Anda di halaman 1dari 12

Karmawibangga : Historical Studies Journal, Vol: 02, No: 02, 2020: 13-24

e-ISSN: 2715-4483
htpps://journal.upy.ac.id/index.php/karmawibangga

PERAN SIR THOMAS STAMFORD RAFFLES DALAM SISTEM PAJAK BUMI DI


PULAU JAWA TAHUN 1811-1816
YUSUP HARI SETYAWAN
Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Yogyakarta
Yusuf22730@gmail.com

ABSTRAK bersejarah. Ketika Belanda kembali,


Penelitian ini bertujuan untuk Sistem landrent tetap bejalan sampai
mengetahui : 1) latar belakang Raffles 1830.
menerapkan sistem landrent, 2)
bagaimana pelaksanaan landrent 3) Kata Kunci : Raffles, Landrent, Pulau
dampak setelah dilaksanakannya landrent Jawa
di Pulau Jawa tahun 1811-1816. ABSTRACT
Penelitian ini menggunakan This study aims to determine: 1)
metode penelitian literatur, dalam the background of Raffles in implementing
mendekati peristiwa di masa lampau the landrent system, 2) how the
sehingga peristiwa sejarah bisa dijelaskan implementation of landrents 3) the impact
secara kronologis. Langkah-langkah after the implementation of landrents in
dalam penelitian ini adalah pengumpulan Java in 1811-1816.
sumber data, Kritik sumber baik ekstern This study uses a literature
maupun intern, dilanjutkan interpretasi, research method, in approaching events in
dan Historiografi. the past so that historical events can be
Hasil penelitian menunjukkan (1) explained chronologically. The steps in
latar belakang landrent menggantikan this research are collecting data sources,
sistem tanam paksa di Pulau Jawa criticizing both external and internal
dilaksanakan terinspirasi pengalaman sources, continued with interpretation,
Inggris di India. (2) Sistem landrent bisa and historiography.
terlaksana jika bisa menguasai wilayah, The results showed (1) the
baik dengan diplomasi hingga melakukan background of landrents replacing the
gencatan senjata untuk menguasai wilayah forced cultivation system in Java was
agar sistemnya berjalan, sistem landrent implemented inspired by the British
awalnya diterapkan per-desa, tahun 1814 experience in India. (2) The landrent
di ubah dengan sistem pajak perorangan system can be implemented if it can control
justru malah memperberat, terutama the territory, either through diplomacy or
petani. (3) Bagi Inggris, Sistem landrent a ceasefire to control the territory so that
dilaksanakan tidak di barengi tanggung the system works, the landrent system was
jawab, tidak konsisten dalam menjalankan initially implemented per village, in 1814
aturan. Bagi Pulau Jawa, diterapkannya it was changed to an individual tax system
aturan lalu lintas berjalan di sebelah kiri, which actually made it worse, especially
diadopsi dari negeri Inggris, angka for farmers. (3) For the UK, the landrent
kejahatan menurun, memperhatikan system was implemented without
budaya, sastra Jawa, peninggalan responsibility, inconsistency in

13
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020

implementing the rules. For the island of pemerintah Belanda saat itu. sehingga dia
Java, the implementation of the traffic mengubah sistem yang awalnya petani
rules running on the left, adopted from dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
England, the crime rate decreased, paying ekspor yang dilakukan oleh Pemerintah
attention to culture, Javanese literature, Belanda dengan memberi kebebasan untuk
historical heritage. When the Dutch memilih tanaman yang ingin ditanam oleh
returned, the landrent system continued petani. Kebijakan Raffles yang terkenal
until 1830. adalah sistem sewa tanah atau landrent,
yaitu sistem pertanian dimana para petani
Keywords : Raffles, Landrent, Java Island atas kehendaknya sendiri menanam
dagangan cash crops yang dapat diekspor
PENDAHULUAN keluar negeri.
Saat pemerintahan Hindia Belanda Thomas Stamford Raffles menjadi
di gantikan Inggris pada tahun 1811, Gubernur Jendral di Pulau Jawa dalam
pemerintahan Inggris mulai menanamkan waktu yang cukup singkat (1811-1816).
kekuasaan terutama di Pulau Jawa, pada Dalam melaksanakan tugasnya Thomas
saat itu pemerintahan paling terkenal Raffles juga mengambil kebijakan dalam
adalah masa Thomas Stamford Raffles. masa kepemimpinannya, salah satu
Pada saat itu pemerintahan Inggris kebijakannya yaitu sistem pajak tanah di
terbilang cukup singkat terhitung sejak Pulau Jawa. Salah satu dampak yang
tahun 1811 sampai dengan 1816. timbul adalah bidang ekonomi yang
Tidak lama setelah Deanddels dimana Raffles mengambil kebijakan
menyerahkan kekuasaannya kepada untuk keuntungan pihak Inggris.
penggantinya, J.W Janssen (mei- Penulis melakukan penelitian
September 1811) invasi atas jawa dengan judul Peran Sir Thomas Stamford
mengancamnya dan pasukan ekspedisi Raffles Dalam Sistem Pajak Bumi di Pulau
Inggris dapat menaklukkan pulau itu Jawa Tahun 1811-1816. Salah satu daya
dengan suatu serangan yang singkat antara tarik diatas adalah peranan Thomas
Agustus dan september 1811. Dalam Stamford Raffles dalam mengambil
kapitulasi tuntang (dekat Semarang) pada kebijakan sistem pajak bumi yang
18 september 1811 Jansses harus menggantikan sistem tanam paksa pada
menyerahkan pulau jawa dan daerah saat kekuasaan Belanda.
taklukannya kepada Inggris. Semula
sesegera mungkin inggris untuk METODE PENELITIAN
menghancurkan pulau jawa sebagai basis Penulisan penelitian ini, penulis
pertahanan Prancis di timur di timur jauh, menggunakan metode penelitian sejarah
namun Gubernur Jendral Lord Minto atau studi literature. Metode penelitian
memutuskan untuk membentuk sejarah menurut Daliman (2012 : 83) yaitu
pemerintahan sementara dan akhirnya pengumpulan sumber (heuristik),
timbullah gagasan untuk mempertahankan verifikasi (kritik sejarah), interpretasi
pulau jawa sebagai koloni Inggris (analisis dan sintesis), dan historiografi
(Daliman 2012:19) (penulisan).
Raffles tidak menyukai sistem Langkah pertama, Mengumpulkan sumber
tanam paksa yang dilakukan oleh bertujuan untuk mencari sumber informasi
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

