di ambon
Jalannya perlawanan
Jalannya Perang Saparua Perlawanan dimulai dengan menghancurkan kapal-
kapal Belanda di pelabuhan.
Setelah itu, para pejuang Maluku menuju Benteng Duurstede di Pulau
Saparua.Dalam pertempuran yang terjadi pada 15 Mei 1817 itu, Residen Van den
Berg, yang memimpin pasukan Belanda, tewas dan Benteng Duurstede berhasil
direbut pejuang Maluku. Belanda kemudian mendatangkan 300 pasukan dari
Ambon yang dipimpin oleh Mayor Beetjes.Akan tetapi, bantuan itu kembali
dilumpuhkan oleh para pejuang yang dipimpin oleh Pattimura. Bahkan Mayor
Beetjes tewas dalam pertempuran.Kemenangan ini semakin meningkatkan
semangat para pejuang dan perlawanan semakin meluas di Maluku.Di Saparua,
perang terus berlanjut hingga Agustus 1817 dan Belanda terus mendatangkan
bantuan. Salah satunya bantuan sekitar 1.500 pasukan dari Ternate dan
Tidore.Dengan adanya bantuan itu, Pattimura mulai terkepung sehingga harus
mengganti strategi dengan melakukan gerilya. Sementara Benteng Duurstede
kembali ke tangan Belanda.
Akhir perlawanan
Setelah berbulan-bulan terlibat pertempuran, Belanda berusaha menyelesaikan
menyelesaikan perang dalam waktu dekat.Bahkan Belanda akan memberikan
hadiah sebesar 1.000 gulden kepada pihak yang berhasil menangkap
Pattimura.Akibat pengkhianatan yang dilakukan seorang warga, Belanda
mengetahui persembunyian Pattimura dan berhasil menangkapnya beserta para
pejuang lainnya pada November 1817.
Pattimura akhirnya dijatuhi hukuman mati pada Desember 1817 di Benteng
Victoria, Ambon. Peristiwa ini menandai berakhirnya Perang Saparua.
17_8F,Lilyana Winda k