Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................
1. Pengertian Aset tetap berupa sumber daya alam.....................
2. Karakteristik aset tetap berupa sumber daya alam..................
3. Harga perolehan aset tetap berupa sumber daya alam............
4. Pengertian Deplesi..................................................................
5. Penetapan Dasar Deplesi........................................................
6. Aset Tidak Berwujud.............................................................
7. Conoth-contoh soal
DAFTAR PUSTAKA..................................................................

1. Pengertian Aset tetap berupa sumber daya alam

1|Page
Tidak semua perusahaan memiliki aset yang dapat diperbaharui pada saat nilai
ekonomisnya habis. Beberapa perusahaan memiliki aset tetap yang tidak dapat
diperbarui atau diganti pada saat nilai ekonomisnya sampai pada titik yang
terendah. Aset tetap tersebut yaitu Sumber daya alam (natural resource). Sumber
daya alam merupakan aktiva tetap yang sering kali disebut dengan aktiva yang
dapat habis. Yang termasuk ke dalam aktiva ini adalah minyak, mineral, kayu
hutan, bijih besi, dan sumber daya alam lainnya.

2. Karakteristik aset tetap berupa sumber daya alam


Aktiva sumber daya alam memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Habis digunakan melalui penambangan,
b. Tidak dapat diganti (kecuali kayu),
c. Penggantian sumber alam berlangsung secara alamiah.
Pada umumnya aktiva sumber alam berada di atas /dalam tanah, di dasar laut.
Contoh aktiva sumber alam adalah minyak, batubara, biji besi, logam mulia dan
kayu.
Tidak seperti pabrik dan peralatan, sumber daya alam dikonsumsikan secara
fisik selama periode penggunaan dan tidak mempertahankan karakteristik
fisiknya. Namun masalah akuntansi yang berhubungan dengan sumber daya alam
serupa dengan yang dihadapi oleh aktiva tetap.

3. Harga perolehan aset tetap berupa sumber daya alam


Perusahaan-perusahaan seperti pertambangan dan kehutanan memiliki jenis
aset tetap yang tidak dapat diperbarui dan harus dicari yang baru lagi jika ingin
memilikinya. Harga perolehan aset tetap yang berupa sumber daya alam seperti
itu harus dialokasikan ke periode-periode akuntansi yang memperoleh pendapatan
dari aset tetap tersebut. Pengalokasian harga perolehan inilah disebut dengan
deplesi. Jumlah deplesi ditentukan dengan mengalihkan kuantitas yang di
tambang selama suatu periode dengan tarif deplesi. Tarif ini dihitung dengan
membagi biaya barang tambang dengan estimasi cadangannya.

4. Pengertian Deplesi

2|Page
Deplesi adalah berkurangnya harga perolehan atau nilai sumber daya alam
seperti minyak, mineral, tambang, bijih besi dan hutan kayu yang disebabkan oleh
perubahan sumber daya alam tersebut hingga menjadi persediaan (Rudianto
2012 : 268). Deplesi adalah penyusutan yang terjadi pada benda yang bersifat
alami dan tidak dapat diperbaharui.

5. Penetapan Dasar Deplesi


Perhitungan dasar deplesi melibatkan empat faktor, yaitu :
a. Biaya Akuisisi
Biaya akuisisi (acquisition cost) adalah harga yang dibayarkan
Perusahaan guna memperoleh hak properti untuk mencari dan menemukan
sumber daya alam yang belum ditemukan atau harga yang harus dibayar
untuk sumber daya yang telah ditemukan. Dalam beberapa kasus, properti
dilease dan pembayaran khusus dibayar kepada pemilik jika sumber daya
alam produktif ditemukan dan secara komersial menguntungkan.
b. Biaya Eksplorasi
Biaya eksplorasi sering kali diperlukan untuk menemukan sumber
daya alam. Eksplorasi merupakan suatu bentuk kegiatan penggalian
informasi atau kumpulan data-data yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengumpulkan beberapa data maupun informasi-informasi yang nantinya
akan diteliti atau di informasikan kepada pihak-pihak yang
membutuhkannya.
c. Biaya Pengembangan
Perusahaan membagi biaya pengembangan (development cost)
menjadi dua bagian : (1) biaya peralatan berwujud dan (2) biaya
pengembangan tidak berwujud. Peralatan berwujud termasuk semua
transportasi dan peralatan berat lainnya yang diperlukan untuk
menambang sumber daya serta menyiapkannya untuk pasar. Biaya
pengembangan tidak berwujud, disisi lain, seperti biaya pengeboran,
terowongan, gua, dan sumur. Biaya ini memiliki karakteristik berwujud
tetapi diperlukan untuk produksi sumber daya alam. Biaya pengembanagn
tidak berwujud dianggap sebagai bagian dari dasar deplesi.

3|Page
d. Biaya Restorasi
Perusahaan kadang-kadang mengeluarkan biaya yang substansial
untuk merestorasi properti kembali seperti pada kondisi semula setelah
dilakukan penambangan. Ini dinamakan biaya restorasi. Biaya restosi ini
adalah bagian dari dasar deplesi. Jumlah yang dimasukkan dalam dasar
deplesi ini adalah nilai wajar kewajiban untuk meresterasi properti setelah
dilakukannya penambangan.

 Rumus Deplesi perton = Harga Perolehan – Nilai sisa


Total Estimasi yang diperoleh/ Taksiran kandungan SDA
 Deplesi pertahun = hasil deplesi perton x eksploitasi(banyak SDA
yang diambil)
Contoh Soal:
PT. Payung Buana adalah sebuah perusahaan penambangan pasir yang
berlokasi di Cirebon, Jawa Barat. Pada awal tahun 2013, perusahaan itu membeli
sebidang tanah yang akan dijadikan lokasi penambangan pasir seharga Rp.
200.000.000. tanah seluas 50.000 m2 tersebut diperkirakan mengandung pasir
sebanyak 100.000 m3 pasir. Diperkirakan setelah seluruh pasir berhasil digali,
tanah sisa pertambangan tersebut akan dapat dijual seharga Rp. 50.000.000.
Selama tahun 2013, perusahaan berhasil menggali pasir dari tanah pertambangan
tersebut sebanyak 20.000 m3.
Jawab :
Pada awal tahun 2013, saat perusahaan membayar transaksi pembelian tanah
pertambangan secara tunai, jurnal yang perlu dibuat adalah :
Tanah Pertambangan 200.000.000
Kas 200.000.000

Pada awal tahun itu juga, perusahaan dapat menghitung beban deplesi untuk tanah
pertambangan tersebut sebesar :
Diketahui : Harga Perolehan = Rp. 200.000.000

4|Page
Nilai Sisa = Rp. 50.000.000
Estima Jumlah Unit = 100.000 m3

Deplesi = 200.000.000 – 50.000.000


100.000
= Rp. 1.500/m3

Jika pada tahun 2013 PT Payung Buana Berhasil menggali pasir sebanyak 20.000
m3, maka beban deplesi perusahaan untuk tahun 2013 adalah :
Rp. 1.500 x 20.000 m3 = Rp. 30.000.000

Jurnal untuk pencatatan deplesi perusahaan adalah :


Beban Deplesi 30.000.000
Akumulasi Deplesi 30.000.000

Penyajian dalam Neraca :


Tanah Petambangan 200.000.000
Dikurangi Akumulasi Deplesi 30.000.000
170.000.000

5|Page

Anda mungkin juga menyukai