14
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020

penelitian. Sumber yang digunakan penulisannya tingkat keobyektifitasnya


penulis berupa buku yang berjudul The dapat dipertahankan.
History of Java, Sejarah Nasional
Indonesia Jilid VI dan Jurnal yang bisa HASIL DAN PEMBAHASAN
menunjang penelitian yang dilaksanakan. A. Latar belakang Thomas Stamford
Setelah melakukan pengumpulan sumber, Raffles menerapkan sistem pajak
maka langkah selanjutnya adalah bumi di Pulau Jawa pada tahun
melakukan kritik sumber. Menurut 1811-1816
Abdurahman (2007:68) dilakukan uji Hariono (2016: 38) Raffles setelah
keabsahan tentang keaslian sumber mendapat instruksi dari Lord Minto
(autentistas) yang dilakukan melalui kritik kemudian bergabung dengan balatentara
ekstern dan keabsahan tentang kesahihan yang berjumlah hampir 100 kapal dan
sumber (kredibilitas) yang ditelusuri berkekuatan 12.000 serdadu berhasil
melalui kritik intern. memukul mundur Janssens di Batavia.
Tahap selanjutnya dilakukan yaitu Pada awal kedatangannya di Tanah Jawa,
intprentasi Pada tahap ini setelah Raffles berada dibawah perintah Gubernur
melaksanakan kritik maka akan ditemukan Jendral Lord Minto, posisi Raffles saat itu
fakta yang masih bersifat acak dan belum adalah sebagai Letnan Gubernur.
teratur secara tema ataupun kronoligis Ekspedisi tersebut dilakukan setelah
tahap intrepetasi adalah tahap berupa kerajaan Belanda dikuasai Prancis. Setelah
menguraikan dan menyatukan fakta-fakta tiba di Tanah Jawa Raffles mengatur
sejarah. Hal ini bertujuan untuk ekspedisi militer melawan Belanda. Pulau
menyatukan fakta-fakta yang sebelumnya Jawa pada awalnya akan dijadikan basis
belum berkaitan kemudian diuraikan agar pertahanan Pernacis, namun Lord Minto
bisa menjadi hubungan yang saling memiliki gagasan untuk menjadikan Jawa
berkaitan antar satu dengan yang lainnya sebagai Koloni Inggris. Penyerbuan milter
dan menyatukan fakta-fakta yang ada. tersebut dipimpin tangan kanan Raffles
Menurut Abdurahman (1999:65) Admiral sobert Stopford, jendral
Interprestasi itu dapat dilakukan dengan Wetherhall, dan colonel Gillespie.
cara membandingkan data guna menyikap Saat Thomas Stamford Raffles
peristiwa-peristiwa mana yang terjadi menjadi Gubernur Jendral dengan masa
dalam waktu yang sama. kepemimpinan yang cukup singkat di
Kemudian tahap yang terakhir yaitu Pulau Jawa Tahun 1811-1816. Raffles
historiografi,historiografi adalah salah mengubah sistem sistem kepemilikan
satu bentuk penulisan Sejarah dan tingkat tanah dengan sistem tanam paksa (cultuur
keobyektifitasnya dapat dipertahankan. stalsel) yang sebelumnya diberlakukan
Tahap ini tentunya penulis mengumpulkan Pemerintah Belanda, diubah dengan
semua sumber dijadikan satu disusun sistem Pajak Bumi atau sewa tanah
secara sitematis untuk hasil penelitian (Landrente) yang menurut Raffles
yang dilakukan penulis. Hasil penelitian pelaksanaan Pajak Bumi berdasarkan
yang utuh akan menjadi kesatuan berdasarkan hukum adat di Jawa dan Pajak
berdasarkan aturan penulisan sejarah. bumi sebelumnya sudah pernah diterapkan
Nugroho Notosusanto (1984:11) di India. The History of Java (2014: VI)
Historiografi adalah penulisan Sejarah Selama kepemimpinannya (1811-1816)
sebagai ilmu dan diharapkan dalam setiap Raffles mengubah sistem tanam paksa

