Anda di halaman 1dari 4

Nama : Annisa Muthiya (082001300005)

Golda Mahardika (082001300019)


Nurul Atiqah (082001300030)
Nurul Irfan Arian (082001300029)
Tugas PKL
1. Jenis ikan, plankton, dan benthos di hulu sungai yang belum tercemar
Jenis ikan :
Ikan nila, ikan sepat, ikan mas, ikan nilem, ikan bogo, ikan senggal, ikan
mujair, ikan sapu-sapu, ikan paray, ikan nila, ikan genggehek, ikan pelati

pedang, dan ikan golsom di hulu sungai Cimanuk, Garut, Jawa Barat.
Ikan sapu-sapu, ikan hampala, ikan mas, ikan nila, ikan kehkel, ikan Gerang,
ikan betok, ikan senggal, ikan ar-ar, dan ikan senggal di hulu sungai Citarum,

Jawa Barat.
Jenis plankton :

Studi Kelimpahan Plankton di hulu sungai Asahan Porsea, Universitas Sumatera


Utara, Sumatera Utara
Jenis bentos :

Jenis bentos yang dijumpai di Sungai Gasib dari Kelas Ologochaeta (famili

Haplotaxidae) dan Kelas Diptera (Ablabesmyia dan chironomus).


Jenis bentos di perairan Pulau Lengkang, Kep.Riau

2. Karakteristik tanaman di bataran Sungai Ciliwung (HULU)


Produksi Budidaya Pertanian dan Perkebunan
Sumber daya lahan di DAS Ciliwung Hulu tergolong subur dan didukung oleh
kelimpahan sumberdaya air permukaan tingginya aksesibilitas jalan kemudahan akses
input saprotan serta luasnya wilayah dan jaringan pemasaran telah mendorong
masyarakat untuk melakukan aktivitas budidaya pertumbuhan pertanian. Budidaya
tanaman pangan bunga hias sayur mayur buah buahan perikanan peternakan dan
aktivitas budidaya produktif lainnya. Budidaya pertanian tanaman pangan diantaranya
padi jagung ketela rambat ubi kayu ubi jalar dan tanaman pangan lainnya.
Produktivitas tanaman per musim untuk tanaman pangan padi mencapai 5, 5 ton/ha ,
ubi jalar 13 ton/ha ,singkong 19 ton/ha , jagung 4 ton/ha kacang tanah 1, 25 ton/ha.
Sayur sayuran yang dibudidayakan oleh masyarakat petani dan dengan orientas

pasar lokal maupun pasar regional diantaranya bawang daun kentang, kubis ,
petsai/sawi , wortel, kacang panjang , cabe , tomat , buncis , mentimun , labu siam,
kangkung, bayam , dan kacang merah, . Produktivitas sayur - sayuran di DAS
Ciliwung Hulu dan Bogor umum nya disajikan pada Tabel 13. Tabel 13 Rata - rata
produktivitas

tanaman

sayur - sayuran di Kab . Bogor tahun

2008

(dalam

ton/ha/musim)
Kesimpulan
Karakteristik dari tanaman di hulu sungai adalah tanaman yang berakar serabut
dan jeni tanaman pertanian. Tanaman ini membutuhkan pengarian yang bagus dan
nutrien yang baik di dalam tanah. Maka pada daerah hulu Sungai Ciliwung,
perairannya dapa mendukung perumbuhan tanaman ini.

Karateristik tanaman di bantaran Sungai Ciliwung Condet (HILIR)


Sungai Ci Ondet anak Sungai Ciliwung yang juga asal nama Condet yang
melewati Condet juga telah menjadikan wilayah itu cukup strategis sebagai jalur
pedagangan yang kala itu banyak menggunakan sungai. Bantaran Sungai Ci Ondet
dahulu merupakan lahan subur bagi tanaman salak condet yang terkenal seantero

Jakarta.
Kesimpulannya adalah, tanaman yang dapat hidup pada hilir Sunggai Ciliwung tidak
banyak, hanya beberapa tanaman tertentu. Meninjau dari tanaman salak, tanaman ini
tidak terlalu membutuhkan air sebanyak tanaman pertanian, jadi tanaman salak dapat
bertahan hidup pada bagian hilir Sungai Ciliwung, yaitu pada daerah Condet.

