Anda di halaman 1dari 9

Tugas Bahasa Indonesia

Nama :Ni Kadek Aris Kristina Dewi


No :16
Kelas :XI Akuntansi 1
Puisi Lama

Pengertian Puisi Lama

Dalam sastra Indonesia dikenal ada dua macam puisi yaitu puisi lama dan puisi baru.
Dalam hal ini jelas puisi lama adalah puisi yang sudah lahir dan muncul sejak jaman dahulu
kala dan juga sudah dipakai sejak jaman-jaman kerajaan di Indonesia.

Puisi lama saat ini sudah menjadi warisan budaya Indonesia dan sangat sering
digunakan dalam upacara-upacara adat, contohnya seperti pantun yang umum digunakan saat
adanya upacara pernikahan.

Dalam sastra Indonesia, pengertian dari puisi lama ialah puisi yang sudah terikat
dengan rima atau jumlah baris yang kemudian mempunyai makna. Rima adalah bunyi
akhiran dalam puisi yang tersusun. Berikut akan dijelaskan mengenai aturan, ciri-ciri dan
jenis puisi beserta contohnya.

Aturan Puisi Lama

 Puisi lama terikat pada jumlah kata dalam satu baris


 Puisi lama terikat dengan aturan berapa jumlah baris dalam satu bait
 Puisi lama terikat pada jumlah baris, bisa 2, 4 ataupun lebih
 Puisi lama terikat dengan jumlah suku kata
 Puisi lama terikat dengan rima (persajakan)
 Puisi lama terikat dengan irama

Ciri-ciri Puisi Lama

 Puisi lama terlihat kaku, hal ini karena puisi lama terikat dengan aturan-aturan seperti
berapa jumlah kata dalan setiap baris, berapa jumlah baris dalam setiap baik dan harus
ada pengulangan kata yang berada di awal ataupun di akhir sajak (rima).
 Puisi lama adalah karya yang berasal dari turun temurun, umumnya berupa cerita
rakyat atau puisi rakyat yang tidak diketahui siapa yang mengarangnya.
 Puisi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
Hal ini karena puisi lama merupakan karya yang berasal dari turun temurun dan tidak
diketahui siapa yang mengarangnya.
Jenis-jenis Puisi Lama
Puisi lama dapat dibagi dalam beberapa jenis. Berikut jenis-jenis dari puisi lama:
1. Syair
Syair merupakan salah satu jenis puisi lama yang berasal dari Arab. Dalam tiap bait
terdapat 4 baris, bersajak a-a-a-a dan didalamnya berisi tentang nasihat atau suatu cerita.
Contoh syair:
Bangunan ini sudah tua
Namun jangan dikira renta
Kemarilah untuk bermimpi dan berharap
Tentang gelora masa muda

Jika memang punya mimpi


Datanglah belajar di sini
Sebagai bekal untuk diri
Kelak berguna masa nanti

Bangunan tua ini sekolahmu


Sekolah untuk menimba ilmu
Belajar tekun bersama Guru
Untuk ilmu yang baru

(sumber: pengertianahli.com)

2. Pantun
Pantun ialah salah satu jenis puisi lama yang paling banyak diketahui dan digunakan
oleh banyak orang karena memang pantun ini sering terdengar, seperti di acara pernikahan.
Pantun memiliki ciri yaitu bersajak a-b-a-b, setiap bait terdapat 4 baris, setiap baris
terdiri dari 8-12 suku kata, pada 2 baris awal disebut sebagai sampiran, sedangkan 2 baris
berikutnya disebut sebagai isi.
Contoh pantun:
Panas sekali kota Surabaya
Ini karena pemanasan dunia
Kalau kamu ingin lulus sarjana
Jangan lupa belajar dan berdoa