15
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020

(cultuur stelsel) yang diberlakukan hal ini pemerintah Kolonial hanya


kolonial Belanda, yaitu kepemilikan tanah berkewajiban untuk menciptakan segala
yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh pasaran yang diperlukan guna merangsang
tulisan awal Dirk Van Hogendorp (1761- para petani untuk menanam tanaman-
1822). Dalam menciptakan sistem yang tanaman ekspor yang paling
akan dijalankan Raffles memiliki menguntungkan (Marwati Djoened
keinginan melepaskan Jawa dari unsur Poesponegoro 2010: 90) Raffles tidak
paksaan dari pemerintah yang memegang sesuai dengan sistem VOC yang berlaku di
kekuasaan. Kepada para petani Raffles Jawa karena tidak liberal yang dimana
ingin menghapus segala penyerahan sistem yang dijalankan tidak memberikan
wajib, kerja rodi dan ingin memberikan kebebasan kepada Pribumi terutama di
suatu kepastian, dan kebebasan terutama sektor pertanian, maupun yang di jalankan
dalam menentukan apa yang akan mereka pemerintah VOC dianggap tidak
tanam bukan berdasarkan apa yang akan di meguntungkan.
ekspor untuk kepentingan pemerintah B. Pelaksanaan Sistem Pajak Bumi di
sendiri Pulau Jawa Pada tahun 1811-1816
Marwati Djoened Poesponegoro (2010 Kebijakan landrent saat Inggris yang
: 89) Raffles dalam hal ini telah berkuasa di Pulau Jawa berjalan singkat,
dipengaruhi oleh cita-cita revolusi yaitu lima tahun, terinspirasi dari India
perancis dengan semboyan mengenai sebagai Jajahan inggris yang disana
“kebebasan, persamaan dan persaudaraan” dianggap berhasil menerapkan kebijakan
bagi setaip warga, walaupun ia tentu landrent, ini adalah salah satu dasar
menyadari pula dalam konstelasi keadaan Raffles ingin menerapkan Landrent di
yang berlaku di Jawa, tidak dapat Pulau Jawa saat berkuasa sekaligus ingin
sepenuhnya mewujudkan cita-cita menghapus sistem sebelumnya berlaku.
tersebut. Dalam melakasanakan landrent Ahmad Nashih Luthfi (2011: 30) Sebagai
raffles mengacu pada semboyan revolusi sebuah kenyataan sosial, penerapan
Perancis. Pada saat kekuasaan Jawa kebijakan pajak atas tanah di Jawa
dikuasai Inggris, pertama ingin dilakukan didasarkan pada pengalaman di India,
Raffles adalah dengan mengubah ketika pemerintah Inggris berkuasa di
kebijakan Kolonialisme yang sana. Pada masa Kekaisaran Moghul di
diberlakukan sebelumnya yaitu Tanam India (1526-1707), negara dianggap
paksa dengan yang dianggap lebih sebagai pemilik tanah, atau super land-
manusiawi dari pada sistem tanam paksa. lord. Merujuk pada pengalaman ryotwari
Raffles menentang sistem VOC karena di India, kemudian pajak tanah mulai
keyakinan-keyakinan polotiknya, yang diperkenalkan di Jawa.
sekarang disebut liberal, maupun karena Ahmad Nashih Luthfi (2011: 22)
pendapatnya bahwa sistem eksploitasi “Raffles mendeklarasikan bahwa hak
seperti yang telah dipraktekkan oleh VOC kepemilikan atas lahan di Jawa disatukan
tidak menguntungkan, apa yang dalam kepentingan kedaulatan Eropa
dikehendakinya sebagai pengganti sistem sebagai pewaris kedaulatan Jawa. Untuk
VOC adalah suatu sistem pertanian di menjamin penafsiran ekspansif Deklarasi
mana para petani atas kehendak sendiri Raffles, setiap lahan yang tidak digarap
menanam tanaman dagangan (cash crops) atau telah dibiarkan selama lebih dari 3
yang dapat di ekspor ke luar negeri . dalam tahun, dianggap sebagai lahan sisa yang

