e-ISSN: 2715-4483
htpps://journal.upy.ac.id/index.php/karmawibangga
13
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020
implementing the rules. For the island of pemerintah Belanda saat itu. sehingga dia
Java, the implementation of the traffic mengubah sistem yang awalnya petani
rules running on the left, adopted from dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
England, the crime rate decreased, paying ekspor yang dilakukan oleh Pemerintah
attention to culture, Javanese literature, Belanda dengan memberi kebebasan untuk
historical heritage. When the Dutch memilih tanaman yang ingin ditanam oleh
returned, the landrent system continued petani. Kebijakan Raffles yang terkenal
until 1830. adalah sistem sewa tanah atau landrent,
yaitu sistem pertanian dimana para petani
Keywords : Raffles, Landrent, Java Island atas kehendaknya sendiri menanam
dagangan cash crops yang dapat diekspor
PENDAHULUAN keluar negeri.
Saat pemerintahan Hindia Belanda Thomas Stamford Raffles menjadi
di gantikan Inggris pada tahun 1811, Gubernur Jendral di Pulau Jawa dalam
pemerintahan Inggris mulai menanamkan waktu yang cukup singkat (1811-1816).
kekuasaan terutama di Pulau Jawa, pada Dalam melaksanakan tugasnya Thomas
saat itu pemerintahan paling terkenal Raffles juga mengambil kebijakan dalam
adalah masa Thomas Stamford Raffles. masa kepemimpinannya, salah satu
Pada saat itu pemerintahan Inggris kebijakannya yaitu sistem pajak tanah di
terbilang cukup singkat terhitung sejak Pulau Jawa. Salah satu dampak yang
tahun 1811 sampai dengan 1816. timbul adalah bidang ekonomi yang
Tidak lama setelah Deanddels dimana Raffles mengambil kebijakan
menyerahkan kekuasaannya kepada untuk keuntungan pihak Inggris.
penggantinya, J.W Janssen (mei- Penulis melakukan penelitian
September 1811) invasi atas jawa dengan judul Peran Sir Thomas Stamford
mengancamnya dan pasukan ekspedisi Raffles Dalam Sistem Pajak Bumi di Pulau
Inggris dapat menaklukkan pulau itu Jawa Tahun 1811-1816. Salah satu daya
dengan suatu serangan yang singkat antara tarik diatas adalah peranan Thomas
Agustus dan september 1811. Dalam Stamford Raffles dalam mengambil
kapitulasi tuntang (dekat Semarang) pada kebijakan sistem pajak bumi yang
18 september 1811 Jansses harus menggantikan sistem tanam paksa pada
menyerahkan pulau jawa dan daerah saat kekuasaan Belanda.
taklukannya kepada Inggris. Semula
sesegera mungkin inggris untuk METODE PENELITIAN
menghancurkan pulau jawa sebagai basis Penulisan penelitian ini, penulis
pertahanan Prancis di timur di timur jauh, menggunakan metode penelitian sejarah
namun Gubernur Jendral Lord Minto atau studi literature. Metode penelitian
memutuskan untuk membentuk sejarah menurut Daliman (2012 : 83) yaitu
pemerintahan sementara dan akhirnya pengumpulan sumber (heuristik),
timbullah gagasan untuk mempertahankan verifikasi (kritik sejarah), interpretasi
pulau jawa sebagai koloni Inggris (analisis dan sintesis), dan historiografi
(Daliman 2012:19) (penulisan).
Raffles tidak menyukai sistem Langkah pertama, Mengumpulkan sumber
tanam paksa yang dilakukan oleh bertujuan untuk mencari sumber informasi
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
14
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020
15
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020
16
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020
tidak ada pemiliknya”. Peraturan tersebut Invasi militer dan serangan militer yang
sangat mudah untuk dideklarasikan oleh dilakukan oleh Mayor Jendral Gillespie
pemerintah Inggris, namun sangat sulit yang dibantu Legiun Mangkunegaraan
untuk orang pribumi karena hal seperti itu berhasil menaklukan pertahanan keraton
pada waktu itu untuk orang Pribumi masih dan mendudukinya. “Penyerbuan Inggris
belum menguasai hal seperti itu. Sulit yang dimulai pada Oktober 1811 melalui
untuk mereka membuktikikan secara invasi militer dan serangan militer yang
formal bahkan tanah milik elit sekalipun dilakukan oleh Mayor Jenderal Gillespie.
