0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan3 halaman
Pada tahun 1817, rakyat Saparua memilih Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) untuk memimpin perlawanan melawan Belanda. Perlawanan ini meluas ke pulau-pulau lain seperti Hitu, Nusalaut, dan Haruku. Namun, Belanda berhasil menangkap Pattimura dan pemimpin perlawanan lainnya pada November 1817 dan menghukum mereka dengan hukuman gantung pada bulan Desember.
Pada tahun 1817, rakyat Saparua memilih Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) untuk memimpin perlawanan melawan Belanda. Perlawanan ini meluas ke pulau-pulau lain seperti Hitu, Nusalaut, dan Haruku. Namun, Belanda berhasil menangkap Pattimura dan pemimpin perlawanan lainnya pada November 1817 dan menghukum mereka dengan hukuman gantung pada bulan Desember.
Pada tahun 1817, rakyat Saparua memilih Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) untuk memimpin perlawanan melawan Belanda. Perlawanan ini meluas ke pulau-pulau lain seperti Hitu, Nusalaut, dan Haruku. Namun, Belanda berhasil menangkap Pattimura dan pemimpin perlawanan lainnya pada November 1817 dan menghukum mereka dengan hukuman gantung pada bulan Desember.
Tahun 1817 rakyat Saparua mengadakan pertemuan dan
menyepakati untuk memilih Thomas Matulessy (Kapitan
Pattimura) untuk memimpin perlawanan. Perlawanan juga berkobar di pulau-pulau lain yaitu Hitu, Nusalaut dan Haruku penduduk berusaha merebut benteng Zeeeland. Pada bulan Nopember 1817 Belanda mengerahkan tentara besar-besaran dan melakukan sergapan pada malam hari Pattimura dan kawan-kawannya tertangkap. Mereka menjalani hukuman gantung pada bulan Desember 1817 di Ambon. Paulus Tiahahu tertangkap dan menjalani hukuman gantung di Nusalaut. Christina Martha Tiahahu dibuang ke pulau Jawa. Christina Martha Tiahahu Kapitan Pattimura