Anda di halaman 1dari 14

RAFFLES DI HINDIA

BELANDA

Thomas Stamford Raffles adalah Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pada tahun (1811-1816). Raffles yang kala
itu berusia 30 tahun berhasil meyakinkan kongsi dagang Inggris, East India Company (EIC) bahwa jawa
adalah "Tanah Harapan". Pada akhirnya, mimpi Raffles menginjakkan kaki ke bumi Nusantara terwujud. Lord
Minto, atasan Raffles berniat untuk mengusir Belanda dari Batavia. Sebagai bentuk keseriusan, 12.000
angkatan perang diterjunkan ke pelabuhan Cilinghing. Angkatan perang Inggris kala itu terdiri dari resimen
Eropa dan India dalam beberapa hari, kompeni takluk dibawah resimen itu. Demi mengukuhkan
kemenangan atas Hindia-Belanda, bendera Inggris langsung di kibarkan di pinggir wilayah laut Batavia. saat
itupula secara resmi Lord Minto mengangkat Thomas Stamford sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda .
Sewaktu Raffles menjabat sebagai penguasa Hindia Belanda, ia
telah mengusahakan banyak hal, yang mana di antara lain
sebagai berikut :

 Mengintroduksi otonomi terbatas

Menghentikan perdagangan budak

Mereformasikan sistem pertahanan pemerintah kolonial belanda

Menyelediki flora dan fauna Indonesia

Meneliti peninggalan-peninggalan kuno seperti Candi Borobudur dan Candi


Prambanan, Sastra Jawa serta banyak hal lainnya.
Langkah -langkah
raffles di bidang
pemerintahan :
1. Membagi Pulau Jawa menjadi 16

Bidang
karesidenan (1964)
2. Mengubah sistem pemerintahan yang
semula dilakukan oleh penguasa
pribumi menjadi sistem pemerintahan
kolonial yang bercorak Barat
Pemerintahan
3. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa
pribumi dilepaskan kedudukannya yang
mereka peroleh secara turun-temurun.
4. Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan.
Petani diberikan kebebasan untuk m e n a n a m
t a n a m a n e k s po r , s e d a n g k a n p e m e r i n t a h n y a
be rke wajiba n membuat pasar un tuk

Bidang m e r a n g s a n g petani m e n a n a m t a n a m a n e k s p o r
yang paling menguntungkan . Penghapusan

Ekonomi dan
pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem
penyerahan wajib (verplichte leverantie) yang
su d a h diterapkan sejak z a m a n Pe m e rinta ha n
Keuangan Herman Willem Daendels.
penegak h u k u m pada m a s a Thom as Stam ford
Ba da n -badan

Raffles sebagai berikut:


C o u r t o f J u s t i c e , t e r d a p a t p a d a s e t i a p
residen.
C o u r t o f R e q u e s t , terda pat p a d a setiap divisi.
Police of Magistrate .
Pe ngha pusa n kerja rodi (kerja
paksa) dan penghapusan
perbudakan, tetapi dalam
praktiknya ia melanggar
u n d a n g -u n d a n g n y a sendiri,
d e n g a n m e l a k u k a n kegiatan Bidang Sosial
sejenis p e r b u d a k a n . P e n i a d a a n
pynbank (disakiti), yaitu
h u k u m a n y a n g sangat k e j a m
dengan melawan harimau
(Ungkapan)
1. Ditulisnya buku berjudul History of Java
di London pada tahun 1817 dan dibagi
dua jilid
2. Ditulisnya buku berjudul History of the

Bidang Ilmu East Indian Archipelago di Edinburgh


pada tahun 1820 dan dibagi tiga jilid

Pengetahuan 3. Raffles
Bataviaach
juga aktif mendukung
Genoot schap, seb u ah
perkumpulan kebudayaan dan ilmu
pengetahuan
4. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
5. Dirintisnya Kebun Raya Bogor
6. Memindahkan Prasasti Airlangga ke
Calcutta, India sehingga diberi n a m a
Prasasti C a l c u t t a
Pada masa pemerintahan raffles (1811-1816) telah dijual beberapa persil tanah diwilayah
sekitar Batavia, karawang, priangan, semarang, Surabaya, dan sukabumi. Alasan penjualan
tanah itu yakni negara sangat membutuhkan dana segar untuk kegiatan operasional
pemerintahan. Sehingga persoalan mengapa negara harus menjual tanah negara dalam
mengatasi krisis keuangan dan berapa luas tanah yang dijual oleh raffles tidak ada penjelasan
detail dari pemerintah.penjualan persil persil tanah di jawa barat, jawa tengah.dan jawa timur
tidak murni sebagai upaya pemerintah untuk mengatasi krisis keuangan, tetapi justru menjadi
ladang korupsi dan kolusi.
AKHIR PEMERINTAHAN RAFFLES