jika tidak bisa membuktikan secara sah Pasukan Inggris yang dibantu oleh Legiun
maka adalah milik Pemerintah Inggris. Mangkunegaraan berhasil mematahkan
Dengan metode yang diterapkan oleh pertahanan Keraton dan berhasil
Inggris tersebut mempermudah Inggris menduduki Keraton Yogyakarta dan
untuk mengklaim kalau mereka berhak menjarah seluruh harta yang ada di
atas tanah. dalamnya dan kemudian Sultan
Untuk menguasai Pulau Jawa Hamengkubuwono dibawa ke Batavia dan
Inggris juga melakukan diplomasi yang selanjutnya menunggu pengadilan disana.
dilakukan oleh Inggris kepada raja-raja di Menurut keputusan pengadilan Inggris,
kerajaan Pribumi juga membantu Sultan HB II tanggal 16 Juli 1812
pemerintah Inggris untuk mendapatkan menjalani hukuman pengasingan ke Pulau
wilayah kekuasaanya. Menurut (Hariyono Penang, dan setelah saat itu politik
dk, 2006: 39) Raffles kemudian berusaha penguasa imperialis Britania Raya sudah
untuk melakukan diplomasi dengan mulai lancar berkat adanya sikap
banyak kerajaan-kerajaan dengan kooperatif kerabat Sultan yang bersedia
pengakuan dari raja-raja tersebut pada bekerja sama dengan Inggris” (Djoko
imperium Inggris serta menundukkan Marihandono 2008: 29 ).
beberapa kerajaan dengan jalan militer Pulau Jawa bagian Timur, dan
apabila tidak mengakui kedaulatan dari dalam pengambil alihan tanah Raffles
Raja Inggris. tidak menemukan banyak kesulitan dalam
Vlekke dalam Hariyono (2016: 39) melakukan daerah Jawa bagian paling
dalam Pada 1813, Sultan Banten secara timur. Hal ini dikarenakan pemerintah di
sukarela menyerahkan administrasi negeri daerah tersebut merupakan satu-satunya
itu ke tangan pemerintah Britania, dengan pemilik tanah dan tidak ada perjanjian
memperoleh dana pensiun tahunan. Dua antara masyarakat yang sebagai petani dan
tahun kemudian Cirebon direbut, suatu penguasa daerah. The History of Java
langkah yang jelas sangat menguntungkan (2014: 88) “Dari penyelidikan yang
penduduk yang tertindas di daerah itu. dilakukan pemerintah Inggris dan berbagai
Penaklukan daerah tersebut dilakukan fakta yang dikumpulkan para pegawai
dengan kesepakan yang menguntungkan pemerintah, tercatat bahwa di sebagian
kedua pihak sehingga pada dasarnya tidak besar pulau ini, di distrik timur dan tengah
ada yang dirugikan. tidak ada perjanjian antara penguasa lokal
Raffles kesulitan menaklukan dan petani, dan pemerintah merupakan
Sultan Hamangkebuwono II yang satu-satunya pemilik tanah”.
