Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 4

Sahat Anugerah Simanjuntak (Ketua)


Dieco Kenzo Ayorbaba (Sekretaris)
Neo Pande Padame Purba
Mario Mambrasar
Sance Maria Flora Tanawani
Tabita Grizelda Brali Hutasoit
PENJAJAHAN
INGGRIS DI
INDONESIA
A. Kedatangan Inggris di Indonesia
Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia, sebagaimana bangsa-bangsa Eropa lainnya, didorong kondisi
semakin sulitnya mendapatkan rempah-rempah. Padahal, rempah-rempah merupakan salah satu kebutuhan
vital di Eropa, terutama sebagai bahan pengawet makanan saat musim dingin tiba. Setelah jatuhnya
Konstatinopel (Istanbul) ke tangan Kesultanan Turki Usmani pada era Sultan Mehmed II, para pedagang Eropa
harus mencari jalan lain demi mendapatkan rempah-rempah.
Ekspedisi penjelajahan samudra yang pertama pun diberangkatkan pada 1577 M, yang dipimpin oleh Francis
Drake dan Thomas Cavendish. Dengan mengikuti rute penjelajahan Spanyol, rombongan ini berhasil mendarat di
Ternate pada 1579 M. Tidak hanya itu, armada Francis Drake dan Thomas Cavendish memborong rempah-
rempah untuk dibawa kembali ke Inggris.

Inggris → Samudera Atlantik → Selat Maghellans → Samudera Pasifik → Filipina → Maluku (Ternate)
B. Tokoh Penjelajah Samudra Dari Inggris Yang Tiba di
Indonesia
1. Sir Francis Drake
Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya,
rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapatkan banyak rempah-
rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun 1580. Pelayaran Drake ini
belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis.
2. Sir James Lancester dan George Raymond
Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan
Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai
perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia
mendapatkan izin dan mendirikan kantor dagang.
3. Sir Henry Middleton
Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai
Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadilah persaingan dengan VOC.Selama tahun 1611 -
1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya),
Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.
C. Penjajahan Inggris di Indonesia
Penjajahan Inggris di Indonesia berlangsung singkat yaitu sekitar 5 tahun.
Inggris menguasai pulau Jawa setelah melakukan penyerangan dengan
menggunakan 60 kapal dan berhasil menguasai Batavia pada 26 Agustus 1811
kemudian diteruskan dengan Kapitulasi Tuntang pada 18 September 1811 Belanda
menyerahkan Indonesia kepada Inggris. Saat itu yang memimpin Indonesia adalah
Stamford Raffles.

Stamford Raffles
D. Kebijakan-Kebijakan Inggris di Nusantara
Dalam menjalankan pemerintahan di Indonesia, Raffles didampingi oleh suatu Badan Penasihat (Advisory Council) yang terdiri atas
Gillespie, Cranssen, dan Muntinghe. Tindakan-tindakan Raffles selama memerintah di Indonesia (1811-1816) adalah sebagai berikut:
1. Bidang Pemerintahan
Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan, yang terdiri atas beberapa distrik. Setiap distrik terdapat beberapa divisi (kecamatan)
yang merupakan kumpulan dari desa-desa. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya sebagai kepala
pribumi secara turun-temurun. Mereka dijadikan pegawai pemerintah kolonial yang langsung di bawah kekuasaan pemerintah pusat.
2. Bidang Perekonomian dan Keuangan
Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedangkan pemerintah hanya berkewajiban membuat pasar untuk
merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem
penyerahan wajib (Verplichte Leverantie) karena dianggap terlalu berat dan dapat mengurangi daya beli rakyat. Menetapkan sistem
sewa tanah (landrent). Sistem ini didasarkan pada anggapan bahwa pemerintah kolonial adalah pemilik tanah dan para petani
dianggap sebagai penyewa (tenant) tanah pemerintah. Oleh karena itu, para petani diwajibkan membayar pajak atas penggunaan
tanah pemerintah.
Sistem tersebut memiliki ketentuan, antara lain: Petani harusmenyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah
tersebut, Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah, Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai.
Sistem landrent ini diberlakukan terhadap daerah-daerah di Pulau jawa, kecuali daerah-daerah sekitar Batavia dan
parahyangan. Hal itu disebabkan daerah-daerah Batavia pada umumnya telah menjadi milik swasta.

3. Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels. Apabila
Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar-kecilnya kesalahan. Menurut
Raffles, pengadilan merupakan benteng untuk memperoleh keadilan. Oleh karena itu, harus ada benteng yang sama
bagi setiap warga negara.

4. Bidang Sosial
Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya Raffles melanggar undang-undangnya sendiri dengan
melakukan kegiatan sejenis perbudakan. Hal itu terbukti dengan pengiriman kuli-kuli dari Jawa ke Banjarmasin
untuk membantu perusahaan temannya, Alexander Hare, yang sedang mengalami kekurangan tenaga kerja.
Penghapusan kerja paksa dan hukuman melawan harimau (pynback).
E. Akhir Penjajahan Inggris di Indonesia
Masa kejayaan Inggris di Hindia Belanda bisa dibilang sangatlah singkat. Mereka hanya
menguasai negeri ini selama lima tahun saja, yaitu dari tahun 1811 hingga 1816. Cengkraman
Inggris terhadap nusantara mulai lemah saat negara-negara lawan dari Napoleon Bonaparte
mendirikan Kerajaan Belanda baru. Selain itu, diadakanlah Kongres Wina pada tahun 1815. Salah
satu keputusan yang disetujui dalam kongres tersebut adalah Inggris harus mengembalikan
Indonesia kepada Belanda. Keputusan tersebut diambil demi mengakhiri Perang Napoleon yang
terjadi di benua Eropa sana. Pada bulan Agustus 1816, Inggris secara resmi menyerahkan kembali
Hindia Belanda pada Belanda. Peristiwa ini kemudian menjadi penanda berakhirnya masa
penjajahan Inggris di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah Inggris mencabut
posisi Thomas Raffles dan memindahkannya ke Bengkulu. Selanjutnya, ia berkelana dan berhasil
menaklukkan Singapura.

Anda mungkin juga menyukai