Anda di halaman 1dari 15

Apakah yang dimaksud dengan

Kolonialisme dan Imperalisme

Kolonialisme berasal dari Imperialisme merupakan


kata Koloni, koloni istilah yang berasal dari kata
menurut bahasa latin "imperator" artinya
artinya pemukiman. memerintah. Imperialisme
Upaya yang dilakukan adalah suatu sistem dalam
negara-negara penguasa dunia politik yang bertujuan
dalam rangka menguasai untuk menguasai negara lain
suatu daerah/wilayah dalam memperoleh
untuk mendapatkan kekuasaan atau keuntungan
Kolonialisme dan Imperalisme di
Indonesia
Periode Kekuasaan Bangsa
Portugis dan Spanyol
Tahun 1596 Cornelis dePeriode Kekuasaan
Houtman sampai diVOC (1902-1799)
Banten, kedatangan di Banten semula
diterima dengan baik, tetapi Belanda
menunjukan sikap tamaknya sehingga
penguasa Banten mengusirnya dari Banten.
Pada tahun 1598 Belanda datang lagi ke
Banten dengan sikap yang lebih baik.
Pada tahun 1602 Belanda membentuk VOC
(Vereenigde Oost Indishe Compagnie) dengan
tujuan
1. Menghindari persaingan antara pengusaha
Belanda.
2. Untuk mendapatkan ke untungan yang
besar.
3. Untuk memperkuat diri menghadapi
pedagang eropa lainnya.
Gubernur Jenderal VOC pertama Pieter Both
yang dalam melaksanakan kekuasaannya,
VOC mempunyai hak istimewa (hak Octroi)

Hak monopoli
pedagangan
Hak mencetak uang
sendiri
Hak mengadakan perjanjian dengan
Raja-raja Indonesia
Hak memiliki tentara dan
mengumumkan perang
Pada tahun 1795, VOC mulai mengalami kemunduran, sehingga
pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor

Korupsi yang dilakukan pegawai pegawai


VOC

Kuatnya persaingan diantara kongsi-kongsi


dagang lain

Sering terlibat perang yang membutuhkan


biaya tinggi

Banyaknya pegawai VOC yang tidak cakap

Hutang VOC yang banyak


Periode Pemerintahan Kolonial
Belanda I (1800-1811)

Masa Pemerintahan Herman Willem


Daendels (1808-1811)

Daendels tiba di Indonesia pada tanggal 1


Januari 1808. Sebagai Gubernur Jendral di
Indonesia atas nama Perancis, Daendels
mempunyai tugas utama, yakni
mempertahankan Indonesia agar tidak
dikuasai oleh Inggris, yang sewaktu-
waktu dapat menyerang dari India.
Selama mengemban tugas tersebut, Daendels
mengeluarkan beberapa kebijakan yang berlaku bagi
rakyat Indonesia terutama di Jawa. Kebijakan tersebut
diantaranya :
Membuat angkatan perang yang terdiri dari orang Indonesia masalah
pertahanan didirikan benteng-benteng, pabrik, dan rumah sakit tentara.
Kemudian pada pertahanan laut dibuat kapal-kapal perang kecil
sebanyak 40 buah.

Mengerahkan massa secara paksa untuk membuat jalan antara Anyer


sampai Panarukan sepanjang 1000 km.

Meningkatkan tanaman yang ekspor & melaksanakan penyerahan


wajib hasil pertaniannya.

Mengeluarkan aturan Preager Stelsel, yaitu suatu sistem yang


mengharuskan menanam kopi

Mengeluarkan aturan pajak dalam bentuk barang


Pendudukan Inggris (1811-1816)
Masa Pemerintahan Thomas Stamford
Raffles
Thomas Stamford Raffles adalah
seorang Letnan Gubernur Jenderal
untuk Indonesia yang ditunjuk oleh
Inggris setelah adanya perjanjian
Tuntang. Raffles menjalankan
pemerintahannya sebagai berikut:
1. Kerja paksa akan dihapus kecuali
daerah Priangan dan Jawa Tengah
2. Sistem Contingenten (penyerahan
hasil bumi dari daerah jajahan)
diganti dengan Landrente Stelsel
(sistem pajak bumi)
3. Memberlakukan sistem sewa tanah
4. Menjual tanah kepada pihak swasta
Dalam bidang pemerintahan, Raffles berusaha menata
dengan menerapkan sistem baru, yaitu:

Pulau Jawa dibagi menjadi 18 karesidenan,


1
Kekuasaan para raja dikurangi dan
2
para bupati diangkat jadi pegawai negeri

Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan &


3Membangun pusat pemerintahan di Istana Bogor

12
Pemerintahan Kolonial Belanda II (1816-1942)
Masa Pemerintahan Johannes Van den Bosch
Johannes Van den Bosch
melaksanakan sistem Tanam
Paksa atau Cultuur stelsel dengan
tujuan utama mengisi kas
pemerintahan jajahan yang
kosong, atau menutup defisit
anggaran pemerintah penjajahan
yang besar.
Van den Bosch mewajibkan setiap
desa menyisihkan sebagian
tanahnya (20%) untuk ditanami
komoditi ekspor, khususnya kopi,
tebu, dan tarum (nila)
VOC mempunyai hak istimewa (hak Octroi)

Hak monopoli
pedagangan
Hak mencetak uang
sendiri
Hak mengadakan perjanjian dengan
Raja-raja Indonesia
Hak memiliki tentara dan
mengumumkan perang
Berdasarkan penjelasan diatas, bagaimanakah
Respon Bangsa Indonesia terhadap Kolonialisme
dan Imperalisme

Cobalah deskripsikan respon bangsa Indonesia


terhadap Kolonialisme dan Imperalisme dalam
berbagai bidang politik, ekonomi (perlawanan
Portugis & Spanyol, VOC, dan Kolonial
Belanda), sosial-budaya, dan bidang pendidikan
(kayu tanam & taman siswa)
Hasilnya ananda tulis dalam buku catatan….!!!

Anda mungkin juga menyukai