menguasai daerah Yogyakarta dan Putri Agus Wijayati (2000: 33) Di
sekitarnya tidak mau bekerjasama Ujung Timur Jawa dapat dijadikan sebagai
sehingga membuat Raffles turun langsung. kaca penjelas dalam rangka penerapan
17
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020
pajak kolonial awal abad XIX” Dalam Jawa dalam mengatur hubungan antara
pelaksanaannya setelah menguasai Pulau penguasa dan hamba. Feodalisme yang
Jawa wilayah yang menjadi sempel dalam ingin dihapuskan, nyatanya itu sesuatu
melihat pelaksanaan Landrent Pulau Jawa yang mustahil terlebih lagi ingin dilakukan
bagian Timur. Dalam pelaksanaan dalam waktu yang singkat. Raffles
landrent di Jawa pelaksanaannya juga mengakui feodalisme Jawa dan
dilaksanakan di daerah seperti Banten, dan memberikan bupati dan pejabat pribumi
Cirebon namun dalam palaksanaannya diberikan peranan untuk menghubungkan
tidak diketahui lebih dalam bagaimana antara pemerintah kolonial dan rakyat
cara yang dibuat dalam peraturan distrik pribumi. Raffles berusaha menghapus
daerah tersebut. Feodalisme di tanah Jawa yang sudah
terjadinya penghapusan berlaku ratusan tahun dan ternyata itu
Feodalisme di Negara bagian Eropa hal ini keputusan yang keliru, padahal generasi
turut membawa pemikiran Raffles untuk penjajahan sebelumnya membiarakan
menghapuskan Feodalisme di Jawa. feodalisme tetap berjalan.
Namun dalam penghapusan sistem Dalam prakteknya landrent tidak
tersebut idealnya dilakukan dengan paksa, dilaksanakan seluruh pulau Jawa. Wilayah
karena tidaklah mudah mengahapus sistem tersebut umunya milik swasta ataupun di
Feodalisme di Pulau Jawa yang sudah daerah Parahiyangan tersebut masih
sangat kuat mengakar ratusan tahun terjadi sistem tanam paksa terutama sektor
sebelum Inggris berkuasa. pertanian kopi. Masih terjadinya sistem
“dia mungkin tidak menyadari tanam paksa pada masa Inggris berkuasa
semua kesulitan yang menghadang dalam di Jawa jika azas diberlakukan secara
pengubahan sistem pemerintahan tidak menyeluruh di pulau Jawa menyebabkan
langsung menjadi administrasi langsung, pemerintah Inggris mengalami kerugian.
khususnya di suatu negeri dimana gagasan Sistem sewa tanah tidak meliputi seluruh
tentang suatu hubungan langsung antara pulau Jawa. Misalnya, di daerah-daerah
organ pusat pemerintahan dan tiap-tiap sekitar Jakarta, pada waktu itu Batavia,
warga negara sama sekali tidak dikenal. maupun di daerah-daerah Parahiyangan
Perubahan serupa (walau tidak persis) sistem sewa tanah tidak diadakan, karena
dalam administrasi abad ke-18 Prancis daerah daerah sekitar Jakarta pada
hanya dimungkinkan oleh suatu revolusi umumnya adalah milik swasta, sedangkan
besar. Di Prancis perlu beberapa tahun di daerah Parahiyangan pemerintah
sebelum hal itu selesai. Di Jawa hal ini kolonial keberatan untuk menghapus
tidak akan pernah terjadi kecuali sebagai sistem tanam paksa kopi yang memberi
hasil proses bertahap yang lambat” keuntungan besar. Jelaslah kiranya, bahwa
(Bernard Vlekke 2016: 246). pemerintah kolonial tidak bersedia untuk
Sekalipun pemerintah kolonial menerapkan azas azas liberal secara
telah menghapus sistem birokrasi konsisten jika hal ini mengandung
tradisional yang berlaku di masyarakat kerugian material yang besar (Marwati
Jawa, praktiknya birokrasi Tradisional Djoened Poesponegoro 2010: 91).
justru masih berlangsung. Menurut Untuk daerah yang menjadi pos
Suhartono (1988:36) Raffles akhirnya utama dalam memungut pajak di wilayah
mengakui bahwa bupati memegang Ujung Timur ini ada beberapa daerah yang
peranan penting dalam ikatan feodalisme memuat potret pelaksanaan landrent
18
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020
19
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020
dengan aparatur yang akan berperan Poesponegoro (2010: 95) Hal ini
memungut pajak saat pelaksanaanya. mengakibatkan bahwa kepala-kepala desa
Minimnya jumlah pegawai Eropa yang sering menipu petani itu sendiri atau
dilibatkan sebagai opziener terkadang pembeli, sehingga akhirnya pemerintah
harus merangkap untuk melakukan tugas kolonial terpaksa campur tangan lagi
ini di luar distrik yang ada terlebih lagi dengan mengadakan lagi penanaman
Inggris pernah mengesampingkan peran paksa bagi tanaman perdagangan.