16
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020

tidak ada pemiliknya”. Peraturan tersebut Invasi militer dan serangan militer yang
sangat mudah untuk dideklarasikan oleh dilakukan oleh Mayor Jendral Gillespie
pemerintah Inggris, namun sangat sulit yang dibantu Legiun Mangkunegaraan
untuk orang pribumi karena hal seperti itu berhasil menaklukan pertahanan keraton
pada waktu itu untuk orang Pribumi masih dan mendudukinya. “Penyerbuan Inggris
belum menguasai hal seperti itu. Sulit yang dimulai pada Oktober 1811 melalui
untuk mereka membuktikikan secara invasi militer dan serangan militer yang
formal bahkan tanah milik elit sekalipun dilakukan oleh Mayor Jenderal Gillespie.
jika tidak bisa membuktikan secara sah Pasukan Inggris yang dibantu oleh Legiun
maka adalah milik Pemerintah Inggris. Mangkunegaraan berhasil mematahkan
Dengan metode yang diterapkan oleh pertahanan Keraton dan berhasil
Inggris tersebut mempermudah Inggris menduduki Keraton Yogyakarta dan
untuk mengklaim kalau mereka berhak menjarah seluruh harta yang ada di
atas tanah. dalamnya dan kemudian Sultan
Untuk menguasai Pulau Jawa Hamengkubuwono dibawa ke Batavia dan
Inggris juga melakukan diplomasi yang selanjutnya menunggu pengadilan disana.
dilakukan oleh Inggris kepada raja-raja di Menurut keputusan pengadilan Inggris,
kerajaan Pribumi juga membantu Sultan HB II tanggal 16 Juli 1812
pemerintah Inggris untuk mendapatkan menjalani hukuman pengasingan ke Pulau
wilayah kekuasaanya. Menurut (Hariyono Penang, dan setelah saat itu politik
dk, 2006: 39) Raffles kemudian berusaha penguasa imperialis Britania Raya sudah
untuk melakukan diplomasi dengan mulai lancar berkat adanya sikap
banyak kerajaan-kerajaan dengan kooperatif kerabat Sultan yang bersedia
pengakuan dari raja-raja tersebut pada bekerja sama dengan Inggris” (Djoko
imperium Inggris serta menundukkan Marihandono 2008: 29 ).
beberapa kerajaan dengan jalan militer Pulau Jawa bagian Timur, dan
apabila tidak mengakui kedaulatan dari dalam pengambil alihan tanah Raffles
Raja Inggris. tidak menemukan banyak kesulitan dalam
Vlekke dalam Hariyono (2016: 39) melakukan daerah Jawa bagian paling
dalam Pada 1813, Sultan Banten secara timur. Hal ini dikarenakan pemerintah di
sukarela menyerahkan administrasi negeri daerah tersebut merupakan satu-satunya
itu ke tangan pemerintah Britania, dengan pemilik tanah dan tidak ada perjanjian
memperoleh dana pensiun tahunan. Dua antara masyarakat yang sebagai petani dan
tahun kemudian Cirebon direbut, suatu penguasa daerah. The History of Java
langkah yang jelas sangat menguntungkan (2014: 88) “Dari penyelidikan yang
penduduk yang tertindas di daerah itu. dilakukan pemerintah Inggris dan berbagai
Penaklukan daerah tersebut dilakukan fakta yang dikumpulkan para pegawai
dengan kesepakan yang menguntungkan pemerintah, tercatat bahwa di sebagian
kedua pihak sehingga pada dasarnya tidak besar pulau ini, di distrik timur dan tengah
ada yang dirugikan. tidak ada perjanjian antara penguasa lokal
Raffles kesulitan menaklukan dan petani, dan pemerintah merupakan
Sultan Hamangkebuwono II yang satu-satunya pemilik tanah”.
menguasai daerah Yogyakarta dan Putri Agus Wijayati (2000: 33) Di
sekitarnya tidak mau bekerjasama Ujung Timur Jawa dapat dijadikan sebagai
sehingga membuat Raffles turun langsung. kaca penjelas dalam rangka penerapan

17
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020

pajak kolonial awal abad XIX” Dalam Jawa dalam mengatur hubungan antara
pelaksanaannya setelah menguasai Pulau penguasa dan hamba. Feodalisme yang
Jawa wilayah yang menjadi sempel dalam ingin dihapuskan, nyatanya itu sesuatu
melihat pelaksanaan Landrent Pulau Jawa yang mustahil terlebih lagi ingin dilakukan
bagian Timur. Dalam pelaksanaan dalam waktu yang singkat. Raffles
landrent di Jawa pelaksanaannya juga mengakui feodalisme Jawa dan
dilaksanakan di daerah seperti Banten, dan memberikan bupati dan pejabat pribumi
Cirebon namun dalam palaksanaannya diberikan peranan untuk menghubungkan
tidak diketahui lebih dalam bagaimana antara pemerintah kolonial dan rakyat
cara yang dibuat dalam peraturan distrik pribumi. Raffles berusaha menghapus
daerah tersebut. Feodalisme di tanah Jawa yang sudah
terjadinya penghapusan berlaku ratusan tahun dan ternyata itu
Feodalisme di Negara bagian Eropa hal ini keputusan yang keliru, padahal generasi
turut membawa pemikiran Raffles untuk penjajahan sebelumnya membiarakan
menghapuskan Feodalisme di Jawa. feodalisme tetap berjalan.
Namun dalam penghapusan sistem Dalam prakteknya landrent tidak
tersebut idealnya dilakukan dengan paksa, dilaksanakan seluruh pulau Jawa. Wilayah
karena tidaklah mudah mengahapus sistem tersebut umunya milik swasta ataupun di
Feodalisme di Pulau Jawa yang sudah daerah Parahiyangan tersebut masih
sangat kuat mengakar ratusan tahun terjadi sistem tanam paksa terutama sektor
sebelum Inggris berkuasa. pertanian kopi. Masih terjadinya sistem
“dia mungkin tidak menyadari tanam paksa pada masa Inggris berkuasa
semua kesulitan yang menghadang dalam di Jawa jika azas diberlakukan secara
pengubahan sistem pemerintahan tidak menyeluruh di pulau Jawa menyebabkan
langsung menjadi administrasi langsung, pemerintah Inggris mengalami kerugian.
khususnya di suatu negeri dimana gagasan Sistem sewa tanah tidak meliputi seluruh
tentang suatu hubungan langsung antara pulau Jawa. Misalnya, di daerah-daerah
organ pusat pemerintahan dan tiap-tiap sekitar Jakarta, pada waktu itu Batavia,
warga negara sama sekali tidak dikenal. maupun di daerah-daerah Parahiyangan
Perubahan serupa (walau tidak persis) sistem sewa tanah tidak diadakan, karena
dalam administrasi abad ke-18 Prancis daerah daerah sekitar Jakarta pada
hanya dimungkinkan oleh suatu revolusi umumnya adalah milik swasta, sedangkan
besar. Di Prancis perlu beberapa tahun di daerah Parahiyangan pemerintah
sebelum hal itu selesai. Di Jawa hal ini kolonial keberatan untuk menghapus
tidak akan pernah terjadi kecuali sebagai sistem tanam paksa kopi yang memberi
hasil proses bertahap yang lambat” keuntungan besar. Jelaslah kiranya, bahwa
(Bernard Vlekke 2016: 246). pemerintah kolonial tidak bersedia untuk
Sekalipun pemerintah kolonial menerapkan azas azas liberal secara
telah menghapus sistem birokrasi konsisten jika hal ini mengandung
tradisional yang berlaku di masyarakat kerugian material yang besar (Marwati
Jawa, praktiknya birokrasi Tradisional Djoened Poesponegoro 2010: 91).
justru masih berlangsung. Menurut Untuk daerah yang menjadi pos
Suhartono (1988:36) Raffles akhirnya utama dalam memungut pajak di wilayah
mengakui bahwa bupati memegang Ujung Timur ini ada beberapa daerah yang
peranan penting dalam ikatan feodalisme memuat potret pelaksanaan landrent