3. Seloka
Seloka adalah salah satu jenis puisi Melayu klasik yang biasa disebut juga dengan
pantun berkait. Seloka ini berisi tentang perumpamaan yang mengandung sindiran, ejekan
dan senda gurau.
Contoh seloka:
Apalah guna pergi ke pasar
Kalau tidak membawa keranjang
Apalah guna berkereta besar
Kalau hutang sudah keliling pinggang
4. Gurindam
Gurindam adalah salah satu jenis puisi lama yang dalam setiap baitnya terdiri dari 2
baris, bersajak a-a-a-a, dan dalam isinya mengandung nasihat.
Contoh Gurindam:
Jika anak tidak dididik
Kelak dia tidak akan cerdik

Jika anak tidak berguru


Kelak dia tiada berilmu

Anak kalau terlalu manja


Kelak dia tiada berdaya

Jika anak tidak dibina


Kelak dia jadi celaka

Jika anak tidak diajar


Kelak dia akan bertabiat kasar

5. Karmina
Karmina adalah salah satu dari jenis pantun lama yang biasa disebut pantun kilat,
karmina ini mirip pantun tetapi pendek.
Contoh karmina:
Gelatik ada di pohon jati
Wanita cantik itu yang baik hati

Gelatik mematuk ubi


Wanita cantik itu yang berbudi

Gelatik burung kicauan


Wanita cantik itu karna beriman

Gelatik dalam rumah


Wanita cantik itu yang ramah

Gelatik hinggap di salak


Wanita cantik itu karena akhlak

Gelatik mematuk polong


Wanita cantik itu suka menolong
6. Mantra
Mantra adalah salah satu jenis pantun lama yang terdiri dari susunan kata-kata yang
mempunyai rima dan irama dan dianggap mengandung kekuatan gaib.
Contoh mantra:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

(sumber: bo-gorhealty.blogspot.co.id)

7. Talibun
Talibun adalah salah satu jenis dari pantun lama yang mirip dengan pantun karena
memiliki sampiran dan isi, namun dalam talibun berisi lebih dari 4 baris (6-20 baris).
Contoh talibun:
Pergi ke pasar malam sambil membeli empal gentong
Pedas dan Nikmat rasanya makan nasi empal bersama mereka
Sungguh Tak terasa dan tak terkira uang habis tak dinyana
Janganlah jadi manusia yang tinggi hati dan sombong
Tiadalah satupun anak cucu adam yang kan suka
Hidup congkak dengan pakaian sombongpun tak ada guna

Contoh Puisi Lama

-          pantun jenaka apa guna bermain mata


nonton tv filmnya aci kalau tidak dengan sungguhnya
sambil nonton makan kuaci
-          gurindam
kalau kakak sudah benci
barang siapa mengenal Allah
tutup pintu lalu kunci
suruh dan tegahnya tiada ia mengalah
-          pantun nasihat barang siapa mengenal diri
beli sekayu kainkasa maka telah mengenal Tuhan yang bahri
cukup diukur dengan lerengnya barang siapa mengenal dunia
bangsa melayu menjaga Bahasa lengkap tahulah ia barang yang terpedaya
dengan sopan adapnya
-          karmina
-          pantun teka-teki sudah gaharu cendana pula
ada sebiji roda pedati sudah tahu masih bertanya pula
bentuknya bulat daripada besi
-          syair
bila bermain diikat sekuat hati
kalau anak pergi ke pekan
dilempar hidup dipegang mati?
yu beli belanak beli
-          pantun remaja ikan panjang beli dahulu
apa guna pasang pelita kalau anak pergi berjalan
jika dengan sumbunya ibu cari sanakpun cari
induk senang cari dahulu
Puisi Baru
Pengertian Puisi Baru
Puisi baru merupakan karya sastra yang muncul setelah puisi lama. Puisi baru ini
biasa juga disebut dengan puisi modern dan munculnya hampir bersamaan dengan puisi
kontemporer.
Puisi baru ini adalah puisi yang bebas dan tidak terikat dengan aturan-aturan, seperti
halnya puisi lama.
Puisi baru bentuknya lebih bebas dibanding puisi lama, bebas dalam segi jumlah suku
kata, jumlah baris, maupun sajaknya. Biasanya, untuk nama pengarang dari puisi baru ini
sudah diketahui dan sudah dicantumkan.