 Kekalahan Napoleon (Prancis) dalam


Pertempuran Leipzig (Battle of Leipzig)
pada 1813 melawan koalisi Rusia, Prusia,
Austria dan Swedia
 Konvensi London pada 1814 yang
berakibat dikembalikannya bekas wilayah
Belanda oleh Inggris kecuali Bengkulu
yang dilaksanakan secara resmi pada
1816
Kekuasaan Inggris di Indonesia ini diwakili oleh kongsi dagang Inggris bernama East
Indian Company (EIC) yang berkedudukan di Kalkuta, India. selama masa
pemerintahannya, Raffles sangat menekankan asas-asas liberal yaitu kebebasan,
kesetaraan derajat manusia dan supremasi hukum.

Berikut ini kebijakan Raffles seelama di nusantara:


1. Menghapus tanam paksa dan melarang perdagangan budak.
2. Memberi kebebasan kepada rakyat untuk menentukan tanaman yang
ditanam
3. Menghapus pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan
wajib (verplichte leverantie) yang sudah diterapkan VOC.
4. Memperkenalkan sistem sewa tanah (landrent).
5. Pemungutan pajak sewa tanah dilakukan per kepala
6. Bupati diangkat sebagai pegawai pemerintah dan jabatan yang
diwariskan secara turun-temurun dihapuskan.
7. Membagi pulau Jawa menjadi 16 keresidenan. Sistem ini berlangsung
sampai 1964.
8. Membentuk sistem pemerintahan dan sistem peradilan yang mengacu
pada sistem yang dilaksanakan di Inggris.
Sumbangan positif Raffles terhadap
Indonesia

1. Membagi Jawa menjadi 16 Keresidenan, tujuannya adalah untuk mempermudah pemerintah


melakukan pengawasan terhadap daerah - daerah yang
di kuasai
2. Susunan pengadilan Inggris (1812), thomas stamford raffles mengeluarkan maklumat yang
mengubah susunan pengadilan mengikut susunan pengadilan Eropa
3. Buku The History Of Java, Buku sejarah pulau Jawa adalah buku karangan Thomas Stamford
Raffles. diterbitkan (1817). menggambarkan keadaan penduduk pulau jawa, adat istiadat,
keadaan geografi, bahasa dan agama
4. Kebun Raya Bogor, Indonesia memiliki keankeragaman flora yang sangat banyak dan
memukau, karna keunikan flora yang dimiliki maka raffles mendorong pembukaan Kebun
Raya Bogor
5. Bunga Bangkai ( Rafflesia Arnoldi), Thomas stamfprd raffles bersama asistennya, Joseph
Arnoldi adalah orang yang menemukan bunga bangkai raksasa di hutan belantara, Bengkulu
(1818).
Rafles di inggris juga merupakan pendiri
dan ketua pertama
Zoological Society of London.
RAFFLES, YANG SAAT ITU MENJABAT LETNAN GUBERNUR BENCOOLEN , MENDARAT DI
SINGAPURA PADA 29 JANUARI 1819. MENYADARI BESARNYA POTENSI PULAU YANG TERTUTUP
RAW A INI, IA PUN MEMBANTU UNTUK MELAKUKAN PERUNDINGAN DENGAN PENGUASA
SETEMPAT DAN MENJADIKAN SINGAPURA SEBAGAI POS PERDAGANGAN. TAK LAM A, KOTA INI
PUN BERKEMBANG SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN TEMPAT PENYALURAN BARANG,
MENARIK IMIGRAN DARI TIONGKOK, INDIA, KEPULAUAN M ALAYSIA, DAN LAINNYA.

Anda mungkin juga menyukai