18
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020

seperti keresidenan Besuki, Panarukan dan Probolinggo hanyalah Kapitan Cina


Probolinggo yang menghimpun Pasuruan bernama Han Kit Ko.
pendapatan pajak dari seluruh desa dalam Menjalankan aturan yang terkesan sesuka
satu Karesidenan. Putri Agus Wijayati hati menimbulkan konsekuensi muncul
(2001: 44) Melaksanakan isi kontrak penyelewengan dalam pelaksanaan
ternyata tidak semudah proses landrent sehingga banyak pejabat korup.
penandatangannya, tidak semua kepala Di beberapa Desa Besuki sebagaimana
pribumi di Ujung Timur bersedia dikemukakan oleh P.H van der Kemp
memenuhi kewajiban yang dituntut oleh terdapat para kepala pribumi yang
Kompeni, karena di antara para bekel ini bertindak curang dalam pemungutan pajak
sering terjadi peperangan kecil. Dalam tanah bahkan ada juga yang menggunakan
pelaksaannya para bekel yang bertugas hasilya untuk kepentingannya sendiri. Di
menyampaikan perintahnya suatu samping itu juga tanpa
keharusan yang dijalankan di besuki sulit mempertimbangkan bahwa dengan cara
untuk dijalankan, Karena dalam menyewakan, pajak tanah akan tetap
pelaksanaannya ada beberapa kepala desa dipungut dengan cara sewenang-wenang
yang tidak setuju dengan apa yang dituntut oleh para pemungut pajak pribumi (Putri
oleh para Kompeni, sehingga sering terjadi Agus Wijayati 2001: 124).
peperangan kecil. Marwati Djoened Poesponegoro
Tertulis dalam poin 6 Instruksi (2010: 94) berdasarkan keyakinannya
Pajak 1814. The History of Java (2014: bahwa penduduk Jawa harus dapat
887) Ketetapan ini terdiri atas satu menikmati kepastian hukum maka ia
pembantu pribumi dan sejumlah penulis mempertimbangkan penetapan pajak
(orang-orang Jawa dan Inggris) opas, dan secara perorangan. Peraturan mengenai
pembantu pribumi dan sejumlah penulis penetapan pajak berupa pajak tanah yang
yang memungkinkan diperlukan. harus dibayar oleh perorangan dan bukan
Meskipun tidak dijelaskan dengan terang- lagi oleh desa sebagai keseluruhan
terangan, namun tertuang bahwa pribumi dikeluarkan dalam tahun 1814. Pada
dalam hal ini memegang peran yang cukup awalnya uji coba pelaksanaan dengan cara
penting dalam pelaksanaan landrent. per-desa, namun pelaksanaan dengan cara
Namun dalam pelaksanaanya Raffles per-desa ini mengalami kegagalan hal ini
justru melibatkan orang selain pribumi disebabkan kekhawatiran Raffles jika
bahkan menggantikan prosisi Pribumi terjadi penyelewengan diluar kendali.
tersebut terutama didaerah distrik timur. tahun 1814 Raffles memerintahkan
Banyak terjadi didaerah yang strategis penetapan pajak secara perseorangan. The
seperti besuki dan probolinggo. History of Java (2014: 99) “Pada
Tugas para petinggi aris ini juga percobaan pertama, kontrak akan berlaku
ternyata dimanfaatkan oleh Raffles untuk selama satu atau tiga tahun, kemudian
mendapatkan keuntungan untuk akan diambil alih oleh penyewa lain.
pemasukan kas negara dengan menjual Tetapi dari survey tahun 1814, pemerintah
jabatan tersebut kepada non Pribumi akhirnya menetapkan kontrak pribadi
seperti kasus yang terjadi di Probolinggo. dengan petani berdasarkan sistem yang
Ong Hokham dalam Wijayati (2001: 79) telah dibuat secara permanen”.
Barangkali satu-satunya orang di Ujung Dalam menetapkan peraturan pajak
Timur Jawa yang bersedia membeli tanah perorangan ini justru tidak dibarengi