pribumi sebagai Bupati. The History of Hariono (2016: 40) Moira berpijak
Java (2014: 605) Jumlah penduduk pulau dari amanat dewan direksi di London dan
Jawa yang tertulis dalam laporan Raffles konvensi Anglo-Belanda pada 13 Agustus
berjumlah 1.78415 juta jiwa harus 1815, Jawa akan dikembalikan ke Belanda
membutuhkan aparatur yang memadai seusai Perang Waterloo. Lepasnya Jawa
untuk disetiap distrik di tanah Jawa. ketika dari genggaman Inggris salah satu
Raffles memerintahkan pemungutan faktornya karena setelah perang Waterloo
secara perseorangan ini dalam waktu mendapat amanat dewan direksi di London
terbilang singkat justru membuat apa yang dan konvensi Anglo-Belanda bahwa pulau
ia buat justru menyulitkannya dengan Jawa akan di duduki oleh pemerintah
tidak menyiapkan kolektor pajak yang bisa Belanda kembali. Dan pemerintah Inggris
memungut pajak secara otomatis akan tidak berkuasa lagi di
Marwati Djoened Poesponegoro Jawa. Collis dalam Hariono (2016: 40)
(2010: 92) Mengingat bahwa Raffles Raffles akan digantikan oleh John Fendall
hanya berkuasa untuk waktu yang singkat yang datang tanggal 11 Maret 1816 yang
di Jawa, yaitu lima tahun, dan mengingat bertugas mengawasi kantor hingga
pula terbatasnya pegawai-pegawai yang Belanda mengambil alih beberapa bulan
cukup dan dana-dana keuangan, tidak kemudian.
mengherankan bahwa Raffles akhirnya C. Dampak pelaksanaan sistem pajak
tidak sanggup melaksanakan segala bumi di pulau Jawa pada tahun
peraturan yang bertalian dengan sistem 1811-1816
sewa tanah itu. Pelaksanaan landrent bisa Sistem landrent yang diusung di
dikatakan menemui kegagalan, dengan Pulau Jawa berdasarkan kebijakan politik
persiapan yang bisa dikatakan memadai Inggris yang diterapkan di India. Hal ini
dari aturan melalui Asas-asas atau menjadi kelemahan pokok yang menjadi
peraturan perpajakan dalam Instruksi akar dari kegagalan dalam
Pajak 1814, nyatanya gagal diterapkan pelaksanaannya, yaitu dengan
sesuai dengan yang sudah dideklarasikan. meremehkan bentuk struktural dan kultur
Tekanan kepada rakyat diperberat, antara masyarakat India dengan
seluruh penetapan pajak tanah menjadi masyarakat Jawa. Kesalahan Raffles
kacau. Para penduduk yang dibebankan adalah bahwa ia mungkin telah melebih-
pajak perorangan justru menjadi korban lebihkan persamaan-persamaan yang
pemungutan pajak yang tidak sesuai menurut ia terdapat antara India dan Jawa,
dengan peraturannya, sehingga sangat sedangkan sebenarnya terdapat
membebankan rakyat selain diharuskan perbedaan-perbedaan yang besar dalam
kerja wajib untuk lahan yang dimiliki susunan masyarakat maupun dalam
akibat tuntutan sejumlah pajak yang tingkat perkembangan ekonomi. Pada
memberatkan. Marwati Djoened umumnya dapat dikatakan bahwa tingkat
20
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020
perkembangan ekonomi India lebih tinggi membelenggu petani atau bahkan tidak
dari pada Jawa (Marwati Djoened membebaskan petani seperti yang dia cita-
Poesponegoro 2010: 96) citakan sebelumnya.