Ciri-ciri Puisi Baru


 Diketahui nama pengarangnya
 Dalam perkembangannya secara lisan dan juga tertulis
 Menggunakan majas atau gaya bahasa yang dinamis (berubah-ubah)
 Bentuk dari puisi baru ini rapi dan simetris
 Banyak sekali menggunakan pola sajak pantun dan syair, walaupun ada juga pola
yang lain
 Puisi baru memiliki persajakan yang teratur
 Sebagian besar puisi empat seuntai
 Tiap-tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
 Setiap gatranya biasanya terdiri dari dua kata, tapi juga bisa lebih (4-5 suku kata)

Jenis-jenis Puisi Baru


Jenis- jenis dari puisi baru ini sangat banyak. Namun secara garis besar dapat dibagi
berdasarkan isinya dan juga berdasarkan bentuknya:
1. Jenis-jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
a. Balada
Balada merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang suatu kisah atau
cerita. Balada terdiri dari 3 bait yang masing-masing dengan 8 larik.
Balada bersajak a-b-a-b-b-c-c-b, lalu skemanya berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c.
Larik terakhir yang berada pada bait pertama dipakai sebagai refren dalam bai-bait
selanjutnya.
b. Elegi
Elegi merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang kesedihan atau tangis.
Elegi ini berisikan sajak ataupun lagu yang mengekspresikan rasa duka cita atau keluh
kesah karena sedih ataupun rindu. Kesedihannya terutama diakibatkan karena kematian
atau kepergian seseorang yang dicintai.
c. Epigram
Epigram merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang ajaran atau
tuntunan mengenai kehidupan. Epigram ini berasal dari bahasa Yunani yaitu epigramma
yang artinya unsur pengajaran; basihat yang membawa ke arah jalan kebenaran untuk
dijadikan pedoman; ada teladan.
d. Himne
Himne adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi pujaan atau pujian untuk Tuhan,
tanah air ataupun pahlawan. Ciri dari himne ini ialah lagu pujian untuk menghormati
Tuhan, seorang dewa, pahlawan, tanah air ataupun almamater. Saat ini, pengertian dar
himne menjadi semakin berkembang yaitu diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, dan
puisi nyanyian tersebut berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati atau yang
berhubungan dengan ketuhanan.
e. Ode
Ode merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi sanjungan kepada orang yang
sangat berjasa. Ciri dari ode antara lain bernada anggun, nada dan gayanya resmi,
membahas tentang sesuatu yang mulia, dan bersifat menyanjung.
f. Romansa
Romansa merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisikan luapan perasaan cinta
dan kasih sayang. Romansa berasal dari Bahasa Perancis romantique yang memiliki arti
keindahan perasaan; persoalan kasih sayang; dan kasih mesra.
g. Satire
Satire adalah salah satu jenis puisi baru yang berisikan sindiran atau kritikan. Satire
ini berasal dari Bahasa Latin satura yang memiliki arti sindiran: kecaman tajam terhadap
suatu fenomena; dan tidak puasnya hati suatu golongan (pada pemimpin yang zalim).