19
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020

dengan aparatur yang akan berperan Poesponegoro (2010: 95) Hal ini
memungut pajak saat pelaksanaanya. mengakibatkan bahwa kepala-kepala desa
Minimnya jumlah pegawai Eropa yang sering menipu petani itu sendiri atau
dilibatkan sebagai opziener terkadang pembeli, sehingga akhirnya pemerintah
harus merangkap untuk melakukan tugas kolonial terpaksa campur tangan lagi
ini di luar distrik yang ada terlebih lagi dengan mengadakan lagi penanaman
Inggris pernah mengesampingkan peran paksa bagi tanaman perdagangan.
pribumi sebagai Bupati. The History of Hariono (2016: 40) Moira berpijak
Java (2014: 605) Jumlah penduduk pulau dari amanat dewan direksi di London dan
Jawa yang tertulis dalam laporan Raffles konvensi Anglo-Belanda pada 13 Agustus
berjumlah 1.78415 juta jiwa harus 1815, Jawa akan dikembalikan ke Belanda
membutuhkan aparatur yang memadai seusai Perang Waterloo. Lepasnya Jawa
untuk disetiap distrik di tanah Jawa. ketika dari genggaman Inggris salah satu
Raffles memerintahkan pemungutan faktornya karena setelah perang Waterloo
secara perseorangan ini dalam waktu mendapat amanat dewan direksi di London
terbilang singkat justru membuat apa yang dan konvensi Anglo-Belanda bahwa pulau
ia buat justru menyulitkannya dengan Jawa akan di duduki oleh pemerintah
tidak menyiapkan kolektor pajak yang bisa Belanda kembali. Dan pemerintah Inggris
memungut pajak secara otomatis akan tidak berkuasa lagi di
Marwati Djoened Poesponegoro Jawa. Collis dalam Hariono (2016: 40)
(2010: 92) Mengingat bahwa Raffles Raffles akan digantikan oleh John Fendall
hanya berkuasa untuk waktu yang singkat yang datang tanggal 11 Maret 1816 yang
di Jawa, yaitu lima tahun, dan mengingat bertugas mengawasi kantor hingga
pula terbatasnya pegawai-pegawai yang Belanda mengambil alih beberapa bulan
cukup dan dana-dana keuangan, tidak kemudian.
mengherankan bahwa Raffles akhirnya C. Dampak pelaksanaan sistem pajak
tidak sanggup melaksanakan segala bumi di pulau Jawa pada tahun
peraturan yang bertalian dengan sistem 1811-1816
sewa tanah itu. Pelaksanaan landrent bisa Sistem landrent yang diusung di
dikatakan menemui kegagalan, dengan Pulau Jawa berdasarkan kebijakan politik
persiapan yang bisa dikatakan memadai Inggris yang diterapkan di India. Hal ini
dari aturan melalui Asas-asas atau menjadi kelemahan pokok yang menjadi
peraturan perpajakan dalam Instruksi akar dari kegagalan dalam
Pajak 1814, nyatanya gagal diterapkan pelaksanaannya, yaitu dengan
sesuai dengan yang sudah dideklarasikan. meremehkan bentuk struktural dan kultur
Tekanan kepada rakyat diperberat, antara masyarakat India dengan
seluruh penetapan pajak tanah menjadi masyarakat Jawa. Kesalahan Raffles
kacau. Para penduduk yang dibebankan adalah bahwa ia mungkin telah melebih-
pajak perorangan justru menjadi korban lebihkan persamaan-persamaan yang
pemungutan pajak yang tidak sesuai menurut ia terdapat antara India dan Jawa,
dengan peraturannya, sehingga sangat sedangkan sebenarnya terdapat
membebankan rakyat selain diharuskan perbedaan-perbedaan yang besar dalam
kerja wajib untuk lahan yang dimiliki susunan masyarakat maupun dalam
akibat tuntutan sejumlah pajak yang tingkat perkembangan ekonomi. Pada
memberatkan. Marwati Djoened umumnya dapat dikatakan bahwa tingkat