3. Pembagian biota sungai hulu hilir tengah


Sungai dapat diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan atas habitat fisiknya, yaitu
ritron dan potamon. Ritron memiliki kecenderungan mengalami perubahan antara riffle
(bergolak) dan pool (menggenang). Riffle adalah bagian sungai yang sempit, curam, dan
dangkal. Riffle memiliki aliran air yang cepat dan bergolak yang disertai oleh dasar
sungai berupa batuan padas, batu, pasir dan terbatasnya vegetasi yang menempel pada
batuan. Pool adalah bagian sungai yang tenang, lebar, dan dalam. Aliran air pada pool
lebih lambat dan dasar sungai dipenuhi oleh bahan yang berukuran kecil dan halus seperti
lumpur dan pasir. Ritron dicirikan dengan suhu yang rendah dan kaya akan oksigen. Pada
zona riffle, umumnya makro flora menempel pada batuan. Sedangkan pada pool, tipe
makro floranya adalah flora yang berakar, mengapung dan emergent. Mikro flora dan

fauna akan membentuk hamparan 'aufwuchs' yang menutupi dasar sungai. Ikan yang
hidup pada sungai ritron bersifat reofilik dan terbagi menjadi 2 kelompok utama.
Pertama, ikan yang hidup di antara batuan dan vegetasi di dasar sungai dan terdapat pada
zona riffle. Ikan-ikan ini berukuran kecil dan beradaptasi untuk melekat pada substrat,
seperti ikan jokolepo (Acrochordonichthys rugosus) yang memiliki mulut penghisap. Ikan
jenis lainnya adalah ikan seperti sili (Macrognathus aculeatus) dan berot (Mastacembelus
unicolor) dengan bentuk tubuh yang memanjang dan memudahkan mereka untuk
melilitkan diri di antara lubang yang terdapat pada dasar sungai yang berbatu. Kelompok
kedua adalah spesies yang dapat berenang dengan cukup cepat melawan arus dan
bergerak melaluinya. Contoh jenis ikan pada kelompok kedua adalah

bader

(Barbonymus gonionotus), dan uceng (Nemaicheilus fasciatus).


Potamon dapat dikenali dengan sungai yang lebar, aliran yang berkelok kelok
(meandering), dan dasar sungai yang berupa lumpur. Pada potamon, terdapat perbedaan
habitat antara zona satu dengan lainnya yang berhubungan dengan aliran yang berkelokkelok. Tanaman yang terendam, mengapung bebas, dan emergent dapat ditemukan
sepanjang tahun. Akar, batang, dan daun yang terendam menjadi tempat hidup bagi
tanaman dan hewan lainnya. Dasar sungai yang berlumpur dan tingginya pengendapan
kurang memadai bagi kehidupan organisme yang hidup di dasar. Adapun beberapa jenis
organisme bentik yang dapat ditemukan adalah moluska, diptera, dan epemeroptera. Saat
kemarau datang dimana ketinggian air rendah, terdapat 2 adaptasi bagi ikan untuk
bertahan hidup. Memiliki alat pernafasan tambahan menjadi salah satu adaptasi bagi ikan
di saat ketinggian air dan oksigen rendah. Contoh ikan yang termasuk dalam kelompok
ini adalah ikan lele kali (Clarias batrachus) dan papar (Notopterus notopterus).
Kelompok kedua adalah ikan-ikan yang melakukan migrasi ketika ketinggian air
menurun. Ikan-ikan jenis ini memiliki strategi pemijahan yang sederhana yaitu
melepaskan sejumlah besar telur di daerah rawa banjiran (flood plain) atau menuju hulu
sungai. Untuk mencapai hulu sungai, mereka dapat menempuh ribuan kilometer. Contoh
ikan dari kelompok ini adalah ikan genus Pangasius dan Prochilodus.
4. Jenis-jenis tanaman mangrove dan fungsi-fungsi mangrove

Anda mungkin juga menyukai