Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH

Masa pemerintahan Gubernur


Jendral Raffles
 Pada tahun 1811, pimpinan Inggris di India yaitu Lord
Muito memerintahkan Thomas Stamford Raffles yang
berkedudukan di Penang (Malaya) untuk menguasai
Pulau Jawa. Dengan mengerahkan 60 kapal, Inggris
berhasil menduduki Batavia pada tanggal 26 Agustus
1811 dan pada tanggal 18 September 1811 Belanda
menyerah melalui Kapitulasi Tuntang
Isi Kapitalis Tuntang

 Pulau jawa dan sektarnya dikuasai Inggris


 Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
 Orang Belanda dapat dijadikan pegawai Inggris
Kebijakan Raffles(1811-1816)

 Kebijakan politik/pemerintahan :
a. Membagi pulau jawa menjadi 16 karisidenan
b. Mengurangi kekuasaan para bupati
c. Menerapkan pengadilan sistem juri
d. Bertindak sewenang-wenangnya terhadap raja-raja
e. Membagi kerajaan Yogyakarta menjadi beberapa kerajaan kecil
f. Menghapus kesultanan banten dan cirebon
g. Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi
menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat
Kebijakan Raffles(1811-1816)

 Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik
daripada yang dilaksanakan oleh Daendels. Karena
Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih
berorientasi pada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan
penegak hukum pada masa Raffles sebagai berikut:
a. Court of Justice, terdapat pada setiap residen
b. Court of Request, terdapat pada setiap divisi
Kebijakan Raffles(1811-1816)

 Kebijakan Ekonomi :
a. Menghapus segala bentuk penyerahan wajib dan
penyerahan hasil bumi
b. Melarang perbudakan
c. Menganjurkan perdagangan bebas
d. Memberlakukan sistem landrente / pajak tanah
e. Menghapuskan sistem kerja rodi
f. Menghapus pelayaran hongi di maluku
g. Menjual tanah pada pihak swasta
Kebijakan Raffles(1811-1816)
 Kebijakan Pendidikan :
a. Mengarang buku “history of java”
b. Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian
Archipelago di Eidenburg pada tahun 1820 dan dibagi tiga jilid
c. Mengundang para ahli luar negeri untuk melakukan penelitian di
Indonesia
d. Istri raffles merintis kebun raya bogor
e. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
Kebijakan Raffles(1811-1816)

 Kebijakan Sosial
 Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) dan penghapusan
perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar
undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan
sejenis perbudakan. Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu
hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau
Pengaruh Kebijakan
Raffles(1811-1816)
 Pengaruh positif :
1. Rakyat bebas mengusahakan tanaman
2. Rakyat membayar sewa sesuai dengan aturan yang
berlaku tanpa khawatir dengan pungutan liar
3. Rakyat tergerak untuk terus meningkatkan mutu
tanaman
Pengaruh Kebijakan
Raffles(1811-1816)
 Pengaruh negatif :
1. Rakyat harus memenuhi 2 pihak (bangsawan dan
pemerintahan kolonial)
Akhir Pemerintahan Raffles

 Pemerintahan Raffles berakhir sampai tahun 1816


karena keadaan di negeri jajahannya sangat bergantung
pada keadaan di negeri Eropa. Pada tahun 1814
Napoleon Bonaparte kalam melawan raja-raja di Eropa
dalam perang koalisi. Untuk memulihkan kembali
keadaan Eropa maka diadakan konggres Wina tahun
1814 sedangkan antara Inggris dan Belanda
ditindaklanjuti. Inggris dan  Belanda mengadakan
perjanjian Convention of London
Isi Convention of London

 Belanda menerima kembali jajahannya yang diserahkan


kepada Inggris dalam kapitulasi Tuntang.
 Inggris memperoleh Tanjung Harapan dan Srilangka dari
Belanda.
Akhir Pemerintahan Raffles

 Konsekuesi dari penjanjian tersebut maka Inggris


meninggalkan Pulau Jawa. Raffles kemudian menduduki
pos di Bengkulu. Pada tahun 1819 Inggris berhasil
memperoleh Singapura dan Sultan Johor. Pada tahun
1824, Inggris dan Belanda kembali berunding
melalui Treaty of London tahun 1824 
Isi Treaty of London

 Belanda memberikan Malaka kepada Inggris dan


sebaliknya Inggris memberikan Bengkulu kepada
Belanda.
 Belanda dapat berkuasa di sebelah garis paralel
Singapura sedangkan Inggris di sebelah utaranya.

Anda mungkin juga menyukai