbuatannya setelah
Angel menceritakan ceritanya, padahal sebelumnya Om Rudy bersikeras menolak mengakui
segala perbuatannya dengan terus mengelak dengan berbagai alasan.
6. Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan komunikatif dan tidak terdapat istilah-istilah yang awam
sehingga tidak membuat pembaca merasa ambigu. Masyarakat pun dapat dengan mudah
memahami runtutan peristiwa yang dimuat dalam novel ini. Walaupun semua gaya bahasa
yang digunakan sopan, namun ada beberapa hal yang kurang sesuai. Gaya bahasa saat Anton
dan Angel masih kecil cenderung seperti gaya bahasa orang dewasa (tidak lugu), seperti pada
kalimat “Rumah kita telah digusur. Ayah dan ibu membangun di atas tanah pemerintah.”
Kalimat tersebut membuat pembaca beranggapan bahwa apakah anak kecil seusia 9 tahun
yang belum bersekolah telah mengenal apa itu penggusuran rumah dan tanah pemerintah.

7. Himbauan/Saran untuk Pembaca


Aksi heroik Angel dalam membela hak anak-anak yang kurang mampu dengan
ketulusan hatinya membuat novel ini sungguh menginspirasi pembaca. Novel ini mengajak
kita untuk tidak lekas menyerah dalam menghadapi setiap persoalan hidup dan menyadari
betapa indahnya kasih Tuhan dalam menolong kita menghadapinya. Keharuan yang
terkandung di balik novel inilah yang menyebabkan sangat disayangkan apabila kita
melewatkannya begitu saja tanpa memilikinya ataupun membacanya. Tuturannya sungguh
mengalir, menyentuh dan mencerahkan mata batin kita, serta membidik kesadaran kita untuk
peduli terhadap hak-hak orang lain, terutama hak-hak orang yang kurang mampu. Alangkah
indahnya jika kita meluangkan sedikit waktu kita untuk membaca novel yang begitu menarik
dan inspiratif ini, yang dapat membuat kita lebih mencintai dan peduli akan orang-orang yang
kurang mampu di sekeliling kita.

8. Kesimpulan
Secara keseluruhan, novel ini mendidik dan bagus untuk dibaca oleh semua kalangan
dan segala usia, khususnya masyarakat masa kini, karena banyak sebagian dari mereka yang
tidak menghargai orang lain dan lekas menyerah dalam menghadapi persoalan kehidupan.
Kebanyakan dari mereka hanyalah mengutamakan kepentingan diri sendiri, tanpa mengetahui
banyak orang yang berjuang untuk kehidupannya yang begitu sulit dan penuh cobaan.
Semoga novel ini bisa menjadi penggerak keadilan seperti aksi heroik Angel menuntut
keadilan di balik kejahatan yang keji. Keadilan yang tidak hanya sebagai bentuk penegakkan
hukum, tetapi juga dapat memberi solusi kehidupan anak-anak jalanan yang lebih baik lagi.

RESENSI "Danur"

Judul Buku : Danur


Nama Pengarang : Risa Saraswati
Penerbit, Cetakan ke- : Bukune, 1
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2011
Jumlah Halaman : 216 Halaman; 13 x 19 cm
ISBN : 602-220-019-9

Novel ini menceritakan tentang seorang Risa yang bisa berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata. Mereka
adalah Peter, Hans, Hendrick, William dan Janhsen. awal pertemanannya saat Risa kelas 5 SD. Ia baru saja
pindah dari desa ke Bandung. Risa yang memiliki kemampuan melihat hantu akhirnya berteman baik dengan ke
5 makhluk tersebut. Hingga persahabatan mereka menginjak 1 tahun lamanya.
Mereka berlima membawa warna warni kehidupan kepada Risa, karena tidak hanya warna hitam dan putih saja
yang Risa lihat. Mereka membawa kebahagian tersendiri bagi Risa yang memang selama ini merasa kesepian.
Sudah beberapa tahun Risa dan kelima sahabatnya menjalin persahabatan. Dan saat itulah persahabatan Risa
sedang diuji. Risa membuat janji terhadap Peter yaitu mengakhiri hidupnya agar bisa hidup selamanya bersama
kelima sahabat hantunya. Risa berusaha menepati janjinya dengan melakukan percobaan bunuh diri. Tetapi
usahanya selalu gagal.
Risa pun menyesal karena telah melanggar janji tersebut. Akhirnya, Peter pun marah besar dan mengajak empat
sahabat Risa pergi meninggalkan Risa dan merekapun tak pernah muncul lagi dihidup Risa selama belasan
tahun.
Tapi tak jarang Risa bertemu dengan sahabat – sahabat hantu lainnya seperti Samantha, Ardiah, Teddy, dan
masih banyak lagi. Tak sedikit dari mereka meminta bantuan kepada Risa untuk menemukan keluarga ataupun
kekasih yang mereka cari. Sesungguhnya Risa sangat rindu terhadap kelima sahabat kecil hantunya itu.
Hingga Risa dewasa kelima sahabatnya itu tidak pernah menapakkan batang hidungnya lagi. Sampai saat itu
tiba, ketika Risa sedang rekaman lagu untuk albumnya. Kelima sahabat Risa muncul dan memberikan Risa
dukungan. Bahkan sampai novel ini di tulis kelima sahabat Risa menemani setiap hari.

Kelebihan novel Danur ini yaitu menceritakan kepada pembaca bahwa hantu juga memiliki sisi kemanusiaan
ketika ia masih hidup. Novel ini mengubah pemikiran manusia bahwa tidak selamanya hantu itu
menakutkan,selagi kita tidak ada niat jahat kepada mereka. Selain itu, pemilihan kata yang terdapat dalam novel
tersebut juga sangat mudah dimengerti.

Sayangnya novel ini dicetak menggunakan kertas buram. Jadi kurang menarik saat kita ingin membacanya.
Karena genre dari novel Danur adalah horor, mungkin tidak semua orang bisa menerima apa yang diceritakn
dalam novel tersebut.

Anda mungkin juga menyukai