20
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020

perkembangan ekonomi India lebih tinggi membelenggu petani atau bahkan tidak
dari pada Jawa (Marwati Djoened membebaskan petani seperti yang dia cita-
Poesponegoro 2010: 96) citakan sebelumnya.
Mulai dilanggarnya aturan sendiri Hariyono (2016: 42) Keberadaan
yang dibuat seperti yang tertuang di point Raffles sebagai Letnan Gubernur di Jawa
6 Intruksi Pajak 1814. Thomas Stamford tidak berlangsung lama. Hal ini terkait
Raffles (2014: 887) Ketetapan ini terdiri dengan berakhirnya masa jabatan dari
atas satu pembantu pribumi dan sejumlah Lord Minto yang digantikan oleh Lord
penulis (orang-orang Jawa dan Inggris) Moira. Raffles berkuasa di Pulau jawa
opas, dan pembantu pribumi dan sejumlah tidak berlangsung lama dikarenakan masa
penulis yang memungkinkan diperlukan. jabatan Lord Minto sebagai Gubernur
Meskipun tidak di jelaskan secara terang- Jenderal berakhir. Kekuasaan Inggris di
terangan tertuang bahwa, peran pribumi Pulau Jawa kembali diambil alih oleh
dalam hal ini kepala pribumi memiliki Pemerintah Belanda.
andil dalam pengutipan pajak. Namun Marwati Djoened Poesponegoro
dalam pelaksanaannya Raffles (2010: 92) Gagasan Raffles mengenai
mengindahkan aturannya dengan kebijaksanaan ekonomi kolonial yang
melibatkan juga golongan Timur Asing baru, terutama yang bertalian dengan sewa
dalam menggantikan posisi pribumi dalam tanah, telah sangat mempengaruhi
beberapa kasus di distrik timur. pandangan dari pejabat-pejabat
Ketika sistem sewa tanah berjalan dua pemerintahan Belanda yang dalam tahun
tahun, Raffles melihat perbaikan kondisi 1816 mengambil alih kembali kekuasaan
pribumi Jawa, produksi pertanian, dan politik atas Pulau Jawa dari pemerintah
menganggap pada saat itu angka kejahatan Inggris. Setelah Jawa kembali dikuasai
menurun setelah sistem yang di jalankan. oleh pemerintah Belanda apa yang sudah
The History of Java (2014: 100) pada awal di gagas oleh Raffles selama berkuasa
Desember 1815, beberapa bulan sebelum dalam waktu yang cukup singkat menarik
saya meninggalkan Pulau ini, saya perhatian para pejabat pemerintah Belanda
melakukan perjalanan keliling ke berbagai untuk melanjutkan sewa tanah. Walaupun
provinsi untuk mengamati secara langsung masa penjajahan Inggris di Jawa hanya
kemajuan implementasi sistem yang ada, berjalan singkat namun pada periode
sekaligus melihat angka kejahatan yang Inggris (1811-1816) rupanya memiliki
terjadi, saya merasa puas dengan hasilnya. peranan penting dalam pembaharuan
Menurut Daliman dalam Hariyono administrasi sistem kolonial melalui
(2016: 42) Raffles memang membatasi kebijakan landrent. Raffles dalam tata
kekuasaan para bupati namun ternyata kelola eksploitasi terhadap kekayaan
kebiasaan dan respek tradisional dari negeri jajahannya juga dianggap menjadi
rakyat pada bupati dan kepala tradisional tonggak liberalisme ekonomi yang
sulit dihapuskan. Daliman juga berujar memberi “angin segar” bagi generasi
bahwa tiada tersedianya bahan-bahan penjajah setelahnya.
keterangan yang baik dan dapat dipercaya Masa pemerintahan Raffles tidak
dalam penetapan jumlah pajak membuat jauh berbeda dengan masa pemerintahan
rakyat khususnya petani menjadi ajang sebelumnya, namun bisa dikatakan Raffles
pemerasan. Dalam prakterknya, regulasi bisa dikatakan lebih baik. Dengan
yang diberlakukan Raffles justru memperhatikan petani seperti yang

21
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020

dijanjikan Raffles di awal kedatangannya, mendapat perhatian oleh Raffles saat


Raffles juga memberikan perhatian pada inggris berkuasa hingga diketahui banyak
ilmu pengetahuan terutama dibidang orang.
Biologi dan juga kesenian dan sekarang
bisa diketahui banyak orang dan KESIMPULAN
mengembangkan museum. Raffles juga Berdasarkan pembahasan diatas
menaruh perhatian yang besar pada penulis dapat disimpulkan bahwa di bawah
budaya dan sastra Jawa. Hal ini kepemimpinan Raffles di Jawa tahun
mendorongnya untuk mengembangkan 1811-1816 bahwa, Latar belakang Raffles
Museum Ethnografi Batavia yang kelak ingin mengubah sistem tanam paksa
menjadi Museum Gajah di Jakarta. Dia (cultuur staltel) dengan sistem landrent
juga dikenal sebagai pecinta lingkungan yang di pengaruhi oleh pengalaman
terutama dalam bidang Biologi. Dia Inggris berkuasa di India dan Pulau Jawa
mendirikan London Zoo dan Zoological yang di anggap memiliki persamaan
Society di London yang terkenal hingga dengan India. Landrent dalam
kini di Inggris. Dia memberikan sejumlah pelaksanaannya di pulau Jawa tahun 1811-
nama binatang dengan nama sumatera 1816 pada awalnya harus bisa menguasai
seperti Rhizomys sumatranensis (tikus wilayah setelah itu sistem pelaksanaannya
bambu besar) dan untuk menghargai kerja menggunakan sistem per-desa, setelah
keras tersebut banyak nama tumbuhan tahun 1814 sistem pajak di ubah dengan
yang memakai namanya seperti Rafflesia sistem pajak perorangan. Dalam
arnoldii (Hariono 2016: 42). pelaksanaannya penetapan pajak kala itu
Tim Hannigan (2015:365) Lalu dasarnya justru malah memperberat,
lintas jalan, misalnya, dulu hanya berisi terutama petani. Di tambah tidak
beberapa andong dan pedati, bahkan di memperhatikan aparatur yang yang
Batavia, dan para kusir bebas bebas untuk bertugas sebagai pemungut pajak serta
mengarahkan kuda dan lembu mereka ke singkatnya Inggris berkuasa di Jawa,
mana pun mereka inginkan untuk sehingga sering terjadi penyelewengan
menghindari jalan berlubang. Namun pajak oleh para kepala desa.
sesudahnya, meskipun jalan sangat pelaksanaan landrent tahun
membutuhkan perbaikan, semua orang 1811-1816 berdampak pada Inggris
berkewajiban untuk tetap berjalan di sendiri memberi catatan kurang baik,
sebelah kiri sesuai dengan gaya Inggris. peraturan yang dibuat oleh Inggris di Jawa
Dalam hal lain seperti lalu lintas jalan pada dasarnya bertujuan untuk
raffles juga menerapkan berjalan disebelah memakmurkan penduduk Jawa, tidak di
kiri yang diadopsi dari negeri Inggris, barengi tanggung jawab penuh ditambah
tujuannya tidak lain adalah agar lalu lintas dengan tidak konsisten dalam
dalam perjalanan lebih teratur. Tim menjalankan aturan untuk mencapai
Hannigan (2015:245) rangkuman singkat tujuan sesuai yang diharapkan. Bagi Pulau
pertama dan agak asal-asalan mengenai Jawa, sistem landrent yang di laksanakan
patung dan ukiran di sana dalam The membuat angka kejahatan menurun di
History of Java (Borobudur mendapatkan berbagai provinsi. Raffles juga menaruh
jauh lebih sedikit perhatian daripada perhatian budaya dan satra Jawa. Lalu
Prambanan). Peninggalan bersejarah yang lintas jalan saat Inggris berkuasa di Jawa,
kiranya saat itu terkesan ditinggalkan menerapkan berjalan di sebelah kiri yang