2. Jenis-jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya


a. Distikon
Distikon merupakan salah satu jenis puisi baru yang di setiap baitnya terdiri dari dua
baris atau biasa disebut puisi dua seuntai.
b. Terzina
Terzina merupakan salah satu jenis puisi baru yang di setiap baitnya terdiri dari tiga
baris atau biasa disebut puisi tiga seuntai.
c. Kuatrain
Kuatrain merupakan salah satu jenis puisi baru yang di setiap baitnya terdiri atas
empat baris atau biasa disebut puisi empat seuntai.
d. Kuint
Kuint merupakan salah satu jenis puisi baru yang di setiap baitnya terdiri dari lima
baris atau biasa disebut puisi lima seuntai.
e. Oktaf/Stanza
Oktaf/Stanza adalah salah satu jenis puisi baru yag di setiap baitnya terdiri dari
delapan baris atau bisa disebut double kuatrain atau puisi delapan seuntai.
f. Sektet
Sektet adalah salah satu jenis puisi baru yang di setiap baitnya terdiri dari enam baris
atau biasa disebut puisi enam seuntai.
g. Septime
Septime merupakan salah satu jenis puisi baru yang di setiap baitnya terdiri dari tujuh
baris atau bisa disebut puisi tujuh seuntai.
h. Soneta
Soneta merupakan salah satu jenis puisi baru yang terdiri dari empat baris yang
terbagi menjadi dua, yaitu dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait
kedua masing-masing tiga baris.
Soneta ini berasal dari Bahasa Italia yaitu sonneto yang memiliki arti puisi yang
bersuara. Soneta di Indonesia masuk melalui Belanda dan pertama kali diperkenalkan
oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, yang karena hal itu mereka disebut
sebagai Pelopor atau Bapak Soneta indonesia.
Bentuk soneta di Indonesia lebih memiliki kebebasan dalam segi isi ataupun rimanya,
tidak lagi mengikuti syarat-syarat soneta dari Italia ataupun Inggris. Namun yang menjadi
pedoman adalah jumlah barisnya, yakni empat belas baris.

Contoh Puisi Baru


a. Contoh Balada
Fermentasi asa
Mengharap sempurna
Bentuk utuh nan konyol
Rasa, karsa tempe
Pembungkus yang berjasa
Penuh kisah bertulis duka lara
Dibuang tanpa dibaca
Pembungkus tempe
Bukan plastik tapi kertas usang tak terpakai
Masihkah ada yang membelai sebelum membuangnya
(Karya: W.S Rnedra)

b. Contoh Soneta
GEMBALA
Perasaan siapa ta’kan nyala (a)
Melihat anak berelagu dendang (b)
Seorang s aja di tengah padang (b)
Tiada berbaju buka kepala (a)
Beginilah nasib anak gembala (a)
Berteduh di bawah kayu nan rindang (b)
Semenjak pagi meninggalkan kandang (b)
Pulang ke rumah di senja kala (a)
Jauh sedikit sesayup sampai (a)
Terdengar olehku bunyi serunai (a)
Melagukan alam non molek permai (a)
Wahai gembala di segara hijau (a)
mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (a)
Maulah aku menurutkan dikau (a)

c. Contoh Distikon
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)

d. Contoh Tezina
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
e. Contoh Quatrain g. Contoh Sextet
Mendatang-datang jua Merindu Bagia
Kenangan masa lampau Jika hari’lah tengah malam
Menghilang muncul jua Angin berhenti dari bernafas
Yang dulu sinau silau Sukma jiwaku rasa tenggelam
Membayang rupa jua Dalam laut tidak terwatas
Adi kanda lama lalu Menangis hati diiris sedih
Membuat hati jua (Ipih)
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala) h. Contoh septima
Indonesia Tumpah Darahku
f. Contoh Quint Duduk di pantai tanah yang permai
Hanya Kepada Tuan Tempat gelombang pecah berderai
Satu-satu perasaan Berbuih putih di pasir terderai
Hanya dapat saya katakan Tampaklah pulau di lautan hijau
Kepada tuan Gunung gemunung bagus rupanya
Yang pernah merasakan Ditimpah air mulia tampaknya
Satu-satu kegelisahan Tumpah darahku Indonesia namanya
Yang saya serahkan (Muhammad Yamin)
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan i. Contoh Stanza ( OCTAV )
Yang pernah diresah gelisahkan Awan
Satu-satu kenyataan Awan datang melayang perlahan
Yang bisa dirasakan Serasa bermimpi, serasa berangan
Hanya dapat saya nyatakan Bertambah lama, lupa di diri
Kepada tuan Bertambah halus akhirnya seri
Yang enggan menerima kenyataan Dan bentuk menjadi hilang
(Or. Mandank) Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)

Anda mungkin juga menyukai