Mulai dilanggarnya aturan sendiri Hariyono (2016: 42) Keberadaan
yang dibuat seperti yang tertuang di point Raffles sebagai Letnan Gubernur di Jawa
6 Intruksi Pajak 1814. Thomas Stamford tidak berlangsung lama. Hal ini terkait
Raffles (2014: 887) Ketetapan ini terdiri dengan berakhirnya masa jabatan dari
atas satu pembantu pribumi dan sejumlah Lord Minto yang digantikan oleh Lord
penulis (orang-orang Jawa dan Inggris) Moira. Raffles berkuasa di Pulau jawa
opas, dan pembantu pribumi dan sejumlah tidak berlangsung lama dikarenakan masa
penulis yang memungkinkan diperlukan. jabatan Lord Minto sebagai Gubernur
Meskipun tidak di jelaskan secara terang- Jenderal berakhir. Kekuasaan Inggris di
terangan tertuang bahwa, peran pribumi Pulau Jawa kembali diambil alih oleh
dalam hal ini kepala pribumi memiliki Pemerintah Belanda.
andil dalam pengutipan pajak. Namun Marwati Djoened Poesponegoro
dalam pelaksanaannya Raffles (2010: 92) Gagasan Raffles mengenai
mengindahkan aturannya dengan kebijaksanaan ekonomi kolonial yang
melibatkan juga golongan Timur Asing baru, terutama yang bertalian dengan sewa
dalam menggantikan posisi pribumi dalam tanah, telah sangat mempengaruhi
beberapa kasus di distrik timur. pandangan dari pejabat-pejabat
Ketika sistem sewa tanah berjalan dua pemerintahan Belanda yang dalam tahun
tahun, Raffles melihat perbaikan kondisi 1816 mengambil alih kembali kekuasaan
pribumi Jawa, produksi pertanian, dan politik atas Pulau Jawa dari pemerintah
menganggap pada saat itu angka kejahatan Inggris. Setelah Jawa kembali dikuasai
menurun setelah sistem yang di jalankan. oleh pemerintah Belanda apa yang sudah
The History of Java (2014: 100) pada awal di gagas oleh Raffles selama berkuasa
Desember 1815, beberapa bulan sebelum dalam waktu yang cukup singkat menarik
saya meninggalkan Pulau ini, saya perhatian para pejabat pemerintah Belanda
melakukan perjalanan keliling ke berbagai untuk melanjutkan sewa tanah. Walaupun
provinsi untuk mengamati secara langsung masa penjajahan Inggris di Jawa hanya
kemajuan implementasi sistem yang ada, berjalan singkat namun pada periode
sekaligus melihat angka kejahatan yang Inggris (1811-1816) rupanya memiliki
terjadi, saya merasa puas dengan hasilnya. peranan penting dalam pembaharuan
Menurut Daliman dalam Hariyono administrasi sistem kolonial melalui
(2016: 42) Raffles memang membatasi kebijakan landrent. Raffles dalam tata
kekuasaan para bupati namun ternyata kelola eksploitasi terhadap kekayaan
kebiasaan dan respek tradisional dari negeri jajahannya juga dianggap menjadi
rakyat pada bupati dan kepala tradisional tonggak liberalisme ekonomi yang
sulit dihapuskan. Daliman juga berujar memberi “angin segar” bagi generasi
bahwa tiada tersedianya bahan-bahan penjajah setelahnya.
keterangan yang baik dan dapat dipercaya Masa pemerintahan Raffles tidak
dalam penetapan jumlah pajak membuat jauh berbeda dengan masa pemerintahan
rakyat khususnya petani menjadi ajang sebelumnya, namun bisa dikatakan Raffles
pemerasan. Dalam prakterknya, regulasi bisa dikatakan lebih baik. Dengan
yang diberlakukan Raffles justru memperhatikan petani seperti yang
21
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020
22
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020
23
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020
1920).Yogyakarta:Tiara Wacana
Yogya.
Tjondronegoro, Sediono M.P. (1884). Dua
Abad Penguasaan Tanah : Pola
Penguasaan Tanah Pertanian Di
Jawa Dari Masa Ke Masa.
Jakarta : PT Gramedia
Wijayati,Agus Putri. (2001). Tanah Dan
Sistem Perpajakan Masa
Kolonial Inggris.Yogyakarta :
Tarawang Press.
Vlekke, Bernard H.M. (2016). Nusantara :
A History of Indonesia.Jakarta :
PT Gramedia.
24