22
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020

diadopsi dari negeri Inggris, tujuannya Seorang Universalis atau


agar lalu lintas lebih teratur dan paraturan Imperialis ?”. Paramita
masih berjalan hingga sekarang. Historical Studies Journal,
Peninggalan bersejarah seperti candi Universitas Negeri Malang.
Borobudur juga mendapat perhatian, Volume, 26, No 1, diunduh pada,
dalam ilmu biologi ada beberapa 3 Agustus 2020
penemuan di Pulau Jawa. Saat kekuasaan Hanningan,Tim. (2015).Raffles dan Invasi
Pulau Jawa kembali ketangan Belanda Inggris ke Jawa.Jakarta
sistem landrent masih dijalankan :Kepustakan Populer Gramedia.
pemerintah Belanda dalam melakukan Kartodirdjo, sartono. (1987). Pengantar
eksploitasi di Pulau Jawa sampai tahun Sejarah Indonesia Baru 1500-
1830. 1900 dari Emporium hingga
Setelah melakukan penelitian ini, Imporium.Jakarta : PT
bangsa Indonesia telah mengalami jejak Gramedia.arunika.
yang kelam, memberikan kekuasaan yang Luthfi, Nashih Ahmad. (2011).Melacak
sewenang-wenang kepada Koloni, Pemikiran Agraria : Sumbangan
menyisakan luka, kesengsaraan, dan darah Madzhab Dari Bogor.
untuk menentang Kolonialisme selama Yogyakarta : STPN Press.
ratusan tahun. Seperti Inggris, yang pernah Marihandono, Djoko. (2008). Sultan
mewarnai sejarah Indonesia, walaupun Hamengku Buwono II : Pembela
menyumbang beberapa pengetahuan Tradisi Dan Kekuasaan
penting bagi Pulau Jawa utamanya. Pada Jawa.Universitas Indonesia.
dasarnya tujuan utama hanya ingin Marwati Djoened Poesponegoro,Nugroho
mengeksploitasi hasil kekayaan Jawa. Notosusanto. (2008). Sejarah
Alangkah baiknya jika kekayaan pulau Nasional Indonesia Jilid IV
Jawa bisa di gunakan sebaik mungkin Kemunculan Penjajahan Di
untuk kepentingan sendiri, terutama Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.
bangsa ini sudah merdeka. Notosusanto, Nugroho. (1984). Masalah
Penelitian Sejarah Kontemporer
DAFTAR PUSTAKA (Suatu Pengalaman). Jakarta :
Abdurahman dan Mahudin. (2007). Yayasan Penerbit Universitas
Analisis dan Korelasi, Regresi Indonesia.
dan Jalur Penelitian. Bandung: Palmaya, Kiki Rizky. 2017. Kebijakan
Pustaka Setia. Landrent Pada Masa Penjajahan
Abdurahman, Mulyono. (1999). Penulisan Inggris Di Jawa Tahun 1811-
Bagi Anak Berkesulitan Belajar. 1816. Lampung. Universitas
Jakarta: Rineka Cipta. Lampung.
Burger, D.H.(1957). Sejarah Ekonomis Raffles Stamford, Thomas. (2014). The
Sosiologis Indonesia Djilid History of Java. Alih Bahasa:
Kedua.Jakarta : Padnya Paramita. Eko Prasetyaningrum DKK.
Dudung Abdurahman. (1999). Metodologi Yogyakarta: Penerbit Narasi.
Penelitian Sejarah. Jakarta: Suhartono. (1988). Apanage dan Bekel,
Logos Wacana Ilmu. Perubahan Sosial di Pedesaan
Hariyono, Daya Negeri Wijaya. 2016. Surakarta (1830-
“Thomas Stamford Raffles:

23
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 2 (2), 2020

1920).Yogyakarta:Tiara Wacana
Yogya.
Tjondronegoro, Sediono M.P. (1884). Dua
Abad Penguasaan Tanah : Pola
Penguasaan Tanah Pertanian Di
Jawa Dari Masa Ke Masa.
Jakarta : PT Gramedia
Wijayati,Agus Putri. (2001). Tanah Dan
Sistem Perpajakan Masa
Kolonial Inggris.Yogyakarta :
Tarawang Press.
Vlekke, Bernard H.M. (2016). Nusantara :
A History of Indonesia.Jakarta :
PT Gramedia.

24

Anda mungkin juga menyukai